Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DosenPembimbing :
Disusun Oleh :
HUBAIDILLAH
NIM 2010.01.088
PAJARAKAN - PROBOLINGGO
2013
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Sepsis neonatorum adalah infeksi yang masuk kedalam tubuh
secara langsung yang dapat menimbulkan gejala klinis yang besar.(dr.ida
ayu Chandra nita manuaba kebidanan edisi.2006)
B. Insiden
C. Etiologi
a. Perdarahan
b. virus
1. Faktor Maternal
2. Faktor Neonatatal
3. Faktor Lingkungan
D. Patofisiologi
Terlampir
E. Klasifikasi
F. Manifestasi Klinik
G.Pemeriksaan Penunjang
Kultur darah
Dilakukan dalam 24 48 jam untuk menjelaskan jumlah dan jenis
bakteri yang ada dan kerentanannyaterhadap terapi antibiotika.
Pungsi lumbal dan sensitivitas cairan serebrospinal (CSS)
Jumlah rata-rata leukosit di dalam CSS bayi baru lahir adalah
sel/mm3 dan kisaran normal dapat mencapai 20 sel/mm3. Kadar
protein CSF pada bayi cukup bulan adalah 90mg/dl dan 120
mg/dl pada bayi kurang bulan. Pungsi lumbal traumatik dapat
memberikan hasil yang tidak dapat diintepretasikan, karena
penggunaan faktor koreksi yang berdasarkan pada jumlah eritrosit
di dalam CSF dan di dalam cairan perifer sering tidak adekuat
untuk menentukan jumlah leukosit dan kadar protein yang
sebenarnya didalam CSS.
Kultur urin
Urin untuk pemeriksaan aglutinasi lateks dan kultur juga dapat
dilakukan.
Rontgen dada dilakukan bila ada gejala respirasi.
H. Penatalaksanaan
.1 Pengkajian
A. Biodata
Umur neonatus (0 28 hari)
Jenis kelamin laki-laki
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Panas
2. Riwayat Kehamilan
Demam pada ibu (>37,9C).
Riwayat sepsis GBS pada bayi sebelumnya.
Infeksi pada masa kehamilan.
3. Riwayat Persalinan
Persalinan yang lama.
Ruptur selaput ketuban yang lama (>18 jam).
Persalinan prematur (<37 minggu).
4. Riwayat atau adanya faktor resiko
Prematuritas/BBLR/BBLSR.
Skor APGAR 5 menit rendah (<6).
Jenis kelamin laki-laki (laki-laki 4 kali lebih sering terkena sepsis dari
pada perempuan).
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Lemah, Koma.
2. Inspeksi
Kepala: ubun-ubun membonjol.
Muka: pucat, sianosis.
Mata: gerakan mata abnormal.
Kulit: ptekie.
3. Palpasi
Distensi abdomen.
Pemeriksaan ekstremitas: tremor, kejang.
5. Auskultasi
Sistem pernafasan: nafas tidak teratur, merintih, takipneu.
6. Laboratorium
Hitung darah lengkap (HDL).
Nilai HDL yang paling penting ialah hitung sel darah putih (SDP). Bayi
yang mengalami sepsis biasanya menunjukkan penurunan nilai SDP,
yakni <5000 mm3.
Trombosit
Nilai normal 150.000 300.000 mm3. Pada sepsis nilai trombosit
menurun.
DIAGNOSA
a. Kriteria Hasil
3. Berikan kompres denga air hangat pada aksila, leher dan lipatan
paha, hindari penggunaan alcohol untuk kompres.
Kolaborasi
4. Berikan antipiretik sesuai kebutuhan jika panas tidak turun
a. Kriteria Hasil
a. Kriteria Hasil
DAFTAR PUSTAKA