Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Kelompok 05
DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat
permintaan DNS dari program aplikasi.
recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan
permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut
authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari
recursor,baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan:
mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)
TUGAS PENDAHULUAN
Dari gambar di atas, kita bisa sedikit mendeskripsikan cara kerja server DNS sebagai berikut
:
a. DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang
dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
b. DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver
untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam
data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
c. DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah
ditentukan oleh pengguna.
d. Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
e. Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian
dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
f. Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS
lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian
disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan.
Jadi, jika apa yang dicari di server DNS pertama tidak ditemukan. Pencarian dilanjutkan
pada server DNS kedua dan seterusnya dengan 6 proses yang sama seperti di atas.
Perlu dicatat, pencarian dari client ke sejumlah server DNS dikenal dengan istilah proses
pencarian iteratif sedangkan proses pencarian domain antar server DNS dikenal dengan
istilah pencarian rekursif.
2. Jelaskan perbedaan primary master, secondary master dan caching only.
a. Primary (master)
Primary Master Untuk mengkonfigurasi sebagai Primary Master hanya dibutuhkan 2
(Dua) point saja yaitu Forward zone file dan Reverse zone file. Dalam contoh ini saya
akan mengkonfigurasi BIND9 sebagai primary master dari ncuptea.net, sedehana cukup
meletakan ncuptea.net bersamaan dengan FQDN (Fully Qualified Domain Name) kalian.
Nama ncuptea.net harap di ganti dan sesuaikan dengan keinginan kalian, tidak masalah
sekalipun kita belum mempunyai domain premiumnya yang teregister. Primary (master)
Komputer menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang
dimilikinya.Database ini dibangun oleh administrator DNS. Server ini menjadi
authoritativesource bagi domain tertentu
b. Secondary (slave)
Secondary (slave) Server ini adalah backup dari primary server. Sama seperti primary,
secondary juga memuat daftar lengkap sebuah domain. Hubungan antara primay dan
secondary ini kurang lebih seperti mirror. Bila ada perubahan di primary server,
secondary terus mengikutinya secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan
izin dari primary untuk melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut
sebagai zona transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau
sibuk dan untuk mempermudah pendelegasian.
c. Cache only.
Cache only : Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia
hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan,
datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS server cache
merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.
PERCOBAAN
Gambar 0.1
Gambar 0.4
4. Tes konfigurasi :
a. Dari PC Server lakukan ping dengan menggunakan nama :
# ping www.coba.com
# ping mail.coba.com
Gambar 0.6
b. Dari PC Client lakukan ping dengan menggunakan nama :
# ping www.coba.com
# ping mail.coba.com
Gambar 0.7
Gambar 0.8
Gambar 0.9
c. Buat domain dengan nama : jarkom.com
# sudo gedit /etc/bind/named.conf.local
Zone “jarkom.com” IN {
type master ;
file “/etc/bind/db.jarkom.com”;
};
Zone “0.19.10.in-addr.arpa” IN {
type master ;
file “/etc/bind/db.10”;
};
Gambar 0.10
d. Pindah ke direktori /etc/bind dan buat 2 buah file seperti konfigurasi diatas,
yaitu : db.jarkom.com dan db.10 dengan cara mengcopykan db.empty ke
db.jarkom.com dan mengcopy db.127 ke db.10.
Konfigurasi sebagai berikut :
# cd /etc/bind
# cp /etc/bind/db.empty /etc/bind/db.jarkom.com
# sudo gedit db.jarkom.com => Rubahlah seperti berikut :
Gambar 0.11
Gambar 0.12
Gambar 0.12
6. Pada PC Client :
a. Rubahlah setting untuk kabeldhcp seperti gambar 6 sebagai berikut:
# nslookup www.jarkom.com
# dig www.jarkom.com
# host www.jarkom.com
Gambar 0.14
Gambar 0.15
# ping www.jarkom.com
# ping web.jarkom.com
Gambar 0.16
c. Tes konfigurasi dengan webbrowser (mozilla firefox)
http://www.jarkom.com
http://web.jarkom.com
Gambar 0.17
Gambar 0.18
KESIMPULAN
1. DNS adalah sistem terdistribusi yang besar dan kompleks yangmelibatkan jutaan name
server yang bekerja bersama.
2. DNS membentuk link untuk setiap nama domain yang (human-readable) dengan alamat
IP dari mesin.
3. DNS melibatkan replikasi dan caching untuk performa danreliabilitas.
4. Kemanan tambahan DNSSEC telah dikembangkan untuk DNS.