Vous êtes sur la page 1sur 65

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemerintah Daerah diberi kewenangan untuk menentukan, mengatur,

merancang sendiri Anggaran Pendapatan Belanja Daerah(APBD) tanpa campur

tangan dari Pemerintah Pusat. APBD adalah rencana keuangan Tahunan Pemerintah

Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Salah satu sumber pendapatan

untuk menyusun APBD adalah Pendapatan Asli Daerah ( PAD ). PAD merupakan

pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PAD menjadi salah satu Penerimaan

Daerah yang kemudian disetorkan ke dalam Kas Daerah untuk Pembiayaan Daerah.

Pendapatan Asli Daerah tersebut diantaranya terdiri dari, Hasil Pajak daerah, Hasil

Retribusi Daerah, Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain –

lain PAD yang sah.

Pemerintah Daerah harus bisa memaksimalkan semua penerimaan Pendapatan

Asli Daerah sehingga daerah akan mempunyai penerimaan yang maksimal dari

sektor PAD. Besarnya Pendapatan Daerah dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Pati Tahun 2012-2014 sebagai berikut :


2

Tabel 1.1

Pendapatan Daerah Dan Pendapatan Asli Daerah 2012-2014

Kabupaten Pati

Tahun Pendapatan Daerah Pendapatan Asli Daerah

2012 Rp. 1.421.416.537.000 Rp. 140.295.358.000

2013 Rp. 1.594.792.224.000 Rp. 134.961.821.000

2014 Rp. 1.725.390.179.000 Rp. 173.223.183.000

Sumber : APBD Kabupaten Pati tahun 2012-2014

Salah satu bidang yang dapat dimaksimalkan adalah penerimaan melalui

Retribusi Daerah.Besar PendapatanRetribusi Daerah Kabupaten Pati yang di dapat

pada Tahun2012-2014 sebagai berikut :

Tabel 1.2

Besar Pendapatan Retribusi Daerah Kabupaten Pati pada Tahun 2012-

2014

Tahun Pendapatan Retribusi Daerah

2012 29.058.965.000

2014 30.885.723.000

2013 31.347.398.000

Sumber : DISHUBKOMINFO Kabupaten Pati tahun 2012-2014

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11Tahun 2011 Tentang

Retribusi Jasa Usaha pada Bab II Pasal 2 disebutkan beberapa jenis Retribusi Jasa
3

Usaha yang salah satunya adalah Retribusi Terminal. Pemerintah Kabupaten Pati

sebagai pembuat regulasi melimpahkan wewenang untuk memungut Retribusi

Terminal kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Pati.Retribusi yang di kelola oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Pati adalah

Retribusi Parkir Tepi Jalan Umum, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor,

Retribusi Menara Telkom, Retribusi Terminal, Retribusi Tempat Parkir Khusus dan

Retribusi Ijin Trayek. Salah satu Retribusi yang dapat dimanfaatkan untuk

Pendapatan Daerah Kabupaten Pati adalah Retribusi Terminal. Hasil pendapatan dari

Retribusi Terminal Kabupaten Pati 2012-2014 dari 3 Terminal yang ada di

Kabupaten Pati :

Tabel 1.3

Hasil Pendapatan dari Retribusi Terminal Kabupaten Pati 2012-2014

Tahun Retribusi Terminal

2012 340.351.250

2013 316.746.250

2014 315.317.000

Sumber : DISHUBKOMINFO Kabupaten Pati tahun 2012-2014

Retribusi Terminal merupakan salah satu dari lima kewenangan Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika ( Dishubkominfo ) dalam hal Retribusi.

Sebagai operator pelaksana atas regulasi ini, Dishubkominfo diharapkan dapat

melaksakan kewenangan untuk memungut retribusi secara maksimal sehingga


4

penerimaan PAD akan meningkat. Atas dasar kebutuhan masyarakat yang tinggi di

bidang Transportasi Umum dan pelayanan Publik dalam lingkup terminal di

Kabupaten Pati. Di harapkan penerimaan dari sector Retribusi Terminal bisa sesuai

target yang di tentukan Pemerintah Daerah Kabupaten Pati.

Atas dasar pemahaman di atas maka penulis akan menyusun Tugas Akhir

dengan judul “ PENDAPATAN RETRIBUSI TERMINAL KABUPATEN PATI

TAHUN 2012 – 2014”studi di Kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Pati.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka perumusan masalahnya dapat

ditetapkan sebagai berikut :

a. Berapa pendapatan daerah dari Retribusi Terminal pada Tahun 2012

sampai dengan Tahun 2014 ?

b. Apakah Retribusi Terminal sudah memenuhi target ?

c. Bagaimana cara penetapan target ?

d. Faktor – faktor apa saja yang dapat mendorong / menghambat Pendapatan

Retribusi Terminal di Kabupaten Pati pada Tahun 2012 sampai dengan

Tahun 2014 ?
5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.3.1 Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui jumlah penerimaan dan rincian Hasil retribusi

terminal di Kabupaten Pati pada Tahun 2012 sampai dengan Tahun

2014.

b. Untuk mengetahui pendapatan Retribusi Terminal memenuhi target

yang diinginkan.

c. Untuk mengetahui bagaimana cara penetapkan target Retribusi

Terminal Kabupaten Pati.

d. Untuk mengetahui Faktor – faktor apa saja yang dapat mendorong /

menghambat Penerimaan Hasil Retribusi Terminaldi Kabupaten Pati

pada Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014.

1.3.2 Manfaat Penulisan

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, Hasil dari penulisan diharapkan dapat memberikan

pengetahuan dan ilmu baru tentang PendapatanHasil

retribusiterminal di Kabupaten Pati pada Tahun 2012 sampai dengan

Tahun 2014 pada Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Pati.

b. Manfaat Praktis

Secara praktis, Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat berguna

bagi seluruh pihak yang berhubungan langsung dengan peraturan


6

tentang retribusi terminal guna meningkatkan pendapatan asli daerah

dari Hasil retribusi. Jadi penulisan ini dapat menjadi suatu gambaran.

1.4 Kerangka Teori

1. Pengertian dan Tujuan APBD

APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas

dan disetujui bersama Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah, dan ditetapkan dengan Peraturan Daerah. APBD disusun sesuai

dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dan kemampuan keuangan

daerah.

Tujuan penyusunan APBD adalah:

a. membantu pemerintah daerah mencapai tujuan fiskal dan

meningkatkan koordinasi antarbagian dalam lingkungan pemerintah

daerah;

b. membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan

barang dan jasa publik melalui proses pemrioritasan;

c. memungkinkan pemerintah daerah untuk memenuhi prioritas belanja;

d. meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah

daerah kepada DPRD dan masyarakat luas.

2. Pengertian Retribusi

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak

Daerah dan Retribusi Daerah pada Pasal 1 poin 64, Retribusi Daerah, yang

selanjutnya disebut Retribusi adalah pungutan Daerah sebagai pembayaran atas


7

jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atas diberikan

oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan.

3. Karateristik Retribusi :

a. Retribusi dipungut dengan berdasarkan peraturan – peraturan (yang

berlaku umum ).

b. Dalam retribusi, prestasi yang berupa pembayaran dari warga

masyarakat akan mendapatkan jasa timbal balik langsung yang

ditujukan pada individu yang membayarnya.

c. Uang Hasil retribusi digunakan bagi pelayanan umum berkait dengan

yang bersangkutan.

d. Pelaksanaannya dapat dipaksakan, biasanya bersifatekonomi.

(http://wijiraharjo.wordpress.com/2008/02/02/pajak - retribusi - dan -

sumbangan/ )

4. Objek dan Golongan Retribusi Daerah

Menurut Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah pada pasal 108, Objek dan Golongan Retribusi Daerah di

bagi 3, yaitu

4.1 Retribusi Jasa Umum

Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau

diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan

kemanfaatan umum serta dapat dinikmati olehorang pribadi atau badan.


8

Objek Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakanatau

diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingandan

kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orangpribadi atau

Badan. ( pasal 109 ).

Subjek Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi atauBadan

yang menggunakan/menikmati pelayanan jasaumum yang bersangkutan.

( pasal 125 poin 1 ).

Wajib Retribusi Jasa Umum adalah orang pribadi

atauBadanyangmenurut ketentuan peraturan perundangundangan

Retribusi diwajibkan untuk melakukanpembayaran Retribusi, termasuk

pemungut atau pemotongRetribusi Jasa Umum. ( pasal 125 poin 2 ).

Jenis – jenis Retribusi Jasa umum adalah ( pasal 110 ) :

a. Retribusi Pelayanan Kesehatan.

b. Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.

c. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu TandaPenduduk dan Akta

Catatan Sipil.

d. Retribusi Pelayanan Pemakaman dan PengabuanMayat.

e. Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum.

f. Retribusi Pelayanan Pasar.

g. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.

h. Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran.

i. Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta.


9

j. Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus.

k. Retribusi Pengolahan Limbah Cair.

l. Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang.

m. Retribusi Pelayanan Pendidikan, dan

n. Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

4.2 Retribusi Perizinan Tertentu

Retribusi Perizinan Tertentu adalah retribusi atas kegiatan

tertentuPemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang

pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan,

pengendalian dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang,

penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas

tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian

lingkungan.

Objek Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinantertentu

oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atauBadan yang

dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasanatas kegiatan

pemanfaatan ruang, penggunaan sumber dayaalam, barang, prasarana,

sarana, atau fasilitas tertentu gunamelindungi kepentingan umum dan

menjaga kelestarianlingkungan. ( Pasal 140 ).


10

Subjek Retribusi Perizinan Tertentu adalah orang pribadiatau

Badan yang memperoleh izin tertentu dari PemerintahDaerah. ( Pasal 147

poin 1 ).

Wajib Retribusi Perizinan Tertentu adalah orang pribadi atau Badan

yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan Retribusi

diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut

atau pemotong Retribusi Perizinan Tertentu( Pasal 147 poin 2 ).

Jenis Retribusi Perizinan Tertentu adalah( Pasal 141 ) :

a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

b. Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol.

c. Retribusi Izin Gangguan.

d. Retribusi Izin Trayek, dan

e. Retribusi Izin Usaha Perikanan

4.3 Retribusi Jasa Usaha

Retribusi Jasa Usaha adalah retribusi atas jasa yangdisediakan oleh

Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada

dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.


11

Objek Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh

Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersialyang meliputi (

pasal 126 ) :

a. Pelayanan dengan menggunakan/memanfaatkan kekayaanDaerah

yang belum dimanfaatkan secara optimal, dan/atau.

b. Pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belumdisediakan

secara memadai oleh pihak swasta.

Subjek Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi atauBadan

yang menggunakan/menikmatipelayanan jasausaha yang bersangkutan (

pasal 139 poin 1 ).

Wajib Retribusi Jasa Usaha adalah orang pribadi

atauBadanyangmenurutketentuan peraturan perundangundangan

Retribusi diwajibkan untuk melakukanpembayaran Retribusi, termasuk

pemungut atau pemotongRetribusi Jasa Usaha. ( pasal 139 poin 2 ).

Jenis Retribusi Jasa Usaha adalah( Pasal 127 ) :

a. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

b. Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan.

c. Retribusi Tempat Pelelangan.

d. Retribusi Terminal.

e. Retribusi Tempat Khusus Parkir.

f. Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa.

g. Retribusi Rumah Potong Hewan.


12

h. Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan.

i. Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.

j. Retribusi Penyeberangan di Air, dan

k. Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.

4.4 Pengertian dan Penjelasan Retribusi Terminal

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11Tahun 2011

tentang Restribusi Jasa Usahapada pasal 1 poin 17, yang Terminal

penumpang adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan

menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar

moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan

kendaraan umum.

Retribusi Terminal dipungut retribusi sebagai pembayaran atas

pemakaian terminal yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh

Pemerintah Daerah ( pasal 21).

(1) Obyek Retribusi Terminal adalah pelayanan penyediaan tempat parkir

untuk kendaraan penumpang dan bis umum, tempat kegiatan usaha, dan

fasilitas lainnya di lingkungan terminal, yang disediakan, dimiliki,

dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah.

(2) Dikecualikan dari obyek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) adalah terminal yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh


13

Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Badan Usaha Milik Negara, Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD), dan pihak swasta( Pasal 22 poin 2).

Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan tarif retribusi

terminal didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang

layak.

Keuntungan yang layak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah

keuntungan yang diperoleh bila pelayanan jasa usaha tersebut dilakukan

secara efisien dan berorientasi pada harga pasar (Pasal 25 poin 2).

Tabel 1.4

Sturktur dan besarnya Tarif Retribusi ditetapkan

1 2 3 4 5
No Jenis Pelayanan Jenis Kendaraan/ Satuan Tarif
Ukuran Fasilitas Pemakain (RP)
1 penyediaan a. angkutan pedesaan :

tempat parkir 1) bis kecil sekali masuk Rp 500

kendaraan 2) bis sedang sekali masuk Rp 750

penumpang dan b. angkutan antar kota :

bis umum 1) bis sedang sekali masuk Rp 750

2) bis besar sekali masuk Rp2.000

2 Pemakaian tempat Parkir Kendaraan :

kendaraan dalam a. bis istirahat sekali parkir Rp1.500


14

lingkungan sampai dengan Rp 500

terminal dan/atau 1 jam

pemakaian jalur b. kendaraan bermotor tiap jam Rp1.000

bis istirahat roda empat kelebihan

c. sepeda motor/roda sekali parkir Rp 500

dua sampai dengan

1 jam

tiap jam

kelebihan

d. sepeda sekali parkir Rp1.000

sekali parkir Rp 500

jam

3 Pemakaian tempat a. kios m2/bulan Rp5.000

usaha penjualan b. pedagang kaki lima per hari Rp 500

dalam lingkungan c. loket penjualan tiket per hari Rp1.500

terminal bis malam

4 pemakaian Kamar mandi

fasilitas lain di a. mandi sekali pakai Rp2.000

dalam terminal b. buang air besar sekali pakai Rp1.000

c. buang air kecil/ sekali pakai Rp 1.000

kencing

Sumber : Peraturan daerah Kabupaten Pati nomor 11 tahun 2012


15

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang dipilih untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini adalah

tipe diskriptif, dimana penulisan dimaksudkan untuk menjelaskan dan

menggambarkan suatu keadaan atau masalah. Pendekatan Penelitian

Kuantitatif adalah penelitian yang menganalisisnya lebih focus pada

data-data numerikal (angka) yang di olah dengan menggunakan metode

statistika.

1.5.2 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah penerimaan HasilRetribusi Terminal

yang di pungut oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Pati.

1.5.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam memperoleh data –

data tersebut adalah :


16

a. Wawancara

Secara sederhana wawancara diartikan sebagai alat pengumpulan

data dengan melakukan Tanya jawab antara pencari informasi dan

sumber informasi. Wawancara ini dilakukan dengan bertanya

langsung kepada pejabat di Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah Kabupaten Pati yang menangani bidang yang berkaitan.

b. Dokumentasi

Merupakan data dari informasi yang dilakukan dengan mengambil

dokumen atau catatan dalam bentuk apapun yang ada kaitannya

dengan judul penelitian antara lain data tentang objek yang

dikenakan Retribusi Terminal di Kabupaten Pati dan data lainnya

yang berkaitan dengan penelitian.

c. Studi Pustaka

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini studi pustaka diambil dari

berbagai sumber data diantaranya diambil dari buku–buku, literature,

jurnal, produk hukum (undang-undang, peraturan daerah dll ) yang

berlaku saat ini dan juga berasal dari internet.


17

1.6 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan pada bab I berisi antara lain tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penulisan, kerangka pemikiran, metode penelitian

dan sistematika penulisan yang berfungsi memudahkan dalam penulian

selanjutnya.

BAB II GAMBARAN UMUM

Gambaran umum pada bab II berisi antara lain profil, kududukan, visi dan

misi, tugas pokok, tujuan, strategi, kebijakan dan struktur organisasi Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati.

BAB III PENDAPATAN HASIL RETRIBUSI TERMINAL

Bab III berisi jumlah Pendapatan dan rincian Hasil Retribusi Terminal di

Kabupaten Pati pada Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014 dan Faktor –

faktor apa saja yang dapat mendorong / menghambat Pendapatan Hasil Retribusi

Terminal di Kabupaten Pati pada Tahun 2012 sampai dengan Tahun 2014.

BAB IV PENUTUP

Pada bab IV berisi uraian tentang kesimpulan dari keseluruhan isi yang

telah dibahas beserta saran – saran.


18

BAB II

GAMBARAN UMUM

2.1 Profil Singkat Kabupaten Pati

Kabupaten Pati terletak di daerah pantai utarapulau jawa dan di bagian timur

dari PropinsiJawa Tengah. Secara administratif KabupatenPati mempunyai luas

wilayah 150.368 Ha yangterdiri dalam 21 kecamatan, 401 desa, 5kelurahan, 1.106

dukuh serta 1.474 RW dan7.524 RT.

Letak geografis kabupaten Pati dengan batas wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah utara : dibatasi wilayah Kab. Jeparadan Laut Jawa.

b. Sebelah barat : dibatasi wilayah Kab. Kudusdan Kab. Jepara.

c. Sebelah selatan : dibatasi wilayah Kab.Grobogan dan Kab. Blora.

d. Sebelah timur : dibatasi wilayah Kab. Rembangdan Laut Jawa.

Kabupaten Pati mempunyai luas wilayah150.368 Ha yang terdiri dari 58.448

Ha lahansawah dan 91.920 Ha lahan bukan sawah. Jumlah penduduk Kabupaten Pati

pada Sensus Penduduk tahun 2013 adalah jumlah pria 590.871 jiwa, jumlah wanita

629.122 jiwa dan total keseluruhan adalah 1.219.993 jiwa. Pertumbuhan penduduk

sebanyak 2 % ( persen ) dari tahun sebelumnya dengan kepadatan penduduk 818 jiwa

/ km persegi.

Kabupaten Pati mempunyai Motto “ Pati Bumi Mina Tani “yang merupakan

kependekan dari BerdayaUpaya Menuju Identitas Pati yang Makmurideal Normatif

Adil Tertib Aman Nyaman Indah.


19

2.2 Profil Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati

Berdasarkan Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan

Daerah Kabupaten/Kota maka setiap Daerah Kabupaten / Kota diberikan

kewenangan dalam melaksanakan Urusan Wajib sebagai bentuk Otonomi Daerah.

Sebagai bentuk pelaksanaan Otonomi Daerah perlu dilakukan penggabungan

beberapa bidang urusan dengan tujuan untuk lebih efektif dan efisien. Pemerintah

Kabupaten Pati melalui Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11 Tahun 2008

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah menggabungkan urusan Bidang

Perhubungan, Bidang Telekomunikasi, dan Bidang Informatika menjadi satu dan

dilaksankan oleh Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati.

2.2.1 Kedudukan

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11 Tahun 2008

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pasal 15, Kedudukan Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati adalah sebagai

berikut:

a. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika adalah merupakan

unsur pelaksana Otonomi Daerah di bidang Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika.


20

b. Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika dipimpin oleh

Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab

kepada BuPati melalui Sekretaris Daerah.

2.2.2 Tugas Pokok

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11 Tahun 2008

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pasal 16, Tugas Pokok

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati adalah

melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas otonomi dan

tugas pembantuan di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika.

2.2.3 Visi dan Misi

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati

mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut:

Visi :

“Terwujudnya Pelayanan Perhubungan Komunikasidan Informatika

Kabupaten Pati yang handal”

Penjelasan Visi :

Penyelenggaraan pelayananan Perhubungan Komunikasi dan Informatika

yang handal diindikasikan dengan penyelenggaraan pelayanan yang aman,

nyaman, selamat, faktual, obyektif, transparan, tepat waktu, terpelihara,

mencukupi kebutuhan, efisien, harga terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat, ramah lingkungan, berkelanjutan, yang dilayani oleh Sumber Daya

Manusia yang profesional, mandiri dan produktif. Dalam mewujudkan cita dan
21

harapan diakhir periode rencana ini dengan memperhatikan aplikasi

perkembangan teknologi transportasi dan teknologi informatika.

Misi :

1. Peningkatan sumber daya bidang perhubungankomunikasi dan

informatika. Peningkatan sumberdaya diindikasikan dengan

pemenuhan kebutuhansumber daya manusia yang terampil,

mempunyaikompetensi tinggi dan handal didukung dengansarana dan

prasarana kerja yang memadai yangberpengaruh terhadap kinerja

penyelenggaraanpelayanan yang efektif dan efisien sertaterciptanya

lingkungan kerja yang kondusif. Disisilain berupaya mengembangkan

potensi daerahkabupaten Pati untuk peningkatan danmemperkuat roda

perekonomian melaluiaksesibility pelayanan perhubungan

komunikasidan informatika.

2. Meningkatkan sarana, prasarana dan fasilitasPerhubungan komunikasi

dan informatika.

3. Peningkatan sarana, prasarana dan fasilitasperhubungan komunikasi

dan informatika dititikberatkan pada peningkatan fungsi sarana

danprasarana melalui rehabilitasi, pemeliharaan sertapenambahan

jumlah maupun kapasitas dalamrangka peningkatan mutu pelayanan

yang handalsejalan dengan tuntutan masyarakat akankebutuhan

pelayanan jasa perhubungankomunikasi dan informatika. Dalam


22

meningkatkankapasitas dan pelayanan jasa perhubungankomunikasi

dan informatika senantiasaberpedoman kepada rencana induk,

pedomanteknis dan skema pendanaan yang di tetapkan.Meningkatkan

peran serta pemangku kepentingan(stake golders) dalam rangka

ikutmengembangkan pembangunan di bidangPerhubungan

komunikasi dan informatika.Untuk mewujudkan dan meningkatkan

pelayananperhubungan komunikasi dan informatika yangberkualitas

serta mampu memberikan nilaitambah perlu melibatkan peran serta

pemangku kewenangan (stake holders) dalampengembangan dan

investasi usaha jasaperhubungan komunikasi dan informatika

yangkondusif. Sesuai dengan prinsip Good Governancedipandang

perlu melakukan restrukturisasi denganpemisahan yang jelas antara

peran pemerintah,swasta dan masyarakat dalam

penyelenggaraanjasaperhubungan komunikasi dan

informatika.Sehingga memungkinkan swasta berperan secarapenuh

dalam penyelenggaraan jasa tersebut.

2.2.4 Tujuan

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai ataudihasilkan dalam jangka

waktu 1 (satu) tahunansampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkandengan

mengacu pada visi dan misi.Berdasarkan pengertian diatas, untuk


23

mewujudkanvisi dan misi, maka Tujuan Dinas Perhubungan Komunikasidan

Informatika Kabupaten Pati adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang

Perhubungan,Komunikasi dan Informatika.

Penjelasan :

Pemenuhan kebutuhan aparatur dalam bidang Perhubungan

Komunikasi dan Informatika yangterampil melalui pendidikan dan

pelatihan secaraberkala dengan sasaran kebutuhan diklat teknisoleh

pegawai dan penambahan pegawai barusesuai formasi yang

dibutuhkan.

2. Peningkatan sarana dan prasarana dalam bidang Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika.

Penjelasan :

Pemenuhankebutuhan sarana dan prasarana perkantoranmeliputi

ketersediaan peralatan kerja, gedungkantor dan kendaraan operasional

baik melaluipengadaan maupun pemeliharaan ditingkatkan 5% dari

tahun dasar.

3. Peningkatan pelayanan dalam bidangPerhubungan,Komunikasidan

Informatika sesuai dengan standartpelayanan minimal.

Penjelasan :

Pelayanan perhubungankomunikasi dan informatika sesuai

denganstandar teknis kelayakan guna mewujudkanpelayanan yang


24

efektif dan efisien dengan tidakmengurangi prinsip keselamatan,

transparan danobyektif, yang dititik beratkan pada peningkatanfungsi

dan penambahan kapasitas sarana danprasrana perhubungan

komunikasi daninformatika.

4. Peningkatan peran serta pemangku kepentingan (stake holders)

dalamusaha pengembangan sector Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika.

Penjelasan :

Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayananperhubungan

komunikasi dan informatika yanglebih baik maka melibatkan stake

holders danpartisipasi masyarakat luas melalui paketkegiatan bidang

teknis.

2.2.5 Strategi

Strategi adalah langkah–langkahyang berisikanprogram-program

indikatif untuk mewujudkan visidan misi (definisi dalam Undang-Undang

Nomor25 Tahun 2004 Pasal 1 ayat 14 ). Strategi Dinas Perhubungan

Komunikasidan Informatika adalah sebagaiberikut :

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia(SDM) dalam bidang

Perhubungan, Komunikasi danInformatika.

a. Meningkatkan disiplin pegawai.

b. Mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan.


25

2. Peningkatan sarana dan prasarana dalam bidang Perhubungan,

Komunikasi dan Informatika denganmenambah jumlah sarana dan

prasarana sesuaikebutuhan.

3. Peningkatan pelayanan dalam bidang Perhubungan, Komunikasi dan

Informatika. Meliputi Pelayanan administrasi perkantoran, Pelayanan

bidang perhubungan, Pelayanan bidang Komunikasi, dan Pelayanan

bidang Informatika.

4. Memberikan aksesibilitas yang luas kepada pemangku kepentingan

(stake holders)untuk ikut serta berpartisipasi dalampengembangan

pembangunan dibidangPerhubunganKomunikasi dan Informatika

5. Intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Asli Daerah ( PAD )

sesuaipotensi.

2.2.6 Kebijakan

Kebijakan umum Dinas Perhubungan Komunikasidan Informatika

Kabupaten Pati dalam pembangunan danpenyelenggaraannya meliputi hal –

hal sebagaiberikut :

1. Mewujudkan pengelolaan administrasi kantoryang tertib, lancar dan

tepat waktu.

2. Mewujudkan sarana dan prasarana kantor yangmemadai untuk

mendukung pelaksanaan tugas.


26

3. Meningkatkan sarana, prasarana dan fasilitaslalu lintas untuk

optimalisasi pelayananperhubungan.

4. Mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalanyang tertib, aman, lancar

dan selamat dan dapatdijangkau oleh masyarakat luas.

5. Mengembangkan sarana dan prasaranakomunikasi dan informatika

6. Mewujudkan pelayanan jasa komunikasi daninformatika yang faktual,

transparan, obyektif,cepat dan dapat dijangkau oleh masyarakat.

2.2.7 Bidang Informatika dan Komunikasi

1. Tugas Pokok ( Pasal 159 )

Bidang Informatika dan Komunikasi mempunyai tugas menyiapkan

perumusan kebijakan teknis, mengkoordinasikan, pembinaan,

pengendalian dan pelaksanaan bidang pos dan telekomunikasi, sarana

komunikasi dan diseminasi informasi, dan pengelolaan data

elektronik.

2. Fungsi ( Pasal 160 )

Bidang Informatika dan Komunikasi dalam menjalankan tugasnya

mempunyai fungsi :

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan bidang pos dan telekomunikasi.

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan bidang sarana komunikasi dan diseminasi informasi.


27

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan

pelaksanaan bidang pengolahan data elektronik.

d. Pemberian pelayanan, rekomendasi dan perijinan di bidang

informatika dan komunikasi.

e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang

informatika dan komunikasi.

f. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh atasan.

3. Rincian Tugas Bidang Informatika dan Komunikasi ( Pasal 161 )

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang informatika dan

komunikasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b. Merencanakan program kegiatan dan usulan anggaran di bidang

informatika dan komunikasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

c. Merumuskan sasaran program kegiatan informatika dan

komunikasi sebagai pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan koordinasi konsultasi dan fasilitasi guna

kelancaran pelaksanaan tugas.

e. Memberikan bimbingan, arahan dan mendistribusikan pelasanaan

tugas pada bawahan agar tugas berjalan lancar dan tepat waktu.

f. Menyediakan data dan informasi bidang informatika dan

komunikasi sebagai bahan penyusunan kebijakan atasan.

g. Menyelengarakan pelayanan umum bidang informatika dan

komunikasi.
28

h. Merencanakan , mengatur, mengelola dan mengendalikan teknis

operasional tugas-tugas bidang pos dan telekomunikasi.

i. Merencanakan , mengatur, mengelola dan mengendalikan teknis

operasional tugas-tugas bidang sarana komunikasi dan diseminasi

informasi.

j. Merencanakan , mengatur, mengelola dan mengendalikan teknis

operasional tugas-tugas bidang pengolahan data elektronik.

k. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan dan ketrampilan dalam

rangka pengembangan dan peningkatan pengelolaan di bidangn

informatika dan komunikasi untuk mencapai sasaran program

yang telah ditetapkan.

l. Menyelenggarakan administrasi bidang informatika dan

komunikasi sesuai norma, standar, prosedur dan kriteria yang

ditetapkan dengan peraturan perundang – undangan.

m. Menyelenggarakan pengelolaan sarana dan prasarana bidang

informatika dan komunikasi.

n. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan perijinan dan rekomendasi

di bidang informatika dan komunikasi.

o. Menyelenggarakan hubungan kerjasama, kemitraan dengan

instansi lain dan organisasi/ asosiasi dunia usaha di bidang

informatika dan komunikasi.


29

p. Melaksanakan koordinasi pengawasan dan pengendalian di

bidang pos telekomunikasi, radio dan media di daerah.

q. Melaksanakan koordinasi, pembinaan teknis, kegiatan

pengelolaan sarana dan prasarana bidang pos telekomunikasi,

radio, dan media informasi.

r. Melaksanakan koordinasi, pembinaan teknis, kegiatan

pengelolaan sarana dan prasarana bidang pos telekomunikasi,

radio, dan media informasi.

s. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan dalam rangka

pembinaan karier.

t. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

informatika dan komunikasi.

u. Memberikan saran dan pertimbangan baik secara lisan maupun

tertulis sebagai bahan masukan atasan.

v. Melaporkan pelaksanaan tugas sebagai pertanggungjawaban

kepada atasan.

4. Rincian Tugas Seksi Pos dan Telekomunikasi ( Pasal 162 )

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan bidang informatika dan

komunikasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas.

b. Merencanakan program kegiatan dan usulan anggaran di bidang

informatika dan komunikasi sebagai pedoman pelaksanaan tugas.


30

c. Merumuskan sasaran program kegiatan informatika dan

komunikasi sebagai pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan koordinasi konsultasi dan fasilitasi guna

kelancaran pelaksanaan tugas.

e. Memberikan bimbingan, arahan dan mendistribusikan pelasanaan

tugas pada bawahan agar tugas berjalan lancar dan tepat waktu.

f. Menyediakan data dan informasi bidang informatika dan

komunikasi sebagai bahan penyusunan kebijakan atasan.

g. Menyelengarakan pelayanan umum bidang informatika dan

komunikasi .

h. Menyelenggarakan hubungan kerjasama kemitraan dengan

instansi lain dan organisasi / asosiasi dunia usaha di seksi pos dan

telekomunikasi.

i. Memproses pemberian rekomendasi, meliputi : pendirian Kantor

Pusat Jasa Titipan, Izin Penyelenggaraan jaringan tetap tertutup

Lokal Wireline ( end to end ).

j. Memproses pemberian izin, meliputi : Jasa titipan untuk Kantor

agen, Instalatur Kabel Rumah / gedung, Ijin Mendirikan

Bangunan ( IMB ) Menara Telekomunikasi, instalansi penangkal

petir, instalansi genset, dan galian kabel telkom dalam satu

Kabupaten.

k. Memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan pos pedesaan.


31

l. Melaksanakan tanggung jawab panggilan darurat telekomunikasi

m. Memfasilitasi pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pos dan

telekomunikasi serta penggunaan frekwensi radio di daerah.

n. Melaksanakan pengawasan / pengendalian terhadap

penyelenggaraan komunikasi yang cakupan areanya kabupaten,

pelaksanaan pembangunan telekomunikasi perdesaan,

penyelenggaraan warung telekomuniasi dan warung seluler.

o. Melaksankan pengendalian dan penertiban terhadap pelanggaran

standarisasi pos dan telekomunikasi.

p. Melaksanakan bimbinhgan dan penerapan sistem perstatistikan

dan informasi media komunikasi dan informatika.

q. Menginventarisasi permasalahan – permasalahan yang

berhubungan dengan pos dan telekomunikasi serta menyiapkan

alternatif pemecahan masalah.

r. Mengevaluasi dan menilai kinerja bawahan dalam rangka

pembinaan karir.

s. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pos dan

telekomunikasi.

t. Memberikan saran dan pertimbangan baik secara lisa maupun

tertulis sebagai bahan masukan atasan.

u. Melaporkan pelakasanaan tugas sebagai pertanggungjawaban

kepada atasan.
32

v. Melaksanakan tugas kedinasan lain atas perintah pimpinan.

2.2.8 Terminal di Kabupaten Pati

Pati adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Pati

berbatasan dengan Laut Jawa di utara,Kabupaten Rembang di

timur, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan di selatan, serta Kabupaten

Kudus dan Kabupaten Jepara di barat. Kabupaten ini terkenal dengan

semboyan Pati Bumi Mina Tani. Secara geografis Kabupaten Pati terletak di

wilayah Pantura (pantai utara) Pulau Jawa. Pati bagian utara merupakan daerah

dengan banyak di dominasi dengan kontur perbukitan dan berbatasan langsung

dengan Laut Jawa dan Kabupaten Jepara. Wilayah Pati bagian selatan

didominasi oleh perbukitan kapur atau yang biasa disebut pegunungan

Kendeng, yang berbatasan dengan Kabupaten Blora dan Grobogan. Pati bagian

timur merupakan daerah dataran rendah dan berbatasan dengan Kabupaten

Rembang dan Blora. Sementara Pati sebelah barat merupakan daerah dataran

tinggi yang berbatasan dengan wilayah kabupaten Kudus. Luas wilayah

Kabupaten Pati adalah 1.419,07 km2.

Kabupaten Pati merupakan kabupaten yang di lalui oleh jalan pantura.

Banyak kendaraan yang lalu lalang, kendaraan mengangjut barang, bahan

pokok makanan dan lain-lain. Banyak bus antar kota dan bus antar provinsi

yang melewati kabupaten Pati. Di kabupaten Pati sendiri ada tiga terminal yaitu
33

terminal Pati, terminal juwana dan terminal tayu. Berikut gambaran ketiga

terminal di kabupaten Pati

1. Terminal Pati

Terminal Kembangjoyo atau Terminal Sleko Pati merupakan salah

satu terminal teramai yang ada di Provinsi Jawa Tengah. Hal ini

disebabkan karena banyaknya kawula muda yang lebih memilih

merantau ke luar kota daripada menjadi petani di kampungnya. Setiap

harinya selalu saja ada yang melakukan urbanisasi dari desa ke kota

untuk mendapatkan penghasilan yang layak. Terminal Sleko Pati saat ini

telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibanding tahun-tahun

sebelumnya. Di sisi terminal terdapat ruko-ruko yang tertata rapi guna

memudahkan penumpang yang hendak mencari perbekalan selama

melakukan perjalanan jauh. Di tengah terminal juga ada area tunggu yang

lokasinya berdekatan dengan pos penyiaran. Bentuknya memang

sederhana namun nyaman digunakan.

Terminal Kembangjoyo Kabupaten Pati memiliki dua jalur pintu

masuk yaitu jalur non bus serta jalur bus. Jalur non bus diperuntukkan

bagi kendaraan roda dua dan roda tiga seperti sepeda motor dan becak.

Sedangkan jalur bus hanya boleh digunakan oleh kendaraan bus baik

lokal maupun Bus AKAP ( Antar Kota Antar Provinsi)


34

Untuk penumpang jarak dekat, mekanismenya adalah penumpang

menunggu kedatangan bus di area tunggu. Setelah bus datang,

penumpang bisa langsung naik tanpa harus membeli tiket terlebih dahulu.

Sedangkan untuk tujuan jarak jauh seperti Kota Bandung & Jakarta,

penumpang wajib membeli tiket terlebih dahulu di agen bus.

Keberangkatannya sendiri biasanya menjelang magrib.

Dilihat dari letak geografisnya, Terminal Sleko Pati berada di Desa

Semampir Kecamatan Pati Kabupaten Pati. Disamping terminal terdapat

stasiun penyiaran radio yang cukup terkenal yaitu Harbos FM.

Didalamnya terdapat cafe yang menyediakan wifi gratis. Calon

penumpang yang bosan menunggu di terminal umumnya datang ke

tempat ini untuk menyeruput kopi sambil browsing menggunakan

wireless hotspot.

2. Terminal juwana

Terminal yang terletak di kota juwana yang merupakan kota pesisir

utara pulau jawa dan di lalui oleh jalan pantura yang menghubungkan

kota Pati dan kota rembang. Terminal juwana memiliki beberapa ruko

yang di gunakan untuk berdagang.

Pemerintah daerah harusnya menata ulang, konsep dari tata ruang

mengenai pelayanan publik. Dengan dibangunya standar terminal yang

layak pakai. Mengingat kota juwana tempat transi yang cukup strategis di
35

perlintasan kota Pati dengan kota rembang Juga sebagai tempat mengadu

nasib bagi para pendatang yang semakin lama makin berkembang pesat

saat ini.

3. Terminal Tayu

Terminal yang terletak di kota tayu itu mengalami perbaikan pada

tahun 2015. Dalam operasionalnya, terminal itu akan melayani 5 trayek

angkutan dan angkutan umum termasuk bus antar kota dan provinsi.

Meski resmi dioperasikan sejak Mei 2015 lalu, Terminal Tayu,

Kabupaten Pati, Jawa Tengah kondisinya masih sepi. Hingga kini,

terminal baru ini masih belum disinggahi bus lokal maupun angkutan

umum lainnya. Padahal beberapa upaya sudah dilakukan oleh pihak

pengelola terminal, seperti pengalihan arus bus dan angkot. Hingga

sosialisasi ke sopir-sopir bus juga sudah sudah dilakukan. Namun,

hingga saat ini upaya dari pengurus terminal tersebut belum

membuahkan hasil. Pemda Pati telah menetapkan kebijakannya untuk

memaksimalkan fungsi Terminal Tayu yang sudah terlanjur dibangun

dan beroperasi pada 2015. Sesuai fungsinya, pembangunan Terminal

Tayu digunakan untuk angkutan umum, bus antarkota dan provinsi.

2.2.9 Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Dinas Parhubungan Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Pati sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11


36

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Pasal 17, terdiri

dari :

1. Kepala Dinas.

2. Sekretariat, membawahi :

a. Subbagian Program

b. Subbagian Keuangan

c. Subbagian Umum dan Kepegawaian

3. Bidang Pengendalian dan Operasional, membawahi :

a. Seksi Lalu Lintas Jalan

b. Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Jalan

c. Seksi Laut

4. Bidang Angkutan dan Keselamatan jalan, membawahi :

a. Seksi Angkutan

b. Seksi Keselamatan dan Teknik Sarana

c. Seksi Terminal dan Perparkiran

5. Bidang Informatika dan Komunikasi, membawahi :

a. Seksi Pos dan Telekomunikasi

b. Seksi Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi

c. Seksi Pengolahan Data Elektronik

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

7. Kelompok Jabatan Fungsional.


37

Susunan organisasi tersebut disampaikan dalam bentuk Bagan Susunan

Organisasi pada Dinas Parhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Pati , sebagai berikut :

Bagan 2.1

Organisasi pada Dinas Parhubungan Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Pati

Sumber : DISHUBKOMINFO Kabupaten Pati


38

BAB III

PENDAPATAN HASIL RETRIBUSI TERMINAL

3.1 Dasar Hukum

Pajak daerah diatur dalam undang-undang yang pelaksanaannya diatur lebih

lanjut oleh Peraturan Daerah (PERDA). Dalam hal ini, undang-undang Nomer 28

Tahun 2009 Tentang Pajak dan Retribusi Daerah, bahwa pajak daerah dan retribusi

daerah merupakan salah satu sumber pendapatan daerah yang penting guna

membiayai pelaksanaan pemerintah daerah.

Berdasarkan undang-undang diatas dalam rangka untuk melaksanakan

pembangunan daerah kabupaten atau kota kota dapat mengoptimalkan dan

meningkatkan pendapatan dari sumber pendapatan daerah.salah satunyaadalalah

retribusi daerah dalam bentukretribusi daerah.

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomer 11 Tahun 2011 tentang

Retribusi Jasa Usaha, bahwa Retribusi terminal termasuk ke dalam Retribusi Jasa

usaha. Retribusi Terminal dipungut sebagai pembayaran atas pemakaian terminal

yang disediakan, dimiliki dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah. Obyek Retribusi

Terminal adalah pelayanan penyediaan tempat parkir untuk kendaraan penumpang

dan bis umum, tempat kegiatan usaha, dan fasilitas lainnya di lingkungan terminal,

yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola oleh Pemerintah Daerah. Dikecualikan

dari obyek Retribusi adalah terminal yang disediakan, dimiliki, dan/atau dikelola

oleh Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan

Usaha Milik Daerah (BUMD), dan pihak swasta. Subyek Retribusi Terminal adalah
39

orang pribadi atau Badan yang memanfaatkan/menggunakan terminal.Prinsip dan

sasaran dalam penetapan struktur dan tarif retribusi terminal didasarkan pada tujuan

untuk memperoleh keuntungan yang layak. Keuntungan yang layak adalah

keuntungan yang diperoleh apabila pelayanan jasa usaha tersebut dilakukan secara

efisien dan berorientasi pada harga pasar.

3.2 Tata Cara Penetapan Retribusi

Cara penetapan target dengan merealisasikan potensi yang di dapat retibusi

terminal. Pemerintah melakukan realisasi terhadap pendapatan yang di peroleh

retribusi terminal. Dalam penetapan target harus di sesuaikan dengan potensi yang

ada. Kabupaten Pati banyak potensi untuk menetapkan target, karena wilayah

Kabupaten Pati di lewati oleh jalur pantura. Target dapat ditentukan karena adanya

potensi dan minat masyarakat terhadap penggunaan jasa angkutan umum. Jika

masyarakat banyak yang menggunakan jasa angkutan umum, maka pemerintah dapat

metapkan target.

Pemerintah Kabupaten harus memperbaiki infrastruktur umum yang ada di

terminal. Jika infrastruktur memnuhi maka hasilnya akan optimal.jadi masyarakat

akan merasakan kenyamanan dengan baik.

Hambatan yang dialami saat menentukan target adalah banayak kendaraan

umum yang menurunkan penumpang di luar terminal,agar tidak di kenakan

retribusi,banyak kendaraan yang sudah tidak layak yang masih beroprasi.kinerja

yang belum maksimal terhadap pencampaian target juga memengaruhi penetapan


40

target,contohnya harus lebih memperhatikan kepuasan masyarakat . jika masyarakat

merasa puas maka banyak yang menggunakan transportasi umum dan pendapatan

hasil Retribusi Terminal yang di peroleh akan mengalami peningkatan.sehingga

realisasi pendapatan dari sector tersebut dapat sesuai dengan potensi yang ada.

3.3 Target dan Realisasi

Target dan realisasi telah di tentukan oleh pemerintah daerah yang akan

dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan. Dinas perhubungan harus bisa melaksanakan

pendapatan retibusi terminal agar bisa memenuhi target dan realisasi yang telah di

tentukan. Dinas perhubungan harus mengawasi pemungutan yang di lakukan

pegawai yang ada di lapangan. Supaya target dan realisasi pendapatan Retribusi

Termiminal optimal, pegawai yang ada di lapangan harus dengan tegas kepada

pemilik kendaraan umum untuk membayar retibusi yang di tentukan.

Pemerintah berperan dalam penetapan target dan realisasi. Target dan realisasi

yang udah ada sudah di tentukan dan harus di jalankan oleh setiap yang berada dalam

retribusi tersebut. Harus ada pengawasan yang baik agar target dan realisasi

memenuhi yang telah di tentukan.

Target dan realisasi sesuai apa yang telah di tetapkan oleh Pemerintah

Kabupaten Pati.Target dan realisasi yang di tentukan oleh pemerintah kabupaten Pati

yang belum memenuhi target yang di tetapkan. Pendapatan retribusi terminal hasil

yang di dapat setiap tahunnya terus mengalami penurunan dan tidak sesuai target

yang telah di tentukan.


41

Target dan realisasi Pendapatan Retribusi Terminal dapat dilihat dari tabel di

bawah ini:

3.3.1 Pendapatan Retribusi Terminal di Kabupaten Pati pada Tahun 2012

Besarnya Pendapatan RetribusiTerminal di Kabupaten Pati dapat

mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah.Pendapatan tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.1

Pendapatan Rata-rataHarian Retribusi Terminal dari sector Bus Setiap Bulan

Tahun 2012

Tarif 1 bus : Rp 2000

Bulan Terminal Pati Terminal Juwana Terminal Tayu


Januari 174 bus x 2000 48 bus x 2000 65 bus x 2000
=348000 = 96000 =130000
Februari 171 bus x 2000 57 bus x 2000 59 bus x 2000
= 342000 = 114000 = 118000
Maret 187 bus x 2000 51 bus x 2000 68 bus x 2000
= 374000 = 102000 = 136000
April 176 bus x 2000 67 bus x 2000 67 bus x 2000
= 352000 = 134000 = 134000
Mei 169 bus x 2000 69 bus x 2000 64 bus x 2000
= 450000 = 138000 = 128000
Juni 157 bus x 2000 65 bus x 2000 63 bus x 2000
= 314000 = 130000 = 126000
Juli 149 bus x 2000 53 bus x 2000 57 bus x 2000
= 298000 = 106000 = 114000
42

Agustus 169 bus x 2000 63 bus x 2000 67 bus x 2000


= 338000 = 126000 = 134000
September 145 bus x 2000 39 bus x 2000 59 bus x 2000
= 290000 = 78000 = 118000
Oktober 151 bus x 2000 53 bus x 2000 57 bus x 2000
= 302000 = 106000 = 114000
November 121 bus x 2000 37 bus x 2000 49 bus x 2000
= 242000 = 74000 = 98000
Desember 111 bus x 2000 11 bus x 2000 45 bus x 2000
= 222000 = 22000 = 90000

Pendapatan rata-rata tiap hari dalam 3 terminal di kabupaten Pati mengalami naik

turun. Hal tersebut dapat mengakibatkan target dan realisai pendapatan retribusi

terminal akan tidak sesuai dengan target dan realisasi yang telah di tentukan.

Pendapatan tersebut akan berlanjut pada pendapatan setiap bulannya.

Tabel 3.2

Pendapatan Retribusi Terminal dari sektor Bus Setiap Bulan Tahun 2012

Bulan Terminal Pati Terminal Juwana Terminal Tayu


Januari 348000 x 30 hari = 96000 x 30 hari= 130000 x 30 hari=
10440000 2280000 3900000
Februari 342000 x 30 hari = 114000 x 30 hari= 118000 x 30 hari=
10260000 3420000 3540000
Maret 374000 x 30 hari= 102000 x 30 hari= 136000 x 30 hari=
11220000 3060000 4080000
April 352000 x 30 hari = 134000 x 30 hari = 134000 x 30 hari =
10560000 4020000 4020000
43

Mei 450000 x 30 hari = 138000 x 30 hari = 128000 x 30 hari =


13500000 4140000 3840000
Juni 314000 x 30 hari = 130000 x 30 hari= 126000 x 30 hari=
9420000 3900000 3780000
Juli 298000 x 30 hari = 106000 x 30 hari= 114000 x 30 hari =
8940000 3180000 3420000
Agustus 338000 x 30 = 126000 x 30 = 134000 x 30 =
10140000 3780000 4020000
September 290000 x 30 hari = 78000 x 30 hari = 118000 x 30 hari =
8700000 2340000 3540000
Oktober 302000 x 30 hari = 106000 x 30 hari= 114000 x 30 hari=
9060000 3180000 3420000
November 242000 x 30 hari= 74000 x 30 hari= 98000 x 30 hari =
7260000 2220000 2940000
Desember 222000 x 30 hari= 22000 x 30 hari = 90000 x 30 hari =
6660000 660000 2700000

Pendapatan tiap bulan dalam 3 terminal di kabupaten Pati mengalami naik turun.

Hal tersebut dapat mengakibatkan target dan realisai pendapatan retribusi terminal

akan tidak sesuai dengan target dan realisasi yang telah di tentukan. Pendapatan

tersebut akan berlanjut pada pendapatan setiap tahunnya.


44

Tabel 3.3

Rekapitulasi Pendapatan Retribusi Terminal Tahun 2012

Bulan Terminal Pati Terminal Juwana Terminal Tayu


Januari 14.766.600 4.242.300 5.001.850
Februari 17.586.000 5.021.950 4.926.050
Maret 20.169.000 6.396.100 5.899.100
April 19.049.000 6.414.500 5.733.750
Mei 18.677.000 6.355.000 6.109.000
Juni 17.015.000 6.620.000 6.451.000
Juli 17.874.550 5.509.000 6.195.750
Agustus 19.266.000 5.892.500 6.006.250
September 16.413.000 4.711.000 6.094.750
Oktober 17.316.000 6.532.500 6.413.750
November 15.706.000 4.558.500 6.001.500
Desember 12.449.000 1.278.500 5.699.000
Jumlah 206.287.650 63.531.850 70.531.750
Target 215.539.650 63.768.800 73.581.750

Sumber Data : Bidang Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati Tahun 2012

Pada tahun 2012 pendapatan Retribusi Terminal tidak memenuhi target yang

telah di tetapkan. Target yang di tentukan tidak memenuhi realisasi yang di

inginkan oleh pemerintah.


45

3.3.2 Pendapatan Retribusi Terminal di Kabupaten Pati pada Tahun 2013

Besarnya Pendapatan RetribusiTerminal di Kabupaten Pati dapat

mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah.Pendapatan tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.4

Pendapatan Rata-rataHarian Retribusi Terminal dari sector Bus

Setiap Bulan Tahun 2013

Tarif 1 bus : Rp 2000

Bulan Terminal Pati Terminal Juwana Terminal Tayu


Januari 189 bus x 2000 = 69 bus x 2000 = 73 bus x 2000 =
378000 138000 146000
Februari 109 bus x 2000 = 51 bus x 2000 = 47 bus x 2000 =
218000 102000 94000
Maret 115 bus x 2000 = 55 bus x 2000 = 45 bus x 2000 =
230000 110000 90000
April 121 bus x 2000 = 65 bus x 2000 = 39 bus x 2000 =
242000 130000 78000
Mei 101 bus x 2000 = 41 bus x 2000 = 51 bus x 2000 =
218000 82000 102000
Juni 96 bus x 2000 = 57 bus x 2000 = 47 bus x 2000 =
192000 114000 94000
Juli 105 bus x 2000 = 62 bus x 2000 = 42 bus x 2000 =
210000 124000 84000
Agustus 99 bus x 2000 = 52 bus x 2000 = 38 bus x 2000 =
198000 104000 76000
46

September 115 bus x 2000 = 49 bus x 2000 = 37 bus x 2000 =


230000 98000 74000
Oktober 89 bus x 2000 = 43 bus x 2000 = 33 bus x 2000 =
178000 86000 66000
November 75 bus x 2000 = 51 bus x 2000 = 35 bus x 2000
150000 102000 =70000
Desember 97 bus x 2000 = 61 bus x 2000 = 12 bus x 2000 =
194000 122000 24000
Pendapatan rata-rata tiap hari dalam 3 terminal di kabupaten Pati mengalami naik

turun. Hal tersebut dapat mengakibatkan target dan realisai pendapatan retribusi

terminal akan tidak sesuai dengan target dan realisasi yang telah di tentukan.

Pendapatan tersebut akan berlanjut pada pendapatan setiap bulannya.

Tabel 3.5

Pendapatan Retribusi Terminal dari sektor Bus Setiap Bulan Tahun 2013

Bulan Terminal Pati Terminal Juwana Terminal Tayu


Januari 378000 x 30 hari= 138000 x 30 hari = 146000 x 30 hari=
11340000 4140000 4380000
Februari 218000 x 30 hari = 102000 x 30hari = 94000 x 30 hari =
6540000 3060000 2820000
Maret 230000 x 30 hari = 110000 x 30 hari = 90000 x 30 hari =
6900000 3300000 2700000
April 242000 x 30hari = 130000 x 30 hari = 78000 x 30hari =
7260000 3900000 2340000
Mei 218000 x 30hari = 82000 x 30hari = 102000 x 30 hari =
6540000 2460000 3060000
Juni 192000 x 30 hari = 114000 x 30 hari = 94000 x 30 hari =
47

5760000 3420000 2820000


Juli 210000 x 30hari = 124000 x 30 hari = 84000 x 30 hari =
6300000 3720000 2520000
Agustus 198000 x 30 hari = 104000 x 30 hari = 76000 x 30 hari =
5940000 3120000 2280000
September 230000 x 30 hari= 98000 x 30 hari = 74000 x 30 hari =
6900000 2940000 2220000
Oktober 178000 x 30 hari = 86000 x 30 hari = 66000 x 30 hari =
5340000 2580000 1980000
November 150000 x 30 hari = 102000 x 30 hari = 70000 x 30 hari =
4500000 3060000 2100000
Desember 194000 x 30hari = 122000 x 30 = 24000 x 30 hari=
5820000 3660000 720000

Pendapatan tiap bulan dalam 3 terminal di kabupaten Pati mengalami naik turun.

Hal tersebut dapat mengakibatkan target dan realisai pendapatan retribusi terminal

akan tidak sesuai dengan target dan realisasi yang telah di tentukan. Pendapatan

tersebut akan berlanjut pada pendapatan setiap tahunnya.

Tabel 3.6

Rekapitulasi Pendapatan Retribusi Terminal Tahun 2013

Bulan Terminal Pati Terminal Juwana Terminal Tayu


Januari 20.201.000 6.712.500 6.452.000
Februari 12.713.000 5.939.000 5.863.000
Maret 16.683.000 6.010.000 5.819.250
April 14.379.000 6.246.500 5.317.000
Mei 12.173.000 5.975.000 5.221.250
48

Juni 11.380.000 6.379.000 5.329.000


Juli 18.628.000 6.408.000 5.241.000
Agustus 16.692.000 6.280.500 5.080.000
September 13.321.000 6.132.000 5.114.500
Oktober 14.678.000 6.433.500 5.134.000
November 13.156.000 6.342.500 5.010.500
Desember 14.014.000 6.783.500 3.514.000
Jumlah 178.018.000 75.643.000 63.085.250
Target 220.000.000 80.000.000 62.250.000
Sumber Data : Bidang Komunikasi dan Informatika Dinas Perhubungan
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pati Tahun 2013

Pada tahun 2013 pendapatan Retribusi Terminal tidak memenuhi target

yang telah di tetapkan. Target yang di tentukan tidak memenuhi realisasi yang

di inginkan oleh pemerintah.

3.3.3 Pendapatan Retribusi Terminal di Kabupaten Pati pada Tahun 2014

Besarnya Pendapatan RetribusiTerminal di Kabupaten Pati dapat

mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah.Pendapatan tersebut dapat dilihat pada

tabel berikut:
49

Tabel 3.7

Pendapatan Rata-rata Harian Retribusi Terminal dari Sektor Bus Setiap

Bulan tahun 2014

Tarif 1 bus : Rp 2000

Bulan Terminal Pati Terminal Juwana Terminal Tayu


Januari 79 bus x 2000 = 11 bus x 2000 = 38 bus x 2000 =
158000 22000 76000
Februari 84 bus x 2000 = 69 bus x 2000 = 36 bus x 2000 =
168000 138000 72000
Maret 92 bus x 2000 = 63 bus x 2000 = 29 bus x 2000 =
184000 126000 58000
April 117 bus x 2000 = 71 bus x 2000 = 33 bus x 2000 =
234000 142000 66000
Mei 79 bus x 2000 = 63 bus x 2000 = 38 bus x 2000 =
158000 126000 76000
Juni 73 bus x 2000 = 68 bus x 2000 = 41 bus x 2000 =
146000 136000 82000
Juli 47 bus x 2000 = 39 bus x 2000 = 27 bus x 2000 =
94000 78000 54000
Agustus 197 bus x 2000 = 63 bus x 2000 = 71 bus x 2000 =
394000 126000 142000
September 172 bus x 2000 = 69 bus x 2000 = 42 bus x 2000 =
344000 138000 84000
Oktober 181 bus x 2000 = 57 bus x 2000 = 49 bus x 2000 =
362000 114000 98000
November 193 bus x 2000 = 61 bus x 2000 = 39 bus x 2000 =
386000 122000 78000
50

Desember 158 bus x 2000 = 64 bus x 2000 = 41 bus x 2000 =


316000 128000 82000

Pendapatan rata-rata tiap hari dalam 3 terminal di kabupaten Pati mengalami naik

turun. Hal tersebut dapat mengakibatkan target dan realisai pendapatan retribusi

terminal akan tidak sesuai dengan target dan realisasi yang telah di tentukan.

Pendapatan tersebut akan berlanjut pada pendapatan setiap bulannya.

Tabel 3.8

Pendapatan Retribusi Terminal dari sector Bus Setiap Bulan tahun 2014

Bulan Terminal Pati Terminal Juwana Terminal Tayu


Januari 158000 x 30 hari = 22000 x30 hari = 76000 x 30 hari=
4740000 660000 2280000
Februari 168000 x 30 hari = 138000 x 30 hari= 72000 x 30 hari=
5040000 4140000 2160000
Maret 184000 x 30 hari = 126000 x 30 hari= 58000 x 30 hari=
5520000 3780000 1740000
April 234000 x 30 hari = 142000 x 30 hari= 66000 x 30 hari =
7020000 4260000 1980000
Mei 158000 x 30 hari= 126000 x 30 hari= 76000 x 30 hari=
4740000 3780000 2280000
Juni 146000 x 30 hari = 136000 x 30 hari= 82000 x 30 hari =
4380000 4080000 2460000
Juli 94000 x 30 hari = 78000 x 30 hari= 54000 x 30 hari=
2820000 2340000 1620000
Agustus 394000 x 30 hari = 126000 x 30 hari= 142000 x 30 hari=
11820000 3780000 4260000
51

September 344000 x 30 hari = 138000 x 30 hari= 84000 x 30 hari=


10320000 4140000 2520000
Oktober 362000 x 30 hari = 114000 x 30 hari= 98000 x 30 hari=
10860000 3420000 2940000
November 386000 x 30 hari = 122000 x 30 hari= 78000 x 30hari =
11580000 3660000 2340000
Desember 316000 x 30 hari = 128000 x 30 hari= 82000 x 30 hari =
9480000 3840000 2460000

Pendapatan rata-rata tiap hari dalam 3 terminal di kabupaten Pati mengalami naik

turun. Hal tersebut dapat mengakibatkan target dan realisai pendapatan retribusi

terminal akan tidak sesuai dengan target dan realisasi yang telah di tentukan.

Pendapatan tersebut akan berlanjut pada pendapatan setiap bulannya.

Tabel 3.9

Rekapitulasi Pendapatan Retribusi Terminal Tahun 2014

Bulan Terminal Pati Terminal Juwana Terminal Tayu


Januari 10.727.000 1.744.000 5.601.000
Februari 12.341.000 7.999.500 5.004.000
Maret 13.425.000 6.999.500 5.105.000
April 16.319.000 6.559.000 5.230.000
Mei 13.840.000 6.374.500 5.241.000
Juni 11.504.000 6.504.500 5.161.000
Juli 5.918.000 5.835.500 3.134.500
Agustus 25.116.000 6.422.500 6.972.000
September 15.459.000 6.754.500 5.343.500
52

Oktober 15.380.000 6.524.500 5.161.500


November 20.696.000 6.254.500 5.105.500
Desember 17.715.000 6.651.000 5.194.000
Jumlah 178.440.000 74.623.500 62.253.000
Target 220.000.000 80.000.000 62.250.000
Sumber Data : Bidang Komunikasi dan Informatika Dinas
PerhubunganKomunikasi dan Informatika Kabupaten Pati Tahun 2014

Pada tahun 2014 pendapatan Retribusi Terminal tidak memenuhi target yang

telah di tetapkan. Target yang di tentukan tidak memenuhi realisasi yang di

inginkan oleh pemerintah.

Pendapatan dari tahun 2012 sampai 2014 tidak dapat memenuhi target dan

realisasi yang di tentukan.di bawah ini pendapatan retribusi terminal dari tahun

2012 sampai 2014:

Tabel 3.10

Pendapatan Retribusi Terminal tahun 2012 sampai 2014 KabupatenPati

Tahun Terminal Pati Terminal Juwana Terminal Tayu

2012 206.287.650 63.531.850 70.531.750

2013 178.018.000 75.643.000 63.085.250

2014 178.440.000 74.623.500 62.253.000

Sumber :DISHUBKOMINFO tahun 2012-2014

Dilihat dari tabel diatas bahwa pendapatan retribusi terminal tiap tahunnya

mengalami naik turun. Dari 3 terminal yang ada di kabupaten Pati yang
53

mengalami penurunan tiap tahunnya adalah terminal tayu. Terminal Pati dan

juwana mengalami pendapatan naik turun dan tidak stabil. Terminal Pati pada

2012 memiliki pendapatan yang cukup tinggi di bandingkan tahun 2013 dan

2014. Hal tersebut mempengarungi pendapatan retribusi daerah dan

pendapatan asli daerah. Terminal juwana mengalami peningkatan padatahun

2013 dibandingkan tahun 2012,tapi pada tahun 2014 pendapatan terminal

juwana menurun dibandingkan tahun 2013. Terminal tayu pada tahun 2012

pendapatannya tinggi di bandingkan pada tahun 2013 dan tahun 2014

pendapatan terminal tayu tiap tahunnya menurun.

Pemerintah harus mengawasi dan menjalankan retribusi yang ada agar

pendapatan dari sector retribusi terminal meningkat setiap tahunnya. Petugas

yang ada wajib untuk melapor jika ada pelanggaran dalam pemungutan

retribusi. Pendapatan retribusi terminal bisa meningkat maka dapat

mempengaruhi pendapatan retribusi daerah dan pendapatan asli daerah.

3.4 Kontribusi terhadap PAD

Pendapatan asli daerah dikatakan meningkat jika pendapatan dari sector

retribusi daerah dapat meningkat. Retribusi daerah yang memiliki pendapatan yang

tinggi salah satunya adalah retribusi terminal.Retribusi terminal berperan setidaknya

untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.Pendapatan asli daerah adalah tolak ukur

untuk mengukur kota atau kabupaten.Jika pendapatan asli daerah kota atau
54

kabupaten tersebut meningkat. Maka kota atau kabupaten tersebut bisa menjalankan

retribusi daerah dengan baik.

Pendapatan yang di dapat dari sektor retibusi terminal setiap tahunnya

mengalami kenaikan dan penurunan. Pendapatan retribusi terminal setidaknya

berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang di dapat Kabupaten Pati.

Untuk menghitung kontribusi pendapatan Retribusi Terminal di kabupaten Pati

terhadap PAD, kontribusi dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut:


𝑥
= 𝑦 𝑥 100%

Keterangan
X = Realisasi kontribusi Terminal

Y = Realisasi penerimaan PAD

Dengan analisis rumus diatas kita bisa mendapatkan seberapa besar kontribusi

Terminal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Pati. Dengan

membandingkan hasil analisis tersebut dari tahun ke tahun selama tiga tahun kita

akan mendapatkan hasil analisis dari kontribusi tersebut akan diketahui kontribusi

yang terbesar dan terkecil dari tahun ke tahun. Sehingga dapat diketahui seberapa

besar peran Terminal dalam menyumbang kontribusi terhadap Pendapatan Asli

Daerah Kabupaten Pati.


55

3.4.1 Kontribusi Terminal di Kabupaten Pati terhadap PAD tahun 2012

Untuk menghitung kontribusi pendapatan Retribusi Terminal di

kabupaten Pati terhadap PAD, kontribusi dapat di hitung dengan rumus sebagai

berikut:
𝑥
= 𝑦 𝑥 100%

Keterangan

X = 340.351.250

Y = 140.295.358.000

340.351.250
X 100% =0.243
140.295.358.000

Dengan analisis diatas kita bisa mendapatkan seberapa besar kontribusi

Pendapatan Retribusi Terminal Kabupaten Pati Tahun 2012 terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati dengan presentase 0,253% .

Dengan hasil tersebut Pendapatan Retribusi Terminal tidak berkontribusi

signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.

3.4.2 Kontribusi Terminal di Kabupaten Pati terhadap PAD tahun 2013

Untuk menghitung kontribusi pendapatan Retribusi Terminal di

kabupaten Pati terhadap PAD, kontribusi dapat di hitung dengan rumus sebagai

berikut:
56

𝑥
= 𝑥 100%
𝑦

Keterangan
Keterangan
X = 316.746.250
Y = 134.961.821.000

316.746.250
X 100% = 0.235
134.961.821.000

Dengan analisis diatas kita bisa mendapatkan seberapa besar kontribusi

Pendapatan Retribusi Terminal Kabupaten Pati Tahun 2013 terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati dengan presentase 0,235% .

Dengan hasil tersebut Pendapatan Retribusi Terminal tidak berkontribusi

signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Pada tahun 2013 presentase

menurun dibandingkan 2012, karena banyaknya bus yang tidak masuk

terminal.

3.4.3 Kontribusi Terminal di Kabupaten Pati terhadap PAD tahun 2014

Untuk menghitung kontribusi pendapatan Retribusi Terminal di

kabupaten Pati terhadap PAD, kontribusi dapat di hitung dengan rumus sebagai

berikut:

Keterangan

X=315.317.000

Y=173.223.183.000
57

315.317.000
X100% =0.182
173.223.183.000

Dengan analisis diatas kita bisa mendapatkan seberapa besar kontribusi

Pendapatan Retribusi Terminal Kabupaten Pati Tahun 2014 terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pati dengan presentase 0,235% .

Dengan hasil tersebut Pendapatan Retribusi Terminal tidak berkontribusi

signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah. Pada tahun 2014 presentase

menurun di bandingkan tahun 2013, karena banyaknya bus yang tidak masuk

terminal.

Tabel 3.7

LAPORAN REALISASI KONTRIBUSI TERMINAL DI KABUPATEN

PATI TERHADAP PAD

Tahun Realisasi Terminal Realisasi PAD Persentase

2012 340.351.250 140.295.358.000 0.243

2013 316.746.250 134.961.821.000 0.235

2014 315.317.000 173.223.183.000 0.182

Sumber : Dishubkominfo Kabupaten Pati Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas dapat di ketahui bahwa persentase realisasi

kontribusi Retribusi Terminal terhadap PAD setiap tahunnya menurun.

Pendapatan Retribusi Terminal tidak mencapai realisasi kontribusi yang

signifikan.
58

Dilhat tabel diatas pada 2012 pendapatan terminal sangat tinggi di

bandingkan tahun 2013 dan tahun 2014. Tapi Pendapatan Asli Daerah(PAD)

tahun 2014 sangat tinggi dibandingkan tahun 2012 dan tahun 2013. Hal

tersebut mempengarungi kontribusi retribusi terminal terhadap pendapatan asli

daerah. Persentase tahun 2012 sangat tinggi di bandingkan tahun 2013 dan

tahun 2014. Walaupun pada tahun 2014 pendapatan asli daerah sangat tinggi

tapi pendapatan retribusi terminal tahun 2014 sangat rendah. Hal tersebut

mempengaruhi persentase tahun 2014.

3.5 Faktor – faktor yang dapat mendorong / menghambat Pedapatan

Retribusi Terminal di Kabupaten Pati pada Tahun 2012 sampai dengan

Tahun 2014

Untuk Penerimaan Hasil Retribusi Terminal di Kabupaten Pati pada Tahun

2012 sampai dengan Tahun 2014 mengalami adanya peningkatan dan juga

penurunan hasil pada setiap Tahunnya. Adanya perubahan hasil tersebut disebabkan

oleh beberapa faktor, diantaranya sebagai berikut :

3.5.1 Faktor – faktor yang mendorong peningkatan Penerimaan Hasil Retribusi

Terminal Kabupaten Pati

Berdasarkan informasi yang didapatkan penulis dari Bidang Bidang

Komunikasi dan Informatika Dinas PerhubunganKomunikasi dan

Informatika Kabupaten Pati, adapun faktor – faktor yang mendorong


59

peningkatan Penerimaan Hasil Retribusi Terminal Kabupaten Pati adalah

sebagai berikut :

a. Secara umum salah satu faktor utama yang dapat meningkatkan

Penerimaan Hasil Retribusi Terminal adalah bertambahnya minat

masyarakat atas transportasi umum. Adanya masyarakat yang

semakin menggunakan transportasi umum dapat meningkatkan

pendapatan pada setiap tahunnya.Melalui hal tersebut maka akan

dapat mendorong Pendapatan Hasil Retribusi Terminalakan semakin

meningkat. Apabila setiap Tahun jumlah masyarakat yang

menggunakan alat transportasi umum maka potensi pendapatan dari

sektor tersebut akan meningkat, sehingga Pemerintah Kabupaten Pati

akan menentukan peningkatan target dari potensi tersebut.

Berdasarkan potensi tersebut, maka target yang ditentukan

Pemerintah Kabupaten Pati diharapkan dapat terealisasi dengan

maksimal dan Pendapatan Hasil Retribusi Terminal semakin

meningkat. Pada setiap Tahunya Masyarakat yang menjadi Objek

Retribusi Terminal mengalami peningkatan.

b. Faktor yang kedua adalah pemungutan Iuran untuk pemilik toko

yang ada di dalam Terminal. Apabila para pemilik toko atau kios

dalam melakukan pembayaran Retribusi tepat waktu sesuai dengan

waktu yang ditentukan, maka realiasasi Hasil Retribusi Terminal

akan sesuai target yang ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Pati.


60

3.5.2 Faktor – faktor yang menghambat Pendapatan Hasil Retribusi Terminal

Kabupaten Pati

Berdasarkan informasi yang didapatkan penulis dari Bidang Bidang

Komunikasi dan Informatika Dinas PerhubunganKomunikasi dan

Informatika Kabupaten Pati, adapun faktor – faktor yang menghambat

Pendapatan Retribusi Terminal Kabupaten Pati adalah sebagai berikut:

a. Salah satu faktor yang dapat menghambat Pendapatan Hasil

Retribusi Terminal adalah berkurangnya minat masyarakat terhadap

transportasi umum. Sebab dalam tahun ke tahun pendapatan retribusi

terminalmengalami penurunan, sehingga akan mengurangi

Penerimaan Hasil Retribusi Terminal pada Tahun tersebut. Sehingga

realisasi pendapatan dari sektor tersebut tidak sesuai dengan potensi

yang ada.

b. Faktor kedua yang dapat menghambat Pendapatan Hasil Retribusi

terminal adalah kondisi sarana dan prasarana yang kurang memadai.

Sarana dan prasarana yang kurang mengakibatkan masyarakat

enggan untuk menggunakan fasiltas yang sudah di sediakan oleh

pemerintah. Masyarakat menginginkan sarana dan prasarana didalam

terminal yang baik. Agar masyarakat lebih suka menggunakan

angkutan umum. Banyak bus travel yang tidak membanyar

pungutan. Masyarakat memilih menggunakan kendaraan pribadi agar

lebih murah ketimbang naik angkutan umum.


61

c. Untuk faktor yang ketiga adalah kurangnya kesadaran wajib

retribusi. Banyak masyarakat atau pengguna jasa retribusi yang

kurang sadar atas membayar wajib retribusi. Masih banyakyang

kurang mengetahui kegunaan membayar retribusi. Hal tersebut di

anggap sepele oleh pengguna retribusi itu sendiri. Pemerintah harus

lebih tegas terhadap masyarakat yang tidak mau membayar retribusi.

d. Untuk faktor keempat adalah banyaknya kendaraan yang tidak

beroprasi. Banyak kendaraan yang tidak beroprasi di sebabkan

beberapa factor antara lain : kendaraan sudah tua, tidak ada

penambahan angkutan yang baru, banyaknya mobil rental dantidak

ada peremajaan trayek-trayek yang baru.


62

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Retribusi Terminal tergolong dalam jenis Retribusi Jasa Umum. Melalui

Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa

Umum. Pemerintah Kabupaten mempunyai kewenangan untuk memungut

RetribusiTerminal. Pemerintah Kabupaten Pati baru melaksanakan pemungutan

Retribusi Terminal pada Tahun 2012. Sebagai Pemungut Retribusi Pemerintah

Kabupaten memberikan kewenangan ini kepada Dinas Perhubungan Komunikasi dan

Informatika ( Dishubkominfo ) Kabupaten Pati.

Berdasarkan Data yang diperoleh Penulis dari Bidang Komunikasi dan

Informatika Dinas PerhubunganKomunikasi dan Informatika Kabupaten

Pati,sehingga dapat disimpulkan mengenai beberapa poin penting mengenai

Penerimaan Hasil Retribusi Terminal di Kabupaten Pati pada Tahun 2012 sampai

dengan Tahun 2014. Berdasarkan pembahasan pada Bab III didapatkan kesimpulan

sebagai berikut :
63

1. Jumlah Pendapatan yang di dapat setiap tahun di 3 terminal di Pati

berbeda-beda dengan objek Retribusi Terminal

a. Tahun 2012 :

Terminal Jumlah
Terminal Pati Rp 206.287.650
Terminal Juwana Rp 63.531.850
Terminal Tayu Rp 70.531.750

b. Tahun 2013 :

Terminal Jumlah
Terminal Pati Rp 178.018.000
Terminal Juwana Rp 75.643.000
Terminal Tayu Rp 70.531.750

c. Tahun 2014 :

Terminal Jumlah
Terminal Pati Rp 178.440.000
Terminal Juwana Rp 74.632.500
Terminal Tayu Rp 62.253.000

Dari data diatas bahwa pada setiap Tahunnya mulai Tahun 2012

sampai dengan 2014 mengalami kenaikandan penurunan jumlah

Pendapatan yang menjadi Objek Retribusi Terminal. Tapi kenaikan dan

penurunan jumlah Pendapatan Hasil Retribusi Terminal jugatidak terlalu

signifikan. Namun jika dilihat dari Total Pendapatan Keseluruhan antara

tahun 2013 dan 2014 mengalami penurunan, tapi pada 2012 Pendapatan
64

Retribusi Terminal yang sangat besar di bandingkan tahun 2013 dan

2014. Tetapi jika dilihat Pendapatan pada setiap Tahun tanpa melihat

adanya kenaikan dan penurunan pendapatan Retribusi, maka dapat

disimpulkan bahwa Pendapatan Hasil Retribusi Terminal pada Tahun

2012 sampai dengan tahun 2014 terus mengalami penurunan.

4.2 Saran

Melalui penulisan Tugas Akhir ini, Penulis memberikan sedikit saran untuk

Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten

Pati.

1. Peningkatan kegiatan sosialisai dan pertemuan kepada petugas di lapangan

harus di lakukan setiap bulan, agar hasil yang diterima dari potensi ini bisa

maksimal sesuai target yang ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Pati

2. Pemberian sanksi yang tegas bagi para petugas dan pemilik bus atau

kendaraan umum yang melakukan pelanggaran yang tidak menaati

peraturan yang telah ada, dengan memberikan sanksi yang tegas

diharapkan dapat menggugah kesadaran para petugas dan pemilik bus atau

kendaraan umum agar mau menaati peraturan yang sudah ada.


65

DAFTAR PUSTAKA

http://wijiraharjo.wordpress.com/2008/02/02/pajak - retribusi - dan - sumbangan/

diakses pada tanggal 4november 2014

Kabupaten Pati. Peraturan BuPati Pati No 14 Tahun 2012 Tentang Pedoman

Pelaksanaan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi. 2011. Pati

Kabupaten Pati. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 11 Tahun 2008 Tentang

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah. 2008. Pati

Kabupaten Pati. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2011 Tentang

Retribusi Jasa Umum. 2011. Pati

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang

PembagianUrusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan

DaerahProvinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. 2007. Jakarta

Republik Indonesia.Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah. 2004. Jakarta

Republik Indonesia. Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah. 2009. Jakarta

www.dishubkominfo.Patikab.go.iddiakses pada tanggal 5 Desember 2017

www.Patikab.go.iddiakses pada tanggal 5 Desember 2017

Vous aimerez peut-être aussi