Vous êtes sur la page 1sur 18

Akuntansi Pertanggungjawaban

TUGAS AKUNTANSI TOPIK KHUSUS KONTEMPORER

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Topik Khusus
Kontemporer

Oleh :
Rozi Mahdiyar 154020298
Shinta Afrianti 154020310

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASUNDAN
2016

1
ABSTRAK

Perkembangan dunia usaha semakin berkembang pesat, dengan teknologi yang


semakin canggih sudah banyak digunakan untuk mendukung semua kegiatan perusahaan
untuk tercapainya tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam usaha untuk mencapai
tujuannya, maka setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan efektivitas maupun
efisiensi kerja. Salah satunya dengan bentuk pengendalian, akuntansi pertanggungjawaban
merupakan metode pengendalian biaya.Biaya dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban
dihubungkan dengan manajer yang memiliki wewenang untuk mengkonsumsi sumber
daya.Karena sumber daya yang digunakan harus dinyatakan dalam satuan uang dan itu
merupakan biaya, maka sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan satu metode
pengendalian biaya yang memungkinkan manajemen untuk melakukan pengelolaan biaya.

1
ABSTRACT

Ethics is a science that addresses the behavior of good and bad deeds of man as
far as can be understood by the human mind. Ethics can be divided into some sense of
professional ethics and there is a strong consciousness to heed professional ethics when
they want to provide services of professional expertise to communities in need. Principles
of Professional Ethics in the Indonesian Institute of Accountants Code of confession
profession will be its responsibility to the public, service users accountant, and
colleagues. This principle guides the members in fulfilling their professional
responsibilities and is the basic foundation of ethical behavior and professional conduct.
This principle ask for a commitment to honorable behavior, even at the expense of
personal gain.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini,
dengan judul Akuntansi Pertanggung Jawaban secara tepat waktu.
Tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok
dari mata kuliah Etika Bisnis dan Profesi Dalam penyusunan makalah ini, kami
menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki penyusunan laporan
makalah untuk kedepannya.
Akhir kata, kami berharap semoga laporan makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian dimasa yang
akan datang.

Bandung, Januari 2017

3
DAFTAR ISI

ABSTRAK............................................................................................................................1

ABSTRACT..........................................................................................................................2

KATA PENGANTAR..............................................................................................................3

DAFTAR ISI..........................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................5

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................6

1.3 Tujuan...............................................................................................................................6

1.4 Metode penelitian..............................................................................................................7

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................8

2.1 Akuntansi Sebagai Profesi dan Peran Akuntan.................................................................8

2.2 Ekspektasi Publik...............................................................................................................9

4
2.3 Perbandingan Nilai-nilai Etika dengan Teknik Akuntansi..............................................11

2.4 Prilaku Etika Dalam Pemberian Jasa..............................................................................12

BAB III KESIMPULAN...................................................................................................14

3.1 Kesimpulan......................................................................................................................14

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan persaingan dunia bisnis dewasa ini mengharuskan perusahaan untuk
memandang jauh ke depan guna mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat
mempengaruhi perkembangan perusahaanya. Setiap perusahaan mempunyai tujuan yang
akan dicapai, baik berupa laba yang maksimal, kelangsungan hidup, pertumbuhan
perusahaan maupun menciptakan kesejahteraan anggota masyarakat. Pengaruh lingkungan
dan perkembangan suatu perusahaan yang semakin kompleks mengakibatkan tugas
manajemen puncak dalam mencapai tujuan perusahaan semakin sulit dan kompleks pula.
Untuk mengatasi hal tersebut maka perusahaan mendapatkan informasi yang dibutuhkan
untuk tujuan pengambilan keputusan.

Sehubungan dengan itu, peranan akuntansi pun semakin dibutuhkan terutama untuk
memperoleh informasi tersebut. Peran serta manajer sangat dibutuhkan dalam
mengaktualisasikan peranan akuntansi tersebut sebagai alat pengawasan biaya. Dewasa ini
kita kenal dengan system akuntansi pertanggungjawaban.

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu system yang disusun sedemikian rupa


sesuai dengan sifat dan kegiatan perusahaan dengan tujuan agar masing-masing unit
organisasi dapat mempertanggungjawabkan hasil kegiatan unit yang berada di bawah
pengawasannya. Menurut system ini, unit-unit yang ada dalam organisasi di bagi menjadi
pusat-pusat pertanggungjawaban dan keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini membentuk
jenjang hirarki dalam organisasi.

Setiap pusat pertangungjawaban mempunyai manajer yang bertanggungjawab atas


kegiatan yang terjadi di dalam pusat yang dipimpinnya, dan secara periodic manajer tersebut

6
akan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pimpinan perusahaan. Dari hasil kerja
para manajer pusat pertanggungjawaban kemudian dinilai prestasi yang telah dicapai oleh
masing-masing manajer. Dan berdasarkan analisa ini, para manajer mencoba mencari
jawaban mengapa hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakannya.

1.2 Rumusan Masalah

Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan bagian intergral yang harus dijalankan,


untuk pengendalian biaya dan menilai pencapaian target. Berdasarkan latar belakang
tersebut yang menjadi pokok permasalahan makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Akuntansi Pertanggungjawaban ?
2. Apa manfaat dan tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban ?
3. Apa saja jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Akuntansi Pertanggungjawaban.
2. Untuk mengetahui manfaat dan tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban.

1.4 Metode penelitian


Dalam pengerjaan makalah ini dilakukan dengan metode Studi keperpustakaan,
metode studi keperpustakaan dengan cara mengumpulakan data dan informasi dengan
membaca literatur atau menelaah buku-buku pedoman yang berkaitan dengan Perilaku
Etika dalam Profesi Akuntansi.

BAB II
PEMBAHASAN

7
1.5 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi
manajemen dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat
pertanggungjawaban yang ada dalam organisasi. Istliah akuntansi pertanggungjawaban
ini akan mengarah pada proses akuntansi yang melaporkan sampai bagaimana baiknya
manajer pusat pertanggungjawaban dapat memanage pekerjaan yang langsung dibawah
pengawasannya dan yang merupakan tanggungjawabnya atau suatu sistem yang
mengukur rencana dan tindakan dari setiap pusat pertanggungjawaban.
Menurut Hansen, Mowen (2005:116) definisi akuntansi pertanggungjawaban
adalah sebagai berikut :
Akuntansi pertanggungjawaban adalah Sistem yang mengukur berbagai hasil yang
dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh
para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka.
Sedangkan akuntansi pertanggungjawaban menurut LM Samryn (2001: 258)
adalah sebagai berikut : Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem
akuntansi yang digunakan untuk mengukur kinerja setiap pusat pertanggungjawaban
sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat
pertanggungjawaban mereka sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen.
Dari berbagai definisi diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai akuntansi
pertanggungjawaban sebagai berikut :
a. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem akuntansi yang disusun
berdasarkan struktur organisasi yang secara tegas memisahkan tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari masing-masing tingkat manajemen.
b. Akuntansi pertanggungjawaban mendorong para individu, terutama para manajer
untuk
berperan aktif dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
c. Penyusunan anggaran dalam akuntansi pertanggungjawaban adalah berdasarkan
pusat-pusat pertanggungjawaban. Dari laporan pertanggungjawaban dapat diketahui
perbandingan antara realisasi dengan anggarannya, sehingga penyimpangan yang terjadi

8
dapat dianalisa dan dicari penyelesaiannya dengan manajer pusat
pertanggungjawabannya.
d. Akuntansi pertanggungjawaban melaporkan hasil evaluasi dan penilaian kinerja
yang berguna bagi pimpinan dalam penyusunan rencana kerjaperiode mendatang, baik
untuk masing-masing pusatpertanggungjawaban maupun untuk kepentingan perusahaan
secara keseluruhan.
3 Sedangkan menurut Mulyadi (1983 : 379-380) dikemukakan :
Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa
sehingga pengumpulan dan pelaporan biaya dan penghasilan dilakukan dengan bidang
pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau
kelompok yang bertanggungjawab terhadap penyimpangan dari biaya dan penghasilan yang
dianggarkan.
4 Didalam pengertian di atas Mulyadi menyimpulkan bahwa syarat untuk dapat menerapkan
akuntansi pertanggungjawaban :
5 1) Struktur organisasi
6 Dalam akuntansi pertanggungjawaban struktur organisasi harus menggambarkan aliran
tanggungjawab, wewenang dan posisi yang jelas untuk setiap unit kerja dari setiap tingkat
manajemen selain itu harus menggambarkan pembagian tugas dengan jelas pula.Dimana
organisasi disusun sedemikian rupa sehingga wewenang dan tanggungjawab tiap pimpinan
jelas.Dengan demikian wewenang mengalir dari tingkat manajemen atas ke bawah,
sedangkan tanggungjawab adalah sebaliknya.
7 2) Anggaran
8 Dalam akuntansi pertanggungjawaban setiap pusat pertanggungjawaban harus ikut serta
dalam penyusunan anggaran karena anggaran merupakan gambaran rencana kerja para
manajer yang akan dilaksanakan dan sebagai dasar dalam penilaian kerjanya. Diikut
sertakannya semua manajer dalam penyusunan.
9 3) Penggolongan biaya
10 Karena tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu bagian dapat dikendalikan oleh manajer,
maka hanya biaya-biaya terkendalikan yang harus dipertanggung jawabkan
olehnya.Pemisahan biaya kedalam biaya terkendalikan dan biaya tak terkendalikan perlu
dilakukan dalam akuntansi pertanggungjawaban.
11 a. Biaya terkendalikan adalah biaya yang dapat secara langsung dipengaruhi oleh manajer
dalam jangka waktu tertentu.

9
12 b. Biaya tidak terkendalikan adalah biaya yang tidak memerlukan keputusan dan
pertimbangan manajer karena hal ini tidak dapat mempengaruhi biaya karena biaya ini
diabaikan.
13 4) Sistem akuntansi
14 Oleh karena biaya yang terjadi akan dikumpulkan untuk setiap tingkatan manajer maka
biaya harus digolongkan dan diberi kode sesuai dengan tingkatan manajemen yang terdapat
dalam struktur organisasi. Setiap tingkatan manajemen merupakan pusat biaya dan akan
dibebani dengan biaya yang terjadi didalamnya yang dipisahkan antara biaya terkendalikan
dan biaya tidak terkendalikan. Kode perkiraan diperlukan untuk mengklasifikasikan
perkiraan-perkiraan baik dalam neraca maupun dalam laporan rugi laba.
15 5) Sistem pelaporan biaya
16 Bagian akuntansi biaya setiap bulannya membuat laporan pertanggungjawaban untuk tiap-
tiap pusat biaya. Setiap awal bulan dibuat rekapitulasi biaya atas dasar total biaya bulan lalu,
yang tercantum dalam kartu biaya. Atas dasar rekapitulasi biaya disajikan laporan
pertanggungjawaban biaya. Isi dari laporan pertanggungjawaban disesuaikan dengan
tingkatan manajemen yang akan menerimanya. Untuk tingkatan manajemen yang terrendah
disajikan jenis biaya, sedangkan untuk tiap manajemen diatasnya disajikan total biaya tiap
pusat biaya yang dibawahnya ditambah dengan biaya-biaya yang terkendalikan dan terjadi
dipusat biayanya sendiri.
17 Di dalam pelaksanaan akuntansi pertanggungjawaban terdapat beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi, seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi adalah sebagai berikut :
18 1. Struktur organisasi yang menetapkan secara jelas dan tegas menggambarkan pembagian
tugas, wewenang dan tanggungjawab untuk setiap unit dalam struktur organisasi.
19 2. Penyusunan anggaran yang dilakukan oleh tiap tingkatan manajemen dalam organisasi
perusahaan.
20 3. Adanya pemisahan biaya sesuai dengan dapat dikendalikan tidaknya suatu biaya oleh.
seorang manajer pusat biaya tertentu dalam perusahaan.
21 4. Adanya klasifikasi dan kode rekening yang disesuaikan dengan tingkatan manajemen
dalam perusahaan.
22 5. Sistem pelaporan biaya pada setiap tingkatan perusahaan telah memenuhi syarat dalam
penerapan akuntansipertanggungjawaban.
23
24 2.2 Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban
25 Didalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada suatu perusahaan, terlebih dahulu
harus diketahui apa yang menjadi tujuan dari Akuntansi Pertanggungjawaban itu sendiri.

10
26 Menurut Robert N. Anthony dan Roger H. Hermanson (2001: 57) dikemukakan bahwa :
Tujuan Akuntansi pertanggungjawaban adalah membebani pusat pertanggungjawaban
dengan biaya yang dikeluarkannya.
27 Berdasarkan tujuan-tujuan yang dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan
dari Akuntansi Pertanggungjawaban adalah mengadakan evaluasi hasil kerja suatu pusat
pertanggungjawaban untuk meningkatkan operasi-operasi perusahaan di waktu yang akan
datang.
28
29 2.2.1 Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban
30 Menurut Mulyadi (2001 : 174) Informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa
informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunan anggaran. Sedangkan
informasi akuntansi pertanggungjawaban yang berupa informasi masa lalu bermanfaat
sebagai penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dan pemotivasi
manajerAkuntansi pertanggungjawaban sangat diperlukan dan bermanfaat bagi perusahaan
besar yang kegiatan usahanya memerlukan pembagian tugas dan tanggung jawab.
31 Adapun manfaat akuntansi pertanggungjawaban menurut Soekarno (2002:35) adalah:
32 a) Mutu berbagai keputusan lebih baik, sebab dibuat oleh pimpinan yang berada di tempat
terjadinya isu-isu yang relevan.
33 b) Berkurangnya beban manajemen puncak sehingga bisa lebih memfokuskan pada konsep
pengendalian manajemen yang lebih strategis.
34 c) Bagi pimpinan pusat pertanggungjawaban, pendelegasian wewenang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan inovasi dan kreativitasnya.
35 Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat informasi akuntansi
pertanggungjawaban adalah sebagai berikut (Soekarno, 2002 : 38):
36 a. Sebagai dasar penyusunan anggaran
37 Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan proses penetapan peran (role setting)
dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan
siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagaian aktivitas pencapaian sasaran
perusahaan dan ditetapkan pula sumber daya yang disediakan bagi pemegang peran tersebut
untuk memungkinkannya melaksanakan perannya. Sumber daya yang disediakan untuk
memungkinkan manajer berperan dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan tersebut
diukur dengan satuan moneter standar yang berupa informasi akuntansi.
38 b. Penilai kinerja manajer pusat pertanggung jawaban

11
39 Informasi akuntasi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses
perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi,karena informasi tersebut menekankan
hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggungjawab terhadap perencanaan
dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap
manajer untuk merencanakan pendapatan dan/atau biaya yang menjadi tanggungjawabnya,
dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan/atau biaya tersebut menurut
manajer yang bertanggungjawab mencerminkan skor (score) yang dibuat oleh setiap
manajer dalam menggunakan berbagai sumber daya untuk melaksankan peran manajer
tersebut dalam mencapai sasaran perusahaan.
40 c. Untuk memotivasi manajer
41 Motivasi adalah proses prakarsa dilakukannya suatu tindakan secara sadar dan bertujuan.
Permotivasi adalah sesuatu yang digunakan untuk mendorong timbulnya prakarsa seseorang
untuk melaksanakan tindakan secara sadar dan bertujuan. Dalam sistem penghargaan
perusahaan,informasi akuntansi merupakan bagian yang penting, maka informasi akuntansi
ini akan berdampak terhadap motivasi manajer melalui dua jalur berikut ini:
42 1) Menimbulkan pengaruh langsung terhadap motivasi manajer dengan mempengaruhi
kemungkinan usaha diberi penghargaan. Struktur penghargaan sebagian didasarkan atas
informasi akuntansi, maka manajer akan berkeyakinan bahwa prestasinya yang diukur
dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban akan diberi penghargaan yang sebagian
besar didasarkan pada informasi akuntansi.
43 2) Informasi pertanggungjawaban berdampak terhadap motivasi melalui nilai
penghargaan. Informasi akuntansi pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur prestasi
manajer.Jika struktur penghargaan sebagian besar didasarkan pada informasi akuntansi,
manajer akan memperoleh kepuasan.
44 Wewenang didelegasikan kepada setiap manajer bawah kemudian mempertanggungjwabkan
pelaksanaan wewenang tersebut kepada manajer atasannya.Tanggung jawab timbul sebagai
akibat adanya pendelegasian wewenang yang dilakukan oleh suatu tingkat manajemen yang
lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah.Manajemen tingkat lebih rendah berkewajiban
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tersebut kepada manajer atasannya.Wewenang
mengalir dari tingkat manajer atas ke bawah, sedangkan tanggung jawab mengalir
sebaliknya.Informasi akuntansi yang bersangkutan dengan pertanggungjawabkan
pelaksanaan wewenang disebut dengan informasi akuntansi pertanggungjawaban.

12
45
46 2.3 Pusat Pertanggungjawaban
47 2.3.1 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban
48 Pusat pertanggungjawaban ialah setiap unit kerja dalam organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggungjawab atas aktivitas yang dilakukan atau unit organisasi
yang dipirnpinnya.Dalam kaitan ini, suatu organisasi terdiri dari kumpulan dari beberapa
pusatpertanggungjawaban.
49 Keseluruhan pusat pertanggungjawaban ini membentuk jenjang hirarki dalam organisasi
tersebut.Pada tingkatan yang terendah bentuk dan pusat pertanggungjawaban ini kita
dapatkan sebagai seksi, regulernya bergilir, serta unit-unit kerja lainnya, Pada tingkatan yang
lebih tinggi pusat pertanggungjawaban dibentuk dalam departernen-departemen ataupun
divisi-divisi.Biasanya istilah pusat pertanggungjawaban hanya kita terapkan untuk unit-unit
kecil dalam organisasi ataupun unit-unit kerja yang terletak pada tingkat bawah dalam suatu
lingkup organisasi.
50 Pengertian pusat pertanggungjawaban yang dijelaskan oleh beberapa ahli antara
lain :Menurut Hansen dan Mowen (2001:818)Pusat Pertanggungjawaban merupakan
sebuah segmen bisnis yang manajernya bertanggungjawab atas hasil kegiatan unit
bisnisnya. Menurut Samryn (2001:259) Pusat pertanggungjawaban merupakan suatu
bagian dalam organisasi yang memiliki kendali atas terjadinya biaya,perolehan pendapatan,
atau penggunaan dana investasi.
51 Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pusat pertanggungjawaban
merupakan unit organisasi yang bertanggung jawab atas serangkaian kegiatan tertentu yang
menyebabkan terjadinya biaya, pendapatan atau investasi.
52 Sedangkan pusat pertanggungjawaban menurut Moriarty and Allen (1991: 5) adalah sebagai
berikut :A Responsibility centeries an activity on collection of activities supervised by a
single individual.
53 Dengan demikian dari berbagai pendapat diatas penulis mengambil suatu kesimpulan bahwa
pusat pertanggungjawaban adalah suatu unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer
yang mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas aktivitas unit yang dipimpinnya.Pusat
pertanggungjawaban dapat berupa unit organisasi seperti seksi, segmen, departemen, divisi
atas sebuah perusahaan.
54
55 2.3.2 Jenis-jenis Pusat Pertanggung jawaban

13
56 Pusat pertanggungjawaban pada dasarnya diciptakan untuk mencapai sasaran tertentu, jadi
sasaran dari masing-masing individu dalam liar-liar pusat pertanggungjawaban itu harus
diusahakan agar selaras, serasi dan seimbang dalam usaha rnencapai sasaran umum dari
organisasi secara keseluruhan.Suatu pusat pertanggungjawaban pada dasarnya dibentuk
untuk rnencapai sasaran tertentu yang selaras dengan sasaran umum organisasi.
57 a. Pusat Biaya (Cost Center)
58 Pusat biaya merupakan segmen atau subdivisi dari suatu organisasi dimana manajernya
hanya bertanggungjawab terhadap segala pengeluaran pada segmen tersebut. Pusat biaya
merupakan pusat pertanggungjawaban yang mengolah masukan (input) yang diukur dalam
nilai uang namun output tidak diukur dengan cara yang sama. Berdasarkan hubungan
masukan dan keluaran, pusat biaya dapat dibagi atas pusat biaya tekhnik (engineered cost
center) dan pusat biaya kebijakan (discreationary cost center).
59 Pusat biaya tekhnik adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya dapat ditentukan
dengan pasti karena biaya tersebut berhubungan erat dengan volume kegiatan pusat biaya
tersebut.Salah satu contoh pusat biaya tekhnik adalah departemen produksi dan departemen
pengiriman. Jika keluaran dinaikkan jumlahnya akan menyebabkan bertambahnya jumlah
masukan (biaya produksi) departemen tersebut. Prestasi manajer pusat biaya tekhnik diukur
berdasarkan kemampuan mempertahankan efisiensi kerja.
60 Pusat biaya kebijakan adalah pusat biaya yang sebagian besar biayanya tidak mempunyai
hubungan yang erat dengan volume kegiatan pusat biaya tersebut.Jumlah biaya yang tepat
untuk kegiatan pusat biaya kebijakan ditentukan berdasarkan kebijakan manajemen.Salah
satu contoh dari pusat biaya ini adalah departemen akuntansi, personalia, dan bagian
penelitian pengembangan. Tujuan dari pusat biaya kebijakan bukanlah untuk
meminimumkan jumlah pengeluaran,tetapi untuk mengusahakan bagaimana menggunakan
dana yang dianggarakandengan cara yang seefektif mungkin. Itulah sebabnya pusat biaya ini
tidak dapat diukur prestasi manajernya dari sudut efisiensi.
61 b. Pusat Pendapatan (Revenue Center)
62 Pusat pendapatan yaitu suatu pusat pertanggungjawaban di mana manajernya hanya
bertanggung jawab untuk penjualan atau perolehan pendapatan.Prestasi manajer pusat
pertanggungjawaban diukur berdasarkan jumlah penjualan/pendapatan yang dicapai
dibandingkan dengan penjualan yang dianggarkan, dan biaya pemasaran aktual
dibandingkan dengan biaya pemasaran yang dianggarkan.
63 c. Pusat Laba (Profit Center)

14
64 Pusat laba adalah suatu pusat pertanggungajawaban dalam suatu organisasi yang kinerja
manajemennya dinilai atas dasar selisih pendapatan dengan biaya dalam pusat
pertanggungjawaban tersebut. Adapun yang menjadi perhatian dalam pusat
pertanggungjawaban ini adalah besar laba yang diperoleh, yaitu dengan membandingkan
biaya sebagai input dengan pendapatan sebagai output.
65 Contoh: Unit bisnis sebagai pusat laba biasanya ditetapkan pada perusahaan yang
menghasilkan lebih dari satu macam produk atau jasa. Dalam hal ini manajer divisi
bertanggung jawab untuk mengendalikan atas pengembangan produk, proses produksi, dan
strategi pemasaran.Para manajer tersebut berperan untuk mempengaruhi pendapatan dan
beban sedemikian rupa sehingga dapat dianggap bertanggung jawab atas laba bersih.
66 d. Pusat Investasi (Investment Center)
67 Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi yang
kinerjanya dinilai atas dasar pendapatan, biaya, dan sekaligus investasi (aktiva dan modal)
pada pusat pertanggungjawaban tersebut.Prestasi pusat investasi diukur dengan
menghubungkan laba yang diperoleh pusat pertanggungjawaban tersebut dengan investasi
yang bersangkutan. Adapun ukuran prestasi yang sering dipakai pada pusat investasi ini
adalah Return on Investment (ROI), yang dihitung dengan rumus:
68
69 ROI = Net Operating Income
70 Total Asset
71
72 2.3.3 Hubungan Struktur Organisasi dengan Pusat Pertanggungjawaban
73 Di bawah ini akan ditunjukan 2 (dua) tipe struktur organisasi yang berkaitan dengan pusat-
pusat pertanggungjawaban, yaitu tipe organisasi fungsional dan tipe organisasi divisional
(unit bisnis).
74 a. Organisasi Fungsional
75 Organisasi fungsional merupakan bentuk organisasi yang biasanya dipakai oleh perusahaan
besar yang ditandai dengan adanya jumlah karyawan yang besar,spesialisasi kerja tinggi,
wilayah kerja luas, serta komando yang tidak lagi berada pada satu tangan pimpinan saja.
Dalam organisasi fungsional, sasaran struktur pembagian organisasi didasarkan atas fungsi
yaitu : fungsi produksi, fungsi penjualan (pemasaran), dan fungsi administrasi.
76 1) Fungsi Produksi. Fungsi ini bertugas memproduksi barang-barang untuk dijual,dengan
demikian biaya-biaya yang diperlukan tidak musnah begitusaja,namun beralih menjadi hasil
produksi. Oleh karena itu, fungsi ini disebut sebagai pusat biaya (cost center).

15
77 2) Fungsi penjualan (Pemasaran). Fungsi ini hanya bertugas menjual hasil produksi saja
agar hasil produksi menjadi uang yang berpedoman pada harga dari manajer perusahaan.
Fungsi ini disebut sebagai pusat pendapatan (revenue center).
78 3) Fungsi administrasi. Fungsi ini merupakan kegiatan sekelompok yang dipimpin secara
efektif dan efisien,menggunakan sarana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan melalui manajemen. Fungsi ini disebut sebagai pusat biaya (cost center).
79 Jika perusahaan berdiri sendiri (single business unit) dimana manajer perusahaan
berwewenang penuh mengambil keputusan investasi, maka manajer perusahaan sebagai
pusat investasi (investment center).
80
81 b) Organisasi Divisional
82 Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization) adalah Struktur
Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan, pasar dan letak
geografis. Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala
menengah keatas,hal ini dikarenakan biaya operasional akan lebih tinggi jika dibandingkan
dengan bentuk Organisasi Fungsional.
83
84 2.3.4 Biaya yang Terkendali dan Yang Tidak Terkendali
85 Pemisahan biaya menjadi terkendali dan tidak terkendali bagi seseorang sejak penetapan
anggaran adalah sangat penting agar tidak terjadi tanggung jawab ganda terhadap biaya
tertentu dan agar setiap pimpinan pusat biaya dapat mengetahui dengan jelas batas-batas
tanggung jawabnya.
86 Biaya dalam hubungannya dengan pertanggungjawaban dikelompokkan menjadi dua yaitu:
87 1) Biaya terkendali (controlable cost). Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh suatu tempat
biaya (misalnya departemen atau bagian) dan atas pengeluaran biaya tersebut seseorang
harus mempertanggungjawabkannya. Sebagai contoh adalah biaya iklan untuk menjual
produk, merupakan tanggung jawab bagian penjualan atau manajer penjualan, dan biaya
iklan ini adalah biaya terkendali buat departemen penjualan.
88 2) Biaya tak terkendali (Uncontrollable cost). Adalah biaya tidak bisa dibebankan tanggung
jawab pengeluarannya oleh seorang manajer pusat biaya. Biaya penyusutan mesin misalnya,
tidak bisa dipengaruhi dan bukan tanggungjawab manajer pusat biaya.

16
BAB III
KESIMPULAN

1.6 Kesimpulan

Akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu konsep dari akuntansi manajemen


dan sistem akuntansi yang dikaitkan dan disesuaikan dengan pusat-pusat pertanggungjawaban
yang ada dalam organisasi.
Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut terdiri dari : Pusat Biaya, pusat pendapatan,
pusat laba dan pusat investasi.
Sedangkan manfaat dari sistem informasi akuntansi pertanggungjawaban dari keterangan
di atas adalah sebagai berikut :
1. Sebagai dasar penyusunan anggaran.
2. Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban.
3. Untuk memotivasi manajer.

17

Vous aimerez peut-être aussi