Vous êtes sur la page 1sur 13

LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi Tugas Praktik Kebidanan


Komunitas Semester VII Program Studi Pendidikan Bidan Universitas Airlangga.
Nama : Nor Ain Nafisah
NIM : 011611223023
Judul : Asuhan Kebidanan Komunitas pada Wanita Usia Subur
dengan Amenorea Sekunder

Surabaya, Desember 2017

Pembimbing Akademik Mahasiswa

Euvanggelia Dwilda, S.Keb, Bd. Nor Ain Nafisah


NIP 19860224 2016087 2 01 NIM 011611223023
PRAKTIK ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
PUSKESMAS TAMBAKREJO, KECAMATAN SIMOKERTO
SURABAYA

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA WANITA USIA SUBUR


DALAM KELUARGA

Tanggal Pengkajian : 04 Desember 2017


Waktu Pengkajian : 10.00 WIB
Tempat Pengkajian : Rumah Ny. H
Alamat : Jl.Sidoyoso Wetan
Oleh : Nor Ain Nafisah

I. Pengkajian Keluarga
A. Data Umum
1. Identitas KK
Nama Suami : Tn. AT
Umur : 38 tahun
Suku/Bangsa : Madura/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
2. Susunan Keluarga

Status
No Nama Umur L/P Status Pendidikan Pekerjaan Agama
Kesehatan
1. Tn. AT 38 th L Suami SD Swasta Islam Sehat
2. Ny.H 34 th P Istri SD Tukang Urut Islam Sehat
3. An. HM 9 th L Anak SD Pelajar Islam Sehat
4. An. AT 5 th L Anak TK A Pelajar Islam Sehat
3. Genogram

Keterangan :
: laki-laki
: Perempuan
: Menikah
: Garis Keturunan
: Tinggal Serumah

1) Tipe keluarga : Keluarga inti, yang paling dominan dalam


mengambil keputusan adalah Ayah.
2) Buku/bangsa : Madura/ Indonesia
3) Agama : Islam
4) Status sosial ekonomi : Tergolong cukup (±2 juta/bulan)

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan masing-masing anggota keluarga
a. Tn. AT sudah melewati tahap pembentukan keluarga, sedang
menjalankan masa orang tua.
b. Ny. H sudah melewati tahap pembentukan keluarga, sedang
menjalankan masa orang tua.
c. An. AY sedang menjalani masa anak-anak
2. Status kesehatan masing-masing anggota keluarga sekarang dan atau yang
lalu.
Dalam keluarga tidak ada yang sedang menderita penyakit menular
maupun menurun. Dalam satu tahun ini An. A mengalami sakit batuk pilek
dan berobat di Puskesmas Pembantu.
Saat ini semua anggota keluarga dalam keadaan sehat.
3. Karakteristik lingkungan rumah
Keluarga tinggal dalam satu rumah kecuali An. HM yang tinggal di
Madura bersama kakek neneknya.
- Luas rumah 6x8 m. Terdiri dari satu kamar ukuran 3x3, 1 dapur, 1
ruang tengah, 1 kamar mandi sekaligus WC. Status rumah: pribadi.
- Perabotan rumah tangga cukup rapi dan cukup untuk melakukan
aktivitas sehari-hari. Kebersihan rumah cukup bersih.
- Pencahayaan dan sirkulasi udara (ventilasi dan jendela) rumah cukup.
- Air yang digunakan untuk mandi, minum, mencuci dan memasak
menggunakan air PDAM.
- Pembuangan sampah dikumpulkan lalu diangkut oleh pengumpul
sampah.
- Pembuangan limbah disalurkan melalui pipa ke sungai.
- Pembuangan tinja di WC yang disalurkan ke sungai.
- Keluarga tidak mempunyai binatang peliharaan
- Tidak ada keluarga yang merokok.
4. Kegiatan sosial di masyarakat dan fasilitas keluarga yang menunjang
kesehatan
- Hubungan keluarga dengan masyarakat di sekitar baik, Ny. H dan Tn.
AT dan anaknya AY sering berkumpul bersama tetangga sekitar.
- Keluarga Tn AT memiliki satu sepeda motor.
- Keluarga tidak mempunyai kartu BPJS maupun jaminan kesehatan
yang lain.
C. Struktur keluarga
1. Struktur peran masing-masing anggota keluarga
- Tn AT berperan sebagai kepala keluarga, memberi nafkah dengan
berjualan/mengantarkan air setiap pagi dan sore.
- Ny H berperan sebagai istri sekaligus ibu, melakukan pekerjaan rumah
tangga sehari-hari sambil membantu menambah pemasukan keluarga
dengan menjadi tukang pijat.
- An. AY termasuk anak-anak.
2. Nilai dan norma dalam keluarga
- Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah oleh Tn. AT berdiskusi
dengan Ny. H.
- Keluarga biasanya memeriksakan diri ke Dokter Umum atau ke
Puskesmas Pembantu.
3. Pola komunikasi keluarga antar anggota keluarga
- Semua masalah yang timbul dalam keluarga selalu diselesaikan
dengan musyawarah
- Komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa Madura dan Indonesia.
D. Fungsi – Fungsi dalam Keluarga
1. Fungsi afektif
Hubungan antar anggota keluarga erat terutama anggota yang keluarga
yang tinggal serumah, dan meskipun An. HM tinggal di Madura Ny. H
sering menelpon dan sekali-sekali mengunjunginya.
2. Fungsi ekonomis
Dalam keluarga Tn AT berusaha memenuhi kebutuhan keluarga dengan
berjualan/mengantarkan air tiap pagi dan sore. Ny H membantu
menambah pemasukan keluarga dengan menerima panggilan sebagai
tukang pijat, jasa pijat Ny H cukup diminati sehingga dengan penghasilan
mereka berdua mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
3. Fungsi sosial
Apabila tidak ada halangan keluarga Tn AT menyempatkan diri untuk
hadir dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan di RT atau RW.
4. Fungsi pendidikan
Tn AT dan Ny H adalah lulusan SD dan An. AY bersekolah di Taman
Kanak-Kanak.
5. Fungsi religius
Bila ada waktu Tn AT dan Ny H mengikuti pengajian yang diadakan di
RT, An AY belajar mengaji setiap sore di Masjid.
6. Fungsi mendapatkan status social
Keluarga Tn AT termasuk keluarga yang cukup mudah bergaul dengan
tetangga dan ramah.
7. Fungsi rekreasi
Keluarga Tn AT biasanya menonton TV bersama-sama.
8. Fungsi Reproduksi
a. Ny H saat ini tidak menggunakan alat kontrasepsi apapun. Terakhir ibu
menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan 1 tahun yang lalu, namun
karena ingin haid dan ada rencana menambah jumlah anak ibu
berhenti.
b. Terkait dengan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci
pakaian dan mencuci piring dan mengasuh anak dilakukan oleh Ny H.
Mengasuh anak juga dilakukan oleh tuan Tn AT.
9. Fungsi Kesehatan
a. Nutrisi
Tn AT dan keluarga berusaha mengkonsumsi menu seimbang yang
dimasak oleh Ny H. Komposisinya terdiri dari nasi, lauk pauk dan
sayur serta buah kalau ada. Tidak ada gangguan pemenuhan kebutuhan
sehari-hari
b. Istirahat
Tn. AT dan An. AY sering tidur siang, malam hari Tn AT dan An Ay
tidur ± 7-8 jam/hari. Sedangkan Ny H jam tidurnya tidak menentu
tergantung apakah ada panggilan memijat atau tidak, kadang-kadang
Ny H baru pulang tengah malam apabila ada banyak pelanggan yang
meminta untuk dipijat.
10. Fungsi Pola Asuh
Asuhan yang diberikan kepada An AY sehari-hari dilakukan oleh Ny H
dan Tn AT.
E. Analisis Gender
Pelaku Kegiatan
Waktu
Ayah Ibu An AY
05.00 Bangun tidur, sholat Bangun tidur, sholat, Tidur
memasak
06.00 Memandikan anak Menyiapkan sarapan Bangun tidur,
mandi
06.15 Sarapan Sarapan Sarapan
06.30 Bekerja Membersihkan Nonton TV,
rumah, cuci piring bermain
07.30 Bekerja Mengantar anak dan Sekolah
menunggui anak
08.30 Pulang Kerja sekolah Sekolah
09.00 Menonton TV membawa anak Pulang sekolah
pulang sekolah
09.30 Mengasuh anak Mencuci Bermain
10.30 Mengasuh anak Kerja (kalau ada Bermain
yang minta dipijat)
12.00 Sholat, Makan Siang Makan Siang (kalau Makan Siang
tidak sedang kerja)
12.30 Tidur siang Tidur siang (kalau Tidur Siang
tidk sedang kerja)
15.00 Bekerja Mengasuh anak Bermain
(kalau tidak sedang
kerja)
16.30 Bekerja Main kerumah Mengaji
tetangga (kalau tidak
sedang kerja)
17.30 Bekerja Mandi, Sholat Mandi
18.00 Pulang Kerja, mandi, Nonton TV Nonton TV
sholat
19.00 Makan malam Makan Malam Makan malam
20.00 Sholat, mengasuh Bekerja (kalau ada Nonton TV,
anak, Nonton TV, yang minta dipijat) belajar, atau ikut
atau mengahadiri Menghadiri ayah pengajian
pengajian jika ada pengajian kalau ada
dan tidak sedang
memijat
22.00 Tidur Bekerja (kalau ada Tidur
yang minta dipijat)
24.00 Tidur Pulang Kerja (kalau Tidur
banyak yang minta
dipijat), tidur.
Jumlah P=2 P=2 P=0
R=2 R=8 R=0
K=1 K=2 K=3

Hasil analisis:
 Kerja produktif dilakukan oleh ayah dan ibu, dengan jam kerja yang berbeda,
dimana ayah bekerja setiap pagi dan sore hari. Sedangkan ibu yang bekerja
sebagai tukang pijat tidak mempunyai jam kerja tetap, kadang jam kerjanya
panjang kadang pendek, kadang siang kadang malam, tergantung permintaan
dan banyaknya pelanggan.
 Kerja reproduktif dilakukan oleh ayah dan ibu karena anak masih terlalu kecil
untuk membantu pekerjaan rumah tangga. Namun pembagian pekerjaan
reproduktif tidak seimbang, sebagian besar pekerjaan reproduktif dilakukan
oleh ibu. Ayah hanya membantu memandikan anak dan mengasuh anak
sedangkan ibu yang melakukan pekerjaan rumah yang lain.
 Tn P, Ny. S dan An. AY sudah menjalankan kerja komunitas di masyarakat.

F. Stress Dan Kopping Keluarga


1. Kemampuan keluarga dalam menangani permasalahan
- Semua permasalahan yang timbul dalam keluarga diselesaikan dengan
komunikasi yang baik melalui diskusi dan musyawarah.
- Jika ada anggota keluarga yang sakit segera dibawa ke Dokter Umum
atau ke Puskesmas Pembantu.
2. Penyelesaian masalah keluarga
Setelah keluarga bermusyawarah menentukan penyelesaian masalah, maka
pengambil keputusan pertama untuk mencari jalan keluar dari
permasalahan adalah Tn AT dengan tetap mempertimbangkan masukan
dari Ny H.

G. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam Keluarga


Keluarga Tn AT belum sepenuhnya menerapkan PHBS dalam keluarga karena
meskipun memiliki WC/jamban namun pembungannya masih dialirkan ke
sungai, mencuci tangan tidak pakai sabun, An AY sudah mendapat makanan
tambahan sebelum 6 bulan dan setelah An. AY mendapatkan imunisasai dasar
lengkap ia tidak lagi rutin tiap bulan diperiksa di Posyandu. Sedangkan untuk
perilaku PHBS lain sudah terpenuhi, yaitu bersalin dengan tenaga kesehatan,
menggunakan air bersih, memberantas jentik dirumah, makan buah dan sayur
serta melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak ada anggota keluarga yang
merokok.

II. Pengkajian Data


A. Data Subyektif
1. Identitas
Nama : Ny. H
Umur : 34 tahun
Suku/Bangsa : Madura/ Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta/ Tukang Pijat
2. Keluhan utama
Tidak ada keluhan terkait penyakit, namun ibu mengeluh tidak haid
meskipun sudah berhenti suntik KB 3 bulan sejak 1 tahun yang.
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche : 13 tahun
b. Siklus : 30 hari tetapi bila memakai KB suntik 3 bulan ibu tidak
mendapat menstruasi
c. Banyaknya: 2-3 kali/hari ganti pembalut
d. Lama : 4-5 hari
e. Teratur : teratur tetapi bila ibu memakai KB suntik ibu tidak
menstruasi.
f. HPHT : Lupa
g. Dismenorea: kadang terasa mules ringan pada hari-hari pertama haid
4. Riwayat Obstetri
Kehamilan Persalinan Bayi/Anak Nifas
Anak
ke Suami UK Pnylt Penol. Jns Tmpt Pnylt JK BB Hidup Pnylt ASI
ke Mati
9 Spt 3200 Hidup -
1 1 - Bidan BPM - ♂ 2 th
bl BK Gr (9 th)
9 Spt 3000 Hidup
2 2 - Bidan PKM - ♂ - 2 th
bl BK gr (5 th)
5. Riwayat KB
Ibu baru menggunakan KB setelah melahirkan anak pertama, alat KB yang
dipakai ibu yaitu KB suntik 3 bulan. Setiap 3 kali suntik KB ibu
menyelinginya dengan pil supaya haid. Setelah anak pertama ibu berusia 3
tahun ibu berhenti berKB karena bercerai dengan suami pertama. Ibu
mulai berKB lagi setelah melahirkan anak ke-2 dari suami ke-2 alat KB
yang ibu pakai yaitu KB suntik 3 bulan diselingi dengan pil. Saat ini ibu
tidak sedang menggunakan alat KB apapun karena ia ingin haid dan ingin
menambah anak 1 orang lagi.
6. Riwayat Kesehatan
Ibu tidak sedang atau pun mempunyai riwayat penyakit jatung, hipertensi,
TBC, kangker, tumor, keputihan, maupun infeksi menular seksual.
Ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan IVA
7. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang sedang maupun mempunyai riwayat
penyakit hipertensi, jantung, TBC, kangker maupun penyakit menular
seksual.
8. Pola Fungsi Kesehatan
Nutrisi : ibu makan 3-4 kali sehari dengan komposisi nasi, ikan,
sayu dan buah kalau ada.
Istirahat : pola istirahat ibu tidak teratur karena pekerjaannya
sebagai tukang pijat panggilan yang jam kerjanya
disesuaikan dengan permintaan pelanggan.
Pola eliminasi : ibu BAB 1-2 hari sekali konsistensi lunak. BAK tidak ada
keluhan.
Hygien : ibu mandi 2 kali sehari dan ganti baju tiap kali terasa
kotor.
Seksual : ibu mengatakan berhubungan seksual dengan suaminya 1-
2 kali seminggu. Tidak ada keluhan selama melakukan
hubungan seksual dengan suami.
9. Riwayat dan Status Pernikahan
Ibu menikah 2 kali, ibu menikah pertama kali pada usia 22 tahun
pernikahan pertama ibu berlangsung selama kurang lebih 5 tahun dan
mendapatkan satu orang anak. Setahun setelah bercerai dengan suami
pertama ibu menikah dengan suami keduanya dan mendapatkan satu
orang anak juga.
10. Riwayat Psikososial
Ibu merasa khawatir karena tidak kunjung haid meskipun sudah tidak lagi
suntik KB karena bila tidak haid badannya terasa sakit. Ibu tidak takut
hamil meskipun tidak pakai KB karena ia dan suami memang berencana
menambah satu orang anak lagi. Ibu dan suami merasa mempunyai 2
orang anak belum cukup apalagi anak pertama adalah dari suami ibu yang
pertama.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
K/U : baik, Kesadaran : compos mentis
TTV : TD : 110/70 mmHg, N: 82 x/mnt, S: 36,6 °C, RR : 20 X/mnt
TB : 149 cm, BB : 60 kg (IMT = 27,02 kg/m²)
2. Pemeriksaan fisik
 Wajah : Terlihat segar, tidak pucat
 Mata : Konjungtiva merah muda dan sklera putih
 Leher : pembesaran kelenjar tiroid (-), kelenjar limfe (-)
 Payudara : tidak melakukan
 Abdomen : tidak teraba massa, maupun tahanan.
 Genetalia : tidak melakukan, tidak sedang haid
 Ekstremitas : tidak ada gangguan dalam melakukan gerak seperti
berjalan, berlari.

C. Analisa Data
Wanita usia subur usia 34 tahun dengan amenore sekunder

D. Penatalaksanaan
a) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu, ibu mengetahui hasil
pemeriksaannya.
b) Memberikan HE kepada ibu tentang efek samping penggunaan KB suntik
3 bulan. Ibu mengetahui efek samping suntik KB 3 bulan.
c) Menganjurkan ibu untuk melakukan tes kehamilan secara teratur dan
segera memeriksakan diri ke Bidan atau Puskesmas bila ia mendapati
tanda-tanda kehamilan atau bila hasil tes kehamilan positif. Ibu berjanji
untuk melakukan tes kehamilan secara teratur dan segera memeriksakan
diri bila hamil.
d) Memberikan HE kepada ibu dan Suami
 Tentang usia ibu dan batas usia untuk hamil yang tidak beresiko
yaitu 35 tahun, sehingga bila ibu baru hamil pada usia >35
kehamilan ibu akan termasuk kehamilan yang beresiko.
 Tentang resiko kehamilan pada usia >35 tahun.
 Persiapan kehamilan.
Ibu dan suami dapat mengulang penjelasan yang diberikan.
e) Memberikan HE terkait PHBS pada keluarga, yaitu
 Cuci tangan pakai sabun
 Kriteria jamban sehat
 ASI Eksklusif
 Pemantauan tumbuh kembang anak setiap bulan di Posyandu.
Ibu dan keluarga dapat mengulang penjelasan yang dibnerikan.

Vous aimerez peut-être aussi