Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
REFARAT
ASCARIASIS
DISUSUN OLEH:
Atrian Anansyah Hidayatullah
111 2016 2155
ASKARIASIS
PENDAHULUAN
ETIOLOGI
EPIDEMOLOGI
PATOFISIOLOGI
1. Cacing betina menghasilkan 240.000 telur setiap hari yang akan terbawa
bersama tinja.
2.Telur fertil jika jatuh pada kondisi tanah yang sesuai, dalam waktu 5-10 hari
telur tersebut dapat menginfeksi manusia.
3.Telur dapat bertahan hidup di dalam tanah selama 17 bulan. Infeksi
umumnya terjadi melalui kontaminasi tanah pada tangan atau
makanan.
4.Kemudian masuk pada usus dan akan menetas pada usus kecil (deudenum).
5. Pada tahap kedua larva akan melewati dinding usus dan akan berpindah
melalui sistem portal menuju hepar (4d) dan kemudian paru.
6.Infeksi yang berat dapat di ikuti pneumonia dan eosinifilia. Larva kemudian
dibatukkan dan tertelan kembali menuju jejunum.
7. Diperlukan waktu 65 hari untuk menjadi cacing dewasa.
MANIFESTASI KLINIS
KOMPLIKASI
1) Ditegakkan dengan :
2) Pemeriksaan Laboratorium
3) Pemeriksaan Foto
PENGOBATAN
1. Obat pilihan: piperazin sitrat (antepar) 150 mg/kg BB/hari, dosis tunggal
dengan dosis maksimum 3 g/hari
Dosis : 0-1tahun = 3 x 5 mg
1-3 tahun = 3 x 10 mg
3-5 tahun = 3 x 15 mg
Dewasa = 3 x 25 mg
Prognosis : baik, terutama jika tidak terdapat komplikasi dan cepat diberikan
pengobatan.
PENCEGAHAN
DAFTAR PUSTAKA