Vous êtes sur la page 1sur 2

Judul : Wisata Goa Pindul yang merusak dan membahayakan

Uraian singkat : Goa Pindul adalah sebuah goa berbentuk horizontal yang berada di Bejiharjo,
Gunung Kidul, Yogyakarta. Goa ini dapat dikategorikan sebagai goa yang mempunyai medan berair.
Goa ini sekarang sudah menjadi goa wisata, tetapi sangat disayangkan karena seharusnya ada
beberapa peraturan yang tidak boleh dilakukan pada saat masuk goa, namun di goa wisata ini tidak
direalisasikan.

Saat masuk goa wisata ini kita hanya diberi pelampung, ban karet, dan sepatu karet. Padahal
seharusnya kesafetyan masuk goa yaitu kita harus memakai helm, cover all, sepatu boot, sarung
tangan, dan penerangan. Jika goa itu berair kita harus memakai peralatan tambahan seperti:
pelampung dan perahu karet. Goa juga punya batas maksimal orang yang masuk ke dalamnya yaitu
antara 7-8 orang, tetapi di goa wisata ini yang masuk sampai ratusan orang. Dampak nya itu bisa
merusak isi goa dan mengusik hewan-hewan yang berlindung di dalam goa, padahal salah satu fungsi
goa adalahsebagai tempat berlindung hewan dan serangga. Di dalam goa terdapat berbagai macam
ornamen yang sangat indah jika masih aktif, ornamen ini bisa mati jika disentuh. Tetapi di goa wisata
ini banyak ornamen yang sudah mati, dan sangat disayangkan guide goa Pindul ini sering memukul
ornamen yang berbentuk stalagtit dengan tujuan untuk memperlihatkan kepada wisatawan bahwa
ornamen tersebut bisa berbunyi seperti gong, padahal itu sangat merusak goa dan bisa
menyebabkan goa tersebut runtuh.

Akibat : akibat dari ketidaksafetyan bisa mencelakakan orang yang masuk goa tersebut,
misal: 1. tidak memakai helm, padahal fungsi utama helm adalah melindungi kepala. Kita tidak tau
apakah goa itu akan runtuh atau tidak, jadi untuk mengantisipasi kita harus memakai helm. 2. Tidak
memakai cover all, sarung tangan, dan sepatu boot, fungsi itu semua untuk melindungi tubuh kita
dari berbagai macam hewan dan serangga yang hidup di dalam goa, di dalam goa ada juga hewan
dan serangga yang beracun, ada juga guano (kotoran kelelawar) yang bisa membuat gatal di kulit.

Akibat banyak orang yang masuk ke dalam goa dan seringnya memukul ornamen, yaitu: bisa merusak
goa dan bisa mengakibatkan runtunya goa, bisa merusak/ mamatikan ornamen goa, bisa mengusik
hewan dan serangga yang ada di dalam goa.

Jalan keluar : goa seharusnya untuk kita lindungi, bukan untuk kita rusak. Goa boleh menjadi
tempat wisata namun harus tahu bagaimana menjadikannya tempat wisata yang baik dan tetap
menjaga kelestarian goa tersebut, bukan malah menjadikannya semakin rusak.

Menurut saya, pengelola goa harus menguasai TPGH (teknik penelusuran goa horizontal), tata cara
masuk goa, isi dalam goa, dan bagaimana cara merawat goa.

Kemudian pengunjung yang masuk goa harus dibatasi maksimal 8 orang, kemudian beri penjelasan
tata cara masuk goa kepada pengunjung, misal: tidak diperbolehkan menyentuh ornamen, tidak
boleh ramai saat di dalam goa, harus sopan dan mengucapkan salam ketika memasuki goa, bagi
perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan masuk goa karena akan mengotori air. beri
pengunjung fasilitas lengkap untuk masok goa dan jelaskan juga fungsi dan kegunaannya.

Vous aimerez peut-être aussi