Vous êtes sur la page 1sur 4

ANALISIS SIFAT KIMIA DAN FISIKA MINYAK

1. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat menganalisis sifat kimia dan sifat fisika dari minyak mulai dari menentukan berat
jenis, bilangan penyabunan, bilangan asam, penentuan kadar airdan zat menguap dan
lainnya.

2. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN


Alat yang digunakan:
1. Gelas kimia
2. Erlenmeyer
3. Piknometer
4. Corong kaca
5. Pipet tetes
6. Pengaduk
7. Magnetic stirrer
8. Bola karet
9. Pipet ukur
10. Thermometer
11. Kaca arloji
12. Spatula

Bahan yang digunakan:


1. Minyak
2. Etanol
3. Aquadest

3. DASAR TEORI

1. Berat Jenis

Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat dengan
massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm³ atau 1000 kg/m³. Berat jenis
tidak mempunyai satuan atau dimensi.Berat jenis mempunyai rumusn m.g/v atau w/v
dengan satuan n/m^3 dengan m = massa, g = gravitasi, v = volume dan w = weight
(berat).
2. Bilangan Penyabunan
Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang di perlukan untuk
menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel minyak atau
lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan
bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul
minyak atau lemak. Larutan alkali yang tertinggal ditentukan dengan titrasi menggunakan
HCL sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
Dalam penetapan bilangan penyabunan, miasalnya larutan alkali yang digunakan
adalah larutan KOH , yang diukur dengan hati-hati kedalam tabung dengan buret atau
pipet. Besarnya jumlah ion yang diserap menunjukkan banyaknya ikatan rangkap atau
ikatan tak jenuh , ikatan rangkap yang terdapat pada minyak yang tak jenuh akan bereaksi
dengan iod. Gliserida dengantingkat ketidak jenuhan yang tinggi akan mengikat iod
dalam jumlah yang lebih besar. Bilangan penyabunan adalah jumlah miligram KOH yang
diperlukan
Untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak. Apabila sejumlah sampel
minyak atau lemak disabunkan dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH
akan bereaksi dengan trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi denngan satu molekul
minyak atua lemak, larutan alkali yang tinggi ditentukan dengan titrasi menggunakan
HCL sehingga KOH yang bereaksi dapat diketahui.
Angka penyabunan menunjukkan berat molekul lemak dan minyak secara kasar.
Minyak yang disusun oleh sam lemak berantai karbon yang pendek berarti mempunyai
berat molekul yang relatif kecil, akan mempunyai angka penyabunan yang besar dan
sebaliknya bila minyak mempunyai berat molekul yang besar, maka angka penyabunan
relatif kecil. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya (mg) NaOH yang
dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak ( Herina, 2002)
Rumus: Kadar = (b - a) mL x N (HCl) x 56 x 100 %
gram sampel

3. Penentuan kadar air dalam minyak


Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda, seperti tanah (yang

disebut juga kelembaban tanah), bebatuan, bahan pertanian, dan sebagainya. Kadar air digunakan

secara luas dalam bidang ilmiah dan teknik dan diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering total)

hingga nilai jenuh air di mana semua pori terisi air. Nilainya bisa secara volumetrik ataupun

gravimetrik (massa), basis basah maupun basis kering (Wikipedia, 2014).

Berat sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel telah

menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-benar terikat kuat dalam sampel,

setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen kadar air dalam bahan

(Winarno, 2004).

Rumus : % Air = (B – (C – A))/B x 100 %

Keterangan: A = Berat cawan

B = Berat bahan

C = Berat cawan + bahan

4. Bilangan asam

Dalam banyak literatur ilmiah dipakai istilah lipid yang berarti lemak, minyak atau
unsur yang menyerupai lemak yang didapat dalam pangan dan digunakan dalam tubuh.
Lemak mengandung lebih banyak karbon dan lebih sedikit oksigen dari pada karbohidrat.
Oleh karena itu lebih banyak mempunyai nilai tenaga (Sudarmadji, 1989).

Minyak merupakan salah satu zat makanan yang penting bagi kebutuhan tubuh
manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi dimana satu gram minyak
dapat menghasilkan 9 kkal (Winarno, 2002). Minyak (nabati) mengandung asam lemak
tak jenuh dan beberapa asam lemak esensial seperti asam olet, linolet dan linolenat
(Ketaren, 1986).

Minyak berperan penting bagi pengolahan bahan pangan, kerena minyak


mempunyai titik didih yang tinggi (±200oC). Oleh karena itu minyak dapat digunakan
untuk menggoreng makanan sehingga bahan yang digoreng menjadi kehilangan kadar air
dan menjadi kering. Selain itu pula minyak dapa juga memberikan rasa yang gurih dan
aroma yang spesifik (Sudarmaji, 1996).

Kandungan asam lemak bebas dalam minyak yang bermutu baik hanya terdapat
dalam jumlah kecil, sebagian besar asam lemak terikat dalam bentuk ester atau bentuk
trigliserida (Keraten, 1986). Minyak kelapa dapat mengalami perubahan aroma dan cita
rasa selama penyimpanan. Perubahan ini disertai dengan terbentuknya senyawa-senyawa
yang dapat menyebabkan kerusakan minyak (Ketaren, 1986; Buckle, 1987).

Bilangan asam menunjukkan banyaknya asam lema bebas dalam minyak dan
dinyatakan dengan mg basa per 1 gram minyak. Bilangan asam juga merupakan
parameter penting dalam penentuan kualitas minyak. Bilangan ini menunjukkan
banyaknya asam lemak bebas yang ada dalam minyak akibat terjadi reaksi hidrolisis pada
minyak terutama pada saat pengolahan . Asam lemak merupakan struktur kerangka dasar
untuk kebanyakan bahan lipid (Agoes, 2008).

Bilangan Asam atau angka asam adalah jumlah miligram KOH (Kalium
Hidroksida) yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari satu gram
minyak atau lemak. Bilangan Asam dipergunakan untuk mengukur jumlahasam lemak
bebas yang terdapat dalam lemak dan minyak.
Bilangan asam adalah ukuran jumlah asam bebas yang dihitung berdasar bobot
molekul asam lemak atau campuran asam lemak. Bilangan asam dinyatakan sebagai
jumlah miligram KOH 0,1 N yang dibutuhkan untuk menetralkan asam lemak bebas yang
terdapat dalam 1 gram minyak. Bilangan asam ini menyatakan jumlah asam lemak bebas
yang terkandung dalam minyak, dan biasanya dihubungkan dengan telah terjadinya
hidrolisis minyak berkaitan dengan mutu minyak.
Rumus:
Bilangan asam: A x N x 56,1
G

Kadar asam: MxAxN %


10 G

Derajat Asam: (100xAxN)/G

Vous aimerez peut-être aussi