Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kasus PPOK
1. Definidi PPOK
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah istilah umum yang
digunakan untuk menggambarkan penyakit paru yang memburuk
seperti asma refrakter (tidak ada perubahan atau perbaikan yang sangat
singkat), bronkitis menahun/kronis, dan emfisema (kondisi kantung
udara di paru-paru mengalami kerusakan yang memburuk). Penyakit ini
memiliki ciri kesulitan bernafas yang tidak dapat dijelaskan serta rasa
lelah berlebihan. PPOK bisa menjadi penyakit yang melemahkan
penderitanya dan saat ini PPOK menjadi penyebab kematian tertinggi
ke-4 di Amerika Serikat. Saat ini penderita PPOK di Amerika saja telah
mencapai 24 juta penduduk dimana sebagiannya belum terdiagnosis.
Lelaki memiliki kecenderungan terkena PPOK lebih tinggi dibandingkan
wanita.
2. Pengkajian kasus
AL adalah wanita berusia 72 tahun dengan riwayat PPOK dan
osteoarthritis. Hari ini dia kembali ke apotik untuk meminta isi ulang untuk
inhaler albuterolnya. Dia menyatakan bahwa inhaler ini adalah
pemborosan karena alat ini tidak menahan obat apapun dan tidak terlalu
membantu pernafasannya. Berdasarkan keluhan AL, farmasis menduga
pasien mengalami kesulitan pernafasan dan meminta pasien untuk masuk
ke dalam ruang rawat pasien.
Informasi objektif
Profil pengobatan yang terkomputerisasi:
• Inhaler Albuterol inhaler: dua semprot PRN untuk nafas pendek-pendek; No.
1, 17 mg
tabung; Isi ulang: 5; Pasien mendapatkan isi ulang setiap 2 minggu dalam 2
bulan terakhir.
• Inhaler Azmacort (triamcinolone): dua semprot tiga kali sehari; No. 1, 20 g
tabung; Isi
ulang: 5; Pasien mendapatkan isi ulang setiap 2 minggu dalam 2 bulan
terakhir.
• Ibuprofen: 400 mg, satu tablet setiap 6 jam sekali saat dibutuhkan untuk nyeri
radang
sendi; No. 30; Isi ulang: 3; Pasien mendapatkan isi ulang setiap beberapa
bulan.
Pasien tidak dalam tekanan akut tapi saat ini bernafas agak pendek-pendek; tida
ada penggunaan otot tambahan; dapat mengucapkan kalimat pendek. Denyut nadi:
67 denyut per menit
Tekanan darah: 138/82 mm Hg
Laju pernafasan: 18 respirasi per menit
Auskultasi: suara nafas normal; tidak ada mengi, ronki basah, atau ronki kering.