Vous êtes sur la page 1sur 6

IX.

Alur Percobaan
 Standarisasi larutan Na-EDTA ± 0,01 M dengan CaCl2
sebagai baku

CaCO3 p.a
− Ditimbang dengan teliti ± 0,0811 gram
− Dipindahkan ke dalam labu ukur 500
mL
− Ditambahkan air 100 mL
− Ditambahkan HCl 6 M 1:1 tetes demi
tetes sampai gelagak gas yang terjadi
berhenti
− Diencerkan dengan air sampai batas
Larutan baku CaCl2

− Dipipet 10 mL
− Dimasukkan ke dalam Erlenmeyer 300
mL
− Ditambah 5 mL larutan buffer pH 10
− Ditambah 3 tetes indikator EBT
− Dititrasi dengan larutan Na-EDTA 0,01
M

Perubahan warna dari merah


anggur ke merah biru

− Dicatat volum Na-EDTA yang


dibutuhkan
− Dihitung konsentrasi larutan Na-
EDTA
− Diulangi 3 kali percobaan
− Dihitung rata-rata konsentrasi larutan
Na-EDTA

Rata-rata konsentrasi
larutan Na-EDTA
 Menentukan kesadahan total Air PDAM
Air PDAM

− Dipipet 10 mL sampel ke dalam Erlenmeyer


− Ditambahkan 2 mL larutan buffer pH 10
− Ditambahkan 3 tetes indikator EBT
− Dititrasi dengan larutan Na-EDTA.
Perubahan warna
menjadi biru

− Dihitung kesadahan total dalam garam


CaCO3 per liter air
− Diulangi 3 kali percobaan
Rata-rata
kesadahan total air
PDAM
X. Hasil Pengamatan.

No.
Prosedur Percobaan Hasil Pengamatan Dugaan Reaksi Kesimpulan
Perc.
1 Standarisasi larutan Na-EDTA ±0,01M dengan Sebelum :  CaCO3(s) + 2HCl(aq)  Jadi konsentrasi rata-rata
CaCl2 sebagai baku − CaCO3 : Serbuk putih CaCl2(aq) + CO2(g)+ + larutan Na-EDTA = 0,0153

CaCO3 p.a
− Aquades : Tidak berwarna H2O(l) M dengan :
− HCl : Tidak berwarna M1 = 0,0153 M
 Ditimbang dengan teliti ±0,0811 gram − Larutan buffer pH 10 : Tidak M2 = 0,0153 M
 Dipindahkan kedalam labu ukur 100
berwarna M3 = 0,0153 M
mL
 Ditambahkan air 100 mL − Indikator EBT : Ungu
 Ditambahkan HCl tetes demi tetes kehitaman
hingga gelagak gas yang terjadi
berhenti − Na-EDTA : Tidak berwarna
 Diencerkan
Larutan baku CaCl2 dengan air sampai tanda Sesudah :
batas
− CaCO3 + Aquades : Putih
-Dipipet 10 mL
keruh
-Dimasukkan kedalam Erlenmeyer 300 mL
-Ditambah 5 mL larutan buffer pH 10 − CaCO3 + Aquades + HCl :
-Ditambah 3 tetes indicator EBT Jernih
-Dititrasi dengan larutan Na-EDTA 0,01M
− Larutan baku CaCl2 : Jernih,
tidak berwarna
Perubahan warna dari − Larutan baku CaCl2 + Buffer :
merah anggur menjadi Jernih, tidak berwarna
merah biru
− Larutan baku CaCl2 + Buffer +
Indikator EBT : Merah anggur
 Dicatat volume Na-EDTA yang
dibutuhkan − Larutan baku CaCl2 + Buffer +
 Dihitung konsentrasi larutan Na-EDTA Indikator EBT + dititrasi : Biru
 Diulangi 3 kali percobaan
 Dihitung rata-rata konsentrasi larutan − V1 Na-EDTA : 5,3 mL
Na-EDTA − V2 Na-EDTA : 5,3 mL
Rata-rata konsentrasi − V3 Na-EDTA : 5,3 mL
larutan Na-EDTA

2 Menentukan kesadahan total air PDAM Sebelum :  Sebelum titrasi : Jadi kesadahan Ca pada air
 Air PDAM : Tidak berwarna Ca2+ + HIn2-  CaIn- + PDAM daerah UNESA
 Larutan buffer : tidak berwarna H+ (merah anggur) Lidah Wetan sebesar : 234,6
 Indikator EBT : Ungu  Saat titrasi : ppm.
kehitaman CaIn- + H2Y2-  CaH2Y
Air PDAM  Larutan Na-EDTA : Tidak + In3+
 Dipipet 10 mL dan dimasukkan dalam berwarna  Titik akhir :
erlenmeyer
Sesudah : In3+ + H2O  HIn2- +
 Ditambah 2 mL larutan buffer pH 10
 Ditambah 3 tetes indicator EBT − Air PDAM + larutan buffer : OH- (biru)
 Dititrasi dengan larutan Na-EDTA Jernih, tidak berwarna
standart sampai larutan mulai biru(tepat
− Air PDAM + larutan buffer + Keterangan :
sampai warna merah hilang)
indicator EBT : Merah anggur  In : Indikator EBT
− Air PDAM + larutan buffer +  Y : EDTA
Perubahan warna dari
indicator EBT + dititrasi : Biru
merah anggur menjadi
merah biru − V1 Na-EDTA : 1,5 mL Kesadahan air PDAM secara
 Dicatat volume Na-EDTA yang − V2 Na-EDTA : 1,6 mL umum yakni 500 mg/L
dibutuhkan − V3 Na-EDTA : 1,5 mL (permenker RI NO
 Dihitung konsentrasi larutan Na-EDTA
 Diulangi 3 kali percobaan 492/menkes/04/2010)
 Dihitung rata-rata konsentrasi larutan
Na-EDTA

Rata-rata kesadahan
total air PDAM

Vous aimerez peut-être aussi