Vous êtes sur la page 1sur 10

Vaksin melindungi resiko dari agen pathogen dengan meningkatkan

kekebalan-kekebalan terhadap infeksi. Vaksin yang disuntikkan atau oral


menginduksi inang menghasilkan antibody terhadap organisme penyebab
penyakit. Cacar adalah penyakit yang mematikan dengan tingkat kematian yang
tinggi. James Phipps menemukan prinsip vaksinasi. Dengan vaksinasi, antibiotic
dan tindakan kesehatan masyarakat yang efektif penyakit dapat dikendalikan.

Di Negara maju masih banyak orang-orang mengandalkan pengobatan


tradisional dari pada pengobatan modern. Agen infeksi secara tradisional ditanam
dalam kultur, dimurnikan, dilumpuhkan atau dilemahkan dengan menghilangkan
kemampuan untuk membangkitkan respon kekebalan untuk melawan virus yang
menular.

- Tidak semua agen infeksi dapat dikultur


- Produksi virus hewan dan manusia memerlukan sel hewanu yang mahal.
- Tindakan pencegahan keamanan yang efektif diperlukan untuk
memastikan petugas lab dan produksi tidak terkena agen patogenik
- Sekumpulan paksin tidak dapat dibunuh selama produksi dapat
menghasilkan organisme ganas dan tidak sengaja menyebarkan penyakit.
- Strain perlu dilemahkan
- Tidak semua penyakit dapat dicegah menggunakan vaksin tradisional.
- Sebagian besar vaksin memiliki vaksin memiliki masa simpan terbatas dan
memerlukan pendingin untuk mempretahankan potensi.

Ketersediaan kloning gen telah memungkinkan para peneliti untuk merenungkan


berbagai strategi pengembangan vaksin. gen virulensi dapat dihapus dari agen
infeksius yang mempertahankan kemampuan untuk merangsang respons
imunologis. Vaksin pertama yang diproduksi dengan teknik DNA rekombinan
adalah untuk penyakit hewan, seperti penyakit kaki dan mulut, rabies, dan
gerusan, penyakit diare pada babi dan ternak.

sangat sedikit vaksin berbasis DNA rekombinan yang telah dikembangkan.


Pertama, sementara ada 25 produsen vaksin utama di seluruh dunia pada tahun
1970, pada tahun 2005 hanya ada 5. Kedua, vaksin saat ini dipandang sebagai
"hampir komoditas", dengan sedikit dorongan finansial untuk mengembangkan
vaksin baru; Pada tahun 2005, pasar di seluruh dunia untuk vaksin pencegahan
sekitar $ 8 miliar. Ketiga, AS. pemerintah adalah pembeli utama vaksin, memaksa
diskon Harga dan dengan demikian mengurangi potensi keuntungan. Keempat,
pada tahun 1980 di Amerika Serikat, "praktik manufaktur yang baik
diperkenalkan ke dalam produksi vaksin, yang menyebabkan biaya produksi
meningkat secara dramatis. Kelima, transisi dari proses pemberian vaksin yang
lebih tinggi ke proses yang lebih baru mahal dan memakan waktu (tidak termasuk
percobaan makan malam) , sehingga lebih baik untuk terus menggunakan
teknologi yang lebih mapan.

vaksin umumnya terdiri dari bentuk terbunuh atau dilemahkan dari keseluruhan
agen patogen. Antibodi yang dihasilkan oleh vaksin ini memulai respons
kekebalan terhadap inaktivasi (menetralisir organisme patogen dengan mengikat
protein di permukaan luar agen. Jadi, apakah vaksin perlu mengandung
keseluruhan organisme, atau bagian organisme patogen tertentu cukup
mengakibatkan virus, telah ditunjukkan bahwa protein virus permukaan luar yang
dimurnikan, protein kapsid atau amplop.

Disease Foot-and-mouth di sease virus (FMDV memiliki dampak buruk pada


ternak dan babi dan sangat ganas, namun untuk sebagian besar, mungkin saja
untuk menjaga efek negatif virus seminimal mungkin dengan menggunakan form
alin-killed formulasi FMDV sebagai vaksin.

Cholera

Bakteri Vibrio cholera adalah agen penyebab dari penyakit kolera,


berkoloni di usus halus dan mengeluarkan sejumlah toksin yaitu hexamerik
toksin. Protein ini terdiri atas satu subunit yaitu subunit A yang mengaktivasi
ADP ribosilasi dan merangsang adenylate cyclase, dan 5 subunit B identik yang
berikatan dengan resptor pada sel mukosa usus halus. Dua fungsi utama subunit A
yaitu A1 peptida yang mengandung aktivitastoksin dan A2 peptida yang
menggabungkan subunit A dengan subunit B. Hingga beberapa tahun lalu vaksin
kolera secara tradisional mengandung phenol. Vaksin ini hanya bertahan sekitar
3-6 bulan. Sekarang vaksin kolera dibuat dari bakeri V.cholera yang dilemahkan
seperti strain V. cholera inaba, strain klasik Ogawa, strain Inaba El Tor,
rekombinan toksin kolera subunit B.

SARS
Terjadi pada tahun 2003 di beberapa kota besar seperi Hongkong,
Singapura dan Toronto. SAR adalah penyakit sindrom pernafasan akut, pertama
kali terjadi di provinsi RRC pada bulan November 2002 dan menyebar cepat
lewat udara ke 29 negara di lima benua. SAR disebabkan oleh virus Corona.
Virus SAR mengandung genom RNA yang beruntai tunggal. Protein spike
berpotensi untuk dikembangkan menjadi vaksin, karena fragmen protein spike
mudah disintesis dan dimurnikan, serta menghasilkan respon kekebalan yang kuat
pada hewan coba tiukus.

Staphylococcus aureus
Bakteri S. aureus merupakan bakteri gram positif penyebab utma infeksi
di rumah sakit. Bakteri ini memproduksi toksin berpori yang menyebabkan infeksi
pada aliran darah, pernafasan bagian atas, kulit dan resistensi antibiotik.
Pengobatan bakteri S. aureus dengan mengembangkan vaksin yang berasal dari
S. aureus yang dilemahkan atau dimatikan. Sekarang telah dkembangkan vaksin
S. aureus yang dikombinasikan dengan beberapa antigen bakteri lain, seperti
tetravalent vaksin, yang efektif melawan 5 isolat S.aureus yang berbeda.

Human Papillomavirus
Virus ini penyebab penyakit seksual. Human papillomavirus dapat
berkembang menjadi kanker serviks. Jenis human papillomavirus tipe 16
penyebab sekitar 50% kanker serviks, jadi dibuat vaksin human pappilomavirus
dari tipe 16, sehingga secara signifikan dapat menguragi kejadian kanker serviks.
Tahun 2006, perusahaan obat di amerika membuat vaksin dari human
pappilomavirus dari tipe 6,11,16 dan 18 untuk melindungi wanita dari kanker
serviks dengan nama Gardasil. Vaksin ini mengandung partikel seperti virus yang
berasal dari lapisan kapsid (L1) protein yang terdiri atas 4 tipe human
pappilomavirus, dikloning dan direkombinasikan dengan Saccharomyces
cerevisiae. Kemudian dimurnikan dan membentuk vaksin quadrivalen.

Peptida Vaksin
Suatu peptide pendek yang mirip dengan antigen determinan dapat dijadikan
sebagai vaksin (peptide vaksin). Namun penggunakan peptide vaksin harus
memperhatikan hal berikut:
 Harus efektif, suati epitope harus terdiri atas rangkaian asam amino
kontinyu, yang tidak selalu terjadi secara alami
 Peptide harus sama seperti epitope dalam partikel virus utuh.
 Suatu epitope tungga tidak boleh bersifat imunogenik.

Penyakit Kaki dan Mulut

Vaksin FMD Vp1 digunakan pada kelinci percobaan untuk menanggulangi


penyakit kaki dan mulut pada hewan ternak.

Malaria
Berasal dari genus Plasmodium, 5 spesies di antaranya merupakan
penyebab penyakit malaria pada manusia. Siklus hidup plasmodium sangat
kompleks . Awalnya dari sporozoits yang berasal dari air liur nyamuk betina
yang menggigit manusia dan masuk dalam aliran darah, atau system lymphatic
kemudian bermigrasi ke dalam hati dan menyerang sel hati. Parasit kemudian
keluar dari merosom yang mengandung ratusan merozoit. Merosom kemudian
masuk ke dalam kapiler paru dan perlahan hancur setelah melepaskan merozoit.
Meozoit menyerang sel darah merah, di mana parasite membelah beberapa kali
untuk menghasilkan merozoit baru, kemudian berpindah menyerang sel darah
merah yang lain. Bentuk dewasa parasite ini adalah gametosit., yang mana bila
darah yang terinfeksi diisap kembali oleh nyamauk maka gametosit kemudian
akan berkembang menjadi sporozoit baru dan siap diltularkan oleh nyamuk ke
individu lain. Vaksin malaria dibuat dengan mensintesis protein 3 dengan
merozoit.

Imunisasi Genetik: Vaksin DNA

Vaksin DNA merupakan salah satu jenis vaksin yang terbuat dari gen yang
mengkode protein antigenik yang di transfer ke dalam sel hewan target, tempat
antigen disintesis. Salah satu ciri dari imunisasi genetik adalah biayanya yang
relatif mahal dan tidak memakan waktu untuk memurnikan antigen .

Keuntungan penggunaan imunisasi genetik selain tidak memerlukan


pemurnian protein antigen adalah dapat memicu respon protein yang dikode pada
plasmid dan tidak menyerang plasmid itu sendiri. Selain itu, ketika plasmid DNA
dimasukan ke dalam sistem mamalia, hanya gen yang dibawah kontrol dari sinyal
regulasi eukariotik yang akan tertranskripsi dan tertranslasi. Gen resisten
antibiotik menjaga plasmid pada E. Coli agar tidak tertranskripsi atau tertranslasi,
dan vektor yang sama dapat digunakan untuk transfer protein yang berbeda pada
waktu yang sama, atau penggunaan dari gene yang sama dapat diulang beberapa
kali.

Keuntungan lain dari imunisasi genetik dibandingkan vaksin konvensional


antara lain: tidak memerlukan pemanenan agen yang berbahaya, tidak
memanfaatkan virus dan strain bakteri sehingga tidak memungkinkan bagi strain
yang dilemahkan untuk kembali bersifat virulence/beracun, tidak menggunakan
organisme apa pun sehingga organisme yang dilemahkan yang menjadi penyebab
banyak penyakit tidak menjadi masalah, pendekatan tidak terlepas dari apakah
mikroorganisme tersebut sulit ditmbuhkan atau dilemahkan, biaya produksi murh
karena protein tidak perlu dihasilkan atau pun dimurnikan, penyimpanan vaksim
murh karena memanfaatkan sifat DNA yang stabil, dan satu plasmid dapat
mengkode beberapa antigen / vaksin, atau beberap digabungkan dan plasmid
dapat digabungkan dan diolah pada waktu bersamaan.

Efek samping dari penggunaan DNA senagai vaksin belum diketahui,


mungkin saja dapat memberikan efek yang tidak diinginkan pada genom dari sel
inang, seperti kemungkinan terganggunya gen penting. Namun, resiko tersebut
dinilai sangat rendah dapat terjadi. Penggunaan vaksin ini hanya seperti DNA
yang ada pada jangka waktu pendek sebagai elemen ekstrakromosomal yang tidak
tereplikasi sebelum terdegradasi.

Saat ini kebanyakan vaksin DNA diberikan melalui injeksi intramuskular


atau intradermal. Meskipun vaksin tersebut dapat menimbulkan respon imun yang
kuat, vaksin DNA tidak dapat memberikan efek imunitas pada daerah mukosal.
Imunitas mukosal dapat mencegah patgen yang hendak masuk ke dalam tubuh.

DNA vaksin yang dirancang untuk pemberian permukaan mukosal


memiliki prinsip yang sama dengan yang diberikan dengan injeksi intramuskular
dan intradermal. Untuk meningkatkan serapan plasmid dan menurunkan
subsekuen yang terdegradasi, beberapa metode formulasi DNA telah diuji.
Contohnya adalah kationik liposom yang digunakan untuk menghantarkan DNA
ke saluran pernapasan.

Beberapa keterbatasan plasmid sebagai bahan dasar pembuatan vaksina


dalah: memerlukan promotor yang kuat yang berfungsi secara in vivo yang secara
selektif menyalin DNA, ekspresi gen asing yang rendah dari penggunaan kodon
yang berbeda antara gen yang dikenal dan hewan yang akan diinokulasikan, serta
keberadaan gen penanda genetic resisten antibiotic pada plasmid vector. Untuk
menghindari penggunaan gen penanda genetic resisten antibiotic, penelitian telah
mengemangkan sebuah seris Minimalistic Immunogenically Defined Gene
Expression “MIDGE”.

Karies Gigi
Penyebab utam karies gigi (kerusakan gigi) adalah bakteri aneorob gram
positif, seperti Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinus. Organisme ini
merusak permukaan gigi dan metobolisme sukrosa untuk menghasilkan asam
laktat, menyebabkan enamel gigi rentan terhadap pembusukan. Sukrosa yang
digunakan oleh bakteri untuk menghasilkan polisakarida yang kental, ekstrak
seluler, yang akan menempel pada permukaan gigi untuk membentuk plak.
Kominasi dari asam dan plak dapat menyebabkan kerusakan gigi.
Sebuah Vaksin DNA dirancang untuk mencegah karies gigitermasuk urutan
pengkodean rantai peptida kaya alanin dan prolin, juga doman terminal dari
Streprococcus glucosy / transferase. Oleh karena itu, vaksin ini dikodekan dua
peptida terpisah yang keduanya memfaslitasi sel Streptococcus yang mengikat
permukaan gigi. Penggunaan kedua peptida ini dapat memperkuat respon
kekebalan dan meningkatkan efektivitas vaksin. Penggunaan vaksin pada kelinci
menunjukkan respon imum sistematik dan mukosa yang menunjukkan vaksin
DNA ini dapat melwan karies gigi.

Vaksin yang dilemahkan


Pada beberapa karies, manipulasi genetic dapat digunakan untuk
membangun organisme hasil modifikasi (bakteri/virus) yang digunakan untuk
vaksin rekondisi hidup. Vaksin ini adalah organisme nonpathogenic yang telah di
pekerjakan untuk membawa dan mengeskpresikan determinan antigenic dari agen
patogen target atau strain organisme patogen yang dimodifikasi di man gen
virulensi telah di modifikasi atau di hapus.
Cholera
Vaksi ini lebih menguntungkan, karena gen yang ada jauh lebih fektif
daripada vaksin pembunuh atau subunit. Persyaratan utama vaksin hidup adalah
tidak berbentuk. Virulen yang ada dalam bahan inokulasi. Tujuan inilah yang
membuat vaksin hidup Cholera dikembangkan. Cholera mengkolonisasi
permukaan mukosa usus, beralasan bahwa vaksin Cholera yang efektif harus
diberikan secara oral dan diarahkan ke struktur ini. Strain V Cholera dibuat
dengan urutun pengkodean peptida A1 yang terhapus. Strain ini tidak dapat
menghasilkan enterotoksin aktif, oleh karena itu, ini adalah nonpathogenic dan
merupakan kandidat yang baik untuk vaksin hidup.

Spesies Salmonela
Merupakan rekayasa strain bakteri patogen nonpatogeni yag dapat
digunakan sebagai vaksin hidup telah melibatkan penghapusan kromosom yang
merupakan kode untuk fungsi independen dan esensial. Paling sedikit dua daerah
delesi lebih disukai karena probilitas keduanya rangkaan fungsi dapat dirankkan
secara ternak kecil. Strain dari genus Salmonela menyebabkan deman enterik,
kematian bayi, demam tifoid dan keracunan makanan. Oleh karena itu, vaksin
yang efektif terhadap organisme ini sangat dibutuhkan.
Upaya lain untuk merekayasa strain bakteri patogen nonpathogenic yang
dapat digunakan sebagai vaksin hidup telah melibatkan penghapusan di daerah
kromosom yang menjadi kode fungsi independen dan esensial. Paling tidak dua
delfasi sudah prefemed, karena probabilitas kedua fungsi tersebut bisa dinamakan
ulang secara bersamaan sangat kecil. Diasumsikan bahwa strain "dua kali lipat
terhapus" memiliki kemampuan terbatas untuk berkembang biak saat digunakan
sebagai vaksin, sehingga membatasi patogenisitasnya sambil membiarkannya
merangsang respons imunologis. Strain dari genus Salmonella menyebabkan
demam enterik, kematian bayi, demam tifoid, dan keracunan makanan. Mutasi ini
dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori dasar: mutasi pada gen biosintesis, 2)
gen pengatur, dan (3) gen yang terlibat dalam virulensi. Sebagai tambahan, Lion,
strain dengan lebih dari satu penghapusan telah dibangun. Strain Salmonella yang
dilemahkan ini adalah vaksin acul efektif untuk tikus, domba, sapi, buncis, dan
manusia. Penghapusan gen bendungan, yang mendasari DNA methylase, mungkin
merupakan pendekatan yang sangat efektif untuk menghasilkan strain Salmoriella
yang aviral. Gen dam adalah saklar utama yang mengatur ekspresi 20 sampai 40
protein pengaturan Salmonella yang berbeda. strategi untuk menghapus bagian
toksin kolera Pada sekuen DNA peptida dari strain V cholerae. Strain strain
salmonella yang berbahaya, mereka menoleransi hingga 10.000 ton dosis yang
biasanya mematikan. Umumnya, bakteri patogen mengubah banyak geres mereka
sesingkat mungkin untuk menghindari deteksi dan serangan oleh sistem kekebalan
tubuh inang. Namun, dengan strain negatif Dam, gen ini diekspresikan untuk
waktu yang lebih lama, sehingga memudahkan sistem kekebalan inang untuk
mendeteksi dan menghancurkan bakteri yang menyerang. Spesies Leishmania
Meskipun sistem kekebalan tubuh manusia dapat merespons infeksi oleh parasit
protozoa pada genus nia, sulit untuk mengembangkan vaksin yang efektif
melawan organisme ini. Strain Leishmania yang dilemahkan terkadang efektif
sebagai vaksin; Namun, mereka sering kembali ke virulensi. Selain itu, parasit
yang dilemahkan dapat bertahan dalam waktu lama pada individu yang terinfeksi
namun tampaknya tanpa gejala Individu tersebut dapat bertindak sebagai waduk
jauh dari parasibe, yang dapat ditransfer ke orang lain oleh hospes intermiten.
Untuk mengatasi masalah ini, strain leishmania yang dilemahkan yang tidak dapat
kembali ke virulensi dibuat dengan penghilangan gen esensial metabolik yang
penting, seperti encodenase dihydrofolate reductase-dvymidylale synthase. Dalam
salah satu strain yang dilemahkan ini, Leishmamia mayor E10-SA3, dua gen
enzim redoksase-timidin sintase dilkudrofolat yang merupakan strain tipe liar
digantikan dengan gen yang mengkodekan resistensi terhadap antibiotik G418 dan
hygromyein. Untuk pertumbuhan kultur, perlu ditambahkan timidin ke media
yang digunakan untuk menyebarkan strain dilemahkan (tapi bukan tipe liar).
Selain itu, tidak seperti jenis liar, strain yang dilemahkan tidak dapat meniru
makrofag dalam kultur jaringan unles thymilline ditambahkan ke media
pertumbuhan (Gambar 12.21) yang penting, regangan dilemahkan hanya bertahan
beberapa hari saat menginokulasi tikus dalam hal itu.

Virus Vaccinia

Virus Vaccinia adalah anggota keluarga poxvirus. Virus yang sepenuhnya


sequencing ini memiliki genom DNA beruntai ganda yang mengandung 187
pasangan kilobase (kb) dan mengkodekan sekitar 200 protein yang berbeda. DNA
virus Vaccinia bereplikasi di dalam sitoplasma sel yang terinfeksi. Sitoplasma,
daripada nuklir, replikasi dan transkripsi dimungkinkan karena DNA virus
vaccinia mengandung gen untuk DNA polimerase, RNA polimerase, dan enzim
untuk cap, methylate, dan polyadenylate mes senger RNA (mRNA). Jadi, jika gen
asing dimasukkan ke dalam genom virus vaccinia di bawah kendali promoter
virus vaccinia, maka akan dinyatakan independen fungsi peraturan dan enzim tuan
rumah. Virus ini dapat menginfeksi manusia dan banyak vertebrata lainnya, dan
juga invertebrata. Selain memiliki jangkauan inang yang luas, virus vaccinia
dikategorikan dengan baik pada tingkat molekuler, stabil selama bertahun-tahun
setelah liofilisasi (pengeringan beku), dan Biasanya virus jinak. Untuk alasan ini,
ini adalah kandidat yang kuat sebagai vaksin vektor. Fungsi vaksin vektor adalah
mengantarkan dan mengekspresikan gen kloning yang mengkodekan antigen yang
menghasilkan zat anti penetralisir terhadap agen patogen. Sayangnya, virus virus
vaccinia sangat besar dan tidak memiliki situs pembatasan yang unik. Oleh karena
itu, tidak mungkin memasukkan DNA tambahan secara langsung ke dalam genom
virus. Dari kebutuhan, gen untuk antigen spesifik harus diperkenalkan ke dalam
genom virus dengan in vivo homologous rekombinasi.

System anovel telah di buat dimana setiap virus rekombinan yang


membentuk plat akan berisi dan gen target. Virus vacinia tipe yang mengandung
vp 37 yaitu saat virus ditanam pembentukan plat gen Dp 37 dan replacing
monolayer pada sel hewan. Setiap virus membentuk plat yang membawa
konstruksi yang diinginkan dari sejumlah antigen telah berhasil dimasukkan
kedalam vaksinasi. Antigen termasuk virus pembukaan hepatitis B, protein
permukaan virus sindbis atau virus influenza Np. Dan virus HA pro-vascular.
Vaksin virus rekombinan glikoprotein yang diakibatkan oleh virus patin rabies
yang saat ini dipasarkan (raboral) adalah vaksin vrus yang hidup yang
mengandung 10 unit pembentuk plat (pfu, atau partikel virus hidup) yang dibuat
dengan memasukkan kode DNA untuk glikoprotein G dari strain virus rabies.
Ketika gen yang mengkodekan beberapa protein asing yang berada lalu di
masukkan ke dalam satu virus vaccinia, masing-masing ditempatkan dibawah
kendali promoter virus yang dibunuh atau vaksin sub unit. Pertama virus tersebut
mengekspresikan antigen dengan cara yang menyerupaiinfeksi alami ke dua.
Virus dapat bereplikasi didalam inang sehingga memperkuat jumlah antigen yang
mengaktifkan pelepasan antibody dari sel B (respons humoral dan merangsang
produksi sel T (kekebalan yang dimediasi) oleh sel dengan menggunakan vaksin
virus rekombinan yang hidup.
Berdasarkan keberhasilan vaksinasi telah dimasukkannahwa virus ini
termasuk system pengantar umum untuk berbagai protein, salah satu
kemungkinan alternative vaksinasi adalah vasksinasi tradisional pada imunisasi
acrosol, yang berpotensi lebih aman, dan mudah untuk dikelola.

Sejak ditemukannya penyebaran antibiotik secara luas, hanya sejumlah


penelitian sederhana yang mengarah pada pengembangan vaksin untuk penyakit
bakteri. Namun, ada alasan bagus untuk mengembangkan vaksin bakteri: Tidak
semua penyakit bakteri mudah ditangani dengan antibiotik. Penggunaan 40
terakhir dalam pro strain bakteri yang resisten terhadap beberapa fasilitas
pendingin yang dapat diandalkan untuk penyimpanan antibiotik tidak umum
tersedia di banyak negara tropis. antibiotik Seringkali untuk memastikan bahwa
individu yang menerima terapi menjalani perawatan penuh. Mengingat kebutuhan
untuk memproduksi vaksin yang akan efektif melawan penyakit-penyakit. Dalam
kasus di mana penyakit yang menyebabkan bakteri tidak tumbuh dengan baik
dalam kultur, perkembangan strain atterruated tidak mungkin dilakukan. Untuk
bakteri ini, sebuah pendekatan harus digunakan. Tickettsii digunakan sebagai
vaksin subunit dan ditemukan untuk melindungi tikus yang diimunisasi terhadap
infeksi oleh bakteri penyebab penyakit ini. uberkulosis, salah satu penyakit
menular Tuberkulosis yang paling penting. Di seluruh dunia, disebabkan oleh
bakteri M. tuberculosis. Bakteri dapat membentuk lesi pada jaringan atau organ
manapun, yang menyebabkan kematian sel. Paru-paru paling sering terkena.
Pasien menderita demam dan kehilangan berat badan, dan tanpa pengobatan,
tuberkulosis sering berakibat fatal. Diperkirakan bahwa kira-kira 2 miliar orang
saat ini terinfeksi organisme dan bahwa 2 juta sampai 3 juta kematian per tahun
diakibatkan oleh infek ini.

Selama 50 tahun terakhir, antibiotika telah digunakan untuk mengobati


pasien dengan strain tuberkulosis yang lazim. Di Amerika Serikat, di antara
pasien HIV sekarang strain M tuleculasis dengan angka kematian 50% di bawah
60 hari Akibatnya, bakteri yang dianggap berada di bawah telah menjadi dunia
kesehatan yang serius. Saat ini, di beberapa spesies calmete-Guénin (aco) strain
Mycobacterium bovis yang dilemahkan yang dikembangkan antara vaksin 1906 d
memiliki beberapa kekurangan, sel BCG dapat digunakan untuk beberapa
individu, seperti AIDS Kedua, viduals yang dirawat dengan orang biasa. membuat
membedakan antara uals terinfeksi dengan M dan mereka diinokulasi dengan sel.
Ini strain yang tidak disetujui untuk di coba, Amerika Serikat. vaksin yang lebih
aman dan lebih efektif Dalam usaha untuk mendapatkan apakah protein
ekstraseluler adalah pemeriksaan tuberkulosis oleh bakteri dalam kultur cair, 6
paling banyak. Setelah pertumbuhan 100 maka dikombinasikan dengan protein ini
digunakan secara terpisah dan dengan imunisasi hewan yang diimunisasi
kemudian dikemudikan mengandung kira-kira 200 sel dosis M. tuberculosis hidup
untuk hewan-hewan ini. Hewan-hewan tersebut sampai 10 sebelum paru-paru dan
limpa mereka diperiksa untuk mengetahui adanya percobaan penyakit, beberapa
protein yang dimurnikan Dalam kombinasi ini memberikan tingkat perlindungan
yang sedikit lebih rendah terhadap berat badan.

Secara kebetulan, telah menjadi inactivat yang tertular infeksius (bakteri


yang disuntikkan ke dalam organisme penghasil antibodi terhadap kekebalan
tubuh. Ada sejumlah kelemahan pada vaksin ini. Misalnya, tidak semua
organisme patogen dapat memasukkan volume besar yang diperlukan untuk
membuat vaksin, Ada kekhawatiran ketika volume besar organisme patogen
ditangani, strain yang dilemahkan dapat kembali ke keadaan inferensi, inaktivasi
mungkin tidak lengkap, dan umur simpan bergantung pada pendinginan. Telah
digunakan dalam teknologi DNA rekombinan aktif untuk menciptakan vaksin
yang andal. Gen penyakit menular secara imunologis diproduksi dengan
menghilangkan penyebab virulensi; dengan penghapusan ini, vaksin hidup dapat
kembali ke bentuk infeksi. Virus atau bakteri), yang jinak digunakan sebagai
organisme saat ini. vaksin adalah organisme pembawa dapat menjadi organisme
patogenik dari genom manapun yang secara patogen menjadi
majorantigenicdeterminant mengkloning gen kekhawatiran atau segmen gen yang
mengkodekan faktor penentu utama organisme patogen menjadi vektor ekspresi
kloning, dan sejumlah besar produk dapat dipanen, dimurnikan, dan digunakan
sebagai vaksin. Dengan gen terakhir, gen lengkap menghasilkan vaksin subunit,
dan anin kloning dari antigen utama menghasilkan teptida peptida. Vaksin peptida
juga dapat diproduksi dengan sintesis ide kimia. Sebagai alternatif penggunaan
antigenik kloning atau peptida kloning untuk inokulasi, konstruksi DNA yang
mengkodekan protein antigenik atau peptida dapat digunakan. Structs DNA ini
dapat dikirim langsung ke hewan atau manusia.

Vous aimerez peut-être aussi