Vous êtes sur la page 1sur 29

BAB I

TIJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Kista ovarii yaitu suatu kantong abnormal berisi cairan atau setengah cairan
yang tumbuh dalam indung telur (ovarium). Kista ovarium biasanya tidak bersifat
kanker, namun walaupun kista tersebut bersifat kecil diperlukan perhatian yang lebih
lanjut untuk memastikan kista tersebut tidak berupa kanker.(www.gogle.com).
Kista adalah tumor yang berisi cairan.kista ovarium dalam kehamilan dapat
menyebabkan nyeri perut oleh karena putaran tangkai,atau perdarahan.kista ovarium
putaran tangkai atau perdarahan biasanya yerjadi pada trimesteter pertama
kehamilan,berupa massa nyeri tekan diabdomen bawah.kadang-kadang kista ovarium
ditemukan pada pemeriksaan fisik tanpa ada gejala (asimtomatik). Kista ovarium
dapat menjadi komplikasi serius selama kehamilan. kista adalah kantung yang
tumbuh di dalam ovarium dan terdiri atas satu dinding atau lebih yang mengandung
cairan. kista ini harus diangkat melalui operasi karena menyebabkan tekanan,lilitan
perdarahan atau sumbatan pada jalan lahir.kista yang tumbuh dalam ovarium yang
tumbuh dalam kehamilan hampir selalu jinak.
Kista ovarium dapat menyebabkan nyeri,rasa kembung yang membengkakan
perut. pemeriksaan fisik dan ultrasonografi digunakan untuk mendiagnosa masalah.
pengobatan biasanya dengan obat untuk nyeri dan obsrvasi; pembedahan biasanya
dihindari kecuali bener-benar diperlukan.
Jika diperlikan pembedahan kista mungkin akan diangkat atau didrainasi.pada
beberapa kasus,dokter harus mengangkat keseluruhan ovarium. jika pembedahan
dapat ditunda ,waktu yang paling aman untuk melakukan pembedahan adalah setelah
trimester pertama berakhir.
Resiko terhadap janin bervariasi,tregantung pada pembedahan dilakukan. pada
awal kehamilan,pengangkatan ovarium dapat bermakna kehilangan hormone penting
yang menyokong kehamilan.pada akhir kehamilan,kista dapat menyumbat jalan
lahir,membutuhkan kelahiran cesarean. resiko alinnya dapat mencangkup resiko yang
berkaitan dengan anestesi umum,infeksi dan kelahiran premature.(Curtis, 1997).
Kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak menunjukkan gejala atau
rasa sakit, kecuali pecah atau terpuntir yang menyebabkan sakit yang hebat di daerah
perut bagian bawah,dan kaku, kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak
dapat menimbulkan gejala sepertirasa sakit pada panggul, sakit pinggang, sakit saat
berhubungan seksual, perdarahan rahim yang abnormal.
Tumor lazinnya berbentuk multilokuler; oleh karena itu, permukaan berbagala
(lobulated). Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar, lebih-lebih pada
penderita yang dating dari pedesaan. Pada tumor yang besar tidak lagi dapat
ditemukan jaringan ovarium yamg normal.Tumor biasanya unilateral, akan tetapi
dapat juga dijumpai pada bilateral.
Kista ini berasal dari follikel yang menjadi besar semasa proses atresia
follicular. Setiap bulan, sejumlah besar follikel menjadi mati, disertai kematian
ovum,disusul dengan degenerasi dari epitel follikel. Pada masa ini tampaknya sebagai
kista-kista kecil. Tidak jarang ruangan follikel diisi dengan cairan yang banyak,
sehingga terbentuklah kista yang besar,yang dapat ditemukan pada pemeriksaan
klinis. Biasanya besarnya tidak melebihi sebuah jeruk,(lemon).sering terjadi pada
pubertas, climakterium dan sesudah salpingektomi.tidak jarang terjadi perdarahan
yang masuk kedalam rongga kista, sehingga terjadi suatu haematoma follikuler.
Kista ini tidak memberikan gejala yang karakteristik, bahkan kadang-kadang
tidak menunjukkan gejala-gejala apapun.kurve suhu basal bersifat monofasis.
Bila mencapai ukuran yang cukup besar, kista tersebut dapat memberikan rasa
penuh dan tidak enak pada daerah yang dikenai. Seperti pada tumor ovarii dapat
menyebabkan torsi.kadang-kadang walaupun jarang,dapat terjadi rupture secara
spontan, dengan disertai tanda-tanda perdarahan intra abdominal sehingga gambaran
klinisnya dapat menyerupai suatu kehamilan ektopik yang terganggu.yang paling
sering terjadi ialah, cairan kista tersebut mengalami reseptor secara spontan setelah
satu atau dua siklus.
Kista menerima darahnya dari suatu tungkai; kadang-kadang dapat terjadi
torsi yang mengakibatkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan
perdarahan dalam kista dan perubahan degenerasi, yang memudahkan timbulnya
perlekatan kista dengan omentum, usus-usus dan peritoneum parietale. dinding kista
agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan; yang terakir ini khususnya bila terjadi
perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada pembukaan terdapat
cairan lender yang khas, kental seperti gelatin, melekat, dan berwarna kuning sampai
coklat tergantung dari pencampuranya dengan darah.
Pada pemeriksaan mikroskopik tampak dinding kista dilapisi oleh epitel torak
tinggi dengan inti pada dasar sel;terdapat diantaranya sel-sel yang membundar karena
terisi lender (goblet cells).sel-sel epitel yang terdapat dalam satu lapisan mempunyai
potensi untuk tumbuh seperti struktur kelenjar: kelenjar-kelenjar menjadi kista-kista
baru, yang menyebabkan kista menjadi multilokuler. Jika terjadi sobekan pada
dinding kista,dan dengan sekresinya menyebabkan pseudomiksoma peritonei.
Akibat pseudomiksoma peritonei ialah timbulnya penyakit menahun dengan
musin terus bertambah dan menyebabkab banyak perlekatan.akhirnya, penderita
meninggal karena ileus dan/atau inanisi.pada kista kadang-kadang dapat ditemukan
daerah padat, dan pertumbuhan papiler.tempat-tempat tersebut perlu diteliti dengan
seksama oleh karena di situ dapat ditemukan tanda-tanda ganas. Keganasaan ini
terdapat dalam kira-kira 5-10% dari nkistadenoma musinosum.

B. Etiologi
Terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormone
pada hipotalamus, hipofisise, atau indung telur itu sendiri,dan juga idiopatik. Kista
indung telur dari follikel yang tidak berfungsi selama siklus mentruasi.
Selain berasal dari kelainan sel telur (follikel), kista di ovarium juga bias
tumbuh begitu saja,. Kista semacam itu disebut kista coklat karena terdiri selaput
yang berisi darah kental atau sering di sebut endometriosis.(www.gogle.com)

C. Manifestasi Klinis
Kistoma ovarii:
 Mungkin ada amenorea,
 Perut penderita makin besar,
 Tetapi uterusnya sebesar biasa.(Saifuddin, 2002).
Menurut hardi dan dr.lastiko branantyo Sp.OG,tidak ada patokan mengenai
ukuran besarnya kista sehingga berpotensi pecah.ada kista yang berdiameter 5cm
sudah pecah,namun ada yang sampai 20 cm belum juga pecah.tetapi,pecahnya
kista,katanya,bias menyebabkan pembuluh darah robek dan menimbulkan
terjadinya perdarahan.hal itu sangat fatal karena dalam hitungan jam,pendarita
akan mengalami perdarahan dan kehilangan darah berliter-liter.(www.gogle.com)
Pengaruh Kistoma ovarii pada kehamilan dan Persalinan ialah:
 abortus.
 dapat terjadi torsi dari tumor.
 dapat menimbulkan kelainan letak.
 dapat menghalangi lajan lahir.
Diagnosa mudah pada hamil muda dan sulit sekali kalau uterus sudah besar,
kadang-kadang baru diketahui adanya kista setelah persalinan. Mengingat
penyulit-penyulit yang mungkin timbul dan kemungkinan keguguran maka
sebaiknya cystoma ovarii di operasi walaupun penderita hamil.karena ada
kemungkinan corpus luteum graviditatis ikut terangkat, hingga terjadi
abortusmaka sebaiknya operasi di tunda sampai bulan ke 4.
Pada saat ini faal corpus luteum telah diambil alih oleh placenta. Sebelun
dan sesudah operasi ibu diberi progesterone (25 mg,i.m./sehari) untuk
memperkecil kemungkinan abortus.kalau tumor ini baru ditemukan pada hamil
tua operasi ditunda sampai sesudah persalinan karena luka operasi yang baru
sembuh dapat mengganggu kekuatan mengejan. kalau tumor menghalangi jalan
lahir dilakukan SC dan pengangkatan tumor sekaligus, dalam keadaan darurat
misalnya karena tidak mungkin melakukan opersai maka kista yang menghalangi
jalan lahir dapat dipunksi untuk menghindarkan rupture uteri.(sastrawinata, 1981).

D. Penatalaksanaan
Pada dasarnya dalam kehamilan tumor ovarium yang lebih besar yang lebih
besar dari pada telur angsa harus dikeluarkan. Hal itu didasarkan atas 3
pertimbangan: (1) kemungkinan keganasan; (2) kemungkinan torsi’ dan (3)
kemungkinan menimbulkan komplikasi obstetik yang gawat.
Pada kista ovarium dengan keluhan nyeri perut dilakukan laparatomi,pada
kista ovarium asimtomatik besarnya lebih 10cm,dilakukan laparatomi pada
trimester ke dua kehamilan, kista yang kecil (<5cm)umumnya tidak memerlukan
tindakan operatif,kista 5-10 cm,memerlukan observasi;jika menetap atau
membesar,lakukan laparotomi,jika pada laparotomi ada kecurigaan
keganasan,pasien perlu dirujuk kerumah sakityang lebih lengkapuntuk evaluasi
dan penabganan selanjutnya.(Saifuddin, 2002).
Dalam triwulan I sebaiknya pengangkatan tumor ditunda sampai kehamilan
mencapai 16 minggu. Saat operasi yang paling baik ialah dalam kehamilan antara
16 dan 20 minggu. Operasi dalam kehamilan muda dapat disusul oleh abortus
apabila korpus luteum graviditatis yang menghasilkan progesteron ikut terangkat.
Dalam hal demikian perlu diberikan terapi penggantian dengan suntikan progestin
sampai kehamilan lewat 16 minggu. Apabila operasi dilakukan setelah kehamilan
mencapai 16 minggu, maka hal tersebut di atas tidak tidak usah dihawatirkan
karena plasenta sudah terbentuk lengkap, fungsi korpus luteum diambil alih oleh
plasenta, dan produksi progesteron berlangsung terus walaupun korpus luteum
terus terangkat. Sebaliknya rangsangan mekanis pada uterus waktu operasi sukar
dihindarkan dengan akibat partus prematurus.(Saifuddin, 2002).
ÿÿidÿÿ81217 ÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿÿÿ5658 Mengeÿÿi cara mengatasi kisÿÿÿÿatu-satunya
jaÿÿn yangÿÿaling efektif dengan mengangkat kista melalui operasi.
(www.gogle.com).
Apabila tumor baru diketahui dalam kehamilan tua dan tidak menyebabkan
penyulit obstetric atau gejala-gegala akut, atau tidak mencurigakan akan
mengganas, maka kehamilan dapat di biarkan sampai berlangsung partus spontan.
Dan operasi baru dilakukan dalam masa nifas. Akan tetapi apabila tumor
terkurung dalam panggul, secio sesarea merupakan tindakan pengakhiran
kehamilan atau persalinan yang paling aman.
Dalam persalinan dapat dicoba secara hati-hati reposisi tumor yang
menghalang-halangi turunya kepala, asal disadari bahwa tumor kistik dapat
pecah, apabila reposisi sudah kembali, anak dibiarkan lahir spontan dan tumor
diangkat dalam masa nifas.lain hanya dengan tumor yang dianggap ganas atau
yang disertai gejala-gejala akut. Dalam hal ini operasi harus segera dilakukan
tanpa menghiraukan umur kehamilan.

E. Implikasi Keperawatan/Diagnosa Keperawan


Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
keperawatan
Nyeri berhubungan 1. Melapor 1. Ukur TTV 1. kekurangan /
dengan stimulasi kan nyeri (RR, TD, Nadi, perpindahan
serabut syaraf ASC berkurang Suhu) cairan
atau meningkatkan
terkontrol frekuensi jantung
2. Menunj menurunkan TD,
ukkan atau dan mengurangi
menggunaka volume cairan
n prilaku 2. membantu
untuk 2. Ajarkan menurunkan skala
mengurangi klien teknik nyeri
kekambuhan relaksasi seperti
teknik nafas
dalam, mental
imagery, 3. nyeri
distraksi merupakan
3. Teliti pengalaman
keluhan nyeri , subjektif dan
catat harus dijelaskan
intensitasnya oleh pasien
dengan (skala 0- identifikasi
10), karakteristik nyeri
karakteristiknya dan factor yang
berhubungan
merupakan suatu
hal yang amat
penting untuk
memilih
intervensi yang
cocok dan untuk
mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang
diberikan
4. merupakan
indicator /derajat
4. Obserfasi nyeri yang tidak
adanya tanda- langsung yang
tanda nyeri non dialami
verbal,
seperti:ekspresi
wajah, posisi
tubuh,
gelisah/menangi
s, menarik diri,
diaforesis,
perubahan
frekuensi
jantung/ 5. factor yang
pernafasan berpengaruh
,tekanan darah terhadap
5. Kaji/hubun kaberadaan
gkan factor terhadap
fisik/emosi dari keberadaan
keadaan persepsi nyeri
seseorang tersebut
6. dapat
diperberat karena
prilaku pasien
6. Evalusi
prilaku nyeri
Cemas berhubungan Ansietas dapat 1. Mengali bahwa 1. selain
dengan adanya terkurangi individu cemas ansietas ekspresi
ancaman bahaya secara efektif dan menyadari kemarahan juga
situasi yang adalah reaksi yang
secara potensial sering terhadap
dapat suatu penyakit
mencetuskan
ansietas,seperti
yang ditunjukan
sarat secara
fisiologis,
emosional dan
prilaku
2. Mendorong 2. Ekspresinya
individu dapat berupa
menggali agresi, suatu reaksi
mansietas dan kompleks perasaan
ekspresikan dan prilaku dengan
segala intensitas, durasi
ansietasnya dan ekspresi tyang
berbeda

Resti penurunan 1. Berat badan 1. Pantau berat 1. mengetahui


nutrisi kurang dari bertanbah badan setiap hari berat badan
kebutuhan 2. Input dan /aktifitas intervensi
berhubungan dengan output 2. kaji perawat nutrisi
peningkatan seimbang nutrisi termasuk 2. mengidentifi
aktivitas, 3. Berat badan makanan yang kasi defisiensi
peningkatan bertambah disukai makanan
metabolisme tubuh 3. obserfasi
dan catat
makanan 3. mengawasi
masukan kualitas
masukan makanan
Resiko infeksi Mencapai 1. informasika 1. mencegah
berhubungan penyembuhan n pada klien terpajan pada
denganpeningkatan luka tepat waktu pentingnya organisme
paparan terhadap Personal higien infeksius
organisme,penurunan 2. ajarkan 2. mencegah
daya tahan terhadap teknik cuci kontaminasi
microorganisme tangan yang silang
penyebab infeksi benar menurunkan
resiko tinggi
infeksi

F. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 DS: Nyeri Diskontinuitas
P:luka insisi post opersi SC jaringan kulit
Q:klien mengatakan nyeri (abdomen)
seperti teriris-iris bertambah
bila digunakan untuk
beraktifitas dan batuk
R:pada daerah supra pubik
/bagian bawah perut
S:4 durasi
T:5 detik
DO:
 Luka insisi pada
abdomen t
 Tidak terjadi edema
 Tidak ada keluaran luka
 Tidak terjadi
kemerahan pada luka
jahitan
 Tidak terjadi ekimosis
 Kerapatan jahitan baik
2 DS: Cemas Keterbatasan fisik,
 Klien mengeluh cemas luka jahitan
dengan keadaan pasca abdomen
operasinya
 Klien mengaku cemas
tidak bisa merawat
bayinya
 Klien menanyakan
seberapa berat
penyakitnya
DO:
 Post sesarea pada hari
ke4
 Keluarga memberi
motivasi pada klien
 Keluaga membantu
klien duduk dan kekamar
kecil
3 DS: Resiko pemenuhan Penurunan nafsu
makan
 Klien mengaku tidak atau nutrisi kurang dari
belum dapat makan kebutuhan
banyak seperti yang
disediakan oleh rumah
sakit
DO:
 Porsi makan yang
disediakan oleh rumah
sakit tidak habis

4 DS: Resiko tinggi infeksi Port d’entree pada


DO: luka jahitan
 Luka insisi pada abdomen abdomen
 Terdapat jahitan sepuluh
simpul
 Luka terbungkus kasa
bersih dan tidak ada
rembasan

G. Prioritas Diagnosa
a. Nyeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan kulit
b. Cemas berhubungan dengan keterbatasan fisik,luka jahitan abdomen
c. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan penurunan nafsu makan
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan post dientree pada lika
jahitan abdomen
H. Nursing Care Plan

Hr/tgl,ja Diagnosa Tujuan Perencanaan Rasional Ttd


m
10/8 Nyeri Setelah diberikan 1. berikan 1. meningka
2005 berhubun asuhan keperawatan informasi dan tkan
gan 1x30 menit petunjuk antisipasi pemecahan
dengan diharapkan klien mengenai masalah,memb
diskontinu dapat menunjukkan: penyebab ketidak antu
itas 1. Nyeri nyamanan dan mengurangi
jaringan berkurang atau interfensi yang nyeri
kulit trekontrol tepat berkenaan
(abdomen 2. tampak dengan
) rileks atau tenang ansietas dan
3. penurunan ketakutan
skala nyeri karena
menjadi 1-3 ketidaktahuan
dan
2. ubah posisi memberikan
klien,kurangi rasa control
rangsangan yang 2. merileksk
berbahaya,dan an otot,dan
berikan gosokan mengalihkan
punggung. perhatian dari
Anjurkan sensasi
penggunaan tehnik nyeri.meningk
pernapasa dan atkan
relaksasi dan kenyamanan,d
distraksi an tidak
(rangsangan menyenangkan
jaringan kutan) ,neningkatkan
seperti dipelajari rasa sejahtera
pada kelas
melahirkan anak.
Anjurkan
keberadaan dan
partisipasi
pasangan bila
tepat.
3. lakuka latihan
napas
dalan,spirometri 3. napas
insentif,dan batuk dalam
dengan meningkatkan
menggunakan upaya
prosedur-prosedur pernapasan.pe
pembebatan mbebatan
dengan tepat,30 menurunkan
menit setelah regangan dan
pemberian ketegangan
analgesik area insisi dan
men gurangi
nyeri dan
ketidak
nyamanan
4. tinjau berkenaan
ulang/pantau dengan otot
penggunaan abdomen
analgesia yang 4. analgesia
dikontrol pasien yang dikontrol
(PCA) sesuai pasien
indikasi memberika
penghilangan
nyeri cepat
tanpa efek
samping/ over
sedasi.mening
katkan rasa
control,kesejah
teraan umum
dan
kamandirian

10/8,05 Ansietas Dalam 1x20 menit 1. tentukan 1. kelahiran


berhubun klien menyatakan tingkat ansietas cesarean
gan cemas berkurang klien dan sumber mungkin
denganket dengan criteria dari dipandang
erbatasan hasil: masalah.mendoron sebagai suatu
fisik,luka 1. melakukan g klien untuk kegagalan
jahitan sendiri tehnik mengungkapkan dalam hidup
abdomen relaksasi kebutuhan dan oleh klien dan
2. klien harapan yang tidak hal tersebut
tempak rileks; terpenuhi.memberi dapat
TTV ibu dalam kan informasi memeiliki
batas normal: sehubungan dampak
 TD:120/70 dengan normalnya negative dalam
mmhg perasaan tersebut proses ikatan/
 NN:84x/me menjadi orang
nit tua
RR:24x/menit 2. membant
2. Bantu u memfasilitasi
klien/pasangan adaptasi yang
dalam positif
mengidentifikasi terhadap peran
mekanisme baru;
mengurangi
perasaan
ansietas.
3. koping yang 3. khayalan
lazim dan yang
perkembangan disebabkan
strategi koping oleh
baru jika kurangnya
dibutuhkan informasi/
kesalah
fahaman dapat
meningkatkan
4. berikan ansietas
informasi yang 4. menguran
akurat tentang gi ansietas
keadaan klien/bayi yang mungkin
berhubungan
dengan
penanganan
bayi,takut
terhadap
sesuatu yang
diketahui,dan
atau
menganggap
hal yang buruk
berkenaan
dengan
keadaan bayi

10/8,05 Resiko Tujuan pemenuhan 1. Anjurkan 1. protein 6.


pemenuha nutrisi terpenuhi pilihan makanan membantu
n nutrisi dengan criteria tinggi protein, zat meningkatkan
berhubun hasil: besi, dan vitamin pemulihan dan
gan 1. bila masukan oral regenerasi
dengan BB dibatasi jaringan
penurunan Nor baru.zat basi
nafsu mal perlu untuk
makan 2. tidak pucat sintesis Hb.
pada konjungtifa, Vitamin C
mulut, dan kuku memudahkan
3. Hb normal absorbsi zat
10-12gr% besi dan perlu
4. TTV stabil untuk sintesis
(TD: dinding sel.
120/70mmHg, 2. tingkatkan 2. memberik
N:80x/menit, masukan an kalori dan
RR:24x/menit ) sedikitnya 2000 nutrient lain
ml/hari jus, sup, untuk
dan cairan nutrisi memenuhi
lain kebutuhan
metabolok
serta
menggantikan
kehilangan
cairan,
karenanya
meningkatkan
volume cairan
sirkuler.
3. anjurkan 3. menurunk
tidur/istirahat an laju
adekuat metabolisme,
memungkinka
n nutrient dan
oksigen untuk
digunakan
untuk proses
pemulihan.
4. berikan 4. mungkin
cairan/nutrisi perlu untuk
parenteral, sesuai mengatasi
indikasi. dehidrasi,
menggantikan
kehilangan
cairan, dan
memberikan
nutrient yang
perlu bila
masukan oral
dibatasi.
5. berikan 5. bermanfa
preparat zat besi at dalam
dan/ vitamin, memperbaiki
sesuai indikasi. anemia atau
defisiensi bila
ada.

10/8,05 Resiko setelah di lakukan 1. Anjurkan dan 1. Membant


tinggi asuhan keperawatan gunakan teknik u mencegah
infeksi selama 2x24 jam, mencuci tangan atau
berhubun klien di harapkan dengan cermat dan membatasi
gan menunjukkan bebas pembuangan peyebaran
dengan dari tanda-tanda pengalas kotoran, infeksi
luka infeksi.dengan pembalut parineal,
jahitan di criteria hasil: dan linen
abdomen 1. suhu tubuh terkontamonasi
normal 370C dengan tepat.
2. jumlah Diskusikan
leokosit normal dengan
(5000- klienpentingnya
1000/mm3) kelanjutan
cairan amniotic tindakan–tindakan
jernih, hampir tidak ini satelah pulang.
berwarna dan 2. Tinjau ulang 2. Anemia,
berbau Hb/Ht prenatal; diabetes, dan
perhatikan adanya persalinan
kondisi yang yang lama
mempredisposisik sebelum
an klien pada kelahiran
infeksi sesaria
paskaoperasi. meningkatkan
resiko infeksi
dan
pelambatan
penyembuhan
3. Kaji status 3. Klien
nutrisi klien, yang berat
perhatikan badanya 20%
penampilan di bawah berat
rambut, kuku jari, normal, atau
kulit, dan yang anemia
sebagainya. atau yang
Perhatikan berat malnutrisi,
badan sebelum lebih rentan
hamil dan terhadap
penambahan berat infeksi
badan prenatal. pascapartum
dan dapat
memerlukan
diet khusus
4. Mencegah
4. Dorong dehidrasi;
masukan cairan memaksimalka
oral dan diet tinggi n volume
protein, vitamin C, sirkulasi dan
dan besi aliran urin.
Protein dan
vitamin C
diperlukan
untuk
pembentukan
kolagen; besi
diperlukan
untuk sintesis
Hb
5. Balutan
steril menutupi
5. Inspeksi luka pada 24
balutan abdomen jam pertama
terhadap eksudat kelahiran
atau rembesan sesarea
lepaskan balutan membantu
sesuai indikasi melindungi
luka dari
cidera atau
kontaminasi
rembesan
dapat
menandakan
hematoma
gangguan
penyatuan
jahitan/dehisen
luka,
memerlukan
intervensi
lanjut
pengangkatan
balutan
memungkinka
n insisi
mongering dan
meningkatkan
penyembuhan.

I. Catatan Perkembangan/Progress Note


1. Implementasi
No Tanggal Implementasi Respon Ttd
Dx
jam
1 6 1. Mengajarkan klien 1. Klien mampu
Agustus tehnik non farmakologi untuk menggunakan tehnik
2005 mengurangi nyeri (relaksasi relaksasi untuk
jam dan masase) mengurangi nyeri
10.00
2. Mengkaji dan mengatasi 2. .Klien mampu
nyeri pada klien unntuk bekerja sama
dalam mengkaji nyeri.

3. Mencatat frekuensi 3. Klien


intensitas dan durasi nyeri menunjukkan dengan
wajah berseri-seri.

4. Mengkaji sensiri nyeri 4. Klien masih


dengan komunikasi berfokus dalam
terapeutik terhadap klien komunikasi
5. Mengukur tekanan
darah,nadi,setiap 5 menit 5. Klien mampu
setelah injeksi regional diajak bekerja sama
selama 15 menit pertama dalam pemeriksaan

2 6Agustus 1. Mengukur tingkat 1. Klien tampak


2005 kecemasan dengan melihat tenang dalam
jam tanda fisik pada ibu, serta pemeriksaan.
10.00
mengukur TTV
2. Memberikan support
yang adekuat dengan cara 2. Pasangan (suami)
meminta pasangan berada mendampingi klien sat
disamping ibu salama sesarea operasi dan klien
3. Mengajarkan teknik tanpak lebih nyaman.
nafas dalam dan teknik 3. Klien mampu
relaksasi menggunakan tehnik
nafas dalam sehingga
ansietas berkurang.
4. Mengurangi kecemasan 4. Psikologis ibu
ibu dengan memberikan tanpak kembali lebih
informasi yang adekuat normal dank klien
tentang proses persalinan tanpak lebih tenang.
dengan sesarea yang akan
dihadafi olah ibu
5. Mengurangi kecemasan 5. Klien
ibu dengan memberikan mengatakan sedikit
informasi yang adekuat tenang dengan
tentang penatalaksanaan informasi tersebut
prosedur
3 6Agustus 1. Mengukur intek nutrisi 1. Por
2005 yang sesuai dengan si nutrisi
jam kebutuhan tubuh klien
10.00
2. Mengukur BB terpenuhi
3. Mengukur frekuensi 2. Kli
tingkat penyembuhan luka en mau
bekerja
4. Mengikur tingkat sama
pengetahuan ibu tentang 3. Klien mampu
nutrisi terhadap sectio melakukan hegien
persalinan setiap hari dengan baik
4. Klien mampu
mengungkapkan
pentingnya nutrisi bagi
dirinya
4 6Agustus 1. Memberikan informasi 1. Klien mengatakan
2005 tentang perubahan pada luka mengerti dengan
jam pasca bedah informasi yang
10.00
diberikan
2. Mengganti balutan dirumah 2. Edema tidak ada,
keluaran luka tidak ada
, kemerahan jahitan
tidak ada, ekimosis
tidak ada, kerapatan
jahitan baik
3. Ajarkan pada klien tentang 3. Klien mampu
perawatan luka insisi secara melakukan dengan baik
aseptic menganjur pengantian
balutan 3 kali sehari
4. Berikan obat anti biotik dan 4. Klien mampu
antu infektikum diajak bekerja sama
5. Kaji pada daerah luka insisi 5. Klien bebas dari
infeksi

5 6Agustus 1. kaji daerah tonus otot 1. Klien melakukan


2005 aktifitas tanpa
jam bantuan keluarga
10.00 2. Berikan latihan aktifitas 2. Klien mampu
ringan melakukan teknik
Memberikan posisi yang aktifitas ringan dengan
nyaman pada saat tirabaring baik
secara bergantian Klien mampu
melakukan gerakan
pergantian pada posisi
K. Evaluasi

No. Dx Tanggal Evaluasi Ttd


1 6 Agustus 2005 S:
 Klien mengatakan nyeri belum dapat
teratasi dengan skala 4
O:
 Pengukuran nadi diperoleh
84x/menit,TD 120/70 mmHg
 Klien tampak gelisah intuk miring
kekiri dank e kanan
A:
 Gangguan rasa nyaman nyeri belum
teratasi/ belum dapat diminimalkan
P:
 Ulangi intervensi yang telah dilkakuan
 Ajarkan teknik relaksasi.

2 6 Agustus 2005 S:
 Klien mengatakan dalam beraktifitas
masih dibantu oleh keluarga
O:
 Pemeriksaan tanda-tanda vital dengan
hasil; nadi 84x/menit,TD 120/70 mmHg,
RR 24x/menit
A:
 Ansietas teratasi/hilang
P:
 Hentikan interfensi yang telah diberikan

3 6 Agustus 2005 S:
 Klien mengatakan makan tercukupi
O:
 Pengukuran berat badan dan elastisitas
kulit
A:
 Resti perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan
P:
 Pertahankan hasil yang dapat dicapai
 Anjurkan pada kien untuk mempertahan
kebutuhan nutrisi setiap hari
 Berikan informasi tentang status
kebutuhan nutrisi klien
4 6 Agustus 2005 S:
 Klien mengatakan nyaman ketika
dilakukan prosedur pada daerah insisi,serta
klien mengatakan menjaga kebersihan
didaerh luka tersebut
O:
 Tidak tampak tanda-tanda infeksi pada
daerah insisi
 Pemeriksaan TTV 370C,
A:
 Resiko infeksi tidak terjadi
P:
 Ulangi intervensi yang telah dilakukan
 Ulangi pengukuran TTV
 Ajarkan teknik aseptic pada klien
 Informasikan tahap-tahap penyembuhan

DAFTAR PUSTAKA
Curtis,glade ,B.1997.kehamilan diatas usia diatas 30. Jakarta:arcan
Manuaba,Ida Bagus Gde.1999. mwmahami kesehatan reproduksi wanita.Jakarta:
Arcan
Doenges, E, Marilynn.2001.rencana perawatan maternal/bayi. Jakarta: penerbit buku
kedokteran. EGC
Prawiro hardjo, Sarwono. 2002. ilmu kandungan. Jakarta: yayasan bina pustaka
Prawiro hardjo, Sarwono,2002. ilmu kebidanan. Jakarta: yayasan bina pustaka
Prawiro hardjo,Sarwono,2002. pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta:
yayasan bina pustaka
Sastrawinata,R, Sulaiman,1981. Obstetri patologo:Badan obstetric dan ginekologi.
Bandung: FK universitas Padjadjaran.
Sastrawinata,R, Sulaiman,1981. Ginekologo: Badan obstetric dan ginekologo.
Bandung FK universitas padjadjaran.
www.gogle.com

Vous aimerez peut-être aussi