Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
kornea
tunika
fibrosa
sklera
choroidea
tunika corpus
selubung
vaskulosa cilliaris
iris
stratum
bulbus oculi pigmenti
tunika
oculus nervosa
retina
n. opticus humor
aquosus
organon
musculi oculi lensa
visuum isi
crystalina
palpebra corpus
organo oculi vitreum
acessorius
conjunctiva
glandula
lacrimalis
Humor aquosus cairan bening yang mengisi camera oculi anterior dan
posterior. Diduga cairan ini merupakan secret dari processus ciliaris,
dari sini mengalir ke camera posterior. Fungsi humor aquosus adalah
untuk menyokong dinding bola mata dengan memberikan tekanan dari
dalam sehingga menjaga bentuk bola mata. Cairan ini juga memberi
makanan pada cornea dan lensa dan mengangkut hasil2 metabolisme.
Humor Aquous
Humor Aquos terdapat di Camera Oculi Anterior ( COA )
ANITA K.
a. alis mata
lipatan kulit menebal yang ditutupi rambut. Lipatan kulit
ditunjang oleh serat-serta otot di bawahnya
b. cavum orbital
adalah ruangan berbentuk pyramid sisi empat
bagian2 orbita :
basis
berbentuk segi empat, merpakan pintu masuk ke dalam orbita
, karenanya disebut aditus orbitae
os frontal
ANITA K.
os zygomaticus
os maxila
apex
terletak disebelah posterior , dibentuk oleh foramen optikum
Page | 4
terdapat pada ujung medial fissura orbitalis superior dekat
canalis opticus
atap
disebelah depan adalah dibentuk oleh pars orbitalis os
frontalis
dasar
dibagian anterolateral dibentuk oleh facies orbitalis ossis
zygomaticus
dibagian tengah oleh facies orbitalis maxillae
dibagian belakang oleh processus orbitalis ossis palatini
dasar orbita ini membatasi orbita dari sinus maxilaris
dinding lateral
dibelah depan dibentuk oleh processus frontalis ossis
zygomaticum disebelah belakang dibentuk oleh ala
magna ossis sphenoidalis dan pars orbitalis ossis frontalis
dinding medial
dibentuk oleh :
I. Lapisan epidermal :
II. Lapisan muscular :
ANITA K.
m.Levator palpebra
m.Orbicularis oculi:
m.Mulleri :
m.Riolani
III. Lapisan tarsal : jaringan ikat padat sbg kerangka palpebra. Page | 5
Pada tarsus ada Gld.Meibom dng produksi sebum utk
melicinkan kelopak mata. Fungsi :
Memberi bentuk palpebra
Origo & insertio otot
Memberi kekuatan pada palpebra
IV. Lapisan conyunctiva
Otot kelopak mata
a. M.orbicularis oculi
Inervasi: n.Fasialis
Fungsi: menutup mata
b. M.levator palpebra
Inervasi: N.occulomotorius
Fungsi: membuka mata
c. M.tarsalis mulleri
Inervasi syaraf simpatis
Fungsi: pertahankan buka palpebra
d. Konjungtiva
Merupakan jaringan mukosa
Terdiri atas :
Conjunctiva palpebra
Conjunctiva fornix
Conjunctiva bulbi
e. bulbus oculli
berbentuk bulat, panjang max. 24 mm.
i. Cornea
ii. Humor aquous
iii. Lensa
iv. Corpus vitreum
Bersifat transparan dan avaskuler Page | 6
g. Iris
Merupakan lanjutan corpus ciliare ke depan dan merupakan
diafragma yang membagi bola mata menjadi segmen anterior
dan segmen posterior.Iris dibagian tengah membentuk celah
disebut pupil
Persarafan :
Dewasa sedang
Fungsi :
j. retina
merupakan membran saraf yang tipis, halus,tidak berwarna dan
transparan
k. sklera
merupakan dinding yang paling tebal dan kuat.Ditembus N II
pada lamina cribrosa.Pada tempat perlekatan otot extrinsik
ANITA K.
Page | 9
Histologi
Pendahuluan
Mata adalah organ indra yang sangat khusus bagi penglihatan dan fotoresepsi.
Setiap bola mata dikelilingi oleh 3 lapisan yang berbeda. Lapisan luar adalah
sklera, yaitu lapisan opak jaringan ikat padat. Di bagian anterior, sklera
mata. Di bagian dalam sklera, terdapat lapisan berpigmen, padat yang disebut
kepada sel-sel fotoreseptor di retina dan struktur lain bola mata. Lapisan
paling dalam mata adalah retina, fotosensitif yang melapisi tiga per empat
ANITA K.
mata bagian posterior. Sel-sel fotosensitif retina berakhir pada daerah yang
disebut ora serata. Di anterior ora serata, retina tidak lagi fotosensitif.
Pada setiap bola mata terdapat palpebra tipis yang menutupi permukaan
Page | 10
anteior mata dan rambut halus bulu mata, yang terdapat pada tepi palpebra.
menghasilkan air mata. Dengan berkedip, air mata disebarkan di atas bola
mata dan permukaan dalam palpebra. Sekret lakrimal (air mata) mengandung
Humor aqueos, yang terdapat di dalam kamera okuli anterior dan posterior,
membasuh kornea dan lensa yang avaskuler, dan memasok nutrien dan oksigen
mengandung masa mirip gelatin yang disebut korpus vitreus. Substansi ini
Retina bersifat fotosensitif dan mengandung 3 jenis neuron : sel kerucut dan
sel batang yang fotoreseptif, sel-sel bipolar, dan sel-sel ganglion. Sel
kerucut dan sel batang bersinaps dengan sel-sel bipolar yang kemudian
optikus dan meninggalkan mata sebagai nervus optikus. Papila optikus juga
disebut bintik buta karena daerah ini tidak memiliki sel-sel fotoreseptor.
Karena sel kerucut dan sel batang terdapat di sebelah lapisan koroid, maka
berkas cahaya harus lebih dulu melalui lapisan sel-sel ganglion dan lapisan sel
Sel batang sangat sensitif terhadap cahaya, terutama berfungsi pada cahaya
Page | 11
lemah, misalnya cahaya malam hari. Sel kerucut kurang sensitif terhadap
cahaya lemah dan berespon paling baik terhadap cahaya terang, sebagai
sensor untuk ketajaman penglihatan dan melihat warna (merah, hijau, biru). Di
fovea sentralis, berkas cahaya jatuh tepat dan merangsang sel kerucut yang
Kelenjar Lakrimal
Kelenjar lakrimal mensekresi air mata dan di susun oleh beberapa kelenjar
ukurannya dan mirip jenis serosa, tetapi lumennya lebih besar. Sejumlah asini
sekresi dan tetes lipid besar dan terpulas lemah. Sel-sel mioepitel (3)
Duktus ekskretorius intalobar (2, bawah) yang lebih kecil dilapisi epitel
selapis kuboid atau silindris. Duktus intralobar yang lebih besar (2,atas) dan
duktur interlobular (7,11) dilapisi 2 lapis sel silindris rendah atau epitel
bertingkat semu.
Jaringan ikat intralobar (9) hanya sedikit; tetapi jaringan ikat interlobular
Page | 12
Kornea
tanduk dan tanpa papil (1,6,7). Lapisan sel terbawah (basal) silindris dan
berada di atas membran basal tipis (tidak tampak). Di bawah epitel kornea
terdapat membran limitans anterior (membran bowman) (2) yang berasal dari
membentuk ”badan kornea”. Stroma ini terdiri atas berkas serat kolagen,
paralel yang membentuk lamela tipis (9) dan lapisan-lapisan fibroblas gepeng
dan bercabang, yaitu keratosit (8), di antara serat kolagen. Keratosit kornea
epitel kuboid rendah, epitel posterior (5,10) yang juga merupakan endotel
merupakan membran basal epitel kornea posterior (5,10). Membran ini berada
Page | 13
Dinding bola mata terdiri atas sklera (1), koroid (2) dan retina (3). Retina
bagian lebih dalam sklera. Stroma sklera (1) terdiri atas serat kolagen padat
(4) yang berjalan paralel terhadap permukaan bola mata. Di antara berkas
paling dalam.
Koroid dibagi atas beberapa lapis: lamina suprakoroid (17), lapisan vaskuler
serat elastin luas, fibroblas, dan banyak melanosit besar. Lapisan vaskuler
(18) mengandung banyak pembuluh darah (1) berukuran sedang dan besar. Di
lapisan jaringan ikat longgar antar pembuluh darah (1) terdapat banyak
ANITA K.
melanosit (2) gepeng dan besar yang memberi warna gelap khas pada lapisan
ini. Lapisan koriokapiler (19) mengandung anyaman kapiler dengan lumen besar
di dalam stroma serat kolagen dan elastin halus. Lapisan terdalam koroid
yaitu membran vitrea, terdapa bersebelahan dengan sel-sel pigmen (3) retina. Page | 14
Lapisan terluar retina adalah epitel pigmen (3); membran basalnya membentuk
lapisan terdalam membran vitrea koroid. Sel pigmen kuboid (3) mengandung
dengan granul pigmen terjulur di antara sel kerucut dan sel batang (21,22)
retina.
Disebelah sel-sel pigmen terdapat lapisan fotosensitif yang terdiri dari sel
batang langsing (4,22) dan sel kerucut yang lebih tebal (5,21). Kedua jenis sel
ini terdapat di sebelah membran limitan eksterna (6,23) yang dibentuk oleh
Lapisan inti luar (7,8) mengandung inti sel batang (8,25) dan sel kerucut
(7,24) dan cabang luar sel Muller (26). Di dalam lapisan pleksiform luar (9),
axon sel kerucut dan batang bersinap dengan dendrit sel-sel bipolar (28) dan
sel horizontal (27). Lapisan inti dalam (10) mengandung inti sel-sel bipolar
(29), horizontal, dan amakrin (31), dan sel neuroglia Muller (30). Sel-sel
horizontal dan amakrin adalah sel asosiasi. Di dalam lapisan pleksiform dalam
(11), axon-axon sel bipolar (29) bersinap dengan dendrit sel ganglion dan sel
amakrin.
Lapisan sel ganglion (12) mengandung badan sel-sel ganglion (33) dan sel
(11,32,33).
Lapisan serat nervus optikus (13,14,15) mengandung axon sel ganglion dan
anyaman serat dalam sel Muller (13,37). Axon sel ganglion berkumpul pada
ANITA K.
discus optikus dan membentuk nervus optikus. Ujung dalam serat sel Muller
Pembuluh darah retina berjalan di dalam lapisan serat nervus optikus dan
Page | 15
masuk sampai ke lapisan inti dalam (10). Terlihat berbagai potongan pembuluh
Fungsi iris
Fungsi palpebra
Ilmu penyakit mata untuk dokter umum dan mahasiswa, edisi ke2
Cahaya dideteksi oleh sel-sel batang dan kerucut di retina yang dianggap
sebagai end-organ sensorik khusus untuk penglihatan badan sel dari
reseptor-reseptor ini mengeluarkan tonjolan (proc) yang bersinaps dengan
sel bipolar, neuron kedua di jalur penglihatan. sel2 bipolar kemudian
bersinaps dengan sel ganggilon retina akson2 sel ganglion membentuk
lapisan serat saraf pada retina dan menyatu membentuk saraf optikus
saraf keluar masuk ke rongga tengkorak mll kanalis optikus
Mata merupakan alat optik yang mempunyai system lensa (kornea, humor
akuos, lensa dan badan kaca), diafragma (pupil), dan film untuk membentuk
pada sel fotoreseptor retina (sel batang dan kerucut), untuk selanjutnya
ANITA K.
diteruskan ke otak melalui lintasan visual. Lintasan visual dimulai dari sel-
b. Nervus optikus
c. Khiasma optikum
d. Traktus optikus
f. Radiatio optik
g. Korteks oksipitalis.
4. Jelaskan interpretasi visus 6/6, tidak buta warna, ortoforia -, tidak ada Page | 19
perdangan(jenis)?
a. Pemeriksaan visus
Pemeriksaan visus dilakukan dengan membaca kartu Snellen pada jarak 6
meter. Masing-masing mata diperiksa secara terpisah, diikuti dengan
pemeriksaan menggunakan pinhole untuk menyingkirkan kelainan visus
akibat gangguan refraksi. Penilaian diukur dari barisan terkecil yang masih
dapat dibaca oleh pasien dengan benar, dengan nilai normal visus adalah
6/6. Apabila pasien hanya bisa membedakan gerakan tangan pemeriksa
maka visusnya adalah 1/300, sedangkan apabila pasien hanya dapat
membedakan kesan gelap terang (cahaya) maka visusnya 1/∞.
Page | 20
bola mata dapat bergerak karena adanya 6 otot penggerak bola mata
(otot ekstraokuler), yaitu: m. rektus superior, m. rektus lateral, m.
rektus inferior, m. rektus medial, m. oblikus superior, dan m. oblikus
inferior. Otot ekstra okuler masing-masing memainkan peran dalam
menentukan kedudukan bola mata karena adanya 3 (tiga) sumbu
rotasi (yaitu sumbu vertikal, transversal, dan sagital), dan
keseimbangan posisi tarikan keenam otot tersebut.
Prof. dr. H. Sidarta Ilyas, spM, Ilmu Penyakit Mata ( Edisi 3 ), FKUI
optik)
ANITA K.
Pemeriksaan visus
Pemeriksaan visus dilakukan dengan membaca kartu Snellen pada jarak 6
meter. Masing-masing mata diperiksa secara terpisah, diikuti dengan
pemeriksaan menggunakan pinhole untuk menyingkirkan kelainan visus
akibat gangguan refraksi. Penilaian diukur dari barisan terkecil yang masih
dapat dibaca oleh pasien dengan benar, dengan nilai normal visus adalah
6/6. Apabila pasien hanya bisa membedakan gerakan tangan pemeriksa
maka visusnya adalah 1/300, sedangkan apabila pasien hanya dapat
membedakan kesan gelap terang (cahaya) maka visusnya 1/∞.
c. Pemeriksaan visus
ANITA K.
Mata kanan pemeriksa harus melihat mata kanan yang diperiksa karena
kalau tidak, hidung keduanya akan bersentuhan.
Page | 26
f. Test Buta Warna
Kartu ishihara adalah adalah kartu dengan titik2 berwarna yg
kecerahannya dan bayangannya membentuk angka, huruf atau yg lainnya.
Kartu ini digunakan untuk menguji daya pisah warna mata penderita yang
diuji atas kemungkinan adanya buta warna. Pada pemeriksaan pasien
diminta melihat dan mengenali tanda gambar yang diperlihatkan dalam
waktu 10 detik.
Konfrontasi
kirinya dengan telapak tangan kiri dan melihat dengan mata kanannya
ke arah mata kiri perneriksa. Benda obyek dipegang sejauh mungkin ke
samping di tengah-tengah jarak pasien-pemeriksa dan pelan-pelan
digerakkan ke arah sumbu penglihatan dan penderita diminta untuk
memberitahu apabila mulai melihat benda obyek. Hal ini diulangi pada Page | 27
interval 30-45 derajat hingga mengelilingi 360 derajat perifer.
Pemeriksaan Kampimetri
Pemeriksaan Perimetri
Perimeter adalah alat berbentuk setengah bola dengan jari-jari 30 cm.
Mata penderita berada pada titik pusat bola clan berfiksasi pada
bagian sentral parabola perimeter. Obyek digeser pelan-pelan dari tepi
ke arah titik sentral. Dicari batas-batas pada seluruh lapangan pada
saat obyek mulai terlihat. Luas lapang pandangan yang normal adalah 90
derajat temporal, 70 derajat inferior, 60 derajat nasal, 50 derajat
superior.
h. Pemeriksaan funduskopi
Pemeriksaan funduskopi di bidang neurologi bertujuan untuk menilai
keadaan fundus okuli terutama retina dan papil nervus optikus.
Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan alat berupa oftalmoskop. Papil
normal berbentuk lonjong, warna jingga muda, di bagian temporal sedikit
pucat, batas dengan sekitarnya tegas, hanya di bagian nasal agak kabur.
Selain itu juga terdapat lekukan fisiologis. Pembuluh darah muncul di
bagian tengah, bercabang keatas. Jalannya arteri agak lurus, sedangkan
vena berkelok-kelok. Perbandingan besar vena : arteri adalah 5:4 sampai
3:2.
ANITA K.
Tonometer Schiotz:
Dilakukan inclentasi (penekanan) terhadap permukaan kornea.
Dengan beban tertentu akan terjadi kecekungan pada kornea dan akan
terlihat perubahan pada skala Schiotz. Makin rendah tekanan bola
mata maka skala yang terlihat akan lebih besar dan berlaku sebaliknya.
Angka skala yang clitunjuk dilihat nilainya di dalam tabel untuk konversi
nilai tekanan dalam mmHg.
Tonometer Aplanasi :
Dilakukan dengan menggunakan alat Tonometer yang dikaitkan
dengan Slitlamp. Pengukuran tekanan bola mata di sini tidak
dipengaruhi oleh faktor kekakuan sklera.
Uji saluran :
ANITA K.
Tes flourescein
o Mata ditetes flourescein 2%. Normal flourescein masuk ke
hidung
Tes anel
o Pungtum ditusuk jarum tumpul disemprot air, akan terasa Page | 29
masuk hidung (pada bayi terlihat reflek menelan)
k. Tindal Efek / Oblique Illumination
Yaitu fenomena dimana terjadi pantulan2 cahaya oleh radang pada
partikel2 COA.
Tindal ( - ) ada fokus sinar pada kornea dan di iris, tanpa ada gars yang
menghubungkannya
PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Anamnesis
pemeriksaan visus
pemeriksaan fisik : untuk menilai fungsi maupun anatomi kedua mata.
1. adnexa (palpebra dan jaringan periokuler)
2. conjungtiva
3. cornea keratometer (alat terkalibrasi yang mengukur radius
kelengkungan kornea dalam 2 merisian yang terpisah 90 derajat)
fotokeratoskop alat yang menilai keseragaman dan ratanya
permukaan dengan memantulkan pola lingkaran konsentris ke
atasnya.
2. Onset
Fundamental four :
Obyektif
Pemeriksaan visus
2. Supersilia, silia
3. Palpebra
4. Konjungtiva
5. Kornea
ANITA K.
7. Iris
8. Pupil
Page | 32
9. Lensa
11. Retina
Alat pemeriksaan
Optotype
Lampu batere
Lensa + 20 Dioptri
Kaca pembesar
Lampu listrik 75 watt
Cermin cekung berlubang
Keratoskop placido
Oftalmoskop
Pemeriksaan visus
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui visus
seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran baku yang
ada.
Visus harus diperiksa walaupun secara kasar untuk
membandingkan visus kedua mata.
Kedua mata diperiksa sendiri-sendiri, karena dengan
diperiksa binokuler tidak dapat diketahui adanya kekaburan
pada satu mata.
FOCAL ILLUMINATION
Dasar :
Alat :
Lampu pijar
Condensing lens
Kaca pembesar Page | 34
Teknik :
Skiaskopi
Teknik :
a. test konfrontasi
b. tangent screen
c. perimeter
PEMERIKSAAN VISUS SENTRAL
ANITA K.
MEDIA REFRAKTA
1. KORNEA :
Kornea (Latin cornum=seperti tanduk) adalah selaput bening mata, bagian selaput
mata yang tembus cahaya. Kornea merupakan lapisan jaringan yang menutupi bola
mata sebelah depan dan terdiri atas 5 lapis, yaitu:
ANITA K.
1. Epitel
• Tebalnya 50 µm, terdiri atas 5 lapis selepitel tidak bertanduk yang saling
tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel poligonal dan sel gepeng.ada sel basal
sering terlihat mitosis sel, dan sel muda ini terdorong ke depan menjadi lapis sel
sayap dan semakin maju ke depan menjadi sel gepeng, sel basal berikatan erat
berikatan erat dengan sel basal disampingnya dan sel poligonal di depannya
melalui desmosom dan makula okluden; ikatan ini menghambat pengaliran air,
eliktrolit, dan glukosa yang merupakan barrier.Sel basal menghasilkan membran
basal yang melekat erat kepadanya. Bila terjadi gangguan akan mengakibatkan
erosi rekuren. Epitel akan sembuh dengan segera.
2. Membran Bowman
• Terletak di bawah membran basal epitel kornea yang merupakan kolagen yang
tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan
stroma.Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi. Rusak jaringan sikatrik
3. Stroma
• Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejajar satu dengan
lainnya, pada permukaan terlihat anyaman yang teratur sadangkan dibagian
perifer serat kolagen ini bercabang; terbentuknya kembali serat kolagen
memakan waktu lama yang kadang-kadang sampai 15 bulan. Keratosit merupakan
sel stroma kornea yang merupakan fibroblas terletak di antara serat kolagen
stroma. Diduga keratosit membentuk bahan dasar dan serat kolagen dalam
perkembangan embrio atau sesudah trauma.
4. Membran Descement
5. Endotel
Trauma atau panyakkit yang merusak endotel akan mengakibatkan sistem pompa
endotel terganggu sehingga dekompresi endotel dan terjadi edema kornea.
Endotel tidak mempunya daya regenerasi (H. Sidarta Ilyas, 2004).
2. Humor aquos
Aqueous humor mengandung zat-zat gizi untuk kornea dan lensa, keduanya tidak
memiliki pasokan darah. Adanya pembuluh darah di kedua struktur ini akan
mengganggu lewatnya cahaya ke fotoreseptor. Aqueous humor dibentuk dengan
kecepatan 5 ml/hari oleh jaringan kapiler di dalam korpus siliaris, turunan khusus
lapisan koroid di sebelah anterior. Cairan ini mengalir ke suatu saluran di tepi
kornea dan akhirnya masuk ke darah. Jika aqueous humor tidak dikeluarkan sama
cepatnya dengan pembentukannya (sebagai contoh, karena sumbatan pada saluran
keluar), kelebihan cairan akan tertimbun di rongga anterior dan menyebabkan
peningkatan tekanan intraokuler (“di dalam mata”). Keadaan ini dikenal sebagai
glaukoma. Kelebihan aqueous humor akan mendorong lensa ke belakang ke dalam
vitreous humor, yang kemudian terdorong menekan lapisan saraf dalam retina.
Penekanan ini menyebabkan kerusakan retina dan saraf optikus yang dapat
menimbulkan kebutaan jika tidak diatasi (Lauralee Sherwood, 1996).
Fungsi : Termasuk media refrakta, pengatur TIO ???, memberikan nutrisi pada
jaringan mata yang ada di depan (kornea, iris)
Bagaimana mekanisme pengatur TIO ???,
Produksi dan aliran : oleh proc. Ciliaris camera oculi posterior pupil COA
absorbsi oleh trabecula meswork canalis schlemm v. Ciliaris sinus
cavernosus di otak
opthalmikus superior. Selain itu, aqueous humor juga akan dialirkan ke vena
menuju ke vena ophtalmikus superior atau vena fasialis. Pada akhirnya, aqueous Page | 40
Humor Aquous diproduksi di epitel ciliaris –> COP –> Pupil, kemudian :
80% –> COA –> sudut iridokornea –> trabekula –> canal schlemm –> sistem
vena di sklera
20% –> COA –> SCS (supra choroidal space) –> diabsorbsi di koroid
Komposisi : Air, protein, Na+, K+, Cl-, asam laktat,glukosa dan asam amino.
Aqueous humor diproduksi dengan kecepatan 2-3 µL/menit dan mengisi bilik
anterior sebanyak 250 µL serta bilik posterior sebanyak 60 µL (Solomon, 2002).
Aqueous humor berfungsi memberikan nutrisi (berupa glukosa dan asam amino)
kepada jaringan-jaringan mata di segmen anterior, seperti lensa, kornea dan
trabecular meshwork.
Fungsi yang tidak kalah penting adalah menjaga kestabilan tekanan intraokuli.
Aqueous humor juga menjadi media transmisi cahaya ke jaras penglihatan (Cibis
et al, 2007-2008).
ANITA K.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31224/4/Chapter%20II.pdf
Mengisi 4/5 bagian belakang bola mata & mempertahankan bentuk bola
jaringan sekitarnya.
4. LENSA
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi
lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada
bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh),
lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya
Mrp bangunan lunak, bening, & bikonveks (cembung), yg dilapisi oleh kapsul
tipis yg homogen.
Titik pusat permukan anterior & posterior disebut polus anterior & polus
Fungsi kapsul: mengubah bentuk lensa & melindungi dr badan kaca & humor
Lensa dipertahankan pd posisinya krn dr depan ditekan oleh humor akuos & dr
belakang di tekan oleh humor vitreus (badan kaca) & zonula (ligamentum
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31224/4/Chapter%20II.pdf