Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
SITI SHARLYA WARTINI
NPM : 016.02.0387
DI SUSUN OLEH :
SITI SHARLYA WARTINI
NPM : 016.02.0387
( ) ( )
LAPORAN PENDAHULUAN
KETUBAN PECAH DINI (KPD)
A. Pengertian
KPD ( Ketuban Pecah Dini ) adalah pecahnya
ketuban sebelum terdapat tanda persalinan mulai dan
di tunggu satu jam belum terjadi inpartu. Sebagian
besar KPD adalah hamil aterm di atas 27 minggu,
sedangkan dibawah 36 minggu tidak terlalu banyak
(Manuaba, 2009).
Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput
ketuban secara spontan satu jam atau lebih sebelum
terjadi tanda-tanda persalinan (Mansjoer, 2000).
B. Etiologi
Penyebab ketuban pecah dini (KPD) mempunyai
dimensi multifaktorial yang dapat dijabarkan sebagai
berikut (Mansjoer, 2000):
1. Infeksi (amnionitis atau korioamnionitis)
2. Infeksi vagina
3. Inkompetensia
4. Faktorparitas (primipara dan multipara)
5. Ketegangan rahim berlebihan, kehamilan ganda,
hidramnion
6. Kelainan letak janin dalam rahim, letak sungsang,
letak lintang
7. Trauma
8. Usia ibu (<20 & 35<) tahun.
C. Patofisiologi
Kantong amnion yang utuh berfungsi sebagai
suatu mekanik terhadap infeksi tetapi selain itu
cairan amnion mempunyai beberapa sifat
bakteriostatik yang dapat memainkan peran dalam
pencegahan kario amnionitis dan infeksi janin.
Membran yang utuh bukan merupakan sawar mutlak
terhadap infeksi karena kolonisasi bakteri terjadi
10% pasien dalam persalinan cukup bulan, dengan
membrane yang utuh sampai 25% pasien dalam
persalinan kurang bulan. Janin kurang bulan dengan
ketuban pecah dini, resiko infeksidan sepsis yang
keberadaannya di dalam rahim bahkan dapat menjadi
problematik, bagi ibu resikonya bukan saja terjadi
kariomnitis tetapi juga bisa terjadi kegagalan
induksi, maka harus dilakukan operasi sectio
caesaria (Manuaba, 2009).
D. Manifestasi Klinik
1. Keluar ketuban warna putih, keruh, jernih, kuning,
hijau/kecoklatan, sedikit/banyak
2. Dapat di sertai demam bila sudah ada infeksi
3. Janin mudah teraba
4. Pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada , air
ketuban sudah kering
5. Inspekulo, tampak air ketuban mengalir/selaput
ketuban tidak ada dan air ketuban sudah kering.
E. Nursing Pathway
Spermatozoa Ovum
Nidasi
Kehamilan Implantasi
Cairan Amnion
Mikroorganisme
Pelepasan
Keputihan mediator inflamasi
Pembukaan servik
Peningkatan
MK: Gangguan
Cairan amnion &,
Istirahat tidur
pengurangan pH
vagina KPD
(Ketuban Pecah Dini)
Kurang Informasi
Infeksi intera uteri
G. Penatalaksanaan Medis
1. Bila didapatkan infeksi berat maka berikan
antibiotik dosis tinggi. Bila ditemukan tanda-
tanda inpartu, infeksi dan gawat janin maka
lakukan terminasi kehamilan.
2. Induksi atau akselerasi persalinan.
3. Lakukan seksio sesaria bila induksi atau
akselerasi persalinan mengalami kegagalan.
4. Lakukan seksio histerektomi bila tanda-tanda
infeksi uterus berat ditemukan.
H. Komplikasi
1. Infeksi
Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput
ketuban maupun asenden dari vagina atau infeksi
pada cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinya
KPD.
2. Partus Preterm
Persalinan preterm atau partus prematur adalah
persalinan yang terjadi pada kehamilan kurang dari
37 minggu ( antara 20 – 37 minggu ) atau dengan
berat janin kurang dari 2500 gram.
3. Prolap Tali Pusat
4. Tali pusat menumbung.
5. Distasia ( partus kering)
Pengeluaran cairan ketuban untuk waktu yang akan
lama akan menyebabkan dry labour atau persalinan
kering.
I. Pengkajian Keperawatan
1. Keluhan utama :
Keluar cairan warna putih, keruh, jernih, kuning,
hijau/kecoklatan sedikit/banyak, pada periksa
dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban
sudah kering, inspeksikula tampak air ketuban
mengalir/selaput ketuban tidak ada dan air
ketuban sudah kering.
2. Riwayat haid
Umur menarche pertama kali, lama haid, jumlah
darah yang keluar, konsistensi, siklus haid, hari
pertama haid dan terakhir, perkiraan tanggal
partus.
3. Riwayat Obstetris
Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, hasil
laboraturium : USG , darah, urine, keluhan selama
kehamilan termasuk situasi emosional dan impresi,
upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan
yang diperoleh.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Adakah anggota keluarga yang menderita penyakit
yang diturunkan secara genetik seperti panggul
sempit, apakah keluarga ada yg menderita penyakit
menular, kelainan kongenital atau gangguan
kejiwaan yang pernah di derita oleh keluarga.
5. Kebiasaan sehari–hari
a) Pola nutrisi : pada umumnya klien dengan KPD
mengalami penurunan nafsu makan, frekuensi
minum klien juga mengalami penurunan
b) Pola istirahat dan tidur : klien dengan KPD
mengalami nyeri pada daerah pinggang sehingga
pola tidur klien menjadi terganggu, apakah
mudah terganggu dengan suara-suara, posisi
saat tidur (penekanan pada perineum)
6. Pemeriksaan Fisik Abdomen
I : Keadaan perut, warnanya, apakah ada/tidak
luka lesi dan lecet.
P : Tinggi fundus klien, letak bayi, persentase
kepala apakah sudah masuk PAP/belum.
P : Bunyi abdomen.
A : Bising usus klien, DJJ janin apakah masih
terdengar/tidak
Fitramaya.
Jakarta: EGC.
I. Identitas klien
a.Identitas diri
Nama : Ny.”N”
Umur : 16 Tahun
Pekerjaan : IRT
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Alamat : Masbagik, Lombok Timur
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
b.Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.”M”
Umur : 18 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Sasak/Indonesia
Alamat : Masbagik, Lombok Timur
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : Suami
c.Sumber informasi : Klien dan Suami klien
II. Riwayat penyakit
1. Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri pada daerah
perutnya karena tegang. Klien juga mengeluh
kurang tidur serta merasa cemas.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien rujukan dari Puskesmas Masbagik
dengan diagnosa medis G1P1A0H0 T/H/IU UK 36-37
minggu dengan KPD. Klien rajin memeriksakan
kehamilannya di posyandu sebanyak 6 kali selama
kehamilannya ini. Klien mengeluh keluar air
sejak tadi pagi (tgl 06 September 2016 pukul
05.00 wita). Klien memeriksakan diri ke
Puskesmas Masbagik dan dirujuk ke RSUD Dr. R.
Soedjono Selong Lombok Timur pada tanggal 06
September 2016 pukul 07.00 wita. Klien kemudian
diberikan obat perangsang yaitu Oxytosin drip
dalam dua kali pemberian. Pada saat pemberian
yang kedua klien merasa sangat mules dan
melahirkan bayinya secara spontan dan normal.
Pada saat dikaji klien sedang menjalani
proses drip oxytosin yang pertama. Klien
mengeluh nyeri seperti pada bagian perut dengan
rincian pengkajian:
P : Nyeri karena ketegangan perut,
Q : Nyeri seperti mules ingin BAB,
R : Nyeri pada perut bagian bawah,
S : Skala 6 (sedang),
T : Timbul terus menerus.
Klien juga mengeluh tidak dapat tidur karena
merasakan nyeri serta merasa cemas karena akan
menjalani peran sebagai ibu muda.
5. Genogram
Hamil ini
Keterangan :
: Perempuan --- : Tinggal serumah
: Laki-laki : klien
: Garis Pernikahan
: Garis keturunan
6. Diagnosa medis saat masuk rumah sakit
Pasien rujukan Puskesmas Masbagik dengan
diagnosa medis G1P1A0H0 T/H/IU UK 36-37 minggu
dengan KPD.