Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
STUDI KASUS
I. Biodata
A. Identitas Pasien
1. Nama/Nama panggilan : An. S
2. Tempat tgl lahir/usia : Tamiang, 14-02-2002
3. Jenis kelamin : Perempuan
4. A g a m a : Islam
5. Pendidikan : SD
6. Alamat : Jln. Trans 100 wuran, Tamiang Layang
7. Tgl masuk : 08 Desember 2017 (Jam 16.00 WITA)
8. Tgl pengkajian : 11 Desember 2017 (Jam 13.00 WITA)
9. Diagnosa medik : ITP (Idiopatik Trombositopenia Purpura)
10. Rencana terapi : Transfusi TC 4 Kolf
32
ke atas, tak lama kemudian pendarahan melalui hidung terhenti dan tiba-tiba
muncul pendarahan dari mulut, pendarahan tersebut kurang lebih lamanya
sekitar 5 menit. Maka dari itu pasien langsung dibawa ke IGD Rumah Sakit
Ulin sepanjang perjalanan pendarahan pasien terhenti dan setibanya di IGD
pasien langsung dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk cek darah. Tak
lama kemudian pasien dibawa keruangan Hemato-Onkologi untuk
mendapatkan pemberian tranfusi TC 4 kofl.
33
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Genogram:
An. S
Ket:
: Laki-Laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Pasien
: Garis pernikahan
: Garis tinggal serumah
: Garis keturunan
34
4. Waktu tumbuh gigi : Gigi mulai tumbuh sejak usia 6 bulan
Gigi tanggal : Semua
Jumlah gigi : 30
B. Perkembangan tiap tahap : Ibu pasien mengatakan “perkembangan pasien
cukup cepat dan pesat”
Usia pasien saat
1. Berguling : 2 bulan
2. Duduk : 7 bulan
3. Merangkak : 3 bulan
4. Berdiri : 8 bulan
5. Berjalan : 9 bulan
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : 2 bulan
7. Bicara pertama kali : 4 bulan dengan menyebutkan : Mama dan papa
8. Berpakaian tanpa bantuan : 1 tahun
V. RIWAYAT SPIRITUAL
o Support sistem dalam keluarga : Sangat Baik, keluarga sangat
mendukung dan memberikan semangat kepada pasien
o Kegiatan keagamaan : Pasien jarang melakukan sholat saat di
rumah sakit karena lemah.
B. Cairan
Kondisi Sebelum sakit Saat sakit
1. Jenis minuman Teh, air putih Air putih
2. Frekuensi minum 7-8 x sehari 6-7 x sehari
3. Kebutuhan cairan - Terpasang infus D5 ½ Ns
36
20 tpm
4. Cara pemenuhan Lewat mulut Lewat mulut
D. Istirahat tidur
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Jam tidur
a. Siang 2 - 4 jam 2 - 3 jam
b. Malam 6 - 8 jam 4 - 5 jam
2. Pola tidur Efektif Efektif
3. Kebiasaan sebelum tidur Main Hp Main Hp
4. Kesulitan tidur Tidak ada Terganggu dengan
lingkungan dan
kebisingan disekitar
kama tetapi tidak
mengganggu pola tidur
pasien
E. Olah Raga
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Program olahraga
2. Jenis dan frekuensi
Tidak ada Tidak ada
3. Kondisi setelah
olahraga
F. Personal Hygiene
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Mandi
a. Cara Secara mandiri Secara mandiri
b. Frekuensi 2x1 /hari 2 hari sekali
c. Alat mandi Sabun Sabun
2. Cuci rambut
a. Frekuensi 2 x sehari 1x2 /hari
b. Cara Secara mandiri Secara mandiri
3. Gunting kuku
a. Frekuensi 1 x /minggu 1x /minggu
b. Cara Menggunakan gunting Menggunakan gunting
37
kuku kuku
4. Gosok gigi
a. Frekuensi 2x /hari 2x /hari
b. Cara Menggunakan sikat gigi Menggunakan sikat gigi
G. Aktivitas/Mobilitas Fisik
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Kegiatan sehari- - Bermain, nonton - Makan,tidur ditempat
hari tv, makan, tidur tidur dan nonton tv
dan main hp
2. Pengaturan - Tidak ada - Tidak ada pengaturan
jadwal harian pengaturan jadwal jadwal
3. Penggunaan alat - Tidak ada - Tidak ada
bantu aktivitas menggunpasienan menggunakan alat
alat bantu aktivitas bantu aktivitas
4. Kesulitan - Tidak ada kesulitan - Pasien tampak lemah
pergerakan tubuh pergerakan tubuh - Skala aktivitas 0 (0-5)
- Skala otot 5555 5555
5555 5555
H. Rekreasi
Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
1. Perasaan saat
sekolah Pasien tidak berhenti
2. Waktu luang sekolah sejak usia 12
Pasien tampak lebih
3. Perasaan setelah tahun dan pada
banyak menghabiskan
rekreasi jenjang SMP
waktu di rumah sakit
4. Waktu senggang (sekolah menengah
keluarga pertama) tingkat VII
5. Kegiatan hari libur
38
4. Kepala
a. Inspeksi
Keadaan rambut & Hygiene kepala
1) Warna rambut : Hitam
2) Penyebaran : Berdistribusi normal
3) Mudah rontok : Tidak
4) Kebersihan rambut : Bersih
b. Palpasi
1) Benjolan : Tidak ada
2) Nyeri tekan : Tidak ada
3) Tekstur rambut : Halus
5. Muka
a. Inspeksi
1) Simetris / tidak : Simetris
2) Bentuk wajah : Bulat
3) Gerakan abnormal : Tidak ada
4) Ekspresi wajah : Normal
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
6. Mata
Inspeksi
1) Pelpebra : Tampak lebab pada mata kanan
2) Sclera : Tampak merah
3) Conjungtiva : Anemis
4) Posisi mata : Simetris
5) Gerakan bola mata : Normal
6) Penutupan kelopak mata : Normal
7) Keadaan bulu mata : Normal
8) Penglihatan :Fungsi pengelihatan kedua mata normal
7. Hidung & Sinus
Inspeksi
Posisi hidung : Normal
Bentuk hidung : Normal
Keadaan septum : Normal
Secret / cairan : Tidak ada sekret atau cairan yang keluar dari hidung
8. Telinga
Inspeksi
Posisi telinga : Normal
39
Ukuran / bentuk telinga : Normal
Lubang telinga : Bersih
Pemakaian alat bantu : Tidak ada
9. Mulut
a. Gigi
1) Keadaan gigi : Lengkap
2) Karang gigi : Ada
3) Pemakaian gigi palsu : Tidak ada
b. Gusi
Merah / radang / tidak : Tidak ada radang
c. Lidah
Kotor / tidak : Tidak kotor
d. Bibir
1) Cianosis / pucat / tidak : Pucat
2) Basah / kering / pecah : Basah
3) Mulut berbau / tidak : Tidak
10. Tenggorokan
a. Nyeri tekan : Tidak ada
b. Nyeri menelan : Tidak ada
11. Leher
a. Inspeksi
Kelenjar thyroid : Tidak membesar
b. Palpasi
Kelenjar thyroid : Tidak mengalami pembesaran
Kaku kuduk / tidak : Tidak
Kelenjar limfe : Tidak membesar
12. Thorax dan pernapasan
Bentuk dada : Normal
Irama pernafasan : Normal
Pengembangan di waktu bernapas : Normal
Suara nafas : Vesikuler
Suara tambahan : Tidak ada
13. Jantung
Palpasi
Ictus cordis : Tidak ada
Perkusi
Pembesaran jantung : Tidak ada
40
Auskultasi
BJ I : S1 tunggal
BJ II : S2 tunggal
BJ III : Tidak ada
Bunyi jantung tambahan : Tidak ada
Data lain : Tidak ada
14. Abdomen
a. Inspeksi
1) Membuncit : Tidak
2) Ada luka / tida : Tidak ada luka
b. Palpasi
1) Hepar : Tidak ada pembesaran
2) Nyeri tekan : Tidak ada nyeri tekan
15. Genitalia dan Anus : Tidak ada gangguan
16. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
1) Motorik
Pergerakan kanan / kiri : Normal
2) Sensori
Rasa raba : Ya
b. Ekstremitas bawah
1) Motorik
Pergerakan kanan / kiri : Normal
2) Refleks
Babinsky kanan / kiri : Normal
3) Sensori
Rasa raba : Ya
Data lain : Terdapat bercak hitam pada seluruh tubuh dan terdapat
luka pada pada bagian bawah sebelah kanan yang ditutupi oleh kasa.
17. Kulit
a. Inspeksi
1) Warna normal, turgor kulit baik
2) Tidak ada edema
3) Terdapat bercak kehitaman di seluruh tubuh
4) Terdapat luka terbuka dengan tertutup kassa di bagian kanan
5) Luka tampak mulai mengering
6) Diameter luka sekitar 3 cm
41
7) Dengan kedalaman 1 cm
b. Palpasi
CRT < 2 detik, nadi teraba cepat dan teratur (96 x/menit)
18. Status Neurologi
Indra pengelihatan, pengecapan dan pendengaran tidak terdapat gangguan.
Pergerakan bola mata maupun kelopak mata tidak mengalami gangguan.
Refleks menelan, reflek muntahPasien baik, pasien dapat menggerakkan
kepala ke kiri maupun kekanan.
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan :08 - 12 – 2017
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Analisa
HEMATOLOGI
Adanya proses
Leukosit 15,5* 4,00-10,5 ribu/ul infeksi dalam
tubuh pasien
Trombosit 29 * 150-450 ribu/ul Trombositopenia
Menunjukkan
adanya anemia
defisiensi besi,
RDW-CV 16,4* 12,1-14,0 % defisiensi asam
folat, dan
defisiensi
vitamin B12
HITUNG JENIS
Gran% 73.4* 50.0-70.0 % Fungsi leokosit
untuk melawan
infeksi
peradangan
Limfosit% 22* 25.0-40.0 %
Adanya bakteri
atau infeksi pada
tubuh, jadi
Gran# 11,4* 2,50-7,00 ribu/ul
grandulosikt
meningkat
menandakan
42
bahwa tubuh
yaitu sel darah
putih sedang
melawan infeksi
yang menyerang
tubuh dan
memakan
produksi kuman
dan juga benda-
benda kuman
bakteri itu
sendiri
43
X. THERAPY SAAT INI
Nama Cara
Komposisi Indikasi/ Kontraindikasi Dosis
Obat Pemberian
Infus Per 1000 Indikasi: 1000 ml/ IV
D5 ½ mL: Untuk mengatasi dehidrasi, 24 jam
NS glucose 55 menambah kalori, dan
gr, NaCl mengembalikan
4,5 gr, air keseimbangan elektrolit
untuk
larutan
injeksi ad
1000 mL
Meth Tiap vial Indikasi: 1x125 mg IV
ypred mengandu Menekan sistem kekebalan
nisolo ng tubuh dan mengurangi reaksi
ne metilpredn peradangan serta gejalanya
isolone seperti pembengkakan, nyeri
natrium dan ruam.
suksinat
Kontraindikasi:
Alergi atau hipersensitivitas
terhadap komponen obat.
Efek Samping:
Detak jantung cepat,
berdebar-debar, sakit kepala,
pengelihatan kabur, atau
sesak napas.
Infus Sodium Indikasi : 20 tpm Intra
Nacl chloride Pengganti cairan plasma vena
(Sebe 0,9% isotonic yang hilang,
lum pengganti cairan pada
transf kondisi alkalosis
usi) hipokloremik
Kontraindikasi :
Hypokalemia
Efek Samping: :
Demam, iritasi atau infeksi
pada tempat injeksi,
trombosis atau flebitis yang
meluas dari tempat injeksi,
ekstravasasi.
TC Setiap 50-60 ml plasma yang 1 unit TC/
(Tro dipisahkan dari WB 10 kgBB
mbosi mengandung –Pada
44
t •Trombosit Dewasa60
Cell) minimal 55 x 109 -70 kg, 1
•Eritrosit< 1,2 x 109 unit
•Leukosit< 0,12 x 109 platelet
(dari4-
Indikasi: 6donor)
Perdarahan akibat mengandu
trombositopeni atau ng
gangguan fungsi trombosit 240 x 109
– Pencegahan perdarahan trombosit
karena trombositopenia meningkat
(gangguan sumsum tulang) kan
kurang dari 10.000 /micro tormbosit
liter 20-40 x
– Profilaksis perdarahan 9
10 /L
pada pre operatif dengan –
trombosit kurang atau sama Peningkat
dengan 50.000 / microliter, an
kecuali operasi trepanasi dan Trombosit
cardiovaskuler kurang atau kurangefe
sama dengan ktif
100.000 micro liter Bilaterdap
at
Kontraindikasi: kondisi-
TP tanpa perdarahan kondisisep
• TTP tanpa perdarahan erti
• DIC yang tidak diterapi splenomeg
• Trombositopenia terkait ali, DIC
sepsis, hingga terapi definitif dansepsis
dimulai atau pada
hipersplenisme
45
kasa di bagian kanan pada kulit dan berisi nanah
- Kasa tampak bersih
- Luka tampak mulai Benjolan terus membesar
mengering
- Luka ± panjang 3 cm dan Benjolan pecah
lebar 2 cm
- Jenis luka terbuka Luka Terbuka
Gangguan penurunan
trombosit
51
cidera
2 Kerusakan 1. Mengobservas Pukul 21.00 WITA
integritas i keadaan luka
jaringan 2. Mengobservas Subjektif :
berhubung i tanda-tanda Pasien mengatakan
an dengan infeksi luka sudah tidak
luka 3. Melakukan terasa saakit
terbuka perawatan walaupun saat
luka dengan sedang
prinsip bersih dibersihkaan.
4. Menganjurkan
pasien untuk Objektif :
menggunaaka 1. Kulit sekitar
n pakian yang luka tampak
longgar baik
5. Menganjurkan 2. Tidak terdapat
pasien untuk tanda-tanda
menjaga kulit infeksi
untuk tetap 3. Luka tidak
bersih dan mengeluarkan
kering pus
6. Mengajarkan 4. Luka sudah
kepada mulai
keluarga mengering
tentang luka 5. Pasien dan
dan perawatan keluarga
luka di rumah tampak
7. Mengevaluasi memahami
pemahaman aaanjuran ynag
pasien dan diberikan
keluarga
mengenai cara Asessment :
yang Masalah teratasi
diperlukan
untuk Plan :
menunjang Lanjutkan
penyembuhan intervensi 1, 2, 3,
luka dan 8
8. Berkolaborasi
dengan dokter
dalam
pemberian
obat salep
gentamycin
secukupnya
3 Gangguan 1. Mengkaji Pukul 21.00 WITA
citra tubuh penilaian
52
berhubung tentang Subjektif :
an dengan pribadinya Pasien mengatakan
Perasaan pasien iya ka, semoga saya
negatif 2. Memfasilitasi cepat sembuh dan
tentang hubungan klien kulit saya normal
tubuh dengan lagi.
individu yang
mengalami Obyektif :
perubahan citra Pasien tampak ada
tubuh yang kontak mata dengan
serupa dengan lawan bicara
pasien
3. Membantu Assesment :
klien untuk Gangguan citra
mengenali tubuh berhubungan
tindakan yang dengan Peningkatan
akan pigmen kulit (coklat
meningkatkan kehitaman) teratasi
penampilannya
4. Menganjurkan Planning :
klien untuk Hentikan intervensi
menilai pada tanggal 11
kekuatan Desember 2017
pribadinya
5. Menganjurkan
pasien untuk
dapat
menunjukkan
kontak mata
dalam
berkomunikasi
dengan orang
lain
6. Memfasilitasi
lingkungan dan
aktifitas yang
akan
meningkatkan
harga diri klien
7. Berkolaborasi
dengan
keluarga
(orang tua
pasien) agar
meningkatkan
kepercayaan
diri pasien.
53
4 Ketidaksei 1. Mengkaji Pukul 21.00 WITA
mbangan status nutrisi
nutrisi: pasien Subjektif :
kurang 2. Menjaga Pasien mengatakan
dari kebersihan mulai makan sayur
kebutuhan mulut, dan porsi makan
tubuh anjurkan bertambah
berhubung untuk selalu
an dengan melalukan Obyektif :
kurang oral hygiene. Porsi makan habis 1
minat 3. Mendelegatif porsi, makan sayur
makan pemberian habis, makan ikan
nutrisi yang habis, terlihat segar
sesuai
dengan Assesment :
kebutuhan Ketidakseimbangan
pasien : diet nutrisi: kurang dari
pasien kebutuhan tubuh
diabetes berhubungan
mellitus. dengan kurang
4. Memberiaka minat makan
n informasi teratasi
yang tepat
terhadap Planning :
pasien Hentikan intervensi
tentang pada tanggal 11
kebutuhan Desember 2017
nutrisi yang
tepat dan
sesuai.
5. Menganjurka
n pasien
untuk
mengkonsum
si makanan
tinggi zat
besi seperti
sayuran hijau
54
WITA Pasien mengatakan tidak ada cidera
Assesment :
Resiko cidera dengan faktor resiko profil darah
yang abnormal dan Peningkatan RDW-CV 16,4%
tidak terjadi
Planning :
Lanjutkan intervensi 1-6
Implementasi :
Evaluasi :
Pasien mengatakan tidak terjadi cidera, tampak
tidak ada tanda – tanda cedera.
Diagnosa II:
Subjektif :
Pasien mengatakan luka sudah tidak terasa sakit
walaupun saat sedang dibersihkaan.
Objektif :
1. Kulit sekitar luka tampak baik
2. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
3. Luka tidak mengeluarkan pus
4. Luka sudah mulai mongering
5. Pasien dan keluarga tampak memahami anjuran
yang diberikan
Asessment :
Masalah teratasi
55
Planning :
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 8
Implementasi :
1. Mengobservasi keadaan luka
2. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
3. Melakukan perawatan luka dengan prinsip
bersih
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat salep gentamycin secukupnya
Evaluasi :
Masalah teratasi dan intervensi tetap dilanjutkan
selama masa perawatan
Diagnosa III :
Sudah Teratasi
Diagnosa IV :
Sudah teratasi
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan Paraf
Waktu
Selasa/ 12 Diagnosa I :
Desember/ Subjektif :
2017/
21.00 Objektif :
WITA Pasien mengatakan tidak ada cidera
Assesment :
Resiko cidera dengan faktor resiko profil darah
yang abnormal dan Peningkatan RDW-CV 16,4%
tidak terjadi
Planning :
Lanjutkan intervensi 1-6
Implementasi :
56
dan benda yang dapat mencelekai pasien
4. Menjauhkan objek berbahaya dari lingkungan
yang ada disekitar pasien
5. Memonitor gaya berjalan, keseimbangan, dan
level kelelahan yang dapat memungkinkan
pasien untuk cedera
6. Berkolaborasi dengan orang tua untuk selalu
mengawasi pasien dalam kegiatan di lingkungan
rumah atau dirumah sakit
7. Kolaborasi untuk pemeriksaan lab
Evaluasi :
Pasien mengatakan tidak terjadi cidera, tampak
tidak ada tanda – tanda cedera.
Diagnosa II :
Subjektif :
Pasien mengatakan luka yang ada dipahanya tidak
terasa sakit walaupun saat sedang dibersihkaan atau
setelah di tutup dengan kassa.
Objektif :
1. Kulit sekitar luka tampak baik
2. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
3. Luka tidak mengeluarkan pus
4. Luka sudah mulai mongering
5. Pasien dan keluarga tampak memahami
aaanjuran ynag diberikan
Asessment :
Masalah teratasi
Planning :
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 8
Implementasi :
1. Mengobservasi keadaan luka
2. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
3. Melakukan perawatan luka dengan prinsip
bersih
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat salep gentamycin secukupnya
Evaluasi :
Masalah teratasi dan intervensi tetap dilanjutkan
selama masa perawatan
57
Diagnosa III :
Sudah Teratasi
Diagnosa IV :
Sudah teratasi
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan Paraf
Waktu
Rabu/ 13 Diagnosa I :
Desember/ Subjektif :
2017/
08.00 Objektif :
WITA Pasien mengatakan tidak ada cidera
Assesment :
Resiko cidera dengan faktor resiko profil darah
yang abnormal dan Peningkatan RDW-CV 16,4%
tidak terjadi
Planning :
Lanjutkan intervensi 1-6
Implementasi :
Evaluasi :
Pasien mengatakan tidak terjadi cidera, tampak
tidak ada tanda – tanda cedera.
58
Diagnosa II :
Subjektif :
Pasien mengatakan luka sudah tidak terasa sakit
lagi walaupun saat sedang dibersihkaan ataupun
setelah ditutup dengan kassa.
Objektif :
1. Kulit sekitar luka tampak baik
2. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
3. Luka tidak mengeluarkan pus
4. Luka sudah mulai mongering
5. Pasien dan keluarga tampak memahami anjuran
yang diberikan
Asessment :
Masalah teratasi
Planning :
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 8
Implementasi :
1. Mengobservasi keadaan luka
2. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
3. Melakukan perawatan luka dengan prinsip
bersih
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat salep gentamycin secukupnya
Evaluasi :
Masalah teratasi dan intervensi tetap dilanjutkan
selama masa perawatan
Diagnosa III :
Sudah Teratasi
Diagnosa IV :
Sudah teratasi
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan Paraf
Waktu
Rabu/ 13 Diagnosa I :
Desember/ Subjektif :
2017/
14.00 Objektif :
WITA Pasien mengatakan tidak ada cidera
59
Assesment :
Resiko cidera dengan faktor resiko profil darah
yang abnormal dan Peningkatan RDW-CV 16,4%
tidak terjadi
Planning :
Lanjutkan intervensi 1-6
Implementasi :
Evaluasi :
Pasien mengatakan tidak terjadi cidera, tampak
tidak ada tanda – tanda cedera dan hasil trombosit
175 ribu/ul
Diagnosa II :
Subjektif :
Pasien mengatakan luka di paha nya sudah tidak
sakit lagi meskipun sedang dibersihkan ataupun
setelah dibersihkan dan ditutup dengan kassa.
Objektif :
1. Kulit sekitar luka tampak baik
2. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
3. Luka tidak mengeluarkan pus
4. Luka sudah mulai mongering
5. Pasien dan keluarga tampak memahami
aaanjuran ynag diberikan
Asessment :
Masalah teratasi
60
Planning :
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 8
Implementasi :
1. Mengobservasi keadaan luka
2. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
3. Melakukan perawatan luka dengan prinsip
bersih
4. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat salep gentamycin secukupnya
Evaluasi :
Masalah teratasi dan intervensi tetap dilanjutkan
selama masa perawatan
Diagnosa III :
Sudah Teratasi
Diagnosa IV :
Sudah teratasi
Hari/
Tanggal/ Catatan Perkembangan Paraf
Waktu
Rabu/ 13 Diagnosa I :
Desember/ Subjektif :
2017/
21.00 Objektif :
WITA Pasien mengatakan tidak ada cidera
Assesment :
Resiko cidera dengan faktor resiko profil darah
yang abnormal dan Peningkatan RDW-CV 16,4%
tidak terjadi
Planning :
Lanjutkan intervensi 1-6
Implementasi :
61
dan benda yang dapat mencelekai pasien
4. Menjauhkan objek berbahaya dari lingkungan
yang ada disekitar pasien
5. Memonitor gaya berjalan, keseimbangan, dan
level kelelahan yang dapat memungkinkan
pasien untuk cedera
6. Berkolaborasi dengan orang tua untuk selalu
mengawasi pasien dalam kegiatan di lingkungan
rumah atau dirumah sakit
Evaluasi :
Pasien mengatakan tidak terjadi cidera, tampak
tidak ada tanda – tanda cedera.
Diagnosa II :
Subjektif :
Pasien mengatakan luka di paha nya sudah tidak
sakit lagi meskipun sedang dibersihkan ataupun
setelah dibersihkan dan ditutup dengan kassa.
Objektif :
1. Kulit sekitar luka tampak baik
2. Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
3. Luka tidak mengeluarkan pus
4. Luka sudah mulai mongering
5. Pasien dan keluarga tampak memahami
aaanjuran ynag diberikan
Asessment :
Masalah teratasi
Planning :
Lanjutkan intervensi 1, 2, 3, dan 8
Implementasi :
5. Mengobservasi keadaan luka
6. Mengobservasi tanda-tanda infeksi
7. Melakukan perawatan luka dengan prinsip
bersih
8. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian
obat salep gentamycin secukupnya
Evaluasi :
Masalah teratasi dan intervensi tetap dilanjutkan
selama masa perawatan
62
Diagnosa III :
Sudah Teratasi
Diagnosa IV :
Sudah teratasi
63