Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1) Farmakodinamik
Menghambat efek ADH pada duktus kolektivus dengan menurunkan pembentukan
cyclic adenosine monophospate (cAMP) sebagai respon ADH dan berinterferensi
dengan kerja cAMP pada sel tubulus kolektivus.
2) Farmakokinetik
A : diabsorpsi di usus dengan bioavailabilitas 60-70%. D : terikat protein 40-80%.
Terdistribusi secara luas pada jaringan dan cairan tubuh kecuali cairan serebrospinal.
M : dimetabolisme di hati. E : diekskresikan melalui urin 50%, feses 40%, dan
empedu 10%.
3) Indikasi
Syndrome of Inappropiate ADH Secretion (SIADH) dan penyakit lain yang
menngkatkan ADH seperti gagal jantung atau penyakit hati. Obat antagonis ADH
diberikan pada penyakit-penyakit tersebut jika terapi restriksi cairan gagal. Antibiotik
golongan intermediate acting tetracycline untuk infeksi mikoplasma,
klamidia, riketsia, dan spirochaeta.
4) Kontraindikasi
Pasien dengan penyakit hati dan anak kurang dari 12 tahun (ditimbun di dalam gigi
menyebabkan perubahan warna dan displasia enamel). Kehamilan karena melewati
sawar darah plasenta.
5) Efek samping
Gagal ginjal akut. Mual, anoreksia, diare
6) Interaksi obat
Demeclocycline berikatan dengan kation seperti kalsium, besi, dan magnesium
sehingga dihindari pemberian secara oral dengan sumber kation tersebut (susu dan
antasida).
5. Hiperkalemia
Rewel dan mudah marah
Gelisah atau cemas
Mual
Diare
Aritmia jantung
Gangguan abdomen
Efek samping paling sering dan mengancam nyawa adalah hipokalemia.
Bertram, G. Katzung. 2010. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 10. Jakarta: EGC.