Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
menguntungkan antara organisasi dengan publik sebagai basis moral dan etis dari
Sebagai Public Relations Officer salah satu tools untuk menciptakan dan
organisasi dan masyarakat sekitar adalah dengan cara mengadakan CSR atau
operasional dengan menjalankan program tanggung jawab sosial atau yang biasa
yang menjalanan CSR harus berfokus tidak hanya kepada keuntungan ekonomi
1
2
yang diperoleh tetapi juga harus berfokus kepada dampak etis dan lingkungan
(Burchel, 2010).
dalam perusahaan yang berkaitan dengan sumber daya alam saja. Banyak sekali
instansi dan lembaga publik yang melakukan CSR dengan maksud untuk
melakukan kegiatan yang bisa memberikan efek jangka panjang bagi masyarakat
setempat. Salah satu instansi yang juga mempraktekan CSR di dalam operasional
1
Sumber dari website hukum online, diakses dari
file:///C:/Users/HP/Downloads/UU_40_2007.PDF pada tanggal 13 September 2017
3
masyarakat sebagai dua fokus kegiatan untuk mencapai keberlanjutan visi dan
misi XL yang harus diketahui oleh publik dengan cara mengadakan CSR.
telekomunikasi terbaik di wilayah Asia. XL, sebagai salah satu operator layanan
kesejahteraan Bangsa Indonesia lewat program yang diusung oleh salah satu divisi
2
Sumber dari website XL Axiata , diakses dari
https://www.xl.co.id/ss/Annual%20Report%20XL%20AXIATA%202016_9MAR17.pdf pada
tanggal 13 September 2017
4
XL Axiata.
3
Sumber dari website XL Axiata , diakses dari
https://www.xl.co.id/ss/Annual%20Report%20XL%20AXIATA%202016_9MAR17.pdf pada
tanggal 13 September 2017
5
kehidupan yang lebih baik. XL Axiata memandang kedekatan ini sebagai bagian
yang positif. Sebab itulah, kegiatan tanggung jawab sosial (CSR) dilaksanakan
program yang baik dan sudah terintegrasi dengan strategi bisnis. Artinya, kegiatan
CSR tidak dipandang sebagai kegiatan yang terpisah dari kegiatan usaha,
empat pilar: Profit, Planet, Process dan People. Profit adalah optimalisasi
pegawai dan keselamatan kerja, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika &
4
Sumber dari website XL Axiata , diakses dari
https://www.xl.co.id/ss/Annual%20Report%20XL%20AXIATA%202016_9MAR17.pdf pada
tanggal 13 September 2017
6
entitas bisnis perlu menyadari perannya pada tataran yang lebih luas. XL Axiata
namun sorotan media untuk CSR XL Axiata baru dimulai ketika tahun 2012
bahwa program CSR mempunyai news value yang sangat tinggi dan diharapkan
dapat menjadi inspirasi bagi institusi lain yang ingin menjalankan program CSR.
dan dijalankan secara terencana juga berkelanjutan agar tidak hanya XL Axiata
program yang bisa turut mendukung fungsi dan tugas XL Axiata itu sendiri.
koneksi digital maka XL Axiata melakukan CSR yang juga berfungsi untuk
7
selular terkini untuk mendukung pengembangan potensi diri, baik di bidang sosial
maupun ekonomi.
kegiatan untuk mencapai keberlanjutan visi dan misi XL. XL sebagai perusahaan
bantuan dana untuk acara-acara yang diadakan di sekitar BTS, tetapi saat ini XL
melakukan CSR dengan dua fokus utama yaitu pendidikan dan pengembangan
agar mampu bersaing di dunia global dan mendukung Pemerintah dan membantu
8
yang membutuhkan. Selain itu, XL juga fokus pada kegiatan tanggap bencana,
konsentrasi utama yaitu Education, dan Community Development kedua hal ini
dirasa XL Axiara sebagai poros utama untuk menegakan ketahanan ekonomi dan
program tersebut merupakan program berkelanjutan dan ada program yang baru
diluncurkan. Salah satu program yang baru diluncurkan oleh XL Axiata yaitu
tahun 2016 sebagai program yang di inisiasi oleh XL Axiata menjalin kerjasama
internet cepat dan teknologi digital. Bentuk program sosial 1000 Sekolah
program sosial lainnya yang selaras dengan tujuan dari program tersebut. Perlunya
digital.
yang tidak hanya dibuat berupa donasi karena donasi bentuknya tidak berjangka
5
Wawancara dengan Bapak Achmad Pradipta Manager CSR & Comm Service di kantor XL
Axiata, pada hari Senin, 4 September 2017
10
Dalam satu sisi, biar siswa nya lebih ngerasain manfaatnya, kita
rumusin 3 program turunan yaitu pertama pemberian router, kedua
pemberian pengetahuan siswa melalui youth camp yang nanti kita bakal
dibuat rutin soalnya antusiasmenya tinggi banget dari peserta dan
kreativitas dan produktivitas kita bikin kompetisi video gitu kerjasama
sama Axis6
Karena CSR yang dibuat tidak boleh hanya sebuah donasi yaitu
Axiata dalam bidang pendidikan pengembangan karir dan melatih soft skill yang
salah satunya diadakan di Camp Hulu Cai, Bogor, 18-19 Agustus 2017.7
ketrampilan inovatif yang harus dimiliki oleh pemimpin muda di masa depan.
Anak-anak muda yang memiliki karakter kepemimpinan yang kuat akan mampu
darinya.
6
Wawancara dengan Bapak Achmad Pradipta Manager CSR & Comm Service di kantor XL
Axiata, pada hari Senin, 4 September 2017
7
Hasil Wawancara dengan Bapak Achmad Pradipta Manager CSR & Comm Service di kantor XL
Axiata, pada hari Senin, 4 September 2017
11
30 Juli 2017), Makassar (18-19 Agustus 2017), dan Yogyakarta (18-19 Agustus
Selain dari kuatnya sumber daya dan sekolah-sekolah terpilih, pilihan kota
Jakarta, Yogyakarta, dan Makassar selama ini dijadikan acuan dalam beberapa
kegiatan yang dibuat oleh XL Axiata sehingga pada program kali ini 3 kota
tersebut di pilih untuk menjadi contoh dan dapat mengembangkan kota-kota lain
9
Hasil Wawancara dengan Bapak Achmad Pradipta Manager CSR & Comm Service di kantor XL
Axiata, pada hari Senin, 4 September 2017
12
3 kota itu dulu kita uji coba cocok atau engga materi yang kita kasih itu,
dan anak sekolah tuh bisa ga sih di kasih camp yang kaya gitu.10
yang diadakan oleh XL Axiata, XL melakukan uji coba terhadap 3 kota tersebut
apakah konsep dan materi program Youth Leadership Camp dapat diterima dan
kemampuan berpikir secara kritis dan kreatif, berkomunikasi yang efektif, digital
10
Wawancara dengan Bapak Achmad Pradipta Manager CSR & Comm Service di kantor XL
Axiata, pada hari Senin, 4 September 2017
11
Hasil Wawancara dengan Bapak Achmad Pradipta Manager CSR & Comm Service di kantor
XL Axiata, pada hari Senin, 4 September 2017
13
team work, pemecahan masalah, outdoor team work dan emotional intelligence,
Leadership Camp di Camp Hulu Cai, Bogor mengakui acara tersebut berbeda
dengan camp lain, materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan peserta dan
diharapkan dapat diadakan kembali pada tahun depan. Di sisi lain, sebanyak 60%
communication tersebut diakui oleh salah satu fasilitator yang memberikan materi
bahwa,
Yang kita miss adalah mungkin bukan mungkin sih emang kita
yang miss kemarin adalah kita kemarin ga bilang kalo creativity,
communication dan yang lainnya itu sebenernya elemen-elemen dari
leadership, kita nya skip aja ga mengkomunikasikan itu.12
12
Wawancara dengan Bapak Tidar Rachmadi Fasilitator XL Future Leaders di kantor XL Axiata,
pada hari Senin, 4 September 2017
14
Karena selama ini kan kita biasa ngajarinnya anak kuliah, jadi
materi kaya gitu kan lebih nyampe, nah ini kan anak SMA/SMK dimana
kaya jujur kita udah GAP sekian tahun dengan mereka culture orang
Jabodetabek kan beda ya, jadi kita berasumsi kemaren bahwa mereka tuh
ngerti kalo materi yang kita kasih elemen dari materi leadership, ternyata
segala hal itu harus dikomunikasikan dari awal.13
lebih dalam terhadap anak SMA dan SMK dan hanya mengandalkan asumsi, XL
juga menyamakan treat yang sama terhadap peserta SMA dan SMK yang selama
ini XL sasaranya kepada mahasiswa, tidak melihat adanya perbedaan dari segi
pesan.
belum memahami bahwa materi yang telah diajarkan oleh fasilitator merupakan
depan karena terbatasnya waktu. Kemudian ada kegiatan outbond dimana melatih
13
Wawancara dengan Bapak Tidar Rachmadi Fasilitator XL Future Leaders di kantor XL Axiata,
pada hari Senin, 4 September 2017
15
dengan baik. Materi yang diberikan selaras dengan nama program tersebut yaitu
Tetapi, karena adanya miss communication dari awal kegiatan bahwa materi
selama camp merupakan materi leadership, peserta tidak bisa memahami bahwa
awal saat membuat kegiatan baik itu sasaran nya SMA/SMK maupun mahasiwa.
mengetahui, dan menggali lebih dalam mengenai aspek CSR dalam sebuah
negara.
Maka dari itu penulis memutuskan untuk menjalani masa Job Training di
16
Job Training atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan yang harus
menempuh mata kuliah Job Training. Tujuan diadakan nya kegiatan ini adalah
kelas dan perkuliahan ke dalam dunia kerja. Kegiatan ini juga bertujuan agar
mahasiswa siap untuk bersaing di dunia kerja. Dalam praktek kerja lapangan,
Sesuai dengan pernyataan di atas, penulis tertarik untuk melakukan observasi dan
mulai dari maksud dan proses program Youth Leadership Camp sebagai masalah
Relations dalam buku The Handbook of Public Relations (Ardianto, 2011 : 212),
1.3 Kegunaan
institusi. Selain itu, laporan penelitian praktek lapangan kerja ini diharapkan
bahan evaluasi bagi XL Axiata dan bagi Penulis laporan ini diharapkan dapat
penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu
kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan
standar sehingga penelitian deskriptif ini jugga disebut survey normatif. Dalam
atas kriteria umum dan khusus. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut:
Kriteria umum:
1. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu
luas.
2. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum
validitas.
5. Harus ada deskirpsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian
yang dilakukan.
6. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam
Kriteria khusus:
(value).
status.
3. Sifat penelitian adalah ex post facto, karena itu tidak ada kontrol terhadap
20
: 56).
a. Wawancara
dimana dalam proses tersebut hasil wawancara akan ditentukan oleh beberapa
dua orang yang bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat
dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi, di mana hal ini
dari responden yang ingin diketahui secara mendalam. Seperti yang dikatakan
wawancara mendalam semi terstruktur. Hal ini sesuai dengan yang tertera
tetapi sifatnya lebih bebas yang berarti dapat menemukan permasalahan secara
lebih terbuka dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat serta ide-
idenya.
b. Observasi Partisipatif
narasumber, maka diharapkan data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam,
dan mengetahui tingkat makna setiap perilaku yang tampak. Seperti yang
c. Studi pustaka
data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan observasi sehingga dapat
kajian teoritis dan referensi lain yang berkaitan dengan nilai, budaya dan norma
yang berkembang pada situasi sosial yang diteliti, selain itu studi kepustakaan
tidak akan lepas dari literatur-literatur ilmiah (Sugiyono, 2012 : 291). Studi
pustaka yang dilakukan peneliti adalah dengan membaca berbagai buku, jurnal
Adapun objek pustaka yang menjadi bahan penulisan antara lain Surat Edaran
Perusahaan XL Axiata.
Lokasi : Menara Prima 1 lantai 7 Jl. Lingkar Mega Kuningan Blok 6.2 Jakarta
Selatan