Vous êtes sur la page 1sur 2

PEMERIKSAAN AKUNTANSI I/KLS D

AUDIT FRAUD

Nama : Fitri Puspita Sari (1502030188)


Beyti Ashaaffatin (1502030212)

A. PENGERTIAN
Fraud auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah
kecurangan dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit
kecurangan terhadap pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua
keterampilan, yaitu sebagai auditor yang terlatih dan kriminal investigator.
Kesalahan dapat dalam banyak bentuk, yakni :
1. Commission merupakan kesalahan prinsip (error of principle), seperti perlakuan
pengeluaran pendapatan sebagai pengeluaran modal. kesalahan jabatan atau kesalahan
karena penghilangan / kelalaian, atau kesalahan dalam interprestasi fakta.
2. Omission berarti bahwa suatu item tidak dimasukkan sehingga menyebabkan
informasi tidak benar.
3. Irregulary merupakan kesalahan penyajian keuangan yang disengaja atas informasi
keuangan.

B. ALASAN AUDITOR TERUTAMA TERTARIK PADA PENCEGAHAN,


DETEKSI, DAN PENGUNGKAPAN KESALAHAN-KESALAHAN
1. Eksistensi kesalahan dapat menunjukan bagi auditor bahwa catatan akuntansi dari
kliennya tidak dapat dipercaya dan dengan demikian tidak memadai sebagai suatu
dasar untuk penyusunan laporan keuangan.
2. Apabila auditor ingin mempercayai pengendalian intern, ia harus memastikan dan
menilai pengendalian tersebut dan melakukan pengujian ketaatan atas operasi. Apabila
pengujian ketaatan menunjukan sejumlah besar kesalahan, maka auditor tidak dapat
mempercayai pengendalian intern.
3. Apabila kesalahan cukup material, kesalahan tersebut dapat mempengaruhi kebenaran
(truth) dan kewajaran (fairness) laporan tersebut.

Pelaku dari kecurangan demikian biasanya mendapat manfaat secara tidak langsung,
karena manfaat pribadi biaya diakru (accrues) bertambah, sedangkan organisasi ditolong
oleh tindakan yang bersangkutan. Beberapa contoh adalah :
1. Penjualan atau penjamin aktiva yang fiktif atau salah disajikan.
2. Pembayaran yang tidak tepat seperti kontribusi politik yang illegal penyogokan
(bribes), pembayaran kembali (kickbacks), dan pembayaran kepada pejabat
pemerintah, pelanggan atau pemasok.
3. Penyajian atau penilaian transaksi-transaksi, aktiva, hutang atau pendapatan yang tidak
tepat dan dilakuka secara sengaja.
4. Penetapan harga transfer yang tidak tepat dan dilakukan secara sengaja. Dengan
sengaja menstrukturkan teknik penetapan harga secara tidak tepat, manajemen dengan
pasti memperbaiki hasil operasi dari suatu organisasi yang tercangkup dengan
transaksi menjadi kerugian dari organisasi yang lain.
PEMERIKSAAN AKUNTANSI I/KLS D
AUDIT FRAUD

5. Transaksi hubungan istimewa tersebut tidak tepat yang dilakukan secara sengaja, yaitu
suatau pihak menerima manfaat yang tidak dapat diperoleh kalau tidak ada hubungan
istimewa tersebut.

C. PENYEBAB TERJADINYA KECURANGAN


1. Penyebab Utama 2. Penyebab Sekunder
 Penyembunyian  Kurang pengendalian.
(concealment)  Hubungan antar pemberi
 Kesempatan/Peluang(Opport kerja/pekerja yang jelek.
unity)  Pembalasan dendam
 Motivasi(Motivation) (Revenge)
 Daya tarik (Attraction)  Tantangan (Challenge)
 Keberhasilan (Success)

D. KONDISI-KONDISI ATAU KEJADIAN-KEJADIAN YANG DAPAT MENANDAI


ADANYA KECURANGAN
1. Manajemen senior yang sangat menguasai/mendominasi dan terdapat satu atau lebih
kondisi.
2. Kemerosotan atau kemunduran dari mutu pendapatan.
3. Kondisi usaha yang dapat menciptakan tekanan yang tidak biasa.
4. Struktur korporat yang rumit, yaitu kompleksitas yang terjadi tidak tampak diperlukan
oleh operasi atau ukuran perusahaan.
5. Lokasi usaha yang menyebar secara luas disertai oleh manajemen yang didesentralisasi
secara ketat dengan system pelaporan tanggungjawab yang tidak memadai.
6. Kekurangan staf yang tampak memerlukan karyawan tertentu bekerja pada jam yang
tidak biasa, tidak memerlukan cuti dan/atau melakukan kerja lembur yang substansial.
7. Tingkat perputaran yang tinggi dalam posisi keuangan penting, seperti bendaharawan
atau kontroler.
8. Sering terjadi perubahan auditor atau penasihat hukum.

E. TANGGUNGJAWAB PEMERIKSAAN INTERN DALAM AREA


PENGENDALIAN KECURANGAN DALAM PRINSIP
1. Dalam penelaan system untuk membantu menilai sejauhmana pencegahan dan
penemuan kecurangan diberikan pertimbangan yang wajar bersama dengan tujuan
operasional yang lain.
2. Berjaga-jaga terhadap kemungkinan kecurangan dalam penelaahan aktivitas operasi
yang dilakukan oleh personil organisasi termasuk penilaian yang konstruktif tentang
kemampuan manajerial.
3. Membantu bekerja sama dengan personil organisasional dan pihak lain yang telah
diberikan tanggungjawab berkaitan dengan penyelidikan dari kecurangan actual atau
dicurigai.
4. Melaksanakan penugasan khusus yang berhubungan dengan kecurangan apabila
diminta oleh anggota organisasi yang bertanggungjawab.

Vous aimerez peut-être aussi