Vous êtes sur la page 1sur 2

Aroma tidak sedap

Pada pengujian klinis serta studi observasional secara konsisten bawang putih menunjukan
keluhan yang paling umum berupa timbulnya aroma tidak sedap pada nafas dan badan .
Sebuah studi meta-analisis, double-blind, uji coba terkontrol plasebo - bawang putih,
Melaporkan bahwa timbulnya aroma tidak sedap pada nafas dan badan dari penggunaan
sediaan serbuk bawang putih pada dosis 600-900 mg sehari selama 8-12 minggu [26].
Selanjutnya, 1.997 peserta penelitian observasional diwawancarai pada awal studi dan setelah
8 dan 16 minggu pengobatan dengan serbuk bawang putih (3 x 300 mg / hari, tablet salut).
Dimana persentase keluhan timbulnya aroma tidak sedap pada nafas dan badan adalah yang
paling tinggi yaitu sebersar (27%) [27].
Kesimpulannya, Berdasarkan analisi yang dilakukan oleh Tamaki & Sonoki (1) Keluhan
timbulnya aroma yang tidak menyenangkan pada nafas dan badan disebabkan karena
kandungan senyawa-senyawa belerang yang terkandung pada bawang putih.

Alergi
Potensi reaksi alergi pada bawang putih telah diakui, dimana bawang putih mengandung
senyawa yang telah diidentifikasi sebagai alergen yaitu; diallyl disulfide (yang dianggap
sebagai alergen utama), sulfida allylpropyl dan allicin (yang diduga juga memiliki peran
sebagai alergen) [7, 29]. Bawang putih juga mengandung protein molekul berat yang tinggi,
tetapi belum teridentifikasi apakah protein tersebut dapat mencetus timbulnya reaksi alergi
sistemik [13].
Kesimpulannya, Jerman Komisi E melaporkan bahwa bawang putih dalam kasus yang jarang
dapat menyebabkan reaksi alergi [24] dan ini telah dikonfirmasi oleh penelitian observasional,
yang menunjukkan bahwa reaksi alergi terjadi pada 1,1% dari pengguna bawang putih pada
dosis terapi (3x300 mg / hari bawang putih, tablet salut) [27].

Gangguan gastrointestinal
Bawang putih mentah, dalam jumlah 0,75 g atau lebih menyebabkan peningkatan pengelupasan
sel epitel permukaan lambung secara signifikan pada subyek manusia [88]. Selain itu, Hoshino
et al [89] melaporkan bahwa pemberian serbuk bawang putih mentah dapat menyebabkan
kerusakan parah pada mukosa lambung, sedangkan pada ekstrak bawang putih yang sudah tua
(hampir tidak mengandung senyawa sulfur aktif) tidak menimbulkan efek yang tidak
diinginkan.
Selama studi observasional, efek samping yang terjadi dalam total 1.997 pasien pada
pengobatan dengan 900 mg tablet salut bawang putih tiga kali sehari melaporkan adanya
kelupan dala gastrointestinal (kejadian efek samping: 6% mual, kurang dari 0,8% kembung)
[27].
Kesimpulannya, efek samping pada saluran cerna masih belum terbukti, hanya berupa laporan
kasus tunggal atau serangkaian kasus termasuk obstruksi usus kecil, epigastrium dan nyeri
esofagus, hematemesis dan hematochezia [82].

Perubahan koagulasi
Studi klinis telah melaporkan penurunan yang signifikan pada agregasi platelet dan efek
campuran pada aktivitas fibrinolitik [82]. Ada juga bukti yang menyatakan bahwa beberapa
aktivitas antiplatelet mungkin ireversibel dan dengan demikian telah disarankan bahwa pasien
sebaiknya menghentikan konsumsi sediaan bawang putih setidaknya tujuh hari sebelum
menjalani operasi [83]. Laporan kasus telah menyoroti kemungkinan bahwa bawang putih
dapat meningkatkan risiko perdarahan, terutama pada pasien yang menjalani operasi.
Kesimpulannya , bawang putih memiliki efek kardiovaskular kompleks termasuk antiplatelet,
antitrombotik dan aktivitas fibrinolitik, sehingga peluang untuk terjadinya pendaraan sangat
tinggi walaupun sebagian besar hal ini hanya terjadi pada kasus operasi dan kombinasi dengan
obat antitrombolitik.

Vous aimerez peut-être aussi