Vous êtes sur la page 1sur 42

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN INTRANATAL CARE

FISIOLOGIS PADA NY. “H” GIV PIII A0 DENGAN INPARTU KALA I


FASE AKTIF DI BPS BIDAN HALIJAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS
JATI RAYA
TANGGAL 24-01-2012

No. Register :
Tgl. MRS : 24-01-2012
Tgl. Pengkajian: 24-01-2012
Diagnosa : Inpartu Kala
Nama pengkaji : Sri hardianti T

I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas Ibu/Suami
Nama : Ny. H/ Tn. L
Umur : 40 tahun/ 40 tahun
Suku : Muna/Muna
Agama : Islam/ Islam
Pendidikan : SMP/ SMA
Pekerjaan : IRT/ Pegawai Honorer
Alamat : Jl. Jati Raya

B. Data Biologis
1. Keluhan utama :
Ibu mengeluh nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran
lendir campur darah.
2. Keluhan utama saat pengkajian:
Ibu mengeluh nyeri perut tembus belakang disertai pengeluaran
lendir campur darah.
3. Riwayat keluhan utama:
a. Mulai timbulnya : sejak tanggal 23-01-2009 pkl. 19.00 WITA

1
b. Sifat keluhan : hillang timbul
c. Lokasi keluhan : daerah perut tembus belakang
d. Faktor pencetus : kontraksi uterus (his)
e. Keluhan yang menyertai : tidak ada
f. Pengaruh keluhan terhadap aktivitas tubuh : mengganggu
g. Usaha klien untuk mengatasi keluhan : istirahat sambil
mengelus-elus pinggang dan bokongnya

C. Riwayat Kesehatan yang Lalu


1. Ibu mengatakan tidak pernah/sedang menderita penyakit yang serius
seperti jantung, TBC, Hepatitis, dan lain-lain
2. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis, dan lain-lain.
3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat operasi, opname dan transfusi
darah.
4. Ibu mengatakan tidak ada riwayat alergi maupun adiksi terhadap
makanan, obat-obatan dan alcohol.
5. Ibu mengatakan baik dari pihak ibu maupun suami tidak ada riwayat
penyakit keturunan (seperti Jantung, Diabetes Mellitus, dan lain-
lain) dan penyakit menular (seperti TBC, Hepatitis dan sebagainya).

D. Riwayat Reproduksi
1. Riwayat Haid
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus haid : 28-30 hari
c. Durasi haid : 6-7 hari
d. Perlangsungan : normal
e. Kelainan haid : tidak ada
f. Dismenorea : tidak ada

2. Riwayat Obstetri
a. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

2
KEHAMILAN PERSALINAN NIFAS
K Tahun Umur Penolong Jenis Perlangs JK BBL KU Perlang Lama
e (mgg) ungan (gr) (ibu+bayi sungan menyusui
1 2002 aterm Bidan Spontan Normal L - Baik Normal 2 thn
LBK
Spontan
LBK
2 2005 aterm Bidan Normal P - Baik Normal 2 thn
Spontan
LBK
3 2007 aterm Bidan Normal L - Baik Normal 2 thn

4 Hamil
sekara
ng

b. Riwayat Kehamilan
 GIV PIII A0
 Ibu mengatakan haid terakhir tanggal ?-04-2011
 Sejak amenorea:
Trimester I
- Ibu mengatakan kadang-kadang pusing
- Ibu mengatakan sering buang air kecil
- Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut yang
hebat
- Ibu mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan
Trimester II
- Ibu mengatakan mulai merasakan pergerakan janin sejak
umur kehamilan 4 bulan sampai sekarang. Pergerakan
janin dirasakan kuat pada perut kanan bagian bawah.
- Ibu mengatakan pernah mendapatkan imunisasi TT 2×
selama hamil. TT1 pada umur kehamilan 6 bulan dan
TT2 pada umur kehamilan 7 bulan.

3
- Ibu mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan dan
nyeri perut.
Trimester III
- Ibu mengatakan cepat lelah dans sering kencing pada usia
kehamilan 7 bulan

3. Riwayat Ginekologi
a. Ibu mengatakan tidak ada riwayat Penyakit Menular Seksual
maupun infeksi alat reproduksi.
b. Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit Neoplasma.

4. Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah menjadi akseptor KB.

E. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar


2. Kebutuhan Nutrisi
Kebiasaan
a. Frekwensi makan : 3 x sehari, terdiri dari nasi, ikan, telur,
daging, sayur dan buah (porsi makan habis, kadang-kadang
tidak)
b. Nafsu makan : baik
c. Kebutuhan minum/ cairan : 6-7 gelas
d. Ibu mengatakan tidak ada makanan pantangan.
Selama Inpartu
a. Nafsu makan ibu berkurang, karena ibu merasa cemas
b. Konsumsi makanan terdiri dari nasi, roti, ikan dan sayur
c. Kebutuhan minum/ cairan : 6-7 gelas terdiri dari 6 gelas air
putih dan 1 gelas susu.

3. Kebutuhan Eliminasi
Kebiasaan BAK
a. Frekwensi BAK : 4-5 x/ hari
b. Warna/ bau : kekuning-kuningan/ khas amoniak

4
c. Gangguan BAK : -
Kebiasaan BAB
a. Frekwensi BAB : 1 – 2 x/ hari
b. Warna/ konsistensi : kuning/ lunak
c. Gangguan BAB : -
Selama Inpartu
a. Ibu mengatakan BAK 2 kali selama inpartu dan tidak mengalami
gangguan BAK
b. Ibu mengatakan belum BAB selama periode inpartu.

4. Kebutuhan Kebersihan Diri


Kebiasaan
a. Kebersihan rambut : bersih, keramas 3x seminggu,
menggunakan shampoo.
b. Kebersihan badan : bersih, mandi 2x sehari menggunakan sabun
mandi.
c. Kebersihan gigi/mulut : dibersihkan 2x sehari setiap mandi dan
sebelum tidur.
d. Kebersihan kuku/tangan dan kaki : dipotong setiap kali panjang.
e. Kebersihan genitalia/anus : dibersihkan setiap kali BAK/BAB
dan mandi.
f. Kebersihan pakaian : diganti setiap kali kotor atau sesudah
mandi.
Selama Inpartu
Ibu mengatakan belum mandi dan membersihkan diri selama inpartu

5. Kebutuhan Istirahat/ Tidur


Kebiasaan
a. Istirahat/ tidur siang pukul 13.00 – 15.00 (rata-rata ± 2 jam)
b. Istirahat/ tidur malam pukul 21.00 – 05.00 (rata-rata ± 8 jam)
Selama hamil
Istirahat/ tidur terganggu karena nyeri yang dirasakan ibu.

5
F. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum baik
b. Kesadaran composmentis
c. TB : 154 cm, BB selama hamil : 56 kg, sebelum hamil : 45 kg

2. Pemeriksaan tanda-tanda vital :


a. TD : 100/80 mmHg
b. N : 82 x/ menit
c. S : 37 °C
d. P : 22 x/ menit

3. Pemeriksaan Khusus (Inspeksi, Palpasi dan Auskultasi)


a. Kepala dan rambut
Inspeksi:
 Kepala : bulat
 Rambut : ikal, hitam, panjang dan tidak berketombe
Palpasi:
 Kepala :
- tidak ada benjolan/massa
- tidak ada nyeri tekan
 Rambut : lembut

b. Wajah/muka
Inspeksi:
- Tidak pucat
- Ekspresi wajah meringis saat nyeri

c. Mata
Inspeksi dan palpasi:
- Konjungtiva tidak pucat
- Sclera tidak ikterus

6
d. Hidung
Inspeksi:
- Tidak ada sekret
- Tidak ada epistaksis maupun polip

e. Telinga
Inspeksi : Tidak ada sekret
Palpasi : Tidak ada benjolan

f. Mulut/gigi
Inspeksi:
 Mulut
- Bibir tidak pucat
- Mukosa bibir lengkap
- Tidak ada sariawan
 Gigi
- Lengkap
- Tidak ada caries
g. Leher
Inspeksi dan palpasi:
- Tidak nampak/teraba pembesaran kelenjar tiroid
- Tidak nampak/teraba pembesaran vena jugularis atau arteri
karotis

h. Ekstremitas atas
Inspeksi : Pergerakan kedua tangan baik

i. Dada (khususnya Payudara)


Inspeksi:
- Simetris kiri dan kanan
- Tampak tegang
- Hiperpigmentasi areola mammae
- Putting susu menonjol

7
- ASI -/-
Palpasi:
- Teraba hangat
- Tidak ada penimbunan ASI
- Colostrum +/-

j. Abdomen
Inspeksi:
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
- Tonus otot perut tegang
- Tidak ada luka bekas operasi
- Tampak striae livide dan linea nigra
- Tampak gerakan janin
Palpasi:
- Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus xyfoideus (32 cm).
Pada fundus uteri teraba bagian yang lunak, tidak bundar dan
tidak melenting.
- Leopold II : Pada sisi kanan perut ibu teraba bagian keras,
datar dan memanjang seperti papan, sedangkan pada sisi kiri
teraba bagian-bagian kecil. (punggung kanan)
- Leopold III : Pada bagian terendah janin teraba bagian keras,
bundar dan melenting. (presentasi kepala)
- Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP
(penurunan kepala 2/5).
Auskultasi : BJF (+) dengan frekuensi 150x/ menit, terdengar
kuat, jelas dan teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu.

k. Genitalia
Inspeksi:
- Tampak pengeluaran lendir campur darah
Palpasi:
- Tidak ada oedema dan varises

8
l. Anus
Inspeksi: Tidak ada hemoroid

m. Ekstremitas bawah
Inspeksi : Pergerakan baik
Palpasi : Tidak ada oedema dan varises

G. Data Psikologis
Ibu merasa cemas/khawatir dengan kondisi dirinya dan janinnya.

H. Data Sosial
1. Hubungan ibu, suami serta keluarga baik
2. Peran ibu sebagai pengelola rumah tangga dan suami sebagai
pengambil keputusan melalui musyawarah.
I. Data Spiritual
Ibu berdoa agar persalinannya berlangsung baik dan janinnya selamat.

J. Pemeriksaan Obstetri pada Periode Inpartu


Tanggal 23-01-20012 pukul 22.00 WITA
Keluhan utama: Ibu datang ke BPS dengan keluhan nyeri perut tembus
belakang disertai pengeluaran lendir campur darah. Nyeri dirasakan
sejak tanggal 23-01-2012 pukul 19.00 WITA.

9
1. KALA I
a. Awal Kala I tanggal 23-01-2012 pkl. 19.00 WITA – tgl 24-01-2012
pkl. 04.30 WITA
Tanggal 23-01-2012 pukul 23.00 WITA
 Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis
 Pemeriksaan tanda-tanda vital:
- TD : 100/80 mmHg
- N : 82 x/ menit
- S : 36,5 °C
- P : 18 x/ menit
 Palpasi Leopold:
- Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus xyfoideus (32 cm).
Pada fundus uteri teraba bagian yang lunak, tidak bundar dan
tidak melenting.
- Leopold II : Pada sisi kanan perut ibu teraba bagian keras,
datar dan memanjang seperti papan, sedangkan pada sisi kiri
teraba bagian-bagian kecil. (punggung kanan)
- Leopold III : Pada bagian terendah janin teraba bagian keras,
bundar dan melenting. (presentasi kepala)
- Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP
(penurunan kepala 2/5).
 Auskultasi: BJF (+) dengan frekuensi 150x/ menit, terdengar
kuat, jelas dan teratur pada kuadran kanan bawah perut ibu.
 Pemeriksaan dalam pervaginam (VT) dengan hasil:
- Dinding vagina : elastis
- Portio : lunak tipis
- Pembukaan : 5 cm
- Ketuban : (+)
- Presentasi : kepala
- Posisi : uuk. kanan depan
- Penurunan kepala : Hodge II-III

10
- Moulage : tidak ada
- Kesan panggul : normal
Anjuran:
1. Anjurkan ibu untuk makan dan minum.
2. Jelaskan pada ibu bahwa jika ada kontraksi ibu belum boleh
meneran dan sebaiknya bernapas panjang.
3. Anjurkan ibu untuk berbaring miring ke kiri untuk memberi rasa
nyaman dan membantu penurunan kepala janin.
4. Dukung dan beri semangat serta anjurkan keluarga untuk
mengucapkan kata-kata yang membesarkan hati ibu.
5. Anjurkan ibu untuk berdoa agar persalinannya berjalan lancar
dan janinnya lahir dengan selamat.
6. Lakukan persiapan pertolongan persalinan
a. Partus set
 2 klem kocher  4 kapas DTT
 1 buah ½ kocher  Gaas steril secukupnya
 Gunting tali pusat  Spuit 3 cc
 Benang tali pusat  Kateter Nelaton
 2 psg hanscoen DTT
b. Sphygmomanometer dan stetoskop monokuler
c. Stetoskop Laenec
d. Thermometer
e. Arloji
f. Obat-obatan: Oksitosin 1 ampul
g. Wadah DTT 2 buah, masing-masing berisi:
 Larutan klorin 0,5%
 Air DTT
h. Tempat sampah:
 Sampah basah
 Sampah kering
i. Tempat plasenta

11
j. Pakaian ibu
 Baju ibu  Sarung
 Alas bokong  Pembalut
 Handuk  Gurita
k. Pakaian bayi
 Baju bayi + topi  Sarung/ selimut bayi
 Handuk  Kaus tangan/ kaki
l. Partograf

 Observasi his dan BJF


Tanggal 23-01-2012 pukul 23.30-00.00 WITA
- His 3x dalam 10 menit, durasi 20-40 detik
- BJF (+), frekuensi 145x/ menit

Tanggal 24-01-2012 pukul 00.00-00.30 WITA


- His 3x dalam 10 menit, durasi 20-40 detik
- BJF (+), frekuensi 143x/ menit

Tanggal 24-01-2012 pukul 00.30-01.00 WITA


- His 3x dalam 10 menit, durasi 20-40 detik
- BJF (+), frekuensi 146x/ menit
- Ibu berkemih ± 200 cc

Tanggal 24-01-2012 pukul 01.00-01.30 WITA


- His 4x dalam 10 menit, durasi >40 detik
- BJF (+), frekuensi 150x/ menit
Tanggal 24-01-2012 pukul 01.30-02.00 WITA
- His 4x dalam 10 menit, durasi >40 detik
- BJF (+), frekuensi 150x/ menit
Tanggal 24-1-2012 pukul 02.00-02.30 WITA
His 4x dalam 10 menit, durasi >40 detik
DJJ (+) Frekuensi 151x/m
Pemeriksaan dalam pervaginam ( VT) Dengan hasil :

12
o Dinding vagina : elastis
o Portio : lunak tipis
o Pembukaan : 8 cm
o Ketuban : (+)
o Presentasi : kepala
o Posisi : uuk kanan depan
o Penurunan kepala : hodge II-III
o Moulase : tidak ada
o Kesan panggul : normal
- Ibu mengatakan his makin kuat dan ingin meneran
Anjuran:
2. Anjurkan ibu untuk makan dan minum
3. Sampaikan pada ibu bahwa ia belum boleh meneran
4. Anjurkan ibu untuk berganti-ganti posisi
5. Anjurkan ibu untuk berdoa

Tanggal 24-01-2012 pukul 02.30-03.00 WITA


- His 5x dalam 10 menit, durasi >40 detik
- BJF (+), frekuensi 148x/ menit

Tanggal 24-01-2012 pukul 03.00-03.30 WITA


- His 5x dalam 10 menit, durasi >45 detik
- BJF (+), frekuensi 145x/ menit
Tanggal 24-01-2012 pukul 03.30-04.00 WITA
- His 5x dalam 10 menit durasi >45 detik
- BJF (+), frekuensi 146x/menit
Tanggal 24-01-2012 pukul 04.00-04.30 WITA
- His 5x dalam 10 menit durasi >45 detik
- BJF (+) frekuensi 146x/menit

 Tanggal 24-01-2012 pukul 04.30 WITA, ketuban pecah spontan,


berwarna jernih
 Pemeriksaan dalam pervaginam (VT), dengan hasil:

13
- Dinding vagina : elastis
- Portio : melesap
- Pembukaan : 10 cm (lengkap)
- Ketuban : (-)
- Presentasi : kepala
- Posisi : uuk. depan
- Penurunan kepala : Hodge III-IV
- Moulage : tidak ada
- Kesan panggul : normal
 His 5x dalam 10 menit, durasi >45 detik
 BJF (+), frekuensi 145x/detik
 Ibu mulai dipimpin meneran
Anjuran:
1. Sampaikan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap.
2. Anjurkan ibu untuk memilih posisi untuk meneran menurut
kenyamanannya (kecuali posisi terlentang).
3. Anjurkan ibu untuk meneran saat ada his.

14
2. KALA II ( KALA PENGELUARAN )
- Awal kala II pukul 04.30-05.00 WITA
1. Ibu mengatakan ingin BAB
2. Ibu mengatakan sakitnya bertambah sering
- Tanda kala II:
1. Ibu mengatakan ada dorongan untuk meneran
2. Ibu mengatakan ada tekanan pada anus
3. Perineum menonjol
4. Vulva dan sphincter ani membuka
- BJF (+).
- Dekatkan alat pada ibu.
- Letakkan kain/handuk bersih di atas perut ibu.
- Letakkan kain yang dilipat 1/3 di bawah bokong ibu.
- Buka tutup partus set dan pastikan kelengkapan alat.
- Pasang sarung tangan steril pada kedua tangan.
- Ajarkan ibu cara meneran yang baik yaitu saat ada his, kedua
tangan merangkul paha, kepala diangkat dan dagu menempel ke
dada ibu dan dihembuskan melalui mulut.
- Ibu dipimpin meneran saat his muncul kembali.
- Setelah tampak kepala bayi 5-6 cm membuka vulva, lindungi
perineum dengan satu tangan yang dilapisi kain bersih dan kering.
Tangan yang lain menahan kepala bayi agar tidak terlalu cepat
defleksi.
- Cek adanya lilitan tali pusat.
- Tunggu putaran paksi luar secara spontan, lalu pegang kepala
secara biparietal dan lahirkan bahu anterior dan posterior. Setelah
kedua bahu lahir, lahirkan seluruh tubuh bayi dengan teknik
sangga-susur.
- Pkl. 08.35 WITA, lahir bayi perempuan, spontan, LBK, langsung
menangis kuat. Apgar score 1/5: 8/10.

15
- Bayi dikeringkan di atas kain di perut ibu mulai dari kepala, wajah
dan bagian tubuh lainnya kecuali tangan tanpa membersihkan
verniks casesosa.
- Periksa kembali uterus untuk memastikan janin tunggal.
- Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik.
- Berikan suntikan oksitosin 10 IU secara IM pada 1/3 paha kanan
luar (aspektus lateralis).
- Jepit tali pusat bayi dengan kocher. Kocher I, 2-3 cm dari
umbilicus dank kocher II, 1-2 cm dari kocher I.
- Potong dan ikat tali pusat dengan benang tali pusat.
- Ganti kain bayi bila basah, letakkan bayi tengkurap di dada ibu.
- Selimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala
bayi.

16
3. KALA III ( KALA URI )
- Awal kala III pukul 05.00-05.10 WITA
- Keadaan umum ibu baik,kesadaran compsmentis
- Cek tinggi fundus uteri.
- Nilai kelahiran plasenta dengan tanda:
1. Adanya perubahan bentuk uterus
2. Adanya pemanjangan tali pusat
3. Adanya semburan darah tiba-tiba
- Pindahkan klem 5-10 cm di depan vulva.
- Cek pelepasan tali pusat, satu tangan di atas kain di perut ibu dan
tangan lain menegangkan tali pusat.
- Lahirkan tali pusat dengan cara PTT, tegangkan tali pusat kea rah
bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kea rah
belakang-atas (dorso-kranial) secara hati-hati untuk mencegah
inversio uteri.
- Setelah plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong
menarik tali pusat dengan arah ke bawah dan kemudian ke atas.
- Lahirkan plasenta dengan kedua tangan memegang dan memutar
plasenta hingga selaput ketuban terpilin lalu letakkan di tempat
plasenta.
- Segera massage uterus uterus hingga uterus berkontraksi (fundus
teraba keras), sambil tangan yang lain memeriksa kelengkapan
plasenta.

17
4. KALA IV ( PENGAWASAN )
- Awal kala IV pukul 05.10-07.10 WITA
- Keadaan umum ibu baik
- Kesadaran composmentis
- Observasi tanda-tanda vital:
1. TD : 100/70 mmHg
2. N : 83 ×/menit
3. S : 37,5 ºC
4. P : 23 ×/menit
- Observasi fundus uteri dan pastikan kontraksi uterus baik.
- Observasi kandung kemih.
- Ajarkan ibu/keluarga cara massage uterus dan menilai kontraksi.
- Evaluasi jumlah kehilangan darah : ± 150 cc.
- Observasi tekanan darah, denyut nadi, TFU, kandung kemih,
kontraksi dan perdarahan tiap 15 menit pada jam I dan tiap 30
menit pada jam II. Periksa suhu setiap 1 jam.
- Dekontaminasi semua peralatan bekas pakai ke dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit.
- Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang
sesuai.
- Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Bantu ibu memakai
pakaian yang bersih dan kering.
- Pastikan ibu merasa nyaman. Bantu ibu memberikan ASI dan
anjurkan keluarga untuk memberi ibu makan dan minum.
- Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5% dan
keringkan.
- Anjurkan ibu untuk berbaring terlentang selama 8 jam pertama
postpartum.
- Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%,
balikkan bagian dalam ke luar dan rendam selama 10 menit.
- Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

18
- Lengkapi partograf (halaman depan dan belakang). Periksa tanda-
tanda vital dan asuhan kala IV.
- Setelah 10 menit, pakai sarung tangan.
- Lakukan pemrosesan alat bekas pakai:
1. Cuci alat dengan sabun.
2. Bilas dan keringkan.
3. Sterilkan alat.
- Setelah 2 jam postpartum, ibu dipasangkan pembalut dan gurita.
- Berikan health education pada ibu tentang:
1. Anjurkan ibu untuk tetap melakukan massage uterus dan nilai
kontraksi uterus (uterus berkontraksi dengan baik teraba bundar
dan keras).
2. Anjurkan ibu untuk berbaring terlentang selama 8 jam pertama
postpartum.
3. Anjurkan ibu untuk memberitahu bidan jika terjadi perdarahan.
4. Anjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin.
5. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.
6. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi: nasi,
ikan, sayur-sayuran hijau, telur, daging, dan buah-buahan serta
perbanyak minum air putih dan susu.
7. Anjurkan ibu untuk tidak memberikan susu formula pada bayi
jika terus menangis. Beritahu ibu untuk mengecek tali pusat
untuk memastikan tidak ada perdarahan.

19
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL
GIV PIII A0, umur kehamilan 37-42 minggu, intrauterine, tunggal, hidup,
punggung kanan, presentasi kepala, penurunan kepala Hodge II-III, inpartu
Kala I fase aktif, keadaan ibu dan janin baik.
1. GIV PIII A0
Dasar
Data Subyektif :
- Ibu mengatakan hamil keempat dan tidak pernah keguguran
- Ibu mengatakan haid terakhir tgl ?-04-2011
Data Obyektif :
- Tonus otot perut tegang
- Tampak strie albicans dan linea nigra
- Tampak gerakan janin saat inspeksi
- Palpasi Leopold, teraba bagian-bagian janin
- Auskultasi, denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur
dengan frekwensi 150x/menit pada kuadran kanan bawah perut ibu

Analisis dan interpretasi


- Tonus otot perut tegang disebabkan oleh pembesaran uterus selama
kehamilan. Tonus otot perut tegang merupakan salah satu
ciri/diagnosis banding nullipara/primigravida dengan multigravida.
(Mochtar, Rustam: 1998)
- Tanda-tanda pasti adanya kehamilan yaitu terdengar denyut jantung
janin, tampak /teraba gerakan janin saat inspeksi dan teraba bagian-
bagian janin saat palpasi. (Obstetri Fisiologi FK-UNPAD: 1983)

2. Umur kehamilan 37-42 minggu


Dasar
Data subyektif :
- Ibu mengatakan haid terakhir tgl ?-04-2011
Data obyektif :
- TP : ?-01-2012

20
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
- Palpasi leopold : TFU pertengahan pusat- prosessus xyfoideus

Analisis dan interpretasi


- Dari tanggal haid terakhir yaitu ?-04-2011 sampai dengan tanggal
pengkajian yaitu 24-01-2012, terhitung masa gestasi 37-42 minggu.
- Pada usia kehamilan 37-42 minggu, TFU pertengahan pusat
prosessus xyfoideus. (Mochtar, Rustam: 1998)

3. Intrauterin
Dasar
Data subyektif :
- Ibu mengatakan tidak pernah mengalami nyeri perut
- Ibu mengatakan tidak pernah mengalami perdarahan.
- Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 4
bulan sampai saat ini. Pergerakan janin dirasakan kuat pada area
perut kiri bawah.
Data Obyektif :
- Pembesaran perut sesuai umur kehamilan
- Palpasi leopold I-IV, bagian-bagian janin dapat teraba dengan
mudah.
- Saat auskultasi, denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur
dengan frekwensi 144x/menit pada kuadran kanan bawah perut ibu.

Analisis dan interpretasi


- Tidak pernah terjadi pendarahan pervaginaan dan tidak ada rasa
nyeri mengidentifikasikan kehamilan intra uterin. (Obstetri Fisiologi
FK-UNPAD: 1983)
- Pada pemeriksaan palpasi Leopold teraba bagian-bagian janin yang
mengidentifikasi kehamilan intrauterin. (Mochtar, Rustam: 1998)

4. Janin tunggal, hidup


Dasar

21
Data subyektif :
- Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan
4 bulan sampai sekarang. Pergerakan janin dirasakan kuat pada area
perut kiri bawah.
Data Obyektif :
- Saat inspeksi, tampak pergerakan janin.
- Leopold I-IV, tidak ada kesulitan.
- Denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur dengan
frekwensi 150x/menit pada kuadran kanan bawah perut ibu.

Analisis dan interpretasi


- Pada pemeriksaan Leopold, hanya teraba 1 bagian besar janin pada
lokasi yang berbeda menunjukkan janin tunggal.
- Saat inspeksi dan palpasi tampak dan teraba pergerakan janin dan
saat auskultasi DJJ terdengar kuat, jelas dan teratur dengan
menggunakan stetoskop Laenec menunjukkan janin hidup.
(Obstetri Fisiologi FK-UNPAD: 1983)

5. Punggung kanan
Dasar
Data subyektif :
- Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 4
bulan sampai sekarang. Pergerakan janin dirasakan kuat pada area
perut kiri bagian bawah.
Data obyektif :
- Leopold II : Pada sisi kanan perut ibu teraba bagian keras, datar dan
memanjang seperti papan, sedangkan pada sisi kanan teraba bagian-
bagian kecil janin. (Punggung kanan)

Analisis dan interpretasi


Pada Leopold II teraba tahanan yang paling banyak dan teraba bagian
keras dan datar pada sisi kanan perut ibu dan pada sisi kiri teraba bagian-
bagian kecil janin. Selain itu, pergerakan janin dirasakan kuat oleh ibu

22
pada perut bagian kiri bawah menunjukkan punggung berada di sebelah
kanan perut ibu. (Obstetri Fisiologi FK-UNPAD: 1983)

6. Presentasi kepala, penurunan kepala Hodge II-III


Dasar
Data Subyektif :
- Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 4
bulan sampai sekarang. Pergerakan janin dirasakan kuat pada area
perut kiri bawah.
- Ibu mengatakan sering kencing pada usia kehamilan 7 bulan.
Data Obyektif :
- Leopold I : TFU 3 jari bawah prosessus xyfoideus (32 cm), pada
fundus uteri teraba bagian lunak, tidak bundar dan tidak melenting
yaitu bokong.
- Leopold III : Pada bagian terendah janin teraba bagian keras, bundar
dan melenting. (presentasi kepala)
- Leopold IV : Bagian terendah janin sudah masuk PAP (penurunan
kepala 2/5).
- Pemeriksaan dalam pervaginam (VT) tanggal 23-01-2012 pukul
23.00 WITA. Hasil: pembukaan serviks 5 cm, portio lunak tipis,
ketuban (+), presentasi kepala, posisi uuk. kanan depan, penurunan
kepala Hodge II-III, kesan panggul normal.

Analisis dan interpretasi


- Palpasi Leopold I, pada fundus uteri teraba bagian lunak, tidak
bundar, tidak melenting yang merupakan sifat dari bokong;
sedangkan pada Leopold III, bagian terendah janin teraba bagian
keras, bundar dan melenting yang merupakan sifat dari kepala. Hal
ini menunjukkan bahwa presentasi janin adalah presentasi kepala.
(Mochtar, Rustam:1998)
- Pada palpasi Leopold IV bagian terendah janin masih dapat
digerakkan menunjukkan bagian terendah janin belum masuk pintu

23
atas panggul (PAP) dan pada perlimaan, kepala bayi masih
tergenggam 5 jari yang menunjukkAN penurunan kepala 5/5.
(Winknjosastro, Hanifa: 2002)

7. Inpartu Kala I Fase Aktif


Dasar
Data subyektif :
- Ibu mengatakan masuk kamar bersalin dengan keluhan nyeri perut
belakang disertai pengeluaran lendir capur darah sejak tgl 23-01-
2012 jam 19.00 WITA.
- Ibu mengatakan kehamilannya cukup bulan
- Ibu mengatakan beristirahat sambil mengelus-elus pinggang dan
bokongnya untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan.
Data Obyektif :
- Keadaan umum ibu baik.
- Kesadaran composmentis
- Tanda-tanda vital :
 TD : 110/70 mmHg
 N : 82 x/menit
 S : 36,5 °C
 P : 22 x/menit
- Palpasi leopold :
 Leopold I : TFU pertengahan prosessus xyfoideus (32 cm).
Pada fundus uteri teraba bagian yang lunak, tidak bundar dan
tidak melenting yaitu bokong.
 Leopold II : pada sisi kanan perut ibu teraba bagian keras, datar
dan melenting seperti papan, sedangkan pada sisi kanan teraba
bagian-bagian kecil. (Punggung kanan)
 Leopold III : Pada bagian terendah janin teraba bagian keras,
bundar dan melenting. (Presentasi kepala)

24
 Leopold IV : bagian terendah janin sudah masuk PAP
(penurunan kepala 2/ 5).
- Auskultasi, denyut jantung janin terdengar kuat dan teratur dengan
frekwensi 150 x/menit pada kuadran kanan bawah perut ibu.
- Pemeriksaan dalam pervaginam (VT) tanggal 23-01-2012 pukul
23.00 WITA. Hasil: pembukaan serviks 5 cm, portio lunak tipis,
ketuban (+), presentasi kepala, posisi uuk. kanan depan, penurunan
kepala Hodge II-III, kesan panggul normal.

Analisis dan interpretasi


- Saat plasenta sudah tua, terjadi insufisiensi sehingga kadar
progesteron menurun dan estrogen meningkat menyebabkan
kekejangan terjadi pada pembuluh darah sehingga timbul his.
- Selama kehamilan, terjadi peningkatakan kadar lendir serviks lebih
kental dan saat serviks mulai tertarik dan menipis karena kontraksi
lendir serviks akan keluar melalui vagina bercampur darah dan
berwarna coklat (show).
- Hormon prostaglandin memberi pengaruh terhadap matang dan
melembutnya serviks uteri
(Winkjosastro, Hanifa: 1999)
- Pembukaan 4-10 cm (lengkap) dan terjadi penurunan bagian
terendah janin merupakan salah satu gejala kala I fase aktif. (APN:
2007)

8. Keadaan ibu dan janin baik


Dasar
Data subyektif :
- Ibu mengatakan pergerakan janin dirasakan sejak umur kehamilan 5
bulan sampai sekarang. Pergerakan janin dirasakan kuat pada area
perut kiri bawah.
Data Obyektif :
- Keadaan umum ibu baik

25
- Kesadaran composmentis.
- Tanda-tanda vital :
 TD : 110/70 mmHg
 N : 82 x/menit
 S : 36,5 °C
 P : 22 x/menit
- Wajah tidak pucat dan tidak ada oedema.
- Konjugtiva tidak pucat, sklera tidak ikterus.
- Inspeksi: tampak pergerakan janin.
- Auskultasi: denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur
dengan frekwensi 150 x/menit pada kuadran kanan bawah perut ibu.
- Ekstremitas tidak oedema.

Analisis dan interpretasi


- Keadaan umum ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal, tidak
ada tanda anemia, ikterus dan tidak ada oedema pada wajah dan
ekstremitas menunjukkan keadaan ibu baik.
- Janin yang bergerak kuat 1-2 kali/menit dan denyut jantung janin
terdengar dengan frekwensi antara 120-160x/menit, jelas, kuat dan
teratur menunjukkan janin dalam keadaan baik.
(Winkjosastro, Hanifa: 1999)

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung untuk terjadinya masalah potensial.

IV. EVALUASI PELUNYA TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk perlunya tindakan segera/kolaborasi.

26
V. RENCANA ASUHAN
Tujuan
- Keadaan umum Ibu dan janin baik
- Persalinan berlangsung normal
- Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakan akibat kontraksi
uterus.

Kriteria
- Kesadaran composmentis
- Tanda-tanda vital dalam batas normal
 TD : 110/70mmHg - 140/100mmHg
 N : 60-80x/menit
 S : 36,5 °C – 37,5 °C
 P : 16 – 24 x/menit
- Denyut jantung janin dalam batas normal dengan freklwensi 120 – 160
x/ menit, terdengar jelas, kuat dan teratur.
- Pembukaan kengkap tidak lebih dari 4 jam
- Kontraksi uterus adekuat 4 – 5 kali dalam 10 menit, durasi > 40 detik.

Rencana Asuhan
1. Beri senyum, salam dan sapa ibu
Rasional :
Ibu merasa diperhatikan (APN: 2007)

2. Jelaskan pada ibu setiap tindakan yang akan dilakukan


Rasional :
Informasi sangat penting bagi pasien dan dapat mengurangi hal-hal yang
mengganggu ikatan atau hasil. (Merylin E, Cs: 1996)

3. Observasi tanda-tanda vital


Rasional :
Tanda-tanda vital merupakan salah satu indikator untuk menilai kondisi
pasien dan menentukan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
(Merylin E, Cs: 1996)

27
28
4. Observasi kontraksi uterus dan denyut jantung Janin
Rasional :
Pemantauan cermat penting untuk menentukan respons klien/ janin
terhadap prosedur, untuk mengidentifikasi reaksi merugikan dan
menghasilkan pola persalinan efektif. (Merylin E, Cs: 1996)

5. Observasi kandung kemih


Rasional :
Kandung kemih yang penuh dapat mengganggu kontraksi uterus. (APN:
2007)

6. Observasi pembukaan serviks dan penurunan kepala


Rasional :
Memastikan kemajuan persalinan berlangsung normal. (APN: 2007)

7. Observasi air ketuban dan penyusupan (moulage)


Rasional :
Mengetahui keadaan air ketuban dan adanya penyusupan atau moulage.
(APN: 2007)

8. Ajarkan cara relaksasi yang benar


Rasional :
Saat kontraksi terjadi tegangan kuat, tegangan akan berkurang dengan
pengaturan nafas saat ekspirasi melalui mulut. (APN: 2007)

9. Anjurkan ibu untuk berganti-ganti posisi menurut kenyamanannya dan


berbaring miring ke kiri.
Rasional :
Berganti-ganti posisi menurut kenyamanan akan membuat ibu merasa
rileks dan berbaring miring ke kiri akan meningkatkan/melancarkan
pasokan oksigen ke janin dan mempercepat penurunan kepala. (APN:
2007)

10. Beri ibu untuk makan dan minum


Rasional :

29
Asupan nutrisi yang adekuat menambah cadangan energi yang berguna
untuk persalinan. (APN: 2007)

11. Beri dukungan dan semangat pada ibu


Rasional :
Dukungan yang baik dapat memberi semangat dan sikap optimis seorang
ibu dalam menghadapi persalinannya. (APN: 2007)

12. Bantu ibu dengan mengusap punggung dan pinggang ibu saat ada his
dan seka/usap keringat ibu
Rasional :
Ibu merasa diperhatikan sekaligus memberi rasa nyaman pada ibu.
(APN: 2007)

13. Bantu ibu untuk mengganti pakaian dan sarung bila basah
Rasional :
Tempat yang basah merupakan tempat yang baik untuk
berkembangbiaknya mikroorganisme penyebab infeksi. (APN: 2007)

14. Anjurkan ibu untuk berdoa


Rasional :
Ibu merasa tenang, tidak cemas dan terlindungi selama proses
persalinan. (APN: 2007)

15. Pastikan kelengkapan persiapan pertolongan persalinan


Rasional :
Alat pertolongan persalinan yang lengkap dan siap akan mempermudah
penolong memimpin persalinan jika pembukaan sudah lengkap. (APN:
2007)

16. Lakukan pemeriksaan dalam pervaginam (VT)


Rasional :
Pemeriksaan dalam dapat memantau kemajuan persalinan, pembukaan
apakah sudah lengkap atau belum, apakah sudah mulai dapat dipimpin
meneran atau belum. (APN: 2007)

30
17. Ajarkan pada ibu cara meneran yang benar
Rasional :
Cara meneran yang benar pada posisi setengah duduk membantu
persalinan dengan memperluas sumbu jalan lahir dan mencegah ruptur
perineum. (APN: 2007)

18. Letakkan kain/ handuk bersih dan kering di atas perut ibu
Rasional :
Handuk/ kain bersh dan kering berguna untuk mengeringkan bayi segera
setelah lahir. (APN: 2007)

19. Letakkan kain yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu.
Rasional :
Mencegah infeksi silang dengan tempat persalinan. (APN: 2007)

20. Buka partus set, pakai sarung tangan DTT


Rasional :
Persiapan pertolongan persalinan dan pencegahan infeksi. (APN: 2007)

21. Pimpin ibu meneran saat ada his


Rasional :
Mencegah kelelahan pada ibu dan kehilangan energi akibat meneran saat
tidak ada his. (APN: 2007)

22. Sokong perineum dan tahan puncak kepala agar tidak terjadi defleksi
yang terlalu cepat
Rasional :
Defleksi yang terlalu cepat menyebabkan ruptur pada jalan lahir. (APN:
2007)

23. Cek adanya lilitan tali pusat


Rasional :
Memastikan tidak ada lilitan tali pusat pada leher bayi. (APN: 2007)

24. Tunggu putaran paksi luar sempurna


Rasional :

31
Memudahkan kelahiran bahu serta mencegah torsi. (APN: 2007)

25. Lahirkan bahu anterior dan posterior sambil kedua tangan memegang
biparietal kepala bayi
Rasional :
Mencegah robekan jalan lahir. (APN: 2007)

26. Lahirkan seluruh tubuh bayi dengan teknik sangga dan susur
Rasional :
Mencegah robekan jalan lahir. (APN: 2007)

27. Nilai segera tangis, gerak dan warna kulit


Rasional :
Memastikan bayi bernafas spontan segera setelah lahir. (APN: 2007)

28. Letakkan bayi di atas kain di perut ibu dan keringkan


Rasional :
Mencegah hipotermia. (APN: 2007)

29. Cek fundus uteri


Rasional :
Memastikan janin tunggal. (APN: 2007)

30. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik


Rasional :
Agar ibu tahu dan kooperatif terhadap tindakan yang akan dilakukan.
(APN: 2007)

31. Berikan suntikan oksitosin 10 IU secara I.M. di 1/3 paha atas bagian luar
(aspektus lateralis)
Rasional :
Meningkatkan kontraksi uterus sehingga mempercepat pelepasan
plasenta dan mencegah perdarahan. (APN: 2007)

32. Jepit dan potong serta ikat tali pusat


Rasional :

32
Memudahkan perawatan bayi baru lahir dan melahirkan plasenta. (APN:
2007)

33. Letakkan bayi agar kontak kulit ke kulit dengan ibu lalu selimuti
Rasional : meningkatkan bonding attachment dan proses inisiasi
menyusui dini. (APN: 2007)

34. Nilai keadaan umum ibu dan observasi kandung kemih


Rasional :
Memantau kondisi ibu dan memastikan kandung kemih kosong. (APN:
2007)
35. Nilai-tanda pelepasan plasenta
Rasional :
Untuk mengetahui plasenta sudah terlepas atau belum. (APN: 2007)

36. Lakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT)


Rasional :
Untuk melahirkan plasenta dan mencegah invesio uteri. (APN: 2007)

37. Tarik plasenta ke bawah dan ke atas sesuai dengan sumbu jalan lahir
Rasional :
Memudahkan kelahiran plasenta. (APN: 2007)

38. Putar plasenta searah jarum jam, hingga selaput ketuban terpilin dan
plasenta lahir.
Rasional :
Membantu kelahiran plasenta dan mencegah fragmen-fragmen ataupun
selaput plasenta tertinggal di jalan lahir. (APN: 2007)

39. Massage fundus uteri dan pastikan uterus berkontraksi


Rasional :
Uterus berkontraksi baik sehingga mengurangi perdarahan. (APN: 2007)

40. Periksa kelengkapan plasenta


Rasional :

33
Memastikan kelengkapan plasenta sehingga tidak ada sisa plasenta yang
tertinggal yang dapat mengganggu kontraksi uterus sehingga
menimbulkan perdarahan. (APN: 2007)

41. Evaluasi adanya laserasi jalan lahir


Rasional :
Mengetahui adanya robekan jalan lahir dan menentukan perlunya
penjahitan terhadap laserasi. (APN: 2007)

42. Lakukan penjahitan laserasi


Rasional :
Untuk mencegah perdarahan akibat laserasi. (APN: 2007)

43. Pantau kontraksi uterus dan ajarkan ibu/keluarga cara massage fundus
dan menilai kontraksi
Rasional :
Kontraksi uterus yang baik dapat mencegah terjadinya perdarahan
postpartum. (APN: 2007)

44. Evaluasi jumlah pendarahan


Rasional :
Untuk mengetahui dan mengantisipasi perdarahan bila terjadi. (APN:
2007)

45. Periksa tekanan darah, denyut nadi, TFU, kandung kemih, kontraksi dan
perdarahan tiap 15 menit pada jam I dan tiap 30 menit pada jam II.
Rasional :
Pemantauan selama kala IV. (APN: 2007)

46. Dekontaminasi peralatan bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5%


selama 10 menit
Rasional :
Membunuh mikroorganisme pathogen penyebab infeksi. (APN: 2007)

47. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang


sesuai

34
Rasional :
Pencegahan infeksi. (APN: 2007)

48. Bersihkan ibu dang anti pakaiannya dengan yang bersih dan kering
Rasional :
Mencegah terjadinya infeksi dan membuat ibu merasa nyaman. (APN:
2007)

49. Anjurkan keluarga untuk memberi ibu makan dan minum


Rasional :
Mengembalikan energi yang terkuras saat persalinan. (APN: 2007)

50. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%


Rasional :
Untuk membunuh mikroorganisme pathogen penyebab infeksi. (APN:
2007)

51. Dekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% selama 10


menit
Rasional :
Untuk membunuh mikroorganisme pathogen penyebab infeksi. (APN:
2007)

52. Cuci tangan


Rasional :
Membunuh mikroorganisme pathogen penyebab infeksi dan pencegahan
infeksi. (APN: 2007)

53. Lengkapi partograf


Rasional :
Pendokumentasian asuhan persalinan. (APN: 2007)

VI. IMPLEMENTASI
Tanggal 24-01-2012
1. Memberi senyum, salam dan sapa kepada ibu:

35
“Selamat pagi, Bu! Bagaimana keadaan ibu?”
2. Menjelaskan pada ibu setiap tindakan yang akan dilakukan dan ibu
mengerti serta mau bekerjasama.
3. Mengobservasi tanda-tanda vital dengan hasil:
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 82 ×/menit
c. S : 36,5 ºC
d. P : 22 ×/menit
4. Mengobservasi kontraksi utrerus dan denyut jantung Janin, dengan hasil:
a. His terjadi semakin kuat, 4-5 kali dalam 10 menit, durasi >40 detik
b. BJF (+), frekuensi 150 ×/menit
5. Mengobservasi kandung kemih dengan hasil: kandung kemih kosong.
6. Mengobservasi pembukaan serviks dan penurunan kepala dengan hasil:
pkl. 04.30 WITA pembukaan lengkap, penurunan kepala Hodge III-IV.
7. Mengobservasi air ketuban dan penyusupan (moulage), dengan hasil:
ketuban pecah spontan pkl. 04.00 WITA, berwarna jernih, tidak ada
penyusupan.
8. Mengajarkan cara relaksasi yang benar yaitu menarik napas panjang
lewat hidung dan dihembuskan lewat mulut.
9. Menganjurkan ibu untuk berganti-ganti posisi menurut kenyamanannya
dan berbaring miring ke kiri, dengan hasil: Ibu mengambil posisi
setengah duduk saat his kuat dan berbaring miring saat tidak ada
kontraksi.
10. Memberi ibu untuk makan dan minum dengan hasil: Ibu makan nasi,
roti, ikan dan sayur serta minum air putih dan susu.
11. Memberi dukungan dan semangat pada ibu dengan hasil: Ibu mendapat
dukungan penuh dari keluarga dan tampak lebih tenang.
12. Membantu ibu dengan mengusap punggung dan pinggang ibu saat ada
his dan bersihkan keringat ibu dengan hasil: Ibu merasa nyaman.
13. Membantu ibu untuk mengganti pakaian dan sarung bila basah dengan
hasil: Ibu belum mengganti sarung dan pakaiannya.

36
14. Menganjurkan ibu untuk berdoa dengan hasil: Ibu mengucapkan
“Istighfar” berulang kali.
15. Memastikan kelengkapan persiapan pertolongan persalinan:
b. Partus set
 2 klem kocher  4 kapas DTT
 1 buah ½ kocher  Gaas steril secukupnya
 Gunting tali pusat  Spuit 3 cc
 Benang tali pusat  Kateter Nelaton
 2 psg hanscoen DTT
c. Sphygmomanometer dan stetoskop monokuler
d. Stetoskop Laenec
e. Thermometer
f. Arloji
g. Obat-obatan: Oksitosin 1 ampul
h. Wadah DTT 2 buah, masing-masing berisi:
 Larutan klorin 0,5%
 Air DTT
i. Tempat sampah:
 Sampah basah
 Sampah kering
j. Tempat plasenta
k. Pakaian ibu
 Baju ibu  Sarung
 Alas bokong  Pembalut
 Handuk  Gurita
l. Pakaian bayi
 Baju bayi + topi  Sarung/ selimut bayi
 Handuk  Kaus tangan/ kaki
m. Partograf

37
16. Melakukan pemeriksaan dalam pervaginam (VT) dengan hasil: pkl.
04.30 WITA dinding vagina elastis, pembukaan serviks lengkap (10
cm), portio melesap, ketuban (-), presentasi kepala, posisi uuk. depan,
penurunan kepala Hodge III-IV, tidak ada moulage, kesan panggul
normal.
17. Mengajarkan teknik meneran yang baik yaitu saat ada his kedua tangan
merangkul kedua paha, dan menarik sekuat mungkin, kepala mengarah
ke dada, lalu berakkan.
18. Meletakkan kain bersih dan kering di atas perut ibu dengan hasil: Kain
bersih telah terpasang
19. Meletakkan kain yang dilipat 1/3 bagian di bawah bokong ibu dengan
hasil: kain telah terpasang.
20. Membuka partus set dan memakai sarung tangan DTT dengan hasil:
penolong sudah memakai sarung tangan DTT.
21. Memimpin ibu meneran saat ada his meneran saat ada his dengan hasil:
Ibu mengedan dengan baik.
22. Menyokong perineum dan menahan puncak kepala agar tidak terjadi
defleksi yang terlalu cepat.
23. Mengecek adanya lilitan tali pusat dengan hasil: tidak ada lilitan tali
pusat.
24. Menunggu putaran paksi luar sempurna dengan hasil: kepala bayi
melakukan putaran paksi luar.
25. Melahirkan bahu anterior dan posterior sambil kedua tangan memegang
biparietal kepala bayi dengan hasil: bahu anterior dan posterior bayi
telah dilahirkan.
26. Melahirkan seluruh tubuh bayi dengan teknik sangga dan susur dengan
hasil: pkl. 04.30 WITA, lahir bayi perempuan, spontan, LBK.
27. Menilai segera tangis, gerak dan warna kulit dengan hasil: Apgar Score
1/5: 8/10.

38
28. Meletakkan bayi di atas kain di perut ibu dan dikeringkan dengan hasil:
bayi sudah diletakkan di perut ibu dan dikeringkan seluruh tubuhnya
kecuali tangan dan kaki.
29. Memeriksa kembali fundus uteri dengan hasil: janin tunggal.
30. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik dengan hasil: Ibu mengerti.
31. Memberikan suntikan oksitosin 10 IU secara I.M. di 1/3 paha kanan atas
bagian luar (aspektus lateralis) dengan hasil: Ibu telah disuntik oksitosin.
32. Menjepit, memotong dan mengikat tali pusat dengan hasil: tali pusat
diklem dengan kocher I 2-3 cm dari umbilikus, kocher II dengan jarak 1-
2 cm dari kocher I, gunting tai pusat antara kocher I dan II lalu ikat
dengan benang tali pusat.
33. Meletakkan bayi di dada ibu agar kontak kulit ke kulit dengan ibu lalu
selimuti dengan hasil: Bayi tengkurap di dada ibu dan diselimuti dengan
hangat.
34. Menilai keadaan umum ibu dan observasi kandung kemih dengan hasil:
keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis dan kandung kemih
kosong.
35. Menilai tanda-tanda kelahiran plasenta:
a. Adanya perubahan bentuk uterus
b. Adanya pemanjangan tali pusat
c. Adanya semburan darah tiba-tiba
36. Melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT) dengan cara
menegangkan tali pusat ke arah bawah sambil tangan yang lain
mendorong uterus ke arah belakang-atas (dorso-kranial) secara hati-hati.
37. Menarik placenta ke bawah dan ke atas sesuai dengan sumbu jalan lahir
dengan hasil: Plasenta tampak di introitus vagina.
38. Memutar placenta searah jarum jam, hingga selaput ketuban terpilin dan
placenta lahir dengan hasil: plasenta telah lahir.
39. Melakukan massage fundus uteri yaitu dengan cara menggosok-gosok
perut ibu dengan gerakan melingkar.

39
40. Memeriksa kelengkapan placenta dengan hasil: kotiledon lengkap,
selaput korion dan amnion lengkap, diameter ± 15 cm, berat ± 500 gram.
41. Mengevaluasi adanya laserasi jalan lahir dengan hasil:tidak ada Laserasi
42. Memantau kontraksi uterus dan mengajarkan ibu/keluarga cara massage
fundus dengan hasil:
“Ibu, perutnya digosok-gosok dengan gerakan memutar sampai teraba
keras”.
43. Mengevaluasi jumlah perdarahan dengan hasil: ±150 cc.
44. Memantau tekanan darah, denyut nadi, TFU, kontraksi, kandung kemih
dan perdarahan tiap 15 menit pada jam I dan 30 menit pada jam II.
Dengan hasil:
a. Pkl. 05.00 WITA, TD : 110/90 mmHg; N: 80 ×/menit; TFU: 1 jari
bawah pusat; kandung kemih kosong; kontraksi baik; perdarahan
normal.
b. Pkl. 05.15 WITA, TD : 100/80 mmHg; N: 78 ×/menit; TFU: 1 jari
bawah pusat; kandung kemih kosong; kontraksi baik; perdarahan
normal.
c. Pkl. 05.30 WITA, TD : 100/70 mmHg; N: 78 ×/menit; TFU: 1 jari
bawah pusat; kandung kemih kosong; kontraksi baik; perdarahan
normal.
d. Pkl. 05.45 WITA, TD : 100/80 mmHg; N: 80 ×/menit; TFU: 1 jari
bawah pusat; kandung kemih kosong; kontraksi baik; perdarahan
normal.
e. Pkl. 06.15 WITA, TD : 110/90 mmHg; N: 82 ×/menit; TFU: 1 jari
bawah pusat; kandung kemih kosong; kontraksi baik; perdarahan
normal.
f. Pkl. 06.45 WITA, TD : 110/90 mmHg; N: 82 ×/menit; TFU: 1 jari
bawah pusat; kandung kemih kosong; kontraksi baik; perdarahan
normal.

40
45. Mendekontaminasi peralatan bekas pakai ke dalam larutan klorin 0,5%
selama 10 menit dengan hasil: semua peralatan bekas pakai direndam
klorin 0,5%.
46. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke dalam tempat sampah yang
sesuai dengan hasil: sampai dibuang ke tempat sampah masing-masing.
47. Membersihkan ibu dan mengganti pakaiannya dengan hasil: Ibu sudah
dibersihkan dan memakai pakaian bersih dan kering.
48. Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu makan dan minum dengan
hasil: Ibu makan nasi, ikan dan sayur dan minum 1 gelas susu.
49. Mendekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5% dengan
hasil: tempat bersalin sudah dibersihkan.
50. Mendekontaminasi sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5% selama
10 menit dengan hasil: sarung tangan direndam dalam larutan klorin
0,5% selama 10 menit.
51. Mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir.
52. Melengkapi partograf
53. Memindahkan ibu ke ruang nifas, setelah 2 jam postpartum.

VII. EVALUASI
Tanggal 24-01-2012
1. Keadaan umum ibu baik, kesadaran composmentis.
2. Tanda-tanda vital dalam batas normal:
a. TD : 100/70 mmHg
b. N : 83 ×/menit
c. S : 37,5 ºC
d. P : 243 ×/menit
3. Persalinan (Kala I- Kala IV) berlangsung normal.
4. Bayi lahir spontan, LBK, langsung menangis pukul 04.30 WITA.
a. BBL : 3.000 gram
b. PBL : 49 cm
c. Jenis kelamin :♀

41
d. Apgar Score : 8/9
5. Perdarahan ±150 cc.

42

Vous aimerez peut-être aussi