Vous êtes sur la page 1sur 24

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN NY.

T DENGAN KISTA
OVARIUM
RUMAH SAKIT PROF. DR.MARGONO SOEKARJO
RUANG TERATAI

PROFESI NERS XX
SEMESTER I

NUR MEGAWATI
I4B017037

PENDIDIKAN PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2017
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny. T.
b. Tanggal lahir :06-03-1965 (52 tahun)
c. Agama : Islam
d. Status pernikahan : Menikah
e. Pendidikan terakhir : SD
f. Pekerjaan : Petani
g. Alamat : DK. Wanayasa RT 01/02 Raja Wetan
h. Suku bangsa : Jawa
i. Diagnosa medis : Kista Ovarium
j. Nomor RM : 02-03-47-21
k. Tanggal masuk RS : 23 Desember 2017
B. PENANGGUNG JAWAB
1. Nama : Tn. S
2. Umur : 27 tahun
3. Pendidikan terakhir : SD
4. Pekerjaan : Petani
5. Alamat : DK. Wanayasa RT 01/02 Raja Wetan
6. Hubungan dengan pasien : Anak kandung
C. RIWAYAT KEPERAWATAN
I. RIWAYAT PENYAKIT
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri perut bagian bawah (P: Kista ovarium, Q:
panas, R: perut bagian bawah menjalar ke pinggang belakang, S:
5, T: hilang timbul)
2. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan kurang lebih 7 bulan SMRS merasakan
ketika menstruasi dan sesudah menstruasi mengalami nyeri.
Nyeri yang dirasakan seperti mau melahirkan. Nyeri dirasakan
pada perut bagian bawah sampai ke pinggang. Darah menstruasi
sedikit. Pasien mengatakan ketika BAB dan BAK tidak
mengalami nyeri. Saat berhubungan seksual juga tidak
mengalami nyeri.
3. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Rumah Sakit pada tanggal 2 Januari 2018 untuk
kontrol program operasi pada tanggal 3 januari 2018 dengan
keluhan nyeri perut bagian bawah sampai ke pinggang. Tidak ada
perdarahan, terdapat keputihan.
4. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami
penyakit yang sama.

II. RIWAYAT OBSTERTRI


1. Menarche umur : 10 tahun
2. Banyaknya : sedikit
3. Siklus : tidak teratur
4. Lamanya : 3 hari
5. Keluhan : Saat menstruasi dan sesudah menstruasi
terasa nyeri
6. Riwayat kehamilan dan persalinan
P5 A0
No. Tahun Tipe Penolong Jenis BB Keadaan Masalah
persalinan kelamin lahir bayi kehamilan
waktu
lahir
1 42 Pervaginam Dukun Perempuan - Normal Tidak ada
Tahun bayi
2 35 Pervaginam Dukun Laki-laki - Normal Tidak ada
tahun bayi
3 31 Pervaginam Dukun Laki-laki - Normal Tidak ada
tahun bayi
24 Pervaginam Dukun Perempuan - Normal Tidak ada
tahun bayi
20 Pervaginam Dukun Laki-laki - Normal Tidak ada
tahun bayi
III. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA
Melaksanakan KB: ya, jenis kontrasepsi yang digunakan adalah
riwayat KB suntik 2 tahun, implant 5 tahun, pil 5 bulan
IV. RIWAYAT LINGKUNGAN
Kebersihan :Pasien mengatakan biasanya membersihkan
rumahnya setiap 1 hari.
Bahaya :Pasien mengatakan keseharianya tidak berada pada
tempat-tempat yang berbahaya.
Lainya sebutkan :-
V. ASPEK PSIKOSOSIAL
a. Persepsi pasien tentang keluhan/penyakit
Pasien mengatakan penyakitnya adalah cobaan dari tuhan dan
pasien menerimanya dengan ikhlas.
b. Apakah keadaan ini menyebabkan perubahan terhadap kehidupan
sehari-hari? Bila ya bagaimana?
Pasien mengatakan karena nyeri yang dirasakan terkadang
mengganggu aktivitasnya pergi ke sawah.
c. Harapan yang pasien inginkan
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh
d. Pasien tinggal dengan siapa?
Pasien tinggal dengan suaminya dan anaknya
e. Siapa orang terpenting bagi pasien
Pasien mengatakan orang terpenting adalah keluarganya
f. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini
Semua anggota keluarga peduli terhadap kesehatan pasien dan
mendoakan supaya pasien cepat sembuh.keluarga pasien juga
terlihat menunggui pasien saat di rumah sakit
VI. KEBUTUHAN DASAR KHUSUS
1. Pola nutrisi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan makan sehari 3 kali, nafsu
makan baik, makanan yang biasa dikonsumsi setiap hari
kebanyakan adalah sayur-sayuran, pasien tidak memiliki alergi
makanan.
Saat sakit/dirawat: tidak nafsu makan. Makanan hanya habis
setengah piring dan lauk tidak habis
2. Pola eliminasi
BAK
Pasien mengatakan biasanya BAK lancar dengan frekuensi
sekitar 3-4 kali dalam sehari, warnanya kekuningan, tidak ada
rasa nyeri ketika BAK.

BAB

Pasien mengatakan BAB lancar, tidak mengalami kesulitan saat


BAB, BAB biasanya 1 kali dalam sehari setiap pagi hari, warna
kuning, padat, dan tidak ada rasa nyeri saat BAB.

3. Pola personal hygine


Pasien mandi 2x sehari, mandi dengan menggunakan sabun.
Pasien selalu menggosok gigi saat mandi. Pasien biasanya
keramas 1 minggu 2 kali, dengan menggunakan shampoo.

4. Pola istirahat tidur


Pasien mengatakan bisanya tidur jam 22.00 dan bangun jam
04.30, sebelum tidur pasien biasanya suka menonton televise,
saat bangun pasien tidak merasa mengantuk dan merasa segar.
Tidak ada keluhan dengan pola tidur pasien.

5. Pola aktivitas latihan


Sebelum sakit : Pasien mengatakan melakukan aktivitas sehari-
hari secara mandiri. Untuk mengisi waktu luang biasanya pasien
menonton televisi,
Saat sakit : sebelum operasi pasien dibantu ketika ke kamar
mandi
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum 

Toileting 

Berpakaian 

Mobilitas di tempat tidur 

Berpindah 

Ambulasi / ROM 

Keterangan: 0= mandiri; 1= dengan alat bantu; 2= dibantu orang


lain; 3= dibantu orang lain dan alat; 4= tergantung total

6. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan


Pasien mengatakan tidak merokok, didalam rumah terdapat
suami dan anak yang merokok, tidak meminum minuman
beralkohol.
7. Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : Baik Kesadaran: CM
Tekanan darah : 130/80mmHg Nadi : 80 x/m
Respirasi : 16 x/m Suhu : 36,4oC
Berat badan : ±46 kg Tinggi badan:±145cm
Head to toe
a) Kepala : Simetris, tidak ada lesi, rambut tidak ada
kerontokan.
b) Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
ikterik.
c) Mulut dan tenggorokan :bibir tidak ada sianosis, mukosa
tidak pucat, tidak ada gangguan menelan, jumlah gigi masih
utuh, tidak ada karies gigi.
d) Thoraks :
Payudara : simetris, aerola hitam, puting menonjol
Paru :
Inpeksi : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
penggunaan otot bantu pernafasan
Palpasi : Tidak ada krepitasi
Perkusi : Sonor
Auskultasi : Vesikuler
Jantung:
Inpeksi : Iktus kordis terlihat sedikit
Palpasi : Punctum maximum teraba lemah di IC 5
midclavicula kiri
Perkusi : Pekak
Auskultasi : S1 (Lup) S2 (Dup) Tidak ada suara
tambahan.
e) Abdomen :
Pre operasi
Inpeksi : terdapat distensi pada abdomen.
Auskultasi : Bising usus 10x/menit.
Palpasi : nyeri tekan saat palpasi
Perkusi : Timpani
Post operasi
Inpeksi :terdapat luka jahitan tertutup kassa .
Auskultasi : Bising usus 10x/menit.
Palpasi : tidak terkaji
Perkusi : Timpani

f) Genitourinary:
Keputihan : ya, bau khas tidak gatal; perdarahan: -
Tidak ada hemoroid, tidak ada laserasi

g) Ekstremitas : Turgor kulit baik, mukosa lembab,


pergerakan ektremitas simetris, kekuatan otot masing-
masing ektremitas 5. Tidak ada edema pada ekstermitas
bawah. akral hangat, CRT <2 Detik, ada reflek fisiologis.

VII. DATA PENUNJANG


USG : USG Abdomen tanggal 23 Desember 2017
Hasil : uterus bentuk dan ukuran dalam batas normal, tampak massa
kistik ukuran > 8 cm multilokuler
Kesan : kista ovarium multilokuler
Pemeriksaan laboratorium tanggal 2 januari 2017

Nama Hasil Nilai normal

Hemoglobin 14 g/dl 11,7 – 15,5

Leukosit 6400 U/L 3600-11000

Hematokrit 39 35-47

Eritrosit 4,8 106/uL 3,8 – 5,2

Trombosit 271.000/uL 150.000-440.000

MCV 82,8 80-100

MCH 29,4 26 - 34

MCHC 35,5 32 - 36

RDW 13,2 11,5 – 14,5

MPV 8,7 fL 9,4 – 12,3

Basofil 0,5 0-1

Eosinofil 1,4 2-4

Batang 0,2 3-5

Segmen 63,5 50-70

Limfosit 26,7 25-40

Monosit 7,7 2-8


KIMIA KLINIK

ALBUMIN 3,74 g/Dl 3,40 – 5,00

SGOT 18 U/L 15 - 37

SGPT 19 U/L 14- 59

UREUM DARAH 17,8 mg/Dl 14,98 – 38, 52

KREATININ 0,49 mg/dL 0,55 – 1,02

GDS 93 mg/dL <= 200

Terapi :
Nama obat Dosis Cara Waktu
pemberian
Injeksi Pre-OP
Ceftriaxone 2 x 1 gr Intravena 07.00
(alergi)
Cefazolin 07.00
Injeksi Post-OP
Cefazolin 2 x 1 gram Intravena 09.00 ; 23.00
Ketorolac 3 x 30 gram Intravena 09.00
17.00
21.00
Metronidazole 3x 500 gram Intravena 09.00
17.00
21.00
Asam 3x 500 gram Intravena 09.00
traneksamat 17.00
21.00

ANALISIS DATA

Data Masalah Etiologi


DS: Cemas Rencana tindakan
- Pasien operasi
mengatakan
sedikit takut akan
dioperasi karena
sebelumnya
belum pernah
menjalani operasi
DO:
- Wajah pasien
tampak sedikit
tegang
- TD : 130/90
N
DS: Nyeri akut Agen cedera biologis
pasien mengatakan (kista ovarium)
nyeri pada perutnya P:
Kista ovarium, Q:
panas, R: perut bagian
bawah menjalar ke
pinggang belakang, S:
5, T: hilang timbul

DO:
- Terdapat distensi
abdomen
- Palpasi terdapat
nyeri tekan pada
perut bagian
bawah

DS: Nyeri akut Agen cedera fisik (post


pasien mengatakan operasi kista ovarium)
nyeri luka bekas
operasi, (P: post
operasi kista ovarium,
nyeri bertambah ketika
bergerak, Q: senit-senit
pegel, R: perut S: 5, T:
hilang timbul

DO:
- Pasien terlihat
menahan nyeri
- Keaadan umum
lemah

DO: Risiko infeksi


- Pasien post-op kista
ovarium
- Terdapat luka tertutup
kassa
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (kista ovarium)


2. Cemas berhubungan dengan rencana tindakan operasi
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik (luka operasi)
4. Resiko infeksi dengan faktor risiko luka operasi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Intervensi


Nyeri akut b.d Pain control Pain management
agen injuri NIC: Manajemen Nyeri
fisik (post Setelah dilakukan proses
operasi keperawatan selama 3x24 jam 1. Lakukan pengkajian
mastektomi) diharapkan pasien dapat nyeri secara
melaporkan bahwa nyeri sudah komprehensif, meliputi
berkurang, yang ditandai PQRST.
dengan kriteria hasil :
Indikator Awal Ahir 2. Observasi reaksi
Melaporkan 3 5 nonverbal dari
bahwa nyeri ketidaknyamanan.
terkontrol
3. Monitor TTV pasien.

Keterangan: 4. Gunakan komunikasi


1: Berat terapeutik untuk
2: cukup mengetahui pengalaman
3: sedang nyeri pasien.
4: ringan
5: tidak ada 5. pilih dan
implementasikan
tindakan non
farmakologi untuk
memfasilitasi penurunan
nyeri

6. Ajarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri

7. Ajarkan penggunaan
teknik non farmakologi
(nafas dalam)

8. Ciptakan lingkungan
yang nyaman.
9. Dorong istirahat/tidur
yang adekuat untuk
membantu penurunan
nyeri

10. Kolaborasi dengan


dokter dalam pemberian
terapi analgesi

11. Evaluasi keefektifan dari


tindakan pengontrol
nyeri yang dipakai
selama pengkajian nyeri
dilakukan

Cemas Anxiety level Anxiety reduction


Setelah dilakukan tindakan 1. Gunakan komunikasi
keperawatan selama 2x24 jam yang terapeutik
diharapkan level cemas pasien 2. Monitor vital sign
menurun dengan indikator 3. Jelaskan kepada pasien
Indikator Awal Akhir tentang prosedur yang
-mengatakan 4 5 akan dilakukan
cemas 4. Sediakan objek yang
Keterangan: menyimbolkan
1: Berat keamanan
2: cukup 5. Dengarkan keluhan
3: sedang pasien
4: ringan 6. Hadirkan keluarga/orang
5: tidak ada terdekat pasien
7. Bantu pasien mengenali
situasi yang
menyebabkanya cemas
8. Kolaborasi pemberian
obat-obatan penurun
cemas.
Resiko infeksi Infection severity Infection protection
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor tanda-gejala
keperawatan selama 2x 24 jam
infeksi
diharapkan tidak ada tanda
gejala infeksi pada pasien 2. Monitor leukosit
dengan indicator
3. Batasi pengunjung
Indikator Awal Akhir
Demam 5 5 4. Periksa kondisi setiap
sayatan bedah
Kemerahan 5 5
5. Tingkatkan asupan
Cairan 5 5 nutrisi dan cairan yang
berbau
cukup
busuk
5 5 6. Dorong pasien untuk
Mual
istirahat cukup
5 5
Leukosit 7. Anjurkan peningkatan
mobilitas dan latihan
Keterangan:
1: Berat 8. Ajarkan pasien dan
2: cukup keluarga tentang tanda
3: sedang
4: ringan tanda infeksi
5: tidak ada 9. Ajarkan pasien dan
keluarga bagaimana cara
menghindari infeksi
10. Kolaborasi pemberian
antibiotik
IMPLEMENTASI

Tanggal Jam No Dx Implementasi Respon Paraf


Selasa, 02 22.00 1 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S: Pasien mengatakan nyeri pada perut
Januari komprehensif, meliputi lokasi, karakteristik,
2018 frekuensi, kualitas, durasi, dan faktor P: kista ovarium
presipitasi.
Q: Nyeri seperti panas

R: Pada perut bagian bawah sampai


pinggang belakang

S: Skala nyeri 5.

T: Nyeri hilang timbul

O: Pasien tampak menahan nyeri dengan


memegangi perutnya

2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari S: -


ketidaknyamanan.
O: Pasien terlihat cemas, meringis, dan
menahan nyeri yang dirasakan.
3. Memonitor TTV pasien. O: TD: 130/80mmHg N: 80 x/m, RR: 16 x/m
Suhu : 36,4oC

4. Menggunakan komunikasi terapeutik untuk


mengetahui pengalaman nyeri pasien. S: pasien mengatakan sebelumnya belum
pernah operasi. Nyeri yang sakit adalah ketika
melahirkan

5. Mengajarkan pasien untuk melakukan S: -


teknik relaksasi nafas dalam. O: Pasien kooperatif dan tampak melakukan
nafas dalam.

6. Menganjurkan pasien untuk istirahat

2 1. Menjelaskan persiapan operasi (puasa mulai O: Pasien kooperatif dan mengerti apa yang
pukul 24.00, mandi keramas gasik , dan dijelaskan
memakai baju operasi)
Tanggal Jam No Dx Implementasi Evaluasi Paraf
Rabu, 3 06.00 2 1. Memonitor vital sign O: TD 120/80, N: 88 x/ menit, RR: 18 x/m,
Januari suhu 36,2 oC
2018 2. Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur S: Pasien mengatakan menjadi mengerti apa
yang dilakukan ketika selesai operasi. Pasien
yang akan dilakukan (efek setelah operasi
menjadi lebih tenang
seperti nyeri) O: Pasien kooperatif, pasien
mendemontrasikan teknik nafas dalam yang
- Mengajarkan kepada pasien teknik
diajarkan
relaksasi nafas untuk menurunkan nyeri
setelah operasi
- Menjelaskan kepada pasien tahap-tahap
mobilisasi setelah operasi
3. mendengarkan keluhan pasien S: Pasien mengatakan sudah tidak terlalu
cemas lagi
O: Pasien tampak rileks

4. menghadirkan keluarga/orang terdekat pasien O: anak dan adik pasien menunggui pasien

Tanggal Jam No Dx Implementasi Evaluasi Paraf


Kamis, 4 16.00 3 1. Melakukan pengkajian nyeri secara S: Pasien mengatakan nyeri pada daerah yang
Januari komprehensif, meliputi lokasi, karakteristik, dioperasi (P: jika bergerak, Q: senit-
2018 frekuensi, kualitas, durasi, dan faktor senit,pegel, R: perut, S: 5, T: Hilang timbul)
presipitasi. O: Pasien tampak sangat berhati-hati ketika
bergerak dan tampak menahan sakit

O: TD: 120/70, N: 88 x/menit, RR: 20 x/m,


suhu: 36,3oC
2. Memonitor TTV pasien.
S: Pasien mengatakan sudah melakukan
teknik yang dianjurkan ketika bergerak
3. Menganjurkan pasien untuk melakukan teknik merasakan nyeri
relaksasi nafas dalam.
O: Pasien tirah baring

4. Menganjurkan pasien untuk istirahat

Kamis, 4 16.00 4 1. Memonitor tanda-gejala infeksi dan kondisi O: tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak,
Januari tidak ada panas, tidak ada rembesan atau
luka
2018 cairan yang keluar dari luka. Luka tertutup
kassa

2. Menganjurkan pasien meningkatkan asupan S: Pasien mengatakan sudah berusaha


nutrisi (meningkatkan asupan protein seperti meningkatkan asupan makanan namun makan
nasi hanya habis setengah, sayur tidak habis
telur) dan cairan yang cukup agar proses namun telur habis. Pasien juga mengatakan
penyembuhan luka berlangsung cepat akan meningkatkan asupan telur.

S: Pasien mengatakan sudah miring kanan kiri


dan sudah belajar duduk namun belum berani
untuk jalan.
3. Mengnjurkan pasien untuk meningkatkan
mobilitas dan latihan (duduk dan latihan jalan)
O: Pasien kooperatif dan mengerti apa yang
dijelaskan

4. Mengajarkan pasien dan keluarga bagaimana


cara menghindari infeksi dengan mencuci
tangan dan menjaga agar luka tetap kering
tidak lembab apalagi basah.

O: Pasien kooperatif dan mengerti apa yang


5. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang dijelaskan serta dapat menyebutkan tanda-
tanda tanda infeksi tanda infeksi

6. Menganjurkan pasien untuk istirahat cukup O: Pasien tirah baring


7. Kolaborasi pemberian antibiotik
Tanggal Jam No Dx Implementasi Evaluasi Paraf
3 1. Mengkaji nyeri secara komprehensif S: Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang
P: jika bergerak
Q: senit-senit, pegel
R: perut
S: 3
T: hilang timbul
O: Pasien tampak rileks dan tidak lagi
menahan sakit
4 1. Mengkaji luka operasi pasien O: luka tidak ada kemerahan, tidak ada
bengkak, tidak panas, tidak keluar cairan dan
tidak ada rembesan, luka bersih.

2. Menganjurkan pasien untuk mobilisasi S: Pasien mengatakan sudah belajar jalan


O: pasien sudah jalan-jalan disekitar tempat
tidur dan ke kamar mandi

3. Menganjurkan pasien untuk meningkatkan O: Pasien kooperatif dan menyimak apa yang
asupan nutrisi dan cairan agar dijelaskan
penyembuhan luka berlangsung cepat serta
menjelaskan bahwa pasien tidak terdapat
pantangan makanan apapun

4. Menganjurkan pasien agar menjaga luka S: pasien mengerti apa yang dijelaskan
tetap kering
EVALUASI

Tgl/Jam NO. DX Evaluasi Paraf


03 Januari 2018 1 S: Pasien mengatakan nyeri pada perut
P: kista ovarium
Q: Nyeri seperti panas
R: Pada perut bagian bawah sampai pinggang belakang
S: Skala nyeri 5.
T: Nyeri hilang timbul
O: Pasien tampak menahan nyeri dengan memegangi perutnya
A: Masalah belum teratasi
Indikator Awal Sekarang Target
Melaporkan 3 3 5
bahwa
nyeri
terkontrol

P:- Anjurkan pasien menggunakan teknik nafas dalam


- Kolaborasi pemberian analgesik

2 S: pasien mengatakan siap untuk melakukan operasi


O: pasien terlihat lebih tenang dan rilkes
A: masalah teratasi
Indikator Awal Target Sekarang
-mengatakan cemas 4 5 5
P: berikan support kepada pasien
4 Januari 2018 3 S: Pasien mengatakan nyeri pada daerah yang dioperasi (P: jika
bergerak, Q: senit-senit,pegel, R: perut, S: 5, T: Hilang timbul)
O: Pasien tampak sangat berhati-hati ketika bergerak dan tampak
menahan sakit, TD: 120/70, N: 88 x/menit, RR: 20 x/m, suhu: 36,3oC

A: Masalah belum teratasi


Indikator Awal Sekarang Target
Melaporkan 3 3 5
bahwa
nyeri
terkontrol
P: - kaji nyeri
- Anjurkan pasien menggunakan teknik nafas dalam
- Kolaborasi pemberian analgesik

S: -
4 O: tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada panas, tidak
ada rembesan atau cairan yang keluar dari luka. Luka tertutup kassa.
Pasien sudah miring kanan kiri dan sudah duduk namun belum jalan
A: Masalah teratasi
Indikator Awal Sekarang Akhir
Demam 5 5 5

Kemerahan 5 5 5

Cairan berbau 5 5 5
busuk
Mual 5 4 5

Leukosit 5 5 5

P: - anjurkan pasien meningkatkan intake nutrisi dan cairan


- Anjurkan pasien untuk mobilisasi jalan
- Kolaborasi pemberian antibiotik

5 Januari 2018 3 S: Pasien mengatakan nyeri pada daerah yang dioperasi sudah
berkurang (P: jika bergerak, Q: senit-senit,pegel, R: perut, S: 3, T:
Hilang timbul)
O: Pasien sudah tidak tampak kesakitan, pasien tampak rileks

A: Masalah teratasi
Indikator Awal Sekarang Target
Melaporkan 3 4 5
bahwa
nyeri
terkontrol
P:
- Anjurkan pasien menggunakan teknik nafas dalam jika kembali
merasakan nyeri
- Anjurkan pasien meminum obat sesuai aturan
- Pasien BLPL
4 S: -
O: tidak ada kemerahan, tidak ada bengkak, tidak ada panas, tidak
ada rembesan atau cairan yang keluar dari luka. Luka tertutup kassa.
Pasien sudah belajar jalan
A: Masalah teratasi
Indikator Awal Sekarang Akhir
Demam 5 5 5

Kemerahan 5 5 5

Cairan berbau 5 5 5
busuk

Mual 5 5 5

Leukosit 5 5 5

P: - anjurkan pasien meningkatkan intake nutrisi dan cairan


- Anjurkan pasien untuk menjaga agar luka tetap kering tidak
basah
- Anjurkan pasien untuk minum obat sesuai aturan
- Pasien BLPL
DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M., et al., 2013, Nursing Intervention Classification (NIC), Elsevier Mosby, USA.

Herdman, T.H. & Kamisuru, S, 2014, NANDA International nursing diagnoses: Definition & Classification, 2015-2017, Willey
Blackwell, Oxford.

Moorhead, S., et al., 2013, Nursing Outcome Classification (NOC), ElsevierMosby, USA.

Vous aimerez peut-être aussi