Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ZAT ADIKTIF adalah : zat yang dapat mengakibatkan efek adiksi (kecanduan) pada
penggunanya.
Contohnya :
rokok
alkohol
kopi
ganja
opium
shabu-shabu
putau
morfin dan lain-lain.
Efek negatif dari beberapa bahan kimia yang berasal dari rokok adalah sebagai berikut :
a. Karbon monoksida (CO) .
Zat ini merupakan gas yang sangat beracun.
Gas karbon monoksida mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi
kemampuan darah mengikat oksigen dan membuat jantung akan bekerja lebih
keras.
Keracunan gas CO dapat menyebabkan kematian.
b) PAH, dapat menyebabkan ganker.
c) Tar dan resin
Suatu cairan berwarna kuning kecoklatan.Keduanya dapat menumpuk dan
mengganggu kerja paru-paru.
Sekitar 30 jenis senyawa yang terdapat dalam tar dapat menyebabkan kanker.
Tar dan resin juga dapat membuat sistim pernapasan teriritasi, sehingga sesak
napas.
d) Nikotin
Bersifat racun. Zat inilah yang menyebabkan adiksi dalam rokok.
Nikotin dapat menstimulan susunan saraf pusat.
Kadar nikotin dalam sebatang rokok berkisar antara 1% sampai 4%.Sedangkan
kadar nikotin yang masuk ke paru-parau sekitar 0,25 mg dari setiap batang
rokok yang di hisap.
Dosis fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg.
2. ALKOHOL
Alkohol mempunyai nama kimia etanol, sudah dikenal manusia ribuan tahun
yang lalu, dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari pada berbagai budaya
tertentu.Di Indonesia dikenal beberapa minuman lokal yang beralkohol seperti, brem,
tuak dan ciu.
Selain ke 2 cara itu, alkohol juga dapat dibuat dari senyawa etana, yaitu suatu produk
minyak bumi.
3. NARKOTIKA
Narkotika meliputi : Opioda , ganja dan kokain.
Narkotika alami berasal dari 3 jenis tumbuhan, yaitu :
a. Opium (papever somniferum)
b. Ganja (cannabis sativa)
c. kokain (Erythroxylum coca)
A. Opioda
Opioda adalah nama golongan zat yang memiliki khasiat :
1. Menekan pernapasan
2. Dalam bidang kedokteran dimanfaatkan sebagai analgesic (penghilang rasa
nyeri).
3. Bersifat hipnotik ( menidurkan ) dan euforik ( menimbulkan rasa gembira).
Opioda meliputi : opium, morfin dan heroin.
Opioda di bagi dalam 3 golongan, yaitu :
1. Opioda alami,adalah opioda murni berasal dari bahan-bahan
alami berupa getah yang keluar dari kotak biji tanaman papever
somniferum.getah ini disebut opium.
Misalnya : opium, morfin, kodein dan tebain.
2. Opioda semi sintesis, yaitu opioda yang diperoleh dari bahan
alami dengan sedikit perubahan kimia misalnya heroin dan hidromorfon.
3. Opioda sintetis ,yaitu opioda hasil dari ramuan senyawa-
senyawa kimia yang dibuat oleh manusia, misalnya meperidin, propoksifen,
dan levorfanol.
Karakteristik morfin :
Bentuknya berupa kristal putih yang lambat laun berubah
menjadi kecoklatan.
Merupakan analgesik kuat.
Tidak berbau.
Rasanya pahit
Karakteristik kodein :
Merupakan analgesik lemah dengan kekuatan 1/12 dari morfin,oleh
karena itu kodein tidak digunakan sebagai analgesik tetapi sebagai anti batuk
yang kuat.
Karakteristik heroin :
Bentuknya berupa serbuk putih dan rasanya pahit.
Penyalahgunaan heroin, warnanya bisa bermacam-
macam,karma dicampur bahan lain seperti bubuk coklat, gula merah, tepung
dan susu bubuk. Kadar campuran berkisar antara 2% – 4%.Racikan ini
sering disebut putau.
Mempunyai kemampuan analgesik yang jauh lebih
kuat dari pada morfin, tetapi tidak digunakan dalam kedokteran karma sangat
mudah menimbulkan adiksi.
B. Ganja ( mariyuana )
Ganja diperoleh dari tanaman cannabis sativa atau cannabis indica,
sejenis tanaman perdu dengan bentuk daun seperti daun singkong.Ganja
mengandung zat psikoaktif , yaitu zat yang dapat mempengaruhi mental, emosi
dan tingkah laku orang yang memakainya.
Kadar psikoaktif tertinggi terdapat pada pucuk tanaman yang sedang
berbunga.Akan tetapi, dengan kadar yang lebih rendah juga terdapat pada daun
dan rantingnya.Diseluruh dunia terdapat lebih dari 100 species (jenis) tanaman
ini, yang tumbuh di daerah tropis dan subtropics. Di Indonesia banyak tumbuh di
wilayah utara pulau Sumatra.Kekuatan zat psikoaktif pada tiap spicies tidak
sama , tergantung pada tempat tumbuh, iklim, serta waktu ketika dipetik.Kadar
tertinggi dapat mencapai 5%.Akan tetapi dengan cara penanaman tertentu,
kadarnya dapat mencapai 10%.
Dari ganja dapat diperoleh hashish, yaitu getah tanaman ganja yang
dikeringkan dan dibentuk berupa lempengan .Kadar zat psikoaktif dalam hashish
dapat mencapai 15 – 30%.
C. Kokain
Kokain berasal dari tanaman koka ( Erythroxylum coca) yang tumbuh di
Bolivia dan Peru pada lereng-lereng pegunungan Andes, di Amerika
Selatan.Dalam bidang kedokteran, dulu kokain digunakan sebagai obat bius
(anestesi) local, tetapi sekarang tidak digunakan lagi.
Zat kokain pada tanaman koka dipisahkan dari daunnya, sehingga
didapat suatu kristal berwarna putih.Penyalah gunaan pemakaiannya dapat
dengan cara ditelan, disedot melalui hidung, disuntik atau dihisap melalui
rokok.Kokain tergolong stimulan susunan saraf pusat.Pada dosis rendah, dapat
melambatkan denyut jantung, tetapi pada dosis tinggi dapat meningkatkan
denyut jantung sehingga tekanan darah naik.
A. Asam Barbiturat
Merupakan suatu asam urat , yang pertama kali disintesa oleh Adolf von
Bayer. Penemuan zat ini bertepatan dengan hari peringatan santa Barbara, sehingga
namanya menjadi Asam Barbituran .Singkatan dari Barbara dan asam urat.
Barbiturat tergolong depresan susunan saraf pusat.Dalam dosis kecil
memberi efek menenagkan, sedangkan dalam dosis besar dapat menginduksi
tidur.Pada dosis tinggi selain memberi efek sedasi (menenangkan) , dapat pula
menghambat pernapasan, menimbulkan komplikasi jantung,tidur, koma bahkan
kematian.Barbiturat banyak disalahgunakan dengan nama pil koplo.
B. Benzodiazepin
Obat ini dalam kedokteran digunakan untuk mengatasi anxietas (rasa
cemas), ketegangan , anti kejang atau untuk menimbulkan efek sedasi.Dosis
mematikannya tinggi sehingga relative lebih aman dari pada sedative dan hipnotika
yang lain..Akan tetapi penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan
toleransi , ketergantungan fisik, dan gejala putus asa.
5. AMFETAMIN
Akhir abad ke 19, para ahli farmasi berhasil menemukan struktur kimia
epinefrin (adrenalin), yaitu suatu zat yang secara alami sudah ada dalam tubuh untuk
menghadapi stress dalam hidup.Setelah penemuan tersebut, ratusan zat yang berkhasiat
mirip diantaranya amfetamin, berhasil disintesa.Beberapa diantaranya dimanfaatkan
dalam bidang kedokteran,tetapi lebih banyak yang disalahgunakan
Amfetamin juga dikenal dengan nama speed, uppers, whiz atau
sulfat.Contoh obat-obat penenang yang mengandung amfetamin adalah Ecstacy dan
shabu-shabu (SS).
6. HALUSINOGEN
Halusinogen adalah zat-zat yang dapat mengubah persepsi (pandangan),
pikiran dan perasaan seseorang, serta menimbulkan halusinasi (khayalan).Sebagian zat
tersebut merupakan sintetik,misalnya LSD (Lysergic Acid Diethylamide), yaitu zat
yang sangat kuat dan paling sering disalah gunakan.
Sementara yang alami misalnya :
Ololiukui, yaitu suatu ramuan yang dipakai suku Indian dalam upacara
ibadah untuk berkomunikasi dengan Tuhannya .
Kohoba,yaitu serbuk yang disedot pendduk Haiti dalam aktivitas social
mereka.
Halusinogen dapat menyebabkan orang melakukan tindakan yang tidak
rasional,misalnya melompat dari gedung tinggi (bunuh diri)
8. KAFEIN
Kafein adalah zat psikoaktif yang terdapat dalam tanaman kopi, daun teh dan
coklat. Zat kafein terbanyak terdapat pada kopi.Biji kering kopi robusta misalnya
mengandung 2% – 2,5% kafein.Kafein juga terdapat dalam minuman ringan dan
berbagai obat tertentu.Kafein dapat meningkatkan gairah dan kesiagaan, tetapi juga
dapat menimbulkan kecemasan (anxietas)
1. Masalah Pribadi
a. Masalah fisik
Narkoba merusak fungsi organ-organ tubuh pemakainya.
b. Masalah hukum
Kasus yang terkait narkoba, mulai dari pemakai,pengedar,produsen dan siapa
saja yang berperan pada peredaran narkoba diancam dengan hukuman yang
sangat berat sampai hukuman mati.
c. Masalah Psikologis dan kecerdasan
Narkoba menurunkan kecerdasan, karena zat-zat tersebut mengakibatkan
kerusakan pada otak dan sistim saraf.Seorang pecandu akan kehilamngan
sebagian dari kemampuan intelektualnya.
2. Masalah keluarga
Suatu keluarga yang salah satu anggotanya menjadi pecandu narkoba akan
menghadapi berbagai masalah , baik masalah ekonomi,psikologis maupun
sosial.Seorang pecandu akan merongrong keluarga dan berusaha dengan cara apa saja
agar mendapatkan uang untuk memperoleh narkoba. Keluarga menjadi terganggu dan
malu terhadap lingkungan.
3. Masalah masyarakat
Meski bersimpati,namun tidak banyak yang bisa dilakukan masyarakat, sehingga
cenderung menjauh karena takut tertular. Adanya pecandu dalam masyarakat,
kehadirannya menjadi amat meresahkan, karena banyak menimbulkan masalah sosial
antara pemakai dan masyarakat disekitarnya. Seorang pecandu dapat menggunakan
segala cara untuk memperoleh obat, termasuk mencuri dan tindakan kriminal lainnya.
4. Masalah Negara
Negara sangat dirugikan oleh narkoba, karena akan kehilangan generasi penerus
bangsa sehingga tidak dapat bersaing dengan negara lain untuk kemajaun bangsa dan
negaranya sendiri.Jika generasi penerus bangsa ini banyak yang rusak,tinggal tunggu
kehancurannya.
ZAT ADITIF
Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam
makanan, baik pada saat mengolah, memproses, mengemas atau menyimpan
makanan tersebut. Sedangkan menurut peraturan pemerintah no. 28 tahun 2004
tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan, yang dimaksud bahan tambahan adalah
bahan yang dimasukkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk
pangan.
Fungsi zat aditi antara lain sebagai penyedap rasa, pewarna, sekuestran, antioksidan,
pengasam, pemanis, pengembang, dan pengawet bahan makanan.
Di indonesia sendiri, pemakaian zat aditif diatur oleh departemen kesehatan,
sedangkan pengawasannya diatur oleh direktorat jenderal pengawasan obat dan
makanan.
Tujuan pemberian zat aditif anara lain secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Untuk mempertahankan nilai gizi makanan karena selama proses pengolahan
makanan, ada zat gizi yang rusak atau hilang.
b. Agar makanan lebih menarik
c. Agar makanan lebih tahan lama disimpan
d. Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga, dan
e. Untuk konsumsi sebagian orang tertentu yang memerlukan diet
b. Pemanis
1. Gula pasir atau gula tebu
Gula pasir didapat dari pengolahan tanaman tebu yang diperas airnya lalu
di kristalkan. Selain sebagai pemanis, gula pasir juga digunakan sebagai
pengawet, karena gula dapat menyerap kandungan air. Dengan tidak
adanya air maka mikroorganisme di dalam makannan tidak akan
berkembang dan akhirnya akan mati.
2. Gula aren
Gual aren dihasilkan dari nira bunga aren. Penggunaannya hampir sama
dengan gula jawa. Hanya, gula aren lebih manis sehingga lebih sering
digunakan pada pembuatan jenang dan dodol.
3. Gula jawa atau gula kelapa
Gula kepala dihasilkan dari buah kelapa. Gula kelapa sering digunakan
sebagai pemanis minuman seperti dawet, eskelapa muda, sirup, dan lain-
lain. Gula kelapa juga digunakan sebagai pemanis dalam memasak sayur.
4. Madu
Madu merupakan pemanis yang sangat baik karena megandung zat-zat
gizi yang alami. Jadi, selain untuk pemanis, pen ggunaan madu juga
menambah kandungan gizi dalam makanan.
c. Pengawet
1. Garam dapur
Garam dapur digunakan sebagai pengawet makanan karena dapat
menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri dalam makanan. Hal
ini disebabkan karena garam dapur menyrap kandungan air dalam
makanan (higroskopis) seperti gula pasir. Garam dapur dapat didapat dari
pengeringan air asin(air laut).
2. Bawang putih
Bawang putih yang dipotong atau diiris akan mengeluarkan allicin, yaitu
suatu zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga bawang
putih dapat dipakai sebagai bahan pengawet.
3. Asam cuka
Nama kimia dari asam cuka adalah asam asetat. Dengan sifatnya yang
asam, asam cuka mampu membunuh bakteri dalam makanan. Larutan
asam asetat 4% dalam air merupakan asam cuka yang sering digunakan
sebagai bahan pengawet roti untuk mencegah pertumbuhan kapang.
d. Penyedap
1. Garam dapur
Garam dapur merupakan penyedap yang paling sering digunakan ke
dalam makanan. Rasa asin dari garam dapur berasal dari natrium klorida
(NaCl).
2. Bawang putih
Selain sebagai pengawet bawang putih juga digunakan sebagai bahan
penyedap. Selain mengandung allicin, bawang putih juga mengandung
sulfur dan iodin yang tinggi.
3. Cabai merah
Cabai merah digunakan sebagai penyedap rasa sekaligus perangsang
selera makan. Selain itu, cabai merah juga mempunyai kandungan vitamin
C dan A. Sedangkan cabai hijau mengandung kedua vitamin tersebut
dalam jumlah yang lebih kecil.
e. Pemberi aroma
1. Vanili
Vanili memberi rasa dan aroma yang harum. Vanili banyak digunakan
pada pembuatan roti atau pada pembuatan kolak, dan pada pembuatan
kue-kue kering.
2. Serai
Serai baisanya digunakan sebagai penambah aroma pada minuman
penghangat tubuh. Selain itu serai juga digunakan untuk menambah
aroma segar pada makanan bersantan.
3. Daun pandan
Daun pandan biasa ditambahkan pada saan memasak nasi agar nasi
berbau harum dan tidak cepat basi. Selai itu, aroma harum dari daun
pandan juga diman faatkan pada pembuatan kue, bubur, dan es.
f. Bahan pengasam
Bahan pengasam bertujuan untuk menghilangkan rasa eneg (mual) pada saat
mengkonsumsi makanan. Bahan pengasam alami diataranya adalah jeruk
nipis pada soto, sate, dan minuman.
B. Zat aditif buatan atau sintetis
Zat aditif buatan merupakan zat tambahan makanan yang diperoleh dari sintesis
(pembuatan), baik di laboratorium maupun industri, dari bahan-bahan kimia
yang sifatnya hampir sama dengan bahan alami yang sejenis. Keunggulan zat
aditif sintetis adalah dapat diproduksi dalam jumlah besar, lebih stabil, takaran
penggunaaanya lebih sedikit, dan biasanya tahan lebih lama. Sedangkan
kelemahan zati aditif buatan ini adalah, dapat menimbulkan resiko penyakit
kanker atau bersifat karsinogenik.
a. Pewarna
Pewarna berfungsi untuk memberi warna bahan makanan agar tampil
menarik, sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli dan
mengkonsumsinya.
Digunakan dalam
Nama Warna
bahan makanan
Es krim dan buah
Fast green FCF Hijau
kalengan
Minuman ringan,
Sunset yellow FCF Kuning perme, selai, dan agar-
agar
Es krim, selai, jelly,
Brilliant FCF Biru
buah kalengan
Minuman ringan, agar-
Coklat HT Coklat
agar, selai
Minuman ringan,
Ponceau 4R Merah
yoghurt, jelly
Jelly, selai, saus, es
Eritrosin Merah
krim, buah kalengan
Walau peredaran zat pewarna tersebut sudah diberi izin oleh pemerintah, kita
tetap harus berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi. Ada
beberapa zat pewarna yang penggunaanya dilarang yaitu, rhodamin-B, methanil
yellow, dan amaranth
b. Pemanis
Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti pemanis alami seperti gula pasir atau
gula tebu atau sukrosa. Pemanis sintetis biasanya dipakai pada pembuatan sirup,
sari buah, minuman ringan, dan macam-macam kue. Berikut adalah pemanis
yang sering digunakan.
Sakarin, mempunyai tingkat kemanisan 300 kali lebih manis daripada
gula.
Aspartam, mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis dari gula.
Asesulfam, sama dengan aspartam 200 kali lebih manis dari gula.
Siklamat, mempunyai 30 kali tingkat kemanisan dari gula.
Sorbitol, dan
Dulsin
Melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang
bahan makanan tambahan, dulsin kini sudah dilarang penggunaanya karena
pemanis ini adalah pemicu kanker.
c. Pengawet
Pengawet digunakan agar bahan makanan dapat bertahan lebih lama dan tidak
cepat busuk bila disimpan. Bahan pengawet menghambat dan mematikan
petumbuhan mikroba atau mikroorganisme yang dapat merusak dan dapan
membusukkan makanan.
Berikut adalah contoh pengawet makanan tersebut.
Natrium benzoat, digunakan sebagai pengawet minuman ringan, kecap,
margarin, manisan, saus, dan buah kalengan.
Natrium nitrit, digunakan sebagai pengawet untuk mempertahankan
warna daging dan ikan.
Asam popionat, digunakan sebagai pengawet roti, keju, margarin, dan
mentega.
Asam sorbat, diigunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang dan
ragi, juga mengawetkan roti, keju, acar,dan sari buah.
Beberapa zat pengawet yang sudah dilarang penggunaannya tetapi masih sering
digunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab adalah formalin, boraks,
dan terusi.
d. Antioksidan
Antioksidan berfungsi melindungi makanan yang mengandung lemak dan
minyak dari rasa tengik. Rasa tengik terjad karena minyak dan lemak yang
terkandung dalam makanan rusak oleh suatu proses oksidasi. Antioksidan yang
diberikan dapat menghambat proses oksidasi tersebut. Berikut yang termasuk
antioksidan adalah.
Butil hidroksi anisol dan butil hidroksi toluena, ditambahkan pada
makanan yang mengandung minyak atau lemak agar tidak cepat tengik.
Asam askorbat, dtambahkan ke dalam daging olahan, makanan bayi, dan
kaldu.
e. Penyedap
Makanan yag kita konsumsi sehari-hari tak lepas dari penyedap atau bumbu
masak, karena memang zat tersebut menambah sedap dan menimbulkan selera
makan. Penyedap yang biasa kita kenal adalah MSG yang dikenal dengan merek
dagang seperti Ajinomoto, Miwon, Royco, Sasa, Maggie dan lain-lain. Dibalik
kelezatannya, MSG pernah diduga menjadi peenyebab penyakit yang disebut
Chinese Restaurant Syndrom (CRS). Gejala-gejala penyakit ini antara lain
pusing kepala, wajah berkeringat, sesak dada bagian bawah, kesemutan, pada
punggung dan leher, tahang bawah serta leher bagian bawah kemudian terasa
panas. Namun, peranan MSG sebagai penyebab penyakit tersebut tidak dapat
dibuktikan oleh para ahli, sehingga dugaan tersebut masih banyak
diperdebatkan.
f. Sekuestran
Sekuestran merupakan bahan pesntabil yang digunakan dalam berbagai makanan
olahan. Sekuestran mengikat logam dalam bahan makanan, sehingga menjaga
kestabilan bahan. Sekuestran yang paling sering digunakan adalah asam sitrat
dan turunannya, fosfat, dan garam etilendiamintetrasat.
g. Penambah aroma
Zat tambahan ini digunakan untuk memberikan aroma buah-buahan. Berikut
adalah contoh zat penambah aroma pada bahan makanan.
Etil butirat, untuk memberikan rasa buah nanas.
Oktil asetat, memberikan rasa buah jeruk.
Amil valerat, memberikan rasa buah apel.
Amil asetat, memberikan rasa buah pisang.
Butil asetat, rasa buah murbei.
Benzaldehida, rasa buah lobi-lobi
Isobutil popionat, rasa buah rum.
h. Pengatur keasaman
Zat aditif ini berfungsi sebagai pengasaman, penetralan, dan mempertahankan
derajat keasaman makanan. Contoh pengatur keasaman sintetis antara lain, asam
asetat, asam sitrat, asan tatrat, asam laktat, natrium bikarbonat, dan amonium
bikarbonat.