Vous êtes sur la page 1sur 6

ABS (Anti-lock Braking System)

Pada saat melakukan pengereman mendadak, di kecepatan tinggi


atau saat hujan yang membuat jalan licin. Tentunya anda akan
kesulitan dalam melakukan pengereman mendadak. Roda menjadi
terkunci dan mobil susah untuk dikendalikan. Sistem anti-lock
braking inilah, yang akan membantu anda, dalam melakukan
pengereman mendadak, dan membantu anda dalam mengendalikan
mobil jika anda mengerem mendadak.

Sistem ini, sudah diterapkan sejak lama terutama untuk balapan.


Tanpa sistem ini, pengemudi professional, juga mengalami kesulitan
dalam mengendalikan mobil, jika melakukan pengereman
mendadak. Setiap pengemudi di jalan raya, pasti akan menghindari
melakukan pengereman mendadak, tetapi keadaan terkadang
memaksa pengemudi untuk melakukan pengereman secara
mendadak. Jika mobil anda tidak dilengkapi dengan sistem ABS,
maka kempat roda akan terkunci. Hal ini mengakibatkan mobil
tetap meluncur dan susah dikendalikan. Secara teori, sistem ini
menghindari penguncian terhadap kempat roda, dengan roda yang
tidak terkunci, mobil lebih mudah dikendalikan. Selain itu, semua
bagian ban mobil akan melakukan pengereman, yang dapat
menghidari ban panas. Semua ini akan membuat jarak pengereman
menjadi lebih pendek dan daya cengkram ban masih anda
dapatkan.
Lalu bagaimana cara kerja rem ABS? Sistem anti-lock braking
memiliki empat komponen utama yang saling terkait, satu sama
lain. Keempat komponen ini memiliki fungsi yang berbeda-beda,
kompenen tersebut antara lain:

1. Sensor Kecepatan

Sensor ini berfungsi untuk membaca kecepatan putaran roda,


terdapat di setiap roda atapun di diferensial (tergantung dari
pabrik).

2. Katup Pengereman

Di setiap jalur minyak rem terdapat katup, dan katup ini


dikendalikan oleh komputer / kontroler ABS. Secara umum, katup
rem memiliki tiga posisi yang berbeda.
 Katup Posisi Satu: Dalam posisi ini, katup dalam posisi
terbuka penuh, sehingga tekanan minyak rem secara penuh,
langsung diteruskan ke rem.
 Katup Posisi Dua: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi
tekanan minyak rem, sehingga tekanan tidak akan diteruskan
ke rem walaupun pengemudi menekan rem.
 Katup Posisi Tiga: Dalam posisi ini, katup akan menghalangi
sebagian dari tekanan minyak rem, sehingga tekanan hanya
setengah yang diteruskan ke rem, walaupun pengemudi
menekan rem secara penuh.

3. Pompa

Fungsi dari pompa ini adalah mengembalikan tekanan pada jalur


pengereman yang dilepaskan oleh katup ke rem.

4. Kontroler / Komputer

Fungsi dari alat ini adalah otak yang mengendalikan katup dan
mengolah data dari sensor kecepatan.

Cara Kerja Rem ABS Mobil

Sensor kecepatan akan membaca kecepatan mobil setiap saat, dan


menyampaikan data kecepatan tersebut ke pada kontroler. Untuk
mobil berhenti secara normal di kecepatan 100 kilometer perjam,
akan diperlukan waktu selama 5 detik. Tentunya pada saat anda
melakukan pengereman normal, tidak akan terjadi penguncian
roda kendaraan. Lain ceritanya jika anda melakukan pengereman
mendadak, maka roda akan terkunci. Waktu yang diperlukan
untuk roda terkunci kurang lebih 1 detik.

Karena kontroler telah di program, untuk dapat menghentikan


kendaraan secara maksimal, terkuncinya roda saat pengereman
tidak boleh terjadi. Sebelum roda terkunci, kontroler akan
mendapatkan data dari sensor kecepatan dan akan memerintahkan
katup menghalangi tekanan, dengan cara mengambil katup posisi
dua atau katup posisi 3, sesuai perintah dari kontroler. Setelah
putaran roda terdeteksi oleh sensor kecepatan, kontroler akan
memerintahkan katup untuk mengambil posisi satu, yang membuat
tekanan minyak rem kembali dan diteruskan ke rem. Cara kerja
rem ABS diatas terjadi sangat cepat, rata-rata sistem ABS pada
mobil sekarang, mampu melakukan 15 kali proses tersebut dalam 1
detik.

Demikianlah dasar cara kerja rem ABS, tentunya disetiap mobil


memiliki sistem dan komponen yang berbeda, sesuai dengan
kemampuan dan performa mobil dan harga jual dari mobil.

Sistem keselamatan pada sebuah kendaraan yang paling utama


adalah sistem rem. teknologi sistem pengereman pada mobil-mobil
sekarang sudah berkembang pesat, tidak hanya mobil mewah tetapi
mobil-mobil kelas menengah ke bawah juga sudah mengadopsi
sistem rem yang bagus. Salah satu sistem pengereman yang sudah
popular dan sudah menjadi standar keselamatan adalah sistem ABS
(anti-lock brake system). Pada artikel ini otoindonesiaku.com akan
membahas kelebihan dan kekurangan rem ABS.

Kelebihan Rem ABS :

1. ABS menggunakan komputer untuk mengatur tekanan


hidrolik yang diberikan pada silinder-silinder roda dan piston
rem piringan. Dengan cara mencegah agar roda-roda tidak
terkunci, sistem ini mencegah agar kendaraan tidak tergelincir
atau menjadi tidak stabil.
2. Sistem ABS ini sangat efektif saat ada pengereman mendadak,
yang biasanya menyebabkan mobil selip dan terbalik. Dengan
sistem ABS ini pengereman mobil jadi lebih aman dan
optimal.
3. Dapat melakukan pengereman lebih cepat daripada sistem
biasa yang terdapat pada mobil dan lebih stabil apabila terjadi
suatu pengereman mendadak namun tidak membuat mobil
hilang kendali.

Kekurangan Rem ABS :

1. Berikut ini adalah kelemahan fatal sistem pengreman ABS


(Anti-lock Braking System) berdasarkan pengalaman pribadi
penulis saat menggunakan beberapa mobil dengan sistem rem
ABS demikian. Karenanya, tulisan ini bukan kajian teoritis,
melainkan sepenuhnya pengalaman pribadi. Inti sistem kerja
rem ABS adalah mencegah rem terkunci saat pedal rem
diinjak secara mendadak dan dalam. Pengereman akan diatur
secara mekanis oleh komputer agar rem tetap bekerja optimal,
tidak mengunci, sehingga mobil tidak terus meluncur (lihat
gambar di atas). Mirip teknik “mengocok” pada sistem rem
biasa, namun pada ABS kocokan diatur sangat cepat per
sekian detik oleh sistem mekanis komputer. Kelemahan fatal
rem ABS yang penulis alami adalah ini: rem tidak pakem di
jalan berkerikil, atau kontur jalan tidak rata, atau saat rem
basah terkena air. Dalam tiga keadaan ini rem ABS tidak
berkerja optimal. Mobil tetap juga meluncur saat direm.
Tidak enaknya saat direm mendadak disertai bunyi
menggeruk gruk! gruk! gruk! Dahulu, saat awal-awal
menggunakan mobil dengan rem ABS, kukira remnya yang
rusak karena tidak pakem dan berbunyi menggeruk saat
direm di permukaan jalan tak rata atau saat rem basah. Kata
mekanik bengkel resmi, remnya baik-baik saja, berfungsi
normal. Tentu saja keadaan demikian sangat mencemaskan
(kadang bikin malu). Karena itu, jangan sekali-kali melajukan
kendaraan terlalu cepat—lebih dari 60 km/jam—ketika
melewati jalan berkerikil, berbatu, jalan tidak rata, jalan
tanah, dan saat rem basah terkena air hujan dll. Pasalnya, jika
diperlukan ngerem mendadak, mobil akan sulit dihentikan
dengan optimal. Biasa terjadi saat mobil sedang melaju tiba-
tiba keluar dari aspal. Nah, hati-hatilah. Rem ABS sulit
bekerja optimal jika roda terkena permukaan yang berkerikil,
berbatu, tidak rata, tanah, atau dipermukaan tanah berumput.
Yang paling mengerikan saat roda keluar dari aspal
sementara mobil sudah mendekati jurang, karena rem ABS
tidak bekerja optimal. Bisa-bisa masuk jurang. Dengan
demikian, rem ABS hanya bekerja optimal di permukaan
jalan yang rata (aspal). Dalam keadaan ini rem ABS tidak ada
duanya. Pakem dan sangat meyakinkan. Bikin hati tenang.
Teknologi kendaraan memang makin maju akan tetapi selalu
ada kelebihan dan kekurangannya. Mengetahui kekurangan
sebuah teknologi akan membuat bijaksana saat
menggunakannya.

Vous aimerez peut-être aussi