Vous êtes sur la page 1sur 13

Budidaya Cacing Sutra

6 Cara Budidaya Cacing Sutra Paling Mudah

Bagi anda peternak ikan pasti tahu dengan hewan yang


satu ini, yaitu cacing sutra atau biasa disebut dengan
cacing rambut. Cacing rambut atau cacing sutra sendiri
memiliki tubuh yang sangat lunak dan lembut seperti
halnya sutra ataupun rambut dengan ukuran yang sangat
kecil disbanding dengan cacing ukuran jenis lainnya.
Cacing ini juga termasuk ke dalam kelompok cacing-
cacingan yang biasanya disebut Tubifex sp dalam ilmu
sain. Cenderung lebih kecil dan pendek, cacing sjutra
memiliki ukuran kurang lebih sekitar 1 hingga 2 cm dan
berwarna kemerah- merahan.
Cacing ini juga hidup secara berkelompok atau berkoloni, sehingga jika diletakkan dalam suatu wadah,
bentuknya akan menyerupai gumpalan ataupun koloni kemerahan yang melambai- lambai. Karena tergolong
cacing berukuran kecil, cacing sutra hanya memiliki saluran pencernaan berupa celah- celah kecil dari
mulutnya dengan jumlah sekitar 30 hingga 60 ruas. Anda dapat menemukan cacing sutra pada lumpur- lumpur
di sekitar sawah ataupun di dasar perairan, cacing sutra pada umumnya membuat lubang pada lumpur
ataupun di dasar perairan.
Cacing sutra banyak dicari orang karena memiliki banyak sekali manfaat, terutama bagi para peternak. Tidak
hanya itu, saat ini telah banyak orang yang ingin membudidayakan cacing sutra sebagai ladang pendapatan
yang menjanjikan.
Seperti peternak ataupun orang- orang yang memiliki usaha di bidang pangan ternak. Dibandingkan dengan
bahan dasar campuran pakan ternak lainnya, cacing sutra memiliki gizi yang lebih baik sehingga ternak akan
lebih ternutrisi dan berkualitas. Adapun zat yang terkandung dalam cacing sutra yaitu kandungan protein yang
sangat tinggi, lemak yang cukup, serat yang sangat baik untuk kesehatan pencernaan ternak anda, kadar abu
yang sangat baik bagi metabolism ternak serta kandungan mineral dan air.
Dengan banyaknya kandungan baik dalam cacing sutra, maka banyak sekali peternak memanfaatkannya dan
jika anda masih penasaran dengan berbagai manfaat dari cacing sutra, berikut rinciannya.
Manfaat Cacing Sutra
 Pakan alami campuran pangan ternak yang sangat baik dengan gizi yang tinggi.
 Untuk budidaya ikan air tawar agar daging yang dihasilkan lebih berkualitas
 Pakan budidaya ternak belut.
 Pakan budidaya ternak lele.
 Sangat baik untuk budidaya ternak ikan cupang.
 Pakan ternak lobster air tawar, agar lobster memiliki ukuran yang besar dan berdaging banyak.
 Campuran pakan untuk ternak ayam kampung, ayam hias, petelur, dan pedaging agar daging
berprotein tinggi
 Campuran pakan hewan peliharaan.
Di atas merupakan sebagian kecil dari manfaat yang bisa anda dapatkan dari cacing sutra. Selain karena
manfaatnya, seperti yang anda ketahui bahwa cacing sutra memiliki harga yang cukup mahal dibanding
dengan bahan pakan lainnya seperti pellet ataupun lainnya.
Namun karena cara membudidayakan cacing sutra sangat mudah seperti Cara Budidaya Ikan Mas, anda tidak
perlu khawatir lagi dalam mencari cacing sutra di pasaran. Anda dapat membudidayakan sendiri cacing sutra
sendiri di rumah, bahkan anda bisa menjualnya dan mendapatkan keuntungan berlipat lipat seperti Cara Ikan
Cupang. Untuk anda yang tertarik dengan bisnis budidaya cacing sutra, berikut adalah pembahasan secara
sederhana dan mudah untuk anda ikuti mengenai cara budidaya cacing sutra.
1. Bibit Cacing Sutra
Untuk bibit cacing sutra sendiri, anda bisa mendapatkannya dengan mudah. Untuk mendapatkannya anda bisa
membelinya di toko ikan hias ataupun pasar hewan, namun jika anda memiliki ladang ataupun sawah, anda
juga bisa mencarinya di lumpur. Namun jika anda memilih untuk mengambil bibitnya secara langsung dari
cacing sutra anda disarankan untuk mengambil bibit cacing yang berkualitas.
Adapun langkah jika anda ingin mendapatkan bibit cacing sutra secara langsung :
 Perhatikan terlebih dahulu cacing sutra yang akan anda jadikan bibit, cacing sutra yang dijadikan bibit
haruslah berkualitas dan memiliki daya tahan lama dengan ciri gumpalan cacing sutra menyerupai
gumpalan rambuyt yang bergerak- gerak dengan cepat.
 Pisahkan sebuah gumpalan dari gumpalan cacing sutra lainnya dan pindahkanlah ke dalam sebuah
wadah yang telah diisi air bersih secukupnya.
 Pemindahan cacing sutra ini bertujuan untuk mengkarantina agar terhindar dari berbagai macam
bakteri ataupun logam yang terkandung di dalamnya.
 Proses pengkarantinaan ini dianjurkan selama kurang lebih 2 hingga 3 hari dan selama proses
karantina usahakanlah agar wadah cacing sutra selalu dialiri oleh air bersih dengan volume air yang
kecil.
 Anda cuga harus memastikan bahwa kondisi air yang anda alirkan memiliki tingkat kadar oksigen yang
cukup.
 Apabila kadar oksigen kurang anda dapat memasang alat aerator untuk menambah oksigen dalam air.

2. Media Budidaya Cacing Sutra


Setelah anda mendapatkan bibit cacing sutra yang
berkualitas, langkah selanjutnya adalah penyediaan media
budidaya cacing sutra yang berbeda dengan Cara
Budidaya Ikan Lele. Perlu anda ketahui ada dua macam
media yang dapat anda gunakan diantaranya yaitu media
lumpur dan media air biasa.
Jika anda ingin membudidayakan cacing sutra di lumpur,
maka anda disarankan untuk mencari lumpur dengan
kondisi yang baik yaitu media lumpur yang tidak
mengandung logam. Anda bisa menemui lumpur yang
baik di sekitar area persawahan. Dan usahakan ketika
anda menggunakan media lumpur, lumpur harus dialiri air
dengan baik.
Namun jika anda memilih menggunakan media air biasa, berikut adalah langkah tepatnya :
 Ini merupakan salah satu jenis budidaya cacing sutra tanpa lumpur, sehingga anda tidak perlu bersusah
payah untuk mencari media lumpur.
 Dengan metode ini, anda juga akan lebih hemat. Pertama sediakanlah nampan yang bersih dan cukup
besar.
 Lalu siapkan juga air yang bersih, dalam budidaya cacing sutra air merupakan komponen terpenting yang
harus anda perhatikan dengan baik.
 Usahakan juga air selalu mengalir dan untuk memudahkan budidaya cacing sutra anda, anda dapat
menggunakan nampan plastic yang disusun seperti sistem rak yang mudah disusun sehingga terlihat
rapih.
 Untuk mengalirkan air, anda dapat mengalirkan air bersih dengan meletakkan saluran air di tempat rak
nampan paling atas.
3. Pemindahan Bibit Cacing Sutra
Dalam cara budidaya cacing sutra anda juga harus melakukan pemindahan bibit yang telah anda karantina
sebelumnya. Bibit yang sudah siap dibudidayakan bisa langsung anda pindahkan dalam media budidaya yang
telah anda siapkan sebelumnya.
Adapun cara pemindahan yang tepat dan benar agar cacing sutra anda tidak mati dalam tahap
pemindahannya :
 Untuk melakukan pemindahan bibit cacing sutra anda harus melakukannya secara hati- hati karena
cacing sutra mudah stress.
 Lakukan pemindahan bibit cacing sutra menggunakan alat seperti sendok ataupun jarring ikan kecil.
 Disarankan anda tidak memindahkan cacing sutra dengan tangan, karena suhu pada tangan anda
dapat mempengaruhi kegagalan dalam budidaya cacing sutra anda.
 Lakukan pemindahan bibit dengan cepat dan jangan mengulur waktu agar bibit tidak stress dan cepat
mati.
4. Perawatan Cacing Sutra

Langkah terpenting dalam cara budidaya cacing sutra


adalah perawatan. Perawatan ini akan menentukan hasil
dari budidaya cacing sutra anda dan perawatan yang
tepat dan dilakukan dengan benar akan menghasilkan
cacing sutra dengan kualitas yang baik.
Berikut adalah langkah sederhana dan baik yang dapat
anda aplikasikan dalam membudidayakan cacing sutra
anda :

 Langkah pertama dalam perawatan cacing sutra adalah, perhatikanlah selalu debit air yang mengalir
pada media budidaya.
 Untuk debit yang mengalir usahakan pada kisaran 5 hingga 7 cm, usahakan debit yang mengalir tidak
lebih dan tidak kurang agar cacing dapat hidup dan berkembang biak dengan baik.
 Dengan debit air yang baik untuk mengaliri media, maka kondisi oksigen dalam airpun akan terjaga
dan usahakan air tidak tercemari oleh bahan- bahan kimia agar hasil panen anda berkualitas baik.
5. Makanan Cacing Sutra
Selain memperhatikan air pada media budidaya, anda juga harus member makan. sama seperti halnya jika
anda memelihara hewan, maka anda harus member makan pada cacing sutra anda. Untuk makanan cacing
sutra berbeda jika anda memelihara ikan ataupun hewan peliharaan.
Butuh bahan ataupun komponen khusus yang harus anda berikan. Agar cacing sutra dapat ternutrisi dengan
baik maka anda harus menyediakan bahan- bahan organic dan akan lebih baik jika itu sudah difermentasikan.
Dan berikut adalah makanan cacing sutra yang dapat anda berikan untuk cacing sutra anda :
 Untuk bahan orhanik yang difermentasikan adalah bahan organik yang sudah memiliki tekstur yang
lembek dan mudah hancur. Ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan nutrisi pada bahan organik
yang sangat dibutuhkan oleh cacing sutra.
 Anda juga bisa memberikan ampas tahu untuk makanan cacing sutra anda, ampas tahu memiliki
banyak sekali protein serta jamur yang sangat baik untuk nutrisi cacing sutra dan pastikan bahwa
ampastahu sudah difermentasi dan memiliki tekstur yang lembek. Anda juga bisa menambahkan
tepung ikan yang mudah di dapatkan di pasaran dan harganya juga lebih murah serta lebih praktis.
 Makanan fermentasi ini dapat anda berikan hingga budidaya cacing sutra sudah memasuki usia 10
hingga 12 hari setelah pemindahan berlangsung.
 Agar cacing sutra anda melimpah ketika dipanen, anda bisa menambahkan kotoran ayam yang sudah
difermentasi terlebih dahulu dan makanan tambahan seperti sawi yang juga sudah di hancurkan dan
difermentasi terlebih dahulu.

6. Panen Cacing Sutra


Untuk pemanenan cacing sutra terbilang mudah hampir
sama dengan Cara Budidaya Ikan Gabus, namun ada
sedikit perlakuan khusus untuk memanen agar cacing
sutra tidak mudah mati ketika dijadikan bahan pangan
ternak dan tetap terjaga kualitasnya.
Pada dasarnya, konsep dari memanen cacing sutra adalah
mengurangi koloni pada cacing sutra yaitu jika bagian atas
pada cacing sutra diambil atau dipangkas maka bagian
bawah dari bagian koloni cacing akan berkembang biak
lagi. Perlu anda ketahui pula bahwa dalam satu wadah
nampan media dapat menghasilkan kurang lebih sekitar
100 hingga 150 ml cacing sutra.
Berikut adalah cara memanen cacing sutra yang tepat :
 Cacing sutra pada umumnya sudah dapat dipanen ketika sudah memasuki usia sekitar 70 hingga 75
hari setelah pemindahan pada media budidaya.
 Pertama sediakanlah kain berwarna gelap, usahakan kain dapat menutupi setiap nampan media
budidaya.
 Usahakan nampan benar benar tertutup, apabila anda tidak memiliki kain maka taruhlah media
budidaya pada tempat yang sangat gelap.
 Biarkan media tertutup selama kurang lebih 5 hingga 6 jam dan perhatikan setelah tutup dibuka.
 Kumpulkan menggunakan sendok ataupun jarring ikan berukuran kecil dan pindahkan.
Itulah cara budidaya cacing sutra dengan mudah dan sederhana sama seperti Cara Budidaya Ikan Guppy.
Aplikasikanlah dengan benar agar anda sukses dalam membudidayakan cacing sutra. Selamat mencoba.
https://ilmubudidaya.com/cara-budidaya-cacing-sutra
Budidaya Cacing Sutra
Cacing sutra banyak dicari oleh para penggemar ikan hias maupun para pembenih ikan. Hal ini dikarenakan
kebutuhan pakan alami sangat penting bagi keberlangsungan proses budidaya ikan. Kelebihan dari cacing
sutra dapat dilihat dari kandungan nutrisinya yang sangat bagus yaitu terdiri dari 57% protein dan 13% lemak.
Kandungan proteinnya yang tinggi sangat bagus bagi pertumbuhan ikan khususnya pada fase larva. Selain itu
ukuran cacing sutra sesuai dengan bukaan mulut larva dan memiliki harga yang lebih murah dibandingkan
dengan artemia. Sedangkan untuk ikan hias, pemberian cacing sutra dapat menguatkan warna dan stamina
ikan. Namun sayangnya, suplainya belum bisa dipenuhi secara kontinu. Hal ini dikarenakan pasokan utama
cacing sutra masih mengandalkan tangkapan dari alam sehingga sangat tergantung musim dan tidak dapat
diandalkan.
Masih sedikitnya para pembudidaya cacing sutra
bukan dikarenakan faktor kegagalan melainkan karna
keterbatasan informasi terkait cara budidaya cacing
sutra. Apalagi harga jual cacing sutra saat ini cukup
menggiurkan yaitu sebesar 12.000-13.000/liter.
Sehingga usaha budidaya cacing sutra masih sangat
menggiurkan.Jika cacing sutra bisa dibudidayakan
secara maksimal, maka usaha pembenihan ikan tidak
lagi kesulitan untuk mencari pasokan cacing sutra.
Untuk pemasaran cacing sutra biasanya dijual dalam
bentuk fresh dan bisa dijual dalam bentuk cacing
beku. Penjualan cacing sutra dalam bentuk beku
akan meminimalkan resiko tercampur
mikroorganisme berbahaya bagi ikan dan bisa awet
disimpan dalam jangka waktu lama.
Habitat Cacing Sutra
Cacing ini hidup pada substrat lumpur dengan kedalaman 0 – 4 cm. Sedangkan parameter optimal untuk
kehidupan cacing sutra adalah :
 PH 5.5-8
 Suhu 25- 28 C?
 DO(oksigen terlarut) 2,5 – 7,0 ppm?
 Amoniak : <3,6
Cacing sutra merupakan hewan hermaprodit yang berkembang biak lewat telur secara eksternal.Telur yang
dibuahi oleh jantan akan membelah menjadi dua sebelum menetas.Bahan organik yang baik untuk digunakan
oleh cacing sutra adalah campuran antara kotoran ayam, dedak (bekatul) dan lumpur. Berikut merupakan
teknik budidaya cacing sutra :
1. Persiapan Wadah Budidaya
Wadah untuk budidaya cacing sutra dapat menggunakan sistem di dalam terpal, rak berbaki, ataupun
kubangan lumpur . Untuk pemilihan wadah bisa menyesuaikan kebutuhan dan kemampuan saja. Media
pertumbuhan cacing tubifex sebenarnya tidak terlalu memakan tempat. Bahkan Anda bisa membudidayakan
cacing ini di kolam kecil yang dilapisi terpal. Untuk ukuran tepatnya, kolam sebesar 1 x 2 meter sudah cukup.
Agar sirkulasi air berjalan dengan baik, pastikan untuk melengkapi kolam dengan saluran pemasukan atau
pengeluaran air. Setelah itu, kolam tersebut sebaiknya dipetakan menjadi ukuran yang lebih kecil, kira-kira
seukuran 20 x 20 cm dengan tinggi 10 cm. Setiap petak diberi lubang penghubung berdiameter 1 cm.
���� ���
Sedangkan untuk budidaya di dalam nampan sudah mulai di lakukan semenjak tahun 2013. Budidaya ini
menggunakan sistem SCRS (Semi Closed Resirculating System). Sistem ini meruapakan metode pengolahan
dan penggunaan kembali air yang dipakai pada proses budidaya cacing sutra. Pengisian air baru dilakukan
ketika air dalam nampan mengalami penyusutan akibat penguapan atau evaporasi.
Budidaya cacing sutra menggunakan nampan memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
1. Lebih hemat dalam pemakaian air
Air yang telah melalui susunan media pada media nampan ditampung pada wadah yang ada di bagian
bawah rak dan selanjutnya dialirkan kembali ke media nampan yang paling atas dengan memakai
pompa air .
2. Menghemat dalam Pemakaian Probiotik dan jenis Obat-obatan yang lain.
Probiotik dan obat-obatan yang telah dicampurkan pada media tumbuh atau substrat budidaya cacing
sutra yang ikut kebawa arus air tidak langsung terbuang dengan percuma ke perairan luar. Probiotik
yang ikut tertampung di suatu wadah bagian bawah wadah rak bersama air dapat dipakai kembali
dengan cara mengalirkan ke media yang terletak di paling atas dengan bantuan pompa air.
3. Tidak membutuhkan lahan yang luas, karena hanya menggunakan nampan yang tersusun secara
vertikal. Anda pun dapat melakukannya sendiri di rumah, cukup simpel dan praktis dibanding jenis
budidaya yang lain.
2. Persiapan Bibit
Bibit cacing sutra dapat ditemukan di toko ikan hias atau bisa juga di ambil dari alam seperti di sungai atau
selokan. Akan tetapi sebelum dimulai proses budidaya alangkah baiknya jika bibit cacing sutra dikarantina
terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari cacing yang membawa patogen.
3. Pemupukan
Sebelum di tebar, lahan perlu dilakukan pemupukan terlebih dahulu agar bahan organik siap untuk media
budidaya. Pupuk yang digunakan bisa menggunakan dedak halus/ampas tahu sebanyak 200-250 gr/m2 atau
dengan pupuk kandang sebanyak 300 gr/m2.
Cara pembuatan pupuk :
1. Cara yang dilakukan dalam pembuatannya yaitu kita Siapkan kotoran ayam, lalu kotoran tersebut
dijemur sekitar 6 jam tujuannya yaitu agar kotoran tersebut itu kering sehingga gas beracun yang ada
dalam kotoran yang mungkin berbahaya itu dapat lenyap dan hilang karena menguap.
2. Sebaiknya Siapkan bakteri EM4 atau fermentor lainnya untuk fermentasi kotoran ayam tersebut.
Fermentor ini dapat anda beli dan banyak terdapat di toko Saprodi pertanian, perikanan, dan
peternakan.
3. Lalu Aktifkan bakterinya yaitu dengan cara menambahkan sendok makan gula pasir + 4ml EM4 +
dalam 300 ml air setelah itu didiamkan sejenak sekitar kurang lebih 2 jam.
4. Campur cairan itu ke 10 kg kotoran ayam yang sudah di jemur tadi, aduk hingga rata.
5. Selanjutnya masukkan ke wadah yang tertutup rapat selama 5 hari maksudnya agar kotoran ayam
dapat terfermentasi secara baik dan hasilnya sempurna. Setelah itu lahan direndam dengan air
setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
3. Penebaran benih
Agar mendapatkan hasil yang bagus, bibit cacing sutra ditebarkan secara merata. Diusahakan selama proses
budidaya lahan dialiri air dengan debit 2-5 liter/detik (arus lamban)
4. Pemanenan
Waktu diperlukan untuk melakukan panen cacing sutera dalam usaha ini dilakukan setelah budidaya
berlangsung beberapa minggu dan berturut-turut bahkan panen bisa dilakukan setiap dua minggu sekali. Cara
pemanenan cacing sutera dapat dilakunan dengan menggunakan serok tapi yang bahannya halus/lembut.
Cacing sutera yang didapat dan masih bercampur dengan media budidaya dimasukkan kedalam ember atau
bak yang diisi air, kira kira 1 cm diatas media budidaya agar cacing sutera atau cacing rambut naik ke
permukaan media budidaya, caranya yaitu Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan
selama enam jam. Setelah enam jam, cacing rambut yang menggerombol diatas media diambil dengan tangan.
Dengan cara ini didapat cacing sutera sebanyak 30 – 50 gram/m2 per dua minggu. Kemudian jika anda ingin
melakukan sistim panen ini dapat berkesinambungan sebaiknya perlu dirancang sedemikian rupa sehingga
panjang parit perlu diatur agar bisa memenuhi keperluan yang diharapkan untuk setiap harinya.
http://aquaculture-mai.org/archives/1389
Cara Mudah Budidaya Cacing Sutra Untuk Pemula
Cacing sutra merupakan jenis cacing yang
banyak di budidayakan akhir-akhir ini, untuk
target penjualan cacing sutra yaitu para
pembisnis peternakan ikan, tentu semakin
banyak pembuat peternakan ikan semakin
banyak juga yang membutuhkan cacing sutra
ini.
Untuk harga cacing sutra sendiri relative
setabil justru bisa saja naik tergantung dari
harga-harga para pembisnis ikan, namun
selama ini pembisnis ikan dari tahun ke tahun
selalu mengalami peningkatan itu yang
membuat harga cacing sutra sendir
cenderung stabil .

Contoh lain yang membuat semakin menarik untuk membudiayakan cacing sutra ini ialah proses
pembudidayaannya tergolong mudah dan tidak memakan modal yang cukup besar.
Untuk budidaya cacing sutra untuk pemula kita bisa menggunakan media nampan untuk membudiayakanya
namun bila di gunakan sekala bisnis pembuatannya harus juga besar dan biasanya di buatkan kolam khusus
untuk proses pembibitannya.

Budidaya Cacing Sutra Media Nampan


Cacing sutra sendiri bisa di kembang biakan dengan menggunakan media nampan, tetu cara ini bukanlah cara
baru sudah banyak yang menggunakan cara ini, keunggulan menggunakan media nampan tentu kita bisa
menghemat lahan walaupun secara hasilnya penggunaan kolam lebih mendapatkan hasil yang lebih besar dari
pada hanya menggunakan nampan saja.
Namun untuk yang masih tahap belajar dan memiliki lahan yang sangat terbatas penggunaan media nampan
sangat di anjurkan karena lebih menghemat lokasu untuk pembibitan selain itu kita bsia dengan mudah
mengecek kondisi cacing sutra tersebut.
budidaya cacing sutra dengan menggunakan media nampan bisa di gunakan sistem bertingkat yaitu tingkatan
1 , 2 dan seterusnya,pada tingkatan terahir di sediakan bak khusus yang fungsinya untuk menampung aliran
air.
Air di alirkan dari atas ke bawah dan setelah tertampung di alirkan kembali ke atas begitu seterusnya,
budidaya cacing sutra lebih menghemat air dan obat prebiotic yang di gunakannya. Sistem ini tidak jauh
berbeda dengan metode penanaman tambulapot jadi air yang tertampung ke bawah akan kembali di gunakan
dan tidak terbuang dengan percuma.

Cara Budidaya Cacing Sutra Media Nampan


Budiaya cacing sutara dengan media nampan bisa di lakukan dengan cara pembuatan susunan yang di buat
dari paralon dengan sistem bertingkat, sebaiknya jangan menggunakan kayu, karena kayu akan mengalami
pelapukan bila terkena air secara terus menerus karena budidaya cacing sutra sendiri sangat berhubungan
dengan air untuk perkembangan hidupnya, gunakan nampan dengan ukuran sedang untuk tempat
penampungan cacing sutra sendiri, buat trai sebayak mungkin agar cacing sutra yang di tampung juga lebih
banyak.
Syarat hidup cacing sutra
Cacing sutra sendiri memiliki ciri dengan ukuran yang kecil lembut berwarna kemerahan panjangnya antara
1,5-2,5 cm, cacing sutra sendiri tergolong sebagai jenis methos yang hidup di dasar peqairan tawar pada
daerah tropis dan subtropics, pada bagian tubuh memiliki ruas –ruas dan memiliki saluran pencernaan. Cacing
sutra lebih menyukai daerah dengan perairan jernih dan sedikit mengalir dan pada daerah dasarnya
berlumpur dan mengandung bahan-bahan organic yang di butuhkan untuk cacing sutra itu sendiri. Cacing
sutra bisa mendapatkan makanan dari sisa bahan-bahan organic yang sudah terurai yang berada pada lumpur-
lumpur tersebut.
Cacing sutra sendiri di kenal juga sebagai cacing rambut yang bisa hidup di dalam subtract lumpur pada
kedalaman 0 sampai 4 cm pada prinsipnya hampir sama dengan hewan lain seperti ikan dan sejenisnya yang
hidup di perairan, Untuk Ph yang di butuhkan untuk perkembangan cacing sutra ini adalah antara 5,5 sampai
8,0 Ph dengan suhu 25 sampai 28 derajat dengan Oksigen terlarut 2,5 sampai 28 ppm.
Debit air yang di butuhkan untuk perkembangan cacing sutra sendiri sedang dengan debit air yang mengalir
sangat pelan, bila terlalu kencang nantinya cacing akan terseret aliran air menggigat cacing sutra kecil.

Pembuatan media cacing sutra


Karena pada tahapan ini kita hanya menggunakan nampan untuk proses budiaya cacing sutra yang kita
butuhkan hanya nampan sebagai tempat media cacing sutra untuk caranya bisa di buat dengan sistem
bertingkat dan pada bagian bawah di beri bak khusus untuk menampung air dan air dari bawah akan di alirkan
lagi ke atas, begitu seterusnya.
Setiap nampan yang kita gunakan harus ada endapan lumpur halus yang di lengkapi saluran masuk air dan
keluar air tersebut untuk mengalirkan ke saluran berikutnya dengan tinggi bisa di sesuikan.
Pada tempat penampungan juga di beri dedak dan pupuk kandang yang halus kemudian di campur yang
sebelumnya di jemur selama 6 jam sebelum di taburkan ke nampan, beri juga bakteri EM4 sebagai fermentasi
pupuk kandang, fungsi ini sangat penting guna menaikkan kandungan N organic dan C organik lebih
banyak,hasil fermentasi ini akan menghasilkan makanan makanan organic untuk cacing sutra tersebut.
Pada budidaya cacing sutra modern ada juga yang berhasil membudidayakannya dengan teknik ternak cacing
sutra tanpa lumpur namun cara ini kurang efektik dan sudah untuk di lakukan karenaperkembangan hidup
cacing sutra sendiri lebih menyukai tempat yang berlumpur selain itu juga cara budidaya cacing sutra di
akuarium bisa di lakukan bila ada biaya yang lebih caranya juga tidak jauh berbeda.
http://www.inspirasipertanian.com/2017/09/cara-mudah-budidaya-cacing-sutra-untuk.html
Cara Budidaya Cacing Sutra Praktis dan Menguntungkan
April 7, 2015 by Sipendik Team 2 Comments
Sipendik.com – Setelah sekian lama
bisnis budidaya cacing sutra tidak dilirik,
akhirnya pada tahun ini mulai banyak
masyarakat yang memulai usaha cacing
sutra. Hal ini bukan tanpa alasan,
mengingat kebutuhan cacing sutra semakin
tinggi dengan jumlah produksi cacing dalam
negeri masih sangat rendah. Tengok saja
para pebisnis ikan hias dan usaha
pembenihan, mereka semua sangat
tergantung pada ketersedian cacing sutra.
Sebetulnya pakan pengganti cacing sutra
sudah tersedia di pasaran, namun sebagian
besar para pebisnis ikan menganggap peran
cacing sutra belum tergantikan sampai
sekarang. Pada kesempatan kali
ini sipendik akan mengulas seputar Cara
Budidaya Cacing Sutra Praktis dan
Menguntungkan.

Cacing sutra (Tubifex) biasanya sering disebut dengan cacing rambut atau cacing darah karena warnanya
sendiri menyerupai darah. Untuk ukuran cacing ini memang tergolong sangat kecil, mengingat ukurannya
hampir 11-12 dengan rambut dengan panjang sekitar 1-3 cm. Cacing ini hidupnya membentuk koloni seperti
semut, di perairan yang jernih kaya akan bahan organik. Kandungan tubuhnya terdiri dari 57% protein serta
13% lemak, oleh karenanya komposisi ini merupakan komposisi yang pas untuk pakan ikan ternak maupun
ikan hias.
Persyaratan Hidup Cacing Sutra
Cacing sutra dapat hidup pada kondisi air yang mengandung lumpur dengan tingkat kedalaman sekitar 0 – 4
cm. Yang perlu Anda ingat, peranan air dalam budidaya cacing sutra sangatlah penting guna mendukung
pertumbuhan dan perkembangan. Berikut ini kami sampaikan beberapa ciri khusus air yang bagus untuk
digunakan sebagai tempat hidup cacing.
1. Memiliki pH sekitar 5.5 – 8.0
2. Pastikan suhu udaranya jangan terlalu tinggi, berkisar antara 25 – 280 C
3. Kandungan oksigen pada air sekitar 2,5 – 7,0 ppm
4. Kebutuhan akan jumlah debit air tidak terlalu besar, mengingat ukaran cacing sutra sangat kecil.
Cacing sutra termasuk hewan hermaprodit, yang perkembang biakannya melalui telur dengan proses
pembuahan secara eksternal. Telur-telur yang dibuahi oleh pejantan lambat laun akan mengalami
pembelahan menjadi dua sebelum akhirnya menetas.

Langkah-langkah Budidaya Cacing Sutra


Persiapan Pembibitan
Anda bisa menemukan bibit cacing sutra di toko ikan hias, atau bisa juga langsung mendapatkannya di alam
bebas dengan cacatan harus dikarantina terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari bakteri patogen. Langkah-
langkah karantina yaitu cacing dialiri air bersih selama 2-3 hari dengan debit air yang kecil dengan kandungan
oksigen cukup. Langkah ini dilakukan untuk menghindari resiko bakteri patogen dan menjaga kesehatan cacing
sebelum siap untuk dibudidayakan.
Persiapan Media Tumbuh
Budidaya cacing sutra dengan media nampan sebetulnya sudah bukan hal baru,mengingat cara ini sudah
dilakukan semenjak awal tahun 2013, namun baru populer di masa sekarang. Budidaya ini menggunakan
sistem SCRS (Semi Closed Resirculating System). Sistem ini meruapakan metode pengolahan dan penggunaan
kembali air yang dipakai pada proses budidaya cacing sutra. Pengisian air baru dilakukan ketika air dalam
nampan mengalami penyusutan akibat penguapan atau evaporasi.
Budidaya cacing sutra menggunakan nampan memiliki beberapa keuntungan, di antaranya:
1. Lebih hemat dalam pemakaian air
Air yang telah melalui susunan media pada media nampan ditampung pada wadah yang ada di bagian
bawah rak dan selanjutnya dialirkan kembali ke media nampan yang paling atas dengan memakai
pompa air atau dab.
2. Menghemat dalam Pemakaian Probiotik dan jenis Obat-obatan yang lain.
Probiotik dan obat-obatan yang telah dicampurkan pada media tumbuh atau substrat budidaya cacing
sutra yang ikut kebawa arus air tidak langsung terbuang dengan percuma ke perairan luar. Probiotik
yang ikut tertampung di suatu wadah bagian bawah wadah rak bersama air dapat dipakai kembali
dengan cara mengalirkan ke media yang terletak di paling atas dengan bantuan pompa air atau dab.
3. Tidak membutuhkan lahan yang luas, karena hanya menggunakan nampan yang tersusun secara
vertikal. Anda pun dapat melakukannya sendiri di rumah, cukup simpel dan praktis dibanding jenis
budidaya yang lain.
Agar kapasitas produksi cacing sutra menggunakan nampan bisa maksimal, sebaiknya Anda memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut :
1. Pilihlah nampan yang awet dan tahan pecah, sehingga bibit yang sudah ada di media tidak harus
mengulang sedari awal budidaya yang pada umumnya membutuhkan waktu sekitar 50 – 57 hari mulai
dari proses awal hingga sampai panen.
2. Gunakan material rangka penyangga nampan yang kuat, yang tahan terhadap cuaca untuk mencegah
rapuh atau roboh.
3. Aturlah jumlah nampan sebanyak mungkin, dengan tetap mempertimbangkan kekuatan rangka
4. Semakin banyak rak susunan nampan, tentunya semakin tinggi jumlah produksi cacing sutra.
Media tumbuh bisa dilakukan dengan membuat kubangan lumpur dengan ukuran 1 x 2 meter yang dilengkapi
saluran pemasukan dan pengeluaran air. Setiap kubangan dibuat petakan petakan kecil ukuran 20 x 20 cm
dengan tinggi bedengan atau tanggul 10 cm, antar bedengan diberi lubang dengan diameter 1 cm. Atau wadah
budidaya dapat dibuat dari bahan terpal.
Budidaya Cacing Sutra Media Nampan – sipendik
Pemupukan
(Mulai dari proses pemupukan hingga panen, kami
menjelaskan budidaya cacing sutra menggunakan
media terpal. bagi Anda yang ingin berbudidaya
menggunakan media nampan bisa menyesuaikan
berdasarkan jumlah dan ukuran nampan)
Sama seperti pada budidaya lainnya agar
pertumbuhan cacing ini baik dan normal perlu
dilakukan pemupukan. caranya yaitu Lahan di pupuk
dengan dedak halus atau ampas tahu sebanyak 200 –
250 gr/M2 atau dengan pupuk kandang sebanyak 300
gr/ m2 untuk sumber makanan cacing. Cacing sutra
sangat menyukai bahan organik sebagai bahan
makanannya.
Cara pembuatan pupuk :
1. Cara yang dilakukan dalam pembuatannya yaitu kita Siapkan kotoran ayam, lalu kotoran tersebut
dijemur sekitar 6 jam tujuannya yaitu agar kotoran tersebut itu kering sehingga gas beracun yang ada
dalam kotoran yang mungkin berbahaya itu dapat lenyap dan hilang karena menguap.
2. Sebaiknya Siapkan bakteri EM4 atau fermentor lainnya untuk fermentasi kotoran ayam tersebut.
Fermentor ini dapat anda beli dan banyak terdapat di toko Saprodi pertanian, perikanan, dan
peternakan.
3. Lalu Aktifkan bakterinya yaitu dengan cara menambahkan ¼ sendok makan gula pasir + 4ml EM4 +
dalam 300 ml air setelah itu didiamkan sejenak sekitar kurang lebih 2 jam.
4. Campur cairan itu ke 10 kg kotoran ayam yang sudah di jemur tadi, aduk hingga rata.
5. Selanjutnya masukkan ke wadah yang tertutup rapat selama 5 hari maksudnya agar kotoran ayam
dapat terfermentasi secara baik dan hasilnya sempurna.
Lakukan Fermentasi
Fermentasi ini dilakukan dengan tujuan untuk menaikkan kandungan unsur N-organik dan C-organik hingga 2
kali lipat. Caranya adalah lahan direndam dengan air setinggi 5 cm selama 3-4 hari.
Proses Penebaran Bibit
Supaya hasilnya bagus bibit cacing sutera ini ditebarkan secara merata. Diusahakan selama proses budidaya
lahan dialiri air dengan debit 2-5 Liter/detik (arus lamban)
Cara Pemeliharaan cacing sutera yang baik
Budidaya ini bisa saja dilakukan oleh siapa saja namun dengan menggunakan sistim budidaya agar usaha
budidaya cacing ini menghasilkan produk yang bermutu dan bagus sehingga jauh dari hama maupun penyakit,
dan bebas bakteri patogen maka untuk Lahan perlu ada lahan uji coba.
1. Lahan uji coba berupa kolam tanah/terpal berukuran 8 x 1,5m dengan kedalaman 30 cm.
2. Dasar kolam uji coba ini hanya diisi dengan sedikit lumpur (gunakan lumpur bebas limbah kimia).
3. Apabila matahari cukup terik, jemur kolam minimum sehari. Bersamaan dengan itu, kolam dibersihkan
dari rumput atau hewan lain yang berpotensi menjadi hama bagi cacing sutra, seperti keong mas atau
kijing.
4. Pipa Air Keluar (Pipa Pengeluaran/Outlet)dicek kekuatannya dan pastikan berfungsi dengan baik.Pipa
Pengeluaran ini sebaiknya terbuat dari bahan paralon berdiameter 2 inci dengan panjangsekitar 15
cm.
5. Usai pengeringan dan penjemuran, usahakan kondisi dasar kolam bebas dari bebatuan danbenda-
benda keras lainnya. Hendaknya konstruksi tanah dasar kolam relatif datar atau tidak bergelombang.
6. Dasar kolam diisi dengan lumpur halus yang berasal dari saluran atau kolam yang dianggap banyak
mengandung bahan organik hingga ketebalan dasar lumpur mencapai 10 cm.
7. Tanah dasar yang sudah ditambahi lumpur diratakan, sehingga benar-benar terlihat rata dantidak
terdapat lumpur yang keras.
8. Untuk memastikannya, gunakan aliran air sebagai pengukur kedataran permukaan lumpur tersebut.
Jika kondisinya benar-benar rata, berarti kedalaman air akan terlihat sama di semua bagian.
9. Masukkan kotoran ayam kering sebanyak tiga karung ukuran kemasan pakan ikan, kemudiansebar
secara merata dan selanjutnya bisa diaduk-aduk dengan kaki.
10. Setelah dianggap datar, genangi kolam tersebut hingga kedalaman air maksimum 5 cm, sesuaipanjang
pipa pembuangan.
11. Pasang atap peneduh untuk mencegah tumbuhnya lumut di kolam.
12. Kolam yang sudah tergenang air tersebut dibiarkan selama satu minggu agar gas yang dihasilkan dari
kotoran ayam hilang. Cirinya, media sudah tidak beraroma busuk lagi.
13. Tebarkan 0,5 liter gumpalan cacing sutra dengan cara menyiramnya terlebih dahulu di dalambaskom
agar gumpalannya buyar.
14. Cacing sutra yang sudah terurai ini kemudian ditebarkan di kolam budi daya ke seluruhpermukaan
kolam secara merata.
15. Seterusnya atur aliran air dengan pipa paralon berukuran 2/3 inci.
Pakan Cacing Sutra

Karena cacing sutra termasuk makhluk hidup,


tentunya cacing sutra tersebut juga
membutuhkan makan. Makanannya adalah
bahan organik yang bercampur dengan lumpur
atau sedimen di dasar perairan. Cara makan
cacing sutra adalah dengan cara menelan
makanan bersama sedimennya dan karena
cacing sutra mempunyai mekanisme yang
dapat memisahkan sedimen dan makanan
yang mereka butuhkan. Jadi kita juga harus
menyediakan makanannya tersebut.
Hasil Panen Cacing Sutra Media Nampan -
sipendik

Cara Panen Yang Baik Pada Cacing Sutra


Waktu diperlukan untuk melakukan panen cacing sutera dalam usaha ini dilakukan setelah budidaya
berlangsung beberapa minggu dan berturut-turut bahkan panen bisa dilakukan setiap dua minggu sekali. Cara
pemanenan cacing sutera dapat dilakunan dengan menggunakan serok tapi yang bahannya halus/lembut.
Cacing sutera yang didapat dan masih bercampur dengan media budidaya dimasukkan kedalam ember atau
bak yang diisi air, kira –kira 1 cm diatas media budidaya agar cacing sutera atau cacing rambut naik ke
permukaan media budidaya. caranya yatitu Ember ditutup hingga bagian dalam menjadi gelap dan dibiarkan
selama enam jam. Setelah enam jam, cacing rambut yang menggerombol diatas media diambil dengan tangan.
Dengan cara ini didapat cacing sutera sebanyak 30 – 50 gram/m2 per dua minggu. Kemudian jika anda ingin
melakukan sistim panen ini dapatberkesinambungan sebaiknya perlu dirancang sedemikian rupa sehingga
panjang parit perlu diatur agar bisa memenuhi keperluan yang diharapkan untuk setiap harinya.
Demikianlah artikel kami seputar Cara Budidaya Ikan Sutra Praktis dan Menguntungkan, semoga bermanfaat
bagi pembaca. Selamat berbudiaya cacing sutra.
https://www.sipendik.com/budidaya-cacing-sutra/

Vous aimerez peut-être aussi