Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Patofisiologi
Virus masuk ke paru menyebabkan inflamasi. Inflamsi ini mengakibatkan sekresi mucus dan edem
Sehingga aliran udara tidak adekuat , sisa udara tadi mengendap dan terjadi overinflasi lalu ia
mengganggu pertukaran udara sehinga menyebabkan hipoksia lalu kemudian timbul takipnue dan
hiperkapnie
Pathogenesis
allergen yang terhirup dikenali oleh antigen presenting cell (APC). Setelah dikenali, allergen diproses dan
dipresentasikan menuju sel T. sel T membrikan respom berupa interleukin yang menstimulasi sel B
untuk memproduksi Ig-E. antibody ini mengikat mast cell dan basofil pada reseptor berafinitas tinggi di
permukaan mast cell dan basofil. Ikatan Ig-E menginduksi degranulasi mast cell dan basofil sehingga
melepaskan mediator inflamasi (seperti histamin)
Pemeriksaan penunjang
Spirometri
Fungsi : diagnosis asma, menilai beratnya obstruksi, efek pengobatan
Dilakukan sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator hirup (inhaler atau nebulizer)
golongan β-adrenergic
Diagnosis asma : peningkatan VEP1 (Volume Ekspirasi Paksa) atau KVP (Kapasitas Vital
Paksa) sebanyak 20% → kurang dari 20% tidak berarti bukan asma
Hanya untuk menyingkirkan penyakit lain dengan gejala seperti asma atau komplikasi
Sering ditemukan eosinofilia pada asma bronkial → bronkitis kronik tidak ditemukan
Tatalaksana
Agonis β2 inhalasi