Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PAPER
Disusun Oleh :
Petunjuk:
Bacalah setiap pertanyaan dibawah ini dengan cermat, kemudian jawablah semua
pertanyaan tersebut melalui email: yuliwibowo.ftp@unej.ac.id
Pertanyaan:
1.)
a. ~ Berikut ini adalah perbedaan antara konsep market pull dan technology push
dalam konteks strategi komersialisasi teknologi :
~ berikut ini adalah persamaan antara konsep market pull dan technology
push dalam konteks strategi komersialisasi teknologi :
Sama sama dari hasil inovasi riset sebuah teknologi untuk kebutuhan
pasar
Sama – sama merupakan proses interaktif dan iteratif dalam proses
praktiknya, proses pembelajaran (learning process) yang merupakan
bagian penting dalam proses sosial.
Sama – sama ketika semakin dipahami bahwa inovasi pada umumnya
tidak terjadi dalam situasi yang terisolasi. Model ini sering juga disebut
dengan model feedback-loop atau chain-link atau model inovasi
interaktif atau non-linier.
b. Berikut ini adalah beberapa contoh kongkret dari market pull dan technology
push dalam konteks strategi komersialisasi teknologi :
Market Pull Technology Push
1. WIFI (Wireless Fidelity) 1. Teknologi 4G
2. SmartTV 2. Processor Intel pada Smartphone
3. Sel Surya 3. Browser
4. Ultra book (Computer Portable) 4. Android
2.)
Dari beberapa bentuk strategi untuk melakukan komersialisasi teknologi
diantaranya mencakup menciptakan usaha baru, lisensi, penjualan dan joint,
berikut ini adalah tanggapan menurut saya terkait strategi yang dianggap efektif :
= LISENSI
Lisensi tidak bisa dilepaskan dan bisa dikatakan sangat erat kaitannya
dengan sebuah citra dari produk baru itu sendiri. Persepsi dari seorang konsumen
terhadap produk baru sangat dipengaruhi oleh citra merek produk itu sendiri
bukan dan tidak harus selalu usahanya yang baru melainkan hasil produknya yang
perlu difokuskan. Jika perusahaan mempunyai nama merek yang ber-ekuitas
merek tinggi, maka biaya peluncuran penjualan produk baru suatu perusahaan
tersebut juga akan cenderung lebih rendah.
3.)
a. Untuk mekanisme kerja daripada inkubator bisnis sebagai berikut :
Berawal dari fasilitas kantor dari lembaga inkubator, yang mana dilakukan
pemenuhan diri guna meningkatkan fasilitas kantor yang dapat diakses
bersama.
Kemudian masuk ke space & share untuk para tenant, hal ini dimaksudkan
agar tesedianya tempat dan fastel bagi para tenant dan sebagai tempat
menuangkan ide / gagasan dan inovasi industri kreatif bagi para tenant
(peserta inkubasi)-nya.
Setelah itu dilakukanlah proses inkubasi (dalam hal ini yaitu services /
sebuah pendampingan) untuk para tenant. Hal ini bertujuan sebagai media
konsultasi manajemen, sarana layanan pendampingan secara Full-time,
dan dalam kurun waktu tertentu bisa lepas dari proses inkubasi.
Akan tetapi sebelum proses inkubasi diberikan modal usaha terlebih
dahulu, dengan beberapa kontrak perjanjian yang disepakati bersama oleh
lembaga inkubator dengan para tenant-nya. Adapun hal ini supaya
tersedianya seed capital star up dan sebagai media fasilitasi melalui
program CSR dan lembaga keuangan.
Setelah dilakukannya proses inkubasi, masuklah ke tahap pengembangan
dan mandiri. Dalam hal ini hal – hal yang dilakukan adalah memperluas
akses jaringan kemitraan dengan pengusaha antar tenant dan meningkatkan
kualitas standard mutunya.
Tidak hanya sampai pada itu saja, setelah proses inkubasi pun masih ada
program lainnya (pasca inkubasi) yaitu : pelepasan tenant UMKM Mandiri
& berkembang.
b. Berikut ini adalah hak dan kewajiban dari tenant dan lembaga inkubator itu
sendiri :
- PARA LEMBAGA INKUBATOR –
- PARA TENANT -