Vous êtes sur la page 1sur 3

Bab 9

Variasi kelas sosial dalam komunitas penutur bahasa Inggris

a. variasi atau perbedaan oleh kelas sosial, dialek dan gaya


Ada banyak hal atau masalah yang menjadi perhatian sosiolinguistik selain
perbedaan kelas sosial dalam hal berbicara. Namun, ini adalah bagian dari kemampuan
komunikatif dari penutur asli untuk mengenali perbedaan kelas sosial berdasarkan
perilaku berbicara. Contoh: pengucapan suara (r) setelah akhir kata. Di Inggris dan di
Boston wilayah Amerika Serikat, pengucapan konsonan (r) pada kata diucapkan lebih
sedikit atau tidak begitu terdengar merupakan pengucapan dari golongan terhormat.
Variasi atau perbedaan pada setiap kelompok penutur disebut dengan variasi
bahasa. Variasi bahasa disebabkan oleh: kelas atau tingkat sosial, dialek, gaya bahasa,
jenis kelamin, latar belakang pendidikan, umur, profesi dan berdasarkan tingakat
ekonomi si penutur bahasa.
b. Penelitian pada Departement Store
Penelitian ini adalah salah satu penelitian terbaru yang dilakukan oleh Labov
dalam hal pengucapan atau perilaku berbicara para kasir supermarket yang berbeda
terhadap pelanggan. Perilaku mereka disesuaikan dengan tingkat social pelanggan.
Penelitian ini dilakukan di tiga supermarket yang ada di New York yaitu Saks
Fifth Avenue untuk golongan teratas atau terhormat, Macy’s untuk golongan
menengah, dan S. Klein untuk golongan terendah. Labov menemukan bahwa di kota
New York pengucapan huruf konsonan (r) akan diucapkan berdasarkan teman
berbicara yaitu dari golongan social ekonomi tertentu. Orang yang memiliki tingkat
social ekonomi tinggi akan lebih sering mengucapkan huruf (r ) daripada orang dari
golongan rendah.
c. Penelitian di kota New York
Dalam menginvestigasi perilaku orang New York dalam berbicara Labov
menggunakan dua hipotesis penting yaitu semakin lebih berhati-hati ucapan mereka,
maka semakin besar frekuensi dimana pembicara akan berusaha menggunakan bentuk-
bentuk yang dianggap sopan atau terhormat oleh masyarakat, dan Itu tergantung pada
latar belakang kelas sosial, pembicara memiliki perbedaan kontrol terhadap frekuensi
agar dengannya mereka mampu menghasilkan bentuk ungkapan yang sopan atau
terhormat.
d. Attention to Speech
Labov membagi lima bentuk gaya bicara atau “style”:
Gaya hati-hati, Gaya santai, Gaya membaca, Gaya daftar kata, dan minimal pair style.
Bab 6
Perilaku berbicara dan dinamika sosial

a. Speech Community
Sebagian besar penelitian sosiolinguistik menyampaikan tentang perilaku
ujaran masyarakat dan apa yang tercermin tentang sistem nilai dan struktur sosial
komunitas tersebut. Hal utama yang perlu diingat adalah bahwa tidak semua penutur
bahasa memiliki aturan berbicara yang sama dan oleh karena itu, tidak semua orang
dapat dikatakan termasuk dalam komunitas ucapan yang sama.
Menurut Hymes (1972b): Secara tentatif, sebuah komunitas wicara (speech
community) didefinisikan sebagai masyarakat yang berbagi aturan perilaku berbicara
dan menginterpretasi ucapan, dan aturan untuk menafsirkan setidaknya satu variasi
linguistik. Kedua hal ini diperlukan.
b. Perilaku Berbicara dan Negosiasi Peran
Cara penting untuk mengetahui wawasan sosiokultural dapat diperoleh melalui
belajar tentang aturan berbicara jika memusatkan perhatian pada identitas sosial lawan
bicara ketika berhadapan satu sama lain. Strategi sosial orang-orang dalam komunitas
ujaran yang diberikan digunakan untuk mencapai tujuan mereka untuk mendapatkan
kerja sama dalam membentuk persahabatan, dan menjaga agar urusan mereka tetap
berjalan dengan lancar.
Dalam hal ini, yang paling berguna adalah seperti pujian, ucapan terima kasih
dan permintaan maaf pada hal-hal tertentu. Holmes menyampaikan tentang perilaku
pujian atau tanggapan di Selandia Baru bahwa "jarang sekali orang Selandia Baru
dengan terang-terangan menolak pujian". Holmes menemukan bahwa pujian antara
ketidaksetaraan status terjadi baik "ke atas" dan "ke bawah.
c. The Bulge: sebuah teori interaksi sosial
Wolfson (1986, 1988) mendefinisikan bahwa teori The Bulge adalah
temuannya yang konsisten yang menyataan bahwa ada perbedaan kualitatif antara
perilaku ucapan yang digunakan orang Amerika kelas menengah terhadap teman
dekat, ketidaksetaraan status, orang asing, teman yang tidak dekat dengannya, status-
teman sejawat, rekan kerja, dan kenalan.
interaksi undangan terbagi dalam dua kategori (Wolfson, 1981b; Wolfson,
1983): yang pertama terdiri dari undangan yang tidak ambigu, undangan lengkap yang
terdiri dari waktu, tempat atau acara serta mohon kehadiran, Kategori undangan kedua
terdiri dari referensi yang ambigu atau tidak lengkap mengenai kemungkinan
komitmen sosial di masa depan.
Bab 5
Sebuah analisis mendalam tentang perilaku berbicara
A. Introduction

In Hymes’s terminology, which describes a speech act as the minimal unit of speech that

has rules in terms both of where and when they may occur and of what their specific

features are. As we have seen, many of these are culturally named acts, such as

complaining, apologizing, commanding, advising, scolding, and so.on.

B. Speech behavior-surface forms and the reflection of cultural values: the investigation

of compliments.

Manes and Wolfson showed that in American English, compliments are so highly

patterned that they may be regarded as formulas. That is, although it is not explicitly

recognized by native speakers, compliments tend to have clearly definable forms, just

as do greetings, apologies or expressions of gratitude.

The great majority of adjectival compliments make use of only five different

adjectives: nice, good, beautiful, pretty, and great, with all the rest occurring only once

or twice. Example: “that sweater looks good”, “he’s a good actor”.

C. The unrecognized need for negotiation: look at invitation.

D.

Vous aimerez peut-être aussi