Vous êtes sur la page 1sur 16

Knowledge Sharing

ANALISIS SIKLUS REFRIGERASI

Disampaikan oleh:
Dian Morfi Nasution
0020820160000828
06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 1
Bidang refrigerasi dan pengkondisian udara saling berkaitan satu sama lain, tetapi
masing-masing mempunyai ruang lingkup yang berbeda.

Pengkondisian udara Refrigerasi

Pendinginan dan Refrigerasi


Penghangatan, industri, meliputi
pengurangan
Pengaturan pengawetan
kelembaban pada
kelembaban dan makanan, kimia,
pengkondisian
kualitas udara dan proses industri
udara

Kaitan antara bidang-bidang refrigerasi dan pengkondisian udara

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 2


Jenis Siklus Refrigerasi

Siklus kompresi uap Siklus refrigerasi gas

Siklus absorpsi

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 3


Siklus Kompresi Uap (Vapor Compression Cycle)

Vapor Compression Cycle atau Siklus Kompresi Uap (SKU) adalah siklus
termodinamika yang digunakan untuk memindahkan panas dari medium
yang bersuhu rendah ke medium yang bersuhulebih tinggi.

Fluida kerja yang mengalir dalam siklus disebut Refrigerant.

Pada SKU, selama siklus, refrigeran mengalami perubahan fasa, yaitu


menjadi uap (evaporation) dan menjadi cair (condensation).

SKU mempunyai 4 komponen utama, yaitu kompresor, kondensor, katup


expansi, dan evaporator.

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 4


Siklus Kompresi Uap ideal

Pada gambar dapat dilihat bahwa dengan


menggunakan evaporator panas diserap dari
ruangan yang dikondisikan.

Kemudian kompresor menerima kerja


mekanik. Setelah melalui kompresor,
refrigeran masuk ke kondensor.

Di sini refrigeran membuang panas ke


lingkungan dan akhirnya mencair. Setelah
mencair, tekanan refrigeran diturunkan sampai
tekanan evaporator dengan menggunakan
katup ekspansi.

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 5


 1-2s: adalah proses kompresi isentropik dari tekanan
evaporator ke tekanan kondensor.
 2s-3: adalah perpindahan panas yang diikuti
kondensasi dari kondensor pada tekanan konstan.
Pada bagian awal sisi masuk kondensor refrigeran masih
dalam kondisi superheat dan akhirnya menjadi cair
jenuh pada sisi keluar kondensor.
 3-4: adalah ekspansi adiabatik dari tekanan kondensor
ke tekanan evaporator. Pada sisi masuk evaporator
Diagram P-h (P
adalah tekanan sebagian fluida berada pada fasa cair dan sebagian lagi
dan h adalah menjadi uap.
entalpi)
 4-1: adalah penguapan pada tekanan konstan.
[Ambarita, 2012] Refrigeran akan seluruhnya menguap di sisi keluar
evaporator dan siklus akan berulang ke langkah 1

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 6


Metode analisis SKU
Analisis suatu SKU tidak begitu sulit, dan yang biasa sangat menentukan adalah proses penentuan entalpi pada
masing-masing titik yaitu titik 1 s/d titik 4 pada diagram P-h.

3 metode yang dapat digunakan untuk


menentukan entalpi di tiap titik
sebuah SKU, yaitu:
1. Menggunakan diagram P-h
2. Tabel sifat termofisika Refrigerant
3. Perangkat lunak/software

Rumus untuk entalpi pada poin 2s :

[Ambarita, 2012]

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 7


Performansi Siklus Refrigerasi Kompresi Uap

 Kerja Kompresi isentropis  Efek refrigerasi (ER)


kW

 Perpindahan panas kondensasi  Koefisien Performansi atau COP


kW

 Ekspansi adiabatik disini adalah laju aliran massa refrigeran


yang bersirkulasi dalam SKU, satuannya kg/detik
Harga COP yang baik untuk mesin pendingin SKU
 Evaporasi isobarik berkisar 3,5 – 4,0
kW artinya setiap 1 kWh daya listrik kompresor
mampu menghasilkan 3,5 – 4,0 kWh kapasitas
pendinginan
06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 8
Siklus Kompresi Uap Aktual

Proses ideal yang dijelaskan pada bagian


sebelumnya, yaitu pada evaporator, pada
kondensor, dan pada katup ekspansi, pada
kenyataannya akan mengalami
penyimpangan.

Penyimpangan yang terjadi antara lain:


(1) Terjadi penurunan tekanan pada
evaporator,
(2) Terjadi kondisi superheat (panas lanjut)
pada sisi keluar evaporator,
[Ambarita, 2012] (3) Terjadi penurunan tekanan pada
kondensor
(4) Terjadi kondisi subcooled (pendinginan
lanjut pada sisi keluar kondensor).

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 9


Rumus yang sering digunakan...

Kapasitas kondensor = kapasitas evaporator + daya kompresor


Qcond = Qevap + Wcomp

Cara mudah menghitung daya sebuah mesin pendingin:


Power = Voltase x Kuat arus x Faktor daya (cos phi)
Power = V x I x cos phi satuannya VA atau Watt
Nilai cos phi biasanya berkisar antara 0,75 - 0,95

Sebagai contoh:
Pada gambar name plate AC disamping diketahui tegangan listrik
220 – 240 Volt dengan arus listrik 1,6 Amper, maka daya yang
dikonsumsi AC dapat dihitung dengan:

Power = 220 V x 1,6 A x 0,95 = 334,4 VA

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 10


Konversi Satuan pada mesin pendingin...

1 HP (horsepower) = 746 Watt


1 HP = 1,014 PK (dianggap sama) = 746 Watt
PK singkatan dari paar de kraft, bahasa belanda yang artinya juga daya
kuda/horsepower)

1 Btu/h = 0,293071 Watt


1 HP = 1 PK = 746 Watt = 2545,46 Btu/h = 0,212113 Ton Refrigeration
1 Ton Refrigeration = 3517 Watt = 12000,5 Btu/h

1 bar = 100 kPa = 14,5038 Psi = 1,01972 kgf/cm²


1 Psi = 6,895 kPa = 0,06895 bar = 0,070307 kgf/cm²
1 atm = 101,325 kPa = 101,325 bar = 1,03323 kgf/cm²

1⁰C = 33,8 ⁰F = 274,15 K

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 11


CONTOH SOAL

1. Suatu siklus kompresi uap standar menggunakan refrigeran 22, suhu evaporasi -6°C
dan suhu kondensasi 30°C, ditanya:
a. Gambarkan siklus tersebut dalam diagram p-h
b. Hitung kerja kompresi dalam satuan kJ/kg
c. Hitung kalor evaporasi dalam satuan kJ/kg
d. Hitung kalor kondensasi dalam satuan kJ/kg

2. Sebuah mesin pendingin yang menggunakan refrigeran 22 mempunyai kapasitas


evaporasi 8 kW. Mesin pendingin tesebut beroperasi pada siklus kompresi uap
standar dengan suhu evaporasi -8°C dan suhu kondensasi 42°C. tentukan:
a. Laju aliran massa refrigeran 22
b. Hitunglah daya kompresor yang dibutuhkan

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 12


Jawaban
1. Dengan menggunakan tabel sifat termofisik refrigeran 22 diperoleh data entalpi dan entropi
sebagai berikut:
Sisi gas Sisi liquid
h1 = 402,63 kJ/kg h3 = h4 = 236,69 kJ/kg
ha = 413,93 kJ/kg s3 = 1,1254 kJ/kg.⁰C
s1 = 1,7590 kJ/kg.⁰C
sa = 1,7101 kJ/kg.⁰C h2s = ha + (ha – h3) x [(s1 – sa)/(sa – s3)]

h2s = 413,93 + (413,93 – 236,69) x [(1,7590 – 1,7101)/(1,7101 – 1,1254) = 428,753 kJ/kg


Kerja kompresi:
Wcs = h2s – h1 = 428,753 - 402,63 = 26,123 kJ/kg
Kapasitas kondensasi:
Qkond = h2s – h3 = 428,753 – 236,69 = 192,063 kJ/kg
kapasitas evaporasi:
Qevap = h1 – h4 = 402,63 – 236,69 = 165,94 kJ/kg
06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 13
Soal nomor 2 diselesaikan menggunakan software “ R-AC Performance “ yang sedang dikembangkan

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 14


06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 15
Terima Kasih
Semoga bermanfaat bagi Rekan-rekan sekalian

Berilmu, Berkarya, Menuju Sejahtera

06/11/2017 Kopdar Bulanan - APITU DPD Sumut 16

Vous aimerez peut-être aussi