Vous êtes sur la page 1sur 15

ZAT ADIKTIF

ZAT ADIKTIF adalah : zat yang dapat mengakibatkan efek adiksi (kecanduan) pada
penggunanya.
Contohnya :
 rokok
 alkohol
 kopi
 ganja
 opium
 shabu-shabu
 putau
 morfin dan lain-lain.

Adiksi merupakan suatu keadaan fisik maupun psikologis (kejiwaan) seseorang


yang mengakibatkan badan dan jiwanya selalu memerlukan obat tersebut untuk dapat
berfungsi normal. Istilah lain dari adiksi adalah ketergantungan obat

Bentuk ketergantungan obat dapat berupa :


1. Ketergantungan fisik, yang ditunjukkan melalui 2 faktor, yaitu:
a. Toleransi
Yaitu menurunnya khasiat obat setelah pemakaian yang berulang-ulang,
sehingga selanjutnya ia membutuhkan dosis yang lebih besar untuk memberi
khasiat yang sama. Lama kelamaan dosis ini dapat mencapai batas yang
membahayakan sehingga dapat menimbulkan kematian.
b. Pemantangan
Dikenal juga dengan istilah putus obat atau abstinensi.
Yaitu gejala-gejala sakit pada saat pemakaian obat dihentikan, seperti menggigil.
Pemantangan ini menunjukkan bahwa obat tersebut telah mempunyai peranan
dalam fungsi tubuh orang itu, seolah-olah tubuhnya tidak bisa lepas lagi dari
obat itu.
2. Ketergantungan psikologis
Suatu keinginan yang tak tertahankan (kompulsif) untuk terus memakai obat.
Keadaaan ini sering juga disebut sakau / ketagihan.

Pengelompokkan zat adiktif


Zat adiktif pada awalnya diperoleh dari berbagai jenis tumbuhan seperti daun
ganja dan kokain.Dalam perkembangannya, berbagai jenis senyawa yang berkhasiat
serupa, telah berhasil dibuat manusia untuk digunakan dalam bidang kedokteran dan
kesehatan.Keseluruhan zat adiktif ini disebut NARKOBA atau NAPZA.

NARKOBA singkatan dari : narkotika dan obat-obat terlarang


NAPZA singkatan dari : narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya.
Menurut undang-undang, zat yang digolongkan ke dalam narkotika, meliputi:
 Opioda ( opium, morfin dan heroin)
 Ganja
 Kokain

Zat yang digolongkan dalam ZAT ADIKTIF LAINNYA , adalah :


 Rokok
 Kopi
 Berbagai jenis inhalansia, seperti tinner, bensin, lem dan sebagainya.

Berdasarkan effek yang ditimbulkannya napsa dapat digolongkan dalam 3 golongan,


yaitu :
1. Zat-zat Stimulan
Stimulan adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat
proses-proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan
tekanan darah. Stimulan dapat membuat orang lebih siaga dan menyembunyikan
kelelahan.
Contohnya :
 Kafein
 Nikotin
 Kokain
 Amfetamin
2. Zat-zat Depresan
Depresan adalah zat yang dapat mengakibatkan aksi kebalikan dari stimulan, yaitu :
 Menurunnya kesadaran terhadap dunia luar
dan menidurkan,
 Memperlambat proses tubuh dan otak, seperti
menurunkan tekanan darah , suhu tubuh, detak jantung, dan
kontraksi otot.
 Depresan digunakan dalam bidang kedokteran
untuk terapi insomia (sulit tidur) dan ketegangan (stress).
Contohnya :
 Alkohol
 Obat-obat penenang seperti valium dan barbiturat
3. Zat Halusinogen
Halusinogen adalah zat yang dapat mempengaruhi sistim saraf dan menyebabkan
timbulnya halusinasi (khayalan).Pengguna zat ini mendengar dan melihat sesuatu
yang sebenarnya tidak nyata.
Contohnya :
 LSD (Lysergic Acid Diethylamide)

BERBAGAI JENIS ZAT ADIKTIF DAN DAMPAKNYA


1. ROKOK
Tembakau mengandung suatu senyawa proaktif yang disebut nikotin.Nikotin
berasal dari nama Jean Nicot, orang yang memperkenalkan manfaat nikotin dalam
bidang medis.

Efek negatif dari beberapa bahan kimia yang berasal dari rokok adalah sebagai berikut :
a. Karbon monoksida (CO) .
 Zat ini merupakan gas yang sangat beracun.
 Gas karbon monoksida mudah terikat pada hemoglobin, sehingga mengurangi
kemampuan darah mengikat oksigen dan membuat jantung akan bekerja lebih
keras.
 Keracunan gas CO dapat menyebabkan kematian.
b) PAH, dapat menyebabkan ganker.
c) Tar dan resin
 Suatu cairan berwarna kuning kecoklatan.Keduanya dapat menumpuk dan
mengganggu kerja paru-paru.
 Sekitar 30 jenis senyawa yang terdapat dalam tar dapat menyebabkan kanker.
 Tar dan resin juga dapat membuat sistim pernapasan teriritasi, sehingga sesak
napas.
d) Nikotin
 Bersifat racun. Zat inilah yang menyebabkan adiksi dalam rokok.
 Nikotin dapat menstimulan susunan saraf pusat.
 Kadar nikotin dalam sebatang rokok berkisar antara 1% sampai 4%.Sedangkan
kadar nikotin yang masuk ke paru-parau sekitar 0,25 mg dari setiap batang
rokok yang di hisap.
 Dosis fatal nikotin pada manusia adalah 60 mg.

Kandungan zat-zat kimia pada rokok

2. ALKOHOL
Alkohol mempunyai nama kimia etanol, sudah dikenal manusia ribuan tahun
yang lalu, dan merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari pada berbagai budaya
tertentu.Di Indonesia dikenal beberapa minuman lokal yang beralkohol seperti, brem,
tuak dan ciu.

Ada 2 sistim pembuatan alkohol, yaitu:


a. Dengan sistim peragian(fermentasi),menghasilkan kadar alkohol hingga 14
%.
b. Dengan sistim penyulingan, dapat menghasilkan kadar yang lebih tinggi.

Selain ke 2 cara itu, alkohol juga dapat dibuat dari senyawa etana, yaitu suatu produk
minyak bumi.

Menurut peraturan pemerintah (Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan), minuman


keras ada 3 golongan, berdasarkan kadar alkohol yang dikandungnya :
1. Golongan A : kadar alkohol 1 – 5 %, misalnya bir.
2. Golongan B : kadar alkohol 5 – 20 %, misalnya anggur.
3. Golongan C : kadar alkohol 20 – 45%, misalnya wiskey dan vodka.

Efek Negatif dan Pengaruh Minuman Keras Terhadap Peminum


1. Alkohol dalam jumlah sedikit, mula-mula menekan pusat pengendalian diri,
sehingga rasa malu peminum akan berkurang,lebih berani berbicara, merasa santai
dan tidak merasakan kecemasan.
2. Dalam jumlah banyak, peminum akan sempoyongan , berbicara pelo dan
kemampuan menilai sesuatu akan berkurang untuk sementara waktu.
3. Dalam jumlah yang melampaui batas ketahanan tubuh, dapat meyebabkan koma dan
kematian.
4. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat megakibatkan ketergantungan dan
menimbulkan kerusakan pada organ-organ vital tubuh dan gangguan jiwa tertentu.
5. Banyak kecelakaan lalu lintas dan tindak kriminal .terjadi dibawah pengaruh
alkohol. Hal ini terjadi karena etanol menyebabkan kecermatan penglihatan
berkurang, kemampuan membedakan waktu terganggu, koordinasi gerakan tubuh
terganggu, respon lebih lamban, sementara sikap nekat bertambah.

3. NARKOTIKA
Narkotika meliputi : Opioda , ganja dan kokain.
Narkotika alami berasal dari 3 jenis tumbuhan, yaitu :
a. Opium (papever somniferum)
b. Ganja (cannabis sativa)
c. kokain (Erythroxylum coca)
A. Opioda
Opioda adalah nama golongan zat yang memiliki khasiat :
1. Menekan pernapasan
2. Dalam bidang kedokteran dimanfaatkan sebagai analgesic (penghilang rasa
nyeri).
3. Bersifat hipnotik ( menidurkan ) dan euforik ( menimbulkan rasa gembira).
Opioda meliputi : opium, morfin dan heroin.
Opioda di bagi dalam 3 golongan, yaitu :
1. Opioda alami,adalah opioda murni berasal dari bahan-bahan
alami berupa getah yang keluar dari kotak biji tanaman papever
somniferum.getah ini disebut opium.
Misalnya : opium, morfin, kodein dan tebain.
2. Opioda semi sintesis, yaitu opioda yang diperoleh dari bahan
alami dengan sedikit perubahan kimia misalnya heroin dan hidromorfon.
3. Opioda sintetis ,yaitu opioda hasil dari ramuan senyawa-
senyawa kimia yang dibuat oleh manusia, misalnya meperidin, propoksifen,
dan levorfanol.

Karakteristik morfin :
 Bentuknya berupa kristal putih yang lambat laun berubah
menjadi kecoklatan.
 Merupakan analgesik kuat.
 Tidak berbau.
 Rasanya pahit

Akibat dan bahaya yang timbul dari morfin:


 Kematian akibat kelebihan dosis (OD = over dosis), pada
umumnya disebabkan oleh sifatnya yang menghambat pernapasan.
 Dapat meyebabkan sembelit, mengganggu siklus menstuasi,
impotensi dan berbagai macam efek lainnya.

Karakteristik kodein :
Merupakan analgesik lemah dengan kekuatan 1/12 dari morfin,oleh
karena itu kodein tidak digunakan sebagai analgesik tetapi sebagai anti batuk
yang kuat.

Karakteristik heroin :
 Bentuknya berupa serbuk putih dan rasanya pahit.
 Penyalahgunaan heroin, warnanya bisa bermacam-
macam,karma dicampur bahan lain seperti bubuk coklat, gula merah, tepung
dan susu bubuk. Kadar campuran berkisar antara 2% – 4%.Racikan ini
sering disebut putau.
 Mempunyai kemampuan analgesik yang jauh lebih
kuat dari pada morfin, tetapi tidak digunakan dalam kedokteran karma sangat
mudah menimbulkan adiksi.

B. Ganja ( mariyuana )
Ganja diperoleh dari tanaman cannabis sativa atau cannabis indica,
sejenis tanaman perdu dengan bentuk daun seperti daun singkong.Ganja
mengandung zat psikoaktif , yaitu zat yang dapat mempengaruhi mental, emosi
dan tingkah laku orang yang memakainya.
Kadar psikoaktif tertinggi terdapat pada pucuk tanaman yang sedang
berbunga.Akan tetapi, dengan kadar yang lebih rendah juga terdapat pada daun
dan rantingnya.Diseluruh dunia terdapat lebih dari 100 species (jenis) tanaman
ini, yang tumbuh di daerah tropis dan subtropics. Di Indonesia banyak tumbuh di
wilayah utara pulau Sumatra.Kekuatan zat psikoaktif pada tiap spicies tidak
sama , tergantung pada tempat tumbuh, iklim, serta waktu ketika dipetik.Kadar
tertinggi dapat mencapai 5%.Akan tetapi dengan cara penanaman tertentu,
kadarnya dapat mencapai 10%.
Dari ganja dapat diperoleh hashish, yaitu getah tanaman ganja yang
dikeringkan dan dibentuk berupa lempengan .Kadar zat psikoaktif dalam hashish
dapat mencapai 15 – 30%.

C. Kokain
Kokain berasal dari tanaman koka ( Erythroxylum coca) yang tumbuh di
Bolivia dan Peru pada lereng-lereng pegunungan Andes, di Amerika
Selatan.Dalam bidang kedokteran, dulu kokain digunakan sebagai obat bius
(anestesi) local, tetapi sekarang tidak digunakan lagi.
Zat kokain pada tanaman koka dipisahkan dari daunnya, sehingga
didapat suatu kristal berwarna putih.Penyalah gunaan pemakaiannya dapat
dengan cara ditelan, disedot melalui hidung, disuntik atau dihisap melalui
rokok.Kokain tergolong stimulan susunan saraf pusat.Pada dosis rendah, dapat
melambatkan denyut jantung, tetapi pada dosis tinggi dapat meningkatkan
denyut jantung sehingga tekanan darah naik.

Penyalah gunaan pemakaian kokain, dapat menimbulkan :


 Eksitasi ( perasaan senang sekali).
 Kesadaran yang berkabut.
 Pernapasan tidak teratur, kejang dan tremor.
 Pupil melebar, denyut nadi bertambah cepat, tekana
darah naik ,rasa cemas dan ketakutan
 Kokain dimetabolisasi secara cepat oleh hati ,
sehingga toletansi cepat terjadi.

4. SEDATIVA (PENENANG) DAN HIPNOTIKA (PENIDUR)


Sedativa dan hipnotika adalah golongan zat yang dapat memberi efek
menenangkan dan kantuk.Ada berbagai zat yang dimasukkan ke dalam golongan
sedative dan hipnotika, diantaranya adalah :

A. Asam Barbiturat
Merupakan suatu asam urat , yang pertama kali disintesa oleh Adolf von
Bayer. Penemuan zat ini bertepatan dengan hari peringatan santa Barbara, sehingga
namanya menjadi Asam Barbituran .Singkatan dari Barbara dan asam urat.
Barbiturat tergolong depresan susunan saraf pusat.Dalam dosis kecil
memberi efek menenagkan, sedangkan dalam dosis besar dapat menginduksi
tidur.Pada dosis tinggi selain memberi efek sedasi (menenangkan) , dapat pula
menghambat pernapasan, menimbulkan komplikasi jantung,tidur, koma bahkan
kematian.Barbiturat banyak disalahgunakan dengan nama pil koplo.

B. Benzodiazepin
Obat ini dalam kedokteran digunakan untuk mengatasi anxietas (rasa
cemas), ketegangan , anti kejang atau untuk menimbulkan efek sedasi.Dosis
mematikannya tinggi sehingga relative lebih aman dari pada sedative dan hipnotika
yang lain..Akan tetapi penggunaan dalam jangka panjang dapat menimbulkan
toleransi , ketergantungan fisik, dan gejala putus asa.

Benzodiazepin yang sering disalah gunakan antara lain :


 Nitrazapam (misalnya dumolid, mogadon)
 Diazepam ( misalnya valium dan pil BK)
 Bromazepam
 Flunitrazepam

5. AMFETAMIN
Akhir abad ke 19, para ahli farmasi berhasil menemukan struktur kimia
epinefrin (adrenalin), yaitu suatu zat yang secara alami sudah ada dalam tubuh untuk
menghadapi stress dalam hidup.Setelah penemuan tersebut, ratusan zat yang berkhasiat
mirip diantaranya amfetamin, berhasil disintesa.Beberapa diantaranya dimanfaatkan
dalam bidang kedokteran,tetapi lebih banyak yang disalahgunakan
Amfetamin juga dikenal dengan nama speed, uppers, whiz atau
sulfat.Contoh obat-obat penenang yang mengandung amfetamin adalah Ecstacy dan
shabu-shabu (SS).

Penggunaan amfetamin dalam bidang kesehatan adalah :


 Untuk pengobatan terapi depresi ringan.
 Parkinsonisme (penyakit akibat benturan dikepala terus menerus)
 Skizofrenia (gila)
 Hipotensi (tekanan darah tinggi)

Penyalah gunaan amfetamin yang tidak berdasarkan petunjuk kesehatan :


 Sebagai dopping, yaitu meningkatkan prestasi dalam pertandingan olah
raga secara tidak sah.
 Untuk mengurangi berat badan karena dapat menghilangkan rasa lapar.
 Untuk meningkatkan ketahanan fisik dalam bekerja.
 Untuk menghilangkan rasa kantuk sehingga sering digunakan oleh
pengemudi jarak jauh
Bila dipakai terus-menerus, amfetamin dapat menimbulkan ketergantungan
fisik dengan gejala rasa lelah,apatis ( sikap tak peduli), depresi, rasa nyeri pada seluruh
tubuh,gerakan motorik lamban,hipersomnia (tidur terus) dan banyak mimpi.

6. HALUSINOGEN
Halusinogen adalah zat-zat yang dapat mengubah persepsi (pandangan),
pikiran dan perasaan seseorang, serta menimbulkan halusinasi (khayalan).Sebagian zat
tersebut merupakan sintetik,misalnya LSD (Lysergic Acid Diethylamide), yaitu zat
yang sangat kuat dan paling sering disalah gunakan.
Sementara yang alami misalnya :
 Ololiukui, yaitu suatu ramuan yang dipakai suku Indian dalam upacara
ibadah untuk berkomunikasi dengan Tuhannya .
 Kohoba,yaitu serbuk yang disedot pendduk Haiti dalam aktivitas social
mereka.
Halusinogen dapat menyebabkan orang melakukan tindakan yang tidak
rasional,misalnya melompat dari gedung tinggi (bunuh diri)

7. INHALANSIA DAN SOLVEN


Zat yuang digolongkan inhalansia dan solven meliputu, meliputi berbagai
senyawa organic yang berupa gas atau pelarut yang mudah menguap.zaat ini banyak
terdapat pada barang-barang keperluan rumah tangga dan kantor,contohnya :
 Pelarut yang terdapat dalam lem/perekat
 Khloroform
 Freon
 Aseton dan bensin

8. KAFEIN
Kafein adalah zat psikoaktif yang terdapat dalam tanaman kopi, daun teh dan
coklat. Zat kafein terbanyak terdapat pada kopi.Biji kering kopi robusta misalnya
mengandung 2% – 2,5% kafein.Kafein juga terdapat dalam minuman ringan dan
berbagai obat tertentu.Kafein dapat meningkatkan gairah dan kesiagaan, tetapi juga
dapat menimbulkan kecemasan (anxietas)

DAMPAK PENYALAH GUNAAN NARKOBA

1. Masalah Pribadi
a. Masalah fisik
Narkoba merusak fungsi organ-organ tubuh pemakainya.
b. Masalah hukum
Kasus yang terkait narkoba, mulai dari pemakai,pengedar,produsen dan siapa
saja yang berperan pada peredaran narkoba diancam dengan hukuman yang
sangat berat sampai hukuman mati.
c. Masalah Psikologis dan kecerdasan
Narkoba menurunkan kecerdasan, karena zat-zat tersebut mengakibatkan
kerusakan pada otak dan sistim saraf.Seorang pecandu akan kehilamngan
sebagian dari kemampuan intelektualnya.

2. Masalah keluarga
Suatu keluarga yang salah satu anggotanya menjadi pecandu narkoba akan
menghadapi berbagai masalah , baik masalah ekonomi,psikologis maupun
sosial.Seorang pecandu akan merongrong keluarga dan berusaha dengan cara apa saja
agar mendapatkan uang untuk memperoleh narkoba. Keluarga menjadi terganggu dan
malu terhadap lingkungan.

3. Masalah masyarakat
Meski bersimpati,namun tidak banyak yang bisa dilakukan masyarakat, sehingga
cenderung menjauh karena takut tertular. Adanya pecandu dalam masyarakat,
kehadirannya menjadi amat meresahkan, karena banyak menimbulkan masalah sosial
antara pemakai dan masyarakat disekitarnya. Seorang pecandu dapat menggunakan
segala cara untuk memperoleh obat, termasuk mencuri dan tindakan kriminal lainnya.

4. Masalah Negara
Negara sangat dirugikan oleh narkoba, karena akan kehilangan generasi penerus
bangsa sehingga tidak dapat bersaing dengan negara lain untuk kemajaun bangsa dan
negaranya sendiri.Jika generasi penerus bangsa ini banyak yang rusak,tinggal tunggu
kehancurannya.
ZAT ADITIF

1. Pengertian zat aditif

Zat aditif atau zat tambahan makanan merupakan bahan yang ditambahkan ke dalam
makanan, baik pada saat mengolah, memproses, mengemas atau menyimpan
makanan tersebut. Sedangkan menurut peraturan pemerintah no. 28 tahun 2004
tentang keamanan, mutu, dan gizi pangan, yang dimaksud bahan tambahan adalah
bahan yang dimasukkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat dan bentuk
pangan.

Fungsi zat aditi antara lain sebagai penyedap rasa, pewarna, sekuestran, antioksidan,
pengasam, pemanis, pengembang, dan pengawet bahan makanan.
Di indonesia sendiri, pemakaian zat aditif diatur oleh departemen kesehatan,
sedangkan pengawasannya diatur oleh direktorat jenderal pengawasan obat dan
makanan.

Tujuan pemberian zat aditif anara lain secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Untuk mempertahankan nilai gizi makanan karena selama proses pengolahan
makanan, ada zat gizi yang rusak atau hilang.
b. Agar makanan lebih menarik
c. Agar makanan lebih tahan lama disimpan
d. Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga, dan
e. Untuk konsumsi sebagian orang tertentu yang memerlukan diet

2. Macam-macam zat aditif


Zat aditif dibagi menajdi dua macam, berdasarkan sumbernya, yaitu zat aditif alami
dan zat aditif sintetis atau buatan.

A. Zat aditif alami


Zat aditif alami merupakan zat tambahan dalam makanan yang dapat diperoleh dari
alam, tanpa dibuat atau disintetis terlebih dahulu. Zat aditif alami lebih aman
digunakan juga mudah diperoleh. Kebanyakan masyarakan pedesaan biasa
menggunakan zat aditif jenis ini. Sayangnya, kelemahan zat aditif alami ini adalah
tidak bisa digunakan dalam jumlah banyak, kurang stabil kepekatannya, dan kurang
tahan lama.

Berikut adalah contoh zat aditif alami dan beberapa kegunaannya


a. Pewarna
1. Wortel
Kegunaan wortel adalah sebagai zat pemberi warna oranye pada
makanan. Wortel sering digunakan untuk pembuatan selai nanas. Selain
untuk pewarnaan makanan, wortel juga dapat dimakan langsung dan
diperas airnya untuk diminum karena mengandung provitamin A, yaitu
betakaroten. Betakaroten tersebut yang memberikan warna oranye pada
bahan makanan.
2. Kunyit
Kegunaan kunyit adalah meberikan warna kuning agak gelap pada
pembuatan makanan. Biasanya, kunyit digunakan pada pembuatan nasi
kuning. Kunyit juga sering ditambahnka pada pengolahan daging ayam
atau itik karena dapat menghilangkan bau amis dan menambah rasa yang
khas.
3. Daun suji
Kegunaan daun suji adalah untuk meberikan warna hijau pada makanan.
Daun suji biasa digunakan pada pembuatan bahan minuman, seperti yang
digunakan dalam pembuatan es cendol, warna hijau yang dikeluarkan
berasal dari hasil perasan daun suji.

b. Pemanis
1. Gula pasir atau gula tebu
Gula pasir didapat dari pengolahan tanaman tebu yang diperas airnya lalu
di kristalkan. Selain sebagai pemanis, gula pasir juga digunakan sebagai
pengawet, karena gula dapat menyerap kandungan air. Dengan tidak
adanya air maka mikroorganisme di dalam makannan tidak akan
berkembang dan akhirnya akan mati.
2. Gula aren
Gual aren dihasilkan dari nira bunga aren. Penggunaannya hampir sama
dengan gula jawa. Hanya, gula aren lebih manis sehingga lebih sering
digunakan pada pembuatan jenang dan dodol.
3. Gula jawa atau gula kelapa
Gula kepala dihasilkan dari buah kelapa. Gula kelapa sering digunakan
sebagai pemanis minuman seperti dawet, eskelapa muda, sirup, dan lain-
lain. Gula kelapa juga digunakan sebagai pemanis dalam memasak sayur.
4. Madu
Madu merupakan pemanis yang sangat baik karena megandung zat-zat
gizi yang alami. Jadi, selain untuk pemanis, pen ggunaan madu juga
menambah kandungan gizi dalam makanan.

c. Pengawet
1. Garam dapur
Garam dapur digunakan sebagai pengawet makanan karena dapat
menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri dalam makanan. Hal
ini disebabkan karena garam dapur menyrap kandungan air dalam
makanan (higroskopis) seperti gula pasir. Garam dapur dapat didapat dari
pengeringan air asin(air laut).
2. Bawang putih
Bawang putih yang dipotong atau diiris akan mengeluarkan allicin, yaitu
suatu zat yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga bawang
putih dapat dipakai sebagai bahan pengawet.
3. Asam cuka
Nama kimia dari asam cuka adalah asam asetat. Dengan sifatnya yang
asam, asam cuka mampu membunuh bakteri dalam makanan. Larutan
asam asetat 4% dalam air merupakan asam cuka yang sering digunakan
sebagai bahan pengawet roti untuk mencegah pertumbuhan kapang.

d. Penyedap
1. Garam dapur
Garam dapur merupakan penyedap yang paling sering digunakan ke
dalam makanan. Rasa asin dari garam dapur berasal dari natrium klorida
(NaCl).
2. Bawang putih
Selain sebagai pengawet bawang putih juga digunakan sebagai bahan
penyedap. Selain mengandung allicin, bawang putih juga mengandung
sulfur dan iodin yang tinggi.
3. Cabai merah
Cabai merah digunakan sebagai penyedap rasa sekaligus perangsang
selera makan. Selain itu, cabai merah juga mempunyai kandungan vitamin
C dan A. Sedangkan cabai hijau mengandung kedua vitamin tersebut
dalam jumlah yang lebih kecil.

e. Pemberi aroma
1. Vanili
Vanili memberi rasa dan aroma yang harum. Vanili banyak digunakan
pada pembuatan roti atau pada pembuatan kolak, dan pada pembuatan
kue-kue kering.
2. Serai
Serai baisanya digunakan sebagai penambah aroma pada minuman
penghangat tubuh. Selain itu serai juga digunakan untuk menambah
aroma segar pada makanan bersantan.
3. Daun pandan
Daun pandan biasa ditambahkan pada saan memasak nasi agar nasi
berbau harum dan tidak cepat basi. Selai itu, aroma harum dari daun
pandan juga diman faatkan pada pembuatan kue, bubur, dan es.

f. Bahan pengasam
Bahan pengasam bertujuan untuk menghilangkan rasa eneg (mual) pada saat
mengkonsumsi makanan. Bahan pengasam alami diataranya adalah jeruk
nipis pada soto, sate, dan minuman.
B. Zat aditif buatan atau sintetis
Zat aditif buatan merupakan zat tambahan makanan yang diperoleh dari sintesis
(pembuatan), baik di laboratorium maupun industri, dari bahan-bahan kimia
yang sifatnya hampir sama dengan bahan alami yang sejenis. Keunggulan zat
aditif sintetis adalah dapat diproduksi dalam jumlah besar, lebih stabil, takaran
penggunaaanya lebih sedikit, dan biasanya tahan lebih lama. Sedangkan
kelemahan zati aditif buatan ini adalah, dapat menimbulkan resiko penyakit
kanker atau bersifat karsinogenik.

Berikut adalah beberapa contoh dan kegunaan zat aditif buatan

a. Pewarna
Pewarna berfungsi untuk memberi warna bahan makanan agar tampil
menarik, sehingga dapat menarik konsumen untuk membeli dan
mengkonsumsinya.

Digunakan dalam
Nama Warna
bahan makanan
Es krim dan buah
Fast green FCF Hijau
kalengan
Minuman ringan,
Sunset yellow FCF Kuning perme, selai, dan agar-
agar
Es krim, selai, jelly,
Brilliant FCF Biru
buah kalengan
Minuman ringan, agar-
Coklat HT Coklat
agar, selai
Minuman ringan,
Ponceau 4R Merah
yoghurt, jelly
Jelly, selai, saus, es
Eritrosin Merah
krim, buah kalengan

Walau peredaran zat pewarna tersebut sudah diberi izin oleh pemerintah, kita
tetap harus berhati-hati dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi. Ada
beberapa zat pewarna yang penggunaanya dilarang yaitu, rhodamin-B, methanil
yellow, dan amaranth

b. Pemanis
Pemanis sintetis adalah pemanis pengganti pemanis alami seperti gula pasir atau
gula tebu atau sukrosa. Pemanis sintetis biasanya dipakai pada pembuatan sirup,
sari buah, minuman ringan, dan macam-macam kue. Berikut adalah pemanis
yang sering digunakan.
 Sakarin, mempunyai tingkat kemanisan 300 kali lebih manis daripada
gula.
 Aspartam, mempunyai tingkat kemanisan 200 kali lebih manis dari gula.
 Asesulfam, sama dengan aspartam 200 kali lebih manis dari gula.
 Siklamat, mempunyai 30 kali tingkat kemanisan dari gula.
 Sorbitol, dan
 Dulsin
Melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 722/Menkes/Per/IX/1988 tentang
bahan makanan tambahan, dulsin kini sudah dilarang penggunaanya karena
pemanis ini adalah pemicu kanker.
c. Pengawet
Pengawet digunakan agar bahan makanan dapat bertahan lebih lama dan tidak
cepat busuk bila disimpan. Bahan pengawet menghambat dan mematikan
petumbuhan mikroba atau mikroorganisme yang dapat merusak dan dapan
membusukkan makanan.
Berikut adalah contoh pengawet makanan tersebut.
 Natrium benzoat, digunakan sebagai pengawet minuman ringan, kecap,
margarin, manisan, saus, dan buah kalengan.
 Natrium nitrit, digunakan sebagai pengawet untuk mempertahankan
warna daging dan ikan.
 Asam popionat, digunakan sebagai pengawet roti, keju, margarin, dan
mentega.
 Asam sorbat, diigunakan untuk menghambat pertumbuhan kapang dan
ragi, juga mengawetkan roti, keju, acar,dan sari buah.

Beberapa zat pengawet yang sudah dilarang penggunaannya tetapi masih sering
digunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab adalah formalin, boraks,
dan terusi.
d. Antioksidan
Antioksidan berfungsi melindungi makanan yang mengandung lemak dan
minyak dari rasa tengik. Rasa tengik terjad karena minyak dan lemak yang
terkandung dalam makanan rusak oleh suatu proses oksidasi. Antioksidan yang
diberikan dapat menghambat proses oksidasi tersebut. Berikut yang termasuk
antioksidan adalah.
 Butil hidroksi anisol dan butil hidroksi toluena, ditambahkan pada
makanan yang mengandung minyak atau lemak agar tidak cepat tengik.
 Asam askorbat, dtambahkan ke dalam daging olahan, makanan bayi, dan
kaldu.

e. Penyedap
Makanan yag kita konsumsi sehari-hari tak lepas dari penyedap atau bumbu
masak, karena memang zat tersebut menambah sedap dan menimbulkan selera
makan. Penyedap yang biasa kita kenal adalah MSG yang dikenal dengan merek
dagang seperti Ajinomoto, Miwon, Royco, Sasa, Maggie dan lain-lain. Dibalik
kelezatannya, MSG pernah diduga menjadi peenyebab penyakit yang disebut
Chinese Restaurant Syndrom (CRS). Gejala-gejala penyakit ini antara lain
pusing kepala, wajah berkeringat, sesak dada bagian bawah, kesemutan, pada
punggung dan leher, tahang bawah serta leher bagian bawah kemudian terasa
panas. Namun, peranan MSG sebagai penyebab penyakit tersebut tidak dapat
dibuktikan oleh para ahli, sehingga dugaan tersebut masih banyak
diperdebatkan.
f. Sekuestran
Sekuestran merupakan bahan pesntabil yang digunakan dalam berbagai makanan
olahan. Sekuestran mengikat logam dalam bahan makanan, sehingga menjaga
kestabilan bahan. Sekuestran yang paling sering digunakan adalah asam sitrat
dan turunannya, fosfat, dan garam etilendiamintetrasat.
g. Penambah aroma
Zat tambahan ini digunakan untuk memberikan aroma buah-buahan. Berikut
adalah contoh zat penambah aroma pada bahan makanan.
 Etil butirat, untuk memberikan rasa buah nanas.
 Oktil asetat, memberikan rasa buah jeruk.
 Amil valerat, memberikan rasa buah apel.
 Amil asetat, memberikan rasa buah pisang.
 Butil asetat, rasa buah murbei.
 Benzaldehida, rasa buah lobi-lobi
 Isobutil popionat, rasa buah rum.
h. Pengatur keasaman
Zat aditif ini berfungsi sebagai pengasaman, penetralan, dan mempertahankan
derajat keasaman makanan. Contoh pengatur keasaman sintetis antara lain, asam
asetat, asam sitrat, asan tatrat, asam laktat, natrium bikarbonat, dan amonium
bikarbonat.

Batas penggunaan zat aditif

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 722/Menkes/Per/IX/88


tentang bahan makanan, batas penggunaan zat aditif dalam makanan diantaranya
sebagai berikut.

Batasan permenkes RI Batasan Adl per kg berat


Nama zat aditif
per kg makanan benda
Sakarin 50mg - 300mg -
Siklamat 500mg – 3gr -
Asam aseta Secukupnya Tidak ada batasan
Asam sitrat 5gr – 40 gr Tidak ada batasan
Asam benzoat 600mg – 1gr 0 – 5mg
BHT 100mg – 1000mg 0 – 0,3mg
BHA 100mg – 1000mg 0 – 0,125mg
Beta karoten 100mg – 600mg -
Karamel 150mg – 300mg Tidak ada batasan
Eritrosin 30mg – 300mg 0 – 0,6mg

Vous aimerez peut-être aussi