Vous êtes sur la page 1sur 2

5 rantai kelangsungan hidup

- Early access  pengenalan kejadian henti jantung dan aktifasi system tanggap darurat
- Early CPR
- Early defibrillation
- Effective ACLS
- Post Cardiac arrest care

BHD tidak dilakukan pada :

Dalam RS Luar RS
- Persetujuan dari penderita dan keluarga inti - Sudah ada tanda kematian yang ireversibel
yang sah dan ditandatangani seperti pembusukan, kaku mayat, lebam mayat
- Penyakit sudah dalam stadium akhir - Lingkungan membahayakan penolong
- Pada bayi baru lahir atau neonates yang - Korban mengalami trauma yang sangat berat,
mengalami penyakit dengan angka mortaliltas contohnya dekapitasi, hangus terbakar
tinggi seperti trisomy 13

BHD dihentikan bila :

Alasan Penghentian RJP Implementasi


- Sudah dilakukan ACLS yang optimal - Asistol yang menetap atau tidak ada denyut nadi
- Penolong sudah mempertimbangkan korban > 10 menit pada bayi baru lahir
mengalami paparan bahan beracun yang - Usaha ALCS > 20 menit
menghambat system saraf pusat - Etik, diperpanjang karena konsekuensi medis
- Kejadian henti jantung tidak disaksikan penolong dan mental, dihentikan karena kemungkinan
- Asistol yang menetap > 10 menit hidup yang kecil
- Menurunnya angka kberhasilan rjp 3-10% per
menit

BHD bias diperpanjang pada 7

- Usia muda
- Hipotermi
- Tenggelam di air dingin
- Usaha bunuh diri
- Asistol e.c toksin atau gangguan elektrolit
- Overdosis obat
- Permintaan keluarga

BHD dewasa

- Amankan lingkungan
- Cek respon (panggil dan goyang2), call for help (teriak minta tolong atau melalui HP atau suruh orang lain/
aktifkan system tanggap darurat (STD) minta bawa AED dan alat gawat darurat)
- Cek nafas dan nadi (<10 detik dan minimal 5 detik. Cari trakea menggunakan 2-3 jari kea rah lateral sampai
batas dengan otot samping leher)
o Ada nadi ada nafas  monitoring dan observasi
o Ada nadi tidak ada nafas  ventilasi (1 ventlasi setiap 5-6 detik atau 10-12 kali permenit), cek nadi
tiap dua menit. Aktifkan STD jika belum
- Tidak ada nadi, tidak ada nafas  start RJP perbandingan 30:2, mulai kompresi jantung di setengah bawah
sternum dengan kedalaman 5-6 cm dan kecepatan kompresi 100-120x/menit, recoil dada harus tampak. Lalu
ventilasi 2 x (harus head tilt chin lift jika tidak ada trauma leher, dan jaw thrust jika trauma leher.)
- AED datang, pasang elektroda di superoanterior kanan dada pasien dan lateral kiri bawah, sebelumnya dilap
dulu dari cairan dan kalo ada bulu bias dicukur. Lalu pencet on cek irama. Pada saat pasang AED tetap
kompresi yang berkualitas dan ventilasi yang baik, jangan hiperventilasi. Pada saat cek irama, hentikan
dahulu kompresi da ventilasi, harus <10 detik untuk cek irama.
- Irama non shockable  lanjut RJP  bagan PEA/asistol
- Shockable  bagan vf/vt

Henti jantung

- Ada henti jantung, periksa irama


- Irama shockable ? (VF/VT)
o Shock  200 J pada AED yang bifasik, 360 J pada AED yang monofasik. Don’t forget to say i clear,
you clear (stop rjp, ventilasi), everybody clear, SHOCK.
o Langsung lanjut RJP yang berkualitas dan ventilasi yang baik. Ada asisten obat dan catat waktu.
Setelah 2 menit  cek irama lagi.
o Irama shockable lagi?  SHOCK dengan cara yang sama. Suruh asisten masukkan epinefrin 1 mg
bolus tiap 3-5 menit dan siapkan serta pasang intubasi. RJP yang berkualitas tetap dilakukan,
ventilasi hanya dihentikan saat memasang intubasi saja! Ventilasi langsug per 6 detik yaitu
kecepatan 10 x/menit!. Setelah 2 menit  cek irama lagi.
o Irama Shockable lagi?  SHOCK dengan cara yang sama. Suruh asisten masukkan amiodarone 300
mg bolus iv. Setelah 2 menit  cek irama lagi
o Irama shockable lagi?  SHOCK dan epinefrin 1 mg bolus iv. Setelah 2 menit  cek irama lagi
o Irama shockable lagi?  SHOCK dan amiodarone 150 mg bolus iv. Setelah 2 menit  cek irama lagi
o Irama shockable lagi?  SHOCK dan epinefrin 1 mg bolus iv. Setelah 2 menit  cek irama lagi
o
- Irama tidak shockable? (PEA/asistol?)
o RJP yang berkualitas + epinefrin 1 mg bolus tiap 3-5 menit + intubasi! Setelah 2 menit  cek irama
lagi
o Irama PEA/asistol ?  RJP berkuaitas dan ventilasi 10x/menit saja! Setelah 2 menit  cek irama lagi
o Irama PEA/asistol?  RJP berkualitas + epinefrin 1 mg bolus iv tiap 3-5 menit. Setelah 2 menit  cek
irama lagi
o Irama PEA/asistol ?  RJP berkuaitas dan ventilasi 10x/menit saja! Setelah 2 menit  cek irama lagi
o Irama PEA/asistol?  RJP berkualitas + epinefrin 1 mg bolus iv tiap 3-5 menit. Setelah 2 menit  cek
irama lagi
o Tiba –tiba irama jadi VF?  SHOCK + amiodarone 300 mg/150 mg tergantung udah yg keberapa. Cek
irama lagi.

Vous aimerez peut-être aussi