Vous êtes sur la page 1sur 6

AUDIT HEMAT ENERGI

Abstrak - Meningkatkan efisiensi energi sangat penting untuk mencapai kelestarian


lingkungan. Berdasarkan Inpres No. 10 Tahun 2005 tentang penghematan energi, perlu
dilakukan manajemen energi agar penggunaan energi terutama energi listrik menjadi lebih
efisien. Manajemen energi dilaksanakan melalui beberapa tahapan, langkah awal yang
harus dilakukan adalah dengan melaksanakan audit energi.

Tahapan yang dilakukan diantaranya survey energi, audit energi awal serta audit
energi rinci. Manfaat yang didapatkan setelah melakukan audit energi yaitu mengetahui profil
penggunaan energi di gedung atau instansi serta mencari peluang penghematan energi agar
pemakaian energi lebih efisien. Audit energi merupakan salah satu cara untuk mengetahui
apakah tingkat pemakaian energi di gedung atau instansi masuk dalam kategori boros
atau efisien. Dari hasil audit, diketahui bahwa intensitas konsumsi energi pendingin atau AC
di gedung atau instansi berada di angka 23,10 kwh/m² dan pada pencahayaan pemakaian
energi sebesar 25,04 KWh hanya dapat memberikan pencahayaan rata-rata tiap ruang sebesar
114,76 E(lux). Sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah angka tersebut
masuk dalam kategori boros.

Berdasarkan hasil tersebut terdapat peluang penghematan energi yang dapat


dilakukan instansi yaitu alternatif penghematan yang direkomendasikan pada gedung atau
instansi adalah penggantian lampu LED, pemakaian energi sesuai intruksi mentri ESDM
No.14 tahun 2012 dan mematikan AC saat jam istirahat.

Kata Kunci : Audit Energi, Itensitas Konsumsi Energi, Peluang Hematan Energi.

AUDIT LINGKUNGAN 1
I. PENGERTIAN AUDIT HEMAT ENERGI

a. Pengertian Audit Berdasarkan UU No. 23 tahun 1997 :


Suatu proses evaluasi yang dilakukan penanggung jawab usaha dan atau kegiatan untuk
menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan atau
kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha atau kegiatan
yangbersangkutan

b. Pengertian Audit Berdasarkan Kep. Men. LH No.42 Tahun 1994 :


Suatu alat manajemen yang meliputi evaluasi secara sistematik, terdokumentasi,
periodik, dan obyektif, tentang bagaimana suatu kinerja organisasi, sistem manajemen,
dan peralatan yang digunakan, dengan tujuan memfasilitasi kontrol manajemen
terhadap upaya pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian penataan
kebijaksaaan usaha atau kegiatan terhadap peraturan perundang-undangan tentang
pengelolaan lingkungan.

Jadi bisa diartikan Audit hemat energi adalah teknik yang dipakai untuk evaluasi
pemanfaat energi dan identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan
efisiensi pada suatu perusahaan/instansi tertentu.

II. TUJUAN AUDIT HEMAT ENERGI

a. Mengidentifikasi dan melihat peluang efisiensi atau penghematan energi tanpa


mengurangi kwalitas pengunaan energi itu sendiri, mengingat tingkat kebutuhan energi
setiap saatnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
b. Upaya untuk meningkatan tindakan yang telah dilaksanakan atau yang perlu
dilaksanakan oleh suatu usaha untuk memenuhi kepentingan penurunan efisiensi biaya
yang harus dikeluarkan.

AUDIT LINGKUNGAN 2
c. Upaya peningkatan penaatan suatu usaha terhadap peraturan perundang-undangan
lingkungan.
d. Sebagai dokumen suatu usaha tentang pelaksanaan standar operasi, prosedur
pengelolaan dalam penghematan energi.
e. Jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan kerusakan lingkungan yang
diakibatkan karena pemborosan energi.
f. Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang tercantum dalam
dokumen Amdal.
g. Upaya perbaikan penggunaan sumberdaya energi.
h. Menentukan IKE (Intensitas Konsumsi Energi) serta besar beban pemakaian
berdasarkan observasi penggunaan energi secara detail dan waktu penggunaannya.

III. MANFAAT AUDIT HEMAT ENERGI

a. Dapat diketahui besarnya intensitas konsumsi energi (IKE) pada bangunan/institusi


tersebut.
b. Dapat dicegah pemborosan energi tanpa harus mengurangi tingkat kenyamanan gedung
yang berarti pula penghematan biaya energi.
c. Dapat diketahui profil penggunaan energi.
d. Dapat dicari upaya yang perlu dilakukan dalam usaha meningkatkan efisiensi
penggunaan energi.
e. Efisiensi cost down dalam suatu instansi akibat penggunaan energi yang sia-sia atau
berlebihan.

IV. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup kegiatan Audit Energi meliputi :

a. Melakukan pengukuran dan pengumpulan data untuk mengetahui pola penggunaan


energi;
b. Mengidentifikasi titik-titik pemborosan energi dan peluang-peluang penghematan
energi pada peralatan yang digunakan;

AUDIT LINGKUNGAN 3
c. Melakukan analisis tekno ekonomi (financial, desain, teknis);
d. Menyusun rekomendasi langkah-langkah penghematan energi dan menentukan
prioritas penerapan konservasi energi yang layak untuk dilaksanakan studi
kelayakannya (feasibility study) berdasarkan rekomendasi hasil audit energi yang
memerlukan biaya sedang/tinggi dan dikonsultasikan dengan Instansi tersebut;
e. Menyusun Rancangan Standar Operating Procedure (SOP) terkait pola penggunaan
Energi di Bangunan Gedung Instansi yang diaudit.

V. METODE PENELITIAN

1. Pengumpulan Data
Pada tahapan audit energi ini terdapat dua tahap pelaksanaan meliputi audit energi awal
dan audit energi rinci yang akan digunakan dalam proses pengambilan data.
Tahap ini merupakan tahap awal dalam audit energi. Adapun data yang diambil pada
audit energi ini, yaitu :
a. Spesifikasi konsumsi energi pada peralatan elektronik.
b. Pengukuran setiap ruangan.
c. Fungsi ruangan.
d. Pengukuran kuat terang cahaya.
e. Pengukuran arus pada beban AC.

2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yaitu membandingkan data konsumsi energi beban yang diperoleh
atau diambil dari lapangan dengan nilai standar efisiensi IKE. Jika nilai IKE gedung
lebih besar dari nilai standar IKE maka gedung tersebut mengalami permasalahan
efisiensi energi maka perlu dilakukan perbaikan dan identifikasi IKE.

Cara menghitung IKE sebagai berikut :

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑤ℎ
𝐼𝐾𝐸 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑅𝑢𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑒𝑔𝑖

AUDIT LINGKUNGAN 4
3. Identifikasi Itensitas Konsumsi Energi
Proses IKE sendiri dilakukan setelah semua data yang diperlukan telah selesai
dilakukan maka analisis energi ini dapat digunakan untuk memahami dan memperbaiki
bagaimana, di mana dan bilamana energi digunakan secara efektif dan efisien. Dengan
kata lain, audit energi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan mengevaluasi
potensi penghematan energi pada suatu operasional.

4. Rekomendasi Peluang Hemat Energi


Rekomendasi merupakan usulan atau hasil dari sebuah penelitian dalam hal ini adalah
tentang audit energi. Setelah melakukan pengumpulan data, identifikasi penggunaan
energi, identifikasi standar IKE maka dapat diperoleh data total pemakaian energi, jadi
dari data tersebut dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan rekomendasi PHE.

AUDIT LINGKUNGAN 5
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Refrensi :

1. [1] UU No. 23 tahun 1997.


2. [2] Kep. Men. LH No.42 Tahun 1994.
3. [3] Catur Trimunandar’, Dr. Ir Dian Retno Sawitri, M.T, Herwin Suprijono,ST,M.T
2015, Audit energi untuk efisiensi listrik di gedung b universitas dian nuswantoro
semarang.
4. [4] Jati Untoro¹, Herri Gusmedi², Nining Purwasih³ 2014, Audit Energi dan Analisis
Penghematan Konsumsi Energi pada Sistem Peralatan Listrik di Gedung Pelayanan
Unila.

AUDIT LINGKUNGAN 6

Vous aimerez peut-être aussi