Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
(SAB)
MENYUSUN PUZLE
Oleh:
Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners Universitas Kadiri
Kelompok 19
1. Diana Maharani Kusuma W. (17640692)
2. Hariyadi Nugroho (17640702)
3. Hidayatul Umroh (17640704)
Disusun Oleh:
MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI NERS UNIV.KEDIRI
KELOMPOK 19
Kepala Ruang 7A
RSUD dr. SAIFUL ANWAR
MALANG
SATUAN ACARA BERMAIN
B. Kriteria :
1. Anak usia todler
2. Anak dalam kondisi baik / cukup baik
3. Anak bisa / boleh berjalan
4. Anak tidak terpasang infus
E. Antisipasi masalah
Jika pada saat kegiatan berlangsung terjadi masalah seperti anak tiba-tiba menolak
atau tidak mau mengikuti kegiatan maka perawat akan menganjurkan kepada orang tua
anak untuk membujuk dan mau mendampingi anak pada saat dilakukan terapi bermain.
F. Evaluasi
1. Menerapkan sarana permainan terapi bermain puzzle yang tepat sehingga anak secara
proaktif dapat mengikuti program permainan dan dapat merangkai puzzle dengan
sabar dan tekun.
2. Menerapkan tempat yang tepat untuk bermain di rumah sakit, sehingga anak merasa
senang dan tidak merasa takut dengan lingkungannya.
3. Menerapkan waktu yang tepat untuk melakukan permainan sehingga anak tidak
kehilangan waktu bermain.
4. Menerapkan sosialisasi yang tepat sehingga anak butuh terhadap program terapi di
rumah sakit dan tidak merasa terisolir.
Nilai
No Indikator
1 2 3 4
1 Anak dapat merangkai gambar di
puzzle dengan sabar dan tekun
Kesimpulan
Anak berkumpul di ruang 7B. Leader dan co leader berada diantara anak-anak yang
lain. Fasilitator membagikan permainan berupa puzzle. Observer berada diantara anak sambil
mengamati jalannya proses bermain. Dengan adanya proses bermain anak akan senang
sehingga akan mengurangi sterss hospitalisasi. Dengan adanya proses bermain juga akan
membantu kasus kesembuhan penyakit dan membantu proses tumbuh kembang anak.
Evaluasi:
Hasil permainan sesuai dengan harapan kelompok yaitu anak merasa senang dengan
terapi bermain,mengurangi sterss hospitalisasi pada balita. Walaupun dalam kondisi sakit
balita mampu beramain sesuai dengan perkembangan usia. Dari terapi bermain yang telah
dilakukan ada hasil atau pengaruhnya terhadap balita yaitu peserta terapi bermain tidak ada
yang mengalami keterlambatan perkembangan,.