Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kasus Struma
Pembimbing: dr.Ade Winata,Sp.An KIC
Pendahuluan
Kelainan glandula tyroid
berupa : gangguan fungsi seperti tiritosikosis
atau perubahan susunan kelenjar dan
morfologinya, berdasarkan patologinya,
pembesaran tyroid umumnya disebut struma
Struma terbagi struma toksik dan non toksisk
pada kasus ini diperlukan tindakan anastesi,
salah satunya ialah anestesia umum
endotrakeal
Anestesi (Yunani) :
an- "tidak, tanpa" dan aesthētos, persepsi,
kemampuan untuk merasa.
menghilangkan rasa sakit.
General Anestesi
Anestesi Umum adalah
tindakan meniadakan nyeri
DEFENISI secara sentral disertai
hilangnya kesadaran dan
bersifat reversible
Persiapan untuk
PEMERIKSAAN FISIK
Anestesi Umum
LABORATORIUM
ASA I : Pasien dalam keadaan normal ASA IV : Pasien dengan kelainan
dan sehat. sistemik berat yang secara langsung
ASA II : Pasien dengan kelainan mengancam kehidupannya.
sistemik ringan sampai sedang baik ASA V : Pasien tak diharapkan hidup
karena penyakit bedah maupun setelah 24 jam walaupun dioperasi
penyakit lain. atau tidak.
ASA III : Pasien dengan gangguan atau ASA VI : Pasien yang telah
penyakit dinyatakan mati batang otaknya yang
sistemik berat yang diakibatkan karena mana organnya akan di angkat untuk
berbagai penyebab. kemudian diberikan sebagai organ
donor bagi yag membutuhkan
Status Present
Sensorium : compos mentis
KU/KP/KG : baik/sedang/baik
Tekanan darah : 150/100 mmHg
Frekuensi nadi : 130 x/i
Frekuensi nafas : 16 x/i
Temperatur : 37.0oC
Anemis : (-)
Ikterik : (-)
Sianosis : (-)
Dipsnoe : (-)
Oedem : (-)
Status Lokalisata
Kepala
Mata : RC (+/+), pupil isokor, konjungtiva
palpebra inferior anemis (-/-)
Hidung : Dalam batas normal
Telinga : Dalam batas normal
Mulut : Dalam batas normal
Leher : Pembesaran KGB (-)
Massa sebesar bola kasti, kistik.
Thorax
Inspeksi: Simetris fusiformis
Palpasi : Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : SP = vesikuker
ST = (-)
Abdomen
Inspeksi :Simetris
Palpasi : soepel, H/L/R tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik usus (+) Normal
Ekstremitas superior : Tidak terdapat
kelaiman
Ekstremitas inferior : Tidak terdapat
kelainan
Genitalia eksterna :Tidak terdapat
kelainan
Pemeriksaan Penunjang
B1 (Breath)
Airway : Clear
Frekuensi pernafasan : 20 x/i
Suara pernafasan: Vesikuler
Suara tambahan : (-)
Riw.asma / sesak / batuk / alergi : -/-/-/-
B2 (Blood)
Akral : Hangat
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 88 x/i
T/V : Cukup
Temperatur : 37.0oC
Konjungtiva palpebra inferior pucat / hiperemis / ikterik :
-/-/-
B3 (Brain)
Sensorium : Compos mentis
RC : (+/+)
Pupil : Isokor
Reflek fisiologis : (+)
Reflek patologis :-
Riw.kejang/ muntah proyektil / nyeri kepala /
pandangan kabur :-/ -/ -/ -
B4 (Bladder)
Urin : (+)
Volume : Cukup
Warna : Kuning jernih
Kateter :-
B5 (Bowel)
Abdomen : Soepel, nyeri tekan (-)
Peristaltic : (+) N
Mual / muntah : -/-
BAB / flatus : (+/+)
NGT :-
B6 (Bone)
Fraktur :-
Luka :-
Oedem :-
Diagnosis : Struma
Status fisik : ASA I
Rencana tindakan : Istmulobectomy
Rencana anastesi : GA-ETT
Persiapan Pasien
Pasien puasa sejak pukul 00.00
Pemasangan infus pada dorsum manus
sinistra dengan cairan RL
Persiapan Alat
Stetoskop
Tensimeter
Meja operasi dan perangkat operasi
Laryngoscopy
ETT No.7
Stilet
Suction
Ventilator
Ambu bag
Infus set
Abocath No. 20
Spuit 3 cc, 5 cc, 10 cc
Obat – obat yang dipakai
Premedikasi:
Midazolam 1 mg
Pentanil 100 mg
Medikasi :
Propofol 120 mg
Atracurium 30 mg
Ketorolac 30 mg
Metoclopramid 4 mg
fiksasi.
Urutan pelaksanaan anastesi