Vous êtes sur la page 1sur 15

4

II TINJAUAN UMUM

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Sejarah Singkat Perusahaan, (2)

Sejarah Perkembangan Perusahaan, (3) Lokasi Pabrik, (4) Tata Letak Pabrik, (5)

Tata Letak Alat, (6) Struktur Organisasi, (7) Ketenagakerjaan, (8) Pemasaran

Produk dan (9) Rencana Pengembangan Perusahaan.

2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII (IHT-PTPN VIII)

adalah satu unit usaha dari 43 unit usaha dilingkungan manajemen PT.

Perkebunan Nusantara VIII. Pada awalnya IHT-PTPN VIII merupakan

perusahaan patungan antara PT. Perkebunan Group Jabar (sekarang PTPN VIII)

dengan Lysander Food Service Pte. Ltd yang diberi nama PT. Lysander Camelia

Nusantara (LCN) yang didirikan pada tahun 1996. Namun, karena

perkembangannya tidak sesuai dengan harapan, maka pada tahun 1998 PT. LCN

dilikuidasi. Seluruh aset dan SDM dari PT. LCN menjadi aset dari PTPN VIII.

Selanjutnya pada bulan Oktober 1998 dikeluarkan keputusan direksi PTPN VIII

dengan No. SK/D.1/1046/IX/1998 perihal pembentukan Unit Usaha Pengepakan

Teh (UUPT). Kemudian pada Juni 2005 – Sekarang, nama Unit Usaha

Pengepakan Teh (UUPT) diubah menjadi Industri Hilir Teh PT Perkebunan

Nusantara VIII (IHT PTPN VIII) sesuai dengan SK Direksi No.

SK/D.I/567/VI/2005.
5

2.2. Sejarah Perkembangan Perusahaan

Terbentuknya UUPT PTPN VIII (sekarang IHT PTPN VIII) diharapkan

mampu mengembangkan produk hulu teh PTPN VIII menjadi produk hilir teh

yang dapat dioptimalkan, mengingat adanya peluang pasar baik domestik maupun

ekspor masih terbuka luas. Selain itu, melalui peningkatan produk konsumsi yang

praktis dan sesuai selera maka akan menjadi nilai tambah (added value) dari

pengembangan produk hilir teh. Seiring perkembangan perusahaan dari waktu ke

waktu dan kemajuan yang diraih oleh IHT PTPN VIII secara positif dapat menjadi

profit centre untuk PTPN VIII. Sejarah perkembangan perusahaan dari awal

berdirinya :

a. Tahun 1996 pendirian PT Lysander Camelia Nusantara (PT LCN) sebagai

perusahaan patungan antara Perkebunan Group Jabar (sekarang PTPN VIII)

dengan Lysander Food Service PTE LTD.

b. Tahun 1998 PT LCN dilikuidasi (seluruh Aset & SDM menjadi milik PTPN

VIII).

c. Tahun 1998 didirikan Unit Usaha Pengepakan Teh (UUPT) PTPN VIII (SK

Direksi No. SK/D.I/1046/IX/1998).

d. Tahun 2005 – Sekarang, nama UUPT diubah menjadi Industri Hilir Teh PT

Perkebunan Nusantara VIII (IHT PTPN VIII) (SK Direksi No.

SK/D.I/567/VI/2005) perihal Pengembangan Struktur Organisasi.

2.3. Lokasi Pabrik

IHT PTPN VIII terletak di Jl. Raya Panyileukan No. 1 Cipadung Cibiru,

Bandung 40614. Lokasi ini terletak ditepi jalan raya Soekarno Hatta dan dekat
6

jalan Tol Cileunyi sehingga memudahkan transportasi baik untuk bahan baku

maupun untuk distribusi produk.

Lokasi pabrik IHT PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung dapat dilihat

pada Gambar 1.

2.4. Tata Letak Pabrik

Tata letak pabrik PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung memiliki luas

areal pabrik 79000 m2 dengan luas seluruh bangunan 1297 m2 , yang terdiri dari 1

unit bangunan pabrik, 1 unit laboratorium, 1 unit bangunan kantor induk, kantor

administrasi, area rumah, 1 unit gudang bahan baku, 1 unit gudang produk jadi

dan 1 unit bengkel teknik, sedangkan sisanya adalah halaman, lapangan parkir,

taman, dan area kosong.

Tata letak pabrik IHT PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung dapat

dilihat pada Gambar 2.

2.5. Tata Letak Alat

Tata letak alat ruang produksi teh celup Walini klasik double chamber

disusun berdasarkan urutan proses. Penempatan alat-alat ini disesuaikan dengan

macam prosesnya agar mempermudah dan memperlancar proses produksi,

sehingga proses produksi dapat berjalan secara efisien.

Peralatan yang digunakan pada proses produksi diletakan dalam 4 area,

yaitu:

1. Area Pencampuran (Blanding)

2. Area filling dan pengepakan sachet

3. Area pengemasan metalizing


7

4. Area pembungkusan dengan OPP (Warpping) dan pengepakan MC (Master

Carton)

Tata letak alat produksi IHT PT. Perkebunan Nusantara VIII Bandung

dapat dilihat pada Gambar 3.

2.6. Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang diterapkan di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan

Nusantara VIII Bandung adalah dengan penerapan sistem organisasi yang

disesuaikan dengan perkembangan perusahaan. Struktur organisasi yang

digunakan dalam bentuk garis yang artinya bawahan bertanggung jawab langsung

terhadap atasan. Gambar struktur organisasi IHT PT. Perkebunan Nusantara VIII

Bandung dapat dilihat pada gambar 4.

Berdasarkan gambar 4, IHT PTPN VIII di pimpin oleh seorang manajer

yang memiliki jalur komando kepada asisten manajer bidang produksi, asisten

manajer bidang pemasaran, asisten manajer bidang umum, kepala pengembangan

produk, staf pengawas intern kantor dan PPIC. Asisten manajer bidang produksi

membawahi kepala produksi dan staf produksi. Asisten manajer bidang

pemasaran membawahi staf pemasaran dan promosi serta petugas pemasaran.

Sedangkan Asisten manajer bidang umum membawahi staf sumber daya manusia,

staf pengadaan, staf perjalanan dalam dan luar kota, staf pengadaan, staf

distribusi, staf gudang petugas tabin. Tugas dan tanggung jawab masing-masing

staff perusahaan adalah sebagai berikut :


8

1. Manajer Industri Hilir Teh

Manajer IHT-PTPN VIII memiliki tugas-tugas pokok, yaitu menyusun,

mengawasi, dan mengevaluasi setiap kegiatan di perusahaan dan memimpin

segenap jajaran yang ada di Unit Industri Hilir Teh untuk mencapai efektivitas

kerja. Manajer IHT-PTPN VIII dalam pelaksanaannya dibantu langsung oleh

asisten manajer bidang produksi, asisten manajer bidang pemasaran, asisten

manajer bidang umum.

2. Asisten Manajer Bidang Produksi

Asisten manajer produksi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh

kepala produksi, staf produksi dan karyawan produksi. Asisten manajer produksi

bertugas melakukan monitoring, pengawasan, dan mengevaluasi terhadap setiap

kegiatan di bidang produksi, mengkoordinir segenap jajaran yang ada di bidang

produksi untuk mencapai efektivitas kerjanya sehingga didapatkan hasil yang

optimal.

3. Kepala Produksi

Kepala produksi bertugas mengawasi pelaksanaan kegiatan fisik bidang

produksi secara langsung, melakukan monitoring dan evaluasi kinerja staf serta

mandor besar bidang produksi, melaksanakan koordinasi, komunikasi, dan

kerjasama dengan staf bagian lain untuk efektivitas tugasnya. Kepala Produksi

membawahi staf produksi, mandor besar produksi dan mandor besar teknik dan

bangunan yang membantu langsung dalam pelaksanakan tugasnya.


9

4. Staf Produksi

Staf produksi bertugas melaksanakan koordinasi, komunikasi, dan

kerjasama dengan staf bagian lain untuk efektivitas tugasnya, mengawasi

pelaksanaan kegiatan fisik bidang produksi dan teknik, melakukan monitoring dan

evaluasi kinerja bidang produksi. Dalam pelaksanaan tugasnya staf produksi

dibantu langsung oleh mandor besar produksi dan mandor besar teknik dalam

melakukan koordinasi dengan karyawan produksi.

5. Kepala Pengembangan Produk

Kepala Pengembangan Produk bertugas merencanakan dan

menyelenggarakan riset pengembangan produk yang bertujuan untuk

mengembangkan kualitas dan kuantitas produk agar tidak kalah bersaing

dipasaran. Dimana pengembangan produk tersebut sesuai dengan kebijaksanaan

wakil manager pemasaran. Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh petugas

quality control untuk menjaga produk tetap berkualitas baik sehingga

pengembangan produk dapat berjalan sesuai dengan rencana.

6. Asisten Manajer Bidang Pemasaran

Asisten manajer pemasaran bertugas mengawasi pelaksanaan kegiatan

fisik bidang pemasaran, mengikuti perkembangan kemajuan inovasi di bidang

pemasaran dan mengidentifikasi usulan inovasi yang dapat diterapkan di Unit

Usaha Industri Hilir Teh PTPN VIII Bandung. Asisten manajer pemasaran pada

pelaksanaan tugasnya dibantu langsung oleh staf pemasaran dan promosi serta

petugas pemasaran.
10

7. Staf Pemasaran dan Promosi

Staf pemasaran dan promosi bertugas langsung dalam mengawasi

pelaksanaan kegiatan pemasaran, melakukan koordinasi dengan staf lainnya,

melakukan evaluasi, menyusun strategi pemasaran dan promosi untuk menarik

perhatian konsumen. Pada pelaksanaannya staf pemasaran dan promosi dibantu

langung oleh petugas promosi, petugas penjualan dan petugas distribusi.

8. Asisten Manajer Bidang Umum

Asisten Manajer Umum bertugas menyusun standar fisik dan pedoman

kerja bidang umum, melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, prosedur,

pedoman kerja, standar kerja, standar mutu, inovasi) di bidang umum dan

menyusun usulan / rekomendasi perbaikannya kepada Manjer Industri Hilir Teh.

9. Staf Sumber Daya Manusia (SDM)

Staf sumber daya manusia (SDM) bertugas mengatur keseluruhan

karyawan yang berada di lingkup unit IHT PTPN VIII Bandung, koordinasi

dengan staf lain, menangani perpajakan, perjanjian-perjanjian dan surat menyurat.

Staf SDM dalam pelaksanaan tugasnya dibantu langsung oleh petugas SDM.

10. Staf Perjalanan Dalam dan Luar Kota (PDLK) dan Sales

Staf perjalanan dalam dan luar kota (PDLK) dan Sales bertugas mengurusi

perjalanan dinas dalam kota maupun luar kota, reimburse biaya perjalanan sesuai

dengan ketentuannya, selain itu staf PDLK juga bertanggung jawab dalam

merekap laporan pemasaran dari Area Sales Manager (ASM) dan Regional Sales

Manager (RSM) untuk laporan pertanggung jawaban kepada National Sales

Operational Manager (NSOM).


11

11. Staf Pengadaan

Staf pengadaan bertugas dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan bahan

baku penunjang untuk kelancaran proses produksi, koordinasi dengan staf lainnya,

melakukan kerja sama dengan suplier-suplier, jasa ekspedisi, negosiasi harga

bahan penunjang sehingga didapatkan harga yang menguntungkan, merekap

laporan pengadaan barang dan piutang. Staf pengadaan dalam pelaksanaan

tugasnya dibantu langsung oleh petugas pengadaan.

12. Staf Gudang Barang Bahan dan Jadi

Staf gudang bertanggung jawab atas gudang bahan baku dan gudang

produk jadi. Bertugas menerima, menyimpan dan mengeluarkan barang atas

perintah dan petunjuk dari manajer dengan bukti faktur purchase order (PO) dan

delivery order (DO) yang jelas, mengatur dan memelihara barang-barang yang

disimpan sehingga terhindar dari kerusakan atau bahaya lainnya, memanfaatkan

dan mengamankan ruangan gudang sebaik mungkin, melaksanakan dan

memelihara administrasi pergudangan sebagaimana yang telah ditentukan dalam

pedoman administrasi, menyusun dan menyerahkan laporan penerimaan barang

dan pengeluaran barang kepada asisten manajer umum. Dalam pelaksanaan

tugasnya staf gudang dibantu oleh petugas gudang bahan baku dan petugas

gudang produk jadi.

13. Staf Distribusi

Staf distribusi bertugas dalam mengatur distribusi produk jadi,

menyiapkan transportasi yang sesuai dengan kebutuhan ekspedisi, bertanggung

jawab sepenuhnya dalam distribusi produk ke distributor-distributor seluruh


12

indonesia dengan berdasarkan bukti faktur purchase order (PO) dan delivery

order (DO) yang jelas sehingga kesalahan pengiriman dapat dihindari, melakukan

koordinasi dengan staf-staf lainnya untuk kelancaran pekerjaan.

14. Staf Pengawas Intern Kantor (PIK)

Staf pengawas intern kantor (PIK) bertugas dalam pengawasan

keseluruhan sistem kerja dari setiap divisi, oleh karena itu dibutuhkan koordinasi

yang sangat baik untuk kelancaran perusahaan, PIK memiliki peranan penting

dalam pengawasan sistem kerja sehingga penyimpangan sistem kerja dapat

dicegah dan standar operasional prosedur (SOP) dari perusahaan dapat dijalankan

sesuai dengan standarnya.

15. Petugas Tata Buku Induk

Petugas Tata Buku Induk bertugas mengerjakan pembukuan secara tertib

dan up to date, menjamin bahwa pertanggung jawaban administrasi dan bukti-

bukti perlengkapannya siap pada waktu-waktu ditentukan, menjamin bahwa

catatan hasil penjualan lain-lain sesuai dengan penerimaan atau masukan ke dalam

rekening yang ada, mengadakan pencatatan secara tertib mengenai utang piutang

perusahaan, mempersiapkan dan melaksanakan pembuatan laporan bulanan atau

neraca percobaan dan penjelasannya serta laporan-laporan lainnya yang

diperlakukan, menyusun rencana biaya untuk tahun yang akan dating (RKAP).

16. Mandor Besar Teknik

Mandor Besar Teknik bertugas melaksanakan kelancaran tugas pekerjaan

yang berkaitan dengan teknik umum yang ada di pabrik, meliputi mesin-mesin
13

produksi, instalasi listrik, kendaraan, bangunan perusahaan dan telekomunikasi.

Mandor besar teknik bertanggung jawab kepada kepala produski.

17. Mandor Teknik Mesin

Mandor Teknik Mesin bertanggung jawab kepada mandor besar teknik,

bertugas melaksanakan dan menjaga kelancaran tugas pekerjaan mesin dan

instalasi.

18. Mandor Bangunan

Mandor Bangunan bertanggung jawab kepada mandor besar teknik,

bertugas menjaga kelancaran tugas pekerjaan teknik umum.

19. Petugas Quality Control

Petugas quality control bertanggung jawab kepada kepala produksi,

bertugas mengawasi dan mengendalikan seluruh proses produksi, yang dimulai

dari bahan baku, pengemas, proses, hingga produk jadi.

20. Mandor Besar Produksi

Mandor Besar Produksi bertanggung jawab kepada kepala produksi,

bertugas melaksanakan pekerjaan mandor besar yang meliputi, pengaturan

penempatan karyawan di produksi, mengawasi dan menjaga kelancaran produksi.

21. Mandor Produksi

Mandor Produksi bertanggung jawab kepada kepala produksi, bertugas

melaksanakan tugas dan pekerjaan pengekapan teh dan membantu mandor besar

dalam pencatatan kinerja pegawai dan pencatatan produksi.


14

22. PPIC (Production Planning and Inventory Control)

Tugas PPIC (Production Planning and Inventory Control) pada

perusahaan dinilai cukup komplek. Hal ini dikaitkan dengan bagian kerjanya yang

harus membawahi beberapa bagian produksi. PPIC sebenarnya dapat diartikan

sebagai bagian kerja perencanaan prduksi dan pengendalian produksi yang

dimiliki oleh perusahaan. Bagian kerja ini menjembatani beberapa bagian kerja

lainnya seperti halnya bagian marketing atau pemasaran, bagian produksi, bagian

SDM, bagian keuangan serta masih banyak lagi bagian kerja yang berhubungan

dengan pelaksanaan pengelolaan material secara tepat baik dari sisi waktu,

jumlah, mutu maupun biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu,

kordinasi antar bagian sangat penting untuk mendapatkan efektivitas dan efisiensi

dalam suatu perusahaan agar terget produksi dan lain-lainnya dapat dicapai.

2.7. Ketenagakerjaan

2.7.1. Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah karyawan yang terdapat di IHT PTPN VIII Bandung berjumlah

142 orang. Tingkat pendidikan berkisar antara SD hingga S2. Karyawan yang

bekerja dibagian produksi umumnya tingkat SLTP hingga SLTA, bagian teknisi

umumnya berpendidikan D3, SMK atau sederajat. Tingkat pendidikan para staf

dan manajer umumnya D3 s/d S2.

Penggolongan tenaga kerja dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

1. Karyawan pimpinan terdiri dari gol. III/A s/d gol. IV/D

2. Karyawan pelaksana terdiri dari gol. I/A s/d gol. II/D

3. Pekerja kontak waktu tertentu (PKWT).


15

Manajer, staf dan karyawan wajib melaksanakan ketentuan waktu dengan

melakukan absensi. Absensi dilakukan 1 (satu) kali yaitu saat masuk bekerja

dengan melakukan absen secara langsung secara tertulis pada kolom absensi,

dengan ketentuan waktu kerja sebagai berikut :

 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan empat puluh jam 1 (satu) minggu untuk 5

(lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.

Ketentuan jam kerja adalah sebagai berikut :

 Untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu :

Senin – Jumat : 07.00 – 16.00 WIB

Waktu Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

Sedangkan karyawan non staff ataupun karyawan produksi bekerja 5 hari

seminggu dengan jumlah jam kerja 8 jam sehari dan istirahat 1 jam dengan

pembagian waktu kerja menjadi 2 shift :

1. Shift 1 : 07.00-16.00 WIB

Waktu istirahat : 12.00-13.00 WIB (hari jumat 11.30-13.00 WIB)

2. Shift 2 : 16.00-24 WIB

Waktu istriahat : 20.00-21.00 WIB

2.7.2. Sistem Gaji Karywan

Gaji karyawan diberikan setiap bulan dan sesuai dengan peraturan

pemerintah mengenai besarnya upah minimum, pengaturannya, disesuaikan

dengan jenis pekerjaan, golongan, tanggung jawab pekerjaan, keahlian yang

dimiliki dan pengalaman kerja yang didasarkan pada gaji pokok dan tunjangan.

Pembayaran gaji dilakukan melalui rekening Bank Mandiri, Bank Rakyat


16

Indonesia (BRI) dan Bank Lain, sehingga masing-masing karyawan hanya

mendapatkan slip pengambilan gaji yang berisi jumlah gaji dan pengesahaan dari

pihak manajemen.

2.7.3. Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Karyawan

IHT PTPN Bandung memberikan tunjangan dan fasilitas kesejahteraan

karyawan, dalam upaya meningkatkan kelancaran aktifitas, karena hal ini akan

mempengaruhi produktifitas dan semangat kerja karyawan. IHT PTPN Bandung

mengikutsertakan semua karyawan tetap dan honorer dalam program jamsostek

yang meliputi jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja dan jaminan hari tua.

Besarnya tunjangan disesuaikan dengan jenis golongan karyawan dan masa kerja.

Adapun jaminan sosial dan kesejahteraan lainnya yang diberikan oleh

IHT PTPN VIII Bandung kepada karyawannya meliputi :

1. Tunjangan Hari Raya

Tunjangan hari raya diberikan kepada karyawan setiap tahunnya. Bagi

karyawan yang beragama islam tunjangan diberikan menjelang hari raya idul fitri,

sedangkan untuk karyawan non muslim diberikan menjelang hari raya natal.

2. Jaminan Makan

IHT PTPN Bandung menyediakan tunjangan makan dan pemberian

minum berupa air putih dan teh hangat. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan

stamina dan produktivitas karyawan. Tunjangan makan berbentuk uang sebesar

Rp. 15.000 untuk satu hari kerja dan diberikan setiap hari jumat.
17

3. Pakaian Kerja

Perusahaan memberikan pakaian seragam untuk karyawan tetap dan

PKWT. Khusus karyawan produksi dilengkapi dengan penutup kepala, masker

dan alas kaki khusus.

4. Cuti

Perusahaan memberikan cuti tahunan kepada karyawan, dipotong hari raya

idul fitri dan natal dengan upah penuh kepada karyawan staf namun untuk

karyawan non staf diberlakukan pemotongan gaji. Sedangkan untuk karyawan

wanita yang sedang hamil diberi cuti 3 bulan dan setelah melahirkan.

5. Asuransi kesehatan

Perusahaan mendaftarkan seluruh karyawan tetap dan karyawan kontrak

dalam program BPJS kesehatan dengan pembayaran iuran dipotong dari gaji

karyawan perbulannya. Program BPJS kesehatan ini diharapkan dapat menjadi

bantuan jaminan kesehatan untuk seluruh karyawan agar tidak ada kekhawatiran

saat terjadi musibah.

2.8. Rencana Pengembangan Produk

IHT-PTPN VIII pada awalnya di bentuk sebagai unit pengepakan teh yang

berasal dari perkebunan PTPN VIII dengan merk dagang Walini. Seiring dengan

berjalannya waktu, IHT-PTPN VIII mengembangkan jasa makloon dan co-brand.

Jasa makloon sendiri saat ini telah mencapai luar negeri, yaitu Libanon dan

Palestina. Diharapkan jasa makloon ini dapat berkembang ke berbagai negara

bukan hanya di Indonesia, sehingga teh Indonesia akan lebih dikenal dunia.
18

Selain itu IHT-PTPN VIII juga telah memproduksi teh kemasan sachet

varian design yang didistribusikan ke hotel-hotel sekitar Bandung, dan beberapa

hotel di kota-kota besar yang ada di Indonesia seperti Jakarta dan Bali. Agar

konsumen tidak jenuh, maka IHT-PTPN VIII mengembangkan varian rasa teh

yang beragam seperti rasa apel, lemon, leci, jahe, vanilla, dll. IHT-PTPN VIII

juga sedang mengembangkan produk teh instant rasa susu dan lemon. Selain

pengembangan produk dengan meningkatkan kualitas produk, pengembangan

kemasan juga sedang dalam proses pengerjaan. Pengembangan kemasan ini

penting untuk lebih menarik minat konsumen karena kemasan yang menarik dapat

menjadi penilaian yang lebih baik dari konsumen.

2.9. Pemasaran Produk

Teh Celup Hitam Walini Klasik yang diproduksi oleh IHT PTPN VIII

Panyileukan Bandung telah bersertifikat Badan POM RI bintang dua keamanan

pangan Good Manufacturing Practice (GMP), untuk mempermudah dalam proses

pemasarannya dan dapat diterima oleh masyarakat. Pemasaran teh celup hitam

klasik walini 90% didistribusikan oleh distributor-distributor dan Puskopar PTPN

VIII, 10% didistribusikan ke teras-teras walini, selain itu pemasaran teh celup

hitam walini klasik juga dipasarkan melalui event-event dengan membuka stand

walini sehingga teh walini klasik semakin dikenal dan pemasaran produk dari IHT

PTPN VIII juga menggunakan jasa konsultan profesional sales dalam

penjualannya.

Vous aimerez peut-être aussi