Vous êtes sur la page 1sur 8

ANATOMI FISIOLOGI

“ SISTEM PERNAPASAN ”

Oleh :

NINA SUKMA AMELIA Amd.Keb

SMK ZAINUL HASAN GENGGONG

PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN

2013
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN

1. Pengertian Sistem Pernapasan


 Peristiwa menghirup udara segar dari luar yang mengandung 02 ke dalam tubuh serta
menghembuskan udara yang banyak mengandung C02 keluar tubuh.
 Transportasi 02 dari atmosfir ke sel tubuh dan transportasi C02 dari sel ke atmosfir.

2. Susunan Saluran Pernapafasan terdiri dari :


1. Hidung
2. Faring
3. Laring
4. Trakea
5. Bronkus
6. Paru-paru
7. Bronkiolus
8. alveolus

1. Hidung
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung berlapis
selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar
keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap benda asing yang
masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga rambut pendek dan tebal yang
berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk bersama udara. Juga terdapat konka
yang mempunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
2. Faring
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran,
yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan
(orofarings) pada bagian belakang.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan
karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf
kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi
bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

3. Laring
 Merupakan lanjutan bagian bawah orofaring dan bagian atas trakea
 Di susun oleh beberapa tulang rawan tidak beraturan
4. Trakea (Tenggorokan)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher dan
sebagian di rongga dada (torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh
cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Silia-silia ini berfungsi
menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran pernapasan.
5. Bronkus

 Trakea bercabang menjadi dua bagian,


yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri.
 Setiap cabang masuk ke dalam setiap
paru-paru
 Bronkus kanan lebih besar, lebih pendek
dan lebih vertical
 Bronkus kiri lebih sempit, lebih panjang
dan lebih horizontal
6. Paru-paru

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping dibatasi oleh otot dan
rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot kuat. Paru-paru ada dua bagian
yaitu paru-paru kanan (pulmo dekstra) yang terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo
sinistra) yang terdiri atas 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut
pleura. Selaput bagian dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura
visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk
disebut pleura luar (pleura parietalis). Antara kedua pleura ini terdapat rongga yang disebut
cavum pleura. Selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi
sebagai pelumas paru-paru

7. Bronkilous
Bronkiolus adalah bronkus yang paling halus.
Bronkus tidak mempunyai tulang rawan tetapi
disusun oleh muskulus, fibrosa, dan jaringan
elastic
8. Alveolus
alveolus berselaput tipis dan banyak
bermuara kapiler darah maka memungkinkan
terjadinya difusi gas pernapasan. Dapat
mengembang dan berbentuk seperti anggur yang
terdapat di ujung percabangan saluran pernapasan.
Setiap paru mengandung sekitar 300 juta alveolus.

3. Mekanisme Pernapasan
Proses pernapasan dapat dibagi menjadi 4 golongan :
a. Ventilasi adalah pemasukan 02 dari atmosfir ke dalam paru (alveoli) dan pengeluaran C02
dari paru (alveoli) ke atmosfir
b. Difusi adalah pemasukan 02 dari paru (alveoli) ke kapiler paru dan pengeluaran C02 dari
kapiler paru ke alveoli
c. Transportasi adalah pemasukan 02 dari kapiler ke jaringan tubuh dan pengeluaran C02
dari jaringan tubuh ke kapiler.
Pusat pengaturan pernapasan berada di Medulla Oblongata

 Pernapasan terdiri dari 2 proses, yaitu:


1. Inspirasi
Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
2. Ekspirasi
Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar
4. Volume Udara Pernapasan

 Volume Tidal : Jumlah udara yang diinspirasi dan di ekspirasi satu kali napas selama
pernapasan tenang (500ml)
 Volume tidal (VT) yaitu volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap
kali bernapas normal. Kira-kira sebanyak ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa
muda.
 Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume komplementer yaitu volume udara
ekstra yang dapat diinspirasi setelah volume tidal, biasanya mencapai ± 3000 ml.
 Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume suplementer yaitu jumlah udara
yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal,
pada keadaan normal sebanyak kira-kira ± 1200 ml.
 Volume residu (VR) yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru
setelah ekspirasi kuat, kira-kira sebanyak ± 1200 ml.

 Dalam proses bernapas, terkadang diperlukan penyatuan dua atau lebih jenis-jenis
volume di atas. Kombinasi jenis-jenis volume di atas itu disebut kapasitas paru-
paru. Beberapa jenis kapasitas paru-paru sebagai berikut:
 Kapasitas vital
Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah dengan volume
tidal dan volume cadangan ekspirasi. Kapasitas vital ini adalah jumlah udara yang
dapat dikeluarkan setelah ekspirasi maksimal (4600 ml).
 Kapasitas paru-paru total
Kapasitas paru-paru total adalah jumlah udara yang dapat mengisinparu-paru pada
inspirasi sedalam-sedalamnya atau sama dengan kapasitas vital ditambah dengan
volume residu (5800 ml).
 Metode sederhana untuk mempelajari volume paru-paru adalah dengan mencatat
volume udara yang masuk dan keluar dari paru-paru. Metode terebut disebut
spirometri.

 Frekuensi pernapasan
Cepat lambatnya manusia melakukan pernapasan dipengaruhi oleh beberapa
factor di antaranya sebagai berikut:
 Umur
Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi
semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit
dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan
relative lebih sedikit.
 Jenis kelamin
Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi. Oleh karena itu,
laki-laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita.
 Suhu tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C karena
manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju
metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat.
 Posisi tubuh
Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada
saat berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih
banyak dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang
duduk.

5. Fungsi Pernapasan

1. Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk
melakukan metabolisme
2. Mengeluarkan karbondioksida yang terjadi karena sisa metabolisme ke luar tubuh

Vous aimerez peut-être aussi