Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional
dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita
yang kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mengamanatkan Dana
Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah
dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya untuk meningkatkan
pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah baik Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau dan berkualitas.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
pada Pasal 298 ayat (7) menyebutkan belanja DAK diprioritaskan untuk
mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk kegiatan Non Fisik.
Tahun 2018 Pemerintah mengalokasikan anggaran DAK Bidang Kesehatan
sebesar Rp................,- (.................) terdiri dari DAK Fisik sebesar
Rp...............,-, (................) dan DAK Non Fisik sebesar Rp...............,-
(.............). Dengan meningkatnya anggaran DAK Bidang Kesehatan Tahun
2018 untuk kegiatan fisik dan Non Fisik, diharapkan dapat mendukung
pembangunan kesehatan di daerah yang sinergis dengan prioritas nasional.
Pengalokasan DAK Bidang Kesehatan ini tidak untuk mengambil alih
tanggungjawab pemerintah daerah dalam pelaksanaan pembiayaan
pembangunan kesehatan di daerah sebagaimana yang tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
-2-
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mendukung daerah dalam penyediaan dana pembangunan bidang
kesehatan untuk mencapai target prioritas nasional bidang kesehatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mendukung upaya kesehatan bersifat promotif dan preventif;
-3-
C. SASARAN
1. Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, beserta UPT- nya;
2. Rumah Sakit Daerah.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun 2018 dipergunakan
untuk:
1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
2. Jaminan Persalinan (Jampersal)
3. Akreditasi Puskesmas
4. Akreditasi Rumah Sakit
5. Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda)
E. KEBIJAKAN OPERASIONAL
DAK Bidang Kesehatan adalah dana yang dialokasikan dalam APBN
kepada daerah dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan yang
merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional. Untuk bisa
mengimplementasikan dengan baik, maka diperlukan kebijakan operasional
yang meliputi:
1. Kebijakan Umum
a. Pemerintah Daerah berkewajiban mengalokasikan dana untuk
kesehatan sebesar minimal 10% dari APBD sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
khususnya kegiatan yang langsung menyentuh kepentingan
masyarakat.
b. DAK Bidang Kesehatan bukan dana utama dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di daerah, sehingga daerah dituntut lebih
kreatif serta inovatif dalam memadukan semua potensi yang ada untuk
-4-
2. Kebijakan Khusus
a. Akreditasi Puskesmas dan Rumah Sakit
Akreditasi Puskesmas dan rumah sakit diarahkan untuk pemenuhan
target prioritas nasional sesuai target RPJMN 2015-2019.
-5-
b. Akreditasi Labkesda
Akreditasi Labkesda diarahkan untuk memenuhi ketentuan akreditasi
di dalam Permenkes No. 411 Tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik.
-6-
BAB II
MANAJEMEN PELAKSANAAN
DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2018
A. PERENCANAAN
Kepala Daerah yang menerima DAK Non Fisik Tahun 2018 dan Kepala
SKPD yang melaksanakan perlu melakukan sinkronisasi antara rencana
kegiatan dengan dokumen perencanaan pusat dan daerah.
1. DAK Non Fisik Bidang Kesehatan digunakan untuk mencapai target
prioritas nasional sesuai RKP 2018 dan RKPD 2018.
2. Rencana penggunaan mulai bulan Januari sampai dengan Desember
2018 yang dituangkan dalam rencana kegiatan yang rinci setiap bulan.
3. Penggunaan DAK Non Fisik sinergis antar sumber daya yang tersedia.
B. PENGELOLAAN
Pengelolaan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan:
1. Akreditasi Puskesmas disalurkan melalui Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
2. Akreditasi rumah sakit disalurkan melalui rumah sakit.
3. Akreditasi Labkesda disalurkan melalui Dinas Kesehatan
Provinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kepemilikannya.
D. PELAPORAN
1. Tata Cara Pemantauan dan Evaluasi
a. Pengiriman laporan secara berjenjang sesuai dengan format dan waktu
yang telah ditetapkan (Bagan 1: Alur Pelaporan Triwulan di Tingkat
Kabupaten/Kota; Bagan 2: Alur Pelaporan Triwulan di Tingkat
Provinsi). Pelaksanaan pemantauan realisasi keuangan dan fisik DAK
Non Fisik (Akreditasi) menggunakan format laporan sesuai Surat
Edaran Bersama (SEB) Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas, Menteri
Keuangan, dan Menteri Dalam Negeri Tahun 2008 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pemantauan Teknis Pelaksanaan dan Evaluasi
Pemanfaatan DAK.
b. Format laporan realisasi penggunaan DAK Non Fisik bidang kesehatan
triwulanan Akreditasi Puskesmas, rumah sakit dan Labkesda
menggunakan contoh Formulir terlampir yang di isi melalui aplikasi
e-monev Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
c. Review atas laporan yang diterima secara berjenjang. Review perlu
dilakukan untuk mencermati laporan yang telah masuk dan melihat
-8-
2. Pelaksana Pelaporan
a. Kepala SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Direktur Rumah
Sakit Provinsi/Kabupaten/Kota melaporkan pelaksanaan kegiatan
DAK Non Fisik Bidang Kesehatan meliputi jenis kegiatan, lokasi
kegiatan, realisasi keuangan dan realisasi fisik kepada Dinas
Kesehatan Provinsi, paling lambat 7 hari setelah triwulan selesai
(pelaporan bulan Maret, Juni, September, Desember).
b. Dinas Kesehatan Provinsi melakukan kompilasi laporan pelaksanaan
DAK Non Fisik Bidang Kesehatan di wilayah kerjanya, kemudian hasil
kompilasi meliputi jenis kegiatan, lokasi kegiatan, realisasi keuangan
dan realisasi fisik tersebut dilaporkan kepada Menteri Kesehatan
melalui Sekretaris Jenderal up. Kepala Biro Perencanaan dan
Anggaran paling lambat 14 hari setelah triwulan selesai (Maret, Juni,
September, Desember) Laporan tersebut ditembuskan ke Direktur
Jenderal Pelayanan Kesehatan up. Kepala Bagian Program dan
Informasi Sekretariat Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan (untuk
DAK Non Fisik Akreditasi Puskesmas, Akreditasi Rumah Sakit, dan
Akreditasi Labkesda).
c. Kepatuhan daerah dalam menyampaikan laporan triwulanan dijadikan
pertimbangan dalam pengalokasian DAK Non Fisik tahun berikutnya
sesuai peraturan perundang-undangan.
3. Jenis Pelaporan
Laporan dari kegiatan pemantauan teknis pelaksanaan DAK Non Fisik
Bidang Kesehatan terdiri:
a. Laporan triwulan yang memuat jenis kegiatan, lokasi kegiatan,
realisasi keuangan, realisasi fisik dan permasalahan dalam
pelaksanaan DAK Non Fisik, yang disampaikan selambat-lambatnya 7
hari setelah akhir triwulan berakhir.
b. Laporan penyerapan DAK Non Fisik disampaikan kepada Menteri
Keuangan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
-9-
5. Alur Pelaporan
a. Pelaksanaan di Puskesmas
Kepala Puskesmas menyampaikan laporan rutin bulanan capaian
program kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap tanggal 5
bulan berikutnya.
b. Pelaksanaan di Kabupaten/Kota
1) Kepala SKPD menyampaikan laporan triwulan kepada Sekretaris
Daerah dan selanjutnya Sekretaris Daerah melakukan kompilasi
laporan SKPD. Bupati/Walikota menyampaikan kompilasi laporan
SKPD kepada Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Teknis (Menteri Kesehatan).
2) Kepala SKPD (Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit
Kabupaten/Kota) menyampaikan laporan triwulan kepada Dinas
Kesehatan Provinsi dan selanjutnya Dinas Kesehatan Provinsi
menyampaikan kompilasi laporan pelaksanaan DAK Non Fisik
Bidang Kesehatan di kabupaten/kota kepada Menteri Kesehatan
melalui Sekretaris Jenderal up. Kepala Biro Perencanaan dan
Anggaran. Laporan tersebut ditembuskan ke Ditjen Pelayanan
Kesehatan (untuk DAK Non Fisik Akreditasi Puskesmas dan
- 10 -
MENTERI
SKPD SEKDA BUPATI/ KEUANGAN
KAB/KOTA WALIKOTA
MENTERI
DALAM
NEGERI
DINAS
KESEHATAN MENTERI
PROVINSI KESEHATAN
Ket :
: laporan langsung
SEB
: laporan langsung
BAB III
DANA ALOKASI KHUSUS NON FISIK BIDANG KESEHATAN
A. AKREDITASI PUSKESMAS
Menu DAK Non Fisik Akreditasi Tahun Anggaran 2018 terdiri dari:
1. Persiapan akreditasi
2. Survei Akreditasi
3. Persiapan dan Survei
Pengusulan survei akreditasi pada menu 2 (dua) dan 3 (tiga) tidak
diperbolehkan diajukan pada tahun yang sama dengan usulan
rehabilitasi/renovasi/pembangunan baru, dibuktikan dengan surat
pernyataan yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Persyaratan yang harus dipenuhi oleh Kabupaten/Kota untuk kegiatan
Akreditasi Puskesmas Tahun Angggaran 2018 sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum
a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota mengusulkan kegiatan DAK
Nonfisik Akreditasi Puskesmas kepada Dirjen Pelayanan Kesehatan
cq. Direktorat Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan melalui Dinas
Kesehatan Provinsi dibuktikan dengan surat usulan yang
ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
b. Direkomendasikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi untuk mendapatkan
alokasi DAK Non Fisik Akreditasi Puskesmas yang dibuktikan dengan
surat rekomendasi Dinas Kesehatan Provinsi yang ditandatangani oleh
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi.
c. Pola pembiayaan pendampingan dan survei akreditasi mengikuti
standar biaya yang tercantum pada juknis ini.
d. Adanya Roadmap pelaksanaan akreditasi Puskesmas tahun 2015
2019 yang harus memperhatikan rencana usulan DAK Fisik, terutama
pada menu rehabilitasi/renovasi/pembangunan baru.
e. Persyaratan Puskesmas yang diusulkan survei tahun 2018 :
1) Puskesmas sudah teregistasi di Pusdatin
2) Puskesmas telah memiliki ijin penyelenggaraan
- 13 -
2. Persyaratan Teknis
Persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh kabupaten/kota untuk
Akreditasi Puskesmas, sebagai berikut:
a. Menu Persiapan Akreditasi Puskesmas
Terdiri dari :
1) Kegiatan Workshop Pendukung Implementasi Akreditasi
Puskesmas
a) Peserta:
(1) Kepala Puskesmas
(2) Kepala TU
(3) Penanggung Jawab Pokja Administrasi dan Manajemen
(4) Penanggung Jawab Pokja Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM):
(5) Penanggung Jawab UKM Esensial
(6) Penanggung Jawab UKM Pengembangan
- 14 -
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
1. Workshop Dinas - Penyampaian Belanja bahan:
Pelaksanaan Kesehatan materi - ATK &
Audit Internal Kab/Kota dilaksanakan penggandaan
dan Tinjauan selama 3 hari - Perlengkapan
Manajemen efektif peserta
- Untuk Belanja jasa profesi:
Puskesmas yang - Honor
sulit Narasumber (15
transportasi jam dengan
dapat narasumber
menggunakan minimal 2 orang)
anggaran Rp. 900.000/Jam
perjadin selama - Honor Moderator
5 hari, 3 hari (1 orang @ KL)
materi, 1 hari Rp. 700.000 /KL
kedatangan dan
1 hari Belanja perjadin
kepulangan) biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
Belanja perjadin
paket meeting dalam
kota:
- Uang harian
- Transport lokal
peserta
- Paket meeting
fullday
2. Workshop Dinas - Penyampaian Belanja bahan:
Keselamatan Kesehatan materi - ATK &
Pasien Kab/Kota dilaksanakan Penggandaan
selama 2 hari - Perlengkapan
efektif peserta
Belanja perjadin
paket meeting dalam
kota:
- 18 -
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
- Uang harian
- Transport lokal
peserta
- Paket meeting
fullday
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
Kabupaten/Ko Belanja perjadin
ta biasa
(disesuaikan
dengan SBM APBN
Tahun 2018)
untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
2. Workshop Dilakukan Dilaksanakan 2 Belanja bahan:
Pemahaman pada hari, jumlah - ATK dan
Standar dan Puskesmas peserta penggandaan
Instrumen yang menyesuaikan - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
Akreditasi diusulkan
dengan SBM
akreditasi, dan APBN tahun 2018)
dilaksanakan
oleh tim Belanja jasa
pendamping profesi:
yang telah Honor tim
tersertifikasi pendamping (1 tim
pelatihan terdiri dari 3 orang
pendamping @ 4 jam dengan
akreditasi besaran honor
yang sesuai dengan
ditetapkan aturan APBD
dengan SK kab/kota tahun
Kepala Dinas 2018
Kesehatan
Kabupaten/Ko Belanja perjadin
ta biasa:
(disesuaikan
dengan SBM APBN
Tahun 2018)
untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
3. Pendamping Dilakukan Dilaksanakan 2 Belanja bahan:
an Self pada hari, jumlah - ATK dan
Assessment Puskesmas peserta penggandaan
dan yang menyesuaikan - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
Penyusuna diusulkan
dengan SBM
n PoA akreditasi, dan APBN tahun 2018)
Akreditasi dilaksanakan
di oleh tim Belanja jasa
Puskesmas pendamping profesi:
yang telah
- 20 -
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
tersertifikasi Honor tim
pelatihan pendamping (1 tim
pendamping terdiri dari 3 orang
akreditasi @ 4 jam dengan
yang besaran honor
ditetapkan sesuai dengan
dengan SK aturan APBD
Kepala Dinas kab/kota tahun
Kesehatan 2018
Kabupaten/Ko
ta Belanja perjadin
biasa (disesuaikan
dengan SBM APBN
Tahun 2018)
untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
4. Pendamping Dilakukan Dilaksanakan Belanja bahan:
an pada 3-5 kali @ 2 hari, - ATK dan
Penyusuna Puskesmas jumlah peserta penggandaan
n Dokumen yang menyesuaikan - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
diusulkan
dengan SBM
akreditasi, dan APBN tahun 2018)
dilaksanakan
oleh tim Belanja jasa
pendamping profesi :
yang telah Honor tim
tersertifikasi pendamping (1 tim
pelatihan terdiri dari 3 orang
pendamping @ 4 jam dengan
akreditasi besaran honor
yang sesuai dengan
ditetapkan aturan APBD
dengan SK kab/kota tahun
Kepala Dinas 2018
Kesehatan
Kabupaten/Ko Belanja perjadin
ta biasa (disesuaikan
dengan SBM APBN
Tahun 2018)
untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
5. Pendamping Dilakukan Dilaksanakan 4 Belanja bahan:
an pada kali, @ 2 hari,
- 21 -
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
Implementa Puskesmas dalam 3-4 bulan, - ATK dan
si Dokumen yang jumlah peserta penggandaan
diusulkan menyesuaikan - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
akreditasi, dan
dengan SBM
dilaksanakan APBN tahun 2018)
oleh tim
pendamping Belanja jasa
yang telah profesi:
tersertifikasi Honor tim
pelatihan pendamping (1 tim
pendamping terdiri dari 3 orang
akreditasi @ 4 jam dengan
yang besaran honor
ditetapkan sesuai dengan
dengan SK aturan APBD
Kepala Dinas kab/kota tahun
Kesehatan 2018
Kabupaten/Ko
ta Belanja perjadin
biasa (disesuaikan
dengan SBM APBN
Tahun 2018)
untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
6. Penilaian Dilakukan Dilaksanakan 1 Belanja bahan:
Pra pada kali @ 2 hari, - ATK dan
Akreditasi Puskesmas jumlah peserta penggandaan
yang menyesuaikan - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
diusulkan
dengan SBM
survei, dan APBN tahun 2018)
dilaksanakan
oleh tim Belanja jasa
pendamping profesi:
yang telah - Honor tim
tersertifikasi pendamping (1
pelatihan tim terdiri dari
pendamping 3 orang @ 4
akreditasi jam), @Rp
yang 900.000/jam
ditetapkan (Besaran honor
dengan SK perjam sesuai
Kepala Dinas honorarium
Kesehatan narasumber
Kabupaten/Ko eselon III
ta kebawah/yang
disetarakan
- 22 -
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
sesuai SBM
APBN Tahun
2018)
Belanja perjadin
biasa (disesuaikan
dengan SBM APBN
Tahun 2018)
untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
7. Pendamping Dilakukan Dilaksanakan Belanja bahan:
an Pasca pada minimal 2x per - ATK dan
Akreditasi Puskesmas tahun dan penggandaan
yang telah maksimal 4x per - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
tersertifikasi tahun setiap
dengan SBM
akreditasi oleh Puskesmas @ 2 APBN tahun 2018)
Tim hari
Pendamping Belanja jasa
yang telah profesi:
terserfikasi Honor tim
pelatihan pendamping (1 tim
pendamping terdiri dari 3 orang
akreditasi @ 4 jam dengan
yang besaran honor
ditetapkan sesuai dengan
dengan SK aturan APBD
Kepala Dinas kab/kota tahun
Kesehatan 2018
Kabupaten/Ko
ta Belanja perjadin
biasa (disesuaikan
dengan SBM APBN
Tahun 2018)
untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
Lokasi Komponen
No Kegiatan Rincian
Kegiatan Belanja
tempat asal Transport lokal
surveior, selama (untuk tim
survei dan pulang pendamping)
kembali ke tempat
Belanja
asal)
- Biaya penginapan perjalanan dinas
- Uang harian biasa:
- Honor - Uang harian
surveior selama
3 hari survei
ditambah
dengan hari
kedatangan
dan hari
kepulangan
- Transport
surveior
dianggarkan
minimal
dengan
menggunakan
pesawat antar
bandara
ibukota
provinsi real
cost (termasuk
alokasi untuk
pesawat, kapal
laut dan
kendaraan
disesuaikan
dengan Standar
Biaya Masukan
APBN tahun
2018, apabila
besaran
transport tidak
terdapat dalam
Standar Biaya
Masukan APBN
maka dapat
disesuaikan
dengan Standar
Biaya APBD)
- Penginapan
surveior
3. Persiapan dan Survei Akreditasi Puskesmas pada lokus dan tahun yang
sama.
Menu ini khusus diperuntukan bagi Puskesmas yang kegiatan persiapkan
dan surveinya dilaksanakan pada lokus Puskesmas yang sama pada
periode tahun yang sama.
Adapun kegiatan yang masuk dalam Persiapan dan Survei Akreditasi
Puskesmas pada lokus yang sama.
- 25 -
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
Belanja perjadin
paket meeting dalam
kota:
- Uang harian
- Transport lokal
peserta
- Paket meeting
fullday
2. Workshop Dinas - Penyampaian Belanja bahan:
Keselamatan Kesehatan materi - ATK &
- 26 -
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
Pasien Kab/Kota dilaksanakan Penggandaan
selama 2 hari - Perlengkapan
efektif peserta
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
Belanja perjadin
paket meeting dalam
kota:
- Uang harian
- Transport lokal
peserta
- Paket meeting
fullday
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
1. Workshop Dilakukan Dilaksanakan 1 Belanja bahan:
Penggalan pada hari, jumlah - ATK dan
gan Puskesmas peserta penggandaan
Komitmen yang menyesuaikan - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
diusulkan
dengan SBM APBN
akreditasi, dan tahun 2018)
dilaksanakan
oleh tim Belanja jasa profesi:
pendamping Honor tim
yang telah pendamping (1 tim
tersertifikasi terdiri dari 3 orang
pelatihan @ 4 jam dengan
pendamping besaran honor
akreditasi sesuai dengan
yang aturan APBD
ditetapkan kab/kota tahun
dengan SK 2018
Kepala Dinas
Kesehatan Belanja perjadin
Kabupaten/Ko biasa
ta (disesuaikan
dengan SBM APBN
Tahun 2018) untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
2. Workshop Dilakukan Dilaksanakan 2 Belanja bahan:
Pemahama pada hari, jumlah - ATK dan
n Standar Puskesmas peserta penggandaan
dan yang menyesuaikan - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
Instrumen diusulkan
dengan SBM APBN
Akreditasi akreditasi, dan tahun 2018)
dilaksanakan
oleh tim Belanja jasa profesi:
pendamping Honor tim
yang telah pendamping (1 tim
tersertifikasi terdiri dari 3 orang
pelatihan @ 4 jam dengan
pendamping besaran honor
akreditasi sesuai dengan
yang aturan APBD
ditetapkan kab/kota tahun
dengan SK 2018
Kepala Dinas
Kesehatan Belanja perjadin
Kabupaten/Ko biasa: (disesuaikan
ta dengan SBM APBN
Tahun 2018) untuk:
- 28 -
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
3. Pendampi Dilakukan Dilaksanakan 2 Belanja bahan:
ngan Self pada hari, jumlah - ATK dan
Assessmen Puskesmas peserta penggandaan
t dan yang menyesuaikan - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
Penyusuna diusulkan
dengan SBM APBN
n PoA akreditasi, dan tahun 2018)
Akreditasi dilaksanakan
di oleh tim Belanja jasa profesi:
Puskesma pendamping Honor tim
s yang telah pendamping (1 tim
tersertifikasi terdiri dari 3 orang
pelatihan @ 4 jam dengan
pendamping besaran honor
akreditasi sesuai dengan
yang aturan APBD
ditetapkan kab/kota tahun
dengan SK 2018
Kepala Dinas
Kesehatan Belanja perjadin
Kabupaten/Ko biasa (disesuaikan
ta dengan SBM APBN
Tahun 2018) untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
4. Pendampi Dilakukan Dilaksanakan Belanja bahan:
ngan pada 3-5 kali @ 2 hari, - ATK dan
Penyusuna Puskesmas jumlah peserta penggandaan
n yang menyesuaikan - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
Dokumen diusulkan
dengan SBM APBN
akreditasi, dan tahun 2018)
dilaksanakan
oleh tim Belanja jasa profesi
pendamping :
yang telah Honor tim
tersertifikasi pendamping (1 tim
pelatihan terdiri dari 3 orang
pendamping @ 4 jam dengan
akreditasi besaran honor
yang sesuai dengan
ditetapkan aturan APBD
dengan SK kab/kota tahun
Kepala Dinas 2018
Kesehatan
- 29 -
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
Kabupaten/Ko Belanja perjadin
ta biasa (disesuaikan
dengan SBM APBN
Tahun 2018) untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
5. Pendampi Dilakukan Dilaksanakan 4 Belanja bahan:
ngan pada kali, @ 2 hari, - ATK dan
Implement Puskesmas dalam 3-4 bulan, penggandaan
asi yang jumlah peserta - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
Dokumen diusulkan menyesuaikan
dengan SBM APBN
akreditasi, dan tahun 2018)
dilaksanakan
oleh tim Belanja jasa profesi:
pendamping Honor tim
yang telah pendamping (1 tim
tersertifikasi terdiri dari 3 orang
pelatihan @ 4 jam dengan
pendamping besaran honor
akreditasi sesuai dengan
yang aturan APBD
ditetapkan kab/kota tahun
dengan SK 2018
Kepala Dinas
Kesehatan Belanja perjadin
Kabupaten/Ko biasa (disesuaikan
ta dengan SBM APBN
Tahun 2018) untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
6. Penilaian Dilakukan Dilaksanakan 1 Belanja bahan:
Pra pada kali @ 2 hari, - ATK dan
Akreditasi Puskesmas jumlah peserta penggandaan
yang menyesuaikan - Konsumsi rapat
(Disesuaikan
diusulkan
dengan SBM APBN
survei, dan tahun 2018)
dilaksanakan
oleh tim Belanja jasa profesi:
pendamping - Honor tim
yang telah pendamping (1
tersertifikasi tim terdiri dari 3
pelatihan orang @ 4 jam,
pendamping @Rp
akreditasi 900.000/jam)
yang
- 30 -
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
ditetapkan (Besaran honor
dengan SK perjam sesuai
Kepala Dinas honorarium
Kesehatan narasumber
Kabupaten/Ko eselon III
ta kebawah/yang
disetarakan
sesuai SBM
APBN Tahun
2018)
Belanja perjadin
biasa (disesuaikan
dengan SBM APBN
Tahun 2018) untuk:
- Transport tim
pendamping
- Penginapan
pendamping
(tentative)
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
kedatangan dan - Honor surveior
kepulangan. selama 3 hari
survei per orang
per hari minimal 4
Apabila lokasi di
jam, @Rp
daerah 900.000/jam
Terpencil/Sangat (Besaran honor
Terpencil jumlah perjam sesuai
hari kedatangan honorarium
dan kepulangan narasumber
dapat lebih eselon III
kebawah/yang
panjang.
disetarakan
sesuai SBM APBN
Keseluruhan hari Tahun 2018)
yang dibutuhkan
oleh surveior Belanja perjadin
(kedatangan dalam kota:
kepulangan dan Transport lokal
survei) (untuk tim
ditanggung pendamping)
biayanya oleh
Dinas Kesehatan Belanja perjalanan
Kabupaten/Kota, dinas biasa:
yang terdiri dari : - Uang harian
- Biaya transport surveior selama 3
surveior (dari hari survei
tempat asal ditambah dengan
surveior, hari kedatangan
selama survei dan hari
dan pulang kepulangan
kembali ke - Transport surveior
tempat asal) dianggarkan
- Biaya minimal dengan
penginapan menggunakan
- Uang harian pesawat antar
- Honor bandara ibukota
provinsi real cost
(termasuk alokasi
untuk pesawat,
kapal laut dan
kendaraan
disesuaikan
dengan Standar
Biaya Masukan
APBN tahun
2018, apabila
besaran transport
tidak terdapat
dalam Standar
Biaya Masukan
APBN maka dapat
disesuaikan
dengan Standar
Biaya APBD)
- 32 -
Lokasi dan
No Kegiatan Pelaksana Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
- Penginapan
surveior
Pelaksanaan kegiatan akreditasi rumah sakit yang didanai melalui DAK Non
Fisik tahun 2018 dengan tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
1. Persiapan Akreditasi
a. Workshop
1) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman pimpinan rumah sakit dan para staf mengidentifikasi
dan menurunkan resiko infeksi yang didapat serta ditularkan di
rumah sakit.
Kegiatan ini dapat melibatkan organisasi profesi terkait PPI,
Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi, SDM rumah sakit
yang telah lulus Akreditasi JCI atau Paripurna dengan koordinasi
dengan Kementerian Kesehatan.
2) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
- 33 -
Lokasi
No Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
2 Workshop Rumah Sakit - Materi Belanja bahan:
Peningkatan yang dilaksanakan - ATK dan fotocopi
Mutu dan diusulkan selama 2 hari - Konsumsi rapat
- Untuk rumah
Keselamatan akan
sakit daerah Belanja jasa profesi:
Pasien melaksanakan yang sulit - Honor
akreditasi transportasi narasumber (4
dapat orang @ 5 jam X
menggunakan Rp.900.000 )
anggaran
perjadin Belanja perjadin
selama 4 hari
biasa:
(2 hari materi,
1 hari - Transport
kedatangan narasumber
dan 1 hari - Penginapan
kepulangan). narasumber
- Peserta dari
rumah sakit
yang akan
melaksanakan
akreditasi
3 Workshop Rumah Sakit - Materi Belanja bahan:
Pelayanan yang dilaksanakan - ATK dan fotocopi
Kefarmasian diusulkan selama 2 hari - Konsumsi rapat
- Untuk rumah
dan akan
sakit daerah Belanja jasa profesi:
Penggunaan melaksanakan yang sulit - Honor
Obat (PKPO) akreditasi transportasi narasumber (4
dapat orang @ 5 jam X
menggunakan Rp.900.000)
anggaran
perjadin Belanja perjadin
selama 4 hari
biasa:
(2 hari materi,
1 hari - Transport
kedatangan narasumber
dan 1 hari - Penginapan
kepulangan). narasumber
- Peserta dari
rumah sakit
yang akan
melaksanakan
akreditasi
b. Bimbingan
Kegiatan ini bertujuan untuk membantu rumah sakit dalam persiapan
akreditasi rumah sakit baik dari sisi pemahaman tentang Akreditasi,
penyiapan dokumen regulasi, dokumen bukti dan implementasi
standar. Dalam bimbingan ini, rumah sakit akan dibantu sampai ke
detail teknis implementasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
(SNARS) edisi 1.
Materi bimbingan akreditasi rumah sakit berupa:
- 35 -
2. Survei Akreditasi
Survei Akreditasi Rumah Sakit adalah kegiatan penilaian di tempat untuk
mengukur seberapa jauh rumah sakit mematuhi standar yang ditetapkan.
Survei Akreditasi dilakukan oleh Lembaga Independen Penyelenggara
Akreditasi. Survei Akreditasi dapat dilakukan dalam bentuk Survei
Simulasi dan Survei Akreditasi.
1) Survei Simulasi
Survei simulasi akreditasi merupakan pendampingan dalam bentuk
skenario seperti survei dilaksanakan. Tujuan survei simulasi untuk
melihat sejauh mana persiapan akreditasi sudah dilakukan. Evaluasi
ini dilakukan melalui review dokumen, wawancara pasien, keluarga,
- 36 -
staf dan pimpinan rumah sakit, review rekam medis, telusur fasilitas
dsb. Dari kegiatan survei simulasi ini dapat diperoleh gambaran
kesiapan rumah sakit dalam menghadapi akreditasi. Output dari
kegiatan ini berupa rekomendasi perbaikan dan waktu survei.
Survei simulasi dilaksanakan oleh lembaga akreditasi independen
yang berwenang.
2) Survei Akreditasi
Survei akreditasi rumah sakit adalah penilaian terhadap rumah sakit
untuk mendapatkan sertifikat akreditasi yang dilakukan oleh
Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi kepada rumah sakit
yang telah mengajukan permohonan survei Akreditasi.
Survei akreditasi dilakukan oleh Lembaga Independen Penyelenggara
Akreditasi, dengan rincian sebagai berikut:
Lokasi
No Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
1. Survei Rumah Sakit Disesuaikan Belanja bahan:
Simulasi yang dengan agenda - ATK & fotocopi
Akreditasi diusulkan survey simulasi - Konsumsi rapat
akan akreditasi dari Belanja perjadin
melaksanakan lembaga biasa:
akreditasi indpenden - Transport
Narasumber
penyelenggara
- Penginapan
akreditasi Narasumber
Honor
Narasumber:
- Disesuaikan
dengan tarif
paket yang telah
dipublikasikan
oleh lembaga
independen
penyelenggara
akreditasi
2. Survei Rumah Sakit Disesuaikan Belanja bahan:
Akreditasi yang siap dengan agenda - ATK & fotocopi
Rumah Sakit melaksanakan survey - Konsumsi rapat
akreditasi akreditasi (disesuaikan
jumlah peserta
rumah sakit
dan NS)
dari lembaga
akreditasi Belanja perjadin
independen biasa:
yang - Transport
berwenang Narasumber
- Penginapan
Narasumber
Honor
Narasumber:
- 37 -
Lokasi
No Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
- Disesuaikan
dengan tarif
paket yang telah
dipublikasikan
oleh lembaga
independen
penyelenggara
akreditasi
a. Workshop
b. Bimbingan
2. Survei Akreditasi
Kegiatan survei akreditasi meliputi :
a. Survei simulasi
b. Survei akreditasi
Pelaksana
No Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
1 Workshop Laboratorium - Penyampaian Belanja bahan:
Persiapan kesehatan yang Materi - ATK dan fotocopy
diusulkan akan dilaksanakan - Penunjang
Akreditasi selama 3 hari workshop
melaksanakan
efektif - Konsumsi rapat
akreditasi
- 40 -
Pelaksana
No Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
- Workshop Belanja jasa profesi:
ditujukan - Honor narasumber
untuk (3 orang @ 5 jam),
laboratorium Rp 900.000 /jam
kesehatan - Honor narasumber
prov/kab/kota 2 orang
- Peserta berasal prop/kab/kota
dari ( sesuai lokasi
laboratorium labkes) @ 2 jam, Rp
kesehatan 900.000 /jam
daerah yang - Honor moderator 2
akan orang @ 1 kali Rp
melaksanakan 700.000,-
akreditasi
- Narasumber Belanja perjadin
berasal dari: biasa:
Kementerian - Transport
Kesehatan, Narasumber
Komite - Penginapan
Akreditasi Narasumber sesuai
Laboratorium dengan Peraturan
Kesehatan yang berlaku
(KALK), - Uang harian
Pendamping narasumber
Akreditasi (selama perjalanan)
Laboratorium
Kesehatan dan
Dinas
Kesehatan
Provinsi/Kab/K
ota
2 Workshop Laboratorium - Penyampaian Belanja bahan:
Standar kesehatan yang Materi - ATK dan fotocopy
diusulkan akan dilaksanakan - Penunjang
Manajemen selama 3 hari workshop
Akreditasi melaksanakan
efektif - Konsumsi rapat
akreditasi - Workshop
Labkes
ditujukan Belanja jasa profesi:
untuk - Honor narasumber
laboratorium (3 orang @ 5 jam),
kesehatan Rp 900.000 /jam
prov/kab/kota - Honor narasumber
- Peserta berasal 2 orang
dari prop/kab/kota
laboratorium ( sesuai lokasi
kesehatan labkes) @ 2 jam, Rp
daerah yang 900.000 /jam
akan - Honor moderator 2
melaksanakan orang @ 1 kali Rp
akreditasi 700.000,-
- Narasumber
terdiri dari: Belanja perjadin
KALK, biasa:
Kementerian - Transport
Kesehatan dan Narasumber
Pendamping - Penginapan
Akreditasi Narasumber sesuai
- 41 -
Pelaksana
No Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
Laboratorium dengan Peraturan
Kesehatan yang berlaku
- Uang harian
narasumber
(selama perjalanan)
3 Workshop Laboratorium - Penyampaian Belanja bahan:
Standar kesehatan yang Materi - ATK dan fotocopy
diusulkan akan dilaksanakan - Penunjang
Teknis
selama 3 hari workshop
Akreditasi melaksanakan
efektif - Konsumsi rapat
Labkes akreditasi - Workshop
ditujukan Belanja jasa profesi:
untuk - Honor narasumber
laboratorium (3 orang @ 5 jam),
kesehatan Rp 900.000 /jam
prov/kab/kota - Honor narasumber
- Peserta berasal 2 orang
dari prop/kab/kota
laboratorium ( sesuai lokasi
kesehatan labkes) @ 2 jam, Rp
daerah yang 900.000 /jam
akan - Honor moderator 2
melaksanakan orang @ 1 kali Rp
akreditasi 700.000,-
- Narasumber:
KALK, Belanja perjadin
Kementerian biasa:
Kesehatan, - Transport
dan Narasumber
- Penginapan
Pendamping
Narasumber sesuai
Akreditasi
dengan Peraturan
Laboratorium yang berlaku
Kesehatan - Uang harian
narasumber
(selama perjalanan)
b. Bimbingan Akreditasi
Kegiatan bimbingan teknis bertujuan untuk membantu Laboratorium
Kesehatan dalam persiapan akreditasi Laboratorium Kesehatan baik dari
sisi penyiapan dokumen regulasi, dokumen bukti dan implementasi
standar. Dalam bimbingan ini, Laboratorium Kesehatan akan dibantu
sampai ke detail teknis implementasi standar akreditasi laboratorium
- 42 -
Lokasi
No Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
akan selama 3(tiga) jumlah peserta dan
melaksanakan hari efektif. Narasumber)
akreditasi - Untuk daerah
dengan jarak Belanja jasa profesi:
dari Ibukota Honor Narasumber
Provinsi ke
(3 orang @ 5 jam x
Kabupaten/Kota
memerlukan Rp 900.000,-)
waktu tempuh
minimal 6 Belanja perjadin
(enam) jam maka biasa:
pelaksanaan - Transport
bimbingan dapat Narasumber
ditambah 1(satu - Penginapan
)hari atau lebih Narasumber sesuai
perjalanan ( dengan Peraturan
sesuai situasi yang berlaku
kondisi - Uang harian
setempat) narasumber
- Pembimbingan (selama perjalanan)
dilaksanakan - Pengganti
pada Transport
laboratorium Pendamping
kesehatan Akreditasi Labkes
prov/kab/kota - Uang saku
- Pelaksanaan Pendamping
materi secara Akreditasi Labkes
simultan oleh 3
orang
Narasumber
- Narasumber
terdir dari:
tim
Pembimbing
yang difasilitasi
oleh
Kementerian
Kesehatan
dengan
melibatkan
lembaga
akreditasi
independen
yang
ditetapkan oleh
Menteri
Kesehatan
2. Bimbingan Laboratorium - Pembimbingan Belanja bahan:
Kedua Kesehatan Manajemen - ATK dan fotocopy
dilaksanakan - Konsumsi rapat
yang
selama 3(tiga) (disesuaikan
diusulkan hari efektif. jumlah peserta dan
akan - Untuk daerah Narasumber)
melaksanakan dengan jarak
akreditasi dari Ibukota Belanja jasa profesi:
Provinsi ke
Kabupaten/Kota
- 44 -
Lokasi
No Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
memerlukan Honor Narasumber
waktu tempuh (3 orang @ 5 jam x
minimal 6 Rp 900.000,-)
(enam)jam maka
pelaksanaan
bimbingan dapat Belanja perjadin
ditambah biasa:
1(satu)hari atau - Transport
lebih perjalanan Narasumber
( sesuai situasi - Penginapan
kondisi Narasumber sesuai
setempat) dengan Peraturan
- Pembimbingan yang berlaku
dilaksanakan - Uang harian
pada narasumber
laboratorium (selama perjalanan)
kesehatan - Pengganti
prov/kab/kota Transport
- Pelaksanaan Pendamping
materi secara Akreditasi Labkes
simultan oleh 3 - Uang saku
orang Pendamping
Narasumber Akreditasi Labkes
- Narasumber
terdir dari:
tim
Pembimbing
yang difasilitasi
oleh
Kementerian
Kesehatan
dengan
melibatkan
lembaga
akreditasi
independen
yang
ditetapkan oleh
Menteri
Kesehatan
2. Survei Akreditasi
a. Survei Simulasi
Survei simulasi akreditasi merupakan pendampingan dalam bentuk
skenario seperti survei dilaksanakan. Tujuan survei simulasi untuk
- 45 -
Lokasi
No Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
ta yang - Uang harian
tersertifikasi narasumber
(selama
Peningkatan perjalanan)
Kemampuan - Pengganti
Teknis Transport
Pendamping Pendamping
Akreditasi Labkes
Akreditasi - Uang saku
Labkes. Pendamping
Akreditasi Labkes
Belanja
sertifikasi/uji
laboratorium:
- Pendaftaran
akreditasi KALK
(@ Rp 2.000.000,-)
Belanja perjadin
biasa:
- Transport
Narasumber
- Penginapan
Narasumber
sesuai dengan
- 47 -
Lokasi
No Kegiatan Rincian Komponen Belanja
Kegiatan
Peraturan yang
berlaku
- Uang harian
narasumber
(selama
perjalanan)
- Pengganti
Transport
Pendamping
Akreditasi Labkes
- Uang saku
Pendamping
Akreditasi Labkes
BAB V
PENUTUP
Petunjuk teknis ini dibuat untuk dijadikan acuan penggunaan DAK Nonfisik
Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2018 dan dimungkinkan untuk dapat
digunakan sebagai acuan DAK Nonfisik Bidang Kesehatan pada tahun
selanjutnya. DAK nonfisik bidang kesehatan diarahkan untuk kegiatan yang
dapat meningkatkan daya jangkau dan kualitas pelayanan kesehatan
masyarakat di provinsi/kabupaten/kota terutama daerah dengan derajat
kesehatan yang belum optimal, sehingga masyarakat di seluruh wilayah
Indonesia dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu.
Menu kegiatan dalam petunjuk teknis penggunaan DAK Nonfisik Bidang
Kesehatan 2018 ini merupakan pilihan kegiatan bagi tiap jenisnya. Tiap
kegiatan DAK Nonfisik tidak diperkenankan dilakukan pengalihan anggaran
ataupun kegiatan antar DAK Nonfisik, baik antara BOK, Jampersal serta
Akreditasi Pukesmas, Akreditasi Rumah Sakit dan Akreditasi Labkesda.
Selanjutnya dalam pelaksanaan kegiatannya agar disinergikan dan tidak
duplikasi pembiayaan dengan kegiatan yang anggarannya bersumber dari
pendanaan lainnya (seperti APBD Provinsi/Kabupaten/Kota) sehingga lebih
berdaya guna dan berhasil guna.