Vous êtes sur la page 1sur 9

ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN

ASKEP DALAM - ANAK - BEDAH - SYARAF - MATERNITAS

Pages
 Home
 Privacy Policy
 About
 Contact

Tag
 Artikel Kesehatan (12)
 Askep Anak (3)
 Askep Bedah (5)
 Askep Dalam (15)
 Askep Maternitas (5)
 Askep Syaraf (2)
 Buku Saku Perawat (8)
 Makalah Kesehatan (7)
 Nursing Articles (10)
 Patofisiologi dan Pathway (5)
 Tips - Tips Pilihan (34)

Popular Posts
 Askep Hipertensi
 Askep TBC
 Askep Gastritis

Patofisiologi dan Pathway Hipertensi

Patofisiologi dan Pathway Diabetes Melitus (DM)

 Askep COPD
 Askep Decompensasi Cordis
 Askep BPH
 Askep Diabetes Mellitus (DM)
 Askep Efusi Pleura

Blog Health - Nursing


 Articles of Nursing

Defining Characteristics of Excess Fluid Volume

 NANDA LIST

List of Various Skin Diseases

 Nursing Diagnosis - Nursing Interventions

Nursing Diagnosis and Interventions for Bronchiectasis

 Nursing Diagnosis Nanda

Nursing Care Plan for Activity Intolerance Related To Generalized Weakness

 Nursing Interventions

Nursing Interventions for ARDS (Acute Respiratory Distress Syndrome)

 Nanda Nursing Diagnosis

5 Nursing Diagnosis for Dengue Hemorrhagic Fever

 Nurses Nanda
Nursing Diagnosis and Interventions for Morbid Obesity

 Nanda Nursing Blog

Definition of Vertigo According to Experts

 Blog Nursing Care Plan

Ineffective Airway Clearance related to Pneumonia

 NCP NANDA

Types and Common Symptoms of Dementia

 NCP Blog

Intervention Nursing Diagnosis for Risk for Infection

 Nanda Nursing Care Plan

Impaired Physical Mobility - NCP for Cellulitis

 Nanda Diagnosis

Nursing Diagnosis for Impaired Oral Mucous Membrane

 Nanda Nursing Interventions

Six Factors that Affect Pain


 Nursing Assessment

Nursing Assessment for Tetanus

 All Nurses
 Nursing Interventions
 Nursing Diagnosis Interventions
 Nanda Books

Search This Blog

Patofisiologi dan Pathway Hipertensi

Patofisiologi Hipertensi

Mekanisme yang mengontrol konstriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak dipusat
vasomotor, pada medulla diotak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis, yang
berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia
simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor dihantarkan dalam bentuk
impuls yang bergerak ke bawah melalui system saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik
ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin, yang akan merangsang serabut saraf pasca
ganglion ke pembuluh darah, dimana dengan dilepaskannya noreepineprin mengakibatkan
konstriksi pembuluh darah. Berbagai faktor seperti kecemasan dan ketakutan dapat
mempengaruhi respon pembuluh darah terhadap rangsang vasokonstriksi. Individu dengan
hipertensi sangat sensitiv terhadap norepinefrin, meskipun tidak diketahui dengan jelas
mengapa hal tersebut bisa terjadi.

Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah sebagai
respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang, mengakibatkan tambahan aktivitas
vasokonstriksi. Medulla adrenal mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi.
Korteks adrenal mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons
vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan penurunan aliran ke
ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin merangsang pembentukan angiotensin I yang
kemudian diubah menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat, yang pada gilirannya
merangsang sekresi aldosteron oleh korteks adrenal. Hormon ini menyebabkan retensi
natrium dan air oleh tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan volume intra vaskuler. Semua
faktor ini cenderung mencetuskan keadaan hipertensi.

Sebagai pertimbangan gerontologis dimana terjadi perubahan structural dan fungsional pada
system pembuluh perifer bertanggungjawab pada perubahan tekanan darah yang terjadi pada
usia lanjut. Perubahan tersebut meliputi aterosklerosis, hilangnya elastisitas jaringan ikat dan
penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah, yang pada gilirannya menurunkan
kemampuan distensi dan daya regang pembuluh darah. Konsekuensinya, aorta dan arteri
besar berkurang kemampuannya dalam mengakomodasi volume darah yang dipompa oleh
jantung (volume sekuncup) mengakibatkan penurunan curang jantung dan peningkatan
tahanan perifer (Smeltzer, 2001).

Pada usia lanjut perlu diperhatikan kemungkinan adanya “hipertensi palsu” disebabkan
kekakuan arteri brachialis sehingga tidak dikompresi oleh cuff sphygmomanometer
(Darmojo, 1999).

Menurunnya tonus vaskuler merangsang saraf simpatis yang diteruskan ke sel jugularis. Dari
sel jugularis ini bisa meningkatkan tekanan darah. Dan apabila diteruskan pada ginjal, maka
akan mempengaruhi eksresi pada rennin yang berkaitan dengan Angiotensinogen. Dengan
adanya perubahan pada angiotensinogen II berakibat pada terjadinya vasokontriksi pada
pembuluh darah, sehingga terjadi kenaikan tekanan darah.Selain itu juga dapat meningkatkan
hormone aldosteron yang menyebabkan retensi natrium. Hal tersebut akan berakibat pada
peningkatan tekanan darah. Dengan peningkatan tekanan darah maka akan menimbulkan
kerusakan pada organ-organ seperti jantung. ( Suyono, Slamet. 1996 ).

Pathway Hipertensi

ADS

Artikel yang berkaitan

pertensi
 Patofisiologi dan Pathway Hipertensi

tofisiologi dan Pathway Hipertensi

 Patofisiologi dan Pathway Hipertensi

tofisiologi dan Pathway

 Patofisiologi Diabetes Gestasional


 Patofisiologi dan Pathway Diabetes Melitus (DM)
 Patofisiologi dan Pathway Hipertensi
 Patofisiologi dan Pathway Low Back Pain / Nyeri Punggung Bawah
 Patofisiologi dan Pathway Efusi Pleura

Label: Hipertensi, Patofisiologi dan Pathway, Patofisiologi dan Pathway Hipertensi


Newer Post Older Post Home

Askep - Asuhan Keperawatan


 Askep AMI
 Askep Abortus
 Askep Anak DHF
 Askep Anak Pneumonia
 Askep Appendiksitis
 Askep Asma Bronkial
 Askep Aterosklerosis
 Askep Atrial Septal Defect
 Askep BPH
 Askep CHF
 Askep COPD
 Askep DM
 Askep Decompensasi Cordis
 Askep Delirium
 Askep Efusi Pleura
 Askep Gastritis
 Askep Hemoroid
 Askep Hepatitis
 Askep Hiperemesis Gravidarum
 Askep Hipertensi
 Askep Katarak
 Askep Meningitis
 Askep Mioma Uteri
 Askep Mola Hidatidosa
 Askep Penyakit Jantung Rematik
 Askep Plasenta Previa
 Askep Sepsis
 Askep Sindrom Koroner Akut
 Askep Sirosis Hepatis
 Askep TB Paru
 Askep Vertigo
 Askep Waham

Blog Archive
 ▼ 2015 (11)
o ► March (1)
o ► February (2)
o ▼ January (8)
 Keperawatan Jantung
 Daftar Spesialisasi Keperawatan
 Askep CHF Congestive Heart Failure
 Patofisiologi Diabetes Gestasional
 Patofisiologi dan Pathway Diabetes Melitus (DM)
 Patofisiologi dan Pathway Hipertensi
 Patofisiologi dan Pathway Low Back Pain / Nyeri Pu...
 Patofisiologi dan Pathway Efusi Pleura

 ► 2014 (20)

 ► 2013 (4)

 ► 2012 (3)

 ► 2011 (13)

 ► 2010 (21)

 ► 2009 (62)

NANDA Nursing
 Sepsis and Septic Shock Emergency Nursing Care Plan
 Nursing Interventions for Hepatoma - Hepatocellular Carcinoma
 Nursing Care Plan for Urethral Stricture
 Nursing Care Plan for Thyroid Cancer
 Nursing Care Plan for Mesothelioma

NCP NANDA
 Types and Common Symptoms of Dementia
 Prevention and Nursing Management for Skin Cancer
 Nursing Diagnosis related to Endocarditis
 Physical Examination and Examination Support for Rabies
 Malignant Lymphoma - Pathophysiology and Nursing Management

NANDA - Nursing Diagnosis


 Ineffective airway clearance - NCP for Bronchitis
 Physical Examination of Urinary Incontinence in the Elderly
 Nursing Interventions for Conjunctivitis : Disturbed Sensory Perception (Visual)
 Decreased Cardiac Output and Ineffective Cerebral Tissue Perfusion related to
Syncope
 3 Nursing Diagnosis and Interventions for Rheumatic Fever

Nanda Nursing Diagnoses


 Hyperthermia related to Cellulitis
 Imbalanced Nutrition: Less Than Body Requirements related to Low Birth Weight
 Risk for Ineffective Thermoregulation related to Low Birth Weight
 Nursing Diagnosis and Interventions for Osteosarcoma (osteogenic sarcoma)
 10 Nursing Diagnosis related to Pneumoconiosis

Care Plan Nursing


 Irritant and Allergic Contact Dermatitis - Definition and Causes
 Seven Things You Can Do To Prevent Alzheimer's Disease
 Nursing Care Plan for Hyphema : Acute Pain
 Pain and Anxiety - NCP for Uterine Myoma (Fibroid)
 Deficient Knowledge - Rheumatoid Arthritis Nursing Care Plan

Nanda Nursing Diagnosis


 Activity Intolerance
 Acute Pain
 Chronic Pain
 Decreased Cardiac Output
 Deficient Fluid Volume
 Hyperthermia
 Imbalanced Nutrition Less Than Body Requirements
 Ineffective Airway Clearance
 Ineffective Breathing Pattern
 Risk for Infection

Nursing Diagnosis Intervention


 Social Isolation related to Schizophrenia
 Disturbed Sensory Perception (visual) related to Glaucoma
 Knowledge Deficit related to Diabetic Foot Ulcers
 Ineffective Tissue perfusion related to Diabetic Foot Ulcers
 Acute Pain related to Cellulitis

Nanda Nursing Care Plan


 Impaired Physical Mobility - NCP for Cellulitis
 Functional Health Patterns and 8 Nursing Diagnosis for Asthma
 Pulmonary Tuberculosis (TB) - 3 Nursing Diagnosis, Interventions and Rational
 Risk for Injury - NCP for Cesarean Section
 Acute Pain - Nursing Care Plan for Cesarean Section

Copyright © 2012 ASKEP - ASUHAN KEPERAWATAN - Blogger templates The


Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP

Vous aimerez peut-être aussi