Vous êtes sur la page 1sur 22

Celah bibir dan celah palatum

PENDAHULUAN orang tua. Hasil yang diharapkan untuk kelainan


Celah bibir dan celah palatum adalah kelainan ini umumnya baik. Namun, anak yang menderita
Kongenital pada bibir dan palatum yang dapat celah palatum dapat mengalami masalah bicara
terjadi secara terpisah atau bersamaan. dan gigi.
Disebabkan oleh kegagalan atau penyatuan
struktur fasial embrionik yang tidak komplet, PENGKAJIAN
kelainan ini cenderung bersifat diturunkan Mata, telinga, hidung, dan tenggorok
(hereditary), tetapi dapat terjadi akibat factor non-  Pemisahan abnormal bibir atas atau platum
genetik. Kelainan ini dapat diasosiasikan dengan (atau keduanya)
anomaly lain juga. Insidensi kelainan ini adalah 1  Pemisahan gusi bagian atas
di antara 750 kelahiran hidup.  Kerusakan gigi-geligi
 Kerusakan wicara
Celah bibir, lebih sering terjadi pada anak laki-
 Mudah tersedak
laki, muncul berupa indentasi ringan hingga  Peningkatan otitis
berupa celah terbuka. Tetapi meliputi perbaikan Respirasi
melalui pembedahan, untuk memperbaiki
 Kegawatan pernapasan disertai aspirasi
penampilan anak, biasanya antara usia 1-3 bulan.  Kemungkinan dispnea
Celah palatum, yang lebih sering terjadi pada Musculoskeletal
anak perempuan, dapat hanya mengenai palatum  Gagal bertumbuh
mole (soft palate) atau dapat menjadi palatum
Gastrointestinal
durum dan hidung. Terapi untuk kelainan ini juga
 Kesulitan pemberian makan
meliputi pembedahan, biasanya antara usia 1-2
Psikososial
tahun, sebelum kemampuan bicara anak
 Gangguan ikatan antara orang tua-bayi
berkembang dengan baik.
 Gangguan citra tubuh
Komplikasi potensial meliputi infeksi, otitis
media, kehilangan pendengaran, dan kurangnya
ikatan anak-
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan gangguan dalam
pemberian makan (prabedah)

Hasil yang diharapkan

Bayi mempertahankan status nutrisi adekuat yang ditandai oleh kenaikan berat bdan bulanan (1/2
hingga 1 kg)

Intervensi 6. Apabila bayi tidak dapat makan tanpa


tersedak atau teraspirasi, letakkan dalam
1. Gunakan botol dan dot botol yang sesuai
posisi tegak, dan beri makan dengan
(dot botol yang lunak, dipotong serong; menggunakan spuit serta slang karet
botol-peras atau botol biasa; botol lunak.
terutama yang dirancang untuk bayi
premature) untuk memberi makan pada
bayi.
Rasional

2. Tempatkan dot botol didalam mulut 1. Karena ketidakmampuan seorang bayi


bayi, pada sisi berlawanan dari celah, ke dengan celah palatum membuat suatu
arah belakang lidah. ruang botol yang tepat, memudahkan
aliran cairan sehingga dapat
meningkatkan pemberian makan. Dot
3. Posisikan bayi tegak atau semi-Fowler, botol khusus yang digunakan bergantung
namun tetap relaks selama pemberian pada keparahan celah tersebut..
makan.
2. Meletakkan dot botol dengan cara ini
4. Sendawakan bayi setelah setiap dapat menstimulasi tindakan
pemberian 15 hingga 30 ml susu, tetapi “stripping” bayi (menekan dot botol
jangan pindahkan dot botol terlalu sering melawan lidah dan atap mulut untuk
selama pemberian makan. mengeluarkan susu).
3. Posisi ini mencegah tersedak dan
regurgitasi per nasal
4. Bayi perlu disendawakan dengan
5. Coba untuk memberi makan selama
frekuensi yang sering karena kelainan
kira-kira 45 menit atau kurang untuk
tersebut dapat menyebabkan menelan
setiap kali makan.
udara lebih banyak sehingga
menimbulkan rasa tidak nyaman.
Melepas dot botol terlalu sering dapat 6. Posisi tegak mengurangi resiko aspirasi;
melelahkan, atau membuat bayi frustasi menggunakan sebuah spuit dan slang
sehingga menyebabkan pemberian karet lunak yang mampu menampung
makan tidak komplet. cairan di bagian belakang mulut bayi
5. Pemberian makan yang lebih lama dapat dapat mengurangi aspirasi melalui celah.
melelahkan bayi sehingga menyebabkan
pencapaian berat badan yang sangat
kurang.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Resiko infeksi yang berhubungan dengan kelainan (perbedahan)

Hasil yang diharapkan

Bayi tidak menunjukan tanda-tanda infeksi yang ditandai oleh suhu tubuh kurang dari 37’8 C
dan tidak ada tanda-tanda drainase telinga, batu,mengi,ronki kasar di lapangan paru atau
iritabilitas.

Intervensi Rasional

1. Beri minum bayi sebanyak 5-10 ml air, 1. Air dapat membersihkan pasase nasal
setelah pemberian makan. dan palatum, serta mencegah susu
mengumpul di saluran eustasia yang
giliranya dapat mencegah pertumbuhan
bakteri yang dapat mengarah pada
2. Buang formula atau susu yang terjadinya infeksi.
mongering dengan menggunakan
aplikator yang berujung kapas basah 2. Merontokan dan melepaskan materi
yang berkerak dalam botol, dapat
3. Setelah setiap pemberian makan, letakan menjaga agar celah tersebut bersih dan
bayi di ayunan bayi atau baringkan bayi bebas dari bakteri sehingga mengurangi
ditempat tidurnya dengan posisi miring resiko infeksi.
kanan dengan kepala tempat tidur
ditinggikan 300. 3. Mengatur posisi bayi dengan cara ini
dapat mencegah aspirasi yang dapat
4. Kaji bayi untuk menentukan bila ada menimbulkan pneumonia.
tanda infeksi, termasuk drainase telinga
yang berbau dan demam. Beri obat 4. Kekambuhan otitis media yang terjadi
antibiotic sesuai program. akibat saluran eustasia yang tidak
normal dapat dikaitkan dengan celah
bibir dan palatum.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Resiko perubahan peran orang tua yang berhubungan dengan stress akibat hospitalisasi(prabeda).
Hasil yang diharapkan
Orang tua mengajukan pertanyaan yang tepat tentang kondisi bayi, dapat melibatkan perawatan
bayi ke dalam gaya hidup normal mereka, seta mengepresikan perasaan mereka tentang
penampilan bayi.

Intervensi
1. Beri kesempatan pada orang tua untuk
menggendong serta memeluk bayi dan
dapat mempraktikan tugas pemberian Rasional
perawatan sebelum pemulangan.
1. Kesempatan ini meningkatkan ikatan
2. Anjurkan orang tua untuk dan memprsiapkan orang tua dalam
mempersiapkan anggota keluarga , perawatan bayi di rumah.
termasuk saudara kandung dan kerabat 2. Mempersiapkan anggota keluarga untuk
lain, untuk menyambut kehadiran bayi kedatangan bayi memungkinkan mereka
dirumah. Nasihatkan mereka untuk beradaptasi dengan penampilan
menjelaskan kepada seluruh anggota bayinya, dan memungkinan orang tua
keluarga tentang penampilan bayi berfokus pada kebutuhan bayi yang
dengan menggunakan istilah sederhana, mendesak.
memmperlihatkan kepada gambar dan
meminta mereka mengunjungi bayi di 3. Orang tua perlu memiliki pemikiran
rumah sakit. bahwa bayi mereka merupakan individu
yang normal, yang menderita celah bibir
3. Anjurkan orang tua memperlakukan bayi atau palaum bukan sebagai individu
layaknya anggota keluarga yang normal yang sedang sakit, sehingga dapat
dan menjadwalkan kegiatan perawatan memberi perawatan di rumah yang
mereka kedalam rutinitas sehari-hari. adekuat, dan menjaga kebutuhan
4. Anjurkan orang tua untuk meminta keluarga.
bantuan dari anggota keluarga yang lain 4. Meminta bantuan orang lain dalam
atau dari teman saat member makan dan perawatan bayi dan pemberian makan
perawatan bayi. dapat member orang tua kesempatan
5. Rujuk orang tua ke kelompok beristirahat, serta berfokus pada
pendukung yang tepat serta pusat kebutuhan mereka sendiri.
kraniofasial, jika ada. 5. Kelompok pendukung memberi
kesempatan pada orang tua untuk
berbagi perasaan dan pengalaman
dengan orang tua lain, yang juga
memiliki situasi yang sama, dapat
mengurangi kecemasan dan
meningkatkan keterampilan koping serta member perawatan bagi anak-anak
penampilan penyeleseian masalah. Pusat dengan celah palatum atau celah bibir.
kraniofasialmemiliki pengalaman dalam

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Ansietas (orang tua) yang berhubungan dengan pembedahan.
Hasil yang diharapkan
Orang tua menglami penurunan rasa cemas yang ditandai oleh mengekpresikan pemahaman
tentang kebutuhan pembedahan dan berpartisipasi dalam perawatan pra dan pascabedah anak
atau bayi.
Intervensi Rasional
1. Kaji pemahaman orang tua tentang 1. Pengkajian ini merupakan dasar untuk
kelainan anak dan kebutuhan penyuluhan.
pembedahan.
2. Penjelasan yang demikian
2. Jelaskan kepada orang tua prosedur mempersiapkan orang tua tentang
pembedahan, termasuk prosedur prosedur perioperasi dan hasil yang
pembedahan itu sendiri, lama diharapkan sehingga dapat mengurangi
pembedahan, serta penampilan anak kecemasan.
yang diharapkan saat pascaoperasi.
3. Mendemonstrasikan teknik pemberia
3. Demonstrasikan kepada orang tua teknik makan yang benar dan penggunaan
pemberian makan yang benar, untuk restain lengan pascaoperasi sehingga
dipraktikan setelah dapat mengurangi rasa cemas.
pembedahan(meletakan slang pada
mukosa bukal dan mengalirkan cairan
sedikit demi sedikit melalui spuit); minta
mereka mempraktian teknik tersebut.
Juga demonstrasikan penggunaan restain
yang benar pada lengan sehingga
mencegah bayi atau anak menyentuh dan
mengganggu insisi.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Ketidakefektifan jalan nafas yang berhubugan dengan efek anesthesia, edema pascaoperasi, serta
produksi lender yang berlebihan.
Hasil yang diharapkan
Bayi atau anak tetap bebas dari komplikasi pernafasan yang ditandai oleh mempertahankan
pernafasan lancer, serta frekuensi teratur.

Intervensi Rasional
1. Kaji status pernafasan bayi atau anak 1. Tanda distress pernafasan dapat
setiap 4jam untuk mendeteksi suara diindikasikan pneumonia, yang
nafas yang ab-normal, sianosis, retraksi, membutuhkan terapi antibiotic.
mendengkur, atau pernafasan cuping
hidung.
2. Atur ulang posisi bayi atau anak setiap 2 2. Pengaturan kembali posisi dapat
jam.Setelah pembedahan celah bbir, bayi meningkatkan drainase sekresi paru
atau anak dapat diletakan dengan baik di
ayunan bayi atau dalam posisi telentang
atau miring dengan kepala di tinggikan ;
setelah pembedahan celah palatum, ia
dapat ditempatkan dalam posisi
tengkurap.
3. Udara yang sejuk dan yang dilembabkan
3. Tempatkan bayi atau anak dalam tenda membantu mencairkan sekresi sehingga
lembab, sesuai program. Pertahankan dapat membantu bayi atau anak bernafas
bayi diselimuti dan diganti sprei dengan dengan lebih mudah, menutupi tubuh
teratur. dengan selimut dapat mencegah anak
dari menggigil.
4. Pertahankan bayi atau anak dalam posisi
tegak selama pemberian makan. 4. Posisi tegak mengurangi risiko tersedak
dan aspirasi.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Gangguan nutrisi; kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan teknik pemberian
makan yang baru dan perubahan diet pascaoperasi.
Hasil yang diharapkan
Bayi atau anak dapat mempertahankan nutrisi adekuat yang ditandai oleh dapat beradaptasi
terhadap diet metode pemberian makan yang baru, serta terus mengalami peningkatan berat
badan.
Intervensi Rasional
1. Apabila bayi atau anak telah menjalani 1. Mengisap dot botol menyebabkan terlalu
perbaikan celah bibir, beri mereka banyak tekanan pada alur jahitan;
makan melalui spuit dan slang karet penggunaan garpu atau sdeotan dapat
lunak yang ditempatkan dalam pipi dan merusak alur jahitan.
jauh dari alur jahitan. Dan juga gunakan
spuit dan slang untuk memberi makan
bayi yang telah menjalani perbaikan
celah palatum. Jangan gunakan dot
botol. Untuk anak yang sudah lebih
besar dan telah menjalani perbaikan
palatum, gunakan cangkir mium biasa
digunakan, bukan sedotan untuk
pemberian makanan cair. Seiring anak
mengalami kemajuan dari diet cair
murni, gunakan sendok untuk pemberian
makan, bukan garpu.
2. Mula-mula anjurkan pemberian makan 2. Bayi atau anak membutuhkan pemberian
dengan frekuensi yang sering dalam makan denan porsi lebih kecil, sambil
porsi kecil; kemudian lanjutka dengan beradaptasi terhadap metode pemberian
asupan cairan sesuai usia. makan.
3. Apabila anak telah mejalani perbaikan 3. Diet cair murni selama 3 minggu
celah paltum, anjurkan orang tua untuk pertama mencegah kerusakan pada alur
memberikan makan diet cair jahitan
murni(seperti minuman kalori tinggi)
selama 3 minggu pertama setelah
pembedahan.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan insisi bedah
Hasil yang di harapkan
Bayi atau anak tidak menderita kerusakan pada integritas kulit yang dtandai oleh insisi tetap
utuh, tidak ada tanda infeksi dan tanda pemulihan.

Intervensi Rasional
1. Lakukan perawatan alur sutura berikut 1. Perawatan alur jahitan yang tepat
ini setelah pemberian makan, dan sesuai menjamin tercapainya kebersihan,
kebutuhan. mencegah pemisahan sutura,
mengurangi resiko infeksi dan
 Bersihkan garis sutura dengan mengurangi jumlah materi berkerak
menggunakan larutan salin dan disekitar alur jahitan, yang mungkin
aplikator berujung kapas basah. mengakibatkan pembesaran jaringan
parut.
 Oleskan salep antibiotic sesuai
program untuk melembabkan mulut
dan mencegah pemisahan sutura.

 Pantau tanda dan gejala infeksi

 Beri sedikit air setelah pemberian


makan untuk membersihkan mulut
dari setiap sisa susu, yang dapat
2. Restrain lengan mencegah bayi atau
meyebabkan pertumbuhan bakteri.
anak menggaruk alur jahitan atau
2. Pasang restrain lengan, sesuai program. meletakan objek dalam mulutnya sampai
Evaluasi sirkulasi dan latihan pergerakan insisi memulih. Evaluasi memastikan
sendi (ROM) setiap 2 jam. sirkulasi adekuat, dan latihan ROM
mencegah kekakuan dan kontraktur otot.
3. Setelah pembedahan celah bibir,
posisikan bayi atau anak dengan baik, 3. Duduk ditempat duduk bayi atau
berbaring miring atau telentang, bukan berbaring miring atau terlentang setelah
posisi telungkup, pertahan kepala tempat pembedahan celah bibir, mencegah anak
tidur diinggikan ; setelah pembedahan menggesekan bibirnya pada linen tempat
palatum, posisikan anak atau bayi tidur, mengurangi resiko rupture,
telungkup. berbaring telungkup setelah pembedahan
celah palatum mencegah tekanan pada
4. Antisipasi perlunnya anak mengurangi alur jahitan
menangis.
4. Menangis menyebabkan tegangan pada
alur jahitan, yang menyebabkan rupture.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nyeri yang berhubungan dengan pembedahan.

Hasil yang diharapkan


Bayi atau anak dapat mempertahankan tingkat kenyamanan yang ditandai oleh tangisan atau
iritabilitas yang berkurang.
Intervensi Rasional
1. Kaji bayi atau anak untuk mengetahui 1. Bayi atau anak mungkin terlalu muda
iritabilitas, kehilangan selera makan,dan usianya untuk mengekspresikan rasa
kegelisahan setiap 2 jam setelah tidak nyaman melalui kata-kata;
pembedahan. petunjuk perilaku adalah satu-satunya
indikasi nyeri.
2. Beri obat analgesic, sesuai program.
2. Obat analgesik dapat mengurangi nyeri.
3. Lakukan aktivitas pengalihan, misalnya,
permainan, kartu, videotapes, dan 3. Aktivitas pengalihan memfokuskan
membaca buku untuk anak yang lebih kembali perhatian anak, mengurangi
besar. perseosinya terhadap nyeri.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan di rumah.

Hasil yang diharapkan 1


Orang tua mengekspresikan pemahaman tentang instruksi perawatan prabedah di rumah dan
mendemonstrasikan prosedur perawatan di rumah.

Intervensi  Beri bayi makan dengan


menggunakan botol dan dot botol
1. Jelaskan kepada orang tua sifat dari
kelainan dan kebutuhan untuk perawatan yang sesuai (dot botol yang lunak
lanjutan. berbentuk serong atau dot khusus
yang didesain untuk bayi premature;
2. Ajarkan orang tua dari bayi yang botol-peras atau botol biasa).
mengalami celah bibir atau celah
palatum, tentang teknik pemberian
makan berikut ini :
 Atur posisi dot botol di dalam mulut bahwa ia mengonsumsi setiap
bayi berlawan arah dengan celah dan porsi makanan yang
mengarah ke bagian belakang lidah. diberikan.

 Pertahankan bayi dalam posisi tegak  Meletakkan dot botol dengan


atau semi-Fowler cara demikian, dapat
menstimulasi gerakan
 Sendawakan bayi setelah setiap “menyedot” yang digunakan
pemberian 15-30 ml. bayi untuk menghisap cairan
dari dalam botol.
 Bersihkan celah segera setelah
pemberian makan.  Mengatur posisi bayi tegak
atau semi-Fowler dapat
3. Jelaskan kepada orang tua tentang
mencegah regurgitasi per
tujuan dan penggunaan alat pantau
nasal dan tersedak.
apnea, jika alat pantau diprogramkan
untuk penggunaan di rumah.  Menyendawakan dengan
sering dapat mengurangi
Rasional
jumlah udara yang ditelan
1. Penjelasan yang demikian dapat selama pemberian makan
mengurangi kecemasan, dan sehingga mengurangi rasa
meningkatkan kepatuhan terhadap tidak nyaman bayi.
terapi yang diprogramkan dan
pembedahan selanjutnya.  Membersihkan celah segera
setelah pemberian makan
2. Karena kelainan tersebut, orang tua dapat mengurangi resiko
perlu member perhatian khusus saat infeksi.
pemberian makan bayi.
3. Bayi mungkin memerlukan
 Karena kelainan ini mungkin pemantauan terhadap apnea, untuk
refleks menghisapnya tidak mendeteksi episode apnea yang
efektif. Menggunakan alat berhubungan dengan kesulitan
pemberian makan yang pernapasan akibat aspirasi pemberian
sesuai dapat memastikan makan.

Hasil yang diharapkan 2

Orang tua dapat mengekspresikan pemahaman tentang instruksi perawatan di rumah dan
mendemonstrasikan prosedur perawatan di rumah.
Intervensi

1. Ajarkan orang tua tentang teknik 4. Setelah pembedahan celah bibir,


pemberian makan berikut ini : instruksikan orang tua untuk mengatur
posisi bayi atau anak pada ayunan bayi,
 Gunakan sendok, bukan garpu, untuk atau dalam posisi miring atau telentang –
member makanan lunak, serta spuit jangan menekan daerah abdomen –
perujung karet atau mangkuk (jika dengan kepala tempat tidur ditinggikan;
memungkinkan) untuk member bayi setelah pembedahan celah palatum,
atau anak cairan. instruksikan orang tua untuk
 Jangan biarkan anak menggunakakn meletakkannya dalam posisi tengukurap.
sedotan. 5. Beri tahu orang tua untuk mengantisipasi
2. Ajarkan orang tua cara merawat alur perlunya bayi atau anak mengurangi
jahitan : tangisan.

 Gunakan larutan salin dan aplikator 6. Jelaskan kepada orang tua pentingnya
perawatan tindak lanjut, termasuk
berujung kapas untuk membersihkan
alur jahitan. perlunya inspeksi telinga dan evaluasi
pendengaran setiap 2-4 bulan dan
 Oleskan salep antibiotic sesuai pemeriksaan rutin serta imunisasi.
program untuk menutup insisi.
7. Diskusikan kemungkinan perawatan
 Periksa area insisi bedah untuk lanjutan di pusat kraniofasil regional jika
melihat tanda infeksi, misalnya, memungkinkan- termasuk terapi wicara,
kemerahan, pembengkakan, dan perawatan ortodonik, dan pembedahan.
drainase purulen, dan laporkan
Rasional
temuan tersebut kepada dokter.
1. Menggunakan sendok makanan padat,
 Beri air sedikit-sedikit setelah
dan spuit berujung karet untuk cairan
pemberian makan, untuk membuang
dapat mengurangi risiko trauma pada
sisa susu yang menempel, mengingat
alur jahitan. Menggunakan sedotan dapat
ini merupakan media yang baik bagi
membahayakan alur jahitan.
pertumbuhan bakteri dan infeksi.
2. Perawatan alur jahitan yang benar dapat
3. Sampaikan kepada orang tua bahwa
memastikan kebersihan sehingga
mereka harus mempertahankan lengan
mengurangi resiko infeksi, dan
bayi atau anak terfiksasi. Jelaskan bahwa
mengurangi pembentukan kerak yang
mereka harus melepas restrain secara
dapat menyebabkan jaringan parut
berkala, mempertahankan agar bayi atau
membesar; infeksi membutuhkan
anak tetap diawasi.
intervensi medis.
3. Restrain lengan mencegah bayi atau perkembangan saluran eustaki yang
anak menggaruk alur jahitan, atau abnormal dapat mempredisposisi bayi
memasukkan benda di dalam mulutnya. atau anak pada serangan otitis media
Melepaskan restrain memungkinkan yang lebih sering, yang dapat mengarah
ROM dan mencegah gangguan pada kehilangan pendengaran.
neurovascular. Pemeriksaan rutin dan imunisasi
membantu mempertahankan kesehatan
4. Mengatur posisi bayi atau anak melalui optimal.
cara ini, mencegahnya menggosokkan
bibir ke linen tempat tidur. 7. Anak-anak dengan celah palatum dapat
mengalami hambatan wicacar dan
5. Menangis yang lama menyebabkan masalah struktur geligi sehingga
tegangan pada alur jahitan. membutuhkan pembedahan. Anak
6. Inspeksi telinga dan evaluasi mungkin memerlukan perawatan yang
pendengaran sangat penting, karena ekstensif, bergantung ada keparahan
defek.

Daftar periksa pendokumentasian

Selama perawatan di rumah sakit, catatan berikut telah dibuat :

 Status anak dan temuan pengkajian saat masuk rumah sakit

 Perubahan pada status anak atau bayi

 Temuan laboratorium dan uji diagnostic yang relevan

 Asupan nutrisi

 Status pertumbuhan dan perkembangan anak

 Respons anak/bayi terhadap terapi

 Reaksi anak dan orang tua terhadap penyakit dan hospitalisasi

 Pedoman penyuluhan keluarga dan orang tua

 Pedoman perencanaan pemulangan


Miringotomi

PENDAHULUAN
Miringotomi adalah insisi bedah pada bagian inferior membrane timpanik untuk membuat suatu
drainase cairan dari telinga tengah. Insersi slang miringotomi (timpanostomi) memungkinkan
cairan keluar secara terus- menerus dan membuat tekanan pada telinga tengah menjadi setara.
Pembedahan yang biasanya diindikasikan untuk anak yang mengalami kekambuhan infeksi
telinga (umumnya pada anak-anak yang berusia dibawah usia 3 tahun), dapat dilakukan di
fasilitas rawat jalan. Hasil yang diharapkan bergantung pada keefektifan slang miringotomi
dalam mencegah kekambuhan infeksi. komplikasi yang potensial meliputi kehilangan
pendengaran dan infeksi.
PENGKAJIAN
Mata, telinga, hidung, dan tenggorok

 Infeksi telinga kronis (biasanya sekurang-kurangnya 4 kali dalam satu tahun)

 Nyeri pada telinga

 Drainase berwarna hijau kekuningan dari telinga

 Nyeri ketika menelan


Integumen

 Demam
Psikososial

 Iritabilitas

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Risiko cedera (perdarahan) yang berhubungan dengan pembedahan.
Hasil yang diharapkan
Anak tidak memperlihatkan tanda perdarahan akibat dari pembedahan yang ditandai oleh tidak
ada perdarahan, nilai hemoglobin dan hematokrit sesuai usia, serta membrane mukosa berwarna
merah muda.

Intervensi Rasional
1. Pantau jumlah drainase telinga selama 1. Sedikit drainase yang berwarna
periode pascaoperasi. Segera laporkan kemerahan adalah normal selama
kepada ahli bedah bila ada perdarahan beberapa hari pertama setelah
yang berat atau perdarahan yang terjadi pembedahan. Perdarahan yang berat atau
lebih dari 3 hari setelah pembedahan. perdarahan yang terjadi selama lebih
dari 3 hari setelah pembedahan
merupakan fenomena yang tidak normal.
2. Beri obat antihistamin dan dekongestan, 2. Obat-obatan ini dapat mengonstriksi
sesuai program. pembuluh darah sehingga mengurangi
jumlah perdarahan.
3. Nilai-nilai ini bila ditemukan rendah
3. Pantau nilai hemoglobin dan
abnormal, dapat mengindikasikan
hemakrodit.
perdarahan.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Ansietas (anak dan orang tua) yang berhubungan dengan prosedur bedah dan peristiwa
perioperasi.
Hasil yang diharapkan
Anak dan orang tua mengalami penurunan rasa cemas yang ditandai oleh ungkapan pemahaman
tentang prosedur pembedahan dan lingkungan pembedahan.

Intervensi
1. Jelaskan prosedur bedah kepada anak dan orang tua dengan menggunakan istilah yang
sederhana. Apabila anak menjalani anestesi local, jelaskan bahwa ia akan terbangun
selama prosedur sehingga ahli bedah dapat menguji pendengarannya. Jawab setiap
pertanyaannya dengan sederhana dan jujur.
2. Jelaskan bahwa tergantung waktu pembedahan, anak mungkin tidak diberi makan atau
minum setelah tengah malam pada hari pembedahan dilakukan untuk mencegah anak
muntah dan aspirasi selama pembedahan.
3. Jelaskan kepada orang tua bahwa pembedahan mungkin tidak dilakukan jika anak
memiliki tanda dan gejala infeksi akut, termasuk peningkatan suhu, hidung terdapat
secret, dan nyeri pada telinga, pada hari pembedahan.
4. Beri tahu orang tua tentang kemungkinan lama pembedahan dan tempat mereka dapat
menunggu selama prosedur dan periode pemulihan. Pastikan mereka mengetahui orang
yang akan menghubungi mereka, ketika prosedur selesai dilakukan.
5. Jelaskan kepada anak dan orang tua tentang kemungkinan kondisi pascaoperasi, termasuk
drainase telinga, kehilangan pendengaran, dan nyeri.

Rasional
1. Informasi yang demikian dapat mengurangi rasa takut dan kecemasan dengan
mempersiapkan anak dan orang tua, untuk mengantisipasi peristiwa apa yang akan terjadi
selama pembedahan.
2. Anak mungkin menjadi takut jika ia tidak memperoleh makanan atau minuman sepanjang
malam, atau pada pagi hari sebelum pembedahan. Menjelaskan hal ini kepada anak
sebelumnya dapat mengurangi rasa cemas dan takut.
3. Pembedahan tidak dapat dilakukan dalam kondisi ini, sehubungan dengan risiko
septicemia atau infeksi yang meluas.
4. Tidak mengetahui berapa lama pembedahan berlangsung dapat membuat orang tua cemas
selama pembedahan. Mengetahui berapa lama pembedahan berlangsung , dan siapa orang
yang akan berbicara dengannya setelah prosedur, dapat mengurangi rasa tajut dan
kekhawatiran mereka.
5. Memahami apa yang akan terjadi setelah prosedur, dapat mengurangi rasa cemas.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan di rumah.

Hasil yang diharapkan


Orang tua mengungkapkan pemahaman tentang instruksi perawatan di rumah.
Intervensi Rasional
1. Anjurkan orang tua anak untuk segera 1. Tanda-tanda ini dapat mengindikasikan
melaporkan kepada doktersetiap infeksi atau perdarahan
kejadian demam, peningkatan drainase
yang bercampur darah, atau peningkatan
rasa nyeri.
2. Pemasangan slang memungkinkan air
2. Jelaskan kepada orang tua untuk masuk ke dalam telinga tengah dengan
menjaga telinga anak tidak basah. mudah sehingga meningkatkan resiko
Anjurkan mereka untuk meletakkan bola infeksi.
kapas atau penyumbat teinga di dalam
telinga anak selama anak mandi dan
keramas sampai slang keluar atau dokter
menasihatkan hal yang sebaliknya. Juga
anjurkan mereka untuk tidak
membiarkan anaknya berenang selama
masa ini.
3. Instruksikan orang tua untuk menutup 3. Udara dingin dapat menimbulkan nyeri
telinga anak ketika ia bepergian keluar telinga.
dalam cuaca dingin, dan berangin.
4. Anak dapat mengalami kehilangan
4. Sampaikan kepada orang tua untuk pendengaran selama beberapa minggu
bertatap muka dngan anak ketika pertama setelah pembedahan.
berbicara dengannya dan berbicara
dengan lebih jelas dan sedikit lebih
keras.
5. Ajarkan orang tua tujuan dan 5. Anak mungkin membutuhkan obat
penggunaan obat analgesic dan antibiotic untuk mengurangi resiko
antibiotic; jelaskan juga cara pemberian, infeksi pascaoperasi, dan analgesic
dosis, dan efek sampuing. Peringatkan untuk membantu mengendalikan rasa
mereka untuk tidak member anak obat nyeri. Aspirin dapat menyebabkan
dari golongan aspirin. perdarahan.

Daftar periksa pedokumentasian


Selama perawatan di rumah sakit, catatan berikut telah dibuat :
 Status anak dan temuan pengkajian saat masuk rumah sakit
 Perubahan pada status anak
 Temuan laboratorium dan uji diagnostik yang relevan

 Asupan nutrisi
 Respons anak terhadap terapi

 Reaksi anak dan orang tua terhadap penyakit dan hospitalisasi

 Pedoman penyuluhan keluarga dan pasien

 Pedoman perencanaan pemulangan

Timpanoplasti
PENDAHULUAN
Timpanoplasti, bedah rekonstruksi mekanisme pendengaran telinga tengah, dilakukan untuk
memperbaiki gendang telinga yang mengalami rupture akibat infeksi telinga yang sering.
Namun, beberapa anak mengalami kehilangan pendengaran yang permanen.
PENGKAJIAN
Mata, telinga, hidung, dan tenggorok

 Infeksi telinga kronis (biasanya lebih dari 4 kali per tahun)

 Kehilangan pendengaran

 Nyeri telinga

 Drainase dari telinga


Integumen

 Suhu meningkat

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Ansietas ( anak dan orang tua ) yang berhubungan dengan prosedur bedah dan kondisi
perioperatif.
Hasil yang diharapkan
Anak dan orang tua mengalami penurunan rasa cemas yang ditandai oleh ungkapan pemahaman
tentang prosedur bedah dan kondisi sekitar pembedahan.

Intervensi pertanyaan dengan jujur dan sederhana.


Apabila anak akan menjalani anesthesia
1. Jelaskan prosedur pembedahan kepada local, ia akan menjalani anesthesia local,
anak dan orang tua, dan jawab setiap ia akan terjaga selama pembedahan
sehingga ahli bedah dapat menguji bahwa pendengaran anak dapat menurun
pendengarannya, tetapi ia tidak dapat pada awalnya, tapi akan membaik
merasakan nyeri. seiring waktu.
2. Jelaskan bahwa pemberian makan atau Rasional
minum bergantung pada waktu
pembedahan, anak mungkin tidak 1. Menjelaskan prosedur bedah dan
diizinkan makan atau minum apapun menjawab pertanyaan dapat
setelah tengah malam pada hari meningkatkan rasa aman sehingga
pembedahan, untuk mencegah resiko mengurangi rasa cemas dan takut.
muntah dan aspirasi.
2. Anak akan takut jika dilarang makan
3. Jelaskan pada orang tua bahwa atau selama malam hari dan pagi hari
pembedahan mungkin tidak dilakukan sebelum pembedahan. Penjelasan hal ini
jika anak menunjukkan tanda dan gejala kepada anak dapat mengurangi rasa
infeksi akut, termasuk peningkatan suhu, takut dan cemas.
hidung berair serta nyeri telinga.
3. Pembedahan tidak dapat dilakukan
4. Inormasikan kepada orang tua tentang dalam keadaan seperti ini karena
kemungkinan lama pembedahan, dan beresiko terjadi septicemia, atau infeksi
tempat mereka harus menunggu selama yang meluas.
prosedur dan periode pemulihan.
4. Tidak mengetahui berapa lama
Pastikan mereka mengetahui bahwa ada
pembedahan berlangsung dapat
orang yang akan menghubungi mereka
membuat orang tua cemas selama
ketika prosedur selesai.
pembedahan. Mengetahui berapa lama
5. Jelaskan kepada anak dan orang tua pembedahan harus berlangsung, dan
tentang peristiwa pascaoperasi yang siapa yang akan berbicara dengan
biasa terjasi, termasuk perincian tentang mereka setelah prosedur dapat
nyeri yang akan timbul, perdarahan, dan mengurangi rasa takut dan kekhawatiran
kehilangan pendengaran. Jelaskan ahwa mereka.
anak dapat mengalami sedikit nyeri,
5. Memahami peristiwa yang akan terjadi,
yang biasanya dapat dikendalikan
mempersiapkan anak dan orang tua
dengan obat analgesic, dan bahwa ia
menghadapi kondisi yang akan terjadi
mungkin mengalami perdarahan dalam
setelah pembedahan sehingga membantu
jumlah minimal, kemungkinan berupa
meredakan rasa takut dan cemas.
drainase bercampur darah. Juga jelaskan

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Resiko cedera ( perdarahan ) yang berhubungan dengan pembedahan.

Hasil yang diharapkan


Anak tidak menunjukkan tanda perdarahan yang ditandai oleh tidak ada drainase, nilai
hemoglobin dan hematologi yang sesuai usia.

Intervensi Rasional
1. Periksa balutan anak setiap 1 hingga 2 1. Sedikit perdarahan akdang-kadang
jam untuk melihat tanda perdarahan terjadi setelah pembedahan. Namun,
yang berlebihan. Gambar lingkaran di perdarahan berlebihan dapat
sekeliling tepi luar drainase setiap mengindikasikan perdarahan, dan harus
waktu. dilaporkan segera kepada dokter.
Member tanda pada balutan
menunjukkan kemajuan atau resolusi
drainase.
2. Meninggikan kepala tempat tidur dapat
2. Tinggikan kepala tempat tidur 300
mengurangi tekanan intracranial
sehingga mengurangi resiko perdarahan.

3. Pasang balutan tekanan selama 24 jam 3. Suatu balutan tekanan bertujuan


pertama setelah pembedahan. mengurangi perdarahan dan
pembengkakan pascaoperasi.
4. Anjurkan anak untuk batuk dan bersin
dengan mulut terbuka, hindari membuat 4. Batuk atau bersin dengan mulut tertutup,
tekanan yang kuat darui hidung, dan mengembuskan kuat-kuat melalui
hindari anak terpajan pada suara atau hidung, dan pajanan pada suara keras
music yang keras. dapat meningkatkan tekanan di dalam
telinga dan dapat menyebabkan
perdarahan.

DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan perawatan di rumah.

Hasil yang diharapkan


Orang tua mengungkapkan pemahaman tentang instruksi perawatan di rumah.
Intervensi harus naik lebih dari jumlah itu, ia harus
keluar dari elevator setelah naik 8 lantai,
1. Instruksikan orang tua memantau anak tunggu sampai keadaan ekuilibrium
untuk mendeteksi bila ada demam, tercapai kembali, dan kemudian kembali
peningkatan drainase bercampur darah, menaikinya.
dan peningkatan rasa nyeri.
2. Jelaskan kepada orang tua untuk
mencegahagar air tidak sampai masuk ke Rasional
dalam telinga. Jelaskan kepada mereka
untuk tidak mengeramas rambut anak 1. Tanda ini dapat mengindikasikan infeksi
selama satu minggu setelah pembedahan, atau hemoragi, dan membutuhkan
meletakkan bola kapas atau sumbatan penatalaksanaan medis segera.
telinga saat mandi atau keramas, dan
2. Air di dalam telinga dalat menyebabkan
melarang berenang hingga dokter
tampon menyerap terlalu dini atau menjadi
memperbolehkannya.
rusak. Juga dapat menimbulkan nyeri dan
3. Anjurkan orang tua untuk member anak dan menimbulkan infeksi.
obat analgesic ringan (bukan dari
3. Obat analgesic membantu mengontrol rasa
golongan aspirin) untuk mengatasi nyeri.
nyeri; aspirin dapat menimbulkan resiko
4. Nasihatkan orang tua bahwa mereka perdarahan.
mungkin perlu berbicara dengan irama
4. Anak akan mengalami gangguan
lebih lambat serta volume lebih keras
pendengaran pada telinga yang terkena
kepada anak, dan mengeraskan volume
selama 3-6 minggu setelah pembedahan.
suara televise atau radio.
5. Ketinggian dapat meningkatkan tekanan di
5. Nasihatkan orang tua untuk menganjurkan
dalam saluran eustaki dan telinga bagian
kepada anak untuk menghindari menaiki dalam, kemungkinan menyebabkan tandur
elevator lebih dari 8 lantai. Apabila ia membrane timpanik tanggal.
Daftar periksa pendokumentasian
Selama perawatan di rumah sakit, catatan berikut telah dibuat :
 Status anak dan temuan pengkajian saat masuk rumah sakit
 Perubahan pada status anak
 Temuan laboratorium dan diagnostik yang relevan

 Asupan nutrisi

 Respons anak terhadap terapi

 Reaksi anak dan orang tua terhadap penyakit dan hospitalisasi

 Pedoman penyuluhan keluarga dan pasien

 Pedoman perencanaan pemulangan

Vous aimerez peut-être aussi