Vous êtes sur la page 1sur 15

I.

PENGKAJIAN KELUARGA
Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 10 oktober 2016 pukul 18.20 WIB pada keluarga Tn. I di
Dusun Candirejo dengan menggunakan metode autoanamnesa dan allowanamnesa.

A. DATA UMUM
1. Nama Kepala Keluarga : Tn. I
2. Alamat dan Nomer telepon : Jl. Candiasri 005/004, Candirejo
3. Pekerjaan : Pegawai swata
4. Pendidikan : Akademi
5. Komposisi keluarga

NAMA
NO ANGGOTA JK HUB DG KK UMUR PDDKN IMUNISASI KET
KELUARGA
HEP
BCG DPT POLIO CAMPAK
B
1 Tn. I L Kepala Keluarga 59 Akademi - - - - -
2 Ny. R P Istri 57 SLTA - - - - -
3 Sdri. R P Anak 20 SMA Y Y Y Y Y
4 Sdr. R L Anak 15 SD Y Y Y Y Y
5 Sdr. A L Anak 13 SD Y Y Y Y Y
6 An. A L Anak 7 TK Y Y Y Y Y

GENOGRAM

Keterangan :

: laki-laki
: perempuan
: pasien
: kawin
: keturunan
: tinggal serumah

6. Tipe Keluarga
Keluarga ini tergolong dalam tipe keluarga keluarga inti atau nuclear family karena dalam
satu rumah terdiri dari ayah yang berusia 58 tahun dan ibu yang berusia 57 tahun dengan
empat anak yaitu : anak perempuan berusia 20 tahun, anak kedua laki-laki berusia 15 tahun,
dan anak ketiga laki-laki berusia 13 tahun dan anak keempat laki-laki berumur 7 tahun yang
semuanya belum menikah. Tn. I mengatakan dalam keluarganya tidak ada kendala atau
masalah tertentu yang dirasakan setiap anggota keluarga yang mengganggu aktivitas mereka
sehari-hari.
7. Suku bangsa
Keluarga Tn.I bersuku bangsa Jawa, Indonesia.
8. Agama
Keluarga Tn. E beragama Islam.
9. Status sosial ekonomi keluarga
Menurut Tn. I pendapatan keluarganya dirasa sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari. Tn. I yang bekerja sebagai pegawain swasta dengan pendapatan sebesar
Rp.1.700.000/bulan. Kebutuhan yang dikeluarkan meliputi pengeluaran untuk kehidupan
sehari-hari, sedangkan pengalokasian dana khusus untuk kesehatan tidak ada. Jika
membutuhkan dana untuk kesehatan secara mendadak, maka keluarga Tn. E meminta bantuan
keluarga lain. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, biasanya hanya minta rawat jalan atau
keluarga tidak mau pergi ke pelayanan kesehatan jika dirasa sudah bisa mengobati sendiri.
Namun bila sakit sudah dirasa parah keluarga Tn. I baru mau sampai opname.
10. Aktifitas
Dalam keluarga Tn. I hanya berekreasi ke suatu tempat bila ada uang tambahan dari gajinya.
Hiburan hanya menonton TV dirumah atau berkunjung ke tetangga.

B. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


1. Tahap perkebangan keluarga saat ini
Pada saat ini Tn. I berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak Usia sekolah.
Pada tahap ini tugas yang sudah dilakukan adalah:
1) Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga
2) Membantu anak bersosialisasi
3) Pembagian waktu individu, pasangan dan anak
4) Membagi peran dan tanggung jawab
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap yang belum terpenuhi adalah tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai seorang
dewasa dan nanti juga akan terjadi sehingga keluarga sudah memikirkan kearah sana. Selain itu,
dalam perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah tugas perkembangan keluarga Tn. I
adalah pemenuhan kebutuhan prasarana untuk sekolah.
3. Riwayat keluarga inti
a) Tn. I saat ini mempunyai penyakit gula (DM), Tn I hanya mempreksakan gula darahnya bila
Tn. I merasa pusing, lemas dan bila cemas biasanya gula darah Tn. I meningkat. Bila tidak
merasakan tanda itu Tn. I tidak mempreksakannya secara teratur.
b) Ny. R saat ini tidak ada keluhan pada kesehatannya. Ny. S tidak memiliki riwayat sakit darah
tinggi (hipertensi), sakit gula (DM) dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
c) Sdri. R saat ini tidak ada keluhan pada kesehatannya. Ny. S tidak memiliki riwayat sakit darah
tinggi (hipertensi), sakit gula (DM) dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
d) Sdr. R saat ini tidak ada keluhan pada kesehatannya. Ny. S tidak memiliki riwayat sakit darah
tinggi (hipertensi), sakit gula (DM) dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
e) Sdr. A saat ini tidak ada keluhan pada kesehatannya. Ny. S tidak memiliki riwayat sakit darah
tinggi (hipertensi), sakit gula (DM) dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
f) An. N saat ini tidak ada keluhan pada kesehatannya. Ny. S tidak memiliki riwayat sakit darah
tinggi (hipertensi), sakit gula (DM) dan tidak pernah dirawat di rumah sakit.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
a) Pada keluarga Tn. I tidak diketahui adanya riwayat penyakit keturunan seperti darah tinggi
(hipertensi) dan hanya mempunyai penyakit gula (DM) pada orang tua Tn. I dan tidak ada
sakit menular.
b) Ny. R mengatakan di keluarganya tidak ada riwayat penyakit keturunan atau menular.
Sepengetahuan Ny. S, kedua orang tuanya tidak menderita sakit apapun.

C. DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik Rumah
a) Denah rumah

Dapur Kamar mandi


Kamar
tidur Ruang Kamar
Tamu tidur

Kamar
tidur
Kamar
tidur
b) Status rumah yang dihuni keluarga saat ini adalah milik sendiri.
c) Kondisi rumah permanen. Rumah terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar
mandi. Penataan perabotan di dalam rumah berantakan.
d) Dapur tampak sedikit Halaman depan
berantakan, air dimasak dulu sebelum dikonsumsi. Alat-alat masak
cukup lengkap.
e) Di dalam rumah Tn. I terdapat binatang peliharaan seperti Kucing.
f) Tn. I mengatakan merasa aman tinggal di rumahnya karena dapat istirahat dengan nyaman.
g) Tn. I mengatakan belum puas dengan penataan rumahnya, karena keadaan rumahnya masih
berantakan, masih banyak sampah berserakan dan rumah terlihat berdebu.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Tetangga kadang-kadang berkunjung ke rumah Tn. I saat sore tidak ada kegiatan. Tetangga
juga datang kerumah Tn. I jika Tn. I membutuhkan bantuan seperti saat ada anggota keluarga
yang sakit. Pola komunikasi keluarga dengan tetangga dan lingkungan sekitar dilakukan secara
terbuka.
3. Mobilitas geografis tetangga
Keluarga Tn. I adalah pendatang di dusun candiasri.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn. I aktif dalam perkumpulan misalnya berkumpul dengan warga yang lain saat ada yasinan
dan ada perkumpulan atau musayawarah di rumah sendiri atau rumah tetangga.
5. Sistem pendukung keluarga
Pada keluarga Tn. I hanya mempunyai BPJS untuk mununjang pemeriksaan penunjangnya.
Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit berjarak ± 2 KM dari rumahnya. Dari jarak rumah
kepuskesmas lebih jauh daripada ke rumah sakit.

D. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi keluarga dilakukan terbuka, bahasa yang digunakan bahasa Jawa. Keluarga
tidak ada kesulitan dalam berbahasa dengan keluarga maupun orang lain.
2. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan di keluarga adalah Tn. I selaku kepala keluarga atau ayah tetapi
melalui tahap musyawarah apabila ada sesuatu yang sangat penting dan tidak ada di rumah
biasanya Ny. R yang mengambil keputusan untuk anggota keluarganya
3. Struktur peran (formal dan informal)
a) Formal : Tn. I mengatakan sudah mampu menjalankan perannya sebagai kepala
keluarga dan pencari nafkah serta pelindung keluarga. Ny. R mengatakan sudah
cukup memenuhi perannya sebagai ibu rumah tangga yang lebih mengerti
kondisi yang sedang di alami oleh keluarga namun terkadang Ny. R merasa
bahwa perannya dalam mengarahkan anak untuk menuju kemandirian belum
cukup terpenuhi.
b) Informal : Ny. R mengatakan selain sebagai ibu yang mendidik dan mengatur
keuangan keluarga Ny. R juga merupakan sahabat serta motivator bagi
keluarganya. Setiap kali anak-anaknya maupun suaminya memiliki masalah dan
memerlukan nasehat serta dorongan Ny. R selalu berusaha ada untuk mereka.
4. Nilai dan norma keluarga
Norma keluarga yang berkaitan dengan kesehatan adalah bila ada anggota keluarga yang
sakit maka diobati di rumah terlebih dahulu. Tn. I tidak membawa ke bidan atau puskesmas jika
sakitnya tidak parah. Jika sakit dirasa parah Tn. I membawa pelayanan kesehatan yaitu rumah
sakit.

E. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif
Sikap dan hubungan Tn. I dengan anggota keluarganya baik, sesama anggota keluarga saling
menghargai.
2. Fungsi sosial
Tn. I tinggal serumah dengan keluarga sehingga fungsi sosialisasi antara keluarga terjalin baik.
3. Fungsi perawatan kesehatan
a) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Tn. I menganggap dirinya baik baik saja saat di kaji, kalua Tn. I merasa pusing dan
cepat lelah baru meminum obat di rumah dan tidak mempreksakan ke dokter dengan
penyakit DM. Keluarga Tn I tidak mengetahui apa fungsinya cek kesehatan ke pelayanan
kesehatan terdekat, karena merakan kondisinya Tn. I dan Ny. R baik baik saja.
b) Kemampuan keluarga dalam mengambil keputusan
Setiap keputusan diambil oleh Tn. I sebagai kepala keluarga, tetapi sebelumnya
dirundingkan terlebih dahulu dengan keluarga.
c) Kemampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit
Tn. I mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit akan mengobati sendiri.
Jika sudah parah, baru akan dibawa ke pelayanan kesehatan.
d) Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah
Rumah Tn. I sampah berserakan dan rumah berdebu di karenakan keluarga Tn. I
kekurangan waktu untuk membersihkan rumah. Baik Tn. I dan Ny. R sama-sama belum
mengetahui pentingnya kesehatan lingkungan rumah.
e) Kemampuan keluarga dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan
Tn. I mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit, jika diobati sendiri di
rumah tidak sembuh, maka Tn. I membawa kepelayanan kesehatan terdekat (Rumah sakit).
4. Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. I mempunya anak 1 perempuan dan 2 laki-laki
5. Funsi ekonomi
Sumber penghasilan utama adalah dari Tn. I dari gaji sebagai pegawai swasta untuk
memenuhi sandang dan pangan keluarga.

F. STRESS DAN KOPING KELUARGA


1. Stressor jangka pendek dan panjang
a) Stressor jangka pendek
Tn. I mengatakan cemas saat anaknya sekolah dengan membawa motor saat pagi yang
jalanan ramai dengan pengendara motor yang ngebut. Tn. I juga mengatakan cemas dengan
luka yang ada di kakinya yang tidak kunjung sembuh.
b) Stressor jangka panjang
Tn. I Mengatakan bingung dengan untuk mendapatkan biaya sekolah anaknya dengan terus
menambahnya biaya sekolah pada anak anaknya yang semakin menambah umur dan
menambah jenjang pendidikan. Tn. I mengatakan cemas bila tekanan darahnya tinggi dan
tidak mengetahui cara penanganan dan mengontrol tekanan darahnya.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor


Keluarga mengatakan merasa khawatir jika hal ini terus berlanjut dan merasa lega bila
anaknya pulang dengan selamat saat pulang dari sekolah.
3. Strategi koping yang di gunakan
Bila ada masalah dalam keluarga, Tn. I selalu membicarakan dengan anggota keluarga.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Saat ada masalah Tn. I berusaha mencari solusi dan merasa tenang saat masalah sudah
teratasi.

G. PEMERIKSAAN FISIK
NAMA ANGGOTA KELUARGA
PEMERIKSAAN FISIK
Tn. I Ny. R
130/80 130/70
TD (mmHg)

Nadi (x/menit) 76 80

RR (x/menit) 18 20

75 54
BB (kg)

168 157
TB (cm)
Kepala Mesocephal Mesocephal

Rambut bersih,
Sebagian hitam, sebagian beruban
Rambut beruban, lurus tidak ada sebagian, tidak
ketombe, tidak mudah patah. ada lesi, tidak
ada ketombe.
Konjungtiva
Konjungtiva Konjungtiva anemis
anemis,
Sclera tidak
Sklera Sclera tidak ikterik.
ikterik.

Bersih, tidak ada


Hidung Bersih, tidak ada polip, tidak polip, tidak
terdapat sekret terdapat secret

Simetris, tidak
menggunakan
Simetris, tidak menggunakan
alat
Telinga alat pendengaran, tidak ada
pendengaran,
serumen.
tidak ada
serumen
Mukosa bibir
lembab, tidak
Mukosa bibir lembab, tidak
mulut ada sariawan,
ada sariawan, gigi bersih.
gigi sudah
tanggal dua
Kulit normal,
Kulit normal, sudah sudah mulai
Kulit
mulai keriput, tidak ada lesi keriput, tidak
ada lesi

Tidak ada pembesaran Tidak ada


pembesaran
Leher kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Simetris, sonor
Simetris, sonor seluruh
seluruh lapang
Dada lapang paru,terdengar bunyi
paru,terdengar
vesikuler.
bunyi vesikuler.
Tidak teraba
Tidak teraba masa, bising masa, bising usus
Abdomen usus 13x/menit, terdengar 10x/menit,
bunyi tympani terdengar bunyi
tympani

5 5 5 5

Kekuatan otot
5 5 5 5

Tidak ada edema


Ada luka yang belum sembuh
dan tidak ada
Ekstremitas selama 3 minggu di kaki
luka di
sebelah kanan
ektremitas

Kurang dari 3
Kurang dari 3 detik
Turgor kulit detik

Cepat merasa pusing dan


Tidak ada
lelah dan luka di kakinya tidak
Keluhan keluhan
kunjung sembuh

H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga Tn. I berharap Tn. I sehat selalu dan keluarganya bias sehat dan tidak terkena

penyakit apapun. Dan haran Tn. I dan Ny. R ingin melihat anak anaknya semua menjadi PNS dan

bekerja di tempat yang baik.

II. ANALISA DATA

No Tanggal Data Fokus Dx Keperawatan TTD


1 10 Oktober DS: Cemas pada Tn. I dalam
2016 Keluarga Tn. I
 Tn. I mengatakan gula darah berhubungan dengan
kembalitinggi saat mengalami stress struktur perubahan
peran pada anak,
 Tn. I merasa bahwa perannya
harapan Tn. I yang
dalammengarahkan anak untuk menuju
belum terpenuhi dan
kemandirian belum cukup terpenuhi. tidak tahunya tentang
 Tn. I mengatakan cemas saat penanganan
anaknyamembawa sepeda motor pergi penyakitnya
ke sekolah
 Tn. I mengatakan cemas dengan biaya
yang selalu naik untuk sekolah anak
anaknya

 Tn. I mengatakan cemas dengan lukanya


yang tidak kunjung sembuh.
 Tn. I mengatakan ingin semua anak
anaknya menjadi PNS

DO :

 pada saat di kaji Tn. I terlihat melihat


kakinya dan menanyakan tentang
penanganan penyakitnya.

 Pada saat dikaji kebanyakan Tn. I


menceritakan tentang kehidupan
anaknya dan sakitnya

2 15 DS : Kerusakan integritas
kulit pada kaki Tn. I
Desember  Tn I mengatakan gula darahnya naik dalam keluarga Tn I
bila stress berhubungan dengan
2010
kurang pengetahuan
 Ny M mengira bahwa saat luka tidak
Tn I tentang perawatan
akan membekas sehingga Tn I hanya
luka diabetik, proses
membiarkan luka tersebut mengering. perjalanan penyakit
DO : Diabetes Melitus.

 Terdapat luka di kaki sebelah kanan


III. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH

KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN


a. Sifat masalah 3/3 X 1 = 1 Masalah adalah kurang sehat dan
Skala: kurang sehat memerlukan tindakan supaya untuk
menghilangkan stress.
b. Kemungkinan masalah
dapat diatasi ½X2=1 Setelah di berikan masukan dan himbauan
Skala: sebagian di harapkan keluarga tidak strees lagi
c. Potensial masalah
untuk dicegah
Skala : tinggi 3/3 X 1 = 1 Setelah keluarga atau Tn. I tidak stress lagi
d. Menonjolnya masalah di harapkan gula darah tidak naik terlalu
Skala: masalah harus drastic
segera ditangani
2/2 X 1 =1 Keluarga mengatakan kondisi tersebut
adalah sesuatu yang harus di tangani.

Jumlah 4
a. Sifat masalah 2/3 x 1 = Bila tidak diatasi maka luka yang di alami
Skala: ancaman 2/3 Tn. I bias memburuk
kesehatan
b. Kemungkinan masalah ½x2=1 Perlu waktu untuk menyembuhkan luka Tn.
dapat diatasi I dengan sering berobat dan control
Skala: sebagian 3/3 x 1 = 1 tentang gula darahnya
c. Potensial masalah Masalah tersebut bisa dicegah dengan
untuk dicegah memberi penjelasan tentang PENKES DM
Skala : tinggi 0/2 x 1 = 0 untuk Tn. I mengetahui cara supaya
mengatur gula darahnya
d. Menonjolnya masalah Keluarga merasakan tidak terjadi masalah
Skala: masalah tidak apa-apa
dirasakan
Jumlah 2 2/3

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS


1. Cemas pada Tn. I dalam Keluarga Tn. I berhubungan dengan struktur
perubahan peran pada anak, harapan Tn. I yang belum terpenuhi dan tidak
tahunya tentang penanganan penyakitnya.
2. Kerusakan integritas kulit pada kaki Tn. I dalam keluarga Tn I berhubungan
dengan kurang pengetahuan Tn I tentang perawatan luka diabetik, proses
perjalanan penyakit Diabetes Melitus.
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA
TUJUAN
NO Dx. Kep Kode NIC Intervensi paraf
TUM TUK
1 Cemas pada Setelah Setelah 1. Bangun hubungan
dilakukan
Tn. I dalam dilakukan terapeutik yang
tindakan
Keluarga Tn. keperawatan tindakan didasarkan pada rasa
selama 3 hari, keperawatan saling menghargai dan
I kecemasan Tn. selama 3 hari, percaya antara klien
berhubunga I keluarga Tn I klien dapat dan perawat.
berkurang atau menerima
n dengan hilang dengan perubahan
struktur kriteria hasil: status peran 2. Tunjukkan sikap
1. Tidak anak yang hangat, empati, sifat
perubahan
menunjukka n belum yang tidak dibuat-buat.
peran pada ekspresi sedih terpenuhi,
anak, dengan kriteria
2. Skala Hars hasil: 3. Dorong klien
harapan Tn. I mengungkapakan dan
0-6 atau tidak 1. Peningkata meluapkan perasaan
yang belum
ada kecemasan. n perilaku yang sedang dialaminya
terpenuhi koping :
dan tidak Adanya
teknik 4. Bantu klien
tahunya mengidentifikasi
tentang yang kekuatan dan
digunakan kemampuan yang
penanganan
keluarga dapat digunakan
penyakitnya. untuk untuk menyelesaikan
menurunka masalah.
n stress.

2. Tn. I 5. Jelaskan prosedur


mengataka dalam mengurangi
n mau ansietas
menerima mengguanakan teknik
keadaan distraksi dan
anaknya bernapas dalam.
2 Kerusakan Setelah Setelah 1. Beri penjelasan
dilakukan dilakukan bersama keluarga
integritas tindakan tindakan khususnya Tn. I tentang
kulit pada keperawatan keperawatan pentingnya perawatan
selama 3 selama 3 hari, penyakit DM.
kaki Tn. I hari, Integritas Tn I
dalam kulit pada mengetahui
kaki Tn. I cara 2. Ajarkan pada Tn. I
keluarga Tn I membaik pemeliharaan cara melakukan
berhubunga dengan kaki diabetik pencegahan luka
kriteria hasil, dengan diabetik dengan
n dengan
1.luka sembuh kriteria hasil : demonstrasi (senam
kurang kaki diabetes).
2.Peningkatan 1. Tn. I mampu
pengetahuan perawatan menjawab 75 %
Tn I tentang kakiyang benar dari 3. Observasi kulit
ditunjukkan penjelasan yang secara menyeluruh
perawatan dengan di berikan tentang adanya edema,
luka diabetik, frekuensi
kalus, eritema, bekas
rutinitas
proses luka.
perawatan
perjalanan kaki setiap 4. Observasi
hari
penyakit penggunaan sepatu
klien yang mungkin
Diabetes
dapat menjadikan
Melitus. resiko injury bagi klien.
5. Gunakan losion
untuk

melembabkan kulit
klien.

6. Diskusikan dengan klien


tentang kebiasaan rutin
merawat kaki dan
menjaga agar kaki
tidak luka.

7. Instruksikan klien atau


keluarga untuk
melakukan perawatan
kaki

8. Berikan umpan balik


positif tentang aktifitas
perawatan kaki secara
mandiri

9. Potong kuku
dengan pemotong, dan
hati-hati saat memotong.
VI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI FORMATIF
NO. DX
TGL IMPLEMENTASI EVALUASI FORMATIF TTD
KEP
11 oktober 1 Membangun hubungan terapeutik yang S: Tn. I mengatakan bahwa
2016 didasarkan pada rasa saling menghargai mempercayakan kepada
dan percaya antara klien dan perawat: Perawat tentang masalahnya.
Ucapan salam, menjelaskan tujuan, kontrak
Tn. I merasa senang jika ada
waktu.
perawat yang bias di ajak
shering
Mendorong klien mengungkapakan dan O: Klien bersedia untuk dikaji
1 meluapkan perasaan yang sedang dan tampak antusias ketika
dialaminya: mengajak Tn. I untuk sharing bercerita.
tentang perasaan yang dialaminya saat ini
terhadap seluruh anggota keluarganya S: Klien mengatakan merasa
cemas dan khawatir akan
keadaan anaknya yang
membawa motor ke sekolah
O: Klien tampak
menunjukkan ekspresi cemas
1 S: Tn I mengatakan senang
Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam saat di ajarkan teknik
untuk mengurangi cemas dan stress pasien relaksasi

O : Tn. I Nampak menikmati


tehnik nafas dalam yang di
berikan
2 Mengidentifikasi pengetahuan Tn. I dengan S : Tn. I mengatakan tidak
penyakit DM begitu tau tentang penyakit
apa itu DM
O : Tn. I Nampak bingung

2 Memberikan penjelasan tentang pendidikan S : Tn. I mengatakan Belum


kesehatan Diabetes Militus begitu mengerti.
O : Tn I banyak bertanya yang
11 oktober Tn I tidak mengerti
2016
2 Mengajarkan pada Tn. I cara melakukan S : Tn. I mengatakan agak
senam kaki diabetik susah mengingat gerakan
senam kaki
O : Tn. Masih Nampak bingung

2 Menganjurkan Tn. I untuk menggunakan S : Tn. I mengatakan iya dia


lotion untuk melembabkan kulit Tn. I dan akan melakukannya
selalu menggunakan alas kaki O : Tn. I Nampak senang

VII. CATATAN PERKEMBANGAN

TGL Dx. Kep Evaluasi Sumatif TTD

11 oktober 2015 Cemas pada Tn. I dalam S:


Keluarga Tn. I 1. Tn. I mengatakan bahwa
berhubungan dengan mempercayakan kepada Perawat
tentang masalahnya.
struktur perubahan
peran pada anak,
2. Tn. I mengatakan merasa cemas dan
harapan Tn. I yang khawatir akan keadaan Anaknya yang
belum terpenuhi dan membawa motor saat sekolah

tidak tahunya tentang 3. Tn. I mengatakan tertarik untuk


diajari teknik bernapas dalam.
penanganan
penyakitnya.
4. Tn. I mengatakan setelah latihan
bernapas dalam merasa lebih ringan.
5. Tn. I mengatakan lebih tenang saat
ada teman (perawat) untuk
bercerita.

O:

1. Klien bersedia untuk dikaji dan


tampak antusias ketika bercerita.
2. Tn. I Nampak menikmati tehnik nafas
dalam yang di berikan
3. Klien tampak menunjukkan ekspresi
Cemas
A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi,
11 oktober 2016 Kerusakan integritas S:
kulit pada kaki Tn. I 1. Tn. I mengatakan tidak begitu tau
dalam keluarga Tn I tentang penyakit apa itu DM

berhubungan dengan 2. Tn. I mengatakan Belum begitu


mengerti.
kurang pengetahuan Tn
3. Tn. I mengatakan agak susah
I tentang perawatan mengingat gerakan senam kaki
luka diabetik, proses
4. Tn. I mengatakan iya dia akan
perjalanan penyakit melakukannya
Diabetes Melitus. O:

1. Tn. I Nampak bingung

2. Tn I banyak bertanya yang Tn I tidak


mengerti

3. Tn. Masih Nampak bingung

4. Tn. I Nampak senang

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi,

Vous aimerez peut-être aussi