Vous êtes sur la page 1sur 13

LAPORAN RESMI

Praktikum Jaringan Komputer Kelas D


(Application Layer - Domain Name System)
Tanggal Praktikum : 04 Desember 17

Disusun Oleh :
Kelompok 05

Dimyati Utoyo 201453006

Mukhammad Tegar Islamy 201653077

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017/2018
LANDASAN TEORI
DNS (Domain Name System, bahasa Indonesia: Sistem Penamaan Domain)
adalahsebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domaindalam
bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer,misalkan: Internet.
DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendatasetiap server transmisi surat
(mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.
DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, bilamana perangkatkeras
komputer dan jaringan bekerja dengan alamat IP untuk mengerjakan tugas sepertipengalamatan
dan penjaluran (routing), manusia pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host
dan nama domain, contohnya adalah penunjukan sumber universal (URL) dan alamat e-mail.
DNS menghubungkan kebutuhan ini.Penggunaan nama sebagai pengabstraksi alamat mesin di
sebuah jaringan komputer yang lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP, dan kembali
ke jaman ARPAnet.Dahulu, setiap komputer di jaringan komputer menggunakan file
HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah
nama (secara teknis, file ini masih ada - sebagian besar sistem operasi modern menggunakannya
baik secara baku maupun melalui konfigurasi, dapat melihat Hosts file untuk menyamakan
sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian via DNS).
Namun, sistem tersebut diatas mewarisi beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi
prasyarat, setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan
dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts. Dengan berkembangnya
jaringan komputer, membutuhkan sistem yang bias dikembangkan: sebuah sistem yang bisa
mengganti alamat host hanya di satu tempat, host lain akan mempelajari perubaha tersebut secara
dinamis. Inilah DNS.
Paul Mockapetris menemukan DNS di tahun 1983; spesifikasi asli muncul di RFC 882
dan 883. Tahun 1987, penerbitan RFC 1034 dan RFC 1035 membuat update terhadap spesifikasi
DNS. Hal ini membuat RFC 882 dan RFC 883 tidak berlaku lagi. Beberapa RFC terkini telah
memproposikan beberapa tambahan dari protokol inti DNS.
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:

 DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang membuat
permintaan DNS dari program aplikasi.
 recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan
permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para resolver tersebut
 authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari
recursor,baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan:
mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya)
TUGAS PENDAHULUAN

1. Bagaimana aplikasi DNS dalam jaringan yang sesungguhnya.


Untuk menjalankan tugasnya, server DNS memerlukan program client yang
bernama resolver untuk menghubungkan setiap komputer user dengan server DNS. Program
resolver yang dimaksud adalah web browser dan mail client. Jadi untuk terhubung ke server
DNS, kita perlu menginstall web browser atau mail client pada komputer kita.

Dari gambar di atas, kita bisa sedikit mendeskripsikan cara kerja server DNS sebagai berikut
:
a. DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang
dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
b. DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver
untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam
data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
c. DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah
ditentukan oleh pengguna.
d. Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
e. Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian
dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
f. Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS
lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian
disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan.
Jadi, jika apa yang dicari di server DNS pertama tidak ditemukan. Pencarian dilanjutkan
pada server DNS kedua dan seterusnya dengan 6 proses yang sama seperti di atas.
Perlu dicatat, pencarian dari client ke sejumlah server DNS dikenal dengan istilah proses
pencarian iteratif sedangkan proses pencarian domain antar server DNS dikenal dengan
istilah pencarian rekursif.
2. Jelaskan perbedaan primary master, secondary master dan caching only.
a. Primary (master)
Primary Master Untuk mengkonfigurasi sebagai Primary Master hanya dibutuhkan 2
(Dua) point saja yaitu Forward zone file dan Reverse zone file. Dalam contoh ini saya
akan mengkonfigurasi BIND9 sebagai primary master dari ncuptea.net, sedehana cukup
meletakan ncuptea.net bersamaan dengan FQDN (Fully Qualified Domain Name) kalian.
Nama ncuptea.net harap di ganti dan sesuaikan dengan keinginan kalian, tidak masalah
sekalipun kita belum mempunyai domain premiumnya yang teregister. Primary (master)
Komputer menjalankan fungsi name server berdasarkan database yang
dimilikinya.Database ini dibangun oleh administrator DNS. Server ini menjadi
authoritativesource bagi domain tertentu
b. Secondary (slave)
Secondary (slave) Server ini adalah backup dari primary server. Sama seperti primary,
secondary juga memuat daftar lengkap sebuah domain. Hubungan antara primay dan
secondary ini kurang lebih seperti mirror. Bila ada perubahan di primary server,
secondary terus mengikutinya secara periodik. Oleh karena itu, secondary memerlukan
izin dari primary untuk melakukan sinkronisasi ini. Sinkronisasi ini lazimnya disebut
sebagai zona transfer. Secondary diperlukan sebagai backup bila Primary crash atau
sibuk dan untuk mempermudah pendelegasian.
c. Cache only.
Cache only : Jenis ini tidak mempunyai data nama-nama host dari domain tertentu. Ia
hanya mencari jawaban dari beberapa DNS server terdekat. Setelah jawaban didapatkan,
datanya disimpan dalam cache untuk keperluan mendatang. DNS server cache
merupakan yang paling mudah untuk dikonfigurasi.

PERCOBAAN

Gambar 0.1

Gambar 0.2 Memilih koneksi kabel

Gunakan kabel DHCP mendapatkan IP dari router PSI network.

1. Konfigurasi dengan file : hosts


2. Tambahkan keterangan pada PC Server
# sudo gedit /etc/hosts
10.19.0.10 www.coba.com # IP PC Server
10.19.0.20 mail.coba.com # IP PC Client
Gambar 0.3

Gambar 0.4

3. Tambahkan keterangan juga pada PC Client


# sudo gedit /etc/hosts
10.19.0.10 www.coba.com # IP PC Server
10.19.0.20 mail.coba.com # IP PC Client
Gambar 0.5

4. Tes konfigurasi :
a. Dari PC Server lakukan ping dengan menggunakan nama :
# ping www.coba.com
# ping mail.coba.com

Gambar 0.6
b. Dari PC Client lakukan ping dengan menggunakan nama :
# ping www.coba.com
# ping mail.coba.com

Gambar 0.7

B. Konfigurasi dengan DNS


5. Pada PC Server :
a. Instalasi paket DNS (bind9)
# sudo aptitude install bind9

Gambar 0.8

b. Cek port yang digunakan oleh DNS :


# netstat –nlptu | grep named

Gambar 0.9
c. Buat domain dengan nama : jarkom.com
# sudo gedit /etc/bind/named.conf.local
Zone “jarkom.com” IN {
type master ;
file “/etc/bind/db.jarkom.com”;
};
Zone “0.19.10.in-addr.arpa” IN {
type master ;
file “/etc/bind/db.10”;
};

Gambar 0.10

d. Pindah ke direktori /etc/bind dan buat 2 buah file seperti konfigurasi diatas,
yaitu : db.jarkom.com dan db.10 dengan cara mengcopykan db.empty ke
db.jarkom.com dan mengcopy db.127 ke db.10.
Konfigurasi sebagai berikut :

# cd /etc/bind
# cp /etc/bind/db.empty /etc/bind/db.jarkom.com
# sudo gedit db.jarkom.com => Rubahlah seperti berikut :
Gambar 0.11

e. Restart aplikasi DNS (bind9)


# sudo service bind9 reload

Gambar 0.12

f.Restart webserver apache (pastikan apache sudah terinstall di server)


# sudo service apache2 restart

Gambar 0.12

6. Pada PC Client :
a. Rubahlah setting untuk kabeldhcp seperti gambar 6 sebagai berikut:

-> Arahkan ke DNS Server


Gambar 0.13 Setting DNS pada kabeldhcp

b. Tes konfigurasi di server sbb :

# nslookup www.jarkom.com
# dig www.jarkom.com
# host www.jarkom.com

Gambar 0.14
Gambar 0.15

# ping www.jarkom.com
# ping web.jarkom.com

Gambar 0.16
c. Tes konfigurasi dengan webbrowser (mozilla firefox)
http://www.jarkom.com
http://web.jarkom.com

Gambar 0.17

Gambar 0.18
KESIMPULAN
1. DNS adalah sistem terdistribusi yang besar dan kompleks yangmelibatkan jutaan name
server yang bekerja bersama.
2. DNS membentuk link untuk setiap nama domain yang (human-readable) dengan alamat
IP dari mesin.
3. DNS melibatkan replikasi dan caching untuk performa danreliabilitas.
4. Kemanan tambahan DNSSEC telah dikembangkan untuk DNS.

Vous aimerez peut-être aussi