Vous êtes sur la page 1sur 25

PROPOSAL PROGAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGAM
PENGENDALIAN PINTU KERETA API OTOMATIS MENGGUNAKAN
PLC DAN SEMAG
(Studi Kasus : Palang pintu kereta api jl. Jaksa Agung Suprapt, Lamongan)

BIDANG KEGIATAN
PKM KARSA CIPTA

Diusulkan oleh:
Achmad Katon Suluh Pambagio 153700077 Angkatan Tahun 2015
Hudha Kurniawan 153700060 Angkatan Tahun 2015
Muhamad Shobirin 153700075 Angkatan Tahun 2015

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA


SURABAYA
2017
ii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB 1: PENDAHULUAN ....................................................................... 1


1.1 Latar Belakang .......................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan ....................................................................................... 2
1.4 Manfaat ..................................................................................... 2

BAB 2: TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 2


2.1 Trasportasi....... ......................................................................... 2
2.2 Rell Kereta Api...................................... ................................... 3
2.3 Stasiun................. ..................................................................... 4
2.4 Sensor Magnet.... ...................................................................... 4
2.5 PLC (Progam Logic Controler)................................................. 5
2.6 Motor Listrik ............................................................................ 6
2.7 Transportasi Kereta Api............................................................ 6

BAB 3 : METODE PENELITIAN.......................................................... 7


3.1 Bahan Penelitian....................................................................... 7
3.2 Alat Penelitian.......................................................................... 7
3.3 Cara Kerja ............................................................................... 8
3.4 Desain alur system kerja alat................................................... 8

BAB 4 : BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN.................................... 9


4.1 Jadwal Kegiatan...................................................................... 9
4.2 Anggaran Biaya...................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 10


LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing ................
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ..............................................
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .....
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti ...........................................
Lampiran 5. Gambar Teknologi................................................................

iii
BAB I . PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Transportasi darat mulai dikembangkan dengan teknologi penggerak
(sarana) sederhana berupa roda, yang selanjutnya dihasilkan beberapa tipe
dan ukuran. Sejalan dengan perkembangan teknologi automotif, metal,
elektronik dan informatika, manusia berhasil memanfaatkan sumber daya
alam yang tersedia untuk menciptakan berbagai jenis moda angkutan dan
lokomotif. Transportasi merupakan salah satu permasalahan utama di
Indonesia yang mempunyai daerah yang luas dengan jumlah penduduk
yang sangat besar. Penggunaan Kereta Api (KA) sebagai alat transportasi
sangat menggembirakan, namun dalam praktiknya masih banyak ditemui
berbagai permasalahan berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan
penumpang. Perkeretaapian merupakan angkutan yang ramah lingkungan,
dengan emisi gas buang kecil dan pengembangan teknologi kereta berbasis
energi listrik, memungkinan sebagai moda angkutan yang mampu
menjawab masalah lingkungan hidup manusia di masa yang akan datang
(UU No.23, 2007).
Dengan melihat banyaknya khasus kecelakaan yang di sebabkan oleh
palang pintu kerata api yang terbuka kami membuat sebuah alat yang dapat
mengurangi kecelakaan yang di sebabkan oleh palang pintu yang terbuka.
Setiap tahun korban kecelakaan makin meningkat angka kecelakaan di
perlintasan Kereta Api (KA) mengalami meningkat dibanding tahun lalu.
Begitu pula korban tewas akibat kecerobohan menerobos palang pintu juga
meningkat. Kecelakaan di perlintasan selama tahun 2015 mencapai 23
kasus dan 2014 hanya 15 kasus. Jumlah kasus ini mengalami tren kenaikan
21,05 persen. Korban tewas dalam kecelakaan mencapai 15 orang dan
tahun 2014 sebanyak 13 orang atau trennya naik 15,38 persen.
Masyarakat khusunya yang berada di pelosok pelosok desa sangat
mengeluh apabila melewati rel kereta yang tidak ada palang pintu dan
penjaganya, hal tersebut sangat berbahaya mengingat laju kereta api yang
sangat cepat. Dan juga banyak sekali korban kecelakaan yang di sebabkan
oleh palang pinti kereta api yang tidak ada penjaganya. Tujuan pembuatan
alat ini ialah untuk pengenalan kepada masyarakat yang berada di pelosok
pelosok desa khusunya bahwa dengan menggunakan alat kontrol otomatis
ini dapat mengurangi kekhawatiran warga sekitar dan dapat mengurangi
korban kecelakaan yang di sebabkan oleh palng pintu kereta api yang tidak
rada penjaganya. Perkembangan perkeretaapian terus berjalan termasuk
dalam rancang bangun, teknologi komunikasi dan informasi, dan teknologi
bahan. Hal ini membawa pula perkembangan sarana dan prasarana kereta
api, misalnya kereta api super cepat, kereta api monorail (dengan satu rel),
kereta api levitasi magnetik (maglev), kereta api pengangkut berat. Istilah

1
kereta api hingga saat ini masih tetap digunakan, meskipun kereta api
sekarang sudah modern dan tidak lagi menggunakan bahan bakar berupa
batu bara atau kayu yang mengeluarkan api dari cerobong asap.

Alat kontrol otomatis ini merupakan sebuah alat yang terdiri dari rangkaian
elektronika dengan pemanfaatan PLC dan SENSOR MAGNET sebagai
system kontrolnya dan menggunakan motor sebagai alat penggeraknya.
Alat ini dapat membuka dan menutup secara otomatis jika kereta api sudah
mendekati palang pintu dengan jarak yang sudah di tentukan tanpa
penjaga. Dengan adanya alat ini dapat mengurangi korban kecelakaan yg
di karenakan palang pintu kerata api yang tidak ada penjaganya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mengembangkan rancangan palang pintu kereta api dengan


alat kontrol otomatis.

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan yang di ingin dicapai dalam penulisan ini yaitu:
1. Mengembangkan ide/rancangan palang pintu kereta api.
2. Merubah sistem palang pintu kereta api manual menjadi otomatis.
1.4 Luaran yang diharapkan
Peneliti ining memiliki luaran yang di tuju yaitu:
1. Dapat bermanfaat untuk pihak yang terkait kontribusi nyata.
2. Meningkatkan kreatifitas mahasiswa untuk berinofasi dan
pengembangan bidang OTOMASI.
3. Artikel ilmiah yang di publikasikan pada skala nasional.
4. Berpotensi HAKI.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Menumbuh kembangkan daya kretifitas mahasiswa. Khususnya
mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
2. Menumbuh kembangkan daya kretifitas dan inovasi mahasiswa.
Khususnya mahasiswa Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Transportasi
Pengertian transportasi menurut Morlok (1978) dalam jurnal Aang
Gunawan (2016) adalah kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu
dari satu tempat ke tempat lain. Menurut Miro (2005) dalam jurnal Agus
Prasetyo (2016) adalah transportasi dapat diartikan usaha memindahkan,
mengerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu

2
tempat ke tempat lain, di mana di tempat lain ini objek tersebut lebih
bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Sedangkan
menurut Nasution (2008) dalam jurnal Aang Gunawan (2016) adalah
sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat
tujuan.. Secara umum dapat diambil kesimpulan transportasi adalah suatu
kegiatan memindahkan sesuatu (orang dan/atau barang dari suatu tempat
ke tempat lain, baik dengan atau tanpa sarana).

2.2 Rel Kereta Api


Definisi Jalan Rel Peraturan Menteri Perhubungan nomor 60 Tahun 2012
menjelaskan bahwa jalan rel merupakan satu kesatuan konstruksi yang
terbuat dari baja, beton atau konstruksi lain yang terletak di permukaan, di
bawah dan di atas tanah atau bergantung beserta perangkatnya yang
fungsinya mengarahkan jalannya kereta api. Secara teknis diartikan bahwa
konstruksi jalan rel tersebut harus dapat dilalui oleh kereta api dengan
aman dan nyaman selama umur konstruksinya. Selain itu rel juga
mempunyai fungsi sebagai pijakan mengelindingnya roda kereta api dan
meneruskan beban dari roda kereta api kepada bantalan. Kereta api adalah
sarana transportasi berupa kendaraan tenaga uap atau listrik yang terdiri
atas rangkaian gerbong yang ditarik oleh lokomoti dan berjalan di atas rel
atau rentangan baja. Dan menurut Peraturan Menteri Perhubungan No. 32
Tahun 2011, Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak,
baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian
lainnya yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan
perjalanan kereta api. Kereta api dibagi dalam berbagai macam, yaitu :

a. Kereta api penumpang


b. Kereta api barang
c. Kereta api campuran
d. Kereta api kerja
e. Kereta api pertolongan

jalur rel kereta api merupakan jalur yang terdiri atas rangkaian petak jalan
rel yang meliputi ruang manfaat jalur kereta api, ruang milik jalur kereta
api dan ruang pengawasan jalur kereta api termasuk bagian atas dan
bawahnya yang diperuntukan bagi lalu lintas kereta api.
Konstruksi jalan rel merupakan suatu sistem struktur yang menghimpun
komponen-komponennya seperti rel, bantalan, penambat dan lapisan
fondasi serta tanah dasar secara terpadu dan disusun dalam sistem
konstruksi dan analisis tertentu untuk dapat dilalui kereta api secara aman
dan nyaman. Secara umum jalan rel terbentuk dari dua batang rel baja yang
diletakan diatas balok-balok.

3
melintang. Balok-balok
melintang inilah yang
disebut dengan bantalan.
Agar rel tetap pada
kedudukannya maka rel
tersebut ditambatkan pada

bantalan dengan
menggunakan penambat
rel. Dengan susunan dan
tambatan yang demikian
maka susunan dan
Universitas Sumatera
Utara struktur jalan rel,
bantalan, rel akan menjadi
suatu penambat susunan
rangka yang kokoh.
Rangka yang kokoh

membentuk jalur yang disebut dengan sepur (track) yang diletakan diatas
suatu alas yang disebut dengan balas (ballast). Struktur bagian bawah balas
terdapat lapisan kerikil dan lapisan tanah dasar (subgrade) yang berfungsi
sebagai penyaluran beban kereta api yang melintas.

2.3 Stasiun

Stasiun adalah tempat kereta api berangkat atau berhenti untuk melayani naik
danturunnya penumpang dan bongkar muat barang. Selain itu, stasiun juga
berfungsi sebagai tempat pengendali dan pengatur lalu lintas kereta api.
Stasiun yang besar sering pula menjadi tempat perawatan dan menaik
turunkan penupang kereta dan lokomotif. Selama dalam perjalanan
kereta api melewati banyak stasiun tapi tidak disinggahi, stasiun-stasiun
ini berfungsi untuk memberi sinyal kepada penjaga palang pintu kereta api
untuk menutup agar di perlintasan kereta api tertutup untuk melintasi.
2.4 Sensor Magnet

Alat otomatis ini bekerja dengan memanfaatkan sensor magnet sebagai


media pendeteksi alat ini biasa disebut juga Relai Buluh adalah Alat yang
akan terpengaruh Medan Magnet dan akan memberikan perubahan kondisi
pada keluaran, seperti layaknya saklar dua kondisi (on/off) yang
digerakkan oleh adanya medan magnet disekitarnya. Biasanya sensor ini
dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan bebas dari debu,
kelembapan, asap maupun uap. Cara kerja alat ini adalah sensor akan

4
bekerja ketika jenis konduktor berada/mempengaruhi keberadaan medan
magnet sehingga magent dapat tertarik atau tertolak sesuai pengaruh yang
diberikan.

Gambar 2.1 Magnetic Field Sensor


2.5 PLC (Program Logic Controler)

Plc adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly)


yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan
yang beraneka ragam. Definisi Programmable Logic Controller menurut
Capiel (1982) dalam jurnal Andi mulya Rusdi (2015) adalah : sistem
elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di
lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat
diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan,
perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin
atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog.

Gambar 2.2 Program Logic Controler

2.6 Motor listrik


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, megubah energi mekanik menjadi
energi listrik disebuk generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan
pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan

5
penyedot debu. Motor Listrik yang umum di gunakan di dunia industri adalah
motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA.
Motor asinkron IEC berbasis metrik (milimeter), sedangkan motor listrik
NEMA berbasis imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam
horsepower (hp) maupun kilo watt (kW).

Gambar 2.3 Generator Listrik

2.7 Transportasi Kereta Api

Sistem transportasi di Indonesia saat ini didominasi oleh transportasi


melalui jalan raya, sedang-kan sebuah sistem transportasi untuk masa
depan yang efisien dan sehat dari segi lingkungan hidup harus lebih
banyak mengandalkan kereta api. Untuk mewujudkannya, mulai sekarang
para pembuat kebijakan perlu mengambil langkah-langkah yang tepat.
(Suyono Dikun). Menurut Marrus (2002:31) dalam jurnal Aries (2013)
strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut
dapat dicapai. Selanjutnya Freddy Rangkuti (2009) dalam jurnal
Muchammad Iqbal (2016) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau
rencana yang 6 mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-
kebijakan dan rangkaian tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu
kesatuan yang utuh. Strategi diformulasikan dengan baik akan membantu
penyusunan dan pengalokasian sumber daya yang dimiliki perusahaan
menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik
disusun berdasarkan kemampuan internal dan kelemahan perusahaan,
antisipasi perubahan dalam lingkungan. Setiap perusahaan atau organisasi,
khususnya jasa, bertujuan untuk memberikan pelayanan yang baik bagi
pelanggannya.

Oleh karena itu, setiap strategi perusahaan atau organisasi harus diarahkan
bagi para pelanggan. Hal ini seperti yang dijelaskan Hamel dan Prahalad
(1995:31) dalam jurnal Muchammad Iqbal (2016) “bahwa strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan

6
terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa
yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan”. Dengan demikian,
strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan
dimulai dari apa yang terjadi. Misalnya strategi itu mungkin mengarahkan
organisasi itu ke arah pengurangan biaya, perbaikan kualitas, dan
memperluas pasar. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan
perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core
competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis
yang dilakukan. Permasalahan transportasi tidak hanya terbatas pada
terbatasnya prasarana transportasi yang ada, namun sudah merambah
kepada aspek- aspek lainnya, seperti pendapatan rendah, urbanisasi yang
cepat, terbatasnya sumber daya, khususnya dana, kualitas dan kuantitas
data yang berkaitan dengan transportasi, kualitas sumber daya manusia,
disiplin yang rendah, dan lemahnya perencanaan dan pengendalian,
sehingga aspek-aspek tersebut memperparah masalah transportasi.

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Bahan Penelitian

Bahan penelitian menggunakan data data palang rel terbuka dari PT. KAI
guna melihat berapa banyak Korban akibat palang rel terbuka di setiap
tahunya, survey lokasi yang akan di gunaakan untuk penelitian untuk
melihat alat dan bahan apa saja yang akan di gunakan untuk perakitan
ditempat.

3.2 Alat Penelitian

Pada penelitian ini kami menggunaka PLC (Program Logic Controler)


sebagai pengendali control, motor sebagai penggerak, sensor magnet
sebagai pendeteksi objek dan komponen komponen pendukung lainya.

3.3 Cara kerja

 Mulai
 Kereta api melewati sensor yang telah diletakan pada posisinya
 Sensor bekerja memerintahkan PLC
 Kontrol PLC bekerja menjalankan motor listrik
 Lalu motor listrik berjalan menggerakan palang pintu
 Palang pintu menutup
 Kereta api lewat dan melewati sensor yang telah di tempatkan di posisinya

7
 Lalu sensor bekerja memrintahkan PLC kembali
 PLC bekerja memerintahkan motor listrik untuk membuka palang pintu
 Motor listrik bekerja dan palang pintu terbuka
 Selesai

3.4 Desain alur system kerja alat

SENSOR MAGNET

CONTROL PLC

Motor listrik Palang pintu

Flochat Alur Kerja Alat

melewati
start sensor bekerja input PLC
sensor

Kereta
Palang pintu motor listrik
Input PLC melewati
menutup bekerja
sensor

Motor listrik Palang Pintu


FINIS
bekerja Terbuka

8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Dana

No Jumlah Pengeluaran Biaya (Rp)


1 Peralatan Penunjang Rp. 900.000,-
2 Bahan Habis Pakai Rp 9.065.000,-
3 Perjalanan Rp 300.000
4 Lain-lain administrasi, publikasi, seminar, laporan Rp.800.000,-
Jumlah Rp 11.065.000

4.1 Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Bulan Ke-1 Bulan Ke-2 Bulan Ke-3


1 Survei Lokasi
2 Pembelian
Bahan
3 Simulasi
Peragkat
4 Instalasi
Perangkat
5 Uji Coba
6 Evaluasi
7 Pembuatan
Laporan

9
DAFTAR PUSTAKA

Controller. Festo Didactic Edisi 4. 1994. 6. Suherman. Progammable Logic.


Control, (PLC). Graha Ilmu. Yogyakarta. Edisi Pertama. 2005
CX Programmer User Manual ver. 2.1
Omron, PLC Basic Training Manual, 2002. 5. R. Ackerman. Progammable
Logic
Enslikopedia Bebas, Wikipedia Kereta Api.
Marrus (2002:31) Trasnpotasi Kereta Api dalam jurnal Aries (2013)

10
ii
ii
1.1 Biodata Anggota Peneliti 2

A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Muhammad Shobirin
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi Teknik Industri
4. NIM/NIDN 153700075
5. Tempat dan Tanggal Lahir Gresik, 21 November 1996
6. E-mail m.shobirin21@yahoo.com
7. Nomor Telepon/HP 085655181973
B. Riwayat Pendidikan
SD/MI SMP/MTs SMA/MA/SMK
Nama Institusi MIM NU MTs. Assa’adah I SMA Assa’adah
Assa’adah Sampurnan Bungah Sampurnan
Sampurnan Bungah Bungah
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2003-2009 2009-2012 2012-2015
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Judul Artikel Waktu dan Tempat
Ilmiah / Seminar
1. - - -
D. Penghargaan Dalam 10 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah, Asosiasi atau Institusi
lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Beasiswa Berprestasi BJTI 2008
2. Juara 2 Futsal Kab.Gresik- PSSI Gresik 2009
Lamongan-Surabaya
3. Juara 3 Futsal Kab.Gresik- PSSI Gresik 2012
Lamongan
4. Beasiswa Berprestasi BJTI 2013
5. Beasiswa Berprestasi BJTI 2013
6. Juara 1 Futsal Kab.Gresik- STT Qomaruddin 2014
Lamongan
7. Beasiswa Berprestasi BJTI 2015
8. Juara 3 Futsal Kab.Gresik- PSSI Gresik 2015
Lamongan
9. Juara 3 Futsal Kab.Gresik- PSSI Lamongan 2015
Lamongan

ii
ii
BIODATA DOSEN PEMBIMBING
A. IDENTITAS DIRI
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Muhamad Abdul Jumali, ST., MT.
2 Jenis Kelamin Laki – laki
3 Program Studi Teknik Industri
4 NIDN 0725078001
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 25 Juli 1980
6 E-mail m_abdul_jumali@ymail.com
7 Nomor Telepon / HP 08123152991

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
S1 S2 S3
Nama Institusi Universitas Institut Teknologi
Muhammadiyah Sepuluh Nopember
Sidoarjo Surabaya
Jurusan Teknik Industri Teknik Industri
Tahun Masuk - Lulus 2004-2008 2011-2013

C. PEMAKALAH SEMINAR ILMIAH


No Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Waktu dan Tempat
1 The 2nd International Symposium of The Effect of Pumice 11-12 Nopember 2017
Public Helath Surabaya. Stone Universitas Air
“Achieving SDGs In South East Media In Reduce Langga
Asia : Challenging and Tackling of Pollutant Suarabaya
Tropical Health Problem Load In Greywater By
Using Anaerobic
Biofilter
2 Seminar Nasional Dan Workshop Model Kompetensi
Teknik Industri 2016, Universitas Kewirausahaan
Pembangunan Nasional “Veteran” Dengan Pendekatan
Surabaya Perilaku Pada
Mahasiswa Program
Studi Teknik Industri
Universitas PGRI Adi
Buana Surabaya
3 Seminar Nasional Industrialisasi Capacity Building :
Madura 2014, Universitas trunojoyo Upaya Startegis
Madura (SNIRA 2014). Memenangkan Daya
Saing pada Industri
Kecil Sepatu dan Tas
4 Seminar Nasional Terpadu Keilmuan Hubungan Perilaku
Teknik Industri 2013, Universitas Tenaga Kerja dan
Brawijaya, Malang (SATELIT 2013) Faktor Pekerjaan
dengan Kecelakaan
Kerja
D. PENGHARGAAN / PIAGAM
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertangungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
pengajuan sebagai dosen pembimbing PKM non GT.

Surabaya, 21 Nopember 2017

Muhamad Abdul Jumali, ST., MT.


NIDN : 0725078001
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

Tabel 1. Peralatan Penunjang PKM-KC


Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Sewa Memakai Alat- 3 300.000 900.000
Perkakas alat untuk
penunjang
proges
SUB TOTAL 900.000

Tabel 2. Bahan habis Pakai PKM-KC


No Barang Banyaknya Harga Jumlah Keterangan
1 Kabel Control 2 roll 150.000 300.000 Eterna NYA 1 x 1.5
2 Kabel daya 3 roll 900.000 2.700.000 Eterna NYM 4 x 4
3 Sensor magnet 2pcs 200.000 400.000
4 PLC 1 buah 2.500.000 2.500.00 Omron CP1E E20DR-A
5 Kabel skun 2box 50.000 50.000 Merk SC
6 Kabel dark 2 lonjor 35.000 70.000
7 kabel tise 2 plastik 30.000 60.000
8 Motor listrik 1 buah 2.200.000 2.200.000
9 Terminal Kabel 2 buah 15.000 30.000
10 push button 3 buah 15.000 45.000
11 Lampu panel 3 buah 20.000 60.000
12 Box panel 1 buah 650.000 650.00 50 x 40 x 20
TOTAL ANGGARAN 9.065.000

Tabel 3. Perjalanan PKM-KC


Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (orang) (Rp)
Survey lokasi 3 100.000 300.000
SUB TOTAL 300.000
Tabel 4. Lain-lain PKM-KC
Material Justifikasi Kuantitas Harga Satuan Jumlah (Rp)
Pemakaian (Rp)
Seminar Publikasi 2 200.000 400.000
Kotak P3K Pertolongan 1 400.000 400.000
+ Obat Pertama pada
kecelakaan
Kerja
SUB TOTAL 800.000

Total Keseluruan
= SUB TOTAL ( Peralatan penunjang + Bahan Pakai + perjalanan + Lain-lain)
= SUB TOTAL Rp ( 900.000 + 9.065.000+ 300.000 + 800.000)
= Rp 11.065.000
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

No. Nama / Progam Bidang Alokasi Uraian Tugas


Nim Studi Ilmu waktu
(jam/minggu)
1. Achmad Teknologi Teknik 15 jam per Ketua Peneliti:
Katon Suluh Industri Industri minggu Menentukan
Pambagio pembagian
153700077 tugas antar
anggota
kelompok,
menyusun
materi apa saja
yang perlu
dikaji dan
dijadikan
sebagai bahan
referensi
2. Hudha Teknologi Teknik 15 jam per Anggota:
Kurniawan Industri Industri minggu Membantu
153700060 mencari data
dan sumber
informasi, dan
memberikan
tambahan
kajian pribadi
untuk gagasan
serta
membantu
analisis
Muhamad
3 Shobirin Teknologi Teknik 15 jam per Anggota:
Industri Industri minggu Membantu
153700075 mencari data
dan sumber
informasi, dan
memberikan
tambahan
kajian pribadi
untuk gagasan
serta
menentukan
desain kreatif
Lampiran 4. Surat Peryataan Ketua
Lampiran 5. Gambar Teknologi

Gambar 1 . Sensor mendeteksi obyek saat di lewati kereta api.

Gambar 2. Palang pintu kereta api bekerja saat plc sudah di kontak.

Vous aimerez peut-être aussi