Vous êtes sur la page 1sur 2

BAB IV

TINJAUAN KASUS

A. Tinjauan Kasus
1. Kasus pertama

Klien Ny. Y berumur 27 tahun dengan diagnosis P1A0 post patum

dengan riwayat vacum karena persalinan kala 2 memanjang, J/T/H

letkep. Klien telah memasuki hari pertama nifas, ibu mengatakan masih

tidak dapat berkemih secara spontan, seringkali masih terasa berkemih

tidak tuntas. Petugas juga melakukan pemerikasaan dan menemukan

bahwa urin masih tersisa.

2. Kasus kedua

Klien Ny. U berumur 19 tahun dengan diagnosis P1A0 post partum

dengan riwayat vacuum karena kala 1 fase aktif memanjang. Klien telah

memasuki hari pertama nifas, ibu mengatakan masih belum dapat

mengeluarkan urin secara spontan. Setiap kali ingin mengeluarkan urin,

terpaksa klien harus menggunanakn kateter buka tutup untuk

mempermudah proses berkemihnya. Pada hari kedua, kateter Ny. U di

lepas untuk memeriksa kemampuan berkemihnya. Ternyata Ny. U masih

belum bisa berkemih secara spontan.

3. Kasus ketiga

Klien Ny. A berumur 29 tahun dengan diagnosis G2P10001 UK 40

minggu dengan kala 1 fase aktif lama. Klien telah memasuki hari

pertama nifas, ibu mengatakan masih tidak dapat berkemih secara

33
34

spontan, seringkali masih terasa berkemih tidak tuntas. Petugas juga

melakukan pemerikasaan dan menemukan bahwa urin masih tersisa.

4. Kasus keempat

Klien Ny. H berumur 33 tahun dengan diagnosis P2A0 post partum.

Klien telah memasuki 9 jam post partum tetapi masih belum bisa BAK

spontan. Petugas juga melakukan pemerikasaan dan menemukan bahwa

blast kandung kemih ful. Petugas pun memasang kateter tidak menetap

dan menyarankan klien untuk sering membuka penutupnya agar dapat

BAK.

5. Kasus kelima

Klien Ny. U berumur 26 tahun dengan diagnosis P1 A0 post partum hari

pertama dengan riwayat persalinan kala 1 fase aktif memanjang. Klien

mengatakan sejak kelahiran pukul 1 malam kemarin dia masih belum

bisa BAK spontan hingga pukul 19.00 keesokannya. Sebelumnya klien

dipasang kateter oleh petugas. Dan siang harinya pukul 14.00 petugas

melepas kateter klien dan menyarankannya untuk banyak minum untuk

memeriksa kemampuan BAK spontan klien. Ternyata hingga malam

harinya, klien masih belum bisa BAK spontan.

Vous aimerez peut-être aussi