Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kedua tersangka yang ditahan yakni Kepala Desa Negeri Oma, YP alias Ocep dan Sekretaris
Desa Oma, YS alias Yulianus. Keduanya dieksekusi ke Rutan Waiheru Ambon setelah menjalani
pemeriksaan oleh penyidik Kejari Ambon.
Eksekusi terhadap kedua tersangka sempat mengalami keterlambatan sebab, keduanya menolak
untuk dibawa ke rumah tahanan. Pihak penyidik terpaksa harus berkoordinasi dengan polisi
untuk membawa kedua tersangka, namun sebelum polisi datang ke Kantor Kejari Ambon,
keduanya bersedia untuk ditahan.
Salah seorang Jaksa penyidik kasus tersebut, F Teturan usai eksekusi itu dilakukan mengatakan,
proses eksekusi terhadap kedua tersangka dilakukan demi kepentingan pemeriksaan ditahap
penyidikan.
Dia juga mengaku penahanan dilakukan agar kedua tersangka tidak kabur atau menghilangkan
barang bukti.
Dia menerangkan, sesuai hasil pemeriksaan yang dilakukan, perbuatan kedua tersangka diduga
telah merugikan keuangan negara mencapai Rp 289 juta. Selain kasus ADD tahun 2015, kedua
tersangka juga diduga menyalahgunakan ADD tahun 2016.
“Keduanya juga diduga terlibat penyalahgunaan ADD tahun 2016 dan nilainya itu lebih besar
lagi, tapi kita belum bisa melakukan penyelidikan lebh lanjut karena prosesnya masih berjalan.
Nanti akan kita sidik setelah kasus ADD tahun 2015 rampung,” ungkapnya.
Dia menambahkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Maluku, meski begitu dia mengaku dari hasil audit BPKP
itu tidak akan jauh berbeda dengan hasil audit kerugian negara yang dilakukan Kejari Ambon.
“Hasil audit BPKP baru akan keluar tanggal 10 Agustus besok, tapi kami yakin temuan BPKP
tidak akan jauh berbeda dengan temuan Kejari Ambon,” ujarnya.