Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PERGURUAN TINGGI
(AIPT)
KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI
Ketua Borang
Ketua Borang
Total 100
BOBOT PENILAIAN STANDAR BORANG AKREDITASI
SECARA KUANTITATIF
Point (4)
Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:
(1) Sangat jelas.
(2) Sangat realistik.
Visi, misi dan
(3) Saling terkait satu sama lain. sasaran mutu harus
(4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni jelas dan terukur
dan masyarakat.
Disusun oleh
Point (3) stakeholders
Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:
(1) Jelas. Visi dijadikan
acuan dalam
(2) Realistik.
merancang sasaran
(3) Saling terkait satu sama lain. mutu dan
(4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan dan kurikulum
alumni.
1.1 1.1 KEJELASAN,
KEJELASAN, KEREALISTIKAN,
KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITAN AKREDITASI
DAN KETERKAITAN ANTAR
INSTITUSI
ANTAR VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN TINGGI,PERGURUAN
DAN
TINGGI, DAN PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT
PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT. TINGGI (AIPT)
Point (2)
Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:
(1) Cukup jelas.
(2) Cukup realistik.
Visi, misi dan
(3) Kurang terkait satu sama lain. sasaran mutu harus
(4) Melibatkan dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan. jelas dan terukur
Ketercapaian
Renstra dan RKAT
serta evaluasi
1.1
1.3.1 KEJELASAN,
SOSIALISASI KEREALISTIKAN,
VISI DAN DAN
MISI PERGURUAN KETERKAITAN AKREDITASI
TINGGI ANTAR
INSTITUSI
DILAKSANAKAN SECARA SISTEMATIS DAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN TINGGI,PERGURUAN
DAN
BERKELANJUTAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT. TINGGI (AIPT)
Point (4)
Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan secara sistematis
dan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan,
internal maupun eksternal.
.
Point (3)
Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan secara sistematis Sosialisasi :
dipasang
dan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan
didinding,
internal. dicantumkan dlm
kalender, buku
Point (2) agenda, website,
Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan hanya kepada kartu mahasiswa
jajaran pimpinan unit-unit organisasi di dalam perguruan tinggi.
Point (4)
Visi dan misi perguruan tinggi tidak disosialisasikan
1.3.2 VISI DAN MISI PERGURUAN TINGGI DIJADIKAN PEDOMAN, PANDUAN,
1.1 KEJELASAN,BAGI
DAN RAMBU-RAMBU KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITAN AKREDITASI
SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN ANTAR
INSTITUSI
INTERNAL SERTA DIJADIKAN ACUAN PELAKSANAAN RENSTRA,
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN TINGGI,PERGURUAN
KETERWUJUDAN VISI, KETERLAKSANAAN MISI, KETERCAPAIAN
DAN
PEMANGKU
TUJUAN MELALUI KEPENTINGAN YANG
STRATEGI-STRATEGI TERLIBAT.
YANG DIKEMBANGKAN TINGGI (AIPT)
Point (4)
Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuan
penjabaran renstra pada semua tingkat unit kerja.
Point (4)
Struktur organisasi
Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi struktur mengacu dalam 8
organisasi yang meliputi delapan organ dan dilengkapi dengan organ :
deskripsi tertulis yang jelas tentang tugas, fungsi, wewenang, 1) Pimpinan
dan tanggung jawab. 2) Senat
3) Dewan pengawas
Point (3) 4) Dewan
Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi struktur pertimbangan
organisasi yang hanya meliputi enam organ pertama dan satu 5) Pelaksana
dari dua organ lainnya, dilengkapi dengan deskripsi tertulis yang kegiatan
jelas tentang tugas, fungsi, wewenang, dan tanggung jawab. akademik
6) Pelaksana
administrasi,
Point (2)
pelayanan dan
Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi struktur pendukung
organisasi yang hanya meliputi enam organ pertama dilengkapi 7) Pelaksana
dengan deskripsi tertulis yang jelas tentang tugas, fungsi, penjaminan mutu
wewenang, dan tanggung jawab. 8) Unit perencana
dan
Point (1) pengembangan tri
Lima organ pertama dalam struktur organisasi tidak lengkap dharma
AKREDITASI
2.1.3 KEBERADAAN LEMBAGA, MUTU, SOP, DAN INSTITUSI
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KODE ETIK PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Pelaksanaan kode etik sangat lengkap, meliputi:
(1) Lembaga tersendiri, Badan Etika dan
(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan Hukum (BEH)
karya ilmiah), dan non-akademik, Dewan
(3) SOP sangat lengkap dan jelas, petimbangan
(4) SOP dilaksanakan secara efektif. pegawai
Dewan Etika
dosen
Point (3)
Pelaksanaan kode etik, meliputi: Pedoman yang
(1) Komisi ad hoc, digunakan BEH
(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan adalah kode etik
karya ilmiah), dan non-akademik, dosen, kode etik
(3) SOP lengkap dan jelas, tenaga
(4) SOP dilaksanakan secara efektif. kependidikan,
peraturan disiplin
mahasiswa
AKREDITASI
2.1.3 KEBERADAAN LEMBAGA, MUTU, SOP, DAN INSTITUSI
EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KODE ETIK PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (2)
Pelaksanaan kode etik:
(1) Komisi ad hoc, Badan Etika dan
(2) Hanya mencakup masalah akademik (termasuk penelitian Hukum (BEH)
dan karya ilmiah), Dewan
(3) SOP cukup lengkap dan jelas, petimbangan
(4) SOP dilaksanakan kurang efektif. pegawai
Dewan Etika
dosen
Point (1)
Pelaksanaan kode etik: Pedoman yang
(1) Tidak ada lembaga khusus, digunakan BEH
(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan adalah kode etik
karya ilmiah), disiplin, dosen, kode etik
(3) SOP tidak ada. tenaga
kependidikan,
peraturan disiplin
mahasiswa
2.2 KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF AKREDITASI
DALAM KEPEMIMPINAN OPERASIONAL, INSTITUSI
KEPEMIMPINAN ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN PERGURUAN
PUBLIK TINGGI (AIPT)
Point (4)
Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki karakteristik: Kepemimpinan
(1) kepemimpinan operasional, operasional :
kemampuan
(2) kepemimpinan organisasi,
menjabarkan visi, misi
(3) kepemimpinan publik dan tujuan strategis
dalam renstra dan
Point (3) RKAT
Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki dua dari karakteristik
Kepemimpinan
berikut:
organisasional :
(1) kepemimpinan operasional, pemahaman tata kerja
(2) kepemimpinan organisasi, unit dalam organisasi
(3) kepemimpinan publik (WT, tata kerja
organisasi,
mekanisme/prosedur
kerja)
Kepemimpinan publik
: kiprah pimpinan di
masyarakat
2.2 KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF AKREDITASI
DALAM KEPEMIMPINAN OPERASIONAL, INSTITUSI
KEPEMIMPINAN ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN PERGURUAN
PUBLIK TINGGI (AIPT)
Point (2)
Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki satu dari karakteristik Kepemimpinan
berikut: operasional :
kemampuan
(1) kepemimpinan operasional,
menjabarkan visi, misi
(2) kepemimpinan organisasi, dan tujuan strategis
(3) kepemimpinan publik dalam renstra dan
RKAT
Point (1)
Kepemimpinan
Kepemimpinan perguruan tinggi tidak memiliki karakteristik
organisasional :
berikut: pemahaman tata kerja
(1) kepemimpinan operasional, unit dalam organisasi
(2) kepemimpinan organisasi, (WT, tata kerja
(3) kepemimpinan publik organisasi,
mekanisme/prosedur
kerja)
Kepemimpinan publik
: kiprah pimpinan di
masyarakat
2.3.1 SISTEM PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL PERGURUAN AKREDITASI
TINGGI MENCAKUP FUNGSI PENGELOLAAN (PLANNING,
INSTITUSI
ORGANIZING, STAFFING, LEADING, DAN CONTROLLING), YANG
DILAKSANAKAN SECARA EFEKTIF UNTUK MEWUJUDKAN VISI DAN PERGURUAN
MELAKSANAKAN MISI PERGURUAN TINGGI TINGGI (AIPT)
Point (4)
Planning : perencanaan
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi dilakukan secara
mencakup semua (lima) fungsi pengelolaan yang dilaksanakan terstruktur oleh rektor
Controlling :
Point (1) Melaksanakan fungsi
Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi pengendalian
implementasi semua
kurang (kurang atau sama dengan dua yang efektif). aktivitas
2.3.2 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI ANALISIS JABATAN,
AKREDITASI
DESKRIPSI TUGAS, PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI
INSTITUSI
MANAJERIAL YANG MENJAMIN TERJADINYA PROSES
PERGURUAN
PENGELOLAAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DI SETIAP UNIT
TINGGI (AIPT)
KERJA
Point (4) Desain struktur
Perguruan tinggi memiliki: organisasi
(1) rancangan dan analisis jabatan,
(2) uraian tugas, Deskripsi tugas
tingkat universitas
(3) prosedur kerja,
dan fakultas
(4) program peningkatan kompetensi manajerial yang
sistematis untuk pengelola unit kerja, Wewenang dan
yang menggambarkan keefektifan dan efisiensi manajemen Tugas (WT)
operasi di setiap unit kerja.
Konsep yang
Point (3) dijalankan adalah
Perguruan tinggi memiliki: Plan-Do-Check-
Action.
(1) rancangan dan analisis jabatan,
(2) uraian tugas, Program kompetensi
(3) prosedur kerja, manajerial dilakukan
yang menggambarkan keefektifan dan efisiensi manajemen secara berkala
operasi di setiap unit kerja, tetapi tidak ada program (pelatihan dosen,
peningkatan kompetensi manajerial perguruan tinggi. karyawan dan
pimpinan)
2.3.2 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI ANALISIS JABATAN,
AKREDITASI
DESKRIPSI TUGAS, PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI
INSTITUSI
MANAJERIAL YANG MENJAMIN TERJADINYA PROSES
PERGURUAN TINGGI
PENGELOLAAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DI SETIAP UNIT
(AIPT)
KERJA
Point (2)
Desain struktur
Perguruan tinggi memiliki: organisasi
(1) rancangan dan analisis jabatan,
(2) uraian tugas, Deskripsi tugas
(3) prosedur kerja, tingkat universitas
tetapi tidak menggambarkan keefektifan dan efisiensi dan fakultas
manajemen operasi di setiap unit kerja
Wewenang dan Tugas
(WT)
Point (1)
Perguruan tinggi tidak memiliki: Konsep yang
(1) rancangan dan analisis jabatan, dijalankan adalah
(2) uraian tugas, Plan-Do-Check-
(3) prosedur kerja, Action.
(4) program peningkatan kompetensi manajerial yang
sistematis untuk pengelola unit kerja. Program kompetensi
manajerial dilakukan
secara berkala
(pelatihan karyawan,
dosen, pimpinan)
2.3.3 DISEMINASI HASIL KERJA PERGURUAN AKREDITASI
INSTITUSI
TINGGI SEBAGAI AKUNTABILITAS PUBLIK, PERGURUAN
SERTA KEBERKALAANNYA TINGGI (AIPT)
Point (4)
Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil
kinerjanya secara berkala kepada semua stakeholders, minimal setiap
tahun.
Point (3)
Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil
kinerjanya secara berkala, tetapi hanya untuk internal stakeholders.
Laporan Rektor
Point (2)
Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil Laporan tahunan
kinerja unit
kinerjanya kepada internal stakeholders, tetapi tidak dilakukan
secara berkala. Website
Point (1)
Perguruan tinggi tidak menyebarluas-kan hasil kinerjanya kepada
stakeholders.
2.3.4 KEBERADAAN DAN KEEFEKTIFAN SISTEM AUDIT INTERNAL, AKREDITASI
DILENGKAPI DENGAN KRITERIA DAN INSTRUMEN INSTITUSI
PENILAIAN SERTA MENGGUNAKANNYA UNTUK MENGUKUR PERGURUAN
KINERJA SETIAP UNIT KERJA, SERTA DISEMINASI HASILNYA TINGGI (AIPT)
Point (4)
Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian,
menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasil
pengukurannya digunakan serta didiseminasikan dengan baik. Audit Mutu
Internal :
Point (3) • Prosedur Mutu
Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, Audit Internal
menggunakannya untuk mengukur kinerja tiap unit, dan hasilnya • Panduan Audit :
digunakan tetapi tidak didiseminasikan. Jadwal, agenda,
lingkup, tugas
Point (2) auditor dan
Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, auditee
menggunakannya untuk mengukur kinerja tiap unit tetapi • Kode Etik
hasilnya tidak digunakan serta tidak didiseminasikan. Auditor
Point (4)
Lembaga audit eksternal kredibel dan hasil auditnya digunakan
serta didiseminasikan dengan baik.
Point (3)
Lembaga audit eksternal kredibel namun hasil auditnya tidak
digunakan dengan baik atau tidak didiseminasikan dengan baik. TUV Rheinland
ISO 17025
Point (2)
Lembaga audit eksternal kredibel, namun hasilnya sama sekali Akuntan Publik
tidak ditindaklanjuti.
Diseminasi dalam
Point (1) Rapat RTM.
Tidak meggunakan lembaga audit eksternal.
2.4.1 PERGURUAN TINGGI MENJALANKAN SISTEM AKREDITASI
PENJAMINAN MUTU YANG DIDUKUNG DENGAN INSTITUSI
ADANYA BUKTI-BUKTI BERUPA MANUAL MUTU, DAN PERGURUAN
PELAKSANAANNYA TINGGI (AIPT)
Point (4)
Manual Mutu yang lengkap meliputi:
(1) Pernyataan Mutu
(2) Kebijakan Mutu
(3) Unit Pelaksana
(4) Standar Mutu
(5) Prosedur Mutu
(6) Instruksi Kerja
(7) Pentahapan Sasaran Mutu
dan terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.
Point (3)
Manual Mutu yang lengkap, meliputi:
(1) Pernyataan Mutu
(2) Kebijakan Mutu
(3) Unit Pelaksana
(4) Standar Mutu
(5) Prosedur Mutu
(6) Instruksi Kerja
(7) Pentahapan Sasaran Mutu
tetapi tidak terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.
2.4.1 PERGURUAN TINGGI MENJALANKAN SISTEM AKREDITASI
PENJAMINAN MUTU YANG DIDUKUNG DENGAN INSTITUSI
ADANYA BUKTI-BUKTI BERUPA MANUAL MUTU, DAN PERGURUAN
PELAKSANAANNYA TINGGI (AIPT)
Point (2)
Manual Mutu yang hanya meliputi:
(1) Pernyataan Mutu
(2) Kebijakan mutu
(3) Unit Pelaksana
(4) Standar Mutu
(5) Prosedur Mutu
(6) Instruksi Kerja
Point (1)
Tidak ada manual mutu.
AKREDITASI
INSTITUSI
2.4.2 IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU PERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Point (4)
Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja yang
mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis dan
evaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk
laporan monev dan audit. • Penetapan
Norma,Standar,Prog
Point (3) ram, Peraturan,
Penjaminan mutu sudah berjalan tetapi tidak di seluruh unit kerja manual
yang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis dan • Penyusunan
evaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk perangkat sistem
laporan monev dan audit. • Implementasi
• Monitoring
Point (2) • Pengukuran
Penjaminan mutu sudah berjalan yang mencakup siklus • Audit mutu internal
perencanaan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakan • RTM dan Tindak
perbaikan tetapi tidak ada bukti dalam bentuk laporan monev dan lanjut
audit.
Point (1)
Tidak ada pelaksanaan penjaminan mutu.
2.4. 3 MONITORING DAN EVALUASI HASIL PENJAMINAN MUTU DI
AKREDITASI
BIDANG PENDIDIKAN, PENELITIAN,
INSTITUSI
PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, SARANA
PERGURUAN
PRASARANA, KEUANGAN, MANAJEMEN, SERTA TINDAK
TINGGI (AIPT)
LANJUTNYA
Point (4)
Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di bidang
(1) pendidikan
(2) penelitian
(3) PkM
(4) sarana prasarana, • Pendidikan
(5) keuangan, Penelitian, PkM
(6) manajemen dan Manajemen
dilakukan lewat
yang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, serta
Audit Mutu
ditindaklanjuti.
Internal
• Sarana Prasarana
Point (3) dan Keuangan
Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu minimal di melalui Audit
bidang Mutu Internal dan
(1) pendidikan Yayasan
(2) penelitian
(3) PkM
yang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, serta
ditindaklanjuti.
2.4. 3 MONITORING DAN EVALUASI HASIL PENJAMINAN MUTU DI AKREDITASI
BIDANG PENDIDIKAN, PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN INSTITUSI
KEPADA MASYARAKAT, SARANA PRASARANA, KEUANGAN, PERGURUAN
MANAJEMEN, SERTA TINDAK LANJUTNYA TINGGI (AIPT)
Point (2)
Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu minimal
di bidang
(1) pendidikan
(2) penelitian
(3) PkM
terdokumentasi tetapi tidak disosialisasikan dengan baik.
Point (1)
Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di
bidang
(1) pendidikan
tetapi tidak ada di bidang penelitian atau PkM
2.4.4 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI SISTEM PEMBINAAN AKREDITASI
PROGRAM STUDI YANG MENCAKUP: (1) PENGEMBANGAN INSTITUSI
PROGRAM STUDI, (2) PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI PERGURUAN
DALAM BENTUK PELATIHAN, DANA, DAN INFORMASI TINGGI (AIPT)
Point (4)
Perguruan tinggi memberikan pembinaan sangat baik dalam:
(1) pengembangan program studi, BPA bertugas
(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan pengembangan
informasi. konsep dan desain
pendidikan/akade
Point (3) mik.
Perguruan tinggi memberikan pembinaan baik dalam:
(1) pengembangan program studi, Program BPM
(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan adalah
informasi. membangun,
implementasi,
Point (2) evaluasi dan
Perguruan tinggi memberikan pembinaan cukup dalam:
pengembangan
(1) pengembangan program studi,
SPM terkait dengan
(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan
informasi. akreditasi
Point (4)
Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar
akreditasi untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusi Sistem informasi
maupun program studi, dan dapat diakses dengan mudah. • Sistem informasi
akademik
Point (3) • Sistem informasi
Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar keuangan
akreditasi, untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusi
maupun program studi, namun kurang mudah diakses. • Sistem informasi
perpustakaan
Point (2)
Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar • Sistem informasi
akuntansi
akreditasi, untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusi
maupun program studi, namun sulit diakses. • SIM SDM
Rumus
Skor = (4 x NA + 3 x NB + 2 x NC + NK + NO) / N.
KRITERIA PENILAIAN AIPT
Point (4)
Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-
unsur berikut: Kebijakan
(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru penerimaan
(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru mahasiswa baru
(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru dituangkan dalam
(4) instrumen; penerimaan mahasiswa baru Peraturan rektor
(5) sistem pengambilan keputusan
dan dilaksanakan dengan konsisten. Buku panduan
Pola seleksi
Point (3)
Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-
Pengambilan
unsur berikut: keputusan
(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru berdasarkan pada
(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru rapat Panitia
(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru Penerimaan
(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru Mahasiswa Baru
(5) sistem pengambilan keputusan (PMB)
tetapi hanya empat diantaranya yang dilaksanakan secara konsisten.
3.1.1 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU DISUSUN AKREDITASI
SECARA LENGKAP (KEBIJAKAN, KRITERIA, PROSEDUR, INSTITUSI
INSTRUMEN, SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN) PERGURUAN
DAN KONSISTENSI PELAKSANAANNYA TINGGI (AIPT)
Point (2)
Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-
unsur berikut: Kebijakan
(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru penerimaan
(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru mahasiswa baru
(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru dituangkan dalam
(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru Peraturan rektor
(5) sistem pengambilan keputusan
tetapi hanya tiga yang dilaksanakan secara konsisten. Buku panduan
Pola seleksi
Point (1)
Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-
Pengambilan
unsur berikut: keputusan
(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru berdasarkan pada
(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru rapat Panitia
(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru Penerimaan
(4) instrumen penerimaan mahasiswa baru Mahasiswa Baru
(5) sistem pengambilan keputusan (PMB)
tetapi kurang atau sama dengan dua yang dilaksanakan dengan
konsisten.
3.1.2 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG MEMBERIKAN AKREDITASI
PELUANG DAN MENERIMA MAHASISWA YANG MEMILIKI POTENSI
INSTITUSI
AKADEMIK NAMUN KURANG MAMPU SECARA EKONOMI DAN/ATAU
CACAT FISIK DISERTAI BUKTI IMPLEMENTASI SISTEM TSB BERUPA PERGURUAN
KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG TINGGI (AIPT)
Point (4)
Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerima
mahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampu Kebijakan
secara ekonomi dan cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb. penerimaan
yang ditunjang oleh fasilitas yang sangat lengkap
mahasiswa baru
Point (3) tidak mampu
Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerima ekonomi dan cacat
mahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampu fisik
secara ekonomi atau cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb.
yang ditunjang oleh fasilitas yang lengkap Beasiswa bagi
Point (2) ekonomi lemah
Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerima (internal atau
mahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampu eksternal)
secara ekonomi atau cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb.
yang ditunjang oleh fasilitas yang cukup Menyediakan
fasilitas untuk para
Point (1)
Tidak ditemukan sistem untuk memberikan peluang dan menerima difabel
mahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampu
secara ekonomi atau cacat fisik.
AKREDITASI
3.1.3 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG INSTITUSI
MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP EKUITAS PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yang
diterapkan secara konsisten
Point (3)
Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yang Kebijakan
kurang diterapkan secara konsisten dituangkan dalam
surat keputusan
Point (2) rektor
Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yang
Panduan admisi
tidak diterapkan secara konsisten mahasiswa baru
terhadap prinsip
Point (1) ekuitas.
Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas tetapi
tidak diterapkan
AKREDITASI
3.1.4 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU
INSTITUSI
MENERAPKAN PRINSIP PEMERATAAN WILAYAH ASAL
PERGURUAN
MAHASISWA TINGGI (AIPT)
Point (4)
Jika NP ≥ 7
Kebijakan
dituangkan dalam
surat keputusan
rektor
AKREDITASI
3.1.5.1 RASIO JUMLAH CALON MAHASISWA YANG IKUT
INSTITUSI
SELEKSI TERHADAP JUMLAH CALON MAHASISWA
PERGURUAN
YANG LULUS SELEKSI TINGGI (AIPT)
Point (4)
Jika Rasio ≥ 5
maka skor = 4. NB = Jumlah calon
mahasiswa
Point (3) dan Point (2) dari semua
jenjang
Jika 1 < Rasio < 5
pendidikan
maka skor = (3 + Rasio) / 2. yang lulus
seleksi
Point (1)
Jika Rasio ≤ 1 NA = Jumlah calon
maka skor = 2 x Rasio. mahasiswa
dari semua
jenjang
pendidikan
yang ikut
seleksi
Point (4)
Jika Rasio ≥ 95%
maka skor = 4 NB = Jumlah
mahasiswa
Point (3), Point (2), dan Point (1) dari semua
jenjang
Jika 25% < Rasio < 95%
pendidikan
maka skor = ((40 x Rasio)–10)/7 yang lulus
seleksi
Jika Rasio ≤ 25%
maka skor = 0 NC = Jumlah
mahasiswa
baru bukan
transfer dari
semua jenjang
pendidikan
Rasio = (NC/NB) x
100%
AKREDITASI
3.1.5.3 RASIO JUMLAH MAHASISWA BARU TRANSFER
INSTITUSI
TERHADAP JUMLAH MAHASISWA BARU BUKAN
PERGURUAN
TRANSFER TINGGI (AIPT)
Point (4)
Jika Rasio ≤ 0.25
maka skor = 4.
NC = Jumlah
Point (3), Point (2), dan Point (1) mahasiswa
baru bukan
Jika 0.25 < Rasio < 1.25
transfer dari
maka skor = 5 – (4 x Rasio) semua jenjang
pendidikan
Jika Rasio ≥ 1.25
maka skor = 0. ND = Jumlah
mahasiswa
baru transfer
dari semua
jenjang
pendidikan
Rasio = (ND/NC)
AKREDITASI
3.1.6 INSTRUMEN DAN TATA CARA PENGUKURAN KEPUASAN INSTITUSI
MAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEMAHASISWAAN PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan
kemahasiswaan yang
(1) sahih,
(2) andal,
(3) mudah digunakan,
Kuesioner di uji
(4) dilaksanakan secara berkala setiap semester terlebih dahulu
Point (2)
Instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap
layanan kemahasiswaan, yang sahih, tetapi kurang andal atau
tidak berkala.
Point (1)
Kuesioner di uji
Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa terlebih dahulu
terhadap layanan kemahasiswaan.
Dilakukan dengan
menyebarkan
kuesioner.
Dilakukan secara
on-line
AKREDITASI
3.1.7 HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN
INSTITUSI
MAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEGIATAN
PERGURUAN TINGGI
KEMAHASISWAAN, DAN TINDAK LANJUTNYA (AIPT)
Point (4)
Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadap
layanan kegiatan kemahasiswaan yang:
(1) komprehensif, Kepuasaan mahasiswa
(2) dianalisis dengan metode yang tepat, Nilai Kinerja Dosen
(3) disimpulkan dengan baik, Pelayanan kepada
mahasiswa
(4) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanan
Kepuasan mahasiswa
kegiatan kemahasiswaan, untuk softskill
(5) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Kuesioner diuji
Point (3) (Validitas dan
reabilitas)
Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadap
layanan kegiatan kemahasiswaan yang: Hasil survey
(1) komprehensif, disampaikan dalam
(2) dianalisis dengan metode yang tepat, Rapat Tinjauan Mutu
(3) disimpulkan dengan baik, untuk tindak lanjut
(4) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanan
kegiatan kemahasiswaan,
tetapi tidak mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
AKREDITASI
3.1.7 HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN
INSTITUSI
MAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEGIATAN
PERGURUAN TINGGI
KEMAHASISWAAN, DAN TINDAK LANJUTNYA (AIPT)
Point (2)
Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadap
layanan kegiatan kemahasiswaan yang: komprehensif, tetapi
tidak:
Kepuasaan mahasiswa
(1) dianalisis dengan metode yang tepat, Nilai Kinerja Dosen
(2) disimpulkan dengan baik, Pelayanan kepada
(3) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanan mahasiswa
kegiatan kemahasiswaan, Kepuasan mahasiswa
dan tidak mudah diakses oleh pemangku kepentingan. untuk softskill
Kuesioner diuji
Point (1) (Validitas dan reabilitas)
Tidak ditemukan laporan tentang hasil survei kepuasan
mahasiswa terhadap layanan kegiatan kemahasiswaan. Hasil survey
disampaikan dalam
Rapat Tinjauan Mutu
untuk tindak lanjut
3.1.8 LAYANAN KEPADA MAHASISWA DALAM BIDANG AKREDITASI
BIMBINGAN DAN KONSELING, MINAT DAN BAKAT, INSTITUSI
PEMBINAAN SOFT SKILLS, BEASISWA, DAN PERGURUAN
KESEHATAN TINGGI (AIPT)
Point (4)
Aksesibilitas dan layanan unit pembinaan dan pengembangan
bidang:
(1) bimbingan dan konseling
(2) minat dan bakat
Tim bimbingan dan
(3) pembinaan soft skills
konseling diangkat
(4) beasiswa berdasarkan surat
(5) kesehatan keputusan rektor
Point (2)
Aksesibilitas dan layanan sebanyak 2 s.d. 3 unit pembinaan dan
pengembangan bidang:
(1) bimbingan dan konseling
(2) minat dan bakat Tim bimbingan dan
(3) pembinaan soft skills konseling diangkat
(4) beasiswa berdasarkan surat
(5) kesehatan keputusan rektor
Tempat yang
Point (1)
memadai
Aksesibilitas dan layanan minimal satu unit pembinaan dan
pengembangan bidang: Ada personel yang
(1) bimbingan dan konseling memiliki
(2) minat dan bakat kompetensi
(3) pembinaan soft skills
(4) beasiswa
(5) kesehatan
3.1.8 LAYANAN KEPADA MAHASISWA DALAM BIDANG AKREDITASI
BIMBINGAN DAN KONSELING, MINAT DAN BAKAT, INSTITUSI
PEMBINAAN SOFT SKILLS, BEASISWA, DAN PERGURUAN
KESEHATAN TINGGI (AIPT)
1 Bimbingan dan konseling 1. Sosialisasi Konseling 1 bln Seluruh mahasiswa UII melalui
website dan jejaring sosial
internet.
2. Bimbingan Konseling 1 thn 10 Orang
2 Minat dan bakat (ekstra 1. Workshop PKM 1 thn 98 Orang
kurikuler) 2. PIMNAS 1 thn 2 Orang
3. MTQ UII 1 thn 115 Orang
4. MTQ Nasional 2 thn 13 Orang
3 Pembinaan soft skills 1. Wokshop ICB 1 thn 25 Orang
2.Workshop Dunia Kerja 1 thn 150 Orang
3.Workshop Kewirausahaan 1 thn 80 Orang
Point (4)
Dokumen formal kebijakan dan program terjadual tentang
pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi
mahasiswa serta lulusan, yang mencakup:
(1) penyebaran informasi kerja
(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala
(3) perencanaan karir
(4) pelatihan melamar kerja
(5) layanan penempatan kerja
Program masuk
dalam RKAT
Point (3)
Dokumen formal kebijakan dan program terjadwal tentang
pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi
mahasiswa serta lulusan, yang mencakup:
(1) penyebaran informasi kerja
(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala
(3) perencanaan karir
AKREDITASI
3.1.9 PEMILIKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR
INSTITUSI
DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA DAN
PERGURUAN
LULUSAN TINGGI (AIPT)
Point (2)
Dokumen formal kebijakan dan program terjadwal tentang
pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi
mahasiswa serta lulusan, yang mencakup:
(1) penyebaran informasi kerja
(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala
Point (1)
Tidak ditemukan dokumen formal kebijakan dan pelaksanaan
Program masuk
layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi mahasiswa
dalam RKAT
serta lulusan
AKREDITASI
3.1.9 PEMILIKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR
INSTITUSI
DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA DAN
PERGURUAN
LULUSAN TINGGI (AIPT)
1 TAHUN
No JENIS KEGIATAN
Job On-line
3 Perencanaan karir
Career Meeting
Intrepreneurship Workshop
JobSeeker Workshop
Seminar
On Campus Recruitment
AKREDITASI
3.1.10 PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN
INSTITUSI
KARIR DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA
PERGURUAN
DAN LULUSAN, SERTA HASILNYA TINGGI (AIPT)
Point (4)
ACC UII
Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasi
menyelenggarakan
kerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkan bursa kerja
kemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk: bekerjasama dengan
(1) memperoleh informasi yang komprehensif tentang pasar perusahaan (Job
kerja, Offer) untuk
melaksanakan
(2) merencanakan karir yang realistik,
rekruitmen melalui
(3) mengajukan lamaran kerja dengan baik. program On Campus
Recruitment (OCR)
Point (3) dan Walk-in Interview
Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasi yang dilaksanakan
minimal satu bulan
kerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkan
sekali.
kemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk:
(1) memperoleh informasi yang komprehensif tentang pasar ACC
kerja, menyelenggarakan
(2) merencanakan karir yang realistik, Job Fair/Career Day
yang
tanpa kemudahan untuk mengajukan lamaran kerja.
diselenggarakan
setahun sekali.
AKREDITASI
3.1.10 PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN
INSTITUSI
KARIR DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA
PERGURUAN
DAN LULUSAN, SERTA HASILNYA TINGGI (AIPT)
Point (2)
ACC UII
Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasi
menyelenggarakan
kerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkan bursa kerja
kemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk memperoleh bekerjasama dengan
informasi yang komprehensif tentang pasar kerja,tanpa perusahaan (Job
kemudahan untuk merencanakan karir dan melamar kerja. Offer) untuk
melaksanakan
rekruitmen melalui
Point (1) program On Campus
Tidak ditemukan pelaksanaan program layanan bimbingan karir Recruitment (OCR)
dan informasi kerja bagi mahasiswa dan lulusan. dan Walk-in Interview
yang dilaksanakan
minimal satu bulan
sekali.
ACC
menyelenggarakan
Job Fair/Career Day
yang
diselenggarakan
setahun sekali.
3.1.11 PENCAPAIAN PRESTASI MAHASISWA DI AKREDITASI INSTITUSI
TINGKAT PROPINSI/ WILAYAH, NASIONAL, PERGURUAN TINGGI
DAN INTERNASIONAL (AIPT)
Point (4)
Jika NPMHS ≥ 4,
maka skor = 4.
NA = Jumlah penghargaan
Point (3), Point (2), dan Point (1) tingkat propinsi/wilayah
Jika NPMHS < 4,
maka skor = NPMHS. NB = Jumlah penghargaan
tingkat nasional
NC = Jumlah penghargaan
tingkat internasional
NPMHS = (2 x NA + 3 x NB +
4 x NC) / N
3.1.12 UPAYA INSTITUSI UNTUK MENINGKATKAN
AKREDITASI INSTITUSI
PRESTASI MAHASISWA DALAM BIDANG
PERGURUAN TINGGI (AIPT)
AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK
Point (4)
Ketiga upaya berikut: Peningkatan prestasi mahasiswa di
(1) Bimbingan peningkatan prestasi bidang akademik dan non-
(2) Penyediaan dana akademik dituangkan dalam
Rencana Strategis (Renstra).
(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasi
dilakukan secara terprogram. Bagian kemahasiswaan melakukan
upaya peningkatan prestasi
mahasiswa yang dituangkan dalam
Point (3) RKAT.
Dua dari tiga upaya berikut.
(1) Bimbingan peningkatan prestasi Program peningkatan prestasi
(2) Penyediaan dana dilakukan secara rutin melalui
workshop penulisan karya ilmiah
(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasi mahasiswa.
dilakukan secara terprogram.
Peningkatan prestasi mahasiswa
yang bersifat non-akademik
dilakukan melalui menyediakan
fasilitas-fasilitas yang menunjang
peningkatan prestasi mahasiswa di
bidang olahraga dan seni.
3.1.12 UPAYA INSTITUSI UNTUK MENINGKATKAN
AKREDITASI INSTITUSI
PRESTASI MAHASISWA DALAM BIDANG
PERGURUAN TINGGI (AIPT)
AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK
Point (2)
Satu dari tiga upaya berikut. Peningkatan prestasi mahasiswa di
(1) Bimbingan peningkatan prestasi bidang akademik dan non-akademik
(2) Penyediaan dana dituangkan dalam Rencana Strategis
(Renstra).
(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasi
dilakukan secara terprogram. Bagian kemahasiswaan melakukan
upaya peningkatan prestasi
mahasiswa yang dituangkan dalam
Point (1) RKAT.
Ada upaya, tetapi tidak terprogram.
Program peningkatan prestasi
dilakukan secara rutin melalui
workshop penulisan karya ilmiah
mahasiswa.
Point (4)
Jika MDO ≤ 6%
maka skor = 4.
Point (4)
Jika KTW ≥ 50%
maka skor = 4.
Skor akhir = (SS3 + SS2 + SS1 + SD4 + SD3 + SD2 + SD1) / (IS3 + IS2 + IS1
+ ID4 + ID3 + ID2 + ID1)
AKREDITASI
3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUN INSTITUSI
TERAKHIR PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Skor akhir = (SS3 + SS2 + SS1 + SD4 + SD3 + SD2 + SD1) / (IS3 + IS2 + IS1
+ ID4 + ID3 + ID2 + ID1)
3.2.3 SISTEM EVALUASI LULUSAN YANG EFEKTIF, MENCAKUP AKREDITASI
KEBIJAKAN DAN STRATEGI, KEBERADAAN INSTITUSI
INSTRUMEN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PERGURUAN
TINDAK LANJUTNYA TINGGI (AIPT)
Point (4)
Sistem evaluasi yang efektif yang mencakup:
(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untuk mendorong
seluruh program studi melakukan proses pelacakan dan evaluasi lulusan
(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisi
perguruan tinggi Berdasarkan Surat
(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan dan Keputusan Rektor
pemberdayaan lulusan,
Strategi lewat
(4) Tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. wawancara
langsung,
Point (3) mengirimkan email
Sistem evaluasi yang efektif yang mencakup: atau melalui
(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untuk mendorong website
seluruh program studi melakukan proses pelacakan dan evaluasi lulusan
(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisi Instrumen berupa
perguruan tinggi kuesioner
(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan dan
pemberdayaan lulusan,
tetapi tidak ada tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.
3.2.3 SISTEM EVALUASI LULUSAN YANG EFEKTIF, MENCAKUP AKREDITASI
KEBIJAKAN DAN STRATEGI, KEBERADAAN INSTITUSI
INSTRUMEN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PERGURUAN
TINDAK LANJUTNYA TINGGI (AIPT)
Point (2)
Sistem evaluasinya hanya parsial atau hanya mencakup satu
atau dua diantara elemen berikut:
(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untuk
mendorong seluruh program studi melakukan proses pelacakan
dan evaluasi lulusan Berdasarkan Surat
Keputusan Rektor
(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisi
perguruan tinggi Strategi lewat
(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan dan wawancara
pemberdayaan lulusan, langsung,
mengirimkan email
(4) Tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. atau melalui website
Point (4)
Jika Rasio ≥ 20%
maka skor = 4.
NA = Banyaknya
Point (3), Point (2), dan Point (1) alumni tiga
Jika Rasio < 20% tahun terakhir
maka skor = (20 x Rasio). yang
memberikan
respon
N = Banyaknya
alumni dalam
tiga tahun
terakhir
Rasio = (NA /
N) x 100%
3.2.5 PARTISIPASI ALUMNI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN AKREDITASI
PERGURUAN TINGGI DALAM BENTUK: SUMBANGAN DANA, INSTITUSI
SUMBANGAN FASILITAS, MASUKAN UNTUK PERBAIKAN PERGURUAN
PROSES PEMBELAJARAN, DAN PENGEMBANGAN JEJARING TINGGI (AIPT)
Point (4)
Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
Point (3)
Tiga bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.
Point (2)
Hanya dua bentuk partisipasi yang dilakukan oleh alumni.
Point (1)
Hanya satu bentuk partisipasi saja yang dilakukan oleh alumni.
KRITERIA PENILAIAN AIPT
Point (4)
Monev kinerja dosen di bidang:
(1) pendidikan
(2) penelitian
(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat
yang terdokumentasi dengan baik.
Point (3)
Monev tentang kinerja dosen di bidang:
(1) pendidikan
(2) penelitian
(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat
tetapi tidak terdokumentasi dengan baik.
4.2.2 PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) AKREDITASI
KINERJA DOSEN DI BIDANG PENDIDIKAN, INSTITUSI
PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA PERGURUAN
MASYARAKAT TINGGI (AIPT)
Point (2)
Monev kinerja dosen di bidang pendidikan yang
terdokumentasikan dengan baik tetapi tidak ada bukti di bidang
penelitian atau pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
Point (1)
Monev kinerja dosen di bidang pendidikan tetapi tidak
terdokumentasikan dengan baik serta tidak ada bukti di bidang
penelitian atau pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat.
4.2.2 PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) AKREDITASI
KINERJA DOSEN DI BIDANG PENDIDIKAN, INSTITUSI
PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA PERGURUAN
MASYARAKAT TINGGI (AIPT)
FE % % % %
FH % % % %
FTSP % % % %
FTI % % % %
Prosentase laporan per semester
FPSB % % % %
berdasarkan jumlah dosen pada
FMIPA % % % % masing-masing unit yang melaporkan
FK % % % % kinerjanya terhadap jumlah dosen yang
berkewajiban membuat laporan
semesteran
FIAI % % % %
% % % %
Point (4)
Jika Rasio ≤ 30,
maka skor = 4.
NMHS = Jumlah mahasiswa
pada TS
Point (3), Point (2), dan Point (1) = NMR + NMT (Lihat
Jika 30 < Rasio < 50 Tabel 3.1.5 yaitu =
NMR + NMT)
Maka skor = 10 – (Rasio / 5).
NDT = Jumlah dosen tetap
Jika Rasio ≥ 50,
maka skor = 0. Rasio = NMHS/NDT
Point (4)
Jika NDTS3 ≥ 50%
maka skor = 4.
Point (4)
Jika PDTT ≤ 10%
maka skor = 4.
dimana:
NPL = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan tanpa gelar
NS2 = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan S2/Sp-1
NS3 = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan S3/Sp-2
NPS = Banyaknya program studi (Tabel 2.9.3)
Point (4)
Jika SP ≥ 4
maka skor = 4.
Point (4)
Jika A ≥ 4
maka skor = 4.
Catatan: nilai dihitung dengan
Point (3), Point (2), dan Point (1) rumus berikut:
Jika A < 4
maka skor = A. A = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3)/4
X1 = jumlah pustakawan yang
berpendidikan S2/S3/Special
Librarian.
X2 = jumlah pustakawan yang
berpendidikan D4 atau S1.
X3 = jumlah pustaka-wan yang
berpendidik-an D1, D2, atau D3.
AKREDITASI
4.5.1.2 LABORAN, TEKNISI, ANALIS, OPERATOR, DAN INSTITUSI
PROGRAMER PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.
Point (3)
Jumlah cukup dan memadai kegiatannya.
Point (2)
Cukup dalam jumlah dan kualifikasi tetapi mutu kerjanya
sedang-sedang saja.
Point (1)
Kurang dalam jumlah atau terlalu banyak sehingga kurang
kegiatannya.
AKREDITASI
4.5.1.2 LABORAN, TEKNISI, ANALIS, OPERATOR, DAN INSTITUSI
PROGRAMER PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Laboran
1 Laboran Tingkat Ahli S1 100 7
Pertama
Laboran Tingkat Laboran
2 D3 60 17
Terampil Pelaksana
SLTA ditambah
pendidikan/pelati
Laboran Tingkat Laboran han kompetensi
3 30 15
Terampil Pelaksana sesuai
penugasan
laboratorium
AKREDITASI
4.5.1.3 TENAGA ADMINISTRASI: JUMLAH, INSTITUSI
KUALIFIKASI, DAN MUTU KERJANYA PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.
Point (3)
Jumlah cukup dan memadai kegiatannya.
Point (2)
Cukup dalam jumlah dan kualifikasi tetapi mutu kerjanya
sedang-sedang saja.
Point (1)
Kurang dalam jumlah atau terlalu banyak sehingga kurang
kegiatannya.
4.5.1.4 PERSENTASE
LABORAN/TEKNISI/ANALIS/OPERATOR/ AKREDITASI INSTITUSI
PROGRAMER YANG MEMILIKI PERGURUAN TINGGI (AIPT)
SERTIFIKAT KOMPETENSI
Point (4)
Jika PTKS ≥ 70%
maka skor = 4.
Point (4)
Semua empat upaya berikut:
(1) kesempatan belajar/ pelatihan
(2) pemberian fasilitas termasuk dana
(3) jenjang karir yang jelas
(4) studi banding
Program studi
dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan lanjut dan dana
kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
Tes kompetensi
Point (3) jenjang karir
Tiga dari empat upaya berikut:
Program studi
(1) kesempatan belajar/ pelatihan
banding secara
(2) pemberian fasilitas termasuk dana rutin
(3) jenjang karir yang jelas
(4) studi banding
dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan
kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
AKREDITASI
4.5.2 UPAYA PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN
INSTITUSI
KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA PERGURUAN
KEPENDIDIKAN TINGGI (AIPT)
Point (2)
Dua dari empat upaya berikut:
(1) kesempatan belajar/ pelatihan
(2) pemberian fasilitas termasuk dana
(3) jenjang karir yang jelas
(4) studi banding Program studi
dilaksanakan dengan baik sehingga cukup dapat meningkatkan lanjut dan dana
kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
Tes kompetensi
jenjang karir
Point (1)
Dua dari upaya berikut: Program studi
(1) kesempatan belajar/ pelatihan banding secara
(2) pemberian fasilitas termasuk dana rutin
(3) jenjang karir yang jelas
(4) studi banding
dilaksanakan dengan baik namun kurang dapat meningkatkan
kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.
4.6.1 INSTRUMEN SURVEI KEPUASAN DOSEN, PUSTAKAWAN, AKREDITASI
LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGA ADMINISTRASI INSTITUSI
TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERGURUAN
MANUSIA TINGGI (AIPT)
Point (4)
Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,
laboran, teknisi, dan tenaga administrasi, terhadap sistem
pengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki:
(1) validitas,
(2) reliabilitas, dan
(3) mudah digunakan.
Point (3)
Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,
laboran, teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem
pengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki:
(1) validitas,
(2) reliabilitas, tetapi tidak mudah digunakan.
4.6.1 INSTRUMEN SURVEI KEPUASAN DOSEN, PUSTAKAWAN, AKREDITASI
LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGA ADMINISTRASI INSTITUSI
TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERGURUAN
MANUSIA TINGGI (AIPT)
Point (2)
Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,
laboran, teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem
pengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki validitas,
tetapi tidak ada bukti tentang reliabilitas, dan tidak mudah
digunakan.
Point (1)
Tidak ada instrumen untuk mengukur kepuasan dosen,
pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi, terhadap
sistem pengelolaan sumber daya manusia.
4.6.2 PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN DOSEN, AKREDITASI
PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, TENAGA INSTITUSI
ADMINISTRASI, DAN TENAGA PENDUKUNG TERHADAP PERGURUAN
SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA TINGGI (AIPT)
Point (4)
Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan
tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-daya
manusia yang:
(1) jelas,
(2) komprehensif,
(3) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
Point (3)
Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan
tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-daya
manusia yang:
(1) jelas,
(2) komprehensif,
tetapi tidak mudah diakses oleh pemangku kepentingan.
4.6.2 PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN DOSEN, AKREDITASI
PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, TENAGA INSTITUSI
ADMINISTRASI, DAN TENAGA PENDUKUNG TERHADAP PERGURUAN
SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA TINGGI (AIPT)
Point (2)
Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan
tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-daya
manusia yang jelas, tetapi tidak komprehensif dan tidak mudah
diakses oleh pemangku kepentingan.
Point (1)
Tidak ada hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,
teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan
sumber daya manusia.
4.6.3 PEMANFAATAN HASIL SURVEI KEPUASAN DOSEN, AKREDITASI
PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGA INSTITUSI
ADMINISTRASI TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN PERGURUAN
SUMBER DAYA MANUSIA TINGGI (AIPT)
Point (4)
Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutan
untuk mutu:
(1) pengelolaan sumber daya manusia,
(2) instrumen pengukuran kepuasan dosen, pustakawan,
laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung,
(3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,
teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung
Point (3)
Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutan
untuk mutu dua dari tiga aspek berikut.
(1) pengelolaan sumber daya manusia
(2) instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,
laboran, teknisi, dan tenaga administrasi
(3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,
teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung
4.6.3 PEMANFAATAN HASIL SURVEI KEPUASAN DOSEN, AKREDITASI
PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGA INSTITUSI
ADMINISTRASI TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN PERGURUAN
SUMBER DAYA MANUSIA TINGGI (AIPT)
Point (2)
Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutan
untuk mutu satu dari tiga aspek berikut.
(1) pengelolaan sumber daya manusia,
(2) instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,
laboran, teknisi, dan tenaga administrasi \
(3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,
teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung,
Point (1)
Tidak ada pemanfaatan hasil survei.
KRITERIA PENILAIAN AIPT
Point (4)
Dokumen formal yang mencakup :
(1) kebijakan, SK rektor tentang
(2) peraturan, kebijakan pengembangan
(3) pedoman atau buku panduan dan pemutakhiran
yang memfasilitasi program studi untuk melakukan kurikum
perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum
Peraturan universitas
secara berkala. tentang kompetensi
Point (2)
Dukumen formal tentang kebijakan, tetapi tidak ada,
(1) peraturan, SK rektor tentang
(2) pedoman atau buku panduan kebijakan pengembangan
yang memfasilitasi program studi untuk melakukan dan pemutakhiran
perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikum
kurikulum secara berkala.
Peraturan universitas
tentang kompetensi
Point (1)
Tidak ada dokumen formal yang memfasilitasi program Road map
studi untuk melakukan perencanaan, pengembangan, dan pengembangan
pemutakhiran kurikulum secara berkala. akademik sebagai bagian
dari upaya sasaran mutu
Pedoman perencanaan,
pengembanganan
pemutakhiran.
AKREDITASI INSTITUSI
5.1.2 MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN
PERGURUAN TINGGI
KURIKULUM PROGRAM STUDI (AIPT)
Point (4)
Dokumen analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum
program studi yang ditindaklanjuti untuk penjaminan mutu
secara berkesinambungan. Adanya dokumen analisis
dan pemutakhiran
kurikulum
Point (3)
Dokumen analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum Monitoring dan evalusi
program studi tetapi tidak ditindaklanjuti. dilalukan dua sisi yaitu :
Evaluasi pengembangan
kurikulum dilakukan oleh
Point (2) BPA dan implementasi
Dokumen pemutakhiran kurikulum program studi tetapi dilakukan oleh Badan
tidak dianalisis dan dievaluasi. penjaminan mutu
Point (4)
Unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan
mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran,
melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya
dimanfaatkan oleh institusi. Unit pengkajian dan
pengambangan
Point (3) dilakukan oleh Badan
Tidak memiliki unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk Pengembangan
mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu Akademik (BPA)
pembelajaran tetapi fungsinya dilaksana-kan oleh unit/lembaga
yang sudah ada serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi. Hasil kajian digunakan
untuk
Point (2) menyelenggarakan
Mengkaji dan mengembangkan sistem serta mutu hibah kompetensi
pembelajaran, dilaksanakan oleh unit/lembaga yang sudah peningkatan
ada tetapi hasilnya tidak dimanfaatkan oleh institusi. penyelenggaraan
pendidikan.
Point (1)
Tidak memiliki unit pengkajian dan tidak melakukan pengkajian
maupun pengembangan sistem dan mutu pembelajaran.
5.2.2 SISTEM PENGENDALIAN MUTU PEMBELAJARAN AKREDITASI INSTITUSI
DITERAPKAN INSTITUSI TERMASUK PROSES PERGURUAN TINGGI
MONITORING, EVALUASI, DAN PEMANFAATANNYA (AIPT)
Point (4)
Sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran Pendekatan Student-
yang efektif berpusat kepada pebelajar dengan memanfaatkan centered learning
dituangkan dalam
beragam sumber belajar minimal mencakup : peraturan rektor.
(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran
(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran E-learning dituangkan
(3) syarat kelulusan dalam peraturan rektor
dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi Perencanaan dilakukan
secara berkala. secara bertingkat
Course outline dan SAP
dievaluasi pada awal
Point (3) semester
Sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran Evaluasi kompetensi
yang efektif berpusat kepada pebelajar dengan memanfaatkan dosen
beragam sumber belajar minimal mencakup : Evaluasi
penyelenggaraan
(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran perkuliahan
(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran
(3) syarat kelulusan Kelulusan diatur oleh
Peraturan Rektor
dan dilaksanakan secara konsisten, tetapi tidak dimonitor serta
dievaluasi secara berkala.
5.2.2 SISTEM PENGENDALIAN MUTU PEMBELAJARAN AKREDITASI INSTITUSI
DITERAPKAN INSTITUSI TERMASUK PROSES PERGURUAN TINGGI
MONITORING, EVALUASI, DAN PEMANFAATANNYA (AIPT)
Point (2)
Sistem yang menjamin terselenggaranya proses Pendekatan Student-
pembelajaran yang efektif berpusat kepada pebelajar dengan centered learning
dituangkan dalam
memanfaatkan aneka sumber belajar minimal mencakup : peraturan rektor.
(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran
(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran E-learning dituangkan
(3) syarat kelulusan dalam peraturan rektor
Point (4)
Pedoman dijadikan acuan unit pelaksana yang mewajibkan
pengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam proses
pembelajaran, serta dilaksanakan secara konsisten. Rencana Induk
Pengembangan
Pengembangan
kemampuan mahasiswa
secara terpadu
Orientasi Nilai Dasar
Islam (ONDI)
Latihan kepemimpinan
KRITERIA PENILAIAN AIPT
Point (4)
Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya
pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa berdasarkan
hasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakan semua 1. Rapat dewan
pemangku kepentingan internal dosen
2. Rapat tingkat
Point (3) fakultas dengan
Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya mempertimbangka
pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa, tetapi tidak n rencana
berdasarkan hasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakan pengembangan
semua pemangku kepentingan internal fisik
3. Ditetapkan dalam
Point (2) rapat fakultas,
Ada mekanisme tentang penetapan biaya pendidikan yang universitas dan
dibebankan pada mahasiswa, tetapi tidak terdokumentasi. yayasan
Point (1)
Tidak ada mekanisme tentang penetapan biaya pendidikan
yang dibebankan pada mahasiswa.
6.1.3 KEBIJAKAN MENGENAI PEMBIAYAAN MAHASISWA YANG
BERPOTENSI SECARA AKADEMIK DAN KURANG MAMPU AKREDITASI INSTITUSI
SECARA EKONOMI, SERTA PERSENTASE MAHASISWA YANG PERGURUAN TINGGI
MENDAPATKAN KERINGANAN ATAU PEMBEBASAN BIAYA (AIPT)
PENDIDIKAN TERHADAP TOTAL MAHASISWA
Point (4)
Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswa
yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi
yang dilaksanakan dengan konsisten serta dapat dibuktikan dengan data
mahasiswa penerima keringanan biaya pendidikan atau dibebaskan
dalam jumlah yang memadai.
Point (3)
Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswa
yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi, Kebijakan berdasarkan
namun jumlah mahasiswa yang menerima kurang memadai. pada Peraturan Rektor
atau Peraturan
Point (2)
Universitas
Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswa
yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi,
namun kurang jelas pelaksanaannya/ tidak ada bukti yang sahih.
Point (1)
Tidak ada kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk
mahasiswa yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara
ekonomi.
6.1.3 KEBIJAKAN MENGENAI PEMBIAYAAN MAHASISWA YANG
AKREDITASI
BERPOTENSI SECARA AKADEMIK DAN KURANG MAMPU
INSTITUSI
SECARA EKONOMI, SERTA PERSENTASE MAHASISWA YANG
PERGURUAN
MENDAPATKAN KERINGANAN ATAU PEMBEBASAN BIAYA
TINGGI (AIPT)
PENDIDIKAN TERHADAP TOTAL MAHASISWA
Point (4)
Jika PDMHS ≤ 33%,
maka skor = 4.
Point (4)
Jika DOM ≥ Rp.18 juta,
maka skor = 4.
Point (4)
Jika RPD ≥ 3 juta
maka skor = 4.
Point (4)
Jika RPKM ≥ 1,5 juta
maka skor = 4.
Point (4)
Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yang
akuntabel yang dilakukan secara berkala, hasilnya
didokumentasikan dan ditindaklanjuti.
Point (3)
Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yang
akuntabel yang, dilakukan secara berkala, hasilnya
didokumentasikan, tetapi tidak ditindaklanjuti.
Point (2)
Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yang
akuntabel yang, dilakukan secara berkala tetapi hasilnya tidak
didokumentasikan atau tidak ditindaklanjuti.
Point (1)
Tidak ada sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta
kinerja.
6.1.8 SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENDANAAN AKREDITASI
INTERNAL UNTUK PEMANFAATAN DANA YANG LEBIH INSTITUSI
EFEKTIF, TRANSPARAN DAN MEMENUHI ATURAN PERGURUAN
KEUANGAN YANG BERLAKU TINGGI (AIPT)
Impelemntasi
Evaluasi dan
Monitoring
tindak lanjut
Rapat laporan
Audit internal
hasil
(Yayasan)
pemeriksaan
6.1.9 LAPORAN AUDIT KEUANGAN OLEH AUDITOR AKREDITASI INSTITUSI
EKSTERNAL YANG TRANSPARAN DAN DAPAT PERGURUAN TINGGI
DIAKSES OLEH SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN (AIPT)
Point (4)
Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh
auditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikan
serta ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi
Point (3)
Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh
auditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikan Diaudit oleh Kantor
tetapi tidak ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi. Akuntan Publik (KAP)
Point (1)
Laporan audit keuangan tidak dilakukan oleh auditor eksternal
secara berkala.
6.2.1 SISTEM PENGELOLAAN PRASARANA DAN SARANA BERUPA
KEBIJAKAN, PERATURAN, DAN PEDOMAN/PANDUAN UNTUK AKREDITASI INSTITUSI
ASPEK: PENGEMBANGAN DAN PENCATATAN, PENETAPAN PERGURUAN TINGGI
PENGGUNAAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENGGUNAAN, (AIPT)
PEMELIHARAAN/PERBAIKAN/KEBERSIHAN
Point (4)
Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisi
kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk semua
aspek berikut.
(1) Pengembangan dan pencatatan Pengelolaan prasarana
(2) Penetapan penggunaan dan sarana harus jelas.
(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan
(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan Yayasan mengelola ?
yang diimplementasian
Universitas mengelola?
Point (3)
Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisi
Fakultas mengelola ?
kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk dua
sampai tiga aspek berikut.
(1) Pengembangan dan pencatatan
(2) Penetapan penggunaan
(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan
(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan
yang diimplementa-sikan
6.2.1 SISTEM PENGELOLAAN PRASARANA DAN SARANA BERUPA
KEBIJAKAN, PERATURAN, DAN PEDOMAN/PANDUAN UNTUK AKREDITASI INSTITUSI
ASPEK: PENGEMBANGAN DAN PENCATATAN, PENETAPAN PERGURUAN TINGGI
PENGGUNAAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENGGUNAAN, (AIPT)
PEMELIHARAAN/PERBAIKAN/KEBERSIHAN
Point (2)
Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisi
kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk satu
aspek berikut.
(1) Pengembangan dan pencatatan
(2) Penetapan penggunaan Pengelolaan prasarana
(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan dan sarana harus jelas.
(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan
yang diimplementasi-kan Yayasan mengelola ?
Point (1)
Universitas mengelola?
Tidak ada dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang
berisi kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan.
Fakultas mengelola ?
AKREDITASI
INSTITUSI
6.2.2 KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Kepemilikan dan penggunaan lahan:
(1) Lahan milik sendiri
(2) Luas lahan > 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
Point (3)
Kepemilikan dan penggunaan lahan:
(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal
20 tahun diikat dengan perjanjian formal)
(2) Luas lahan lahan > 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
AKREDITASI
INSTITUSI
6.2.2 KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN LAHAN PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (2)
Kepemilikan dan penggunaan lahan:
(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal
20 tahun diikat dengan perjanjian formal)
(2) Luas lahan + 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
Point (1)
Kepemilikan dan penggunaan lahan:
(1) Lahan milik sendiri atau sewa/pinjaman/kerjasama (minimal
20 tahun diikat dengan perjanjian formal)
(2) Luas lahan < 5000m2
(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan
AKREDITASI
6.2.3 KECUKUPAN DAN MUTU PRASARANA YANG DIKELOLA
INSTITUSI
PERGURUAN TINGGI, UNTUK KEGIATAN AKADEMIK PERGURUAN
DAN NON-AKADEMIK TINGGI (AIPT)
Point (4)
Prasarana sangat lengkap, dibuktikan dengan tersedianya
fasilitas kegiatan akademik dan non-akademik yang sangat
memadai.
Point (3)
Prasarana lengkap, dibuktikan dengan tersedianya fasilitas
kegiatan akademik yang memadai, namun fasilitas untuk
kegiatan non-akademik kurang memadai
Point (2)
Prasarana hanya cukup untuk mendukung kegiatan akademik.
Point (1)
Prasarana sangat kurang.
AKREDITASI INSTITUSI
6.2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA PERGURUAN TINGGI
(AIPT)
Point (4)
Rencana pengembangan prasarana sangat baik dan
didukung oleh dana yang memadai
Point (3)
Rencana pengembangan prasarana baik dan didukung oleh
dana yang memadai
• Master plan fisik
Point (2) • Penambahan Fasilitas
dalam tiga tahun
Rencana pengembangan prasarana baik tetapi kurang
terakhir
didukung oleh dana yang memadai
• Jumlah dana dan
Sumber Pendanaan.
Point (1)
Rencana pengembangan prasarana tidak baik dan tidak
didukung oleh dana yang memadai
AKREDITASI
INSTITUSI
6.2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Student Internet
Point (2) Service
Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaan
dan laboratorium) yang terpusat tetapi tidak lengkap serta Laboratorium
mudah diakses sivitas akademika terpadu
Point (1)
Tidak ada prasarana dan sarana pembelajaran terpusat.
AKREDITASI
6.3.1 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG DIGUNAKAN
INSTITUSI
PERGURUAN TINGGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PERGURUAN
(HARDWARE, SOFTWARE, E-LEARNING, E-LIBRARY) TINGGI (AIPT)
Point (4)
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi
dalam proses pembelajaran, meliputi semua fasilitas berikut.
(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,
(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.
(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,
(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
Point (3)
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi
dalam proses pembelajaran, meliputi dua sampai tiga dari empat
fasilitas:
(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,
(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.
(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,
(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
AKREDITASI
6.3.1 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG DIGUNAKAN
INSTITUSI
PERGURUAN TINGGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN PERGURUAN
(HARDWARE, SOFTWARE, E-LEARNING, E-LIBRARY) TINGGI (AIPT)
Point (2)
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi
dalam proses pembelajaran, meliputi satu dari empat fasilitas
berikut.
(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,
(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.
(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,
(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.
Point (1)
Tidak ada sistem informasi dan fasilitas yang digunakan
perguruan tinggi dalam proses pembelajaran,
6.3.2 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG AKREDITASI INSTITUSI
DIGUNAKAN PERGURUAN TINGGI DALAM PERGURUAN TINGGI
ADMINISTRASI (AKADEMIK DAN UMUM) (AIPT)
Point (4)
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan
tinggi dalam administrasi yang meliputi semua fasilitas
berikut.
(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet
(2) Software basis data yang memadai.
(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat. • SIM akademik
• SIM perpustakaan
Point (3)
• SIMSDM
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan
• SIM keuangan
tinggi dalam administrasi yang meliputi dua dari tiga fasilitas
berikut. • SIM Mahasiswa dan
alumni.
(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet
(2) Software basis data yang memadai.
(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat.
6.3.2 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG AKREDITASI INSTITUSI
DIGUNAKAN PERGURUAN TINGGI DALAM PERGURUAN TINGGI
ADMINISTRASI (AKADEMIK DAN UMUM) (AIPT)
Point (2)
Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan
tinggi dalam administrasi yang meliputi satu dari tiga fasilitas
berikut.
(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet
(2) Software basis data yang memadai.
(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat. • SIM akademik
• SIM perpustakaan
Point (1)
• SIMSDM
Perguruan tinggi menggunakan sistem informasi administrasi
• SIM keuangan
manual
• SIM Mahasiswa dan
alumni.
6.3.3 SISTEM INFORMASI UNTUK PENGELOLAAN AKREDITASI INSTITUSI
PRASARANA DAN SARANA YANG TRANSPARAN, PERGURUAN TINGGI
AKURAT DAN CEPAT (AIPT)
Point (4)
Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana
yang transparan, akurat dan cepat.
Point (3)
Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana
yang akurat, cepat, tetapi kurang transparan.
Point (1)
Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana
tidak transparan, akurat dan cepat.
6.3.4 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN AKREDITASI INSTITUSI
(DECISION SUPPORT SYSTEM) YANG LENGKAP, PERGURUAN TINGGI
EFEKTIF, DAN OBYEKTIF (AIPT)
Point (4)
Sistem pendukung pengambilan keputusan yang lengkap,
efektif, dan obyektif.
Point (3)
Sistem pendukung pengambilan keputusan yang memiliki dua
dari tiga unsur berikut. SIM pengambilan
(1) Lengkap keputusan :
(2) Efektif • Level operasional yang
(3) Obyektif. sifatnya monitoring.
• level strategis untuk
Point (2) pengembangan jangka
Sistem pendukung pengambilan keputusan yang memiliki satu pendek dan jangka
dari tiga unsur berikut. panjang
(1) Lengkap
(2) Efektif
(3) Obyektif.
Point (1)
Tidak ada sistem pendukung pengambilan keputusan.
AKREDITASI
6.3.5 MANFAAT SISTEM INFORMASI UNTUK MAHASISWA
INSTITUSI
DAN DOSEN SERTA AKSES TERHADAP SUMBER PERGURUAN
INFORMASI TINGGI (AIPT)
Point (4)
Sistem informasi yang dikembangkan minimal meliputi:
(1) Website institusi
(2) Fasilitas internet
(3) Jaringan lokal
(4) Jaringan nirkabel
telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus
serta memberikan kemudahan akses terhadap sumber informasi
Point (3)
Sistem informasi yang dikembangkan meliputi dua sampai tiga dari
empat komponen:
(1) Website institusi
(2) Fasilitas internet
(3) Jaringan lokal
(4) Jaringan nirkabel
telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus
serta memberikan kemudahan akses terhadap sumber informasi
AKREDITASI
6.3.5 MANFAAT SISTEM INFORMASI UNTUK MAHASISWA
INSTITUSI
DAN DOSEN SERTA AKSES TERHADAP SUMBER PERGURUAN
INFORMASI TINGGI (AIPT)
Point (2)
Sistem informasi yang dikembangkan satu dari empat komponen:
(1) Website institusi
(2) Fasilitas internet
(3) Jaringan lokal
(4) Jaringan nirkabel
telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal
kampus serta memberikan kemudahan akses terhadap sumber
informasi
Point (1)
Tidak ada sistem informasi yang dikembangkan dan
dimanfaatkan.
AKREDITASI
6.3.6 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI KAPASITAS INTERNET
INSTITUSI
DENGAN RASIO BANDWIDTH PER MAHASISWA YANG PERGURUAN
MEMADAI. TINGGI (AIPT)
Point (4)
Jika KBPM ≥ 0.75
maka skor = 4.
Keterangan
NA = Banyaknya jenis data yang hanya dapat diakses secara
manual.
NB = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer tanpa jaringan.
NC = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer yang terhubung jaringan lokal (intranet).
ND = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan
komputer yang terhubung jaringan luas (internet).
1 Mahasiswa √
2 Pembayaran SPP √
3 Kartu Rencana Studi (KRS) √
4 Jadwal mata kuliah √
5 Nilai mata kuliah √
6 Transkrip akademik √
7 Lulusan √
8 Tenaga pendidik √
9 Tenaga kependidikan √
10 Tenaga pendukung lainnya √
11 Keuangan √
12 Inventaris √
13 Perpustakaan √
Jumlah tanda √ NA= NB= NC = ND = 13
AKREDITASI
6.3.8 BLUE PRINT PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN, DAN INSTITUSI
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI YANG LENGKAP PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem
informasi, yang mencakup:
(1) prasarana dan sarana yang mencukupi
(2) unit pengelola di tingkat institusi
(3) sistem aliran data dan otorisasi akses data,
(4) sistem disaster recovery.
Point (3)
Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem
informasi, yang mencakup:
(1) prasarana dan sarana yang mencukupi
(2) unit pengelola di tingkat institusi
(3) sistem aliran data dan otorisasi akses data,
tetapi tidak memilki sistem disaster recovery.
AKREDITASI
6.3.8 BLUE PRINT PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN, DAN INSTITUSI
PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI YANG LENGKAP PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (2)
Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem
informasi, yang mencakup:
(1) prasarana dan sarana yang mencukupi
(2) unit pengelola di tingkat institusi
tetapi tidak memiliki sistem aliran data dan otorisasi akses data,
dan sistem disaster recovery.
Point (1)
Tidak memiliki blue print sistem informasi pengembangan,
pengelolaan,dan pemanfaatan sistem informasi.
KRITERIA PENILAIAN AIPT
Point (4)
Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dan
dipublikasikan oleh institusi, mencakup aspek-aspek:
(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus,
jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihak
luar, pendanaan, sistem kompetisi,
(2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual
(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan, • Lembaga penelitian
(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannya dan struktur
yang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak. organisasi
• Rencana Induk
Point (3)
Penelitian
Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dan
• Buku pedoman
dipublikasikan oleh institusi, mencakup 3 dari aspek-aspek:
(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus, penelitian
jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihak
luar, pendanaan, sistem kompetisi,
(2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual
(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan,
(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannya
yang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak.
7.1.1 PEMILIKAN PEDOMAN PENGELOLAAN PENELITIAN AKREDITASI INSTITUSI
YANG LENGKAP, DAN DIKEMBANGKAN SERTA PERGURUAN TINGGI
DIPUBLIKASIKAN OLEH INSTITUSI (AIPT)
Point (2)
Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang
dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi, mencakup 1
sampai 2 dari aspek-aspek:
(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah
dan fokus, jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola
kerja sama dengan pihak luar, pendanaan, sistem kompetisi, • Lembaga penelitian
(2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan dan struktur
intektual organisasi
(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup • Rencana Induk
agenda tahunan, Penelitian
(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian dan • Buku pedoman
pelaksanaannya penelitian
yang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh
oleh semua pihak.
Point (1)
Tidak ada pedoman pengelolaan penelitian.
AKREDITASI INSTITUSI
7.1.2 JUMLAH PENELITIAN DOSEN TETAP SELAMA TIGA
PERGURUAN TINGGI
TAHUN TERAKHIR (AIPT)
nc = N1+N2=Jumlah
Point (3), Point (2), dan Point (1) penelitian dengan biaya
Jika 0 < NK < 2 dari PT atau dosen
maka skor = 1 + (1.5 x NK)
f = Jumlah dosen tetap
perguruan tinggi
Jika NK = 0,
maka skor = 0.
AKREDITASI INSTITUSI
7.1.3 JUMLAH ARTIKEL ILMIAH YANG DIHASILKAN OLEH
PERGURUAN TINGGI
DOSEN TETAP DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR (AIPT)
Perhitungan:
NK = Nilai kasar =
Keterangan:
Na + 2xNb
f = Jumlah dosen tetap
f PT
Point (4) Na = A1 + B1 + C1 + D1
Jika NK ≥ 1
maka skor = 4. Nb = A2 + B2 + C2 + D2
A1 + B1 + C1 + D1 =
Point (3), Point (2), dan Point (1)
Nasional
Jika NK < 1
maka skor = 4 x NK. A2 + B2 + C2 + D2 =
Internasional
AKREDITASI
7.1.4 BANYAKNYA ARTIKEL YANG TERCATAT DALAM INSTITUSI
LEMBAGA SITASI PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
NK =(NA/f) x 1000
dimana:
NA = Banyaknya artikel ilmiah karya dosen tetap dalam tiga
tahun terakhir yang disitasi
f = Banyaknya dosen tetap perguruan tinggi.
Point (4)
Jika NK ≥ 25
• Bisa dilacak di
maka skor = 4. Scopus
NK = (4 x Na + Nb + 2 x Nc) / NPS
Point (4)
Jika NK ≥ 8 Na = Jumlah karya yang
maka skor 4. memperoleh paten
Point (3), Point (2), dan Point (1) Nb = Jumlah karya yang
Jika NK < 8 memperoleh HaKI
maka skor = 2 + (NK / 4).
Nc = Jumlah karya yang
memperoleh penghargaan
(Tidak ada skor kurang dari dua) dari lembaga nasional atau
internasional.
Point (1)
Tidak ada kebijakan dan upaya.
7.2.1 PEMILIKAN PEDOMAN PENGELOLAAN AKREDITASI
PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUSI
YANG LENGKAP, DAN DIKEMBANGKAN SERTA PERGURUAN
DIPUBLIKASIKAN OLEH INSTITUSI TINGGI (AIPT)
Point (4)
Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi,
mencakup semua aspek.
Point (3)
Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi,
mencakup tiga dari empat aspek.
Point (2)
Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi,
mencakup satu atau dua dari empat aspek.
Point (1)
Tidak ditemukan adanya pedoman pengelolaan pelayanan/
pengabdian kepada masyarakat.
7.2.2 JUMLAH KEGIATAN PKM DOSEN TETAP AKREDITASI INSTITUSI
SELAMA TIGA TAHUN TERAKHIR PERGURUAN TINGGI (AIPT)
NK = Nilai kasar =
4xna + 2xnb + nc
f
Keterangan:
Point (4) na = N5=Jumlah PkM dengan
biaya luar negeri
Jika NK ≥ 1
maka skor = 4. nb = N3+N4=Jumlah PkM
dengan biaya luar
Point (3), Point (2), dan Point (1)
nc = N1+N2=Jumlah PkM
Jika 0 < NK < 1 dengan biaya dari PT atau
maka skor = 1 + (3 x NK) dosen
Point (4)
Kebijakan dan upaya untuk ke-empat aspek.
Point (3)
Kebijakan dan upaya untuk tiga dari empat aspek
Point (2)
Kebijakan dan upaya untuk satu atau dua dari empat aspek.
Point (1)
Tidak ada kebijakan dan upaya.
7.3.1 KEBIJAKAN, PENGELOLAAN, DAN MONEV OLEH PERGURUAN TINGGI AKREDITASI
DALAM KEGIATAN KERJASAMA UNTUK MENJAMIN EMPAT ASPEK:
INSTITUSI
MUTU KEGIATAN KERJASAMA, RELEVANSI KEGIATAN KERJASAMA,
PRODUKTIVITAS KEGIATAN KERJASAMA, KEBERLANJUTAN KEGIATAN
PERGURUAN
KERJASAMA TINGGI (AIPT)
Point (4)
Kebijakan yang sangat jelas dan upaya (pengelolaan dan monev)
yang efektif untuk menjamin mutu, relevansi, produktivitas dan
keberlanjutan kegiatan kerjasama.
Point (3)
Kebijakan yang jelas, namun upayanya kurang efektif untuk
menjamin mutu, relevansi, produktivitas dan keberlanjutan
kegiatan kerjasama
Point (2)
Kebijakan namun kurang jelas untuk menjamin mutu, relevansi,
produktivitas dan keberlanjutan kegiatan kerjasama.
Point (1)
Tidak ada kebijakan tentang kegiatan kerjasama.
AKREDITASI
7.3.2 KEGIATAN KERJASAMA DENGAN INSTANSI DI DALAM INSTITUSI
NEGERI DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, sangat banyak
dalam jumlah. Semuanya relevan dengan bidang keahlian yang
ada di PT.
Point (3)
Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, banyak dalam
jumlah. Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS
Point (2)
Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, cukup dalam jumlah.
Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
Point (1)
Sangat sedikit kerjasama dengan lembaga di dalam negeri.
AKREDITASI
7.3.3 KEGIATAN KERJASAMA DENGAN INSTANSI DI LUAR INSTITUSI
NEGERI DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Kerjasama dengan institusi di luar negeri, banyak dalam jumlah.
Semuanya relevan dengan bidang keahlian yang ada di PT.
Point (3)
Kerjasama dengan institusi di luar negeri, cukup dalam jumlah.
Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
Point (2)
Kerjasama dengan institusi di luar negeri, kurang dalam jumlah.
Sebagian besar relevan dengan bidang keahlian PS.
Point (1)
Sangat sedikit kerjasama dengan lembaga di luar negeri.
AKREDITASI
7.3.4 MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN DAN INSTITUSI
HASIL KERJA SAMA SECARA BERKALA PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasi
kerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yang
dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
Point (3)
Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasi
kerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yang
hanya dapat diakses oleh pemangku kepentingan internal.
Point (2)
Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasi
kerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yang
hanya dapat diakses oleh pimpinan perguruan tinggi.
Point (1)
Tidak ditemukan bukti tentang pelaksanaan dan hasil monitoring
kerjasama perguruan tinggi dengan fihak lain.
AKREDITASI
INSTITUSI
7.3.5 MANFAAT DAN KEPUASAN MITRA KERJA SAMA. PERGURUAN
TINGGI (AIPT)
Point (4)
Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahan
untuk meningkatkan mutu program, dan pengembangan lembaga,
serta keberlanjutan kerja sama pada kedua mitra yang
bersangkutan.
Point (3)
Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahan
untuk meningkatkan mutu program, dan pengembangan lembaga
pada kedua mitra yang bersangkutan.
Point (2)
Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahan
untuk meningkatkan mutu program, pada alah satu mitra yang
bersangkutan.
Point (1)
Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahan
untuk meningkatkan mutu program, pada alah satu mitra yang
bersangkutan.