Vous êtes sur la page 1sur 2

a. Bagaimana cara menghitung jumlah darah yang dibutuhkan?

8 9

b. Apa akibat hb 4? 9 8

c. Apa tujuan dan mekanisme transfusi ditubuh? 8 9


Tujuan transfusi darah secara umum untuk mengembalikan serta mempertahankan volume
normal peredaran darah, mengganti kekurangan komponen selular darah, meningkatkan
oksigenasi jaringan, serta memperbaiki fungsi homeostasis pada tubuh.

d. Bagaimana cara dan prosedur transfuse? 9 8


Transfusi darah harus melalui prosedur yang ketat untuk mencegah efek samping
(reaksi transfusi) yang dapat timbul. Prosedur itu adalah :
1. Penentuan golongan darah ABO dan Rh. Baik donor maupun resipien harus
mempunyai golongan darah yang sama.
2. Pemeriksaan untuk donor terdiri atas :
a. Penapisan (screening) terhadap antibodi dalam serum donor dengan tes
antiglobulin indirek (tes Coombs indirek)
b. Tes serologik untuk hepatitis (B&C), HIV, sifilis (VDRL), dan CMV.
3. Pemeriksaan untuk resipien:
a. major side cross match: serum resipien diinkubasi dengan RBC donor
untuk mencari antibodi dalam serum resipien.
b. minor side cross match: mencari antibodi dalam serum donor.
Tujuannya hampir sama dengan prosedur 2a.
4. Pemeriksaan klerikal (identifikasi):
Memeriksa dengan teliti dan mencocokan label darah resipien dan donor. Reaksi
transfusi berat sebagian besar timbul akibat kesalahan identifikasi (klerikal).
5. Prosedur pemberian darah, yaitu :
a. Hangatkan darah perlahan-lahan
b. Catat nadi, tensi, suhu dan respirasi sebelum transfusi
c. Pasang infus dengan infus set darah (memasang alat penyaring)
d. Pertama diberi larutan NaCl fisiologik
e. Pada 5 menit pertama pemberian darah- beri tetesan pelan-pelanawasi
adanya urtikaria, bronkhospasme, rasa tidak enak, menggigil. Selanjutnya
awasi tensi, nadi, suhu, dan respirasi.
6. Kecepatan transfusi, yaitu :
a. Untuk syok hipovolemik : beri tetesan cepat
b. Normovolemi : beri 500 ml/6 jam
c. Pada anemia kronik, penyakit jantung dan paru beri tetesam perlahan-
lahan 500ml/ 24 jam atau beri diuretik (furosemid) sebelum transfusi

e. Apa saja penyakit anemia mikrositik hipokrom?


- Anemia defisiensi besi
- Trait Thalasemia
- Anemia penyakit kronik
- Anemia sideroblastik (hanya ada di Afrika)

Vous aimerez peut-être aussi