Vous êtes sur la page 1sur 7

APAKAH PASAR PERSAINGAN EFISIEN?

Nama : Syahdan Tiranda


Nama Dosen :
Prodi : Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
APAKAH PASAR PERSAINGAN EFISIEN?

A. SURPLUS KONSUMEN

1. Kerelaan untuk Membayar


Kerelaan untuk membayar (willingness to pay) adalah harga tertinggi yang rela
dibayarkan oleh masing-masing pembeli dan menjadi ukuran seberapa besar si
calon pembeli menghargai barang tersebut.
Surplus konsumen (consumer surplus) adalah nilai kerelaan seseorang untuk
membayar suatu barang dikurangi nilai sebenarnya dibayarkan olehnya. Surplus
konsumen merupakan ukuran keuntungan konsumen atau pembeli atas
partisipasinya dalam suatu pasar.

2. Menggunakan Kurva Permintaan untuk Mengukur Surplus Konsumen

Surplus konsumen berkaitan erat dengan kurva permintaan suatu barang. Dalam
kurva permintaan, pada setiap kuantitas yang diminta, harga kesediaan
ditunjukan oleh kurva-kurva permintaan sama dengan kesediaan membayar
pembeli marginal (marginal buyer), yaitu pembeli yang akan meninggalkan
pasar jika harganya naik sedikit saja.
Luas daerah di bawah kurva permintaan dan di atas garis harga merupakan
ukuran surplus konsumen dalam suatu pasar. Karena tinggi dari kurva
permintaan merupakan ukuran nilai suatu barang menurut si pembeli, yaitu
kerelaan untuk membayar barang itu.
Perbedaan antara kerelaan untuk membayar dengan harga pasar adalah
konsumen setiap pembeli. Maka, jumlah luas daerah di bawah kurva permintaan
dan garis harga merupakan jumlah surplus konsumen dari semua pembeli di
suatu pasar yang menjual barang maupun jasa.

3. Bagaimana Harga yang Lebih Rendah Meningkatkan Surplus


Konsumen

Pembeli selalu menginginkan harga yang lebih rendah dari apa yang mereka
beli, sehingga dengan penurunan harga tersebut dapat meningkatkan
kesejahteraan pembeli.
Bagaimana peningkatan atau bagaimana harga dapat memengaruhi surplus
konsumen dalam bentuk grafik :

4. Apa yang Diukur oleh Surplus Konsumen ?

Tujuan dari mengembangkan konsep surplus konsumen adalah untuk membuat


penilaian yang normatif atas seberapa diinginkannya hasil-hasil yang terjadi di
pasar. Surplus konsumen adalah jumlah yang rela dibayarkan oleh pembeli
dikurangi jumlah yang sesungguhnya yang dibelanjakan untuk suatu barang,
mengukur seberapa besar keuntungan yang diterima oleh pembeli suatu barang
dari sudut pandang pembeli sendiri. Jadi surplus konsumen adalah perangkat
yang baik untuk mengukur kesejahteraan ekonomi jika pembuat keputusan
ingin menghargai pilihan-pilihan konsumen.
Dalam setiap pasar, surplus konsumen mencerminkan kesejahteraan
kesejahteraan ekonomi. Para ekonom biasanya beranggapan bahwa pembeli
bersikap rasional ketika harus membuat keputusan, dan pilihan mereka harus
dihargai. Konsumen adalah orang-orang terbaik dalam menentukan berapa
banyak keuntugan yang mereka terima dari barang-barang yang mereka beli.

Contoh surplus konsumen :


B. SURPLUS PRODUSEN

1. Biaya dan Kerelaan untuk Menjual

Biaya adalah segala sesuatu yang harus dikorbankan oleh penjual untuk
memproduksi suatu barang. Surplus produsen (producer surplus) adalah harga
yang dibayarkan kepada penjual dikurangi biaya yang dikeluarkan oleh penjual.
Surplus produsen mengukur seberapa besar keuntungan yang diterima pembeli
dari partisipasinya dalam suatu pasar.

Contoh surplus produsen :

2. Menggunakan Kurva Penawaran untuk Mengukur Surplus Produsen

Surplus produsen berkaitan erat dengan kurva penawaran. Tinggi kurva


penawaran adalah sesuai dengan biaya penjualnya. Pada jumlah berapa pun,
harga yang terdapat pada kurva penawaran menunjukkan biaya dari penjual
marginal (marginal seller), yaitu penjual yang pertama kali akan meninggalkan
pasar jika harganya turun sedikit saja.
Luas daerah di bawah harga dan di atas kurva penawaran mengukur
besarnya surplus produsen dalam suatu pasar. Tinggi kurva penawaran
merupakan ukuran dari biaya penjual, dan perbedaan antara harga dengan biaya
produksi adalah surplus produsen dari penjual, maka jumlah luas daerah adalah
jumlah surplus produsen seluruh penjual.

3. Bagaimana Harga yang Lebih Tinggi Dapat Meningkatkan Surplus


Produsen

Penjual selalu menginginkan harga jual barang mereka yang lebih tinggi untuk
mendapatkan laba yang lebih besar.
C. EFISIENSI PASAR
Surplus konsumen dan surplus produsen adalah metode-metode dasar yang
digunakan para ekonom untuk mempelajari efisiensi pembeli dan penjual dalam
suatu pasar.

1. Perencanaan Sosial yang Baik

Perencanaan sosial yang baik adalah seorang diktator yang mengetahui


segalanya, memiliki kekuasaan atas segalanya dan berniat baik. Perencanaan
sosial adalah untuk memaksimalkan kemakmuran dari semua orang masyarakat.
Seorang perencana sosial yang baik harus memutuskan dahulu bagaimana
mengukur kemakmuran masyarakat, caranya adalah dengan mengukur jumlah
surplus produsen dan surplus konsumen (surplus total).
Surplus konsumen adalah keuntungan yang diterima pembeli dari
partisipasinya pada suatu pasar. Surplus produsen adalah keuntungan yang
diterima penjual dari partisipasinya pada suatu pasar. Alat untuk mengukur
kemakmuran masyarakat adalah menggunakan surplus total.

Surplus konsumen
Surplus konsumen = Nilai bagi pembeli – Nilai yang dibayarkan pembeli

Surplus produsen
Surplus produsen = Nilai yang diterima penjual – Biaya penjual

Penjumlahan dari surplus produsen dan surplus konsumen (surplus total)


Surplus total = Nilai bagi pembeli – Nilai yang dibayarkan pembeli + Nilai yang
diterima penjual – Biaya penjual

Jumlah yang dibayarkan oleh pembeli = jumlah yang diterima penjual, jadi
keduanya saling meniadakan
Surplus total = Nilai bagi pembeli – Biaya penjual

Suatu alokasi sumber-sumber daya memaksimalkan surplus total, dikatakan


bahwa alokasi tersebut memiliki efisiensi (efficiency). Efisien adalah kondisi
pengalokasian sumber daya yang memaksimalkan surplus keseluruhan yang
diterima seluruh anggota masyarakat. Jika suatu alokasi tidak efisien, maka
terdapat beberapa keuntungan yang tidak bisa terealisasikan dalam proses jual
beli.
Perencanaan sosial yang baik juga harus memperhatikan masalah
pemerataan (equity). Pemerataan adalah tingkat keadilan distribusi
kesejahteraan di antara anggota masyarakat.
Mengevaluasi pemerataan suatu hasil dari pasar jauh lebih sulit daripada
mengevaluasi efisiensi. Efisiensi adalah tujuan objektif yang dapat dinilai dengan
hal-hal yang positif, sedangkan pemerataan melibatkan penilaian normatif yang
berada di luar ranah ilmu ekonomi, masuk ke dalam ranah filsafat politik.

2. Evaluasi Keseimbangan Pasar

Yang menjadi pokok mekanisme pasar bebas adalah :


a. Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang-barang kepada para pembeli
yang paling menghargai barang-barang yang dijual, sebagaimana ditunjukkan
oleh kerelaan mereka untuk membelinya.
b. Pasar bebas mengalokasikan permintaan barang-barang kepada para penjual
yang dapat memproduksinya dengan biaya yang paling rendah.
c. Pasar bebas memproduksi sejumlah barang yang memaksimalkan surplus
konsumen dan surplus produsen.

Keseimbangan penawaran dan permintaan akan memaksimalkan surplus


produsen dan surplus konsumen. Jika ini terwujud, maka mekanisme tangan tak
tampak di pasar telah berhasil membawa para pembeli dan penjual ke alokasi
sumber daya secara efisien.

D. KESIMPULAN : EFISIENSI PASAR DAN KEGAGALAN


PASAR
Suatu pasar adalah efisien, dilihat dari asumsi bagaimana pasar tersebut
bekerja. Ketika asumsi-asumsi tidak lagi benar adanya, maka efisiensi
keseimbangan pasar bisa jadi tidak lagi benar. Asumsi-asumsi tersebut adalah :

a. Kebijakan Harga dan Jumlah


Kebijakan Harga yang memberikan kuasa atas sewa kepada tuan tanah dan
hukum yang menghendaki pemberi kerja untuk membayar upah minimum
terkadang menghalangi penyesuaian harga, yang menyeimbangkan jumlah
yang diminta dan jumlah yang ditawarkan, serta mendorong pada kurangnya
produksi. Kebijakan terkait jumlah yang membatasi jumlah yang diizinkan bagi
perusahaan dalam berproduksi juga mengakibatkan kurangnya produksi.

b. Pajak dan Subsidi


Pajak menaikkan harga yang dibayarkan oleh pembeli menurunkan harga
yang diterima oleh penjual. Jadi, pajak mengurangi jumlah yang diproduksi
dan mendorong pada kurangnya produksi.
Subsidi, berupa pembayaran oleh pemerintah kepada produsen,
mengurangi harga yang dibayarkan oleh pembeli dan menaikkan harga yang
diterima oleh penjual, Jadi subsidi menaikkan jumlah yang diproduksi dan
mendorong pada produksi berlebih.
c. Eksternalitas
Eksternalitas merupakan biaya atau manfaat yang mempengaruhi seseorang
selain pedagang atau pembeli. Biaya eksternal tercipta saat pemenuhan
kebutuhan listrik dilakukan dengan cara membakar batu bara dan
mengeluarkan karbon dioksida. Keperluan itu tidak mempertimbangkan
biaya perubahan iklim ketika memutuskan seberapa banyak daya yang
diproduksi. Hasilnya adalah produksi berlebih.
Manfaat eksternal terjadi saat pemilik apartemen memasang detektor asap
dan mengurangi risiko kebakaran untuk tetangganya. Ia tidak
memperhatikan manfaat bagi tetangganya ketika ia memutuskan seberapa
banyak detektor yang dipasang. Hasilnya adalah kurangnya produksi.

d. Barang Publik dan Sumber Daya Milik Bersama


Barang Publik adalah barang atau jasa yang dikonsumsi secara serempak oleh
tiap orang bahkan jika mereka tidak membayarnya.
Sumber daya milik bersama tidak dimiliki oleh seorang pun, tetapi tersedia
untuk digunakan oleh setiap orang.

e. Monopoli
Monopoli adalah perusahaan yang merupakan penyedia tunggal untuk barang
atau jasa. Kepentingan pribadi dari pelaku monopoli adalah
memaksimumkan keuntungannya. Karena pelaku monopoli tidak memiliki
pesaing, ia dapat menetapkan harga agar dapat mencapai kepentingan
pribadinya.

f. Tingginya Biaya Transaksi


Ketika anda membeli apartemen pertama, Anda akan membayar lebih dari
sekedar apartemen itu. Anda membeli jasa agen dan jasa pengacara. Ekonom
menyebut buata untuk jasa yang memungkinkan pasar dalam
mempertemukan pembeli dan penjual secara bersamaan sebagai biaya
transaksi.

Vous aimerez peut-être aussi