Vous êtes sur la page 1sur 11

GAMBARAN KUALITAS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM

ISI ULANG DI KOTA JAMBI DITINJAU DARI


PARAMETER FISIK DAN pH AIR MINUM
Zaujah Nurhanni Zulaisa*, Ahmad Syauqi**, Sotianingsih**
*Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
**Dosen Mahasiswa Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi
Email : znzramadhani@gmail.com
ABSTRACT

Background : Water is human major need,one of it is to be consumed. By the


increasing human need of drinking water, also increasingly the popularity of refill
drinking water depots, one of the reasons is because the price is cheaper than bottled
water. According to Permenkes RI No.492 of 2010, the water quality among them
are physical parameters and pH of drinking water. Where the quality of drinking
water is of course related to health either directly or indirectly. The research aims
to examine the quality of of refill drinking water at Jambi City, it is reviewed about
the test of physical parameters such as the smell of water, the taste of water,
temperature and Total Disolved Solid (TDS), and water pH, also to know whether
the quality of drinking water is in compliance with quality standard of drinking
water according to Permenkes RI No. 492 of 2010.
Method : This study uses descriptive research type with cross sectional research
design, done in refill drinking water depots at Jambi City. The sample of this
research are 93 depots which included into inclusion criteria that taken using
random sampling method.
Results : Based on research results, from 93 drinking water refill depots there are
39 depots (41,9%) using PDAM as raw water source, 30 depots (32,3%) depots
using drilled well, and 24 depots (25,8%) using dug well. From 3 types of
disinfection methods, there are 63 depots (67,7%) using ultraviolet (UV), 23 depots
(24,7%) using reverse osmosis (RO), and 7 depots (7,5%) using ozonitation. For
physical parameters such as the smell of water, taste of water, water temperature,
and water TDS, all of 93 samples of refilled drinking water were not included in
the bad category. While from aspect drinking water pH there are samples that still
have not met the standard of drinking water quality, where there are 72 depots
(77,4%) included bad category and only 21 depots (22,6%) included good category.

Keywords : drinking water depots, dringking water quality, TDS, water Ph


ABSTRAK

Latar Belakang: Air merupakan kebutuhan utama untuk berbagai aktivitas


manusia, salah satunya yaitu untuk dikonsumsi. Meningkatnya kebutuhan
masyarakat akan air minum juga mendorong semakin populernya penggunaan
Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU), salah satu alasannya adalah karena harga
yang ditawarkan lebih murah dari air minum dalam kemasan. Menurut Permenkes
RI No.492 Tahun 2010, persyaratan kualitas air yang layak minum diantaranya
adalah parameter fisik dan pH air minum. Dimana kualitas air minum tentunya
berhubungan dengan kesehatan baik secara langsung maupun tidak. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk memeriksa kualitas air minum isi ulang di Depot Air
Minum Isi Ulang (DAMIU) se-Kota Jambi ditinjau dari parameter fisik, yaitu bau
air, rasa air, suhu air dan Total Disolved Solid (TDS), serta pH air minum, dan juga
untuk mengetahui apakah kualitas air minum isi ulang sudah sesuai syarat kualitas
air minum berdasarkan Permenkes RI No.492 Tahun 2010.
Metode : Studi ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan desain
penelitian cross sectional, dilakukan di Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) se-
Kota Jambi. Sampel penelitian berjumlah 93 depot yang memenuhi kriteria inklusi
yang diambil menggunakan metode random sampling.
Hasil : Berdasarkan hasil penelitian di lapangan didapatkan bahwa dari 93 depot
air minum isi ulang, 39 depot (41,9%) yang menggunakan PDAM sebagai sumber
air baku, 30 depot (32,3%) menggunakan sumur bor sebagai sumber air baku, dan
24 depot (25,8%) menggunakan sumur gali sebagai sumber air baku. Dari 3 jenis
metode desinfeksi depot air minum isi ulang, terdapat 63 depot (67,7%)
menggunakan Ultra Violet (UV), 23 depot (24,7%) menggunakan Reverse Osmosis
(RO), dan 7 depot (7,5%) menggunakan ozonisasi. Untuk parameter fisik air
minum seperti bau air, rasa air, suhu air, dan TDS air, dari 93 sampel air minum isi
ulang tidak ada yang termasuk dalam kategori buruk. Sedangkan dari segi pH air
minum masih terdapat sampel yang belum memenuhi standar kualitas air minum,
dimana ada 72 depot (77,4%) yang termasuk kategori buruk dan hanya 21 depot
(22,6%) yang termasuk dalam kategori baik.

Kata Kunci: Depot air minum, kualitas air minum,TDS, pH air minum
PENDAHULUAN pengolahan atau tanpa proses
Air merupakan senyawa kimia pengolahan yang memenuhi syarat
yang sangat penting bagi kehidupan kesehatan dan dapat langsung
makhluk hidup di bumi ini dan tidak diminum.3
dapat digantikan oleh senyawa lain. Berdasarkan Riset Kesehatan
Air merupakan kebutuhan utama Dasar (Riskesdas) 2013, jenis sumber
untuk berbagai aktifitas manusia, air minum terbesar di Indonesia
seperti mandi, memasak dan untuk adalah pada sumur gali terlindung
dikonsumsi.1 sebesar 22,5% , kemudian air isi
Kebutuhan akan air semakin lama ulang sebesar 21% dan sumur
semakin meningkat sesuai dengan bor/pompa sebesar 12,8%.4
keperluan dan taraf kehidupan Saat ini penggunaan depot air
penduduk. Masalah yang banyak minum semakin populer digunakan
dihadapi terkait dengan air adalah oleh masyarakat. Selain karena
berkurangnya air bersih yang dapat mudah didapat, harga yang
digunakan untuk konsumsi air minum ditawarkan pun relatif lebih murah
sehari-hari, serta kurang memadainya dari air minum dalam kemasan.5
pengelolaan sumber daya air dan Perkembangan usaha Depot Air
lingkungan.2 Minum Isi Ulang (DAMIU) di Kota
Air dan kesehatan merupakan dua Jambi sendiri dimulai sejak tahun
hal yang saling berhubungan, karena 2005 dan hingga kini terdapat 575
air merupakan salah satu media dari depot yang telah memiliki sertifikat
2
berbagai penularan penyakit. Oleh yang tersebar di 11 kecamatan di
sebab itu, pemanfaatan air sebagai air seluruh Kota Jambi.6
minum perlu dijaga kualitasnya agar Menurut Peraturan Menteri
tidak membahayakan manusia itu Kesehatan (PERMENKES) No. 492
sendiri. Menurut Peraturan Menteri Tahun 2010, persyaratan kualitas air
Kesehatan RI Nomor minum yang aman bagi kesehatan
492/MENKES/PER/IV/2010 tentang meliputi parameter wajib dan
persyaratan kualitas air minum, air tambahan dari parameter fisika,
minum adalah air yang melalui proses kimia, mikrobiologis, dan
radioaktifitas. Yang termasuk dalam 7 sampel depot air minum isi ulang di
parameter fisika antara lain suhu, bau, daerah Salatiga dan sekitarnya telah
rasa, dan Total Disolved Solid (TDS). memenuhi syarat fisik dan kimia
Sedangkan parameter kimia salah sesuai Permenkes.9
satunya adalah pH.3 Suhu air dapat Terdapatnya perbedaan hasil uji
mempengaruhi viskositas, reaksi kualitas fisik dan pH air minum isi
kimia, evaporasi, volatisasi, dan ulang di beberapa daerah, dan belum
kelarutan gas. TDS yang tinggi pernah dilakukan penelitian
memiliki efek terhadap kesehatan mengenai uji kualitas fisik dan pH air
tergantung pada spesies kimia minum isi ulang pada depot air
penyebab masalah tersebut. minum isi ulang di Kota Jambi
Sedangkan pH dalam air akan melatarbelakangi dilakukannya
mempengaruhi rasa, korosifitas air penelitian ini.
dan toksisitas suatu senyawa kimia.7
METODE
Dari hasil penelitian yang
Penelitian ini menggunakan jenis
dilakukan oleh Nita Rosita, pada
penelitian deskriptif dengan desain
tahun 2014 menunjukkan bahwa 11
cross sectional atau potong lintang .
dari 12 depot air minum isi ulang di
Penelitian dilaksanakan langsung
daerah Tangerang Selatan khususnya
di Depot Air Minum Isi Ulang
dekat kampus UIN Syarif
(DAMIU) di Kota Jambi selaku
Hidayatullah Jakarta menghasilkan
sampel.
air minum isi ulang yang tidak layak
Populasi penelitian ini adalah
konsumsi sesuai dengan baku mutu
seluruh Depot Air Minum Isi Ulang
yang berlaku baik dari segi fisika,
(DAMIU) yang telah mendapat
kimia dan biologi, hanya satu depot
sertifikat kelayakan dari Dinas
saja yang memenuhi syarat sesuai
Kesehatan Kota Jambi berjumlah 575
dengan Permenkes 492 tahun 2010
depot yang tersebar di 11 kecamatan
tentang kualitas air minum.8
di Kota Jambi. Sampel pada
Sedangkan hasil penelitian yang
penelitian ini berjumlah 93 depot
dilakukan oleh Violita, et.al, pada
dihitung dengan menggunakan rumus
tahun 2010 menunjukkan semua dari
Slovin dan jumlah sampel untuk tiap
kecamatan dihitung dengan PDAM, 2. Sumur bor, 3. Sumur gali.
menggunakan teknik proportionate Metode desinfeksi 1. Ultra violet, 2.
stratified random sampling, maka Ozonisasi, 3. Reverse osmosis. Bau
didapatkan hasil sebagai berikut : air minum isi ulang 1. Kategori baik
Tabel 1. Jumlah sampel tiap bila tidak berbau, 2. Kategori buruk
kecamatan bila berbau. Rasa air minum isi ulang

Nama Jumlah Jumlah 1. Kategori baik bila tidak berasa, 2.


No.
Kecamatan Depot Sampel Kategori buruk bila berasa. Suhu air
1. Telanaipura 51 8 minum isi ulang 1. Kategori baik bila
2. Jelutung 60 10
hasil ukur suhu ±3°C dari sekitarnya,
3. Danau Sipin 18 3
4. Pasar 13 2 2. Kategori buruk bila hasil ukur suhu
5. Kota Baru 94 15 ≠ ±3°C dari sekitarnya. TDS air
6. Alam Barajo 96 16 minum isi ulang 1. Kategori baik bila
7. Paal Merah 82 13
hasil ukur TDS ≤500 ppm, 2.
8. Danau Teluk 12 2
9. Pelayangan 8 1 Kategori buruk bila hasil ukur TDS
10. Jambi Timur 63 10 >500 ppm. pH air minum isi ulang 1.
11. Jambi 78 13 Kategori baik bila hasil ukur pH =
Selatan
Total 575 93 6,5-8,5, 2. Kategori buruk bila hasil
ukur pH <6,5 atau >8,5.
Kriteria inklusi dalam penelitian Pada penelitian ini, analisis
ini adalah semua Depot Air Minum univariat digunakan untuk
Isi Ulang (DAMIU) di Kota Jambi menggambarkan kualitas air minum
yang telah mendapat sertifikat berdasarkan parameter fisik dan pH
kelayakan dari Dinas Kesehatan Kota air minum berdasarkan Peraturan
Jambi. Sedangkan untuk kriteria Menteri Kesehatan RI No.
eksklusi adalah apabila pemilik 492/Menkes/Per/IV/2010.
DAMIU tidak memberi izin pada saat
HASIL
pengambilan sampel air minum.
Berdasarkan hasil penelitian
Definisi operasional pada
yang dilakukan di DAMIU se-Kota
penelitian ini terdiri atas beberapa
Jambi dengan total sampel sebanyak
variabel yaitu sumber air baku 1.
93 depot.
1. Sumber Air Baku Yang 4. Rasa Air Minum Isi Ulang
Digunakan Tabel 5. Distribusi rasa air minum
Tabel 2. Distribusi sumber air baku isi ulang
yang digunakan Persentase
Kategori Jumlah
Sumber Air Persentase (%)
Jumlah
Baku (%)
Kategori baik 93 100
PDAM 39 41,9
Sumur Bor 30 32,3 Kategori buruk 0 0
Sumur Gali 24 25,8
Jumlah 93 100
Total 93 100

5. Suhu Air Minum Isi Ulang


2. Metode Desinfeksi Air Minum
Tabel 6. Distribusi suhu air minum
Isi Ulang
isi ulang
Tabel 3. Distribusi metode
Persentase
desinfeksi air minum isi ulang Kategori Jumlah
(%)
Cara
Persentase
Pemrosesan Jumlah Kategori baik 93 100
(%)
Air Minum
Ultra Violet 63 67,7 Kategori buruk 0 0
RO 23 24,7
Jumlah 93 100
Ozonisasi 7 7,6
Jumlah 93 100
6. TDS Air Minum Isi Ulang
Tabel 7. Distribusi TDS air minum
3. Bau Air Minum Isi Ulang
isi ulang
Tabel 4. Distribusi bau air minum
Persentase
isi ulang Kategori Jumlah
(%)
Persentase Kategori baik 93 100
Kategori Jumlah
(%)
Kategori baik Kategori buruk 0 0
93 100

Kategori buruk Jumlah 93 100


0 0

Jumlah 93 100
7. pH Air Minum Isi Ulang dapat mengeluarkan sumber air
Tabel 8. Distribusi pH air minum dengan kualitas yang baik, hal ini
isi ulang dikarenakan pada sumber air dari
Persentase sumur bor terjadi beberapa
Kategori Jumlah
(%) penyaringan pada lapisan tanah

Kategori baik 21 22,6 sebelum mencapai ke sumber air.


Selain itu pada tabel 3
Kategori buruk 72 77,4 menunjukkan bahwa metode
desinfeksi air minum isi ulang
Jumlah 93 100
menggunakan metode ultra violet
sebanyak 63 (67,7%), reverse
PEMBAHASAN
osmosis 23 (24,7%) dan ozonisasi
Dari hasil penelitian yang
sebanyak 7 (7,5%). Hal ini
telah dilakukan, diperoleh data
menunjukkan bahwa masih
berupa : kategori parameter fisik dan
rendahnya penggunaan sistem
pH air minum isi ulang, serta sumber
reverse osmosis untuk pemrosesan
air baku dan metode desinfeksi air
filtrasi pada sumber air baku. Padahal
minum isi ulang.
jika menggunakan sistem reverse
Berdasarkan tabel 2 diperoleh
osmosis air minum yang dihasilkan
hasil bahwa dari 93 sampel air minum
akan lebih baik dari pada sistem ultra
isi ulang, terdapat 39 depot (41,9%)
violet. Namun karena biaya
yang menggunakan PDAM sebagai
perawatan alat reverse osmosis yang
sumber air baku, 30 depot (32,3%)
lebih besar, kemungkinan menjadi
menggunakan sumur bor dan 24
alasan para pengusaha depot air
depot (25,8%) menggunakan sumur
minum isi ulang di Kota Jambi masih
gali sebagai sumber air bakunya. Hal
sedikit yang menggunakannya.
ini menunjukkan bahwa masih
Kemudian untuk parameter
rendahnya penggunaan sumur bor
fisik air minum berupa bau air, pada
pada depot air minum isi ulang di kota
tabel 4 menunjukkan bahwa semua
jambi, padahal penggunaan sumber
sampel air minum isi ulang berjumlah
air baku dari sumur bor sangatlah
93 depot (100%) tidak berbau atau
disarankan, karena pada sumur bor
termasuk dalam kategori baik. Begitu pahit atau asam, sedangkan jika
pula dengan rasa air dan suhu, dimana terlalu tinggi maka air akan berasa
pada tabel 5 dan tabel 6 menunjukkan tidak enak (kental atau licin). Nilai
bahwa semua sampel air minum isi pH air minum yang tidak sesuai
ulang termasuk kategori baik. dengan standar kualitas air minum
Parameter fisik air minum berdasarkan PERMENKES RI
lainnya yang diukur dalam penelitian No.492 Tahun 2010 tentunya akan
ini adalah kadar kandungan TDS tidak layak untuk dikonsumsi.
dalam air minum. Berdasarkan tabel 7 Penelitian yang dilakukan
menunjukkan bahwa semua sampel oleh Nita Rosita, tahun 2014, juga
air minum yang berjumlah 93 depot menunjukkan hal yang sama dari
(100%) termasuk dalam kategori hasil penelitian ini. Di daerah
baik, dimana kadar TDS dalam air Tangerang Selatan khususnya sekitar
tersebut ≤ 500 ppm. kampus UIN Syarif Hidayatullah,
Namun penelitian ini dari 11 sampel yang diteliti, hanya
mendapat hasil bahwa masih ada ada 3 depot (27%) yang pH air
sampel air minum yang belum minumnya memenuhi baku mutu
memenuhi standar kualitas air menurut PERMENKES RI No. 492
minum. Hal ini terlihat dari tabel 8 Tahun 2010 yaitu Citanduy 1 (6.5),
yang menunjukkan bahwa masih Citanduy 2 (6.54) dan Kampung Utan
terdapat banyak sampel air minum (6.5). Namun dari segi parameter
dengan hasil ukur pH air minum < 6,5 fisik, hasil penelitian tersebut
atau > 8,5 dan termasuk kategori menunjukkan bahwa semua sampel
buruk, yaitu berjumlah 72 depot (100%) termasuk kategori baik, mulai
(77,4%) dari total sampel 93 depot. dari bau air, rasa air, dan TDS.8
Nilai pH dipengaruhi oleh beberapa Namun, berbeda dengan
parameter, antara lain aktivitas penelitian yang dilakkan oleh Fitri
biologi, suhu, kandungan oksigen dan Mairizki, tahun 2017, dimana hasil
ion-ion. Pengaruh pH terhadap air penelitiannya menunjukkan bahwa
adalah sangat besar, untuk air minum dari 10 sampel yang diteliti di sekitar
jika pH air terlalu rendah akan berasa kampus Universitas Islam Riau
semuanya mememenuhi syarat yang terakhir adalah sumur gali
kualitas air minum berdasarkan sebanyak 25,8%.
PERMENKES RI No. 492 Tahun 2. Metode desinfeksi yang
2010.10 digunakan DAMIU di Kota Jambi
Begitu pula dengan hasil paling banyak adalah ultra violet
penelitian yang dilakukan oleh dengan persentase sebesar 67,7%,
Fatihatul Melinda,dkk; tahun 2017, lalu kedua terbanyak adalah
dimana dari 3 sampel depot air reverse osmosis sebesar 24,7%
minum isi ulang di sekitar kampus dan yang terakhir adalah
UNISMA Malang memenuhi syarat ozonisasi sebesar 7,5%
kualitas air minum berdasarkan 3. Dari penelitian terhadap bau air
PERMENKES RI No.492 Tahun minum isi ulang didapatkan
2010, baik dari parameter fisik bahwa semua sampel air minum
maupun pH air minum.11 (100%) termasuk dalam kategori
baik.
KETERBATASAN PENELITIAN
4. Dari penelitian terhadap rasa air
Pengambilan data bau dan
minum isi ulang didapatkan
rasa air minum isi ulang didapat
bahwa semua sampel air minum
hanya berdasarkan penilaian subjektif
(100%) termasuk dalam kategori
oleh peneliti, dan tidak ada
baik.
pembanding lain untuk
5. Semua sampel air minum yang
menghilangkan subjektifitas hasil
diteliti (100%) memiliki suhu air
penelitian bau dan rasa air minum isi
minum yang sesuai standar
ulang.
kualitas air minum.
KESIMPULAN 6. Semua sampel air minum yang
diteliti (100%) memiliki kadar
1. Depot Air Minum Isi Ulang
TDS air minum yang sesuai
(DAMIU) di Kota Jambi paling
standar kualitas air minum.
banyak menggunakan PDAM
7. Hasil penelitian terhadap pH air
sebagai sumber air bakunya yaitu
minum isi ulang di Kota Jambi
sebanyak 41,9%, diikuti dengan
adalah hanya terdapat 21 depot
sumur bor sebanyak 32,3% dan
(22,6%) yang memenuhi standar 6. Laporan Tahunan Dinas
kualitas air minum. Sedangkan 72 Kesehatan Kota Jambi Tahun
depot (77,4%) lainnya tidak 2015.
memenuhi standar. 7. Gultom, Tati B. Kajian Fisik,
Kimia Dan Mikrobiologi Air
DAFTAR PUSTAKA Minum Isi Ulang Di Kecamatan
1. Pradana, YA, Marsono, BD. Uji Tanjungkarang Pusat Kota
Kualitas Air Minum Isi Ulang di Bandar Lampung (Tesis
Kecamatan Sukodono, Sidoarjo Magister). Lampung: Program
Ditinjau dari Perilaku dan Pasca Sarjana Magister Ilmu
Pemeliharaan Alat. J Tek Lingkungan Universitas
POMITS. 2013;2(2):83-6. Lampung; 2016. hal. 29-7.
2. Sutrisno, Totok C. Teknologi 8. Rosita, Nita. Analisis Kualitas Air
Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Minum Isi Ulang Beberapa Depot
Rineka Cipta; 2010. hal. 13-9, 30 Air Minum Isi Ulang (DAMIU) di
3. Peraturan Menteri Kesehatan Tangerang Selatan. J Kim Val.
Republik Indonesia No. 2014 Nov;4(2):134-41.
492/Menkes/Per/IV/2010 9. Violita, MAA., Hastuti, SP.,
Tentang Kualitas Air Minum. Dewi L. Kajian Kualitas Air
4. Badan Penelitian dan Minum Isi Ulang (AMIU) Yang
Pengembangan Kesehatan Ada Di Daerah Salatiga Dan
Kementrian Kesehatan Republik Sekitarnya. Prosiding Seminar
Indonesia. Riset Kesehatan Nasional Sains Dan Pendidikan
Dasar. Jakarta; 2013. Sains V UKSW; Juni 2010;
5. Prihatini, Rohmania. Kualitas Air Salatiga, Jawa Tengah; 2010. hal.
Minum Isi Ulang Di Depot Air 20-9.
Minum Di Wilayah Kabupaten 10. Mairizki, Fitri. Analisis Kualitas
Bogor 2008 – 2011. Skripsi Air Minum Isi Ulang Di Sekitar
Program Ilmu Kesehatan Kampus Universitas Islam Riau.
Masyarakat Universitas Jurnal Katalisator. 2017
Indonesia; 2012. hal. 2. Apr;2(1);9-19.
11. Melinda, F.,Laili, S.,Syauqi, A.
Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang
Pada Depo Air Minum Di Sekitar
Kampus UNISMA Malang. e-Jur
Biosaintropis. 2017 Aug;3(1):53-
9.

Vous aimerez peut-être aussi