Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ketelitian (Accuracy), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang
mendekati harga yang sebenarnya.
Ketepatan (Precision), yaitu kemampuan alat ukur untuk memberikan nilai yang
sama dari beberapa pengukuran yang dilakukan
Kecermatan (Resolution), yaitu skala terkecil yang mampu dibaca oleh alat ukur.
Metode-metode pengukuran dalam Metrologi Industri
1. Pengukuran Langsung
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur langsung dimana
hasil pengukuran dapat diperoleh secara langsung.
2. Pengukuran Tak Langsung
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur pembanding dan alat
ukur standar, dimana hasil pengukuran tidak dapat diperoleh secara langsung.
3. Pengukuran dengan Kaliber Batas
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah dimensi
suatu produk berada di dalam atau diluar daerah toleransi produk tersebut.
4. Membandingkan dengan Bentuk Standar
Yaitu pengukuran yang dilakukan dengan cara membandingkan bentuk produk dengan
bentuk standar dari produk tersebut. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan
profil proyektor.
Toleransi adalah perbedaan ukuran antara kedua harga batas, dimana ukuran
atau jarak permukaan batas geometri komponen harus terletak. Suaian adalah
hubungan antara dua komponen yang akan dirakit, yang ditimbulkan adanya perbedaan
ukuran bagi pasangan elemen geometrik saat mereka disatukan. Kalibrasi adalah
membandingkan suatu alat ukur (skala atau harga nominalnya) dengan acuan yang
dianggap lebih benar. Langkah-langkah kalibrasi yaitu melakukan pengkalibrasian alat
ukur dengan alat ukur yang lebih tinggi tingkatannya pada rantai kalibrasi, sehingga alat
ukur tersebut dapat mempunyai aspek keterlacakkan (trace ability).
Hampir semua alat ukur mempunyai bagian yang disebut dengan penunjuk atau
pencatat kecuali beberapa alat ukur batas atau standar.
Dari bagian penunjuk inilah dapat dibaca atau diketahui besarnya harga hasil
pengukuran. Secara umum, penunjuk/pencatat ini dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu:
1. Penunjuk yang mempunyai skala,
2. Penunjuk berangka (sistem digital).
Jenis-jenis Pengukuran
1. Pengukuran Langsung
Pengukuran Langsung adalah proses pengukuran dengan menggunakan alat ukur
langsung dan hasil pengukurannya dapat langsungterbaca.
Contoh :Mistar Ukur, Mistar Ingsut (Caliper),Mikrometer, Height Gauge
Gambar: Mikrometer
Pengukuran Sudut
Pada umumnya alat ukur sudut itu terbagi atas dua bagian besar, yaitu alat ukur
sudut langsung, (besar sudut dapat langsung diketahui dari skalanya), dan alat ukur
sudut Tak Langsung,(harus melalui perhitungan terlebih dahulu).
Yang termasuk alat ukur sudut langsung, antara lain :
Busur Baja ( Stell Enginer Protractor )
Gambar: Busur Baja ( Stell Enginer Protractor )
Busur Bilah ( Bevel Protractor)
Rol
Bola
Alat-alat dengan rumus Sinus
Block ukur sudut ( Angle Gauge)
Mistar ingsut Ketinggian ( Hight Vernier Caliper)
Auto Kalimator ( Angle Dekor )
Pedatar ( Spirit Level )
Pengukuran Ketegaklurusan
Penyiku
Fungsi penyiku adalah untuk memeriksa ketegaklurusan atau kesikuan suatu benda,
memeriksa kesejajaran garis, dan alat bantu dalam membuat garis pada benda kerja.
Gambar: Penyiku
Pengukuran Kedataran
Waterpass
Waterpass adalah alat mengukur beda ketinggian dari satu titik acuan ke
acuan berikutnya. Waterpass ini dilengkapi dengan kaca dan gelembung kecil di
dalamnya. Untuk mengecek apakah waterpass telah terpasang dengan benar,
perhatikan gelembung di dalam kaca berbentuk bulat. Apabila gelembung tepat berada
di tengah, berarti waterpass telah terpasangdengan benar. Pada waterpass, terdapat
lensa untuk melihat sasaran bidik. Dalam lensa, terdapattanda panah menyerupai
ordinat (koordinat kartesius).
Gambar: Waterpass
Pengukur Kebulatan
Dial gauge, dial indikator (jarum ukur)
Kegunaan dial gauge seperti yang telah kita ketahui adalah untuk :
mengukur kerataan permukaan bidang datar
mengukur kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros
mengukur kerataan permukaan dinding Cylinder
Adapun jenis jenis dial gauge sendiri ada berbagai macam sesuai dengan skala yang
digunakan, beberapa jenis dial gauge antara lain :
1. Dial gauge dengan nilai skala 0,01 mm jenis ini dapat digunakan untuk mengukur
dengan batas ukuran sampai dengan 10 mm
2. Dial gauge dengan nulai skala 0,01 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai dengan
1 mm
3. Dial gauge dengan nilai skala 0,0005 mm jenis ini mempunyai batas ukur sampai 0,025
mm
Pengertian Pengukuran :
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang
ditetapkan sebagai satuan
Contoh: mengukur panjang meja dengan sebatang pensil (panjang meja sebagai besaran, pensil sebagai
alat ukur, dan panjang pensil sebagai satuannya).
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan nilai
Satuan adalah ukuran dari suatu besaran yang digunakan untuk mengukur.
Jangka sorong adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter terkecil misalnya
diameter dalam, diameter luar, maupun kedalaman suatu lubang.
c. Mengukur kedalaman
1. Buka pengunci
2. Posisikan jangka sorong dengan tegak lurus
3. Ukur kedalaman dengan cara menggeser skala geser sampai menumpu di permukaan menda kerja
4. Kunci dan baca hasil pengukuran
Penjelasan langkah membaca hasil ukur pada Gambar.5 dengan ketelitian 0,05mm:
1. Hitung jumlah ruas pada garis warna biru (Skala Utama) tepat sebelum angka nol
pada ruas garis warna merah (Skala Vernier), hasilnya = 9 ruas
2. Tuliskan angka tertera pada ruas garis warna merah sebelum garis merah yang
sejajar dengan garis warna biru, hasilnya = 1
3. Jika ada selisih lebih dari angka tertera pada garis yang sejajar langsung
masukkan angka 5
4. Sehingga hasil akhirnya adalah 9,15mm
Contoh:
Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius
tampak sebagai berikut
Jawaban :
Lingkaran Biru : 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran “merah”
Lingkaran Merah : 5
Jadi hasilnya = 5,35 cm
2. MIKROMETER
b. Ketelitian Mikrometer
Skala pada mikrometer dibagi dua jenis:
1. Skala Utama
Terdiri dari skala :1, 2, 3, 4, 5 mm dan seterusnya. Dan nilai tengah : 1,5; 2,5; 3,5; 4,5; 5,5 mm dan
seterusnya
2. Skala Putar / Nonius
Terdiri dari skala 1 sampai 50
Setiap skala putar berputar mundur 1 putaran maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala
putar = 0,5/50 mm = 0,01 mm
c. Cara Membaca
1) Posisikan mikrometer tegak lurus terhadap arah pandangan
2) Bacalah skala utama pada mikrometer (garis bagian atas menunjukkan angka bulat dalam satuan
mm, sedangkan garis bawah menunjukkan bilangan setengah dalam satuan mm)
3) Bacalah skala nonius yaitu garis yang tepat segaris dengan garis pembagi pada skala utama (50
bagian). Kemudian hasilnya kalikan dengan ketelitian dari mikrometer, hasilnya merupakan skla
nonius.
4) Jumlahkan hasil pengukuran dari skala utama denan skala noniusnya.
Jarak strip di atas garis pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak strip di bawah garis adalah 0.05
mm, Sedangkan nilai satu strip pada thimble adalah 0.01 mm. Nilai hasil ukur ialah jumlah
pembacaan ketiga skala tersebut.
Gambar. 6. Contoh Pembacaan Mikrometer
Jadi contoh A :
Pembacaan skala garis : 5.00
Pembacaan skala di bawah garis : 0.00
Pembacaan skala thimble : 0.20
Pembacaan akhir : 5.20
Jadi contoh B :
Pembacaan skala garis : 7.00
Pembacaan skala di bawah garis : 0.50
Pembacaan skala thimble : 0.15
Pembacaan akhir : 7.65
SOAL EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tanda silang (X) pada jawaban yang dianggap paling
benar !
1. Pengukuran adalah :
A. Kegiatan membandingkan nilai besaran yang diukur dengan alat ukur yang ditetapkan sebagai satuan
B. Membandingkan benda dengan benda lain
C. Mengukur alat ukur
D. Membandingkan alat ukur dengan alat ukur lain
2. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu
komponen seperti panjang, lebar, tinggi, kerataan, adalah ….
A. Alat ukur mikrometer
B. Alat ukur mekanik
C. Alat ukur elektrik
D. Alat ukur pneumatic
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
7. Langkah-langkah yang
dilakukan untuk melakukan pengukuran dengan jangka sorong yaitu, kecuali …
A. kendurkan baut pengunci dan geser rahang geser, pastikan rahang geser bekerja dengan baik.
B. Lakukan pengecekan apakah ketika rahang tertutup garis angka nol skala nonius, lurus dengan garis nol
skala utama. Jika tidak maka harus dikalibrasi dengan cara mensettingnya
C. Alat ukur tidak perlu dikalibrasi
D. Tutup rahang hingga mengapit benda yang diukur. Kencangkan baut pengunci
8. Ketelitian alat ukur jangka sorong seperti yang ditunjukkan pada gambar di
samping adalah …
A. 0,02 mm
B. 0,01 mm
C. 0,05 mm
D. 0,1 mm
9. Ketelitian alat ukur jangka sorong seperti yang ditunjukkan pada gambar
di samping adalah …
A. 0,02 mm
B. 0,01 mm
C. 0,05 mm
D. 0,1 mm
10. Untuk mengukur benda dengan ukuran 5,75, dapat diukur dengan jangka sorong dengan ketelitian …
A. 0,02 mm
B. 0,5 mm
C. 0,05 mm
D. 0,1 mm
11. Berapakah hasil ukur jangka sorong seperti yang
ditunjukkan pada gambar di samping adalah …
A. 70,40 mm
B. 47,40 mm
C. 47,63 mm
D. 63,47 mm
A. 2,4 mm
B. 0,5 mm
C. 2,04 mm
D. 6,4 mm
18. Apabila thimble pada mikrometer diputar satu putaran penuh, maka spindle akan bergeser sejauh
…
A. 1,00 mm
B. 0,01 mm
C. 50 mm
D. 0,5 mm
19. Berapakah hasil ukur mikrometer yang ditunjukkan pada gambar di samping ?
A. 55,45 mm
B. 56,45 mm
C. 55,95 mm
D. 50,95 mm
20. Berapakah hasil ukur mikrometer yang ditunjukkan pada gambar di samping ?
A. 4,38 mm
B. 4,88 mm
C. 45,38 mm
D. 45,88 mm