Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TIJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Kista ovarii yaitu suatu kantong abnormal berisi cairan atau setengah cairan
yang tumbuh dalam indung telur (ovarium). Kista ovarium biasanya tidak bersifat
kanker, namun walaupun kista tersebut bersifat kecil diperlukan perhatian yang lebih
lanjut untuk memastikan kista tersebut tidak berupa kanker.(www.gogle.com).
Kista adalah tumor yang berisi cairan.kista ovarium dalam kehamilan dapat
menyebabkan nyeri perut oleh karena putaran tangkai,atau perdarahan.kista ovarium
putaran tangkai atau perdarahan biasanya yerjadi pada trimesteter pertama
kehamilan,berupa massa nyeri tekan diabdomen bawah.kadang-kadang kista ovarium
ditemukan pada pemeriksaan fisik tanpa ada gejala (asimtomatik). Kista ovarium
dapat menjadi komplikasi serius selama kehamilan. kista adalah kantung yang
tumbuh di dalam ovarium dan terdiri atas satu dinding atau lebih yang mengandung
cairan. kista ini harus diangkat melalui operasi karena menyebabkan tekanan,lilitan
perdarahan atau sumbatan pada jalan lahir.kista yang tumbuh dalam ovarium yang
tumbuh dalam kehamilan hampir selalu jinak.
Kista ovarium dapat menyebabkan nyeri,rasa kembung yang membengkakan
perut. pemeriksaan fisik dan ultrasonografi digunakan untuk mendiagnosa masalah.
pengobatan biasanya dengan obat untuk nyeri dan obsrvasi; pembedahan biasanya
dihindari kecuali bener-benar diperlukan.
Jika diperlikan pembedahan kista mungkin akan diangkat atau didrainasi.pada
beberapa kasus,dokter harus mengangkat keseluruhan ovarium. jika pembedahan
dapat ditunda ,waktu yang paling aman untuk melakukan pembedahan adalah setelah
trimester pertama berakhir.
Resiko terhadap janin bervariasi,tregantung pada pembedahan dilakukan. pada
awal kehamilan,pengangkatan ovarium dapat bermakna kehilangan hormone penting
yang menyokong kehamilan.pada akhir kehamilan,kista dapat menyumbat jalan
lahir,membutuhkan kelahiran cesarean. resiko alinnya dapat mencangkup resiko yang
berkaitan dengan anestesi umum,infeksi dan kelahiran premature.(Curtis, 1997).
Kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak menunjukkan gejala atau
rasa sakit, kecuali pecah atau terpuntir yang menyebabkan sakit yang hebat di daerah
perut bagian bawah,dan kaku, kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak
dapat menimbulkan gejala sepertirasa sakit pada panggul, sakit pinggang, sakit saat
berhubungan seksual, perdarahan rahim yang abnormal.
Tumor lazinnya berbentuk multilokuler; oleh karena itu, permukaan berbagala
(lobulated). Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar, lebih-lebih pada
penderita yang dating dari pedesaan. Pada tumor yang besar tidak lagi dapat
ditemukan jaringan ovarium yamg normal.Tumor biasanya unilateral, akan tetapi
dapat juga dijumpai pada bilateral.
Kista ini berasal dari follikel yang menjadi besar semasa proses atresia
follicular. Setiap bulan, sejumlah besar follikel menjadi mati, disertai kematian
ovum,disusul dengan degenerasi dari epitel follikel. Pada masa ini tampaknya sebagai
kista-kista kecil. Tidak jarang ruangan follikel diisi dengan cairan yang banyak,
sehingga terbentuklah kista yang besar,yang dapat ditemukan pada pemeriksaan
klinis. Biasanya besarnya tidak melebihi sebuah jeruk,(lemon).sering terjadi pada
pubertas, climakterium dan sesudah salpingektomi.tidak jarang terjadi perdarahan
yang masuk kedalam rongga kista, sehingga terjadi suatu haematoma follikuler.
Kista ini tidak memberikan gejala yang karakteristik, bahkan kadang-kadang
tidak menunjukkan gejala-gejala apapun.kurve suhu basal bersifat monofasis.
Bila mencapai ukuran yang cukup besar, kista tersebut dapat memberikan rasa
penuh dan tidak enak pada daerah yang dikenai. Seperti pada tumor ovarii dapat
menyebabkan torsi.kadang-kadang walaupun jarang,dapat terjadi rupture secara
spontan, dengan disertai tanda-tanda perdarahan intra abdominal sehingga gambaran
klinisnya dapat menyerupai suatu kehamilan ektopik yang terganggu.yang paling
sering terjadi ialah, cairan kista tersebut mengalami reseptor secara spontan setelah
satu atau dua siklus.
Kista menerima darahnya dari suatu tungkai; kadang-kadang dapat terjadi
torsi yang mengakibatkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan
perdarahan dalam kista dan perubahan degenerasi, yang memudahkan timbulnya
perlekatan kista dengan omentum, usus-usus dan peritoneum parietale. dinding kista
agak tebal dan berwarna putih keabu-abuan; yang terakir ini khususnya bila terjadi
perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada pembukaan terdapat
cairan lender yang khas, kental seperti gelatin, melekat, dan berwarna kuning sampai
coklat tergantung dari pencampuranya dengan darah.
Pada pemeriksaan mikroskopik tampak dinding kista dilapisi oleh epitel torak
tinggi dengan inti pada dasar sel;terdapat diantaranya sel-sel yang membundar karena
terisi lender (goblet cells).sel-sel epitel yang terdapat dalam satu lapisan mempunyai
potensi untuk tumbuh seperti struktur kelenjar: kelenjar-kelenjar menjadi kista-kista
baru, yang menyebabkan kista menjadi multilokuler. Jika terjadi sobekan pada
dinding kista,dan dengan sekresinya menyebabkan pseudomiksoma peritonei.
Akibat pseudomiksoma peritonei ialah timbulnya penyakit menahun dengan
musin terus bertambah dan menyebabkab banyak perlekatan.akhirnya, penderita
meninggal karena ileus dan/atau inanisi.pada kista kadang-kadang dapat ditemukan
daerah padat, dan pertumbuhan papiler.tempat-tempat tersebut perlu diteliti dengan
seksama oleh karena di situ dapat ditemukan tanda-tanda ganas. Keganasaan ini
terdapat dalam kira-kira 5-10% dari nkistadenoma musinosum.
B. Etiologi
Terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan hormone
pada hipotalamus, hipofisise, atau indung telur itu sendiri,dan juga idiopatik. Kista
indung telur dari follikel yang tidak berfungsi selama siklus mentruasi.
Selain berasal dari kelainan sel telur (follikel), kista di ovarium juga bias
tumbuh begitu saja,. Kista semacam itu disebut kista coklat karena terdiri selaput
yang berisi darah kental atau sering di sebut endometriosis.(www.gogle.com)
C. Manifestasi Klinis
Kistoma ovarii:
Mungkin ada amenorea,
Perut penderita makin besar,
Tetapi uterusnya sebesar biasa.(Saifuddin, 2002).
Menurut hardi dan dr.lastiko branantyo Sp.OG,tidak ada patokan mengenai
ukuran besarnya kista sehingga berpotensi pecah.ada kista yang berdiameter 5cm
sudah pecah,namun ada yang sampai 20 cm belum juga pecah.tetapi,pecahnya
kista,katanya,bias menyebabkan pembuluh darah robek dan menimbulkan
terjadinya perdarahan.hal itu sangat fatal karena dalam hitungan jam,pendarita
akan mengalami perdarahan dan kehilangan darah berliter-liter.(www.gogle.com)
Pengaruh Kistoma ovarii pada kehamilan dan Persalinan ialah:
abortus.
dapat terjadi torsi dari tumor.
dapat menimbulkan kelainan letak.
dapat menghalangi lajan lahir.
Diagnosa mudah pada hamil muda dan sulit sekali kalau uterus sudah besar,
kadang-kadang baru diketahui adanya kista setelah persalinan. Mengingat
penyulit-penyulit yang mungkin timbul dan kemungkinan keguguran maka
sebaiknya cystoma ovarii di operasi walaupun penderita hamil.karena ada
kemungkinan corpus luteum graviditatis ikut terangkat, hingga terjadi
abortusmaka sebaiknya operasi di tunda sampai bulan ke 4.
Pada saat ini faal corpus luteum telah diambil alih oleh placenta. Sebelun
dan sesudah operasi ibu diberi progesterone (25 mg,i.m./sehari) untuk
memperkecil kemungkinan abortus.kalau tumor ini baru ditemukan pada hamil
tua operasi ditunda sampai sesudah persalinan karena luka operasi yang baru
sembuh dapat mengganggu kekuatan mengejan. kalau tumor menghalangi jalan
lahir dilakukan SC dan pengangkatan tumor sekaligus, dalam keadaan darurat
misalnya karena tidak mungkin melakukan opersai maka kista yang menghalangi
jalan lahir dapat dipunksi untuk menghindarkan rupture uteri.(sastrawinata, 1981).
D. Penatalaksanaan
Pada dasarnya dalam kehamilan tumor ovarium yang lebih besar yang lebih
besar dari pada telur angsa harus dikeluarkan. Hal itu didasarkan atas 3
pertimbangan: (1) kemungkinan keganasan; (2) kemungkinan torsi’ dan (3)
kemungkinan menimbulkan komplikasi obstetik yang gawat.
Pada kista ovarium dengan keluhan nyeri perut dilakukan laparatomi,pada
kista ovarium asimtomatik besarnya lebih 10cm,dilakukan laparatomi pada
trimester ke dua kehamilan, kista yang kecil (<5cm)umumnya tidak memerlukan
tindakan operatif,kista 5-10 cm,memerlukan observasi;jika menetap atau
membesar,lakukan laparotomi,jika pada laparotomi ada kecurigaan
keganasan,pasien perlu dirujuk kerumah sakityang lebih lengkapuntuk evaluasi
dan penabganan selanjutnya.(Saifuddin, 2002).
Dalam triwulan I sebaiknya pengangkatan tumor ditunda sampai kehamilan
mencapai 16 minggu. Saat operasi yang paling baik ialah dalam kehamilan antara
16 dan 20 minggu. Operasi dalam kehamilan muda dapat disusul oleh abortus
apabila korpus luteum graviditatis yang menghasilkan progesteron ikut terangkat.
Dalam hal demikian perlu diberikan terapi penggantian dengan suntikan progestin
sampai kehamilan lewat 16 minggu. Apabila operasi dilakukan setelah kehamilan
mencapai 16 minggu, maka hal tersebut di atas tidak tidak usah dihawatirkan
karena plasenta sudah terbentuk lengkap, fungsi korpus luteum diambil alih oleh
plasenta, dan produksi progesteron berlangsung terus walaupun korpus luteum
terus terangkat. Sebaliknya rangsangan mekanis pada uterus waktu operasi sukar
dihindarkan dengan akibat partus prematurus.(Saifuddin, 2002).
ÿÿidÿÿ81217 ÿÿÿÿ ÿÿÿÿÿÿÿÿÿ5658 Mengeÿÿi cara mengatasi kisÿÿÿÿatu-satunya
jaÿÿn yangÿÿaling efektif dengan mengangkat kista melalui operasi.
(www.gogle.com).
Apabila tumor baru diketahui dalam kehamilan tua dan tidak menyebabkan
penyulit obstetric atau gejala-gegala akut, atau tidak mencurigakan akan
mengganas, maka kehamilan dapat di biarkan sampai berlangsung partus spontan.
Dan operasi baru dilakukan dalam masa nifas. Akan tetapi apabila tumor
terkurung dalam panggul, secio sesarea merupakan tindakan pengakhiran
kehamilan atau persalinan yang paling aman.
Dalam persalinan dapat dicoba secara hati-hati reposisi tumor yang
menghalang-halangi turunya kepala, asal disadari bahwa tumor kistik dapat
pecah, apabila reposisi sudah kembali, anak dibiarkan lahir spontan dan tumor
diangkat dalam masa nifas.lain hanya dengan tumor yang dianggap ganas atau
yang disertai gejala-gejala akut. Dalam hal ini operasi harus segera dilakukan
tanpa menghiraukan umur kehamilan.
F. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi
1 DS: Nyeri Diskontinuitas
P:luka insisi post opersi SC jaringan kulit
Q:klien mengatakan nyeri (abdomen)
seperti teriris-iris bertambah
bila digunakan untuk
beraktifitas dan batuk
R:pada daerah supra pubik
/bagian bawah perut
S:4 durasi
T:5 detik
DO:
Luka insisi pada
abdomen t
Tidak terjadi edema
Tidak ada keluaran luka
Tidak terjadi
kemerahan pada luka
jahitan
Tidak terjadi ekimosis
Kerapatan jahitan baik
2 DS: Cemas Keterbatasan fisik,
Klien mengeluh cemas luka jahitan
dengan keadaan pasca abdomen
operasinya
Klien mengaku cemas
tidak bisa merawat
bayinya
Klien menanyakan
seberapa berat
penyakitnya
DO:
Post sesarea pada hari
ke4
Keluarga memberi
motivasi pada klien
Keluaga membantu
klien duduk dan kekamar
kecil
3 DS: Resiko pemenuhan Penurunan nafsu
makan
Klien mengaku tidak atau nutrisi kurang dari
belum dapat makan kebutuhan
banyak seperti yang
disediakan oleh rumah
sakit
DO:
Porsi makan yang
disediakan oleh rumah
sakit tidak habis
G. Prioritas Diagnosa
a. Nyeri berhubungan dengan diskontinuitas jaringan kulit
b. Cemas berhubungan dengan keterbatasan fisik,luka jahitan abdomen
c. Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan penurunan nafsu makan
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan post dientree pada lika
jahitan abdomen
H. Nursing Care Plan
2 6 Agustus 2005 S:
Klien mengatakan dalam beraktifitas
masih dibantu oleh keluarga
O:
Pemeriksaan tanda-tanda vital dengan
hasil; nadi 84x/menit,TD 120/70 mmHg,
RR 24x/menit
A:
Ansietas teratasi/hilang
P:
Hentikan interfensi yang telah diberikan
3 6 Agustus 2005 S:
Klien mengatakan makan tercukupi
O:
Pengukuran berat badan dan elastisitas
kulit
A:
Resti perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan
P:
Pertahankan hasil yang dapat dicapai
Anjurkan pada kien untuk mempertahan
kebutuhan nutrisi setiap hari
Berikan informasi tentang status
kebutuhan nutrisi klien
4 6 Agustus 2005 S:
Klien mengatakan nyaman ketika
dilakukan prosedur pada daerah insisi,serta
klien mengatakan menjaga kebersihan
didaerh luka tersebut
O:
Tidak tampak tanda-tanda infeksi pada
daerah insisi
Pemeriksaan TTV 370C,
A:
Resiko infeksi tidak terjadi
P:
Ulangi intervensi yang telah dilakukan
Ulangi pengukuran TTV
Ajarkan teknik aseptic pada klien
Informasikan tahap-tahap penyembuhan
DAFTAR PUSTAKA
Curtis,glade ,B.1997.kehamilan diatas usia diatas 30. Jakarta:arcan
Manuaba,Ida Bagus Gde.1999. mwmahami kesehatan reproduksi wanita.Jakarta:
Arcan
Doenges, E, Marilynn.2001.rencana perawatan maternal/bayi. Jakarta: penerbit buku
kedokteran. EGC
Prawiro hardjo, Sarwono. 2002. ilmu kandungan. Jakarta: yayasan bina pustaka
Prawiro hardjo, Sarwono,2002. ilmu kebidanan. Jakarta: yayasan bina pustaka
Prawiro hardjo,Sarwono,2002. pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta:
yayasan bina pustaka
Sastrawinata,R, Sulaiman,1981. Obstetri patologo:Badan obstetric dan ginekologi.
Bandung: FK universitas Padjadjaran.
Sastrawinata,R, Sulaiman,1981. Ginekologo: Badan obstetric dan ginekologo.
Bandung FK universitas padjadjaran.
www.gogle.com