Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Keganasan hidung dan sinus paranasal (sinonasal) merupakan tumor yang jarang ditemukan,
hanya merupakan 1% dari seluruh tumor ganas di tubuh dan 3 % dari keganasan di kepala dan leher.
Diagnosis secara dini dan pengobatan sampai saat ini masih merupakan tantangan. Pasien dengan tumor
sinonasal biasanya datang pada stadium yang sudah lanjut, dan umumnya sudah meluas ke jaringan
sekitarnya. Tidak jarang keluhan utama pasien justru akibat perluasan tumor seperti keluhan mata dan
kepala dan bahkan gejala akibat metastsis jauh. Prognosis keganasan ini umumnya buruk. Hal ini karena
anatomi sinus yang merupakan rongga yang tersembunyi dalam tulang, yang tidak akan dapat dideteksi
dengan pemeriksaan fisik biasa dan sering asimptomatik pada stadium dini serta lokasinya yang
berhubungan erat dengan struktur vital.
Dilaporkan satu kasus tumor sinus paranasal pada seorang lali-laki berusia 52 tahun yang telah
mengalami perluasan ke intrakranial dan metastasis ke paru.
ABSTRACT
Malignancies of the nasal cavity and paranasal sinuses (sinonasal) are rare, comprising only 1 % of
all human malignancies and only 3 % of those arising in the head and neck. Early diagnosis and treatment
are still a challenge. A patient with sinonasal tumors usually comes at the advanced stage, and generally has
spread to surrounding tissue. Not infrequently the patient's main complaint due to the expansion of the
tumors such as eye or head complaints and sometimes even result of distant metastases. It has been
associated with a poor prognosis. This is because the anatomy of the sinuses, which is a hidden cavity in the
bone, which can not be detected by regular physical examination, tend to be asymptomatic at early stages,
and located close anatomic proximity to vital structures.
A case of paranasal sinus tumors in a 52-year-old man who has experienced intracranial expansion
and pulmonary metastases is reported.
karotis dan sinus kavernosus sangat dekat dengan Rongga hidung dan sinus etmoid
sinus ini, bahkan kadang-kadang mengalami T1 Tumor terbatas pada satu sisi dengan
dehiscent.9 atau tanpa invasi ke tulang.
Meskipun tumor di rongga hidung dan T2 Tumor telah mengenai dua sisi dengan
sinus paranasal memiliki pertumbuhan lokal yang atau tanpa perluasan ke jaringan sekitar
ekstensif, namun penyebaran melalui aliran limfe di kompleks nasoetmoid dengan atau
dan darah jarang terjadi.9 Tumor yang lanjut dapat tanpa invasi tulang.
meluas ke kelenjar getah bening retrofaring, T3 Tumor telah meluas ke dinding medial
buccinator, submandibula dan jugular superior. atau lantai orbita, sinus maksila,
Metastasis jauh paling sering ke paru.10 palatum atau fossa kribriformis.
STADIUM T4a Tumor telah mengenai orbita anterior,
kulit hidung atau pipi, perluasan
Penilaian stadium tumor menggunakan minimal ke fossa kranial anterior,
klasifikasi AJCC (American Joint Committee on pterygoid plates, sinus sfenoid atau sinus
Cancer) edisi ke-6 tahun 2002, yang frontal.
mengklasifikasikan tumor berdasarkan ukuran T4b Tumor telah mengenai apeks orbita,
tumor primer (T), metastasis kelenjar getah dura, otak, fossa kranial media, saraf
bening regional (N) dan metastasis jauh (M).11 kranial selain N.V2, nasofaring atau
Penentuan tumor primer bersadarkan clivus.
inspeksi, palpasi dan pemeriksaan neurologi saraf Metastasis ke kelenjar getah bening
kranial. Pemeriksaan dengan endoskopi regional (N)
dianjurkan. Pemeriksaan pencitraan baik NX Pembesaran kelenjar getah bening (KGB)
Computed Tomography scan (CT scan) atau regional tidak dapat dinilai.
Magnetic Resonance Imaging (MRI) diperlukan N0 Tidak terdapat pembesaran KGB
untuk mendapatkan stadium yang akurat sebelum N1 Metastasis ke KGB singel ipsilateral
pengobatan.11 dengan diameter terpanjang ≤3 cm.
Penilaian pembesaran kelenjar getah N2 Metastasis ke KGB singel ipsilateral lebih
bening leher dilakukan dengan palpasi dan dari 3 cm tapi tidak lebih dari 6 cm,
pencitraan, sedangkan metastasis jauh ditentukan atau multiple ipsilateral ≤6 cm atau
dengan berbagai pemeriksaan seperti radiologi, bilateral atau kontralateral ≤6 cm.
kimia darah dan pemeriksaan lain sesuai N2a Metastasis ke KGB singel ipsilateral lebih
indikasi.11 dari 3 cm tapi tidak lebih dari 6 cm.
Klasifikasi menurut AJCC 2002 sebagai berikut: N2b Metastasis ke KGB multipel ipsilateral ≤
Tumor Primer (T) 6 cm.
TX Tumor primer tidak dapat dinilai N2c Metastasis ke KGB bilateral atau
T0 Tidak terdapat tumor primer Tis kontralateral ≤6 cm.
Carcinoma in situ N3 Metastasis ke KGB dengan diameter
Sinus maksila terpanjang > 6 cm.
T1 Tumor terbatas pada mukosa sinus maksila, Metastasis jauh(M)
tidak terdapat erosi atau destruksi tulang. MX Metastasis jauh tidak dapat ditentukan.
T2 Tumor menyebabkan erosi atau destruksi M0 Tidak terdapat metastasis jauh.
tulang termasuk perluasan ke palatum M1 Terdapat metastasis jauh.
durum, dan/ atau meatus medius namun Stadium tumor
tidak terdapat perluasan ke dinding Stadium 0 Tis N0 M0
posterior sinus maksila dan fossa pterigoid. Stadium I T1 N0 M0
T3 Tumor telah mengenai tulang dinding Stadium II T2 N0 M0
posterior sinus maksila, jaringan subkutan, Stadium III T3 N0 M0
dinding medial atau lantai orbita, fossa T1 N1 M0
pterigoid, sinus etmoid. T2 N1 M0
T4a Tumor telah mengenai orbita anterior, kulit T3 N1 M0
pipi, pterygoid plates, fossa Stadium IVA T4a N0 M0
infratemporal, fossa kribriformis, sinus T4a N1 M0
sfenoid atau sinus frontal. T1 N2 M0
T4b Tumor telah mengenai apeks orbita, dura, T2 N2 M0
otak, fossa kranial media, saraf kranial T3 N2 M0
selain N. Maksilaris (V2), nasofaring atau T4a N2 M0
clivus. Stadium IVB T4b setiap N M0
Setiap T N3 M0
Stadium IVC Setiap T setiap N M1
3
Bagian Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher (THT-KL)
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang
Pendekatan endoskopi melalui hidung Untuk tujuan ini radioterapi dan/ atau
(nasoendoskopi) merupakan teknik yang optimal kemoterapi merupakan modalitas yang sering
untuk biopsi tumor sinonasal. Kelebihan teknik ini digunakan untuk mengurangi morbiditas
adalah visualisasi yang lebih baik, morbiditas lokal.5,17,18
yang minimal, perubahan pada jaringan tumor Berbagai teknik pembedahan
dan organ sekitar minimal. Tumor kecil di dinding dilakukan untuk pengangkatan tumor
lateral sinus maksila dapat dicapai dengan sinonasal. Jenis operasi yang dilakukan
melakukan antrostomi meatus medius dan tergantung pada lokasi dan perluasan tumor.
visualisasi dengan endoskop 30 0 atau 700, biopsi Tumor yang berasal dari sinus maksila
dilakukan dengan forseps jerapah.5 diangkat dengan maksilektomi. Beberapa jenis
Apabila tumor terbatas pada kavum nasi, maksilektomi dengan terminologi yang
biopsi lokal di poliklinik dapat dilakukan dengan beragam telah dilaporkan, namun secara
memastikan sebelumnya bahwa tidak ada umum dapat dikelompokkan menjadi
hubungan dengan cairan serebrospinal dan tidak maksilektomi terbatas, maksilektomi subtotal
mengandung vaskularisasi yang banyak. Pada dan maksilektomi total.5
tumor dengan vaskularisasi yang banyak, Maksilektomi terbatas merupakan
diperlukan pemeriksaan pencitraan tambahan teknik yang paling sering dilakukan.
sebelum dilakukan biopsi.5 Maksilektomi terbatas adalah pengangkatan
Pada kasus tumor sinus maksila yang satu dinding dari sinus maksila, biasanya
tidak dapat dicapai melalui hidung, biopsi dinding medial atau lantai sinus maksila.
dilakukan dengan punksi fossa kanina dan dengan Maksilektomi medial salah satu bagian dari
bantuan endoskop.5 teknik ini dilakukan pada tumor yang terbatas
pada dinding medial sinus maksila, tumor
HISTOPATOLOGI
kavum nasi dan sinus etmoid. Pada teknik ini
Karsinoma sel skuamosa merupakan semua dinding medial sinus maksila, lamina
gambaran histopatologi yang paling sering pada papirasea dan sinus etmoid diangkat. 5
keganasan sinonasal (lebih dari 80% kasus). Tumor yang lebih luas diangkat
Disamping karsinoma sel skuamosa, keganasan dengan maksilektomi subtotal yaitu tindakan
sinonasal juga dapat berupa adenokarsinoma, mengangkat paling tidak dua dinding sinus
adenoid sistik karsinoma, melanoma maligna, maksila termasuk palatum durum. Sedangkan
neuroblastoma olfaktori, karsinoma tidak maksilektomi total merupakan tindakan yang
berdiferensiasi dan limfoma serta sarkoma.5,7 jarang dilakukan yaitu pengangkatan semua
sinus maksila. Eksenterasi orbita sering
PENATALAKSANAN dilakukan pada maksilektomi total, yaitu pada
Pilihan terapi pada keganasan sinonasal 71% kasus.5
bersifat individual. Ada beberapa hal yang harus PROGNOSIS
dipertimbangkan pada pemilihan terapi yaitu 1)
histopatologi tumor, 2) stadium tumor, 3) Prognosis keganasan sinus paranasal
kemungkinan dapat direseksi secara komplit, 4) pada umumnya kurang baik, karena sebagian
keadaan umum pasien, 5) morbiditas yang besar pasien datang pada stadium lanjut.
ditimbulkan dan risiko yang mungkin terjadi, 6) Sampai beberapa dekade terakhir belum
kemungkinan rekonstruksi dan fungsi setelah tampak peningkatan yang bermakna terhadap
operasi, 7) keadaan sosioekonomi pasien, 8) angka bertahan hidup pada seluruh keganasan
kemampuan ahli bedah dan 10) harapan pasien.5 hidung dan sinus paranasal. Angka bertahan
Usaha kuratif hanya memungkinkan pada hidup 5 tahun rata-rata untuk seluruh
tumor yang dapat diangkat secara komplit. Pada keganasan sinus maksila antara 20 -50%, hal
kasus ini pengobatan dilakukan dengan yang sama juga berlaku untuk sinus paranasal
pengangkatan tumor secara lengkap tanpa terapi yang lain.2,5
tambahan. Namun kasus keganasan sinonasal Popovicć D dkk18 melaporkan angka
umumnya datang dengan stadium yang lanjut, bertahan hidup 5 tahun untuk keganasan
sehingga membutuhkan terapi multi modalitas.5 hidung, sinus maksila dan etmoid berturut-
Öperasi pengangkatan tumor dan turut 45, 38, dan 13 %.
radioterapi masih merupakan modalitas utama. Terdapatnya metastasis ke KGB dan
Namun demikian beberapa penulis melaporkan metastasis jauh merupakan faktor yang
penggunaan kemoterapi dan radiasi memberi memperburuk prognosis pasien.14,19,20
manfaat pada keganasan yang lebih lanjut. Terapi LAPORAN KASUS
paliatif merupakan tujuan utama pada kasus yang
sudah mengalami perluasan, unresectable, Seorang pasien laki-laki umur 52
metastasis jauh dan keadaan fisik yang buruk. tahun pada tanggal 6 Maret 2006 dikonsulkan
5