Vous êtes sur la page 1sur 16

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA

PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN


Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-
5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN APENDISITIS


DI RS BUNDA SIDOARJO

Tanggal MRS : 10-08-2016 HariRawat : Rabu


Jam Masuk : 19.00 WIB No. RM : 0128xxx
TanggalPengkajian : 11-08-2016 Diagnosa : Apendisitis
Jam Pengkajian : 08.00

I. IDENTITAS KLIEN
1. Nama Klien : Ny.T
2. Umur : 21 Tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
5. Agama : Islam
6. Pendidikan terakhir : Sekolah (SMK)
7. Alamat : Sidoarjo Menai
8. Penanggung Jawab : Tn. T (Ayah An. I)

II. KELUHAN UTAMA


Px mengatakan nyeri perut bagian kanan bawah

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG


Pada tanggal 10 Agustus 2016 jam 19.00 WIB pasien datang ke IGD Rumah Sakit Bunda
dengan keluhan nyeri perut bagian kanan bawah dan merasa tidak enak badan mulai 3 hari
yang lalu.
IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Tidak ada
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-
5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Keluarga tidak mempunyai penyakit menurun

- Genogram : 3 generasi

: Perempuan

: Laki-Laki

: Perempuan Meninggal
: Pasien
: Laki-Laki Meninggal : Tinggalserumah

PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Tidak ada perilaku sebelum sakit yang mempengaruhi kesehatan pasien seperti alkohol,merokok,
obat, dan olahraga.

OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK


1. Tanda-Tanda Vital
S : 38,2°C
N : 80x/menit
T : 110/70 mmhg
RR : 20 x/menit dalam
GCS : 456
Kesadaran : Composmentis
2. Sistem Pernafasan
a. RR : 20x/menit
b. Penggunaan otot bantu nafas : Tidak menggunakan otot bantu nafas
c. PCH : Ada
d. Irama nafas : normal
e. Suara Nafas : normal
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-
5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

f. Suara tambahan : ronchi (-/-), wheezing (-/-)


g. Alat bantu nafas : tidak ada
Jenis :-
h. Obstruksi : Tidak ada
i. Benda Asing : Tidak ada
j. Penggunaan Ventilator : Tidak ada
k. Tracheostomy : Tidak ada
3. Sistem Kardiovaskuler
a. TD : 110/70 mmHg
b. N : 80 x/menit
Nadi Karotis : Teraba
Nadi Perifer : kuat
Perdarahan : Tidak ada
c. Keluhan nyeri dada : tidak ada
d. Irama jantung : normal
e. Suara jantung : normal
f. Akral : hangat
4. Sistem Persyarafan
a. S : 38,2°C
b. GCS : 456
c. Keluhan pusing : Tidak ada
d. Pupil : Isokor Diameter : 2/2mm
e. Sklera : an ikterus
f. Conjungtiva : Anemis
5. Sistem Perkemihan
a. Kemampuan berkemih : Tidak ada gangguan
6. Sistem Pencernaan
a. TB : 157 Cm BB : 47
b. IMT :
c. Kebiasaan makan
- Sebelum sakit : 3 kali sehari
- Selama sakit : Nafsu makan menuun
d. Alergi makanan : Tidak ada
e. Mulut : Bersih
f. Membran mukosa : Kering
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-
5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

g. Keluhan masalah pencernaan : tidak ada


h. Eleminasi
Abdomen : tidak dikaji
Auskultasi : tidak dikaji
i. Luka operasi : Tidak ada
j. Nafsu makan : Menurun
k. Lain – lain :-
7. Sistem Penglihatan : Tidak ada gangguan
8. Sistem Pendengaran : Tidak ada gangguan
9. Sistem Muskuloskeletal : Tidakadagangguan
10. Sistem Integumen
a. Penilaian rasio dekubitus:
ASPEK YANG KRITERIA PENILAIAN
Nilai
DI NILAI 1 2 3 4
PERSEPSI Terbatasnya Sangat terbatas Keterbatasan Tidak ada 3
SENSORI sepenuhnya ringan gangguan
KELEMBAPAN Terus Sangat lembab Kadang- Jarang basah 3
menerus kadang basah
basah
AKTIVITAS Bedfast Chairfast Kadang2 Lebih sering 3
jalan jalan
MOBILISASI Immobile Sangat terbatas Keterbatasan Tidak ada 3
sepenuhnya ringan keterbatasan
NUTRISI Sangat buruk Kemungkinan Adekuat Sangat baik 2
tidak adekuat
GESEKAN & Bermasalah Potensial Tidak
PERGERAKAN bermasalah menimbulkan 1
masalah

NOTE : pasien dengan nilai total < 16 maka dapat dikatakan TOTAL
bahwa pasien beresiko mengalami dekubitus (pressure ulcers). (15 NILAI 15
or 16 = low risk 13 or 14 moderate risk 12 or less = high risk)
pasien tidak berisiko dekubitis

11. Sistem Endokrine : Tidak ada gangguan


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-
5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil Laboratorium
Tanggal : 30-07-2016 No. RM : 1222XX
No. Lab : 21 18 Jenis kelamin : Perempuan
Nama : ny.T Umur : 21 tahun
Alamat : Sidoarjo semai

Jenis Pemeriksaan Hasil Normal


DARAH LENGKAP 12. 0 – 18. 0 g/dL
98x duro 11,516,09 dl
Haemoglobin 4000-11000 mIU/mL
3.900. tempro
Lekosit 150 – 450 ribu
243,000
Trombosit mIU/Ml
295
Hematokrit 35 – 50 %
Elektrosit 3,5 – 6,0 juta/cmm

IMUNOSEROLOGI
SAMONELA TYPHI O Positif 1/80 Negatif
SAMONELA TYPHI H Positif 1/40 Negatif
SAMONELA PARATYPHI A Positif 1/40 Negatif
SAMONELA PARATYPHI B Negatif Negatif

TERAPI:
-Infus RL 20 tpm
-inj. Coftreaxone 2x1
-inj. Ranitidine 2x1
-inj. Santagesik 3x1
Tanggal/ Masalah
No Data Etiologi
Waktu Keperawatan
1. 10 agustus Data Subjektif: Invasi & Nyeri Akut
2016 - Pasien mengeluh Multiplikasi

Jam 19.00 nyeri pada perut Appendisitis


kanan bawah
Kerusakan Jaringan
Data Objektif:
- KU : Baik, Ujung Saraf
Composmentis Terputus
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-
5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

TD : 110/70 mmHg Pelepasan


prostaglandin
N : 80 x /menit
RR : 20 x /menit Spasme dinding
apendik
S : 38,2 C
- Saat bergerak
Stimulasi
tangan kiri
dihantarkan ke
menahan perut, spinal Cord
mengernyitkan
dahi dan menggigit Dipersepsikan
Cortex cerebri
bibir.
P : nyeri ditimbulkan dari
NYERI
peradangan pada
appendisitis
Q : nyeri seperti tertusuk-
tusuk
R : daerah perut kanan
bawah
S:6
T : hilang timbul
- LAB :
Hb : 11.5, gr
% ( 11,4 – 15,1 )
Leuko :14,8 x 10.9 / l (
4,3 – 11,3 )
Trombo:243 x 10.9 /l (
150 – 350 )
- USG : Abses
apendiks ( + )
positif
2. 10 agustus Data Subjektif: Invasi & Hipertermi
2016 Pasien mengatakan kurang Multiplikasi

19.00 enak badan sejak 3


WIB hari yang lalu
Peradangan pd
Data Objektif:
jaringan
- KU: Baik,
Composmentis
TD : 110/80 mmHg
Kerusakan control
N : 82 x /menit suhu terhadap
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-
5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

RR : 22 x /menit inflamasi
S : 38,20 C
Febris

Hipertermi
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-
5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

TANGGAL : 10 agustus 2016


1. Nyeri akut b.d inflamasi dan infeksi
2. Hipertermia b.d respon sistemik dari inflamasi gastrointestinal
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN

No Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

1. Nyeri Akut berhubungan dengan inflamasi NOC: NIC:


dan infeksi - Pain level Pain Management
- Definisi: - Pain control 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif,
Pengalaman sensori dan emosional yan - Comfort level durasi, frekuensi, kualitas dan factor prespitasi.
tidak menyenangkan yang muncul akibat Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Observasi reaksi nonverbal ketidaknyamanan.
kerusakan jaringan yang aktual atau selama 1 x 24 jam diharapkan Nyeri 3. Gunakan komunikasi terapeutik untuk
potensial atau digambarkan dalam hal Berkurang, dengan kriteria hasil: mengetahui pengalaman nyeri pasien.
kerusakan sedemikian rupa : awitan yang 1. Mampu mengontrol nyeri(tahu penyebab 4. Kaji kultur yang mempengaruhi pengalaman
tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan nyeri,mampu menggunakan terhnik nyeri pasien.
hingga berat dengan akhir yang dapat nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, 5. Beritahu pasien dan keluarga untuk mencari dan
diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung mencari bantuan). menemukan dukungan
<6 bulan 2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang 6. Pilih dan lakukan penanganan nyeri
dengan menggunakan managemen nyeri. (farmakologi, non farmakologi dan inter
3. Mampu mengenali nyeri (skala, personal)
intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri). 7. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
4. Menyatakan Rasa nyaman setelah nyeri intervensi
berkurang 8. Ajarkan pasien teknik nonfarmakologi

17
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

Indikator skala: 9. Evaluasi keefektifan control nyeri


5 : Sangat adekuat 10. Tingkatkan istirahat
- 11. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
12. Monitor penerimaan pasien tentang
managemen nyeri.
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat..
2. Cek istruksi dokter tentang jenis obat, dosis dan
frekuensi..
3. Cek riwayat alergi.
4. Pilih analgesic yang diperlukan atau kombinasi
dari analgesic ketika pemberian lebih dari satu.
5. Tentukan pilihan analgesic tergantung tipe dan
beratnya nyeri
6. Tentukan nalgesik pilihan, rute pemberian, dan
dosis optimal
1. Pilih rute pemberian secara IV, IM..

18
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

2. Hipertermi berhubungan dengan respon NOC: NIC:


sistemik dari inflamasi gastrointestinal Setelah dilakukan tindakan keperawatan Fever Treatment

Definisi : selama 1 x 24 jam diharapkanSuhu tubuh 1. Monitor suhu sesering mungkin

- Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran kembali normal, dengan 2. Monitor IWL
normal. kriteria hasil: 3. Monitor warna dan suhu kulit
- Suhu tubuh dalam rentang normal 4. Monitor TD, N, Dan RR
- Nadi dan RR dalam rentang normal 5. Monitor penurunan tingkat kesadaran
- Tidak ada perubahan warna kulit dan 6. Monitor intake dan output
tidak pusing. 7. Berikan anti piretik
8. Berikan pengobatan untuk mengatasi demam
9. Kolaborasi pemberian cairan intravena.
10. Kompres pasien pada bagian lipatan paha dan
aksila
11. Tingkatkan sirkulasi udara
Temperature Regulation
1. Monitor suhu tiap 2 jam
2. Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu
3. Monitor TD, N, Dan RR
4. Monitor warna dan suhu kulit
5. Monitor tanda tanda hipertermi

19
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

6. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi


Vital sing Monitor
1. Monitor TD, N, Dan RR
2. Catat adanya fluktuasi TD
Monitor warna dan suhu kulit

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

20
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

No Diagnosa Keperawatan Tanggal dan Jam Implementasi Tanggal dan Jam Evaluasi (SOAP)

1. Nyeri akut berhubungan 10 agustus 2016 1. Lakukan pengkajian nyeri secara 10 agustus 2016 S: Pasien mengeluh nyeri
dengan inflamasi dan Jam 19.00 wib. komprehensif, durasi, frekuensi, kualitas Jam 19.00 wib. pada perut kanan bawah
infeksi dan factor prespitasi. O: TD : 110/70 mm/Hg
2. Observasi reaksi nonverbal S : 38,2 C
ketidaknyamanan. N : 80x/menit
3. Gunakan komunikasi terapeutik untuk RR : 20 x/menit
mengetahui pengalaman nyeri pasien. A : Masalah teratasi
4. Pilih dan lakukan penanganan nyeri sebagian
(farmakologi, non farmakologi dan inter P : Intervensi dilanjutkan
personal) (Pasien di pindah ke ruang
5. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk fatimah )
menentukan intervensi
6. Ajarkan pasien teknik nonfarmakologi
7. Evaluasi keefektifan control nyeri
8. Tingkatkan istirahat
9. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
10. Monitor penerimaan pasien tentang

21
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

managemen nyeri.
11. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas
dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat..
12. Cek istruksi dokter tentang jenis obat,
dosis dan frekuensi..
13. Cek riwayat alergi.
14. Pilih analgesic yang diperlukan atau
kombinasi dari analgesic ketika
pemberian lebih dari satu.
15. Tentukan pilihan analgesic tergantung
tipe dan beratnya nyeri
16. Tentukan nalgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
17. Pilih rute pemberian secara IV, IM..

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tanggal dan Jam Implementasi Tanggal dan Jam Evaluasi (SOAP)

22
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

3. 1.

23
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURABAYA
PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN
Jl. MedokanSemampir Indah 27 Surabaya Tlp. 031- 5913372, Fax. 031-5939466
Email : stikesbykep@gmail.com website : www.stikes-sby.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Inayah, iin. 2004 .Buku Ajar Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. 202. EGC. Jakarta.
Brunner and Suddart. 2002 . Buku Ajar Keperawatan . Edisi 3. EGC. Jakarta.
Tucker, Susan Martin, 1998. Standar Perawatan Pasien. EGC. Jakarta
Reeves, Charlene, et al, 2001 Keperawatan Medikal Bedah, Alih bahasa Joko Setiyono, Edisi I, jakarta, Salemba Medika.
Smeltzer, suzanna C,2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Brunner dan Suddart. Alih bahasa Agung Waluyo, Edisi 8 volume 1,2,3, EGC, Jakarta
Suddarth & Brunner, 2001, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 2, Jakarta, EGC.
Nettina, Sandra M. 2001. Pedoman Praktek Keperawatan. Edisi 4. Jakarta: EGC
Mutakin, Arif. Sari, Kumala. Gangguan Gastointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal Bedah.Salemba Medika. Jakarta. 2011
Sjamsuhidajat, R. & Jong, W.D. (2005), Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed. Revisi, EGC, Jakarta
Price & Wilson, 1994. Anatomi dan Fisiologi Buku Ajar Medikal Bedah, Ed. Revisi. EGC. Jakarta
Winslet, 2002. Manifestasi Klinis Buku Ajar Medikal Keperawatan Bedah, Ed. Revisi. EGC. Jakarta
Barbara C. Long, 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Ed. Revisi. EGC. Jakarta
Schwartz, 2000. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Ed. Revisi. EGC. Jakarta
Sabara, 2007. Pedoman Praktik Keperawatan. EGC. Jakarta

24

Vous aimerez peut-être aussi