Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kelompok 10
Kelas : E
Jurusan Akuntansi S1
Fakultas Ekonomi
Universitas Widyatama
Bandung
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya yang telah memberikan kekuatan dan kesabaran sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Audit atas Pengendalian Internal Menurut
Section 404 dan Risiko Pengendalian”. Makalah ini disusun sedemikian rupa untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Auditing 1.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka makalah
ini tidak dapat terwujud. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Kedua orangtua yang telah memberikan bantuan moral serta spiritual.
2. Ibu Mirna Dianita, S.E., Ak., M.M. selaku Dosen Auditing 1.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT membalas kebaikan yang telah diberikan semua pihak kepada
penulis.
Penulis sadar bahwa penulis hanyalah manusia biasa. Makalah ini pasti banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh kerena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari teman-teman yang akan penulis gunakan untuk pembuatan makalah yang akan
datang supaya lebih baik lagi. Semoga makalah ini memberi manfaat khususnya bagi
aktivitas pendidikan dan umumnya bagi para pembaca.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
2. Efesiensi dan efektivitas operasi. Tujuan yang penting dari pengendalian ini adalah
memperoleh informasi keuangan dan nonkeuangan yang akurat tentang operasi
perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.
3. Ketaatan pada hukum dan peraturan. Selain mematuhi ketentuan hukum dalam
Section 404, organisasi-organisasi publik, nonpublik, dan nirlaba diwajibkan menaati
berbagai hukum dan peraturan.
Ada dua konsep utama yang melandasi perancangan dan implementasi pengendalian
internal :
2. Keterbatasan Inheren. Pengendalian internal tidak akan pernah bisa efektif 100%,
tanpa menghiraukan kecermatan yang diterapkan dalam perancangan dan
implementasinya.
• Suatu penilaian atas efektivitas struktur pengendalian internal dan prosedur pelaporan
keuangan per akhir tahun fiskal perusahaan.
Penilaian manajemen mengenai pengendalian internal atas pelaporan keuangan terdiri
dari dua komponen utama, yaitu :
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang
mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara
keseluruhan mengenai pengendalian internal serta arti pentingnya bagi entitas itu.
Subkomponen pengendalian yang paling penting :
• Integritas dan Nilai-nilai Etis. Integritas dan nilai-nilai etis adalah produk dari
standar etika dan perilaku entitas, serta bagaimana standar itu dikomunikasikan dan
diberlakukan dalam praktik,
• Filosofi dan Gaya Operasi Manajemen. Memahami aspek ini serta aspek-aspek
serupa dalam filosofi dan gaya operasi manajemen akan membuat auditor dapat
merasakan sikap manajemen tentang pengendalian internal.
Penilaian Risiko
Tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan
menganalisis risiko-risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai
dengan GAAP.
Aktivitas Pengendalian
Kebijakan dan prosedur, selain yang sudah termasuk dalam empat komponen lainnya,
yang membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan telah diambil untuk menangani
risiko guna mencapai tujuan entitas.
2. Otorisasi yang sesuai atas transaksi dan aktivitas. Otorisasi dapat bersifat umum
atau khusus.
3. Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan catatan adalah meliputi
berbagai item seperti faktur penjualan, pesanan pembelian, catatan pembantu, jurnal
penjualan, dan kartu absensi karyawan.
4. Pengendalian fisik atas aktiva dan catatan. Jika tidak terlindungi secara memadai,
catatan bisa dicuri, rusak, atau hilang, yang dapat sangat mengganggu proses
akuntansi dan operasi bisnis.
Pemantauan
Aktivitas pemantauan berhubungan dengan penilaian mutu pengendalian
secara berkelanjutan atau periodik oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian
itu telah beroperasi seperti yang diharapkan, dan telah dimodifikasi sesuai dengan perubahan
kondisi.
o Naratif. Naratif adalah uraian tertulis tentang pengendalian internal klien. Suatu
naratif yang baik mengenai sistem akuntansi dan pengendalian yang terkait terdapat
empat hal : asal-usul setiap dokumen dan catatan dalam sistem; semua pemrosesan
yang berlangsung; disposisi setiap dokumen dan catatan dalam sistem; dan petunjuk
tentang pengendalian yang relevan dengan penilaian risiko pengendalian.
o Bagan arus. Suatu bagan arus pengendalian internal adalah diagram yang
menunjukkan dokumen klien dan aliran urutannya dalam organisasi.
Pengujian Pengendalian
Penilaian risiko pengendalian mengharuskan auditor mempertimbangkan perancangan
dan pelaksanaan pengendalian untuk mengevaluasi apakah pengendalian itu efektif dalam
memenuhi tujuan audit yang terkait.
Jenis-jenis pendapat:
1. Persyaratan pelaporan. Dalam audit atas perusahaan nonpublik, tidak ada persyaratan
untuk mengaudit pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
2. Luas pengendalian internal yang disyaratkan. Manajemen, dan bukan auditor, yang
bertanggung jawab untuk menetapkan pengendalian internal yang memadai dalam
perusahaan nonpublik, persis seperti manajemen untuk perusahaan publik.
• Kepala akuntan FYBS telah menyelewengkan dana sebesar $2juta selama 4 tahun
terakhir.
Paragraf 2
• Dana dikumpulkan dari para pekemah dan dikirimkan dalam bentuk cek kasir kepada
kepala akuntan yang akan diteruskan ke klerk penerimaan kas di kantor pusat.
Paragraf 3
• Laporan audit Able & Co. mencantumkan satu pengecualian yang memberikan
keuntungan bahwa Able & Co. tidak diharuskan bertanggungjawab atas kerugian.
• FYBS tetap mengganti Able & Co. walaupun Able & Co. mengimplementasikan
pengendalian baru untuk mencegah kejadian serupa terjadi lagi.
Kesimpulan
• Able & Co. tidak mengetahui sistem yang ada di dalam perusahaan padahal
seharusnya itu sudah menjadi bagian dari prosedur laporan audit Able & Co.
• Able & Co. kurang teliti dalam pengecekan prosedur pengiriman dana sehingga
dibohongi oleh Kepala akuntan FYBS.