Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Preparasi/Persiapan Teknis
Pengambilan Spesimen
Pemeriksaan
Sentrifugasi, Pemisahan
Pelaporan Hasil
Distribusi Sampel
Proses dalam Laboratorium
1. Pengendalian Pra-analitik
Tujuan :
1. Pengendalian Pra-analitik
Cara Pengendalian :
Menyediakan Katalog pemeriksaan,
berisi informasi sbb :
- Persyaratan pasien
- Jenis spesimen
- Cara pengambilan & volume
Wadah Spesimen
Pengiriman & Penyimpanan Spesimen
1. Pengendalian Pra-analitik
Menyediakan Prosedur Operasi Baku (SOP),
antara lain :
SOP penanganan spesimen dan sampel
Menyediakan pedoman-pedoman,
antara lain :
Pengambilan spesimen yang benar
Persyaratan spesimen dan persiapan pasien
Persyaratan sampel
2. Pengendalian Analitik
Tujuan :
2. Pengendalian Analitik
Cara Pengendalian :
Mutu SDM (pelatihan analis)
Mutu Reagen (evaluasi reagen)
Mutu Alat (evaluasi alat, pemeliharaan alat)
Prosedur Pemeriksaan (adanya PN/IK)
Kesinambungan Supply (forecast)
Praktek Keselamatan Kerja (penggunaan
jas lab, sarung tangan etc)
Dokumentasi
2. Pengendalian Analitik
Cara Pengendalian :
- Menetapkan sistem QC di laboratorium
- Melaksanakan sistem QC tersebut diantaranya
dengan mengikuti dan melaksanakan Proficiency Testing
(Program Pemantapan Mutu / QC)
Program QC Internal
Harian
Bulanan
Periodik
Program QC Eksternal
Nasional
Internasional
Komponen Analitik
• Reagen
• Kontrol
• Kalibrator
• Instrumen
• Lingkungan
• Operator
MANFAAT SISTEM QC
1. Mendeteksi adanya perubahan pada sistem operasional
rutin yang stabil.
2. QC tidak dapat mengubah suatu metode tes yang kurang
baik menjadi baik.
3. Mendeteksi dengan cepat adanya masalah yang signifikan
4. Memberikan alarm sedini mungkin bila terjadi kesalahan
yang signifikan.
5. Menjamin hasil lab yang dilaporkan mendekati ‘true
value’ untuk membantu klinisi membuat keputusan
suatu diagnosa
Program QC yang baik :
Dapat memantau kinerja pemeriksaan (metode,
reagen, instrumen, alat-alat laboratorium,
analis)
Tolok ukur = Akurasi , Presisi
Frekuensi kalibrasi :
- Setelah alat diservis besar (overhaul)
- Setelah pergantian sparepart
- Setelah pemindahan alat ke lokasi lain
- Jika membuat reagen baru (baik no lot sama atau berbeda)
- Bila ada masalah pada hasil kontrol atau pasien
- Pada beberapa reagen tertentu, frekuensi kalibrasi dinyatakan
pada kit insertnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam kalibrasi :
SISTEM HASIL
SAMPEL
ANALITIK PEMERIKSAAN
Quality
Goal
Sistem Quality
Control
Sistem Analitik
adalah suatu sistem yang di dalamnya mencakup reagen,
kalibrator, instrument/alat, bahan pembantu/disposable,
tahapan proses, yang menjadi dasar dalam mengerjakan
suatu pemeriksaan hingga menghasilkan suatu hasil
pemeriksaan.
Akurasi menyatakan
kesesuaian hasil pemeriksaan
dengan nilai benar ( actual value ).
Secara kuantitatif disebut inakurasi
yang dihitung sebagai perbedaan
nilai rata-rata pemeriksaan replikat
( berulang-ulang )
dengan nilai benar.
Akurasi ( Ketepatan )
d % ( inakurasi ) =
nilai rata-rata replikat (x) - nilai benar (u)
nilai benar (u)
Kesesuaian antara
hasil-hasil pada pemeriksaan berulang.
Secara kuantitatif disebut impresisi
yaitu penyimpangan
dari hasil pemeriksaan terhadap
nilai rata-rata.
Macam-macam Presisi
Presisi satu seri ( within run )
Bahan kontrol atau sampel yang sama dikerjakan
beberapa kali pada waktu yang bersamaan, kemudian
dihitung presisinya (keterulangannya)
Misal : Sampel A, dikerjakan 10 X pada tgl 10/10/07
Hasilnya 100,102,101,103,102,102,119,103,102,100
Contoh : 1-3s/2-2s/R-4s/4-1s/10x
untuk N=2
ALUR WESTGARD MULTIRULE
Data Kontrol
T
1-2S IN CONTROL
Y T
T T T T
1-3S 2-2S R-4S 4-1S 10(X)
Y Y Y Y Y
OUT OF CONTROL
Pengendalian Pasca-Analitik
Tujuan :
hasil yang benar
Pengendalian Pasca-Analitik
Cara Pengendalian :